0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
24 tayangan10 halaman
Dokumen tersebut merangkum tentang desain penelitian evaluasi yang meliputi latar belakang masalah, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta desain penelitian evaluasi menggunakan model evaluasi tertentu.
Deskripsi Asli:
Resume Penelitian Evaluasi - Research Method - Yudha Aditya Fiandra - S3 PTK FT UNP
Judul Asli
Resume Penelitian Evaluasi - Research Method - Yudha Aditya Fiandra - S3 PTK FT UNP
Dokumen tersebut merangkum tentang desain penelitian evaluasi yang meliputi latar belakang masalah, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta desain penelitian evaluasi menggunakan model evaluasi tertentu.
Dokumen tersebut merangkum tentang desain penelitian evaluasi yang meliputi latar belakang masalah, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta desain penelitian evaluasi menggunakan model evaluasi tertentu.
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2021 A. Latar Belakang Masalah Bagian latar belakang masalah menjelaskan mengapa suatu penelitian dilaksanakan. Fakta dan data yang mendukung harus dicantumkan (Dermawan, 2000). Dengan menuliskan latar belakang yang kuat, karya tulis ilmiah akan lebih kompeten dan tidak mudah terbantahkan. Membuat sebuah latar belakang sebenarnya hanya ada dua kata kunci umum yaitu ada masalah dan dicarikan solusi. Hal yang membuat banyak dan panjang latar belakang adalah data-data pendukungnya, mulai dari landasan yuridis, landasan empiris, landasan teoritis, dan penelitian terdahulu. Dalam menguraikan permasalahan dimulai dari deskripsi umum ke khusus seperti piramida terbalik.
Gambar 1. Piramida Terbalik Penelitian
Berikut adalah langkah-langkah pembuatan latar belakang penelitian evaluasi: 1. Tentukan tema, topik, dan judul makalah 2. Buat kerangka pemikiran dengan menentukan ide pokok atau gagasan pokok untuk setiap paragrafnya 3. Letakkan gagasan pokok mengenai judul makalah di paragraf paling akhir. Latar belakang masalah, berisi hal-hal yang mendasari lahirnya kegiatan evaluasi. Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang termuat di dalam bagian latar belakang masalah adalah hal-hal yang mendorong atau alasan yang melatarbelakangi dilaksanakannya penelitian evaluasi. Alasan tersebut harus kuat, tidak mengada-ada sehingga dapat memberikan gambaran bahwa kegiatan evaluasi yang akan dilakukan tersebut memang betul-betul perlu dilaksanakan dengan cara menunjukkan adanya kesenjangan antara kondisi yang diharapkan dengan kondisi yang terjadi Contoh penelitian evaluasi dan cara menyusun latar belakangnya. Jika judul penelitiannya adalah “Keefektifan E-Learning Sebagai Media Pembelajaran”. Maka bisa disusun latar belakang dengan kerangka sebagai berikut: 1. Penerapan model pembelajaran serta pengaruh dalam pelaksanaannya 2. Mendeskripsikan standar mutu pelaksanaan e-learning sebagai media pembelajaran yang efektif 3. Mengidentifikasi keefektifan evaluasi pelaksanaan e-learning, serta mengetahui faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan pembelajaran e-learning B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Identifikasi masalah didefinisikan sebagai upaya untuk menjelaskan masalah dan membuat penjelasan dapat diukur. Jika dalam penelitian lainnya terdapat bagian identifikasi masalah dan pembatasan masalah sesuai dengan pertimbangan urgensi dan kemampuan peneliti, maka dalam penelitian evaluasi tidak perlu ada identifikasi masalah dan juga pembatasan masalah, karena rumusan masalah (pertanyaan evaluasi) harus dirumuskan sesuai tujuan evaluasi, yaitu untuk mengevaluasi keterlaksanaan dan