Anda di halaman 1dari 17

Pendekatan Dan Strategi Pembelajaran

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era modern ini banyak sekali guru-guru yang tidak inovatif
dalam memberikan pengajaran. Hal ini terbukti dengan banyaknya guru
yang hanya memberikan pengajaran yang tidak terkonsep dan terarah atau
bahkan menyimpang dari materi yang diajarkan. Hal ini tentu membuat
peserta didik menjadi bingung dengan materi yang diberikan dan
mengakibatkan tidak terserap dengan baiknya materi yang disampaikan.
Untuk menghindari hal tersebut, guru harus membuat konsep terlebih
dahulu sebelum mengajar, dan bagaimana cara mengajar yang sekiranya
lebih terarah, efektif dan efisien. Sehingga tidak menyimpang dari materi
yang diajarkan. Untuk membuat konsep mengajar, tentu guru harus
menggunakan pendekatan-pendekatan dan strategi. Pendekatan dan
strategi yang dimaksud adalah agar materi yang diajarkan sesuai dengan
tujuan yang diinginkan, sehingga materi tersebut dapat terserap dengan
mudah oleh peserta didik.
Berdasarkan masalah tersebut, penulis bermaksud untuk
memberikan penjelasan tentang pentingnya Pendekatan Dan Strategi
Pembelajaran.
.
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan pendekatan pembelajaran?
2. Apa saja tipe-tipe pendekatan pembelajaran?
3. Bagaimana pendekatan perencanaan pembelajaran di Indonesia?
4. Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran?
5. Apa saja variabel strategi pembelajaran?
6. Bagaimana pengelompokkan strategi pembelajaran?
7. Apa saja tahapan strategi pembelajaran?
8. Apa yang dimaksud dengan pendekatan penyusunan strategi
pembelajaran?

Kelompok 5 : Anggy, Arie dan Fitri 2K


19
Pendekatan Dan Strategi Pembelajaran

C. Tujuan Penulisan
Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini dibagi menjadi dua,
yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dari penulisan
makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah Rancangan Dan
Strategi Pembelajaran Matematika. Sedangkan tujuan khusus dari
penulisan makalah ini diantaranya:
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang makna pendekatan
pembelajaran.
2. Untuk mengetahui dan memahami tentang tipe-tipe pendekatan
pembelajaran.
3. Untuk mengetahui dan memahami tentang pendekatan perencanaan
pembelajaran di Indonesia.
4. Untuk mengetahui dan memahami tentang makna strategi
pembelajaran.
5. Untuk mengetahui dan memahami tentang variabel strategi
pembelajaran.
6. Untuk mengetahui dan memahami tentang pengelompokkan strategi
pembelajaran.
7. Untuk mengetahui dan memahami tentang tahapan-tahapan strategi
pembelajaran.
8. Untuk mengetahui dan memahami tentang makna pendekatan
penyusunan strategi pembelajaran.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendekatan Pembelajaran


Adapun pengertian pendekatan menurut beberapa ahli yaitu:
1. Menurut Depdikbud (1990: 180) pendekatan dapat diartikan, sebagai
proses, perbuatan, atau cara untuk mendekati sesuatu.

Kelompok 5 : Anggy, Arie dan Fitri 2K


19
Pendekatan Dan Strategi Pembelajaran

2. Menurut pendapat Wahjoedi (1999: 121) bahwa, pendekatan


pembelajaran adalah cara mengelola kegiatan belajar dan perilaku
siswa agar ia dapat aktif melakukan tugas belajar sehingga dapat
memperoleh hasil belajar secara optimal.
3. Menurut Syaifuddin Sagala (2005: 68) bahwa, Pendekatan
pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru dan
siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan
instruksional tertentu.
4. Menurut Sanjaya, (2008: 127) pendekatan pembelajaran yang
berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran discovery dan
inkuiri serta strategi pembelajaran induktif.
5. Menurut Soedjadi (1991: 102), membedakan pendekatan pembelajaran
matematika menjadi dua, sebagai berikut.
a. Pendekatan materi (material approach), yaitu proses penjelasan
topik matematika tertentu menggunakan materi matematika lain.
b. Pendekatan pembelajaran (teaching approach), yaitu proses
penyampaian atau penyajian topik matematika tertentu agar
mempermudah siswa memahaminya.
Berdasarkan pengertian pendekatan dan pembelajaran tersebut
dapat disimpulkan bahwa, pendekatan pembelajaran merupakan cara/jalan
yang ditempuh oleh guru dan siswa untuk memudahkan pelaksanaan
proses pembelajaran guna mencapai tujuan yang diinginkan.

B. Tipe-Tipe Pendekatan Pembelajaran


1) Pendekatan Kontekstual
Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and
Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia
nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (US
Departement of Education, 2001).
Pendekatan konstektual merupakan pendekatan yang
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkanya dengan
Kelompok 5 : Anggy, Arie dan Fitri 2K
19
Pendekatan Dan Strategi Pembelajaran

situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan


antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Pendekatan kontekstual sendiri dilakukan dengan melibatkan
komponen-komponen pembelajaran yang efektif yaitu
konstruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar,
pemodelan, refleksi, penilaian sebenarnya.

2) Pendekatan Konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme merupakan pendekatan dalam
pembelajaran yang lebih menekankan pada tingkat kreatifitas siswa
dalam menyalurkan ide-ide baru yang dapat diperlukan bagi
pengembangan diri siswa yang didasarkan pada pengetahuan.
Dalam pendekatan konstruktivisme ini peran guru hanya
sebagai pembibimbing dan pengajar dalam kegiatan pembelajaran.
Olek karena itu, guru lebih mengutamakan keaktifan siswa dan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan ide-ide
baru yang sesuai dengan materi yang disajikan unutk
meningkatkan kemampuan siswa secara pribadi.
Jadi pendekatan konstruktivisme merupakan pembelajaran
yang lebih mengutamakan pengalaman langsung dan keterlibatan
siswa dalam kegiatan pembelajaran.

3) Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif (deductive approach) adalah
pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik satu atau
lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat premis
yang diberikan. Dalam sistem deduktif yang kompleks, peneliti
dapat menarik lebih dari satu kesimpulan. Metode deduktif sering
digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang
umum kesesuatu yang khusus.

Kelompok 5 : Anggy, Arie dan Fitri 2K


19
Pendekatan Dan Strategi Pembelajaran

Pendekatan deduktif merupakan proses penalaran yang


bermula dari keadaan umum ke keadaan khusus sebagai
pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajikan aturan,
prinsip umum dan diikuti dengan contoh contoh khusus atau
penerapan aturan, prinsip umum ke dalam keadaan khusus.

4) Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif menekanan pada pengamatan dahulu,
lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode
ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan
kesimpulan dari khusus menjadi umum.
Pendekatan induktif merupakan proses penalaran yang
bermula dari keadaan khusus menuju keadaan umum.

5) Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep adalah pendekatan yang mengarahkan
peserta didik meguasai konsep secara benar dengan tujuan agar
tidak terjadi kesalahan konsep (miskonsepsi). Konsep adalah
klasifikasi perangsang yang memiliki ciri-ciri tertentu yang sama.
Konsep merupakan struktur mental yang diperoleh dari
pengamatan dan pengalaman.
Pendekatan Konsep merupakan suatu pendekatan
pengajaran yang secara langsung menyajikan konsep tanpa
memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana
konsep itu diperoleh.

6) Pendekatan Proses
Pendekatan proses merupakan pendekatan pengajaran yang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses
penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu
keterampilan proses.

Kelompok 5 : Anggy, Arie dan Fitri 2K


19
Pendekatan Dan Strategi Pembelajaran

Pendekatan proses adalah pendekatan yang berorientasi


pada proses bukan hasil. Pada pendekatan ini peserta didik
diharapkan benar-benar menguasai proses. Pendekatan ini penting
untuk melatih daya pikir atau mengembangkan kemampuan
berpikir dan melatih psikomotor peserta didik. Dalam pendekatan
proses peserta didik juga harus dapat mengilustrasikan atau
memodelkan dan bahkan melakukan percobaan. Evaluasi
pembelajaran yang dinilai adalah proses yang mencakup kebenaran
cara kerja, ketelitian, keakuratan, keuletan dalam bekerrja dan
sebagainya.

7) Pendekatan Sains, Teknologi dan Masyarakat


Pendekatan Science, Technology and Society (STS) atau
pendekatan Sains, Teknologi dan Masyarakat (STM) merupakan
gabungan antara pendekatan konsep, keterampilan proses, CBSA,
Inkuiri dan diskoveri serta pendekatan lingkungan. (Susilo, 1999).
Istilah Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam bahasa Inggris
disebut Sains Technology Society (STS), Science Technology
Society and Environtment (STSE) atau Sains Teknologi
Lingkungan dan Masyarakat. Inti dari pendekatan ini adalah
Environtment, yang dalam berbagai kegiatan perlu ditonjolkan.
Filosofi yang mendasari pendekatan STM adalah pendekatan
konstruktivisme, yaitu peserta didik menyusun sendiri konsep-
konsep di dalam struktur kognitifnya berdasarkan apa yang telah
mereka ketahui. Sains Teknologi Masyarakat (STM) merupakan
pendekatan terpadu antara sains, teknologi, dan isu yang ada di
masyarakat. Adapun tujuan dari pendekatan STM ini adalah
menghasilkan peserta didik yang cukup memiliki bekal
pengetahuan, sehingga mampu mengambil keputusan penting
tentang masalah-masalah dalam masyarakat serta mengambil
tindakan sehubungan dengan keputusan yang telah diambilnya.

Kelompok 5 : Anggy, Arie dan Fitri 2K


19
Pendekatan Dan Strategi Pembelajaran

8) Pendekatan Matematika Realistik


Matematika Realistik (MR) adalah matematika yang
disajikan sebagai suatu proses kegiatan manusia, bukan sebagai
produk jadi. Bahan pelajaran yang disajikan melalui bahan cerita
yang sesuai dengan lingkungan siswa (kontekstual) (Zigma Edisi,
14, 12 Oktober 2007).
Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa Realistic
Mathematics Education (PMR) merupakan teori belajar mengajar
dalam pendidikan matematika. Teori PMR pertama kali
diperkenalkan dan dikembangkan di Belanda pada tahun 1970 oleh
Institut Freudenthal. Realistik dalam hal ini dimaksudkan tidak
mengacu pada realitas tetapi pada sesuatu yang dapat dibayangkan
oleh siswa (Slettenhaar, 2000). Prinsip penemuan kembali dapat
diinspirasi oleh prosedur-prosedur pemecahan informal, sedangkan
proses penemuan kembali menggunakan konsep matematisasi
(http/darsusianto-blogspot. Com 2007/08/matematika
realistik/html).
Pendekatan matematika realistik berlangsung secara
interaktif, siswa mengajukan beberapa pertanyaan kepada guru,
dan memberikan alasan terhadap pertanyaan atau jawaban yang
diberikannya, memahami jawaban temannya (siswa lain), setuju
terhadap jawaban temannya, menyatakan ketidaksetujuan, mencari
alternatif penyelesaian yang lain dan melakukan refleksi terhadap
setiap langkah yang ditempuh atau terhadap hasil pelajaran.

9) Pendekatan PAIKEM GEMBROT


PAKEM adalah Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan. Disamping metodologi pembelajaran dengan nama
atau sebutan PAKEM, muncul pula nama yang dikeluarkan di
daerah Jawa Tengah dengan sebutan PAIKEM GEMBROT
dengan kepanjangan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,

Kelompok 5 : Anggy, Arie dan Fitri 2K


19
Pendekatan Dan Strategi Pembelajaran

Menyenangkan, Gembira dan Berbobot., Guru dapat menyajikan


dengan atraktif/menarik dengan hasil terukur sesuai yang
diharapkan siswa (orang) belajar secara aktif .
PAIKEM GEMBROT (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif
Efektif Menyenangkan dan Berbobot) adalah sebuah program /
model pembelajaran terpadu yang bertujuan meningkatkan mutu
dan efisiensi pengelolaan pendidikan dengan mengembangkan
praktik-praktik yang sudah ada.

C. Pendekatan Perencanaan Pembelajaran di Indonesia


Pendekatan yang dipakai dalam penyusunan perencanaan
pembelajaran di suatu negara tergantung pada kebijakan pemerintah yang
sedang dilaksanakan. Oleh karena itu, wajar jika setiap negara
menggunakan pendekatan yang berbeda-beda. Perbedaan antar berbagai
negara dalam hal perencanaan ini terjadi dalam ragam kebutuhannya dan
dalam sifat kualitatif maupun kuantitatif. Ini berarti bahwa setiap negara
mempunyai target masing-masing yang ingin dicapai, begitu juga dengan
pendidikan.
Di indonesia sendiri setiap anak yang berumur 7-12 tahun
diwajibkan bersekolah, maka pendekatan perencanaan pembelajaran akan
berbeda jika yang diutamakan adalah penyediaan tenaga kerja tingkat
menengah dalam jumlah banyak dan waktu yang relatif singkat. Ini berarti
bahwa sektor pendidikan harus menyediakan lembaga-lembaga pendidikan
serta fasilitas untuk menampung seluruh kelompok umur yang ingin
memperoleh pendidikan. Jika jumlah tempat yang tersedia kurang dari
jumlah tempat yang seharusnya, maka dapat dikatakan bahwa permintaan
masyarakat melebihi penyediaan.
Dari perbedaan tujuan tersebut terdapat 3 kategori pendekatan
dalam perecanaan pendidikan.
1. Pendekatan Permintaan Masyarakat
Pendekatan Permintaan Masyarakat adalah suatu pendekatan yang
bersifat tradisional dalam pengembangan pendidikan. Pendekatan ini
didasarkan kepada tujuan untuk memenuhi tuntutan atau permintaan

Kelompok 5 : Anggy, Arie dan Fitri 2K


19
Pendekatan Dan Strategi Pembelajaran

seluruh individu terhadap pendidikan pada tempat dan waktu tertentu


dalam situasi perekonomian sosial, politik dan kebudayaan yang ada pada
waktu itu.

2. Pendekatan Ketenagakerjaan
Dalam pendekatan ini kegiatan-kegiatan pendidikan diarahkan
kepada usaha untuk memenuhi kebutuhan nasional akan tenaga kerja.
Perencanaan pendidikan diminta untuk merencanakan kegiatan usaha
pendidikan sedemikian rupa sehingga menjamin setiap individu (baik
seorang lulusan maupun seorang yang putus sekolah) dapat terjun ke
masyarakat dengan sesuatu kemampuan untuk kelangsungan menjadi
seorang pekerja yang produktif.

3. Pendekatan Efisiensi Investasi (Pendekatan Nilai Imbalan)


Pendekatan Efisiensi Investasi disebut juga Rate of Return
Approach. Dalam pendekatan ini dipertimbangkan penentuan besarnya
investasi dalam dunia pendidikan sesuai dengan hasil, keuntungan atau
efektivitas yang diperolehnya. Dalam hal ini bukan hanya biaya
keseluruhan pendidikan tetapi juga biaya suatu jenjang dan jenis
pendidikan selalu dibandingkan dengan nilai hasil, misalnya kenaikan
pendapatan atau kenaikan produktivitas dari orang-orang yang sudah
memperoleh pendidikan.

D. Pengertian Strategi Pembelajaran


1. Menurut Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran
adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan
siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan
efisien.
2. Dick dan Carey (2005: 7). Strategi pembelajaran adalah komponen-
komponen dari suatu set materi termasuk aktivitas sebelum
pembelajaran, dan partisipasi peserta didik yang merupakan prosedur
pembelajaran yang digunakan kegiatan selanjutnya.

Kelompok 5 : Anggy, Arie dan Fitri 2K


19
Pendekatan Dan Strategi Pembelajaran

3. Gerlach dan Ely (1990). Strategi pembelajaran merupakan cara-cara


yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam
lingkungan pembelajaran tertentu.
4. J.J Hasibuddin dan Moedjiono (2002: 3) strategi pembelajaran adalah
pola umum perbuatan guru-murid di dalam mewujudkan kegiatan
pembelajaran. Pengertian strategi dalam hal ini menunjuk kepada
karakteristik abstrak dari rentetan perbuatan guru-murid di dalam
peristiwa pembelajaran.
5. Suparman (1997: 157) strategi pembelajaran merupakan perpaduan
dari urutan kegiatan, cara mengorganisasikan materi pelajaran peserta
didik, peralatan dan bahan, dan waktu yang digunakan dalam proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan.
Dari berbagai pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi
pembelajaran merupakan suatu serangkaian rencana kegiatan yang
termasuk didalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai
sumber daya atau kekuatan dalam suatu pembelajaran. Strategi
pembelajaran disusun untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Strategi
pembelajaran didalamnya mencakup pendekatan, model, metode dan
teknik pembelajaran secara spesifik.

E. Variabel Strategi Pembelajaran


Menurut Hamzah Uno, strategi pembelajaran itu ada tiga variabel,
yaitu: strategi pengorganisasian pembelajaran, strategi penyampaian
pembelajaran dan strategi pengelolaan pembelajaran.
1. Strategi Pengorganisasian Pembelajaran
Strategi ini lebih lanjut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu strategi
mikro dan strategi makro. Strategi mikro mengacu kepada metode
untuk pengorganisasian isi pembelajaran yang berkisar satu konsep atau
prosedur atau prinsip. Strategi makro mengacu kepada metode untuk
mengorganisasi isi pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu
konsep atau prosedur atau prinsip.

Kelompok 5 : Anggy, Arie dan Fitri 2K


19
Pendekatan Dan Strategi Pembelajaran

2. Strategi Penyampaian Pembelajaran


Strategi penyampaian pembelajaran merupakan komponen variabel
metode untuk melaksanakan proses pembelajaran. Sekurang-kurangnya
ada 2 fungsi dari strategi ini, yaitu menyampaikan isi pembelajaran
kepada si belajar dan menyediakan informasi atau bahan-bahan yang
diperlukan siswa untuk menampilkan unjuk kerja.

3. Strategi Pengelolaan Pembelajaran


Strategi pengelolaan pembelajaran merupakan komponen variabel
metode yang berurusan dengan bagaimana menata interaksi antara si
belajar dengan variabel metode lainnya.

F. Pengelompokkan Strategi Pembelajaran


Aqib, sebagaimana dikutip Riyanto, mengelompokkan jenis
strategi pembelajaran berdasarkan pertimbangan tertentu, yaitu:
a. Atas Dasar Pertimbangan Proses Pengelolaan Pesan.
- Strategi deduktif. Materi atau bahan pelajaran diolah mulai dari yang
umum ke yang bersifat khusus atau bagian-bagian. Bagian-bagian itu dapat
berupa sifat, atribut atau ciri-ciri.
- Strategi induktif. Dengan strategi induktif, materi atau bahan pelajaran
diolah mulai dari khusus ke yang umum, generalisasi atau umum.
b. Atas Dasar Pertimbangan Pihak Pengelola Pesan.
- Strategi ekspositorik. Dengan strategi ekspositorik, guru yang mencari dan
mengolah bahan pelajaran yang kemudian menyampaikannya kepada
peserta didik. Strategi ekspositorik dapat digunakan dalam mengajarkan
berbagai materi pelajaran, kecuali yang sifatnya pemecahan masalah.
- Strategi heuristis. Dengan strategi heuristis, bahan atau materi pelajaran
diolah oleh peserta didik. Peserta didik yang aktif mencari dan mengolah
bahan atau materi pelajaran. Guru sebagai fasilitator untuk memberikan
dorongan, arahann dan bimbingan.
c. Atas Dasar Pertimbangan Pengaturan Guru.

Kelompok 5 : Anggy, Arie dan Fitri 2K


19
Pendekatan Dan Strategi Pembelajaran

- Strategi seorang guru. Seorang guru mengajar kepada sejumlah peserta


didik.
- Strategi pengajaran beregu (team teaching). Dengan pengajaran beregu
dua orang atau lebih guru mengajar sejumlah siswa.
Pengajaran beregu dapat digunakan dalam mengajarkan salah satu
mata pelajaran atau sejumlah mata pelajaran yang terpusat kepada suatu
topik tertentu.
1. Atas Dasar Pertimbangan Jumlah Siswa.
a. Strategi klasikal
b. Strategi kelompok kecil
c. Strategi individu
2. Atas Dasar Pertimbangan Interaksi Guru Dengan Siswa.
a. Strategi tatap muka
b. Strategi pengajaran melalui media. Guru tidak langsung kontak
dengan siswa, tetapi melalui media. Siswa berinteraksi dengan
media.
Pada dasarnya setiap buku mengemukakan strategi dengan bahasa
yang berbeda-beda, namun hakekatnya tetap satu, yaitu langkah yang
direncanakan secara sistematis dalam melakukan pengajaran untuk
mencapai tujuan pengajaran.

G. Tahapan-Tahapan Strategi Pembelajaran


Secara umum ada tiga tahapan pokok yang terdapat pada tahapan
ini yakni tahapan pemula (pra instruksional), tahapan pengajaran
(Instruksional), dan tahapan penilaian dan tindak lanjut.
1) Tahap Prainstruksional
Tahap prainstruksional adalah tahapan yang ditempuh guru pada
saat ia memulai proses belajar dan mengajar. Beberapa kegiatan yang
dapat dilakukan oleh guru atau oleh siswa pada tahapan ini:
a. Guru menanyakan kehadiran siswa dan mencatat siapa yang tidak
hadir. Kehadiran siswa dalam pengajaran, dapat dijadikan salah
satu tolok ukur kemampuan guru mengajar. Tidak selalu
ketidakhadiran siswa, disebabkan kondisi siswa yang bersangkutan
(sakit, malas, bolos, dan lain-lain), tetapi bisa juga terjadi karena
Kelompok 5 : Anggy, Arie dan Fitri 2K
19
Pendekatan Dan Strategi Pembelajaran

pengajaran dan guru tidak menyenangkan, sikapnya tidak disukai


oleh siswa, atau karena tindakan guru pada waktu mengajar
sebelumnya dianggap merugikan siswa (penilaian tidak adil,
memberi hukuman yang menyebabkan frustasi, rendah diri dan
lain-lain).
b. Bertanya kepada siswa, sampai dimana pembahasan pelajaran
sebelumnya. Dengan demikian guru mengetahui ada tidaknya
kebiasaan belajar siswa di rumahnya sendiri, setidak-tidaknya
kesiapan siswa menghadapi pelajaran hari itu.
c. Mengajukan pertanyaan kepada siswa di kelas, atau siswa tertentu
tentang bahan pelajaran yang sudah diberikan sebelumnya. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui sampai di mana pemahaman materi
yang telah diberikan.
d. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai
bahan pelajaran yang belum dikuasainya dari pengajaran yang
telah dilaksanakan sebelumnya.
e. Mengulang kembali bahan pelajaran yang lalu (bahan pelajaran
sebelumnya) secara singkat tapi mencakup semua bahan aspek
yang telah dibahas sebelumnya. Hal ini dilakukan sebagai dasar
bagi pelajaran yang akan dibahas hari berikutnya nanti, dan sebagai
usaha dalam menciptakan kondisi belajar siswa. Tujuan tahapan ini
adalah mengungkapkan kembali tanggapan siswa terhadap bahan
yang telah diterimanya, dan menumbuhkan kondisi belajar dalam
hubungannya dengan pelajaran hari itu. Tahap prainstruksional
dalam strategi mengajar mirip dengan kegiatan pemanasan dalam
olah raga. Kegiatan ini akan mempengaruhi keberhasilan siswa.

