Anda di halaman 1dari 23

Rancangan

Penelitian
OLEH:
GIMIN
085272161205
Jenis Rancangan Penelitian

 Rancangan Penelitian Deskriptif


 Rancangan Penelitian Korelasional
 Rancangan Penelitian Eksperimen
Rancangan Penelitian
Deskriptif
 Penelitian Deskriptif adalah Suatu Penelitian yang dilakukan
dengan tujuan utama untuk memberikan Gambaran atau Deskripsi
tentang suatu keadaan secara Objektif. .
 Penelitian Deskriptif adalah Suatu Penelitian yang dilakukan
dengan tujuan utama untuk memberikan Gambaran atau Deskripsi
tentang suatu keadaan secara Objektif.
 Penelitian Deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan seperangkat
peristiwa atau kondisi populasi saat ini.
 Penelitian Deskriptif merupakan cara untuk (a) menemukan Makna
Baru, (b) Menjelaskan Sebuah Kondisi Keberadaan, (c) Menentukan
Frekuensi Kemunculan Sesuatu, dan (d) Mengkategorikan Informasi.
Perbedaan Penelitian Korelasional dengan
Kausal komperatif
 Penelitian korelasional melibatkan variabel yang tidak dikontrol peneliti
seperti variabel bebas pada penelitian eksperimen. Penelitian tidak
bermaksud melihat efek antar variabel. Penelitian korelasional
menunjukkan indeks korelasi yang tepat untuk menjelaskan kualitas
hubungan antar variabel.
Misalnya: “Apakah semakin tinggi kemampuan menafsirkan majas
semakin tinggi kemampuan mahasiswa memahami puisi?”
 Penelitian kausal komparatif sama halnya dengan desain ex post facto
yaitu untuk melihat h hubungan antar variabel pada level tertentu.
Misalnya: “Apakah mahasiswa dengan skor TOEFL tinggi berkemampuan lebih
baik dalam membaca kritis karya sastra dibandingkan dengan mahasiswa dengan
skor TOEFL sedang?
Rancangan Penelitian
Korelasional
Rancangan Penelitian Korelasional
Rancangan korelasi digolongkan ke dalam dua jenis sesuai
tujuannya yaitu deskriptif dan prediktif.
 Disebut Deskriptif jika penelitian bertujuan menjelaskan
hubungan antar variabel.
Misal, untuk meneliti apakah ada hubungan antara Motivasi belajar
dengan hasil belajar siswa
Analisisnya: menggunakan analisis korelasi
 Disebut Prediktif jika penelitian bertujuan prediktif, yaitu
memberikan prediksi mengenai arah hubungan antar
variabel.
Misal, untuk membuktikan apakah semakin tinggi motivasi belajar akan
semakin tinggi hasil belajarnya
Analisisnya: menggunakan analisis Regresi
Desain
Penelitian Eksperimen
Apa Penelitian E
 Penelitian eksperimen (experimental research) adalah
meneliti pengaruh perlakuan terhadap perilaku yang timbul
sebagai akibat perlakuan (Alsa 2004).
 Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan
untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu
perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh peneliti (Hadi,
1985)
 Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan
dengan melakukan manipulasi yang bertujuan untuk
mengetahui akibat manipulasi terhadap perilaku individu
yang diamati (Latipun, 2002)
Syarat-syarat Penelitian
Eksperimen
(1) peneliti harus dapat menentukan secara sengaja kapan dan
di mana ia akan melakukan penelitian;
(2) penelitian terhadap hal yang sama harus dapat diulang
dalam kondisi yang sama;
(3) peneliti harus dapat memanipulasi (mengubah, mengontrol)
variabel yang diteliti sesuai dengan yang dikehendakinya;
(4) diperlukan kelompok pembanding (control group) selain
kelompok yang diberi perlakukan (experimental group).
Langkah-langkah dalam penelitian
eksperimen (Gay, 1982 : 201)
(a) Adanya permasalahan yang signifikan untuk diteliti.
(b) Pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
(c) Pembuatan atau pengembangan instrumen.
(d) Pemilihan desain penelitian.
(e) Eksekusi prosedur.
(f) Melakukan analisis data.
(g) Memformulasikan simpulan.
Jenis dan Desain Rancangan Penelitian Eksperimen

1. Rancangan Pra-Eksperimen (Pra -Experiment Design)


a. Studi Kasus Bentuk Tunggal (One - Shot Case Study)
b. Pratest-Postest Kelompok Tunggal (The One Group Pratest Posttest)
c. Perbandingan Kelompok Statis (The Static Group Comparison
Group)
2. Rancangan Eksperimen Murni (True- Experimental Design)
d. Rancangan secara acak dengan tes akhir dan kelompok control (The
randomized posttest only control group design)
e. Rancangan secara acak dengan tes awal dan tes akhir dengan
kelompok kontrol (The randomized pretest-posttest contol group
design)
f. Empat kelompok Solomon (The randomized Solomon four group
design)
g. Rancangan penelitian dua kelompok matching randomisasi
1.
Rancangan Pra-Eksperimen
(Pra -Experiment Design)
a. Studi Kasus Bentuk Tunggal
(One - Shot Case Study)

 Yaitu sebuah eksperimen yang dilaksanakan tanpa adanya


kelompok pembanding dan juga tanpa adanya tes awal.
 Dengan model ini peneliti tujuannya sederhana yaitu ingin
mengetahui efek dari perlakuan yang diberikan pada kelompok
tanpa mengindahkan pengaruh factor yang lain
b. Pratest-Postest Kelompok Tunggal
(The One Group Pratest Posttest)
 Rancangan eksperimen yang dilakukan pada satu kelompok saja tanpa
kelompok pembanding.
 Model ini lebih sempurna jika dibandingkan dengan model pertama,
karena sudah menggunakan tes awal (pratest) kemudian setelah
diberikan perlakukan dilakukan pengukuran (posttest) lagi untuk
mengetahui akibat dari perlakukan itu, sehingga besarnya efek dari
eksperimen dapat diketahui dengan pasti
c. Perbandingan Kelompok Statis
(The Static Group Comparison Group)

 Pada rancangan ini, ada kelompok yang diberikan treatmen


eksperimental, dan ada kelompok lainnya yang tak diberikan treatmen,
dua-duanya adalah kelompok yang sudah ada
Sekian
Terima Kasih
2
Rancangan Eksperimen Murni
(True- Experimental Design)
a. Rancangan secara acak dengan tes akhir dan
kelompok control
(The randomized posttest only control group design)
 Pada rancangan ini, ada kelompok eksperimen dan ada kelompok
kontrol.Pada kelompok eksperimen dikenai perlakuan X1 dan pada
kelompok kontrol tidak dikenai perlakuan.
 Dan pada akhir penelitian kedua kelompok dikenai posttest.
 Pemilihan subjek ke dalam kedua kelompok yang dikenai eksperimen
menggunakan proses randomisasi.
 Dengan begitu, sesuai dengan asumsi randomisasi, kedua kelompok yang
dikenai eksperimen adalah ekuivalen (hampir sama)

Grup Variabel Terikat Posttest

(R) Eksperimen X Y2
(R) Kontrol - Y2
b. Rancangan secara acak dengan tes awal dan tes
akhir dengan kelompok kontrol
(The randomized pretest-posttest contol group design)
 Dalam rancangan ini, kelompok eksperimental diberi perlakuan sedangkan
kelompok kontrol tidak.
 Pada kedua kelompok diawali dengan pratest, dan setelah pemberian
perlakuan diadakan pengukuran kembali (pascatest).
 Subjek yang dipilih pada racangan penelitian ini menggunakan tekhnik
acak

Grup Pratest Variabel Posttest


terikat

(R) Eksperimental Y1 X Y2
(R) Kontrol Y1 - Y2
c. Empat kelompok Solomon
(The randomized Solomon four group design)
 Rancangan ini pada dasarnya menggabungkan dua rancangan
eksperimental sebelumnya sehingga terbentuk rancangan yang melibatkan
empat kelompok.
 Dua kelompok sebagai kelompok eksperimen dan dua lainnya sebagai
kelompok control.
 Pada kedua kelompok eksperimental diberi perlakuan sedangkan pada
kedua kelompok control tidak.
 Pada satu pasangan kelompok eksperimen dan control diawali dengan
pratest, sedangkan pada pasangan yang lain tidak.
 Setelah pemberian perlakuan selesai diadakan pengukuran atau pascatest
pada keempat kelompok.
 Peneliti dapat menekan sekecil mungkin sumber-sumber kesalahan karena
adanya empat kelompok yang berbeda dengan enam format pengukuran
c. Empat kelompok Solomon
(The randomized Solomon four group design)

Variabel Posttes
Grup Pratest
terikat t
(R) Eksperimen 1 Y1 X Y2
(R) Control 1 Y1 - Y2
(R) Eksperimen 2 - X
Y2
(R) Control 2 - -
Y2
d. Rancangan penelitian dua kelompok
matching randomisasi
 Pada rancangan penelitian ini, selain melakukan randomisasi pada
kelompok eksperimen maupun control juga dilakukan teknik control
tambahan dengan dilakukannya matching.
 Matching dilakukan agar kedua kelompok menjadi setara pada beberapa
variabeltergantung yang diduga dapat berpengaruh pada variabel terikat.
 Matching dilakukan sebelum dilakukan randomisasi

Grup Variabel Posttest


Terikat

Eksperimen X Y2
M R Kontrol - Y2

Anda mungkin juga menyukai