Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN LANJUTAN

TUGAS RESUME PENELITIAN KUALITATIF

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. H. Usmeldi, M.Pd


Dr. Ir. Arwizet. K, ST, MT

Oleh:

Yudha Aditya Fiandra


NIM. 21193022

PROGRAM DOKTOR PENDIDIKAN TEKNOLOGI KEJURUAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
A. Latar Belakang Masalah
Latar belakang penelitian dimulai dengan menggali dan memunculkan
suatu masalah dalam bentuk deskripsi yang ditemui di lapangan.
Pendeskripsian masalah selalu dimulai dari deskripsi umum ke deskripsi
khusus seperti piramida terbalik. Dalam pendeskripsian masalah, data
penunjang atau pembuktian penting untuk diikut sertakan, agar menjadi bukti
bahwa masalah tersebut memang ada.

Gambar 1. Piramida Terbalik Penelitian


Data yang dimuat adalah data yang berdasarkan fakta lapangan seperti
hasil observasi awal, hasil penelitian sebelumnya, badan statistik, referensi
ilmiah seperti dari jurnal, hasil seminar dan lainnya yang dapat
dipertanggungjawabkan dan badan perusahaan resmi. Data yang telah
dideskripsikan disajikan dalam bentuk gambar, tabel, grafik, kutipan atau
lainnya sesuai dengan tujuan. Contoh penyajian data dalam penelitian
kualitatif sebagai berikut:
1. Berdasarkan data BPS terjadi penambahan Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2020 sebesar
10,64 persen atau sebanyak 661.000 orang. Sedangkan TPT
dari jenjang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
masih menjadi penyumbang paling tinggi dibandingkan
tamatan jenjang pendidikan lainnya yaitu sebesar 18,28 persen.
Hal ini menjadi permasalahan penting dan mendesak yang
harus diselesaikan bersama antara pemerintah, instansi
pendidikan khususnya SMK dan dunia usaha atau industri
selaku pengguna lulusan .
2. Hingga Februari 2021 angka pengangguran SMK 24,74%
dari total pengangguran terbuka sebesar 7,069 juta. Hal ini
mengindikasikan bahwa antara materi pembelajaran di SMK
belum sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, sehingga
diperlukan upaya peningkatan mutu, relevansi dan
revitalisasi pendidikan SMK dalam membentuk SDM yang
berkualitas.
Masalah yang dikemukakan dilakukan pembuktian bahwa memang
masalah tersebut penting untuk diselesaikan. Sebagai contoh:
“Jika hal ini tidak diselesaikan sesegera mungkin, maka akan
semakin banyak lulusan pendidikan kejuruan dan vokasi yang
menjadi pengangguran dan menyebabkan indonesia kalah
bersaing dengan negara lain”.
Kalimat ini biasanya menekankan pada kalimat yang agak mengancam
disertai dampak yang terjadi jika masalah ini tidak diselaikan segera. Semakin
penting suatu masalah dalam penelitian yang akan dilakukan, semakin baik
penelitian yang akan dilaksanakan.
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Identifkasi masalah disusun dengan cara mendeskripsikan permasalahan-
permasalahan yang ada sehingga permasalahan utama muncul. Permasalahan
yang dideskripsikan adalah masalah yang telah dijabarkan dilatar belakang
penelitian sebelumnya. Dimulai dari masalah yang pertama muncul hingga
yang terakhir untuk dijabarkan pada identifikasi masalah. Untuk contoh
sebagai berikut ini.
1. Tingginya angka pengangguran lulusan SMK yakni 18,28 persen
dari keseluruhan total pengangguran, hampir seperlimanya.
2. Materi pembelajaran di SMK belum sesuai dengan kebutuhan dunia
kerja.
3. Diperlukan upaya peningkatan mutu, relevansi dan revitalisasi
pendidikan SMK dalam membentuk SDM yang berkualitas, berdaya
saing tinggi.
Setelah masalah diidentifkasi, ada keterbatasan peneliti dalam
menyelesaikan masalah yang ada. Pilihlah masalah yang akan diselesaikan
sesuai kapasitas peneliti yang dalam bentuk rumusan masalah. Contoh dalam
sebagai berikut ini:
1. Melakukan evaluasi pelaksanaan model pembelajaran teaching
factory dalam hal peningkatan motivasi siswa
2. Mengetahui produk/jasa yang layak jual sehingga dapat menambah
penghasilan sekolah melalui teaching factory.
(Sumber: Novrian, 2018)
Jumlah masalah yang dibatasi harus lebih sedikit dari yang
diidentifikasikan. Setelah rumusan masalah dipilih, maka deskripsikanlah
rumusan masalah tersebut dalam bentuk kalimat tanya yang jelas, padat, dan
mengikuti kaidah penulisan yang baik. Sebagai contoh:
1. Bagaimanakah evaluasi pelaksanaan model pembelajaran teaching
factory dalam hal peningkatan motivasi siswa?
2. Bagaimana mengidentifikasi produk/jasa yang layak jual sehingga
dapat menambah penghasilan sekolah melalui teaching factory?
(Sumber: Novrian, 2018)
C. Tujuan Penelitian
Menurut (Locke, 2009) tujuan penelitian adalah untuk menunjukkan
serangkaian pertanyaan “Mengapa ingin melakukan riset dan apa yang ingin
didapatkan”. Sehingga kalimat yang ada dalam tujuan penelitian ini
merupakan kalimat yang bisa diukur (kalimat operasional). Sebagai contoh:
1. Untuk mengevaluasi pelaksanaan model pembelajaran teaching
factory dalam hal peningkatan motivasi siswa?
2. Untuk mengidentifikasi produk/jasa yang layak jual sehingga dapat
menambah penghasilan sekolah melalui teaching factory?
(Sumber: Novrian, 2018)
D. Desain Penelitian
Desain penelitian kualitatif bertujuan untuk menggali kondisi objek
secara alami dan subjektif. Contoh sebagai berikut:
Dalam penelitian “Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran
Model Teaching Factory dalam Upaya Peningkatan Mutu
Lulusan” desain penelitian yang digunakan yaitu penelitian
kualitatif yang bertujuan mengetahui pelaksanaan teaching
factory di SMK dalam hal menjawab rendahnya mutu
lulusan (Novrian, 2018).

