Casey Christiany
BAB I
01 PENDAHULUAN
Latar Belakang
• Indonesia salah 1 negara terpadat
• Badan Pusat Statistik 2020 270.203.917 jiwa
• Masalah utama bidang kependudukan tingginya pertumbuhan penduduk mempersulit
usaha peningkatan & pemerataan kesejahteraan rakyat
• Upaya pemerintah menekan laju pertumbuhan program KB
• Hasil sensus penduduk menunjukkan bahwa penduduk Indonesia sudah melebihi dari proyeksi
Badan Pusat Statistik Indonesia
• Tahun 2022 penduduk Indonesia 275,77 juta jiwa (bertambah 3,09 juta dari 2021)
• Laju pertumbuhan penduduk tahun 2022 sebesar 1.17%
• Jakarta 2022 10.60 juta jiwa (bertambah 47rb jiwa dari 2021)
• Jakarta Barat 2021 2.43 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 0.29%
Latar Belakang
Berdasarkan Sistem Kesehatan Nasional, sasaran yang dicapai tahun 2024:
• Menurunnya TFR dari 2,26% menjadi 2,1%
• Meningkatknya angka prevalensi pemakaian kontrasepsi modern dari 61,78% menjadi 63,41%
• Menurunkan presentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi / UnmetNeed dari 8,6% menjadi
7,4%
• Menurunnya angka kelahiran menurut kelompok 15-19 tahun dari 25 per 1.000 kelahiran menjadi 18
per 1000 kelahiran
Program evaluasi ini dibuat untuk melihat tingkat keberhasilan serta membahas permasalahan program KB
di wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Jeruk yang belum diketahui pada program KB sehingga pada
laporan evaluasi program ini akan membahas masalah-masalah yang ada serta hasil dari evaluasi program
KB di Puskesmas Kelurahan Kebon Jeruk periode April 2022 sampai dengan Maret 2023.
Rumusan Masalah
1. Indonesia merupakan salah satu negara terpadat di dunia. Menurut data Badan Pusat
Statistik tahun 2020, jumlah penduduk Indonesia yaitu 270.203.917 jiwa
2. Pada tahun 2022 penduduk Indonesia sebanyak 275.77 juta jiwa dimana mengalami laju
pertumbuhan penduduk sebesar 1,17%
3. Pada tahun 2022 penduduk DKI Jakarta terdapat 10.60 juta jiwa dimana mengalami
penambahan sebanyak 47 ribu jiwa dibandingkan tahun 2021.
4. Pada tahun 2022 penduduk Jakarta Barat mengalami penambahan dengan laju
pertumbuhan penduduk sebesar 0,29%
Rumusan Masalah
5. Sasaran Rencana Strategi (Renstra) BKKBN yang hendak dicapai pada tahun 2024
adalah menurunnya Total Fertility Rate (TFR) dari 2,26 % menjadi 2,1%, meningkatkan
angka prevalensi pemakaian kontrasepsi modern (mCPR) dari 61,78% menjadi 63,41%,
dan menurunkan persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi / UnmetNeed dari
8,6% menjadi 7,4% pada tahun 2024, serta menurunnya Age Specific Fertility Ratio
(ASFR) 15-19 tahun dari target 25 per 1.000 kelahiran pada tahun 2020 menjadi 18 per
1.000 kelahiran.
6. AKI di Indonesia yang masih cukup tinggi, dimana berdasrkan Survei Penduduk Antara
Sensus (SUPAS) tahun 2015, AKI di Indonesia sebesar 305/100.000 kelahiran hidup.
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Khusus
Untuk mengetahui
1. Diketahuinya hasil peserta
cakupan pelaksanaan kegiatan,
KB baru masalah-masalah,
di Puskesmas prioritas
Kelurahan Kebon masalah dan penyelesaian
Jeruk.
masalah pada program
2. Diketahuinya cakupanKeluarga Berencana
peserta KB di Puskesmas
aktif di Puskesmas Kelurahan
Kelurahan Kebon
Kebon Jeruk periode April 2022
Jeruk.
sampai dengan Maret
3. Diketahuinya 2023.
cakupan pasangan usia subur (PUS) yang menjadi peserta KB aktif berdasarkan jenis
kontrasepsi yang digunakan meliputi: Kondom, pil, suntik, Intra-Uterine Device (IUD), implan,
metode operasi wanita (MOW) dan metode operasi pria (MOP).
4. Diketahuinya cakupan komplikasi setelah pemasangan kontrasepsi.
5. Diketahuinya cakupan peserta KB aktif yang mengalami kegagalan.
6. Diketahuinya cakupan peserta KB aktif yang mengalami drop out.
7. Diketahuinya cakupan peserta KB aktif pasca bersalin.
8. Diketahuinya Cakupan pasangan usia subur (PUS) 4T yang ber KB
Manfaat
Bagi Evaluator
1. Menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama menjalani kuliah
dan membandingkan dengan keadaan sebenernya di dalam lingkungan masyarakat.
2. Mempunyai pengalaman dan pengetahuan tentang evaluasi program Keluarga Berencana
pada wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kebon Jeruk.
3. Mengetahui sedikit banyaknya kendala yang dihadapi dalam menjalankan program
Puskesmas, khususnya pada upaya pelayanan Keluarga Berencana.
4. Dapat melatih cara berpikir secara kritis dan ilmiah
Manfaat
Bagi Perguruan Tinggi
1. Mewujudkan Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) sebagai universitas yang ikut
serta dalam masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di bidang kesehatan.
2. Mewujudkan Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) sebagai universitas yang
menghasilkan dokter yang berkualitas dan memiliki kepedulian terhadap kesehatan
masyarakat luas.
3. Mewujudkan Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) sebagai universitas yang
menghasilkan masyarakat ilmiah yang menerapkan prinsip evidence based medicine yang
nyata dalam semua kegiatan di bidang kesehatan masyarakat.
Manfaat
Bagi Puskesmas
1. Mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam program pelayanan Keluarga Berencana
(KB) di Puskesmas Kelurahan Kebon Jeruk beserta usulan atau saran sebagai pemecahan
masalahnya supaya dapat membentuk kemandirian Puskesmas dalam upaya penyelesaian
dan lebih mengaktifkan program tersebut untuk memenuhi target cakupan program.
2. Menjadi bahan evaluasi atau masukan untuk meningkatkan pelayanan Keluarga Berencana
(KB) secara optimal sehingga pelayanan Keluarga Berencana (KB) di Puskesmas
Kelurahan Kebon Jeruk menjadi lebih baik
Manfaat
Bagi Masyarakat
1. Dapat menjadi sumber informasi bagi masyarakat, sehingga masyarakat dapat berperan
aktif dalam mengikuti program Keluarga Berencana.
2. Untuk meningkatkan kemampuan dan peran masyarakat dalam memahami dan mengatasi
masalah Keluarga Berencana.
Sasaran
Semua pasangan usia subur (PUS) yaitu pasangan yang istrinya berumur
sekitar 15-49 tahun, dalam hal ini termasuk pasangan yang istrinya lebih dari
49 tahun tetapi masih menstruasi di Puskesmas Kelurahan Kebon Jeruk
periode April 2022 sampai dengan Maret 2023.
BAB II
02 MATERI DAN METODE
Materi
Materi yang dievaluasi dalam program ini terdiri dari catatan hasil kegiatan bulanan Puskesmas mengenai
program Keluarga Berencana di Puskesmas Kelurahan Kebon Jeruk periode April 2022 sampai dengan Maret
2023, yang berupa:
Data Demografis
a. Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kebon Jeruk pada
tahun tahun 2021 sebanyak 67.427 orang.
b. Jumlah pasangan usia subur di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kebon
Jeruk adalah 11.505 orang.
Data Fasilitas Kesehatan dan Tenaga Kerja
Menurut kepemilikan Kota Jakarta Barat Jumlah tenaga kerja di Puskesmas Kelurahan
Tahun 2020: Kebon Jeruk:
• 1 puskesmas induk • 1 orang kepala puskesmas
• 7 puskesmas pembantu • 2 orang dokter umum
• 1 puskesmas keliling • 1 orang dokter gigi
• 2 klinik pratama • 2 orang perawat pelaksana
• 82 klinik utama • 1 orang pelaksana apotek
• 33 apotek • 1 orang coordinator KB
• 11 klinik bersalin • 1 orang petugas gizi
• 7 praktik dokter umum • 2 orang bidan puskesmas
• 4 praktik bidan perorangan • 1 orang kesehatan masyarakat
• 3 praktik dokter spesialis • 1 orang kesehatan lingkungan
• 2 orang tenaga non kesehatan
1. Tenaga (Man)
Penanggung Jawab program KB : 1 orang
Bidan melayani KB : 2 orang
2. Dana (Money)
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) : Tersedia
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) : Tersedia (BKKBN)
3. Sarana dan Prasarana
Stetoskop : 2 buah
Termometer : 1 buah
Data Khusus
Tensimeter : 1 buah
Meja ginekologi : 1 buah
Meja alat-alat, obat dan alokon : 1 buah
Tempat tidur periksa : 1 buah
Masukan
Sarung tangan steril
Timbangan berat badan dewasa
: 3 box
: 1 buah
Lemari peralatan dan alokon : 1 buah
Implant kit : 30 set
Alat kontrasepsi dalam Rahim (AKDR) kit steril : 30 set
4. Sarana Kontrasepsi
IUD Copper-T : 100 buah
Auto Disable Syringe with Needle : 100 buah
Implan : 50 buah
Pil KB Kombinasi : 1000 strip
Cyclogestone : 10 kotak
Depogestone : 10 kotak
Alat Kontrasepsi Lain (Kondom) : 20 lusin
5. Sarana Obat-Obatan
Cairan antiseptik Betadine : 5 botol
1. Sarana Obat-Obatan
Cairan antiseptik Betadine : 5 botol
Tablet analgetik : 100 tablet
Kapas alkohol dan kasa steril : 3 toples
Vitamin B6 : 400 tablet
2. Sarana Non-Medis
Data Khusus
mengenai kontrasepsi.
Menerangkan arti dan tujuan dari KB, alat-alat, memberikan
pilihan kontrasepsi sesuai, serta menjelaskan efek samping yang
Masukan
mungkin terjadi dari pemakaian alat kontrasepsi.
Membantu calon peserta KB untuk memutuskan pilihannya atas
metode kontrasepsi yang paling sesuai dengan kondisi atau
keadaan pribadi dan keluarganya.
Metode
b. Pelayanan Alat Kontrasepsi
Pil : Pemakaian secara teratur seperti petunjuk yang tertulis pada kartu.
Pil pertama diminum pada hari kelima setelah permulaan haid, kemudian
berturut-turut setiap hari satu pil secara teratur.
Masukan Depogeston : 1 kali per 3 bulan, dosis 3,0 cc, secara IM di M. gluteus
Implant : Pemasangan sesuai prosedur legeartis. Lokasi di lengan yang tidak
dominan di atas bagian voler, kira-kira 10 cm dari lipat siku.
Kondom : Pemasangan sesuai dengan prosedur.
IUD / AKDR : Pemasangan sesuai dengan prosedur.
MOW dan MOP : Pemasangan sesuai dengan prosedur
Metode
c. Pembinaan Akseptor KB
Melakukan pemantauan berkala untuk mencegah dropout, memotivasi akseptor
untuk memakai kontrasepsi jangka panjang.
d. Penangan efek samping dan Komplikasi
Data Khusus Pada setiap kasus yang terjadi efek samping dan komplikasi yang ringan.
e. Pelayanan Rujukan KB
e. Pelayanan rujukan KB
Dilakukan pada setiap jam kerja, dari jam 08.00-14.00 WIB oleh bidan di Puskesmas
4. Pengawasan
Semua hasil pelayanan KB yang berisi data tentang peserta KB dan metode yang digunakan dicatat oleh fasilitas pelayanan
KB dan dilakukan rekapitulasi di puskesmas untuk nantinya dilaporkan bersama rekapitulasi alat dan obat kontrasepsi oleh
fasilitas pelayanan KB kepada puskesmas kecamatan.
Data Khusus
Keluaran
1. Cakupan Peserta Baru
= 2.23 %
Data Khusus
Keluaran
2. Cakupan Peserta KB Aktif
Non Fisik
d. Agama mayoritas beragama islam dan beranggapan banyak anak merupakan suatu rezeki
e. Sosial dan Ekonomi menegah kebawah
BAB V
05 PEMBAHASAN
Masalah menurut Variabel Keluaran (Output)
2. Dana APBN, APBD atau sumber daya lainnya Dana tersedia untuk KB berasal dari BOK (-)
(Money) yang tidak mengikat. BKKBN. Dana mencukupi jalannya
Program
3. Materi Memenuhi kecukupan jumlah dan jenis Tersedia (-)
(Material) sarana prasarana pelayanan KB. Alat dan
atau obat kontrasepsi : memenuhi kecukupan
Sarana jumlah dan jenis alokon di Fasilitas
4. Metode Sesuai dengan buku panduan KB meliputi Sudah sesuai (-)
(Method) kegiatan konseling, pelayanan kontrasepsi,
pembinaan akseptor KB, penanganan efek
samping, pelayanan rujukan dan pencatatan
dan pelaporan
Masalah menurut Variabel Proses (Process)
No. Variabel Target Pencapaian Masalah
1. Perencanaan Dilaksanakan penyusunan rencana kegiatan Dilakukan (-)
konseling, pelayanan kontrasepsi, pembinaan dan
penyuluhan akseptor KB, pelayanan rujukan, dan
pencatatan dan pelaporan, untuk mencapai sasaran.
2. Pengorganisasian Terdapat pembagian tugas dan koordinasi yang baik. Sudah terlaksana (-)
Non Fisik
1. Agama Mayoritas penduduk di Puskesmas Kelurahan Kebon Jeruk beragama Islam yang (+)
beranggapan memiliki banyak anak merupakan suatu rezeki.
2. Sosial Stigma buruk mengenai Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) tinggi pada (+)
masyarakat
BAB VI
06 PERUMUSAN MASALAH
Masalah Menurut Keluaran (Masalah Sebenarnya)
• Mayoritas beragama Islam yang beranggapan bahwa memiliki banyak anak merupakan
suatu rezeki.
• Adanya anggapan atau stigma yang salah mengenai efek samping dari penggunaan KB
Variabel yang beredar di masyarakat.
Lingkungan
BAB VII
07 PRIORITAS MASALAH
Masalah Menurut Keluaran
Penyelesaian:
● Dapat melakukan inovasi penyediaan informasi mengenai keluarga berencana menggunakan aplikasi
atau sistem online. Materi penyuluhan yang diberikan disarankan tidak hanya mengenai metode
kontrasepsi tetapi juga mengenai manfaat dan efek samping dari metode kontrasepsi.
● Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) mengenai kontrasepsi laki-laki
BAB IX
09 KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
• Cakupan peserta KB baru terhadap PUS 2.23 %
• Cakupan peserta KB aktif terhadap PUS dengan pencapaian 92.05% dari target 62.54%
• Cakupan peserta KB aktif implant 15.19 % dari target 10%
• Cakupan peserta KB aktif IUD 15.14 % dari target 13%
• Cakupan peserta KB aktif suntik dengan pencapaian 60.82 % dari target 19%
• Cakupan peserta KB aktif yang mengalami komplikasi 0 % dari target ≤ 3,5%
• Cakupan peserta KB aktif yang mengalami kegagalan 0 % dari target ≤ 0.2%
• Cakupan peserta KB aktif yang mengalami drop out 4.98 % dari target ≤ 10.5%
• Cakupan peserta KB aktif pasca persalinan 100 %
• Cakupan pasangan usia subur (PUS) 4T yang ber KB 100%.
• Cakupan peserta KB aktif pil 3.57 % dari target 17% dengan besarnya masalah 79%
• Cakupan peserta KB aktif kondom 2.68 % dari target 3% dengan besarnya masalah 10.67%
• Cakupan peserta KB aktif MOW 2.59 % dari target 9% dengan besar masalah 71.22 %
• Cakupan peserta KB aktif MOP 0% dari target 4.93 % dengan besarnya masalah 100%
Saran
1. Melakukan koordinasi dengan petugas lapangan
keluarga berencana (PLKB) dalam rangka persiapan
dan pelaksanaan kegiatan pelayanan KB dan dapat
kembali dilakukan penyuluhan dengan maksimal saat
ini dengan sudah berkurangnya pandemi COVID-19
dengan dapat dilakukan pembatasan dalam jarak dan
peserta yang mengikuti telah divaksin sehingga dapat
dilakukan penyuluhan terjadwal dengan baik.
Saran
2. Disarankan untuk membuat satu platform online khusus KB untuk konseling,
informasi dan edukasi secara langsung dengan bidan KB.
3. Melakukan penyuluhan melalui media sosial dan media lainnya, agar pengguna
KB dan calon pengguna KB tetap menggunakan kontrasepsi di situasi pandemi.
Melakukan penyuluhan melalui media lainnya berupa TV yang terpasang di
puskesmas, dan di berikan iklan pengetahuan mengenai penggunaan KB.
4. Disarankan untuk membuat daftar usia dan pendidikan terakhir untuk pasangan
usia subur (PUS) untuk mengetahui target konseling, informasi dan edukasi
mengenai metode kontrasepsi.
Saran
5. Membuat daftar pasangan yang sudah dapat menggunakan metode kontrasepsi
jangka Panjang (MKJP) dan menjelaskan tentang kelebihan menggunakan metode
tersebut yang dibantu oleh petugas lapangan keluarga berencana (PLKB).
6. Pelatihan petugas pencatatan dan pelaporan program KB mengenai Sistem
Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) untuk menjadi dasar dalam
kelengkapan data.