Anda di halaman 1dari 40

RANCANGAN PENELITIAN

(EKSPERIMENTAL)

OLEH :
SEPTIA SUHERLIS

DOSEN PENGAMPU :
Prof. Dr. dr. Masrul, Msc, SpGK

PROGRAM PASCA SARJANA KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2022/2023
RANCANGAN EKSPERIMEN
 Semua proses yang diperlukan dalam
merencanakan dan melaksanakan eksperimen

 Langkah-langkah berurutan, menyeluruh dan


lengkap, yang disusun terlebih dahulu, serta cara-
cara pelaksanaan eksperimen (percobaan), agar
data yang diperoleh dapat dianalisis secara
obyektif

 Rencana eksperimen sedemikian rupa sehingga


diperoleh informasi yang relevan dengan problema
yang diteliti serta memungkinkan analisis yang
obyektif untuk memperoleh kesimpulan yang valid
MANFAAT
Mendapatkan secara maksimum informasi
yang relevan dengan problema yang
diteliti

Efisiendan efektif dalam hal :


Waktu, dana, tenaga, bahan
Statistika
PENELITIAN EKSPERIMEN
Ciri : adanya perlakuan (treatment) oleh
peneliti
Perlakuan (treatment) : satu set tindakan
khusus yang dikenakan atau dilakukan
terhadap unit eksperimen dalam batas-batas
disain yang digunakan
KOMPONEN
PENELITIAN EKSPERIMEN

1. Variabel Independen dan Dependen


2. Pretest dan Posttetst
3. Kelompok Studi (eksperimen) dan
kelompok kontrol
VARIABEL INDEPENDEN DAN
DEPENDEN
 Penelitian eksperimen meneliti pengaruh variabel
independen (cause) terhadap variabel dependen
(effect)
 Variabel independen = stimulus (ada atau tidak ada),
sering disebut FAKTOR
 Harus didefinisikan secara operasional sebelum
penelitian dilaksanakan

Menentukan metode pengumpulan data


(pengukuran)
PRETEST DAN POST TEST
 Pengukuran variabel dependen sebelum perlakuan diberikan
 Pengukuran ulang variabel dependen setelah perlakuan
diberikan
 Membandingkan hasil pengukuran sebelum dan setelah
perlakuan diberikan
 Masalah validitas
KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KELOMPOK
KONTROL

 Kelompok eksperimen = kelompok yang mendapat


perlakuan (stimulus)
 Kelompok kontrol = kelompok yang tidak mendapat
perlakuan (stimulus)
 Obat : Placebo
 Manfaat kelompok kontrol :
 Mengendalikan faktor eksternal
 Sebagai kelompok pembanding yang memiliki karakteristik yang sama
dengan kelompok eksperimen, kecuali tidak adanya perlakuan
(stimulus) yang diteliti pengaruhnya
 Dapat lebih dari 1 kelompok Eksperimen atau Kontrol
PEMILIHAN SUBYEK
(UNIT EKSPERIMEN)

 Kelemahan penelitian eksperimen :


 Generalisasi (keterwakilan populasi dalam sampel)
Sampel (replikasi) kecil

Non random (kelompok eksperimen dan kontrol)

 Randomisasi  alokasi random


 Membagi unit eksperimen ke dalam kelompok-kelompok
(eksperimen dan kontrol) secara random
MATCHING

 Proses menyamakan kondisi kelompok eksperimen


dengan kelompok kontrol, dalam hal karakteristik
yang tidak diteliti
 Agar perbedaan respon yang terjadi benar-benar
karena pemberian perlakuan (stimulus)
 Efisien : menggunakan matriks kuota (quota matrix)
VALIDITAS DALAM PENELITIAN
EKSPERIMENTAL
 Validitas eksternal :
 Berkaitan dengan generalisasi
 Sampling  sampel mewakili populasi
 Sulit dipenuhi

 Validitas internal :
 Menjawab pertanyaan apakah perbedaan yang terjadi benar-
benar disebabkan oleh perlakuan yang diberikan, bukan
faktor lain
PRINSIP DASAR
PENELITIAN EKSPERIMENTAL

