Anda di halaman 1dari 66

Evaluasi Program Keluarga Berencana di

Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kebon


Jeruk Periode April 2022 sampai dengan Maret
2023
Pembimbing : dr. Ernawaty Tamba, MKM
Penguji I : Prof. Dr. dr. Rachmadhi Purwana, SKM
Penguji II : Dr. dr. A. Aris Susanto, MS, Sp. OK

Casey Christiany
BAB I
01 PENDAHULUAN
Latar Belakang
• Indonesia  salah 1 negara terpadat
• Badan Pusat Statistik 2020  270.203.917 jiwa
• Masalah utama  bidang kependudukan  tingginya pertumbuhan penduduk  mempersulit
usaha peningkatan & pemerataan kesejahteraan rakyat
• Upaya pemerintah menekan laju pertumbuhan  program KB
• Hasil sensus penduduk menunjukkan bahwa penduduk Indonesia sudah melebihi dari proyeksi
Badan Pusat Statistik Indonesia
• Tahun 2022  penduduk Indonesia  275,77 juta jiwa (bertambah 3,09 juta dari 2021)
• Laju pertumbuhan penduduk tahun 2022 sebesar 1.17%
• Jakarta 2022  10.60 juta jiwa (bertambah 47rb jiwa dari 2021)
• Jakarta Barat 2021  2.43 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 0.29%
Latar Belakang
Berdasarkan Sistem Kesehatan Nasional, sasaran yang dicapai tahun 2024:
• Menurunnya TFR dari 2,26% menjadi 2,1%
• Meningkatknya angka prevalensi pemakaian kontrasepsi modern dari 61,78% menjadi 63,41%
• Menurunkan presentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi / UnmetNeed dari 8,6% menjadi
7,4%
• Menurunnya angka kelahiran menurut kelompok 15-19 tahun dari 25 per 1.000 kelahiran menjadi 18
per 1000 kelahiran

Program evaluasi ini dibuat untuk melihat tingkat keberhasilan serta membahas permasalahan program KB
di wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Jeruk yang belum diketahui pada program KB sehingga pada
laporan evaluasi program ini akan membahas masalah-masalah yang ada serta hasil dari evaluasi program
KB di Puskesmas Kelurahan Kebon Jeruk periode April 2022 sampai dengan Maret 2023.
Rumusan Masalah
1. Indonesia merupakan salah satu negara terpadat di dunia. Menurut data Badan Pusat
Statistik tahun 2020, jumlah penduduk Indonesia yaitu 270.203.917 jiwa
2. Pada tahun 2022 penduduk Indonesia sebanyak 275.77 juta jiwa dimana mengalami laju
pertumbuhan penduduk sebesar 1,17%
3. Pada tahun 2022 penduduk DKI Jakarta terdapat 10.60 juta jiwa dimana mengalami
penambahan sebanyak 47 ribu jiwa dibandingkan tahun 2021.
4. Pada tahun 2022 penduduk Jakarta Barat mengalami penambahan dengan laju
pertumbuhan penduduk sebesar 0,29%
Rumusan Masalah
5. Sasaran Rencana Strategi (Renstra) BKKBN yang hendak dicapai pada tahun 2024
adalah menurunnya Total Fertility Rate (TFR) dari 2,26 % menjadi 2,1%, meningkatkan
angka prevalensi pemakaian kontrasepsi modern (mCPR) dari 61,78% menjadi 63,41%,
dan menurunkan persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi / UnmetNeed dari
8,6% menjadi 7,4% pada tahun 2024, serta menurunnya Age Specific Fertility Ratio
(ASFR) 15-19 tahun dari target 25 per 1.000 kelahiran pada tahun 2020 menjadi 18 per
1.000 kelahiran.
6. AKI di Indonesia yang masih cukup tinggi, dimana berdasrkan Survei Penduduk Antara
Sensus (SUPAS) tahun 2015, AKI di Indonesia sebesar 305/100.000 kelahiran hidup.
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Khusus
Untuk mengetahui
1. Diketahuinya hasil peserta
cakupan pelaksanaan kegiatan,
KB baru masalah-masalah,
di Puskesmas prioritas
Kelurahan Kebon masalah dan penyelesaian
Jeruk.
masalah pada program
2. Diketahuinya cakupanKeluarga Berencana
peserta KB di Puskesmas
aktif di Puskesmas Kelurahan
Kelurahan Kebon
Kebon Jeruk periode April 2022
Jeruk.
sampai dengan Maret
3. Diketahuinya 2023.
cakupan pasangan usia subur (PUS) yang menjadi peserta KB aktif berdasarkan jenis
kontrasepsi yang digunakan meliputi: Kondom, pil, suntik, Intra-Uterine Device (IUD), implan,
metode operasi wanita (MOW) dan metode operasi pria (MOP).
4. Diketahuinya cakupan komplikasi setelah pemasangan kontrasepsi.
5. Diketahuinya cakupan peserta KB aktif yang mengalami kegagalan.
6. Diketahuinya cakupan peserta KB aktif yang mengalami drop out.
7. Diketahuinya cakupan peserta KB aktif pasca bersalin.
8. Diketahuinya Cakupan pasangan usia subur (PUS) 4T yang ber KB
Manfaat
Bagi Evaluator
1. Menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama menjalani kuliah
dan membandingkan dengan keadaan sebenernya di dalam lingkungan masyarakat.
2. Mempunyai pengalaman dan pengetahuan tentang evaluasi program Keluarga Berencana
pada wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kebon Jeruk.
3. Mengetahui sedikit banyaknya kendala yang dihadapi dalam menjalankan program
Puskesmas, khususnya pada upaya pelayanan Keluarga Berencana.
4. Dapat melatih cara berpikir secara kritis dan ilmiah
Manfaat
Bagi Perguruan Tinggi
1. Mewujudkan Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) sebagai universitas yang ikut
serta dalam masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di bidang kesehatan.
2. Mewujudkan Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) sebagai universitas yang
menghasilkan dokter yang berkualitas dan memiliki kepedulian terhadap kesehatan
masyarakat luas.
3. Mewujudkan Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) sebagai universitas yang
menghasilkan masyarakat ilmiah yang menerapkan prinsip evidence based medicine yang
nyata dalam semua kegiatan di bidang kesehatan masyarakat.
Manfaat
Bagi Puskesmas
1. Mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam program pelayanan Keluarga Berencana
(KB) di Puskesmas Kelurahan Kebon Jeruk beserta usulan atau saran sebagai pemecahan
masalahnya supaya dapat membentuk kemandirian Puskesmas dalam upaya penyelesaian
dan lebih mengaktifkan program tersebut untuk memenuhi target cakupan program.
2. Menjadi bahan evaluasi atau masukan untuk meningkatkan pelayanan Keluarga Berencana
(KB) secara optimal sehingga pelayanan Keluarga Berencana (KB) di Puskesmas
Kelurahan Kebon Jeruk menjadi lebih baik
Manfaat
Bagi Masyarakat
1. Dapat menjadi sumber informasi bagi masyarakat, sehingga masyarakat dapat berperan
aktif dalam mengikuti program Keluarga Berencana.
2. Untuk meningkatkan kemampuan dan peran masyarakat dalam memahami dan mengatasi
masalah Keluarga Berencana.

Sasaran
Semua pasangan usia subur (PUS) yaitu pasangan yang istrinya berumur
sekitar 15-49 tahun, dalam hal ini termasuk pasangan yang istrinya lebih dari
49 tahun tetapi masih menstruasi di Puskesmas Kelurahan Kebon Jeruk
periode April 2022 sampai dengan Maret 2023.
BAB II
02 MATERI DAN METODE
Materi
Materi yang dievaluasi dalam program ini terdiri dari catatan hasil kegiatan bulanan Puskesmas mengenai
program Keluarga Berencana di Puskesmas Kelurahan Kebon Jeruk periode April 2022 sampai dengan Maret
2023, yang berupa:

1. Cakupan peserta KB baru


2. Cakupan peserta KB aktif
3. Cakupan pasangan usia subur (PUS) yang menjadi peserta KB aktif berdasarkan jenis kontrasepsi yang
digunakan meliputi: Kondom, pil, suntik, Intra-Uterine Device
(IUD), implan, metode operasi wanita (MOW) dan metode operasi pria (MOP).
4. Cakupan komplikasi setelah pemasangan kontrasepsi.
5. Cakupan peserta KB aktif yang mengalami kegagalan.
6. Cakupan peserta KB aktif yang mengalami drop out.
7. Cakupan peserta KB aktif pasca bersalin.
8. Cakupan pasangan usia subur (PUS) 4T yang ber KB
Metode

Membandingkan cakupan program Puskesmas Kelurahan Kebon Jeruk periode April


2022 sampai dengan Maret 2023 terhadap tolok ukur yang ditetapkan dengan
mengadakan pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, dan interpretasi data
menggunakan data sistem sehingga dapat ditemukan masalah-masalah yang ada dari
pelaksanaan program Keluarga Berencana di Puskesmas Kelurahan Kebon Jeruk.
BAB III
03 KERANGKA TEORI
Pendekatan Sistem

Terdiri dari variabel masukan, proses, keluaran, dampak, lingkungan,


dan umpan balik.
Tolok Ukur Digunakan sebagai pembanding atau target yang harus dicapai dalam
Program Keluarga Berencana. tolok ukur menggunakan standar atau
target yang ditetapkan oleh Sudinkes Jakarta Barat atau Dinas Kesehatan
DKI Jakarta.
BAB IV
04 PENYAJIAN DATA
Sumber Data

Data Georgrafi dan Data catatan bulanan Hasil Pemantauan Wilayah


Demografi Puskesmas Program Keluarga Setempat (PWS) di
Kelurahan Kebon Jeruk Berencana periode Maret Puskesmas Kelurahan Kebon
Tahun 2022 dan 2023. 2022 sampai dengan Jeruk April 2022 sampai
April 2023. dengan Maret 2023.
Data Umum
Data Geografis
PKL Kebon Jeruk terletak di Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Tanah datar
landai yang terletak 1.200 meter di atas permukaan laut, dan memiliki luas wilayah
369,15 Ha.
Berdasarkan SK Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 1227 tahun
1989 wilayah Kelurahan Kebon jeruk Kecamatan Kebon Jeruk terbagi 13 RW (rukun
warga) dan 133 RT (rukun tetangga) dengan batas wilayah sebagai berikut:
A. Sebelah Utara : Duri Kepa, Kelurahan duri kepa
B. Sebelah Selatan : Kelapa Dua, Kelurahan Kelapa dua
C. Sebelah Barat : Srengseng, Kelurahan Srengseng
D. Sebelah Timur : Kemanggisan, Kelurahan Kemanggisan
Data Umum

Data Demografis
a. Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kebon Jeruk pada
tahun tahun 2021 sebanyak 67.427 orang.
b. Jumlah pasangan usia subur di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kebon
Jeruk adalah 11.505 orang.
Data Fasilitas Kesehatan dan Tenaga Kerja

Menurut kepemilikan Kota Jakarta Barat Jumlah tenaga kerja di Puskesmas Kelurahan
Tahun 2020: Kebon Jeruk:
• 1 puskesmas induk • 1 orang kepala puskesmas
• 7 puskesmas pembantu • 2 orang dokter umum
• 1 puskesmas keliling • 1 orang dokter gigi
• 2 klinik pratama • 2 orang perawat pelaksana
• 82 klinik utama • 1 orang pelaksana apotek
• 33 apotek • 1 orang coordinator KB
• 11 klinik bersalin • 1 orang petugas gizi
• 7 praktik dokter umum • 2 orang bidan puskesmas
• 4 praktik bidan perorangan • 1 orang kesehatan masyarakat
• 3 praktik dokter spesialis • 1 orang kesehatan lingkungan
• 2 orang tenaga non kesehatan
1. Tenaga (Man)
 Penanggung Jawab program KB : 1 orang
 Bidan melayani KB : 2 orang
2. Dana (Money)
 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) : Tersedia
 Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) : Tersedia (BKKBN)
3. Sarana dan Prasarana
 Stetoskop : 2 buah
 Termometer : 1 buah

Data Khusus
 Tensimeter : 1 buah
 Meja ginekologi : 1 buah
 Meja alat-alat, obat dan alokon : 1 buah
 Tempat tidur periksa : 1 buah

Masukan 

Sarung tangan steril
Timbangan berat badan dewasa
: 3 box
: 1 buah
 Lemari peralatan dan alokon : 1 buah
 Implant kit : 30 set
 Alat kontrasepsi dalam Rahim (AKDR) kit steril : 30 set
4. Sarana Kontrasepsi
 IUD Copper-T : 100 buah
 Auto Disable Syringe with Needle : 100 buah
 Implan : 50 buah
 Pil KB Kombinasi : 1000 strip
 Cyclogestone : 10 kotak
 Depogestone : 10 kotak
 Alat Kontrasepsi Lain (Kondom) : 20 lusin
5. Sarana Obat-Obatan
 Cairan antiseptik Betadine : 5 botol
1. Sarana Obat-Obatan
 Cairan antiseptik Betadine : 5 botol
 Tablet analgetik : 100 tablet
 Kapas alkohol dan kasa steril : 3 toples
 Vitamin B6 : 400 tablet
2. Sarana Non-Medis

Data Khusus i. Gedung Puskesmas


 Ruang pendaftaran : Ada

Masukan  Ruang tunggu : Ada


 Ruang untuk pemeriksaan pasien : Ada
ii. Meubel Puskesmas
 Lemari Arsip : Ada
 Lemari Obat : Ada
 Meja Pemeriksaan : Ada
 Kursi : Ada
 Tempat tidur pemeriksaan : Ada
Metode
a. Konseling
 Dilakukan oleh petugas KB di puskesmas pada pasangan usia
subur dan wanita pasca bersalin untuk memberikan konseling

Data Khusus
mengenai kontrasepsi.
 Menerangkan arti dan tujuan dari KB, alat-alat, memberikan
pilihan kontrasepsi sesuai, serta menjelaskan efek samping yang
Masukan
mungkin terjadi dari pemakaian alat kontrasepsi.
 Membantu calon peserta KB untuk memutuskan pilihannya atas
metode kontrasepsi yang paling sesuai dengan kondisi atau
keadaan pribadi dan keluarganya.
Metode
b. Pelayanan Alat Kontrasepsi
 Pil : Pemakaian secara teratur seperti petunjuk yang tertulis pada kartu.
Pil pertama diminum pada hari kelima setelah permulaan haid, kemudian
berturut-turut setiap hari satu pil secara teratur.

Data Khusus  Suntikan


Cyclogeston : 1 kali per bulan dosis 0,5 cc, IM di M.deltoid

Masukan Depogeston : 1 kali per 3 bulan, dosis 3,0 cc, secara IM di M. gluteus
 Implant : Pemasangan sesuai prosedur legeartis. Lokasi di lengan yang tidak
dominan di atas bagian voler, kira-kira 10 cm dari lipat siku.
 Kondom : Pemasangan sesuai dengan prosedur.
 IUD / AKDR : Pemasangan sesuai dengan prosedur.
 MOW dan MOP : Pemasangan sesuai dengan prosedur
Metode
c. Pembinaan Akseptor KB
Melakukan pemantauan berkala untuk mencegah dropout, memotivasi akseptor
untuk memakai kontrasepsi jangka panjang.
d. Penangan efek samping dan Komplikasi

Data Khusus Pada setiap kasus yang terjadi efek samping dan komplikasi yang ringan.
e. Pelayanan Rujukan KB

Masukan Pada setiap komplikasi yang tidak dapat ditangani di Puskesmas.


f. Pencatatan dan Pelaporan
Fasilitas pelayanan KB mencatat semua hasil pelayanan KB yang berisi data tentang
peserta KB, metode yang digunakan, kejadian komplikasi, peserta dropout, gagal
KB, atau pindah ke luar wilayah. Setiap bulan laporan direkapitulasi di Puskesmas
untuk nantinya dilaporkan bersama rekapitulasi alokon ke Kabupaten.
Data Khusus
Proses
1. Perencanaan
 Data program KB
- Jumlah PUS total sebesar : 11.505
- Jumlah KB aktif sebesar : 10.591
 Perencanaan tertulis mengenai:
a. Konseling
Dilakukan oleh bidan di puskesmas dengan memberikan konseling mengenai kontrasepsi pada pasangan usia subur dan
wanita pasca bersalin
b. Pelayanan kontrasepsi
Dilakukan pada setiap jam kerja, dari jam 08.00-14.00 WIB oleh bidan di Puskesmas dengan memberikan informasi kepada
calon peserta KB mengenai kontrasepsi yang tersedia serta penggunaannya.
Data Khusus
Proses
c. Pembinaan Akseptor KB
Dilakukan pada setiap jam kerja, dari jam 08.00-14.00 WIB oleh bidan di Puskesmas untuk memotivasi peserta KB.
Penyuluhan KB dilakukan minimal 1 kali setiap bulan nya.

d. Penanganan efek samping dan komplikasi


Dilakukan pada setiap jam kerja, dari jam 08.00-14.00 WIB oleh bidan di Puskesmas

e. Pelayanan rujukan KB
Dilakukan pada setiap jam kerja, dari jam 08.00-14.00 WIB oleh bidan di Puskesmas

f. Pencatatan dan pelaporan


Pencatatan register harian dilakukan oleh bidan atau petugas program KB pada setiap akhir bulan.
Data Khusus
Proses
2. Pengorganisasian 3. Pelaksanaan
Data Khusus
Proses
3. Pelaksanaan
a. Konseling
b. Pelayanan kontrasepsi
c. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
d. Penanganan Efek Samping dan Komplikasi
e. Pelayanan Rujukan KB
f. Pencatatan dan Pelaporan

4. Pengawasan
Semua hasil pelayanan KB yang berisi data tentang peserta KB dan metode yang digunakan dicatat oleh fasilitas pelayanan
KB dan dilakukan rekapitulasi di puskesmas untuk nantinya dilaporkan bersama rekapitulasi alat dan obat kontrasepsi oleh
fasilitas pelayanan KB kepada puskesmas kecamatan.
Data Khusus
Keluaran
1. Cakupan Peserta Baru

 Jumlah peserta keluarga berencana (KB) baru: 257


 Jumlah pasangan usia subur (PUS): 11.505
 Persentase peserta KB baru terhadap PUS:

= 2.23 %
Data Khusus
Keluaran
2. Cakupan Peserta KB Aktif

 Jumlah peserta keluarga berencana KB aktif: 10.591


 Jumlah pasangan usia subur (PUS): 11.505
 Persentase peserta KB aktif terhadap PUS:
Data Khusus
Keluaran
3. Cakupan Peserta KB Aktif Berdasarkan Metode Kontrasepsi

i. Presentase peserta KB Pil ii. Presentase peserta KB Suntik


- Jumlah peserta KB aktif: 10.591 - Jumlah peserta KB aktif: 10.591
- Jumlah peserta KB Pil: 378 - Jumlah peserta KB Suntik: 6.442
Data Khusus
Keluaran
3. Cakupan Peserta KB Aktif Berdasarkan Metode Kontrasepsi

iii. Presentase peserta KB IUD iv. Presentase peserta KB Implant


- Jumlah peserta KB aktif: 10.591 - Jumlah peserta KB aktif: 10.591
- Jumlah peserta KB IUD: 1.604 - Jumlah peserta KB Implant: 1.609
Data Khusus
Keluaran
3. Cakupan Peserta KB Aktif Berdasarkan Metode Kontrasepsi

v. Presentase peserta KB Kondom vi. Presentase peserta KB MOW


- Jumlah peserta KB aktif: 10.591 - Jumlah peserta KB aktif: 10.591
- Jumlah peserta KB Kondom: 284 - Jumlah peserta KB Implant: 274
Data Khusus
Keluaran
3. Cakupan Peserta KB Aktif Berdasarkan Metode Kontrasepsi

vii. Presentase peserta KB MOP


- Jumlah peserta KB aktif: 10.591
- Jumlah peserta KB MOP: 0
Data Khusus
Keluaran
4. Cakupan Komplikasi Setelah Pemasangan 5. Cakupan Peserta KB yang Mengalami
Kontrasepsi Kegagalan

 Jumlah peserta KB aktif: 10.591  Jumlah peserta KB aktif: 10.591


 Jumlah peserta yang komplikasi : 0  Jumlah peserta yang gagal : 0
Data Khusus
Keluaran
6. Cakupan Peserta KB yang Dropout 7. Cakupan Peserta KB Pasca Bersalin

 Jumlah peserta KB aktif: 10.591  Jumlah peserta KB aktif: 10.591


 Jumlah peserta yang dropout : 528  Jumlah sasaran bulin: 167
Data Khusus
Keluaran
8. Cakupan pasangan usia subur (PUS) 4T yang ber KB

 Jumlah PUS “4T yang ber KB : 38


 Jumlah PUS yang tergolong 4T : 38
 Persentase pasangan usia subur (PUS) yang ber KB terhadap jumlah PUS yang tergolong
4T
Tabel 1. Data Keluaran Program KB di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kebon Jeruk periode April 2022 sampai
dengan Maret 2023

No Variabel Jumlah Peserta Pencapaian (%)


1. Cakupan peserta KB baru terhadap PUS 257 2.23 %
2. Cakupan peserta KB aktif terhadap PUS 10.591 92.05 %
3. Cakupan peserta KB pil 378 3.57%
4. Cakupan peserta KB suntik 6.442 60.82%
5. Cakupan peserta KB IUD 1.604 15.14%
6. Cakupan peserta KB implant 1.609 15.19%
7. Cakupan peserta KB kondom 284 2.68%
8. Cakupan peserta KB MOW 274 2.59%
9. Cakupan peserta KB MOP 0 0%
10. Cakupan peserta KB yang mengalami komplikasi 0 0%
11. Cakupan peserta KB yang mengalami kegagalan 0 0%
12. Cakupan peserta KB yang dropout 528 4.98 %
13. Cakupan peserta KB Pasca Bersalin 167 100 %
14. Cakupan pasangan usia subur (PUS) 4T yang ber KB 38 100%
Umpan Balik
• Ada sistem pencatatan dan pelaporan yang sesuai dengan waktu yang
ditentukan dan dapat digunakan sebagai masukan dalam gerakan keluarga
berencana.
• Data dari fasilitas pelayanan kesehatan swasta juga dilaporkan ke Puskesmas.
Adanya mini loka karya yang diadakan tiap bulan untuk monitoring dan
evaluasi program yang telah dijalankan
Dampak
Dampak Langsung
- Menurunkan Crude Birth Rate (CBR) : Belum dapat dinilai
- Meningkatkan jumlah peserta KB Baru : Belum dapat dinilai
- Meningkatkan jumlah peserta KB Aktif : Belum dapat dinilai

Dampak Tidak Langsung


- Pengendalian Laju Pertumbuhan Penduduk : Belum dapat dinilai
- Pengendalian Total Fertility Rate (TFR) : Belum dapat dinilai
- Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak : Belum dapat dinilai
Lingkungan
Fisik
a. Lokasi Puskesmas  dekat dengan tempat tinggal, terjangkau
b. Fasilitas Kesehatan Lain  bidan praktek swasta, MOW dan MOP dikerjakan oleh RS
setempat
c. Transportasi  sepeda motor untuk menjangkau puskesmas d

Non Fisik
d. Agama  mayoritas beragama islam dan beranggapan banyak anak merupakan suatu rezeki
e. Sosial dan Ekonomi  menegah kebawah
BAB V
05 PEMBAHASAN
Masalah menurut Variabel Keluaran (Output)

No. Variabel tolok Ukur Pencapaian Masalah


1. Cakupan Peserta KB baru terhadap PUS (-) 2.23% (-)
2. Cakupan Peserta KB aktif terhadap PUS 62.54% 92.05% (-)
3. Cakupan Peserta KB Pil 17% 3.57% (+) 79%
4. Cakupan Peserta KB Suntik 19% 60.82% (-)
5. Cakupan KB IUD 13% 15.14% (-)
6. Cakupan KB Implant 10% 15.19% (-)
7. Cakupan KB Kondom 3% 2.68% (+)10.67%
8. Cakupan KB MOW 9% 2.59% (+) 71.22%
9. Cakupan KB MOP 4.93% 0% (+) 100%
10. Cakupan peserta KB yang mengalami 3.5% 0% (-)
komplikasi
11. Cakupan peserta KB yang mengalami 0.2% 0% (-)
kegagalan
12. Cakupan peserta KB yang dropout 10.5% 4.98% (-)
13. Cakupan peserta KB Pasca Bersalin (-) 100% (-)
14. Cakupan pasangan usia subur (PUS) 4T yang (-) 100% (-)
ber KB
Masalah menurut Variabel Masukan (Input)

No. Variabel Target Pencapaian Masalah


1. Tenaga Tersedianya koordinator KB, bidan program Terdapat 2 bidan yang berperan sebagai (-)
(Man) KB, dan petugas pecatatan dan pelaporan. koordinator KB dan bidan pelaksana KB.

2. Dana APBN, APBD atau sumber daya lainnya Dana tersedia untuk KB berasal dari BOK (-)
(Money) yang tidak mengikat. BKKBN. Dana mencukupi jalannya
Program
3. Materi Memenuhi kecukupan jumlah dan jenis Tersedia (-)
(Material) sarana prasarana pelayanan KB. Alat dan
atau obat kontrasepsi : memenuhi kecukupan
Sarana jumlah dan jenis alokon di Fasilitas
4. Metode Sesuai dengan buku panduan KB meliputi Sudah sesuai (-)
(Method) kegiatan konseling, pelayanan kontrasepsi,
pembinaan akseptor KB, penanganan efek
samping, pelayanan rujukan dan pencatatan
dan pelaporan
Masalah menurut Variabel Proses (Process)
No. Variabel Target Pencapaian Masalah
1. Perencanaan Dilaksanakan penyusunan rencana kegiatan Dilakukan (-)
konseling, pelayanan kontrasepsi, pembinaan dan
penyuluhan akseptor KB, pelayanan rujukan, dan
pencatatan dan pelaporan, untuk mencapai sasaran.

2. Pengorganisasian Terdapat pembagian tugas dan koordinasi yang baik. Sudah terlaksana (-)

3. Pelaksanaan Dilaksanakan kegiatan konseling, pelayanan Penyuluhan tidak rutin (+)


kontrasepsi, pembinaan dan penyuluhan akseptor KB, dilakukan karena terbatas
pelayanan rujukan, pencatatan dan pelaporan untuk dengan keadaan pandemi
mencapai sasaran. dan ketersediaan bidan
4. Pengawasan Pencatatan dan pelaporan. Setiap hari laporan Sudah terlaksana (-)
pelayanan KB ada dicatat lengkap dalam register
kohort KB dan penjumlahan hasil pelayanan
(pengisian laporan bulanan dan laporan triwulan) di
akhir bulan oleh staf puskesmas dari fasilitas
pelayanan kesehatan swasta.
Masalah menurut Variabel Umpan Balik (Feedback)

No. Variabel tolok Ukur Pencapaian Masala


h
1. Pencatatan dan pelaporan Ada rapat bulanan yang Ada rapat bulanan (-)
yang lengkap dan sesuai membahas laporan (dilaksanakan bersama
dengan waktu yang kegiatan setiap lokakarya bulanan) untuk
ditentukan akan dapat bulannya untuk mengevaluasi program yang
digunakan selanjutnya mengevaluasi program telah diselenggarakan
sebagai masukan dalam yang telah dijalankan
program KB
Masalah menurut Variabel Linkungan (Environment)

No. Variabel Pencapaian Masalah


   
Fisik  
1. Lokasi Lokasi puskesmas dekat dengan tempat tinggal masyarakat sehingga terjangkau (-)
oleh masyarakat.
2 Fasilitas Tersebarnya fasilitas kesehatan lain yang dapat memberikan pelayanan kontrasepsi, (-)
Kesehatan seperti tersedia bidan praktek swasta.
3 Transportasi Terdapat transportasi seperti sepeda motor yang dapat menjangkau puskesmas. (-)

Non Fisik    
1. Agama Mayoritas penduduk di Puskesmas Kelurahan Kebon Jeruk beragama Islam yang (+)
beranggapan memiliki banyak anak merupakan suatu rezeki.
2. Sosial Stigma buruk mengenai Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) tinggi pada (+)
masyarakat
BAB VI
06 PERUMUSAN MASALAH
Masalah Menurut Keluaran (Masalah Sebenarnya)

Cakupan peserta KB pil Cakupan peserta KB


3.57% dari target 17% kondom 2.68% dari target
dengan besar masalah 79% 3% dengan besar masalah
10.67%

Cakupan peserta KB metode Cakupan peserta KB metode


operasi wanita (MOW) operasi pria (MOP) 0% dari
2.59% dari target 9% target 4.93% dengan besar
dengan besar masalah 71.22 masalah 100%
%
Masalah Menurut Unsur Lain (Penyebab Lain)

• Penyuluhan mengenai KB tidak dilakukan sejak adanya pandemi COVID 19 yang


terjadi di Indonesia dan ketersediaan bidan sehingga calon pengguna KB yang ingin
konseling mengenai KB harus mendatangi puskesmas langsung
• Ada beberapa hasil laporan dari fasilitas kesehatan swasta yang tidak melakukan
Variabel Proses pelaporannya ke puskesmas

• Mayoritas beragama Islam yang beranggapan bahwa memiliki banyak anak merupakan
suatu rezeki.
• Adanya anggapan atau stigma yang salah mengenai efek samping dari penggunaan KB
Variabel yang beredar di masyarakat.
Lingkungan
BAB VII
07 PRIORITAS MASALAH
Masalah Menurut Keluaran

Cakupan peserta KB pil Cakupan peserta KB


3.57% dari target 17% kondom 2.68% dari target
dengan besar masalah 79% 3% dengan besar masalah
10.67%

Cakupan peserta KB metode Cakupan peserta KB metode


operasi wanita (MOW) operasi pria (MOP) 0% dari
2.59% dari target 9% target 4.93% dengan besar
dengan besar masalah 71.22 masalah 100%
%
Prioritas Masalah
No Parameter Masalah
a b c d
1. Besarnya masalah 3 2 4 5
2. Berat ringannya akibat yang ditimbulkan 3 2 1 4
3. Keuntungan sosial yang diperoleh 4 3 2 1
4. Teknologi yang tersedia dan dapat dipakai 3 4 2 1
5. Sumber daya yang tersedia 3 4 2 1
Total 16 15 11 12

Keterangan derajat masalah :


5 = Sangat Penting 2 = Kurang Penting
4 = Penting 1 = Tidak Penting
3 = Cukup Penting
BAB VIII
08 PENYELESAIAN MASALAH
Masalah 1
Cakupan peserta KB aktif pil 3.57 % dari target 17% dengan besarnya masalah 79%

Hal ini disebabkan:


● Kurangnya penyuluhan yang dilakukan oleh Puskesmas Kelurahan Kebon Jeruk akibat pandemi
COVID-19 sehingga penyampaian informasi mengenai KB kurang maksimal
● Metode penggunaan kontrasepsi metode pil yang harus dikonsumsi pada jam yang sama setiap hari
mengakibatkan akseptor kontrasepsi mempertimbangkan untuk menggunakan metode kontrasepsi
lainnya.
● Adanya pengaruh sosial dan lingkungan calon akseptor tentang mitos atau informasi yang salah
tentang metode kontrasepsi KB.
Masalah 1
Penyelesaian:
● Dapat melakukan inovasi penyediaan informasi mengenai KB menggunakan aplikasi atau sistem
online. Materi penyuluhan yang diberikan disarankan tidak hanya mengenai metode kontrasepsi tetapi
juga mengenai manfaat dan efek samping dari metode kontrasepsi.
● Peningkatan KIE mengenai penggunaan pil KB dimana jika lupa diminum pada jam yang telah
ditentukan pil KB dapat diminum pada keesokan harinya saat pasien ingat dan pada jam yang telah
ditentukan. Selain itu dapat disarankan untuk meminta bantuan dari pasangan atau menggunakan alarm
di ponsel sebagai pengingat jadwal minum pil KB.
● Perlu dilakukan follow up kepada kelompok sasaran ibu hamil dan pasangan usia subur di Puskesmas
Kelurahan Kebon Jeruk untuk rencana penggunaan kontrasepsi jangka panjang dan petugas kesehatan
lebih aktif lagi dalam melakukan untuk dapat memberikan informasi dan edukasi yang benar tentang
manfaat dan keuntungan dalam penggunaan kontrasepsi jangka panjang serta efek samping dari setiap
metode kontrasepsi.
Masalah 2
Cakupan peserta KB kondom 2.68% dari target 3% dengan besar masalah 10.67%

Hal ini disebabkan:


● Kurangnya penyuluhan yang dilakukan oleh Puskesmas Kelurahan Kebon Jeruk akibat pandemi
COVID-19 sehingga penyampaian informasi mengenai KB kurang maksimal
● Adanya pengaruh sosial dan lingkungan calon akseptor tentang mitos atau informasi yang salah
tentang metode kontrasepsi KB kondom.
● Kurangnya pengetahuan masyarakat/ calon akseptor bahwa KB kondom memiliki efektivitas yang
cukup tinggi
● Adanya anggapan bahwa meotde kontrasepsi KB kondom kurang praktis dibandingkan dengan
metode kontrasepsi KB lainnya
Masalah 2
Cakupan peserta KB kondom 2.68% dari target 3% dengan besar masalah 10.67%

Penyelesaian:
● Dapat melakukan inovasi penyediaan informasi mengenai keluarga berencana menggunakan aplikasi
atau sistem online. Materi penyuluhan yang diberikan disarankan tidak hanya mengenai metode
kontrasepsi tetapi juga mengenai manfaat dan efek samping dari metode kontrasepsi.
● Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) mengenai kontrasepsi laki-laki
BAB IX
09 KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
• Cakupan peserta KB baru terhadap PUS 2.23 %
• Cakupan peserta KB aktif terhadap PUS dengan pencapaian 92.05% dari target 62.54%
• Cakupan peserta KB aktif implant 15.19 % dari target 10%
• Cakupan peserta KB aktif IUD 15.14 % dari target 13%
• Cakupan peserta KB aktif suntik dengan pencapaian 60.82 % dari target 19%
• Cakupan peserta KB aktif yang mengalami komplikasi 0 % dari target ≤ 3,5%
• Cakupan peserta KB aktif yang mengalami kegagalan 0 % dari target ≤ 0.2%
• Cakupan peserta KB aktif yang mengalami drop out 4.98 % dari target ≤ 10.5%
• Cakupan peserta KB aktif pasca persalinan 100 %
• Cakupan pasangan usia subur (PUS) 4T yang ber KB 100%.
• Cakupan peserta KB aktif pil 3.57 % dari target 17% dengan besarnya masalah 79%
• Cakupan peserta KB aktif kondom 2.68 % dari target 3% dengan besarnya masalah 10.67%
• Cakupan peserta KB aktif MOW 2.59 % dari target 9% dengan besar masalah 71.22 %
• Cakupan peserta KB aktif MOP 0% dari target 4.93 % dengan besarnya masalah 100%
Saran
1. Melakukan koordinasi dengan petugas lapangan
keluarga berencana (PLKB) dalam rangka persiapan
dan pelaksanaan kegiatan pelayanan KB dan dapat
kembali dilakukan penyuluhan dengan maksimal saat
ini dengan sudah berkurangnya pandemi COVID-19
dengan dapat dilakukan pembatasan dalam jarak dan
peserta yang mengikuti telah divaksin sehingga dapat
dilakukan penyuluhan terjadwal dengan baik.
Saran
2. Disarankan untuk membuat satu platform online khusus KB untuk konseling,
informasi dan edukasi secara langsung dengan bidan KB.
3. Melakukan penyuluhan melalui media sosial dan media lainnya, agar pengguna
KB dan calon pengguna KB tetap menggunakan kontrasepsi di situasi pandemi.
Melakukan penyuluhan melalui media lainnya berupa TV yang terpasang di
puskesmas, dan di berikan iklan pengetahuan mengenai penggunaan KB.
4. Disarankan untuk membuat daftar usia dan pendidikan terakhir untuk pasangan
usia subur (PUS) untuk mengetahui target konseling, informasi dan edukasi
mengenai metode kontrasepsi.
Saran
5. Membuat daftar pasangan yang sudah dapat menggunakan metode kontrasepsi
jangka Panjang (MKJP) dan menjelaskan tentang kelebihan menggunakan metode
tersebut yang dibantu oleh petugas lapangan keluarga berencana (PLKB).
6. Pelatihan petugas pencatatan dan pelaporan program KB mengenai Sistem
Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) untuk menjadi dasar dalam
kelengkapan data.

Anda mungkin juga menyukai