hasil dari pelaksanaan suatu program Rumusan masalah disusun sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan evaluasi. Rumusan pertanyaan evaluasi dapat berupa: (a) pertanyaan mengenai dampak/hasil program, (b) pertanyaan mengenai implementasi program, (c) pertanyaan tentang konteks program, dan (d) pertanyaan mengenai kebutuhan program. Perumusan masalah perlu dilakukan untuk memudahkan mengetahui masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini, sehingga tujuan penelitian evaluasi lebih jelas terarah. Perumusan masalah penelitian ditulis dalam bentuk pertanyaan penelitian. Berdasarkan identifikasi masalah diatas, cara menuliskan perumusan masalah dalam penelitian adalah “Bagaimana keefektifan penerapan e-learning di sekolah?”. C. Tujuan Penelitian Secara umum tujuan dari penelitian evaluatif adalah untuk merancang, menyempurnakan, dan menguji pelaksanaan suatu praktek pendidikan. Selain itu, penelitian evaluatif juga dimaksudkan untuk minilai keberhasilan kegiatan secara spesifik dan minilai manfaat dari kegiatan tersebut. Penelitian evaluatif berbeda dengan evaluasi formal, evaluasi formal bisa dilakukan oleh para peneliti atau pelaksana dalam bidangnya Penelitian evaluatif bersifat komprehensif membutuhkan data kuantitatif dan kuantitatif. Penelitian evaluatif menambah pengetahuan tentang kegiatan tertentu dan dapat mendorong penelitian atau pengembangan lebih lanjut. Tujuan penelitian evaluasi pada umumnya disesuaikan dengan rumusan pertanyaan evaluasi yang diajukan. Dalam kaitannya dengan rumusan tujuan evaluasi, Taylor dkk. (1996) mengidentifikasi beberapa dimensi yang biasanya ingin digali yang dirumuskan dalam tujuan evaluasi suatu program, yaitu: 1. Dampak/pengaruh program. 2. Implementasi program. 3. Konteks program. 4. Kebutuhan program. Menurut Sukmadinata (2009) tujuan penelitian evaluatif adalah sebagai berikut: 1. Membantu perencanaan pelaksanaan program. 2. Membantu penentuan keputusan perubahan program. 3. Membantu penentuan keputusan keberlanjutan atau penghentian program 4. Menemukan fakta-fakta dukungan atau penolakan terhadap program. 5. Memberikan sumbangan dalam pemahaman proses psikologis, sosial dan politik dalam pelaksanaan program serta faktor yang mempengaruhi. 6. Menilai hubungan antar variabel melalui pengujian dan melalui analisis Jadi tujuan utama dari penelitian evaluatif adalah sebagai penyedia informasi berkaitan dengan program-program pendidikan yang telah dilaksanakan. Sebagai contoh dalam menetapkan tujuan penelitian evaluasi adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi penerapan model pembelajaran yang menggunakan teknologi informasi. 2. Membuat desain evaluasi produk e-learning dalam model pembelajaran 3. Melakukan verifikasi dan validasi pembuatan alat evaluasi e-learning 4. Menganalisis hasil verifikasi dan validasi pembuatan alat evaluasi produk e-learning. D. Manfaat Penelitian Penulisan manfaat penelitian evaluasi sangatlah penting untuk memberikan gambaran kepada pembaca tentang outcome dan impact dari penelitian yang dilakukan. Manfaat penelitian adalah narasi yang objektif yang menggambarkan hal-hal yang diperoleh setelah suatu tujuan penelitian telah terpenuhi. Manfaat penelitian bisa saja bersifat teori atau bersifat praktis misalkan memecahkan masalah-masalah pada objek yang diteliti. Secara spesifik, manfaat penelitian di bidang apapun mencakup dua aspek, yaitu: 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis ini berlatar dari tujuan penelitian verifikatif, untuk mengecek teori yang sudah ada. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis adalah manfaat yang berguna untuk memecahkan masalah praktis. Jadi misalnya ingin melakukan evaluasi penggunaan e- learning maka manfaat praktisnya adalah meningkatkan dan memetakan faktor pendukung dan penghambat implementasi e-learning serta dampaknya. Namun, sesuai karakteristiknya yang bukan untuk pengembangan ilmu, maka manfaat dari penelitian evaluasi program adalah hanya berkaitan dengan manfaat praktis, terutama dalam menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan tentang program yang telah diimplementasikan. E. Desain Penelitian Evaluasi Sebagai sebuah penelitian, evaluasi juga dilaksanakan dengan menggunakan suatu desain atau konstelasi (susunan/prosedur) evaluasi tertentu. Menurut Wirawan (2011:147) Desain evaluasi adalah kerangka proses melakukan evaluasi dan rencana menjaring dan memanfaatkan data sehingga dapat diperoleh informasi dengan presisi yang mencukupi atau hipotesis dapat diuji secara tepat dan tujuan evaluasi dapat dicapai. Desain evaluasi mencakup suatu proses dan seperangkat rencana atau hasil tertulis (Brinkerhoff, Robert. O, et al, 1988). Berbeda dengan riset murni (penelitian murni) dan riset terapan lainnya, desain evaluasi terdiri dari model evaluasi dan metode penelitian. Model evaluasi menentukan jenis evaluasi apa saja yang akan dilakukan dan bagaimana proses melakukan evaluasi tersebut (CIPP, CSE UCLA dll), sedangkan metode penelitian menentukan jenis data apa saja yang akan dijaring dalam suatu evaluasi. Rancangan sebuah Desain Evaluasi Program dapat dilihat pada Gambar 2 berikut:
Gambar 2. Model dan Metode Penelitian Evaluasi (Ambiyar, 2019)
1. Model Penelitian Evaluasi Peneliti evaluasi program yang ingin merancang sebuah penelitian evaluasi terlebih dahulu menentukan model evaluasi apa yang akan digunakan dalam mengevaluasi suatu program. Peneliti harus memahami spesifikasi suatu model evaluasi yang akan digunakan dari segi langkah- langkah evaluasi kelebihan dan kekurangan hingga keterkaitan dengan tujuan dan kebutuhan dalam mengevaluasi. Ada banyak model evaluasi yang dikembangkan oleh para ahli yang dapat dipakai dalam mengevaluasi program pembelajaran. Berikut beberapa model evaluasi program yang populer dan banyak dipakai dalam pelaksanaan evaluasi program yaitu: a. Evaluasi Model Kirkpatrick Kirkpatrick salah seorang ahli evaluasi program pelatihan dalam bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM). Model evaluasi yang dikembangkan oleh Kirkpatrick dikenal dengan istilah Kirkpatrick Four Levels Evaluation Model. Evaluasi terhadap efektivitas program pelatihan (training) menurut Kirkpatrick (1998) mencakup empat level evaluasi, yaitu: level 1 reaction, level 2 learning, level 3 behavior, dan level 4 result. b. Evaluasi Model CIPP CIPP merupakan sebuah akronim, terdiri dari; Context evaluation (penilaian tentang konteks), Input evaluation (penilaian tentang masukan), Process evaluation (penilaiaan tentang proses), dan Product evaluation (penilaian tentang hasil). Setiap tipe penilaian terikat pada perangkat pengambilan keputusan yang menyangkut perencanaan dan operasi sebuah program (Suharsimi, 1998). Model ini dikembangkan oleh National Study Committee on Evaluasi of Phi Delta Kappa. Penggagas model ini adalah Stuflebeam. Menurut klasifikasi model berdasarkan tujuan, model ini termasuk model managemen analysis yang bertujuan untuk mengevaluasi keputusan/kebijakan seorang manajer. model ini banyak digunakan untuk mengevaluasi program pendidikan (Endang, 2014). c. Evaluasi Model UCLA Model UCLA dikembangkan oleh Alkin, ia menulis tentang kerangka kerja evaluasi yang hampir sama dengan model CIPP dan mendefinisikan evaluasi sebagai