E. Instrumen Penelitian
Pemilihan instumen penelitian kualitatif disesuaikan dengan kebutuhan
serta jenis data yang akan diperoleh dalam penelitian yang sedang
dilaksanakan. Dalam penelitian kualitatif instrumen penelitiannya yaitu
peneliti itu sendiri. Untuk itu perlu wawasan dan pengetahuan yang
mencukupi. Dalam pelaksanaannya peneliti dapat menggunakan panduan
dalam pengumpulan data. Panduan tersebut disesuaikan dangan teknik
pengumpulan data kualitatif yang akan digunakan. Teknik tersebut
diantaranya wawancara, observasi, triangulasi serta dokumentasi, (Suryana,
2010). Contoh seperti berikut:
Dalam penelitian “Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran
Model Teaching Factory dalam Upaya Peningkatan Mutu
Lulusan SMK” instrumen penelitian yang digunakan
penelitinya sendiri dengan menggunakan teknik
observasi, dokumentasi, dan wawancara (Novrian, 2018).

F. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data digunakan untuk mengolah data menjadi informasi
yang berguna untuk menjawab permasalahan pada penelitian, sekaligus untuk
patokan dalam menghadirkan jawaban dari permasalahan penelitian. Teknik
analisis dalam penelitian kualitatif bersifat triangulasi (gabungan)
menggunakan teknik pengumpulan data secara simultan yang memiliki tahap
deskripsi, reduksi dan seleksi, (Suryana, 2010).
Untuk contoh sebagai berikut:
Dalam penelitian “Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Model
Teaching Factory dalam Upaya Peningkatan Mutu Lulusan
SMK” teknik analisis data yang digunakan adalah transkrip
data, reduksi data, klasifikasi data, penarikan kesimpulan
awal, triangulasi, dan terakhir penarikan kesimpulan
akhir (Novrian, 2018).
DAFTAR BACAAN

Perdana, N. S. (2018). Evaluasi pelaksanaan pembelajaran model teaching factory


dalam upaya peningkatan mutu lulusan. Jurnal Serunai Administrasi
Pendidikan, 7(1).

Suryana. (2010). Metodologi Penelitian Model Prakatis Penelitian Kuantitatif


Dan Kualitatif. Universitas Pendidikan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai