Anda di halaman 1dari 4

NAMA: SEPRILIA ANASTASYA BR PURBA

NIM:P01031221162

KELAS:6C

1.A. Buku Pedoman Penulisan Skripsi

a. Kerangka Teori

Kerangka teori adalah sebagai dasar dan pijakan peneliti dalam melakukan analisis terhadap masalah
utama penelitian. Dengan demikian, cara berpikir peneliti dan alur analisis yang diterapkan harus sesuai
dengan teori yang dipergunakan.

Kerangka teori dapat diambil dari teori-teori yang relevan yang sudah dikembangkan oleh para ahli.
Teoriteori yang digunakan bukan sekadar pendapat dari pengarang, pendapat pejabat/penguasa, tetapi
teori yang betul-betul telah teruji kebenarannya secara empiris. Agar sesuai dengan alur penelitian,
peneliti dapat memodifikasi dan/atau menggabungkan beberapa teori dalam kerangka teorinya selama
modifikasi dan penggabungan tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara akademis dan dapat
diterapkan dalam penelitian. Untuk penelitian kuantitatif, kerangka teori juga mencakup fungsi untuk:

1.Menjelaskan variabel yang akan diteliti;

2.Untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah maupun hipotesis yang diajukan; dan

3.Sebagai dasar penyusunan instrumen penelitian.

Kerangka teori dapat menggunakan berbagai sumber atau referensi seperti jurnal penelitian, skripsi,
laporan penelitian, buku teks, makalah, laporan seminar dan diskusi ilmiah, maupun terbitan-terbitan
resmi pemerintah dan lembaga-lembaga lain. Akan lebih baik jika kajian teoretis adalah telaah terhadap
temuan-temuan penelitian didasarkan pada sumber kepustakaan primer, yaitu bahan pustaka yang
isinya bersumber pada temuan penelitian.

Pada kerangka teori ini juga hendaknya dijelaskan kerangka pemikirannya. Kerangka pemikiran
merupakan argumentasi dalam merumuskan hipotesis yang merupakan jawaban yang bersifat
sementara terhadap masalah yang diajukan. Kerangka berpikir diperlukan untuk meyakinkan sesama
ilmuwan dengan alur pikiran yang logis agar membuahkan kesimpulan berupa hipotesis. Kerangka
berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua
variabel atau lebih. Apabila penelitian hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri,
maka yang dilakukan peneliti di samping mengemukakan deskripsi teoritis untuk masingmasing variabel,
juga argumentasi terhadap variasi besaran variabel yang diteliti.

Kerangka berpikir yang dihasilkan dapat berupa kerangka berpikir asosiatif atau hubungan maupun
komparatif atau perbandingan. Kerangka berpikir asosiatif dapat menggunakan kalimat: jika begini maka
akan begitu; jika prestasi belajar tinggi (positif), maka kecemasan menghadapi dunia kerja akan rendah
(negatif). Kerangka berpikir juga dapat dibuat dalam bentuk bagan. Tidak ada suatu standar dalam
menggambarkan kerangka berpikir. Yang penting adalah pembaca dapat dengan mudah mengetahui
hubungan antara konsep yang dipaparkan. Kerangka berpikir yang digambarkan dengan bagan tersebut
harus diikuti dengan penjelasan yang benar.

b. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari
berbagai teori yang telah dideskripsikan. Kerangka konsep penelitian adalah kesimpulan yang bersifat
sementara dari tinjauan teoritis yang mencerminkan hubungan antar variabel yang sedang diteliti.
Kerangka konsep penelitian adalah langkah-langkah yang ditempuh peneliti guna mencapai hasil
penelitian. Uraian langkah- langkah dapat digambarkan dalam bentuk diagram. Kerangka konsep
penelitian merupakan gambaran pemikiran sintesis penulis dari kajian pustaka sebelumnya, yang
dituangkan dalam bentuk diagram hubungan antar variabel atau jaring-jaring sebab-akibat atau diagram
proses.

Pada kerangka konsep penelitian ini pula peneliti menentukan variabel-variabel yang diteliti dan yang
tidak diteliti, serta menentukan variabel tergantung (dependent), variabel bebas (independent) dan
variabel antara berdasarkan kajian pustaka yang telah dikemukakan sebelumnya. Kerangka konsep
penelitian yang merupakan sintesis dari kajian teori yang dikaitkan dengan permasalahan yang dihadapi.

B. Ringkasan metode penelitian dari buku referensi

1.Kerangka Konsep

Teks tersebut menjelaskan tentang konsep dalam konteks penelitian. Konsep adalah istilah khusus yang
digunakan untuk menggambarkan fenomena yang diteliti. Ada dua jenis konsep: yang memiliki
hubungan langsung dengan fakta atau realitas, dan yang lebih abstrak. Konsep membantu peneliti
dalam menyederhanakan pemikirannya dengan menggunakan istilah untuk menggambarkan beberapa
kejadian yang berkaitan satu dengan lainnya. Contohnya, konsep meja mewakili semua karakteristik
meja yang mudah diamati dan diukur. Konsep-konsep tersebut merupakan inferensi dari kejadian
konkret, yang tidak selalu mudah dihubungkan dengan objek atau individu tertentu. Konsep juga
merupakan abstraksi dari fenomena yang dirumuskan berdasarkan generalisasi dari sejumlah
karakteristik. Dalam penelitian, peran konsep menjadi penting karena beberapa aspek realitas sulit
ditangkap oleh pancaindra manusia, yang dapat menyebabkan masalah dalam pengukuran konsep
tersebut.

2. KERANGKA TEORI

Kerangka teori dalam istilah ilmiahnya adalah materi Referensi. Biasanya tidak ada prosedur baku dalam
penu- lisan landasan teori ini. Beberapa buku penulisan karya ilmiah pun satu sama lain tidak seragam
dalam konteks sistematikanya. Landasan teori biasanya mewajibkan si pe- nulis untuk menggunakan
kerangka umum dari tema pe- nulisan karya ilmiahnya. Artinya jika menentukan tema dari karya ilmiah,
maka buku-buku referensi harus yang berhubungan dengan tema tersebut. Bisa juga buku tam- bahan
tetapi buku-buku utama atau jurnal yang hendak di- kutip harus merupakan "referensi" yang berkaitan
dengan tema yang hendak dibuat agar kerangka acuannya tidak terlalu meluas.

Kerangka teori merupakan suatu kerangka untuk men- jawab pertanyaan penelitian. Istilah "teori" di sini
menun- juk pada sumber penyusunan kerangka dapat berupa teori yang ada, definisi konsep, atau dapat
dari logika. Jika kon- sep yang dijadikan sumber menyusun kerangka tersebut, maka subjudul ini bisa
diganti menjadi "kerangka konsep- tual". Jika logika yang digunakan, maka subjudul ini men- jadi
"kerangka pemikiran".

LINK YOUTUBE DAN RINGKASAN LITERATURE REVIEW

2.Link YouTube: https://youtu.be/JVUNCx_rU7I?si=GxWRUzvgUsLxgbwF

Ringkasan:

Literature merupakan segala bentuk karya tulis yang dapat dijadikan sebagai referensi atau sumber
informasi, yang meliputi buku, skripsi, artikel jurnal, disertasi, tesis, dan jenis karya tulis lainnya.
Sementara itu, review merujuk pada suatu tinjauan atau analisis kritis terhadap suatu materi atau karya.

Dalam konteks akademik, literature review adalah proses sistematik untuk meninjau, mengevaluasi, dan
menyintesis berbagai sumber literatur yang relevan dengan topik penelitian atau pembahasan tertentu.
Tujuannya adalah untuk memahami perkembangan dan pengetahuan terkini dalam bidang tersebut,
serta memperoleh landasan teori yang kuat untuk mendukung penelitian atau argumen yang sedang
dibangun.

Literature review tidak hanya membantu peneliti untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam
tentang topik penelitian mereka, tetapi juga untuk mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan (gaps)
dalam literatur yang ada, yang kemudian dapat menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut. Selain itu,
dengan menganalisis literatur yang ada, peneliti dapat mengidentifikasi pendekatan, metode, dan
temuan penelitian sebelumnya, sehingga dapat menentukan cara yang paling efektif untuk merancang
dan melaksanakan penelitian mereka sendiri.

Langkah-langkah untuk membuat literature review meliputi:

1. Identifikasi literatur: Mulailah dengan mengidentifikasi dan mengumpulkan sumber-sumber literatur


yang relevan dengan topik penelitian atau pembahasan Anda.

2. Evaluasi literatur: Selanjutnya, baca dan evaluasi setiap sumber literatur secara kritis, memperhatikan
relevansi, kualitas, dan kekurangan dari masing-masing sumber.Yang harus di hi-tech saat kita
menganalisis sebuah artikel jurnal untuk memudahkan kita menganalisis artikel jurnal :

1.Membuat tabel literatur review : isi tabel yang pertama ada judul.

2. Itu ada author atau penulis atau peneliti dan juga tahun terbitnya artikel atau literatur tersebut

3.Metode
4. Isi dengan hasil penelitian atah hasil temuan dari setiap literatur yang di teliti.

3. Sintesis literatur: Setelah itu, sintesislah temuan dari berbagai sumber literatur tersebut, dengan cara
menyusunnya menjadi suatu kerangka konseptual atau narasi yang koheren dan terstruktur.

4. Menulis literature review: Akhirnya, tulislah literature review Anda sesuai dengan format dan struktur
yang ditentukan, dengan memasukkan ringkasan, analisis, dan interpretasi dari literatur yang telah Anda
tinjau.

Dengan demikian, literature review tidak hanya merupakan bagian penting dari proses penelitian, tetapi
juga merupakan kontribusi penting bagi pengembangan pengetahuan dalam suatu bidang ilmu.

Anda mungkin juga menyukai