Anda di halaman 1dari 64

Contoh Proposal Penelitian

A. HALAMAN JUDUL
Halaman judul memuat : judul, jenis laporan, lambang
Perguruan Tinggi, nama dan NIM, nama jurusan, nama
program studi, nama perguruan tinggi dan tahun pengajuan.
1. Judul Usulan Penelitian : Judul hendaknya dibuat singkat
dan jelas, menggambarkan konsep dan topik dari
penelitian dan menggambarkan adanya keterkaitan antara
variable, lokasi penelitian dan tahun penelitian. Diketik
dengan menggunakan huruf kapital, tidak boleh disingkat
dan format ketikan dalam bentuk piramida terbalik ( V ).
2. Jenis Laporan : Jenis laporan adalah usulan penelitian.
3. Lambang Institusi Perguruan Tinggi
4. Nama mahasiswa dan NIM
5. Nama Jurusan
6. Nama Program Studi
7. Nama Perguruan Tinggi
8. Tahun Pengajuan : Tahun pengajuan adalah tahun
dimana usulan penelitian tersebut diajukan
B. HALAMAN PERSETUJUAN
Halaman persetujuan memuat : judul usulan penelitian,
persetujuan dosen pembimbing beserta tanda tangan dan
waktu persetujuan
C. DAFTAR ISI
Daftar Isi merupakan daftar yang menunjukkan isi bagian-
bagian dalam skripsi maupun sub-sub bagiannya beserta
nomor halamannya.
D. ISI

Dibagian isi terdiri dari beberapa bab dan dari beberapa bab
tersebut masih terdapat beberapa sub bab.
BAB I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah

Latar belakang memuat: gambaran tema permasalahan di


lokasi penelitian yang akan dibahas dan berkaitan dengan
penelitian yang akan dijalankan, diuraikan dari masalah yang
luas ke arah masalah yang khusus. Oleh karena itu diperlukan
data studi awal di lokasi tempat penelitian.
Ada 4 kriteria latar belakang yang baik:
1. Adanya “seriousness of problem”,
2. Adanya “sense of urgency” ( masalah yang harus segera
ditangani
3. Adanya “political will” (kebijaksanaan dari organisasi atau
politis
4. Adanya “manage – ability” ( direkomendasikan oleh pihak
manajemen ).
Latar belakang ini juga harus mampu menjawab pertanyaan
“mengapa memilih topik tersebut”
2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya
yang tegas dan jelas, serta menggambarkan arah hubungan
antar dua variabel atau lebih. Misalnya adakah, apakah,
bagaimanakah, dan lainnya.
3. Batasan Masalah
Batasan masalah adalah pembatasan ruang lingkup yang
dilakukan dalam penelitian, dimana pembatasan tersebut
meliputi: tema/topik, area atau wilayah yang diteliti, sumber
informasi, lokasi penelitian serta waktu penelitian
4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian meliputi :
a. Tujuan Umum ; Meliputi tujuan yang akan dicapai secara
menyeluruh yang dapat menjawab tema / judul penelitian

b. Tujuan Khusus ; Meliputi jabaran atau rincian dari tujuan


umum secara operasional sesuai dengan perumusan dan
pembatasan masalah. Tujuan khusus akan menggambarkan
hasil dan pembahasan yang akan diperoleh dari penelitian ini.
5. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian meliputi: 1) manfaat bagi pengguna
(user), 2) pengembangan keilmuan dan 3) bagi peneliti,
sehingga scara khusus hasil penelitian memberikan masukan
bagi si peneliti, masyarakat, instansi terkait dan pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta diharapkan dapat
dijadikan pertimbangan sebuah kebijakan
6. Keaslian Penelitian

Keaslian penelitian mencerminkan kemampuan mahasiswa


untuk menelusuri dan mengidentifikasi penelitian terdahulu
yang relevan dengan topik penelitian yang dilakukannya.Setiap
penelitian dilakukan dalam konteks lingkungan yang berbeda
dengan penelitian-penelitian sebelumnya, sekalipun penelitian
tersebut merupakan replikasi penelitian sebelumnya.
Pernyataan tentang keaslian penelitian meliputi identifikasi
persamaan penelitian sebelumnya yang sangat relevan dan
perbedaannya dengan penelitian yang akan dilakukannya.

Perbedaan dan persamaan penelitian dengan penelitian


terdahulu dapat meliputi : kerangka teori, penerapan teori
dalam situasi spesifik atau populasi khusus atau generalisasi
teori pada populasi yamg lebih luas, kerangka konsep,
rancangan penelitian, instrument penelitian, dan teknik analisis
atau pemodelan data. Penyajiannya dapat dalam bentuk
matriks persamaan dan perbedaan penelitian sebelunya.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka merupakan penelusuran kepustakaan untuk
mengidentifikasi makalah dan buku yang bermanfaat dan ada
hubungannya dengan penelitian yang dilakukan serta merujuk
pada semua hasil penelitian terdahulu pada bidang tersebut.
Tinjauan pustaka disusun berdasarkan tujuan penelitian,
pertanyaan penelitian dan masalah yang akan dipecahkan.
Sumber yang dipakai dalam tinjauan pustaka harus
disebutkan dengan mencantumkan nama penulis dan tahun
terbit dengan model Vancouver. Format penyajiannya dimulai
tinjuan teori untuk variabel independen, variabel dependen dan
keterkaitan antar variabel yang diteliti dengan mengacu pada
penelitian sebelumnya.
a. Landasan Teori
Landasan teori menguraikan kerangka teori yang merujuk
pada referensi berbagai ahli tertentu maupun berbagai teori-
teori yang ada yang nantinya akan mendasari hasil dan
pembahasan secara detail, dapat berupa definisi-definisi
atau model matematis yang langsung berkaitan dengan tema
atau masalah yang diteliti. Teori-teori yang dirujuk harus
mengacu pada variabel-variabel yang diteliti. Dimulai dari
penjelasan tema, variabel independen dan variabel
dependennya atau faktor-faktor yang diteliti serta dijelaskan
teori-teori tersebut untuk mendukung hipotesis yang akan
diajukan.

Baca juga : Jenis Karya Tulis Ilmiah

b. Kerangka Teori
Kerangka teori terdiri dari teori-teori atau isu-isu dimana
penelitian kita terlibat di dalamnya dan memberikan panduan
pada saat peneliti membaca pustaka.Kerangka teori tidak
dapat dikembangkan kalau peneliti belum mempelajari pustaka
dan sebaliknya kalau peneliti belum mempunyai kerangka teori
maka peneliti tidak akan dapat membaca pustaka dengan
efektif.
c. Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep penelitian merupakan operasionalisasi
keterkaitan antar variabel-variabel yang berasal dari kerangka
teori dan biasanya berkonsentrasi pada satu bagian dari
kerangka teori. Kerangka konsep menggambarkan aspek-
aspek yang telah dipilih dari kerangka teori untuk dijadikan
dasar masalah penelitiannya. Jadi kerangka konsep timbul dari
kerangka teori dan berhubungan dengan masalah penelitian
yang spesifik.
d. Hipotesis
Hipotesis memuat : pernyataan singkat yang disimpulkan dari
landasan teori atau tinjauan pustaka dan merupakan jawaban
sementara terhadap masalah yang dihadapi. Hipotesis tidak
selalu harus ada tergantung pada jenis dan tujuan penelitian.
Oleh karena itu hipotesis harus diuji kebenarannya dan
pengujiaannya harus mendasarkan pada kaidah-kaidah
keilmuan (scientific methods) yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Ciri-ciri hipotesis yaitu :
1. Dinyatakan dalam bentuk pernyataan (statement) bukan
kalimat tanya
2. Hipotesis hendaknya berkaitan dengan bidang ilmu yang
akan diteliti
3. Hipotesis harus dapat diuji yaitu terdiri dari variable yang
dapat diukur dan dapat dibanding-bandingkan sehingga
diperoleh hasil yang obyektif
4. Hipotesis hendaknya sederhana dan terbatas ( tidak
menimbulkan perbedaan pengertian dan tidak terlalu luas
sifatnya )
BAB III. METODE PENELITIAN
Metode penelitian memuat : jenis penelitian, populasi dan
sample penelitian, lokasi dan waktu penelitian, hubungan
variable dan definisi operasional, instrumen penelitian,
pengumpulan dan pengolahan data, metode analisis data dan
keterbatasan
a. Jenis Penelitian

Berisi langkah-langkah yang akan diambil untuk membuktikan


kebenaran hipotesis.

b. Populasi dan Sample

Berisi cara pengambilan sample, besar sample, cara


pengumpulan sample, teknik penarikan sample.

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian atau wilayah


generalisasi yang terdiri dari subyek maupun obyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Populasi
bukan hanya orang, tetapi semua benda yang memiliki sifat
atau cirri yang bisa diteliti.

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang


dimiliki oleh populasi tersebut

c. Lokasi dan Waktu Penelitian

Berisi mengenai tempat / lokasi penelitian beserta waktu yang


dipergunakan melakukan penelitian

d. Variabel

Berisi keterangan tentang variable atau factor yang diamati


atau diteliti dalam suatu penelitian

e. Definisi Operasional

Menjelaskan bagaimana suatu variable akan diukur serta alat


ukur apa yang digunakan untuk mengukurnya. Definisi ini
mempunyai implikasi praktis dalam proses pengumpulan data.
Definisi operasional mendiskripsikan variable sehingga bersifat
spesifik (tidak berintegrasi ganda), terukur, menunjukkan sifat
atau macam variable sesuai dengan tingkat pengukurannya
dan menunjukkan kedudukan variable dalam kerangka teoritis.

f. Teknik Pengumpulan Data

Berisi cara pengumpulan data yang dapat berupa data primer


maupun data sekunder. Berdasarkan caranya pengumpulan
data dapat berupa observasi, wawancara langsung, angket,
pengukuran / pemeriksanaan

g. Instrument Penelitian

Instrument ( alat ukur ) penelitian dapat berupa kuesioner, cek


list yang digunakan sebagai pedoman observasi dan
wawancara atau angket

h. Teknik Pengolahan Data

Berisi cara pengolahan data yang akan dilakukan peneliti


sehingga data hasil penelitian dapat menjadi informasi yang
dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan penelitian

i. Metode Analisis Data

Metode analisa data menjelaskan bagaimana seorang peneliti


mengubah data hasil penelitian menjadi informasi yang dapat
digunakan untuk mengambil kesimpulan penelitian. Kegiatan
analisa data ini meliputi : persiapan, tabulasi dan aplikasi data.
Pada tahap analisa data inidapat menggunakan uji statistik jika
memang data dlam penelitian tersebut harus diuji dengan uji
statistik

j. Keterbatasan

Dalam setiap penelitian pasti mempunyai kelemahan-


kelemahan dimana kelemahan tersebut ditulis dalam
keterbatasan. Dalam bab ini disajikan keterbatasan peneliti
secara teknis yang mungkin mempunyai dampak secara
metodologis maupun substantif, seperti : keterbatasan
pengambilan sampel, keterbatasan jumlah sampel,
keterbatasan instrumen penelitian, keterbatasan waktu dan
sebagainya

E. DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka merupakan keterangan tentang bacaan yang
dijadikan sebagai bahan rujukan dari penulisan skripsi. Dalam
daftar pustaka dapat dimasukkan tentang pustaka dari buku
teks, jurnal, artikel, internet atau kumpulan karangan lain.
F. LAMPIRAN
Lampiran memuat : keterangan atau informasi yang diperlukan
pada pelaksanaan penelitian seperti : peta, surat penelitian,
kuesioner, atau data lain yang sifatnya melengkapi usulan
atau proposal penelitian.

CONTOH PROPOSAL PENELITIAN


PENDIDIKAN
PROPOSAL

A. JUDUL PENELITIAN
Judul penelitian ini adalah Penggunaan Media
Puzzle untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Terhadap Materi Keragaman Suku Bangsa di
Indonesia di Kelas V SDN Citaresmi Kecamatan
Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang.
B. BIDANG KAJIAN
Bidang kajian yang menjadi fokus penelitian
tindakan kelas yaitu mengenai media pembelajaran
yaitu dengan penggunaan Media Puzle untuk
meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi

keragaman suku bangsa di Indonesia.

C. PENDAHULUAN
Proses belajar mengajar adalah membantu
seseorang untuk mempelajari sesuatu. Artinya
seorang yang sedang belajar harus dibantu oleh
serang pengajar karena dalam proses belajar
mengajar ini tidak selalu berjalan mulus sebagaimana
mestinya, terkadang ditemui berbagai masalah yang
merupakan tantangan dari tercapainya keinginan
untuk dapat mempelajari dan menguasai sesuatu
tertentu melalui sejumlah mata pelajaran tertentu.
Masalah dalam kegiatan belajar mengajar ini juga
berlaku terhadap pengajar-pengajar Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) sudah dinyatakan bahwa IPS sendiri tidak
bisa dilepaskan dan berkaitan erat dengan maslah
masalah sosial atau dengan kata lain dikatakan
sebagai studi sosial. Karena IPS mempelajari di

antaranya gejala-gejala di lingkungan sosial dapat


terjadi mengkaji sikap yang tepat dalam mengatasi
gejala-gejala yang terjadi tersebut.
Depdikbud (1999) menyebutkan bahwa: Tujuan
utama program pendidikan tersebut merupakan
peserta didik sebagai anggota masyarakat dan warga
negara yang baik dan memberi dasar pengetahuan
masing-masingnya untuk kelanjutan pendidikan di
atasnya.
Visi pendidikan IPS yaitu sebagai program
pendidikan yang menitikberatkan pada pengembangan
individu siswa sebagai aktor sosial yang mampu
mengambil Keputusan yang benar dan sebagi warga
negara yang cadas memiliki komitmen, bertanggung
jawab, dan partisipatif.
Misi IPS yaitu memanfaatkan konsep, prinsip dan
metode-metode ilmu sosial yaitu memanfaatkan
konsep prinsip, metode-metode, ilmu-ilmu sosial, dan

bidang keilmuan untuk mengembangkan karakter


aktor sosial dan warga negara yang baik.
Pembelajaran IPS yang dilakukan seorang guru
kebanyakan hanya melakukan transfer ilmu saja, di
mana guru sebagai sumber informasi dan anak
sebagai pendengar setia degan didik dan mengerjakan
pertanyaan saja. Kebanyakan yang digunakan oleh
seseorang guru dalam pembelajaran IPS hanya
menggunakan metode ceramah saja. Penggunaan
metode ini membuat siswa menjadi pasif. Seorang
siswa berperan sebagai penerima ilmu saja tanpa
lepas sampai ke akar permasalahan sehingga anak
tidak bisa berpikir akibat dibiasakan hanya saja
menerimaimu saja tanpa pengembangan dari ilmu
tersebut sehingga anak tersebut tidak bisa berpikir
kritis.
Dengan demikian seorang guru tidak dikatakan
salah menggunakan metode ceramah dan bukan

berarti metode ini harus dihentikan, akan tetapi


ditunjang dengan penggunaan model-model, media
pembelajaran agar lebih besar manfaatnya dan
pembelajaran akan lebih bermakna dan waktu kita
gunakan metode akan lebih serasi sehingga metode
ceramah akan lebih besar manfaatnya dan perlu
digunakan. Pada permulaan berlangsung guru
menggunakan metode ceramah untuk menjelaskan
materi ajar. Guru yang pandai tentunya dapat memikat
perhatian peserta didik bahkan merangsang mereka
untuk berpikir.
Menurut Piaget (Dril, 1980:98, Budiman2006:106
Moh Ganjar:3) “Adalah benar bahwa pembelajaran
tidak harus berpusat pada guru, tetapi anak harus aktif
menemukan sesuatu yang dipelajarinya.
Konsekuensinya materi yang dipelajari harus menarik
minat belajar peserta didik dan menantang sehingga

mereka asyik dan terlibat dalam proses pembelajaran.


Kita simpulkan bahwa sangat dibutuhkan suatu
bentuk pembelajaran lebih kreatif, inovatif, dan kreatif
yang dilakukan dengan konsisten dengan
memperhatikan adanya interaksi-interaksi belajar
sehingga segala aspek kemampuan siswa dapat
berkembangkan dengan optimal. Pembelajaran ilmu
dengan bentuk-bentuk perkembangan model yang
telah dirancang para ahli dapat menolong guru agar
benar-benar tidak tergantung model yang telah
dirancang ahli dapat menolong guru agar benar-benar
tidak tergantung pada satu metode saja yaitu
ceramah, dalam kaitannya dengan mengajar IPS guru
dapat mengembangkan model pengajaran yang
dimaksud sebagai upaya mempengaruhi perubahan
yang baik dalam prilaku siswa tujuannya adalah untuk
membantu guru meningkatkan kemampuannya untuk
lebih mengenal siswa dan menciptakan lingkungan

yang lebih bervariasi bagi kepentingan siswa belajar.


Perencanaan pembelajaran sangat penting membantu
agar siswa mengkreasi menata dan mengorganisasi
pembelajaran sehingga memungkinkan peristiwa
belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan belajar
tepat sasaran baik materi waktu pembelajaran.
Media pembelajaran dapat diterapkan pada bidang
studi hendaknya dikemas sesuai dengan hakiki
pendidikan bidang studi tersebut. Namun secara
filosofis tujuan pembelajaran untuk memfasilitasi siswa
pemenuhan dan pengembangan suasana belajar,
sehingga mampu melakukan oleh pikir, rasa dan raga
dalam memecahkan masalah kehidupan di dunia
nyata.
Menurut Gagne mengertikan bahwa media sebagai
jenis komponen dalam tingkatan siswa yang dapat
merangsang mereka untuk belajar. Berbagai
kesimpulan dalam pembelajaran IPS selain

mengajarkan sikap minat nilai-nilai, bagaimana proses


berpikir yang tidak kalah penting dalam proses
pembelajaran IPS mengajari bagaimana memahami
dengan menggunakan media pembelajaran siswa
untuk belajar yakni tuntut berperan aktif dalam proses
pembelajaran karena media sebagai penyaluran bakat
minat pesan siswa guna mencapai tujuan pengajaran.
Jadi jelas media pembelajaran sangat diperlukan
untuk memicu proses belajar secara efektif guna
tercapai tujuan pembelajaran dan memecahkan
masalah-masalah yang terdapat di dalamnya hal ini
sejalan dengan (AECT) mengatakan bahwa media
pembelajaran adalah suatu yang digunakan orang
untuk menyalurkan pesan dengan demikian
pembelajaran efektif karena materi cepat
tersampaikan melalui media yang digunakan, macam-
macam media yang digunakan ialah seperti koran,
majalah, silabsi, film, poster, spanduk, puzle dll.

Jelas sekali bahwa dalam penggunaan berbagai


model/ media peran guru sangat besar untuk
memahamkan siswa terhadap suatu konsep selain itu
pembelajaran konsep yang baik tidak hanya dipelajari
dengan kata-kata yang efeknya akan menimbulkan
verbalisme dan bukan hanya pembawaan akan tetapi
gunakan sebanyak mungkin belajar mengonsultasikan
media contohnya media puzzle berdiskusi baik
perorangan/ kelompok sehingga akan membantu guru
untuk memahamkan siswa terhadap suatau konsep
waktu yang selama ini memang lazim ditemui dalam
kegiatan belajar mengajar IPS.
Sejalan dengan teori di atas bahwa memahamkan
siswa terhadap sesuatu konsep belum dijajankan
dengan optimal dan dari studi lapangan di SD
Citaresmi ini teridentifikasi masalah-masalah belajar
berhubungan dengan keragaman suku bangsa di
Indonesia adalah sebagai berikut.

1. Kegiatan pembelajaran IPS mengangai keragaman


suku bangsa di Indonesia banyak diberikan dalam
bentuk metode ceramah saja tanpa di dukung oleh
metode dan media yang lebih mengembangkan siswa
menangkap pelajaran.
2. Anak-anak sulut menyebutkan suku bangsa dan
propinsinya dengan tepat.
3. Siswa tidak terlibat dalam pembelajaran aktif
dikarenakan guru menggunakan media yang membuat
siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran.
4. Kebiasaan membaca buku dan mengerjakan soal
pada buku teks rupanya membuat siswa aktif
semangat untuk mengerjakan.
5. Terdapat kubu-kubu kelompok pemisah yang
menyebabkan menimbulkan konflik fisi dan non fisik.
6. Adanya perbedaan status sosial menyebabkan

sebagian siswa merasa tidak percaya diri untuk


bergaul dengan temanya yang beda tingkatan
ekonomi yang lebih tinggi sehingga berefek pada
kesiapan belajar siswa.
7. Jarang adanya interaksi guru dengan siswa lebih
pada pengajar bagian pembentukan berupa aspek
keterampilan siswa.
8. Hasil tes yang telah dilaksanakan setelah proses
belajar mengajar dengan mengacu pada pengolahan
data melalui skoring yang diolah kembali menjadi nilai
dengan memperhatikan KKM di SD Caitaaresmi
dengan km 60 dengan jumlah siswa 26 yang mampu
mencapai ketuntasan KKM hanya 7 orang.
Dari paparan data di atas dapat dipahami bahwa
memang benar konsep pembelajaran IPS belum
dijalankan dengan optimal apalagi bila berkaitan
dengan keinginan tujuan mendeskripsikannya,

D. PERUMUSAN MASALAH
DANPEMECAHANMASALAH
1. Perumusan Masalah
Dengan menelaah latar belakang perlunya
dilakukan media pembelajaran yang sesuai untuk
meningkatkan kemampuan siswa mendeskripsikan
keragaman suku bangsa di Indonesia dengan sesuai
tersebut, dirasakan hal-hal sebagai berikut:
a. Bagaimana perencanaan Media Puzle
Tuansibang hingga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa terhadap materi uang berkaitan
dengan keragaman suku bangsa di Indonesia
dalam pembelajaran IPS?

b. Bagaimana pelaksanaan tindakan


menggunakan media Puzle Tuansubang sebagi
upaya meningkatkan hasil belajar siswa terhadap
keragaman suku bangsa dalam pembelajaran IPS

c. Bagaimana peningkatan hasil belajar setelah


pelaksanaan tindakan dengan menggunakan
Puzle Tuansubang

2. Pemecahan Masalah
untuk mengatasi sulitnya siswa memahami
bahkan mendeskripsikan konsep keragaman bagi
anak usia sekolah dasar memang diperlukan adanya
media atau metode yang sesuai dengan pernyataan
tersebut. Maka muncullah suatu metode yang
dianggap dapat menjadi salah satu kegiatan yang
menarik serta mempermudah siswa memahami
keragaman siku bangsa sesuai dengan provinsinya
untuk kemudian mendeskripsikannya yaitu media
puzle tuan subang. Selain sebagai upaya
mengonkretkan bahan ajar, media ini menganga
dirancang agar dapat pula dikembangkan ke dalam
pembelajaran merangsang seluruh aspek kemampuan
siswa terutama aspek afektif dan kognitifnya

E. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan pertanyaan yang terdapat dalam
perumusan masalah sebelumnya maka penelitian ini
1. Dapat memperbaiki prosedur pembelajaran dan
merencanakan penerapan Media Puzle Tuansibang
sehingga dapat mengikatkan hasil belajar saya
terhadap materi-materi yang berkaitan dengan
keragaman suku bangsa di Indonesia terhadap
pembelajaran IPS
2. Dapat melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan Media Puzle Tuansuang sebagai upaya
meningkatkan alhasil belajar terhadap materi yang
berkaitan dengan keragaman siku bangsa di Indonesia
dalam pembelajaran IPS
3. Dapat mengetahui berapa peningkatan hasil belajar

siswa setelah pelaksanaan tindakan dengan


menggunakan Media Puzle Tuansubang

F. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagi siswa
a. memudahkan siswa menyerap dan mencerna bahan
ajar karena materi yang diberikan dalam bentuk
sederhana tetapi tidak melutut peserta didik terlalu
banyak membayangkan atau menghafal sehingga
meningkatkan kualitas berpikir.
b. dapat memotivasi minat belajar karena pembelajaran
dilaksanakan dengan cara baru dan dapat menarik
sehingga siswa tidak jenuh.
c. dapat dioptimalkan siswa aspek kepribadian siswa,
baik afektif, kognitif, bahkan psikomotornya.
d. dengan menggunakan Media Puzle Tuansubang

memudahkan siswa dalam memahami materi


keragaman suku bangsa di Indonesia.

2. Bagi Guru atau Pendidikan


a. Memudahkan memberikan pemahaman materi ajar
karena peserta didik lebih cepat mengerti jika
dibandingkan dengan menggunakan metode ceramah
saja.
b. Memberikan suasana baru dalam mengajar, sehingga
bersama sama dengan peserta didik dapat
meneciptakan suasana semangat dan bergairah
c. Disadari atau tidak dapat mengembangkan
keterampilan mengajar yang akhirnya dapat
meningkatkan harkat dan martabat guru sebagai
tenaga pendidik.
d. Dapat meningkatkan profesionalisme dalam
pembelajaran di kelas dan dapat memperluas

wawasan pengetahuan dan keterampilan mengenai


penggunaan media dengan menggunakan Puzle
Tuansuban

3. Bagi Sekolah
a. Menjadikan tempat bernaung bagi peserta didik yang
tanggap kritis dan memiliki wawasan pengetahuan
yang berkembangkan
b. Sebagai tempat bagi tenaga-tenaga pendidik yang
kreatif dan inovatif sehingga meningkatkan kualitas
pembelajaran dan lulusan yang berkualitas yang pada
gilirannya akan meningkatkan harkat dan martabat
sekolah.

4. Bagi Peneliti
a. Kritis terhadap berbagai masalah yang muncul dalam
dunia pendidikan serta mampu mencari solusi yang

cocok diterapkan untuk mengatasi segala


permasalahan tersebut sehingga diri menjadi terus
termotivasi.
b. Sebagai sarana pelatihan pembinaan untuk
menghadapi berbagi masalah sesungguhnya yang
kompleks kelak ketika menjadi tenaga pendidik yang
profesional.
c. Sebagai jalan mendapatkan peran di lingkungan
pendidikan.

G. ATASAN ISTILAH
1. Media Pembelajaran
Media adalah segala sesuatu yang dapat
menyalurkan informasi kepada penerima informasi
(AECT) menatakan bahwa media pembelajaran
adalah suatu yang digunakan untuk menyalurkan
pesan.
2. Puzle

Puzlle adalah permainan acak gambar atau


permainan bongkar pasang untuk mengasah atau
melatih otak.
3. Hasil belajar
Adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai pengertian-
pengertian sikap-sikap apresiasi dan keterampilan
4. profesional adalah orang yang ahli di bidangnya.
5. motivasi adalah dorongan atau hasrat dari dalam diri
seseorang.

H. HIPOTESIS TINDAKAN
Pembelajaran IPS sebaiknya dikembangkan
berdansakan kepada beberapa metode maupun media
yang dianggap sesuai atau bahkan jika mungkin tepat,
karena dalam pembelajaran IPS dituntut adanya
pemahaman dan ingatan cukup kiat karena IPS
sebagian besar adalah pembelajaran harus di hafal.

Oleh karena itu di antaranya dibutuhkan sesuatu


metode dan model yang pas, hingga dari sekian
banyak materi yang harus dipahami dan diingat
tersebut dibuat dalam bentuk lebih sederhana tetapi
mudah untuk dipahami dan dimengerti tentunya bukan
suatu pekerjaan yang mudah karena kecerdasan
siswa usia sekolah dasar belum berkembang seperti
orang dewasa
Puzle Tuansubang diharapkan dapat menjadi
salah satu media yang sesuai itu memenuhi
kebutuhan pembelajaran dalam rangka
mengupayakan peningkatan hasil belajar siswa
terhadap materi keragaman suku bangsa di Indonesia
di SD Citsremi. Jika penggunaannya media Puzle
Tuansubang ini dilaksanakan dalam bentuk
pembelajaran IPS maka hasil belajar siswa terhadap
materi keragaman suku bangsa di Indonesia
meningkat.

I. TENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN


1. Lokasi Dan Waktu Penelitian
a. Lokasi dalam penelitian ini di SDN Citaresmi Desa
Cilipung Kabupaten Sumedang. Diambil lokasi atau
tempat ini pertimbangan diskolah tersebut cukup
strategis terletak di daerah berkembang untuk menjadi
sekolah yang bergantung termasuk upaya-upaya
meningkatkan kualitas pendidikan.
b. subjek penelitian ini adalah siswa SDN Ciraresmi
kelas desa Cilipung Kabupaten Sumedang
pertimbangan penulis mengambil subjek penelitian
tersebut di mana siswa SDN Citaresemi siswanya
berjumlah 26 orang dirasa cukup ideal melaksanakan
penelitian dengan memperhatikan macam kondisi

karakteristik siswanya.
c. lamanya tindakan waktu untuk melaksanakan
tindakan pada pekan kedua Maret dan dijadwalkan
selesai pada pekan kedua April dengan
mempertimbangkan pelaksanaan ujian sehingga dapat
dilihat berbagai pertimbangan perubahan yang terjadi
setelah dilaksanakannya pembelajaran IPS
menggunakan media Puzle Tuansubang.

2. Metode Dan Desain Penelitian


a. Metode Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian ini termasak jenis
penelitian Action Reaserch (penelitian tindakan) di
mana penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki
kondisi yang belum ideal memecahkan segala
kesulitan-kesulitan untuk mengarahkan kepada hasil
yang optimal menurut Susilo at al (2009: Ganjar:20).

PTK dapat didefinisikan sebagi berikut proses


investigasi terkendali yang berdaur ulang dan berupa
reflektif mandiri yang dilakukan perbaikan terhadap
sistem, cara kerja, proses, isi. Kompetensi atau situasi
pembelajaran.
b. Desain Penelitian
berdasarkan model penelitian spiral Kemis dan Mc
Tagart (Susilo e.t al.) yang menyatakan langkah-
langkah pelaksanaan penelitian mencakup langkah
1) Merumuskan masalah dan merencanakan tindakan.
2) Melaksanakan tindakan pengamatan dan mentoring.
3) Menjelaskan hasil pengamatan
4) Mengubah dan merevisi perencanaan untuk
pengembangannya
penelitian tindakan ini hanya satu siklus terdiri dari 4
langkah yaitu

1. Perencanaan (Planing)

Tahap perencanaan merupakan tahap

mempersiapkan segala keperluan yang mungkin


dibutuhkan dan harus ada selama penelitian
dilaksanakan tahap ini juga berbagai kendala
memungkinkan terjadi persiapan segala antisipasinya
dari sumber Ayi Suherman (2010 Penelitian
Pendidikan Bandung Bantura) tahap PTK meliputi
a. Rencana : rencana tindakan apa yang akan
dilaksanakan untuk memperbaiki meningkatkan atau
perubahan prilaku sikap sebagai solusi.
b. Tindakan : apa yang akan dilakukan oleh guru atau
peneliti sebagai upaya pengikatan perbaikan/
perubahan yang diinginkan.
c. Observasi mengamati atas hasil atau dampak
tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap
siswa.
d. Refleksi penelitian mengkaji, melihat dan
memperhitungkan atas hasild atau dampak dari
berbagai kriteria.

2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pada tahap ini segala yang disiapkan pada tahap-


tahap perencanaan dilaksanakan dengan kata ain
merupakan realisasi dari apa yang dudai dipersiapkan
pada tahap perencanaan
tahap pelaksanaan (akting) ini merupakan
implementasi dari tahap perencanaan ditunjang
dengan teori pendidik dengan dang metode mengajar
jadi peran ganda guru di sini sebagai pelaksana
pembelajaran dan sebagai peneliti aman saat yang
sama guru melakikan observasi dan penelitian
terhadap peserta didikannya jadi pada tahap ini jua
berlangsung tahap observasi selanjutnya (Susila t al
209:34)

3. Pengamatan (Observing)

Bersamaan dengan tahap tindakan data-data

pelaksanaan tindakan dari rencana yang sudah dibuat


serta dampaknya terhadap hasil pembelajaran di
kumpulkan dengan instrumen sebagai alat bantu
dengan mempertimbakan penggunaan berbagai jenis
instrumen kepentingan triangilasi dada Praboe (2001 )
menjalakan bahwa salah satu kegiatan penting adalah
proses pembelajarnya adalah pengamatan
(observasi).

4. Refleksi (Reflekting)
Arikunto (2009:19) mengatakan ini inti dari
penelitian tindakan yaitu ketika guru pelaku tindakan
siapa mengatakan kepada peneliti pengamat tentang
hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik dan
bagaimana yang belum.
dengan refleksi yang akurat akan diperoleh

masukan yang sangat berhafal pagi penelitian langkah


selanjutnya. Penelitian dengan menggunakan Puzle ini
dikarenakan berhasil jika hasil belajar siswa pada
materi berkaitan dengan keragaman suku bangsa di
Indonesia menunjukkan hasil pembelajaran
meningkatkan begitu juga dengan pengonkretan
keragaman suku bangsa dan budaya nampak
sehingga memudahkan siswa untuk mengembangkan
kemampuan mendeskripsikan keragaman suku
bangsa tertentu.

3. Prosedur Penelitian
prosedur penelitian tindakan ini berbentuk sebuah
siklus yang akan berangung lebih dari satu siklus atau
lebih dari beberapa tindakan. Hal ini diketahui dengan
dicapai sebagaimana telah didesain dalam penelitian
tindakan
a. Tahap Perencanaan Tindakan

1) meminta izin dari kepala sekolah SDN Citaresmi


2) observasi dan wawancara terhadap tenaga pengajar
di SDN Citaresmi khususnya di kelas v untuk
mendapatkan data awal kondisi terkait dengan proses
langkah belajar mengajar
3) satelah diperoleh gambaran umum tantang keadaan
sekolah atau kelas beserta peserta didiknya maka
selanjutnya adalah identifikasi masalah
4) menentukan masalah dari hasil observasi wawancara
dan membagikan n kuesioner kepada siswa terhadap
kesulitan-kesulitan dalam pembelajaran IPS.
5) menentukan tindakan Media Puzle Tuansubang
dalam pembelajaran ini.
6) merancang dan menerapkan instrumen pengumpulan
data pada setiap tahapan penelitian dengan
menggunakan lembar observasi wawancara dan tes
hasil belajar disesuaikan dengan karakteristik media

yang akan diterakan.


b. Tahap pelaksanaan tindakan
tabel 1.1
Skenario Pembelajaran
KINERJA GURU AKTIVITAS SISWA
1. mengapersepsi materi 1. memperhatikan pada guru
2. menerangkan materi IPS keragaman menerangkan materi pelajaran
suku bangsa di Indonesia 2. mendeskripsikan beberapa keragaman
3. menerangkan pemainan puzle suku suku bangsa pada puzle.
bangsa dengan provinsinya dengan 3. memasangkan/ menjodohkan gambar
cemat suku bangsa dengan wilayah
4. bertanya kepada siswa sekiranya ada propinsinya dengan tepat
yang belum dipahami aturan jelas 4. siswa mendeskripsikan materi
5. menyuruh siswa mendeskripsikan salah mengerjakan soal yang diberikan
satu keragaman suku bangsa dan
provinsinya

b. Tahap Evaluasi.
1) memberikan evaluasi.
2) mengadakan koreksi perbaikan/ remedial.
3) guru bersama siswa menyimpulkan materi
pembelajaran.
c. Tahap Observasi
segala yang terjadi selama pelaksanaan tindakan
yaitu penerapan Media Puzle dan pembelajaran IPS
yang diamati. Baik itu kinerja guru/ aktivitas siswa

melalui instrumen yang telah direncanakan dari


observasi maka dapat diidentifikasi halal yang penting
muncul selama pelaksanaan tindakan
Observasi merupakan pengamatan langsung
menggunakan penglihatan, pencinta, pendegaran dan
jika perlu pengen cepat dan setidaknya dalam
penelitian anda mengundang setidaknya 3 observer
dan dibuat data bentuk daftar chakc list (Maulana,
2009)

d. Tahap Refleksi
Tahap ini merupakan pengkajian hasil daya yang
telah diperoleh saat observasi oleh pratkikan dan
pembimbing. Refleksi berguna untuk memberikan
makna terhadap proses dan hasil perubahan yang
telah dilakukan. Hasil dari replikasi yang ada dijadikan
bahan pertimbangannya untuk membuat

perencananya dalam siklus yang berkelanjutan sampai


pembelajaran dinyatakan berhasil dan penelitian,
karena menentukan refleksi akhir pembelajaran untuk
mengevaluasi yang telah dilakukan apakah sudah
mencari target ataukah belum sehingga dapat
mendiskusikan hasil pelaksanaan dengan guru
praktiskan dan rekan-rekan guru untuk menentukan
langkah-langkah berikut,
adapun kegiatan refleksi dalam penelitian ini meliputi
1. Mengecek kelengkapan data yang terjadi
selama proses pembelajaran. Yang terdiri dari
data hasil pengamatan observasi kinerja guru
aktivitas siswa dan pedoman wawancara serta
hasil belajar siswa baik dalam menyebutkan
keragaman suku bangsa di Indonesia maupun tes
tertulis.

2. Mendiskusikan hasil pengempulan data


antara guru, peneliti dan kepala sekolah

(pembimbing) berupa hasil nilai siswa hasil


pengamatan catatan lapangan dan lain-lain.

3. Penyusunan kembali rencana tindakan yang


dirumuskan dalam skenario dalam pembelajaran
mengacu pada hasil analisis data tindakan
sebelumnya.

J. INSTURMEN PENELITIAN
Instrumen penelitian yang digunakan penulis pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Pedoman Wawancara
wawancara adalah suatu pengumpulan data fakta
yang sering digunakan dalam hal yang diinginkan
wawancara dilakukan untuk melengkapi atau
menjelaskan maslah yang kurang terliput melalui
observasi, wawancara berhasil apabila petunjuk
diperhatikan.

1) Bersifat simpatik beperhatian menjadi pendengar


yang baik.
2) Bersikap netral ( tidak mengungkap opini pribadi.
3) Jangan tegang.
4) Berilah dukungan bahwa pendapatnya itu penting
dan ini bukan ujian (Wiriaatmaja, 2009).

b. Lembar Observasi

Menurut Prabowo (2010) menjelaskan bahwa


salah satu kegiatan penting dalam pembelajaran
adalah observasi.
Observasi adalah salah satu alat pengumpulan
data terpenting dalam penelitian tindakan kelas
dengan menggunakan penglihatan penciuman
pendengaran perabaan jika perlu pengecapan.
c. Tes hasil belajar

Ini digunakan untuk mengetahui tercapainya

indikator tujuan penelitian agar soal yang diperisapkan


dapat menghasilkan bahan ulangan/ ukuran yang
sahih dan handal maka dalam mempersiapkannya
harus memenuhi langkah-langkah berikut:
1) menentukan pokok bahasan yang diujikan,
2) menyusun kisi-kisinya,
3) menuliskan soalnya,
4) merakit soal menjadi perangkat tes,
5) menyusun pedoman perskoran,
6) dalam (Djuanda Dkk 2009),

K. DATA DAN SUMBER DATA


Data penelitian ini merupakan data kualitatif dan
kuantitatif yang terkumpul dai berbagai instrumen
penelitian yang diperoleh dari berbagai instrumen
peneliti yang diperoleh dari hasil observasi wawancara
dan tes yang dilaksanakan terhadap siswa kelas v
SDN 1 Citaresmi kecamatan Sumedang selatan

kabupaten Sumedang yang berkaitan dengan


menyebutkan keragaman suku bangsa di Indonesia.
Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini
adalah guru dan siswa kelas V SDN Citaremi
Kecamatan Sumedang selatan kabupaten Sumedang.

L. VALIDASI DATA
Validasi data merupakan instrumen untuk
mengecek keabsahan data. Dapat pula diartikan
sebagai derajat kedekatan hasil pengukuran dengan
keadaan yang sebenarnya bukan masalah sama
sekali benar atau seutuhnya salah hal ini juga menjadi
awal dari penelitian ini.
Karena mengingat adanya kedekatan hasil
pengukuran dengan kenyataan yang sesungguhnya
seperti pada paparan di atas, maka penting sekali
menentukan teknik yang sesuai dengan karakteristik

instrumen keakuratan datanya.


Teknik validasi data yang akan digunakan
penelitian ini mengacu pada pendapat Hopkin
(Wiriaatmadja) untuk mengetahui sebuah data dapat
Menggunakan
a. Triangulasi yakni memeriksa keberaan data yang
diperoleh penelitian dengan membantingkan terhadap
hasil yang diperoleh mitra penelitian secara
kolaboratif.
b. Memeber chack yakni memeriksa kembali
keterangan-keterangan atau informasi data yang
diperoleh selama kegiatan observasi atau wawancara
dari nara sumber (guru , siswa kepala sekolah dan
lain-lain) dengan cara mengonfirmasikannya dengan
guru dan siswa melalui diskusi balikan pada setiap
akhir tindakan kegiatan tersebut dimaksud untuk
mengetahui ataukah keterangan informasi/ penjelasan
itu tetap sifatnya/ tidak berubah sehingga dapat

dipastikan keajegannya data itu terperiksa.


c. Audit trail yakni mengecek kebenaran prosedur
metode pengumpulan data dengan cara
mendiskusikannya dengan pembimbing untuk
memeriksa apakah PTK yang dilaksanakan sudah
sesuai prosedur penelitian ilmiah yang dilakukan.
d. Exspert opinion yaitu dengan meminta nasihat
kepada pakar khususnya yang menguasai kajian
penelitian yang sedang dilakukan adalah hal ini pakar
yang dimaksudkan adalah pembimbing penelitian yang
akan memeriksa semua kegiatan penelitian dan
memberikan arahan-arahan terhadap maslah
penelitian.

PROPOSAL PENELITIAN SOSIAL

PENGARUH TELEVISI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA di

SMA NEGERI 3 BANTUL

TAHUN 2013-2014

Oleh :

LAURENZICIO LIE

SMA NEGERI 3 BANTUL


TAHUN PELAJARAN 2013 - 2014

BAB 1. Latar Belakang

Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat

menghadapi tantangan global dan menyiapkan masa depan bangsa. Untuk itu perlu kita sadari

bahwa pendidikan memiliki peran yang sangat besar dalam menghadapi tantangan global

baik dalam bersaing, maupun dalam prestasi. Salah satu masalah yang sampai sekarang masih

dihadap oleh bangsa Indonesia adalah semakin menurunnya kuaitas pendidikan.


Namun kali ini kita akan berbicara tentang pengaruh acara-acara di televisi dalam

tanda pengaruh negatifnya, terhadap prestasi belajar siswa. Penyebab terpengaruhnya prestasi

siswa sekolah menengah atas terhadap acara-acara yang ditayangkan di televisi khususnya di

SMA Negeri 3 Bantul, kecamatan Trirenggo, Kabupaten Bantul, kota Yogyakarta. Terutama

orang tua sebagai orang ang paling dekat terhadap kondisi anak. Orang tua harus memberikan

batasan-batasan untuk anak menonton televisi sepenuhnya tidak membiarkan anak menonton

televisi menjadi kebiasaan.

Sebagian siswa di SMA Negeri 3 Bantul belum ada minat dalam belajar, sebagian

waktu mereka dihabiskan dengan cara menonton televisi dan bermain sama teman-teman.

Siswa kurang sadar dampak televisi bagi prestasi belajar siswa. Meskipun menonton televisi

dapat menambah pengetahuan siswa, tetapi akan berdampak buruk terhadap prestasi belajar

siswa. Siswa yang terlalu serin menonton televisi akan melupakan kewajibannya sebagai

seorang pelajar yaiu “Belajar”. Akibatnya prestasi mereka di sekolah makin merosot drastis.

BAB 2. Rumusan Masalah

 Apa fakror yang menyebabkan rendahnya minat beajar siswa di SMA Negeri 3 Bantul tahun

pelajaan 2013-2014.

 Apa dampak positif dan negative televisi terhadap prestasi siswa di SMA Negeri 3 Bantul

tahun pelajaran 2013-2014.

 Apa upaya yang dilakukan orang tua untuk menanggulangi pengaruh televisi terhadap

prestasi belajar siswa di SMA Negeri 3 Bantul tahun pelajaran 2013-2014.


BAB 3. Tujuan Penelitian

 Untuk mengetahui faktor penyebab rendahnya minat belejar siswa SMA Negeri 3 Bantul

tahun pelajaran 2013-2014.

 Untuk mengetahui dampak positif dan negatif televisi terhadap prestasi siswa di SMA

Negeri 3 Bantul tahun pelajaran 2013-2014.

 Untuk mengetahui upaya yang dilakukan orang tua untuk menanggulangi pengaruh televisi

terhadap prestasi belajar siswa di SMA Negeri 3 Bantul tahun pelajaran 2013-2014.

BAB 4. Manfaat Penelitian

Secara Umum:

 Bagi masyarakat : Agar generasi muda dapat bermanfaat dalam masyarakat.

 Bagi pemerintah : Agar dapat mencetak generasi meda yang panda, terampil sehigga

dapat bekerja dan mengurangi pengangguran.

Secara Khusus:

 Bagi siswa : Agar siswa sadar mengenai pentingnya belajar dan dapat

memperoleh prestasi meksimal.

 Bagi orang tua : Diharapkan orang tua membatasi waktu menonton televisi anaknya.

BAB 5. Kajian Teori

1. Pengertian Pengaruh Negatif


Pengaruh menurut bahasa Indonesia adalah gaya yang ada atau timbul dari sesuatu

(orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang

2. Pengetian Televisi

Dalam bahasa Inggris televisi ini disebut dengan television, istilah television berasal

dari perkataan yunani tele: far, of, jauh. Ditambah dengan vision yang berasal dari bahasa

latin vision, yang artinya to see, melihat jadi arti secara harfiah melihat jauh. Namun arti

secara global adalah sebuah alat media informasi yang audiovisual satu arah.

3. Pengertian Prestasi Belajar

Maksud belajar yaitu setiap orang yang melakukan proses belajar akan mengalami

sesuatu perubahan pada dirinya. Menurut flaneto (1995:2) belajar adalah suatu proses usaha

yang dilakukan seseorang untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan. Sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dalam

lingkungannya.

Adapun prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh karena adanya aktifitas

belajar yang telah dilakukan.

Menurut Purwanto (1986:28) prestasi yaitu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam

usahanya belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport.

4. Dampak Positif Televisi


1. Memberikan informasi kepada siswa atau masyarakat atau penonton televisi.
2. Menambah pengetahuan siswa atau penonton.
3. Menjadi sarana hiburan.
4. Mengisi waktu luang
5. Dampak negatif Televisi:

1. Jika menjadi kebiasaan akan mengganggu proses belajar siswa, siswa jadi malas
dalam belajar.

2. Menurunkan minat belajar siswa.


3. Memberikan contoh negative pada siswa, karena meniru apa yang disiarkan di

televisi dalam tanda hal yang negatif.

4. Jika siswa menonton televisi terlal malan, siswa akan terlambat masuk sekolah dan
juga siswa mesi nantuk dan tidak bisa menerima pelajaran secara maksimal.

BAB 6. Metodologi

1. Pendekatan Penelitian

Studi eksperimen yaitu dengan disengaja mengusahakan timbulnya variable-variabel

dan selanjutnya dikotrol untuk dilihat pengaruhnya terhadap prestasi belajar. Penelitian

tindakan adalah suatu bentuk refleksi diri kolektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya
dalam situasi social untuk penalaran dan keadilan praktik pendidikan serta pemahaman

mereka terhadap praktik-praktik dan terhadap situasi tempat dilakukannya praktik tersebut.

2. Target Penelitian

Target penelitian ini adalah pelajar.


BAB 7. Waktu penelitian
Waktu penelitian dilakukan sebagai berikut:

1. Hari Senin-Rabu tanggal 6 – 8


 Membuat judul, latar belakang dan rumusan masalah

2. Hari Kamis-Sabti tanggal 9 – 11


 Membuat tujuan serta manfaat penelitian.

3. Hari Senin-Sabtu tanggal 13 – 18


 Mencari referensi tentang masaah yang diteliti
 Membuat bagian teori dan metodelogi
 Menbuat daftar pustaka

4. Hari senin tanggal 20


 Presentasi atau laporan penelitian

BAB 8. Personalia Penelitian

1. Nama Lengkap : Laurenzicio Lie

No : 12

Kelas : XI IPA 3

BAB 9. Anggaran Biaya

Anggaran biaya pada penelitian ini diperoleh dari iuran anggota dengan rincian :
A. Pemasukan

Iuran Anggota Rp. 50.000.00

B. Pengeluaran

Penyusunan Proposal Rp. 15.000.00

Pembuatan Pertanyaan Untuk Kuesioner Rp. 15.000.00

Wawancara Rp. 20.000.00 +

Total pengeluaran Rp.50.000.00 -

Sisa Rp. 0.00


BAB 10. Daftar Pustaka
http://laurenzicio.blogspot.com/2015/01/proposal-penelitian-sosial-pengaruh.html

PROPOSAL
PELAKSANAAN PENTAS SENI (PENSI) DALAM RANGKA
PERPISAHAN SISWA-SISWI KELAS XII SMAN 8
BULUKUMBA

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seni adalah salah satu kreatifitas yang patutnya kita
kembangkan semakin besar. Dan salah satu cara
pegembangannya melalui Pentas Seni.

OSIS SMA Negeri 8 Bulukumba akan mengadakan pentas


drama bagi siswa disetiap kelasnya. Pentas drama tersebut
dilakukan untuk meningkatkan apreasiasi siswa dalam
dunia peran dan melatih rasa percaya diri yang hingga saat
ini masih sangat kurang.

Selain itu, dance modern juga mampu mengembangkan


kreatifitas siswa dalam hal tarian. Dan adapula kontes
band maupun penyanyi yang akan menambah kesan
semangat dalam suasana. Pentas Seni ini pula diadakan
untuk menghibur siswa yang sebentar lagi akan siap
menjalani ujian.

Selain itu, Pentas Seni ini juga dapat menjadi hiburan


dalam rangka Perpisahan Siswa-Siswi kelas XII. Untuk
itulah, OSIS merasa perlu untuk mengadakan acara ini
dengan tema “Bintang Panggung Sehari”

B. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan kegiatan dilaksanakannya acara ini adalah :
1. Mempererat tali silaturahmi antar sesama siswa dan
siswi SMA Negeri 8 Bulukumba
2. Memupuk semangat untuk bekerja sama dalam satu
tujuan.
3. Meningkatkan kreatifitas siswa dalam bidang seni
4. Sebagai sarana hiburan bagi siswa.

II. ISI PROPOSAL

A. Tema
Dalam kegiatan kali ini thema yang akan kami angkat
adalah “Jadi Artis Sehari’ yang memberikan kesempatan
bagi siswa untuk merasakan bagaimana rasanya bermain
dalam dunia peran.

B. Macam-macam Kegiatan
Adapun kegiatan yang akan kami laksanakan yaitu :
1. Pentas Drama
2. Modern Dance
3. Band
C. Peserta
Peserta kali ini yang dapat mengikuti Pentas Seni adalah
perwakilan masing-masing siswa kelas X dari tiap kelas
SMA Negeri 8 Bulukumba.

D. Peralatan yang Dibutuhkan


1. Panggung
2. Microfon
3. Speaker/pengeras suara
4. Kostum
5. Atribut
6. Spanduk

E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Adapun waktu dan tempat pelaksanaan Pentas Seni ini
adalah :

1. Pentas Drama :
Tanggal: Minggu, 23 September 2014
Waktu: Pukul 16.00 WITA –18.30 WITA
Tempat: Gedung JSN 45

2. Modern dance :
Tanggal: Minggu, 23 September 2014
Waktu: Pukul 19.00. WITA – 20.35 WITA
Tempat: Gedung JSN 45

3. Band
Tanggal: Minggu, 23 September 2014
Waktu: Pukul 20.55 WITA – 21.35 WITA
Tempat: Gedung JSN 45

III. SUSUNAN ACARA

1. 14.00-14.20: Kumpul siswa di Gedung JSN 45.


Kodinator: Aswar Amrul
2. 14.25-14.55: Pembukaan di Panggung PENSI.
Kordinator: Elmayulianti
3. 15.00-16.00: Sambutan oleh Ketua Panitia, Ketua OSIS,
Kepala Sekolah di Panggung Pensi. Kordinator: Elfyrah
4. 16.00-19.45: Acara Kegiatan Pentas, Drama Modern,
DanceBand. Kordinator: Jongwoon
5. 19.50-20.00: Istirahat di Aula. Kordinator: Anggota
6. 20.00-sd Selesai: Penutup. Kordinator: Elmayulianti

IV. SUSUNAN KEPANITIAN

Pelindung: Drs. Ridwan M.pd (Kepala Sekolah)


Pengarah: Surisman S.pd
Penanggung Jawab: Muhammad Ardhan Akil (Ketua OSIS)
Ketua Panitia: Sri Elfirah Munawar
Sekretaris: Ria Puspita Sari
Bendahara: Ihfa Khaerawaty Gau
Seksi acara: Musdalifah Eka Pratiwi
Seksi Dana Usaha: Khaera Tunnisa
Seksi Humas: Eriska Amsari
Seksi Keamanan: Heriyanto
Seksi Dokumentasi: Mirnawati A
Seksi peralatan: Diliana Eka Astuti

V. ANGGARAN DANA

Dalam kegiatan Pensi kali ini, ada beberapa anggaran dana


yang didapat maupun yang dikeluarkan agar pensi ini
berjalan dengan baik.

Kegiatan ini diperoleh dari dana:


1. Dana kas sekolah: Rp. 300.000-
2. Dana partisipasi siswa: Rp. 1.000.000-
3. Dana sponsor AXIS: Rp.3.500.000-
4. Dana Sponsor AS: Rp.5.000.000-
5. Dana pastisipasi guru: Rp. 500.000-
Total: Rp, 10.300.000-

Biaya pengeluaran:
1. Sewa Tempat: Rp. 3.000.000-
2. Penyewaan Panggung: Rp. 2.500.000,-
3. Penyewaan Alat Musik: Rp. 1.000.000,-
4. Biaya Penataan Panggung: Rp. 200.000,-
5. Konsumsi: Rp. 500.000,-
6. Spanduk: Rp. 300.000,-
7. Lain – Lain: Rp. 250.000,-
Total: Rp. 7.750.000-

VI. PENUTUP

Demikian proposal ini kami buat. Kami mengharapkan


dukungan dan partisipasi dari sekolah. Semoga acara ini
dapat terlaksana sebagaimana yang kita harapkan.

Atas perhatian dan kerjasama, kami ucapkan terima kasih.

PROPOSAL KEGIATAN PENTAS SENI


DALAM RANGKA PERPISAHAN SISWA-SISWI KELAS XII

Disahkan di :
Bulukumba, 20 September 2014

Mengetahui,

Ketua Panitia Ketua OSIS

Sr Elfirah Munawar Muhammad Ardhan Akil

Kepala Sekolah

Drs. M. Ridwan M.m

-----
PROPOSAL KEGIATAN BHAKTI SOSIAL
SISWA/I SMA NEGERI XX RANTAU
2017
===============================
=====================

I. LATAR BELAKANG
Kualitas generasi muda kita merupakan cerminan
masa depan bangsa. Berawal dari kepedulian
terhadap negeri yang membutuhkan generasi
penerus yang gigih meraih mimpi,
ketidakmampuan mengikuti sekolah merupakan
hambatan yang sangat berarti. Masih banyak
sekolah-sekolah yang membutuhkan perhatian
dari pemerintah, terutama dalam hal pemerataan
pendidikan dan berbagai keterbatasan fasilitas
yang memadai. Padahal para generasi muda ini
juga memiliki hak untuk memperoleh fasilitas
yang layak.

Sebagai makhluk Tuhan sekaligus makhluk sosial,


sudah sewajarnya menyadari bahwa saudara-
saudara kita yang mengalami krisis pendidikan
masih sangat membutuhkan motivasi dan
dorongan agar mereka lebih semangat dalam
mengenyam pendidikan untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan kemauan belajar mereka.

Berdasarkan hal tersebut, timbullah keinginan


siswa-siswi SMAN XX Rantau untuk membantu
generasi muda kita yang kurang beruntung dalam
hal pendidikan juga membantu pihak sekolah yang
kurang maksimal melaksanakan pendidikan.
Kegiatan bakti sosial ini dilakukan sebagai bentuk
kepedulian warga sekolah dalam berperan
memajukan potensi positif pada diri generasi
muda sebagai bekal menjadikan kepemimpinan
masa depan yang lebih baik lagi dengan
membantu keperluan sekolah sehari-hari

II. MAKSUD DAN TUJUAN

A. Maksud

Kegiatan bakti sosial ini dimaksudkan sebagai


salah satu upaya untuk mewujudkan kepedulian
siswa/i SMA Negeri XX untuk membentuk karakter
siswa yang peduli sosial.

B. Tujuan

Sebagaimana uraian yang telah disebutkan di


atas, Kegiatan bakti sosial ini dilaksanakan dengan
tujuan :
1. Memberikan pembelajaran sosial yang
diharapkan dapat membentuk karakter siswa/i
SMAN XX Rantau yang peduli dengan sesama.
2. Meningkatkan kemauan, kesadaran serta mutu
akan pentingnya pendidikan dan kesehatan untuk
generasi muda.
3. Menjalin hubungan baik antara siswa-siswi SMA
Negeri 2 Raha dengan Masyarakat Muda khusunya
yang tinggal di pedesaan.
4. Menumbuhkan kebersamaan dan rasa simpati
siswa/i SMA Negeri 2 Rantau.
5. Membangun sikap peduli siswa terhadap
masyarakat yang membutuhkan bantuan.

III. TEMA

Tema : “ Mewujudkan kepedulian sesama anak


bangsa dan berbagi ilmu pengetahuan dalam
rangka meningkatkan mutu pendidikan dan
kesehatan ”

IV. SASARAN

Anak-anak umur 7-12 tahun yang ada di desa


Sumur Batu khususnya yang tidak bersekolah.

V. WAKTU DAN TEMPAT

a. Sosialisasi Kegiatan

Hari / tanggal : Kamis, 15 Juni 2016


Waktu : 13.00 WITA – selesai
Tempat : Balai Desa Sumur Batu
Kab.Rantau

b. Pelaksanaan kegiatan

Hari/ tanggal : Minggu, 20 Juni 2016


Waktu : 08.00 WITA – selesai
Tempat : Balai Desa Sumur Batu
Kab.Rantau

VI. ACARA
Kegiatan ini berbentuk Penyuluhnan Ilmu
Pengetahuan Umum Dan Kesehatan
SsertaPemberian Bantuan Berupa Pakaian, Alat
Tulis Dan Buku Bacaan untuk anak-anak yang
membutuhkan.

artikel lainnya : Contoh Makalah yang Bagus dan Benar

VII. PESERTA

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pengurus SMA


Negeri XX Rantau dan perwakilan dari masing-
masing kelas yang ada di SMA Negeri XX Rantau.

VIII. ANGGARAN

Dana untuk penyelenggaraan kegiatan ini didapat


dari sumbangan sukarela dari seluruh kelas
ditambah kas OSIS dan bantuan dari sekolah.

IX. SUSUNAN PANITIA

Penanggung Jawab : Kepala Sekolah


SMA Negeri XX Rantau
Pembantu Penanggung Jawab : Drs. Samosir
Pembina : Tito Damar,
S.Pd.
Ketua Panitia : Dewi Shinta
Wakil Ketua Panitia : Susilawati
Sekertaris : Batara Jaya
Bendahara : Sri Rusmini
Seksi Transportasi : Anjani
Artika Samarani

Seksi Dokumentasi : Hadijah Ananda


Siti Humairah

Pembantu Umum : Reza Rukmana


Tejo Sansano

X. RINCIAN DANA

1. Pemasukan :

a. Sumbangan sukarela
= Rp. 2.500.000,-
b. Kas OSIS
= Rp. 700.000,-
c. Dana Bantuan Sekolah
= Rp. 4.500.000,-

2. Pengeluaran :

a. Transportasi :
- sewa bus 3/4 1 buah
= Rp. 1.500.000,-
- sewa mobil Avanza
= Rp. 500.000,-

b. Konsumsi

- Nasi Kotak 100 dus, @25.000


= Rp.2.500.000,-

- Air Mineral gelas 7 dus, @Rp.20.000


= Rp. 140.000,-
- Snack
= Rp. 110.000,-

c. Cinderamata :

- Pakaian 50 pcs @35.000


= Rp.1.750.000,-
- Alat Tulis
= Rp. 500.000,-

d. Spanduk
= Rp 200.000,-

e. Dokumentasi
= Rp. 200.000,-

f. Biaya Masuk Desa


= Rp. 300.000,-
===============================
=================== +
Total pengeluaran
= Rp. 7.700.000,-

J. PENUTUP

Demikianlah proposal kegiatan ini kami buat,


sebagai gambaran kegiatan yang akan kami
laksanakan. Kami juga mengharapkan dukungan
berupa moril maupun materiil dari semua pihak
agar kegiatan yang akan dilaksanakan dapat
berjalan dengan lancar.

Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat dan


mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Esa,
Amin.

Rantau, 10 Juni 2016

Menyetujui,
Panitia Pelaksana,
Pembina
Ketua Panitia

Tito Damar, S.Pd.


Dewi Shinta

Mengetahui,
Kepala SMA
Negeri XX Rantau

Drs. Agus
Simorangkir,M.Pd.
NIP.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Demikian contoh proposal kegiatan bakti sosial,
Semoga dapat memberikan manfaat.

Anda mungkin juga menyukai