suatu proses meyakinkan keputusan, memilih informasi yang tepat, mengumpulkan dan menganalisa informasi sehingga dapat melaporkan ringkasan data yang berguna bagi pembuat keputusan dalam memilih beberapa alternatif (Farida, 2000). d. Evaluasi Model Brinkerhoff Model ini dikembangkan oleh Brinkerhoff yang menyatakan tiga golongan evaluasi yang disusun berdasarkan penggabungan elemen-elemen yang sama seperti evaluator-evaluator lainnya, namun dalam komposisi dan versi mereka sendiri. Golongan evaluasi tersebut adalah; Fixed vs Emergent Evaluation Design, Formative vs Summative Evaluation, Experimental and Quasi Experimental Design vs Natural/Unobtrusive Inquiry (Farida, 2000). e. Evaluasi Model Stake atau Model Countenance Model Stake menekankan pada dua jenis operasi yaitu deskripsi (discriptions) dan pertimbangan (judgments) serta membedakan tiga fase dalam evaluasi program, yaitu; persiapan atau pendahuluan (antecedents), proses/transaksi (transaction-prosesses), dan keluaran atau hasil (outcomes, output) (Suharsimi, 1998). 2. Metode Penelitian Evaluasi Pemilihan metode penelitian evaluasi tergantung kepada fokus penelitian. metode penelitian menentukan jenis data apa saja yang akan dijaring dalam suatu evaluasi. Metode Penelitian secara garis besar memiliki 3 pendekatan utama yakni kualitatif, kuantitatif dan Mixed method yang merupakan penggabungan antara kualitatif dan kuantitatif yang juga memiliki metode tersendiri dalam menganalisis suatu data. Metode penelitian yang dipilih akhirnya juga menentukan jenis data yang akan diambil, teknik atau cara menjaringan data serta instrumen yang akan digunakan. Peneliti dapat menentukan fokus diawal penelitian evaluasi jika metode penelitian adalah kuantitatif, namun meluasnya focus penelitian di lapangan juga dapat terjadi jika metode penelitian yang dilakukan adalah kualitatif. Penentuan focus juga dapat didasari dari kebutuhan penelitian. F. Instumen Penelitian Instrumen dalam penelitian evaluasi memiliki bentuk dan jenis ragamnya. Pemilihannya tergantung dengan jenis pendekatan atau metode penelitian evaluasi. Jenis instrument penelitian secara umum: 1. Tes 2. Angket atau Kuesioner 3. Wawancara 4. Observasi 5. Forum Group Discussion (FGD)
G. Teknik Analisis Data
Pengolahan data juga tergantung pada jenis pendekatan yang dilakukan sebelumnya pada desain penelitian (apakah bersifat kuantitatif, kualitatif maupun metode campuran). DAFTAR RUJUKAN
Ambiyar, A., & Dewi, M. (2019). Metodologi Penelitian Evaluasi Program.
Arikunto, S. (1988). Penilaian Program Pendidikan. Jakarta.
Brinkerhoff, R. O. (1988). An integrated evaluation model for HRD. Training &
Development Journal, 42(2), 66-69.
Kirkpatrick, D. L. (1998). The four levels of evaluation. In Evaluating corporate
training: Models and issues (pp. 95-112). Springer, Dordrecht.
Mulyatiningsih, E., & Nuryanto, A. (2014). Metode penelitian terapan bidang
pendidikan.
Suharsimi, A. (1998). Metodologi penelitian suatu pendekatan praktek. Rineka
Cipta.
Sukmadinata, N.S. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : UPI
Tayibnapis, F. Y. (2008). Evaluasi program dan instrumen evaluasi untuk
program pendidikan dan penelitian.
Taylor-Powell, E., & Steele, S. (1996). Collecting evaluation data: Direct
observation. Program Development and Evaluation. Wiscounsin: University of Wisconsin-Extension, 1-7.
Wibisono, D. (2000). Riset Bisnis edisi pertama. BPFE, Yogyakarta.
Wirawan. 2011. Evaluasi Teori, Model, Standar, Aplikasi dan Profesi. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.
Zaenal, A. (2009). Evaluasi pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.