1. Replikasi : pengulangan dari percobaan dasar


Untuk mendapatkan variasi hasil pengukuran
variabel dependen (error percobaan)  uji
signifikansi
Jumlah replikasi tergantung :
 Jenis unit eksperimen
 Derajat ketelitian eksperimen
 Ketersediaan alat, bahan, dan lain-lain
2. Randomisasi : alokasi random
- Agar pengamatan terdistribusi secara
bebas
- Menghilangkan selection bias
- Uji signifikansi lebih valid
3. Kontrol Internal

banyaknya perimbangan (balancing), grouping dan blocking


unit eksperimen yang digunakan

Grouping : membagi unit eksperimen dalam kelompok- kelompok


yang homogen
Blocking : membagi unit eksperimen ke dalam kelompok-
kelompok yang homogen, tetapi tiap kelompok unit
eksperimen dibagi lagi dalam beberapa kelompok yang lain
Balancing : cara seorang peneliti membagi unit eksperimen ke
dalam kelompok-kelompok dan menentukan jumlah unit
eksperimen tiap kelompok sehingga terdapat suatu
keseimbangan antar kelompok
Tujuan : Menghilangkan pengaruh variabel pengganggu
(confounding variables)
KELEBIHAN PENELITIAN
EKSPERIMEN

 Dapat dibuat perencanaan yang sistematis


 Jumlah dan jenis analisis yang digunakan dapat
ditentukan lebih dahulu dengan tingkat
kepercayaan yang tinggi
 Pengaruh variabel yang diteliti dapat diukur lebih
tepat
 Kesimpulan yang diperoleh lebih pasti
KELEMAHAN PENELITIAN
EKSPERIMEN

 Disaindan analisis eksperimen selalu


dinyatakan dalam ‘bahasa’ statistika

 Umumnya diperlukan biaya besar dan waktu


yang lebih lama
PENELITIAN EKSPERIMENTAL

3 Prinsip Dasar :
1. Replikasi/pengulangan
2. Randomisasi
3. Kontrol
 Bila lengkap ketiganya  True Experimental
 Bila tidak lengkap (biasanya tidak ada
randomisasi)  Quasi Experimental
PENELITIAN EKSPERIMENTAL

MACAM (Campbell & Stanley) :

1. Pra Experimental
2. Eksperimental semu(QUASI EXPERIMENTAL)
3. Eksperimental murni/sungguhan (TRUE
EXPERIMENTAL)
PENELITIAN
PRA EXPERIMENTAL

 TIDAK MEMENUHI SEMUA SYARAT DARI SUATU


DISAIN EKSPERIMEN
 MACAM :

1. THE ONE SHOT CASE STUDY


2. ONE GROUP PRETEST-POSTTEST DESIGN
3. THE STATIC GROUP COMPARISON
THE ONE SHOT CASE STUDY

T+
E

 Perlakuan dikenakan pada suatu kelompok unit eksperimen


tertentu
 Dilakukan pengukuran terhadap variabel dependen (tanpa
pretest)
THE ONE SHOT CASE STUDY

 Keuntungan :
Berguna untuk studi pendahuluan atau penelitian eksploratori
 Kelemahan :
 Validitas eksternal tidak ada (tidak mempunyai kontrol), juga
validitas internal lemah (kesimpulan yang diperoleh tidak
dijamin ketepatannya)
 Tidak mempunyai dasar untuk membuat perbandingan
(kesimpulan subyektif dan intuitif)
ONE GROUP PRETEST-POSTTEST DESIGN

 Perlakuan dikenakan pada sekelompok unit eksperimen dengan


2 kali pengukuran (pretest dan posttest)
 Perbaikan dari disain the one shot case study
ONE GROUP PRETEST-POSTTEST DESIGN
 Keuntungan :
 Dapat dilakukan perbandingan pretest dan posttest (ada
pretest dan kedua test –pretest dan posttest- dilakukan
terhadap unit eksperimen yang sama)
 Kelemahan :
 Validitasinternal kurang, tidak ada jaminan bahwa
perbedaan antara E dan E’ hanya disebabkan oleh
perlakuan T
 Banyak terdapat error karena : efek testing, efek
instrumen, efek maturasi, efek historis, error regresi,
bias pemilihan, dan efek mortalitas (secara umum
disebut sebagai efek confounded)
EFEK ‘CONFOUNDED’
 History : selama mendapat perlakuan, sebagian subyek
pindah ke tempat yang lebih baik atau orang tua lebih
menaruh perhatian terhadap kegiatan anak
 Maturation : menjadi lebih dewasa, lelah atau menjadi
kurang perhatian / makin antusias
EFEK ‘CONFOUNDED’

