Anda di halaman 1dari 9

SKEMA RANCANGAN PENELITIAN

EKSPERIMEN SUNGGUHAN
DISUSUN OLEH:
Ayu Rohani Nainggolan
Ernawati Lubis
Veronika Susanna Rumapea
• Penelitian eksperimen merupakan bagian dari penelitian
kuantitatif. Namun, penelitian eksperimen memiliki ciri tersendiri
yang membedakannya dengan penelitian kuantitatif lainnya. Ciri
yang paling mendasar dari penelitian eksperimen yakni adanya
perlakuan (treatment). Selain itu, ciri lain dari penelitian
eksperimen secara umum adalah adanya pengontrolan dan
pengamatan.
• Penelitian eksperimen dapat saja dibagi menjadi tiga jenis penelitian, yakni
pre-eksperimen (pra-eksperimen), true-eksperimen (eksperimen
sesungguhnya), dan quasi eksperimen (penelitian semu). Namun, pada tulisan
ini memfokuskan pada bahasan true eksperimen (eksperimen sesungguhnya).
Dinamakan penelitian eksperimen sesungguhnya karena kelompok subyek
dipilih secara random, adanya kelompok pembanding terhadap kelompok yang
diberi perlakuan serta, adanya pengontrolan terhadap kondisi guna
meminimalisir pengaruh variabel lain (pengganggu).
• Dengan demikian, harapan yang muncul adalah hasil penelitian yang diperoleh
merupakan pengaruh dari faktor treatment. Sehingga hubungan antara
variabel bebas (yang berupa treatment) dengan variabel terikat dapat
menjelaskan hubungan sebab-akibat.
Kriteria Penelitian Eksperimen Sesungguhnya

• Menurut Arikunto (2003:273) ciri-ciri dari ekperimen sesungguhnya


meliputi:
• 1. Kondisi-kondisi yang ada di sekitar atau yang diperkirakan
mempengaruhi subjek yang digunakan untuk eksperimen
“seyogianya dibuang (dijauhkan)” sehingga apabila perlakuan
selesai dan ternyata ada perbedaan antara hasil pada kelompok
ekperimen dan kelompok pembanding, perbedaan hasil ini
merupakan akibat adanya perlakuan.
• 2. Ada kelompok yang tidak diberi perlakuan yang difungsikan sebagai pembanding bagi
kelompok yang diberi perlakuan. Pada akhir ekperimen, hasil pada kedua kelompok
dibandingkan. Perbedaan hasil merupakan efek dari pemberian perlakuan kepada
kelompok eksperimen.
• 3. Sebelum dilaksanakan eksperimen, diusahakan kondisi kedua kelompok sama
sehingga paparan tentang hasil akhir dapat betul-betul merupakan hasil ada dan
tidaknya perlakuan.
• 4. Apabila penelitian eksperimen dilakukan terhadap orang, diharapkan agar anggota
kelompok eksperimen maupun kelompok pembanding tidak terpengaruh akan status
mereka sehingga hasil ekperimen tidak terkena Hawthorne effect dan John Herry Effect
(efek sampingan yang disebabkan anggota kelompok tergantung [pembanding]
menyadari statusnya sehingga ada upaya ekstra dari mereka untuk menyamai hasil
kelompok eksperimen dan hasil akhir tidak semurni yang diharapkan).
Desain Penelitian Eksperimen Sesungguhnya

• 1. Randomized Subject, Control-Group Pretest-Posttest Design


• Desain penelitian ini merupakan desain penelitian yang cukup
banyak dilakukan dalam penelitian eksperimen sesungguhnya.
Desain dalam penelitian eksperimen ini, menggunakan kelompok
pembanding. Antara kelompok eksperimen dan kelompok
pembanding dilakukan secara acak dengan prinsip random
assignment. Dalam desain ini dapat dipahami, bahwa peneliti
melakukan uji atau pengukuran terlebih dahulu sebelum
melakukan perlakuan (pre-test) dan setelah perlakuan (post-test).
• 2. Solomon Three - Group Design
• Pada desain penelitian ini peneliti menggunakan tiga kelompok,
dimana dua kelompok tersebut merupakan kelompok pembanding.
Salah satu kelompok pembanding ada yang diukur sebelum eksperimen
dilakukan (pre-test). Ketiga kelompok diacak dengan prinsip random
asigment. Peneliti melakukan pengukuran sebelum dan sesudah
perlakuan/intervensi diberikan pada kelompok perlakuan/kelompok
ekperimen. Pada desain ini salah satu kelompok pembanding tidak
melakukan pretest tetapi terkena perlakuan X, meskipun menerima
perlakuan eksperimen tetap berfungsi sebagai kelompok pembanding.
• 3. Solomon Four – Group Design
• Desain ini dapat membuat beberapa perbandingan untuk mengetahui
pengaruh dari perlakuan penelitian X. Pada desain ini memiliki kelompok
pembanding yang lebih banyak dan merupakan perluasan dari desain
sebelumnya yaitu dengan memasukan satu lagi kelompok pembanding.
Dengan empat kelompok menjadikan kekuatan yang lebih besar karena
menggabungkan keuntungan beberapa desain lainnya. Desain ini
memiliki dua kelompok yang diberi pretest dan dua kelompok tanpa
pretest, salah satu kelompok yang diberi pretest dan salah satu
kelompok tidak diberi pre-test menerima perlakuan eksperimen, hal ini
menjadikan peneliti menggunakan dua kelompok/grup pembanding.
• 4. Factorial Design
• Penelitian faktorial desain adalah modifikasi dari true experiment, yaitu
memungkinkan adanya variabel moderator yang mempengaruhi
treatment terhadap hasil. Penelitian ini harus terdapat pengukuran
sebelum treatment, jika masuk ke dalam true eksperiment. Penelitian
ini disebut juga penelitian bifaktor karena melibatkan lebih dari satu
variabel bebas yang dijadikan faktor. Dan kedua faktor tersebut secara
teoritik teradapat interaksi. Penelitian ini diketahui terbagi dalam dua
jenis, yaitu ekperimen bifaktorial yang merupakan melibatkan dua
faktor, sedangkan eksperimen faktorial trifaktor yang melibatkan tiga
faktor.

Anda mungkin juga menyukai