2) Tahap Instruksional
Tahap kedua adalah tahap pengajaran atau tahap inti, yakni tahapan
memberikan bahan pelajaran yang telah disusun guru sebelumnya. Secara
umum dapat diidentifikasi beberapa kegiatan sebagai berikut:
a. Menjelaskan pada siswa tujuan pengajaran yang harus dicapai siswa.
b. Menuliskan pokok materi yang akan dibahas hari itu yang diambil dari
buku sumber yang telah disiapkan sebelumnya.

Kelompok 5 : Anggy, Arie dan Fitri 2K


19
Pendekatan Dan Strategi Pembelajaran

c. Membahas pokok materi yang telah dituliskan tadi. Dalam


pembahasan materi itu dapat ditempuh dua cara yakni: (a)
pembahasan dimulai dari gambaran umum materi pengajaran menuju
kepada topik secara lebih khusus, (b) dimulai dari topik khusus
menuju topik umum.
d. Pada setiap pokok materi yang dibahas sebaiknya diberikan contoh-
contoh konkret. Demikian pula siswa harus diberikan pertanyaan atau
tugas, untuk mengetahui tingkat pemahaman dari setiap pokok materi
yang telah dibahas.
e. Penggunaan alat bantu pengajaran untuk memperjelas pembahasan
setiap pokok materi sangat diperlukan.
f. Menyimpulkan hasil pembahasan dari pokok materi. Kesimpulan ini
dibuat oleh guru dan sebaiknya pokok-pokoknya ditulis dipapan tulis
untuk dicatat siswa. Kesimpulan dapat pula dibuat guru bersama-sama
siswa, bahkan kalau mungkin diserahkan sepenuhnya kepada siswa.

3) Tahap Evaluasi dan Tindak Lanjut


Tahap yang ketiga adalah tahap evaluasi atau penilaian dan tindak
lanjut dalam kegiatan pembelajaran. Tujuan tahapan ini ialah untuk
mengetahui tingkat keberhasilan dari tahapan kedua (instruksional).
Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini antara lain :
a. Mengajukan pertanyaan kelas, atau kepada siswa, mengenai semua pokok
materi yang telah dibahas pada tahapan kedua.
b. Apabila pertanyaan yang diajukan belum dapat dijawab oleh siswa kurang
dari 70%, maka guru harus mengulang kembali materi yang belum
dikuasai siswa.
c. Untuk memperkaya pengetahuan siswa, materi yang dibahas, guru dapat
memberikan tugas atau pekerjaan rumah yang ada hubungan dengan topik
atau pokok materi yang telah dibahas.
d. Akhiri pelajaran dengan menjelaskan atau memberitahukan pokok materi
yang akan dibahas pada pelajaran berikutnya.
H. Pendekatan Penyusunan Strategi Pembelajaran

Kelompok 5 : Anggy, Arie dan Fitri 2K


19
Pendekatan Dan Strategi Pembelajaran

Pendekatan penyusunan strategi pembelajaran merupakan alternatif


untuk menyusun suatu strategi pembelajaran yang lebih terarah.
Ada tiga alternatif pendekatan yang dapat digunakan dalam proses
penyusunan strategi pembelajaran menurut Oemar Hamalik (1995:27),
yaitu:
1. Pendekatan strategi pembelajaran yang berpusat pada mata pelajaran.
Topik atau materi pelajaran bersumber dari mata pelajaran tersebut.
Posisi guru sebagai penyampai pesan, dan siswa sebagai penerima pesan.
Sedangkan pesan itu sendiri adalah bahan mata pelajaran. Rangkaian
komunikasi tersebut dapat digunakan berbagai metode mengajar.

2. Pendekatan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa.


Pembelajaran yang dilaksanakan berdasarkan kebutuhan, minat dan
kemampuan siswa. Dalam pendekatan ini lebih banyak digunakan metode
dan strategi dalam rangka individualisasi pembelajaran. Pendekatan ini,
misalnya belajar mandiri, belajar lewat modul, paket belajar dan
sebagainya.

3. Pendekatan strategi pembelajaran berorientasi pada kehidupan


masyarakat.
Pendekatan ini berupaya mengintegrasikan sekolah dan
masyarakat. Metode yang dipakai yaitu mengundang masyarakat ke
sekolah atau siswa berkunjung ke masyarakat dengan cara karya wisata,
praktek kerja, menjadi nara sumber, dan lain sebagainya.

BAB III

Kelompok 5 : Anggy, Arie dan Fitri 2K


19
Pendekatan Dan Strategi Pembelajaran

PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah :
1. Pendekatan pembelajaran adalah cara/jalan yang ditempuh oleh guru
dan siswa untuk memudahkan pelaksanaan proses pembelajaran guna
mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Tipe-tipe pendekatan pembelajaran yaitu:
a. Pendekatan kontekstual
b. Pendekatan konstruktivisme
c. Pendekatan deduktif
d. Pendekatan induktif
e. Pendekatan konsep
f. Pendekatan proses
g. Pendekatan sains, teknologi dan masyarakat
h. Pendekatan realistik
i. Pendekatan PAIKEM GEMBROT.
3. Ada 3 kategori pendekatan perencanaan pembelajaran di Indonesia
yaitu, pendekatan permintaan masyarakat, pendekatan
ketenagakerjaan dan pendekatan efisiensi investasi (nilai imbalan).
4. Strategi mengajar adalah suatu serangkaian rencana kegiatan yang
termasuk didalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai
sumber daya atau kekuatan dalam suatu pembelajaran.
5. Variabel strategi pembelajaran menurut Hamzah Uno yaitu:
a. Strategi pengorganisasian pembelajaran
b. Strategi penyampaian pembelajaran
c. Strategi pengelolaan pembalajaran
6. Pengelompokkan Strategi Pembelajaran
a. Atas Dasar Pertimbangan Proses Pengelolaan Pesan
a). Strategi deduktif
b). Strategi induktif
b. Atas Dasar Pertimbangan Pihak Pengelola Pesan.
a). Strategi ekspositorik
b). Strategi heuristis
c. Atas Dasar Pertimbangan Pengaturan Guru.
a). Strategi seorang guru
b). Strategi pengajaran beregu (team teaching)
7. Tahapan strategi pembelajaran yaitu:
a. Tahap prainstruksional
b. Tahap instruksional
c. Tahap evaluasi dan tindak lanjut
Kelompok 5 : Anggy, Arie dan Fitri 2K
19
Pendekatan Dan Strategi Pembelajaran

8.
9. Pendekatan penyusunan strategi pembelajaran adalah alternatif untuk
menyusun suatu strategi pembelajaran yang lebih terarah.
Jenis Pendekatan penyusunan strategi pembelajaran ada 3, yaitu:
a) Pendekatan strategi pembelajaran yang berpusat pada mata
pelajaran.
b) Pendekatan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa.
c) Pendekatan strategi pembelajaran yang berorientasi pada
kehidupan masyarakat.

B. Saran
Adapun saran untuk kita sebagai calon guru yang baik dan
profesional adalah sebagai berikut:
1. Sebagai guru kita harus membuat konsep mengajar terlebih dahulu
sebelum melakukan pengajaran.
2. Dalam membuat konsep hendaknya memperhatikan pendekatan
dan strategi apa yang kita gunakan dalam mengajar di kelas.
3. Jangan monoton dalam mengajar, tapi berinovasilah. Karena
dengan kemonotonan maka timbul kebosanan dan kejenuhan
sehingga proses pembelajaran tidak berjalan dengan baik.
C. Penutup
Demikian makalah yang dapat penulis berikan. Penulis menyadari,
makalah ini tidaklah sempurna karena masih banyak kekurangan. Untuk
itu penulis mengharapakan kritik dan saran yang sifatnya membangun,
guna memperbaiki di masa mendatang. Ucapan terimakasih penulis
sampaikan kepada rekan-rekan kerja, dan dosen pembimbing yang telah
membantu dalam proses penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat, menginspirasi dan memperluas pengetahuan kita.

Kelompok 5 : Anggy, Arie dan Fitri 2K


19

Anda mungkin juga menyukai