 Testing Effect : pengalaman mendapat pretest


dapat menyebabkan perubahan (motivasi,
sikap, dll) pada subyek penelitian
 Changing effect of Instrumentation : perubahan
pada cara test, cara skoring, teknik observasi
atau wawancara menyebabkan perubahan pada
pre dan posttest
EFEK ‘CONFOUNDED’
 Statistical regression : apabila terdapat kelompok atau
nilai-nilai ekstrim yang dibandingkan dalam pre dan
posttest
 Selection biases and mortality : apabila terjadi
separate sample (subyek yang sama tidak mengambil
kedua test – pre dan posttest-)  perbedaan subyek
penelitian pre dan posttest
THE STATIC GROUP COMPARISON
= RANDOMIZED CONTROL-GROUP POSTTEST ONLY
DESIGN

 Unit percobaan dibagi secara random menjadi 2 kelompok


(kelompok eksperimen dan kelompok kontrol)
 Variabel dependen diukur saat posttest saja
THE STATIC GROUP COMPARISON

 Keuntungan :
 Validitas lebih tinggi, ada randomisasi dan kontrol
 Efek testing tidak ada (tidak ada pretest)

 Kelemahan :
 Beberapa pengaruh luar belum dapat dihilangkan, misalnya efek
histori, maturasi, instrumentasi dan mortalitas
PENELITIAN
QUASI EXPERIMENTAL

 BELUM MEMENUHI KRITERIA EKSPERIMEN


SEBENARNYA  Variabel-variabel yang
seharusnya dikontrol/dimanipulasi tidak dapat
dikontrol atau dimanipulasi, sehingga validitas
penelitian tidak memadai sebagai penelitian
eksperimen murni
 Terdapat kekurangan pada (salah satu) randomisasi,
replikasi atau kontrol internal, biasanya randomisasi
PENELITIAN
TRUE EXPERIMENT
 Memenuhi kriteria :
1. Replikasi
2. Randomisasi
3. Kontrol
 Keuntungan :
 Validitas eksternal >>, ada randomisasi
 Validitas internal >>, ada replikasi dan kontrol
PENELITIAN
TRUE EXPERIMENT

MACAM :
1. RANDOMIZED CONTROL-GROUP
PRETEST-POSTTEST DESIGN
2. RANDOMIZED SOLOMON FOUR GROUP
DESIGN
3. TREATMENT BY SUBJECT DESIGN =
RANCANGAN SAMA SUBYEK
4. FACTORIAL DESIGN
RANDOMIZED CONTROL-GROUP
PRETEST-POSTTEST DESIGN

E T+ E’
S
C C’

Contoh :
penelitian untuk mengetahui pelatihan terhadap kinerja perawat
di rumah sakit, di mana perawat dibagi dalam 2 kelompok
secara random
RANDOMIZED SOLOMON FOUR GROUP
DESIGN
 Kombinasi disain dengan dan tanpa pengukuran awal (pretest)

E1 T+ E1’

C1 C1’
S
E2’ T+ E2’

C2’ C2’
RANDOMIZED SOLOMON FOUR GROUP
DESIGN

 Untuk mengetahui efek berbagai variabel dan


kombinasinya (pretesting, perlakuan, history,
maturasi)
Difference
Pretest Perlakuan Posttest (T2-T1)
E1 T+ E1’
Pretested C1 C1’ T1, T+, H, M

Pretested
T+ E2’ T1, H, M
C2’
Unpretested T+, H, M

Unpretested H, M
TREATMENT BY SUBJECT DESIGN

= RANCANGAN SAMA SUBYEK


 Beberapa perlakuan dikenakan pada subyek yang
sama dengan interval waktu tertentu (untuk
menghindari residual effect)
 Keuntungan :
1. Variasi antar individu (unit eksperimen) dapat
dihilangkan
2. Jumlah subyek penelitian dapat diperkecil
Penting untuk penelitian dengan unit eksperimen
manusia
TREATMENT BY SUBJECT DESIGN

Rancangan :

Subyek 1 T1 T2
T3

Subyek 2 T1 T2
T3

Subyek 3 T1 T2
T3

…..
TREATMENT BY SUBJECT DESIGN

Kelemahan :
adanya efek bawaan (residual effect) tiap perlakuan
FACTORIAL DESIGN
 Untuk mengetahui efek kombinasi dua atau lebih
perlakuan (faktor)
 Contoh :
Ingin diteliti efek obat anti hipertensi yang diberikan
bersama-sama obat tidur terhadap tekanan darah

 Rancangan paling sederhana menggunakan 2 faktor


dan masing-masing faktor menggunakan 2 kategori 
Rancangan Faktorial 2 x 2
DAFTAR PUSTAKA
 Prayadna, I Putu Ade Andre & Jayantika, I Gusti Agung
Ngurah Trisna. 2018. Buku Panduan Penelitian
Eksperimen Beserta Analisis dengan SPSS. Jakarta :
Deepublish.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai