Anda di halaman 1dari 12

Judul, artikel, kerangka teoritis, kerangka

konsep dan hipotesis penelitian

Mariana
Nadia
Santa
Pengertian
Judul adalah Permasalahan atau variabel yang akan dibahas.
Judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan buku, bab
dalam buku, kepala berita, dan lain-lain; identitas atau cermin
dari jiwa seluruh karya tulis, bersipat menjelaskan diri dan yang
manarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah (lokasi).
judul penelitian merupakan pencerminan dari tujuan peneitian.

•  Hakekat Judul
– Judul diibaratkan sebagai iklan,
–  Judul yang baik mengundang orang tertarik untuk mempelajari
isinya
– Judul dapat ditetapkan setelah penelitian dirumuskan dengan jelas
– Judul penelitian merupakan pencerminan dari tujuan penelitian dan
juga pencerminan masalah penelitian
Syarat – syarat judul yang baik
• Harus berbentuk frasa.
• Tanpa ada singkatan atau akronim.
• Awal kata harus huruf kapital, kecuali preposisi dan konjungsi.
• Tanpa tanda baca di akhir judul.
• Menarik.
• Logis.
• Sesuai dengan isi.
Judul penelitian yang lengkap diharapkan mencangkup
• Sifat dan jenis penelitian
• Obyek yang diteliti
• Subyek penelitian
• Lokasi Penelitian
• Tahun penelitian
• Kerangka Teori
• Kerangka teoritis adalah suatu model yang
menerangkan bagaimana hubungan suatu teori
dengan faktor‐faktor penting yang telah
diketahui dalam suatu masalah tertentu. Arti
teori adalah sebuah kumpulan proposisi umum
yang saling berkaitan dan digunakan untuk
menjelaskan hubungan yang timbul antara
beberapa variabel yang diobservasi. Penyusunan
teori merupakan tujuan utama dari ilmu karena
teori merupakan alat untuk menjelaskan dan
memprediksi fenomena yang diteliti.
Ada lima hal yang harus dipenuhi dalam membangun kerangka
teoritis:
• Variabel yang relevan harus dapat dijelaskan dan disebutkan
dalam diskusi.
• Diskusi haruslah dapat mewujudkan bagaimana dua atau lebih
variabel itu berhubungan satu sama lain.
• Jika jenis dan arah hubungan tadi dapat diterima secara teori
berdasarkan atas penelitian sbelumnya, maka harus ada indikasi
pada diskusi apakah hubungan tadi bersifat positip atau negative.
• Harus ada penjelasan secara jelas kenapa kita akan
mengharapkan hubungan tersebut terus bertahan.
• Skema diagram yang menjelaskan kerangka teoritis harus dapat
diperlihatkan sehingga pembaca dapat melihat dengan mudah
dan memahami bagaimana hubungan antar variabel secara
teoritis.
Kerangka Konsep

Kerangka konsep membahas ketergantungan antar


variabel atau visualisasi hubungan yang berkaitan
atau dianggap perlu antara satu konsep dengan
konsep lainnya atau variabel satu dengan variabel
lainnya untuk melengkapi dinamika situasi atau hal
yang sedang atau akan diteliti. Kerangka Konsep
merupakan model konseptual yang berkaitan dengan
bagaimana seorang peneliti menyusun teori atau
menghubungkan secara logis beberapa faktor yang
dianggap penting untuk masalah.
Kerangka konsep akan menjelaskan tentang variabel-variabel
yang dapat diukur dalam penelitian ini.
Variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut :
1. Variabel independen / bebas Variabel independen disebut
juga variabel bebas/ variabel sebab/ variabel prediktor/
variabel resiko atau kausa yaitu karakteristik dari subjek yang
dengan keberadaannya menyebabkan perubahan pada
variabel lainnya
2. Variabel terikat (dependent variable)
Variabel dependen disebut juga variabel terikat yaitu variabel
akibat atau variabel yang akan berubah akibat pengaruh atau
perubahan yang terjadi pada variabel independen
3. Variabel perancu (confoundin)Variabel perancu merupakan
variabel yang berhubungan dengan variabel bebas dan variabel
terikat, tetapi bukan variabel anatara.
•  
Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara


terhadap masalah penelitian yang kebenarannya
perlu diuji. Nasir (1990) menyatakan bahwa
hipotesis tersusun berdasarkan teori;maka
belum tentu isinya selalu mutlak benar: Untuk
itulah diperlukan data empiris untuk menguji
apakah jawaban yang tertera dalam hipotesis itu
masih relevan kebenanarannya.
Secara garis besar, keguanaan hipotesis dalam
penelitian adalah sebagai berikut :
• Memberikan batasan serta memperkecil jangkauan
dan kerja penelitian.
• Menyiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan
hubungan antara fakta yang kadang kala hilang
begitu saja dari perhatian peneliti.
• Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan
fakta yang bercerai-berai tanpa kodisi dalam satu
kesatuan.
• Sebagai panduan dalam pengujian serta
penyesuaian fakta dan antar fakta.
ada beberapa ha1 yang perlu diperhatikan dalam mengemukakan hipotesis
diantaranya adalah ;

• Hipoteisi hendaknya dikemukakan dalam bentuk kalimat pernyataan, bukan


dalam kalimat Tanya. ,.
• Hipotesis hendaknya dirumuskan secara jelas dan padat. '
• Hipotesis hendaknya menyatakan berhubungan atau perbedaan antara dua
atau lebih variable.
• Hipotesis hendaklah dapat diuji, yaitu dengan tersedianya data yang akan
dikumpulkan untuk mengujinya, Menemukan suatu Hipotesis memerlukan
kemampuan peneliti dalam mengaitkan masalah-masalah dengan variabel-
variabel yang dapat diukur dengan menggunakan suatu analisa yang
dibentuknya. Menggali dan merumuskan hipotesis dapat memfokuskan
perrnasalahan sehingga hubungan-hubungan yang terjadi dapat diterka.
Menurut bentuknya, hipotesis dibagi menjadi tiga, yaitu :
• Hipotesis penelitian/hipotesis kerja
• Hipotesis penelitian/kerja: Hipotesis penelitian merupakan anggapan dasar peneliti
terhadap suatu masalah yang sedang dikaji. Dalam hipotesis ini peneliti mengaggap
benar hipotesisnya yang kemudian akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian
hipotesis dengan mempergunakan data yang diperolehnya selama melakukan
penelitian.
• Hipotesis operasional
• Hipotesis operasional merupakan hipot esis yang bersifat obyektif. Artinya peneliti
merumuskan hipotesis tidak semata-mata berdasarkan anggapan dasarnya, tetapi juga
berdasarkan obyektifitasnya, bahwa hipotesis penelitian yang dibuat belum tentu
benar setelah diuji dengan menggunakan data yang ada. Untuk itu peneliti
memerlukan hipotesis pembanding yang bersifat obyektif dan netral atau secara teknis
disebut Hipotesis nol (H0). H0 digunakan untuk memberikan keseimbangan pada
hipotesis penelitian karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar atau
salahnya hipotesis penelitian tergantung dari bukti-bukti yang diperolehnya selama
melakukan penelitian.
•  Hipotesis statistic
• Hipotesis statistik merupakan jenis hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk notasi
statistik. Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap populasi
dalam bentuk angka-angka (kuantitatif). Misalnya: H 0: r = 0; atau H0: p = 0
Karakteristik hipotesa yang baik
• merupakan hubungan antara dua variable atau
lebih
• di susun dengan jelas menggunakan kalimat
deklaratif
• menyatakan sesuatu yang akan terjadi
• mampu menjelaskan kenyataan yang menjadi
masalah utama
• harus dapat di uji dengan dengan data yang ada

Anda mungkin juga menyukai