Kelompok :
1. NETRISAL
NPM: A2M019053
2. HILPI SUMRNI
NPM : A2M019035
3. EMMY HASMIRI
NPM :A2M019020
4. FEBRIYANTI MUTIA NINGSIH
NPM :A2M01927
A. Latar Belakang
Membahas mengenai Teknologi Pendidikan dan Teknologi kinerja, tentunya tidak lepas
dari membahas mengenai teknologi itu sendiri. Teknologi adalah penerapan dari ilmu dalam
bidang-bidang tertentu untuk membantu memecahkan masalah. Teknologi juga dapat diartikan
sebagai suatu alat ataupun komponen-komponen yang dapat mempermudah segala aktifitas
manusia. Namun dalam hal ini juga teknologi tidak selalu berupa alat, namun dapat berupa
berupa gagasan inovatif, cara, dan lain-lain yang dapat memberikan keefisien dan keefektifan
bagi pemenuhan kebutuhan manusia.
Dalam dunia pendidikan kata efisiensi bisa dipandang sebagai rancangan,
pengembangan, dan melakukan pembelajaran dengan cara memanfaatkan sumber-sumber sekecil
mungkin untuk mencapai hasil yang, paling tidak, sama atau lebih baik. Sementara kata
efektifitas berarti melakukan perbuatan yang memang benar-benar bisa menolong peserta didik
mencapai tujuan pembelajaran yaitu menguasai pengetahuan, punya keahlian, dan terjadi
perubahan sikap. Menurut Jadiwijaya (2010) Efisiensi adalah doing things right (dengan benar)
dan efektifitas adalah doing the right things (yang benar).
Adanya ketidaksesuaian hasil pembelajaran yang efektif dan efisien pada sebuah
lembaga telah menimbulkan persoalan-persoalan bidang pendidikan. sebuah proses perbaikkan
atau peningkatan performa semua unsur yang terlibat di dalam lembaga atau instansi yang ada
menjadi sangat penting baik pada unsur yang memiliki kepentingan langsung dengan publik
maupun yang tidak. Merujuk pada tulisan Michael Molenda dan James A. Pershing “Improving
Performance” dalam buku Educational Technology: A Definition with Commentary karya Alan
Januszweski and Michael Molenda (2008) maka muncullah bidang garapan seorang teknolog
pendidikan yang tidak hanya menjamin terjadinya proses pembelajaran tetapi juga sebagai
teknolog kinerja yang bertanggung jawab dalam upaya peningkatan kinerja. Selanjutnya tugas
Teknologi Kinerja yakni mencari permasalahan mengapa kinerja seseorang tersebut bisa
menurun dan berusaha untuk mencari solusinya. Teknologi Kinerja akan mengidentifikasi
masalah-masalah yang terjadi, baik masalah perilaku yang terjadi dalam individu maupun
organisasi, kemudian dianalisis, pemecahan masalah hingga memotivasi dan evaluasi.
Kinerja guru merupakan elemen penting dalam pendidikan, selain itu juga merupakan
penentu tinggi rendahnya kualitas pendidikan. Kinerja guru dilakukan oleh guru dalam
melaksanakan tugas seorang guru sebagai pendidik. Kualitas kinerja guru sangat menentukan
pada kualitas hasil pendidikan dikarenakan guru merupakan sosok yang paling sering
berinteraksi secara langsung dengan siswa pada saat proses pembelajaran.
Guru merupakan komponen penting dalam dunia pendidikan, oleh karenanya perhatian
yang lebih perlu diberikan agar dapat menciptakan guru yang berkualitas sehingga hal tersebut
dapat menunjang kinerja guru. Guru juga memegang peran penting dalam dunia pendidikan
khususnya dalam bidang formal disekolah,guru sangat menentukan keberhasilan peserta didik
terutama dalam hal proses belajar mengajar yang biasa dilaksanakan di sekolah. Keberhasilan
kinerja yang ditunjukan guru dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya.
Mutu pendidikan dipengaruhi banyak faktor, yaitu: peserta didik, pengelolaan sekolah
(kepala sekolah, karyawan dan komite sekolah), lingkungan (orangtua, masyarakat, sekolah),
kualitas pembelajaran, dan kurikulum (Suhartoyo, 2005:2). Salah satu faktor utama yang
menentukan mutu pendidikan adalah guru. Gurulah yang berada di garda terdepan dalam
menciptakan kualitas sumber daya manusia. Guru berhadapan langsung dengan para peserta
didik di kelas melalui proses belajar mengajar. Seorang guru harus memiliki kinerja optimal
dalam rangka mewujudkan sekolah yang berkualitas dan berprestasi. Pertama, guru harus
mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya. Artinya, komitmen tinggi guru adalah
untuk kepentingan siswa. Kedua,guru harus menguasai secara mendalam bahan atau materi
pelajaran yang diajarkan serta cara mengajarkannya kepada para siswa. Artinya, antara
pemahaman materi dan metode pembelajaran merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan.
Ketiga, guru bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai teknik evaluasi,
mulai dari pengamatan dalam perilaku siswa sampai tes hasil belajar. Keempat, guru mampu
berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya. Kelima, guru
seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya.
Maka keterampilan diperlukan dalam kinerja karena keterampilan merupakan aktivitas
yang muncul dari seseorang akibat suatu proses dari pengetahuan, kemampuan, kecakapan
interpersonal, dan kecakapan teknis. Upaya dapat digambarkan sebagai motivasi yang
diperlihatkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Sejalan dengan kinerja di atas, maka guru sedapat
mungkin harus meningkatkan kinerja secara bertahap dan berkesinambungan, hal ini bertujuan
untuk memenuhi standar kompetensi keguruan untuk meningkatkan prestasi siswa.
Evaluasi memiliki makna yang berbeda dengan penilaian, pengukuran maupun tes. Inti
dari evaluasi adalah penyediaan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
dalam mengambil keputusan. Ada empat hal yang ditekankan pada rumusan tersebut, yaitu: 1)
menunjuk pada penggunaan metode penelitian, 2) menekankan pada hasil suatu program, 3)
penggunaan kriteria untuk menilai, dan 4) kontribusi terhadap pengambilan keputusan dan
perbaikan program di masa mendatang. Berdasarkan pendapat di atas disimpulkan bahwa
evaluasi merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan,
mendeskripsikan, menginterpretasikan dan menyajikan informasi untuk dapat digunakan sebagai
dasar membuat keputusan, menyusun kebijakan maupun menyusun program selanjutnya.
Adapun tujuan evaluasi adalah untuk memperoleh informasi yang akurat dan obyektif tentang
suatu program. Informasi tersebut dapat berupa proses pelaksanaan program, dampak/hasil yang
dicapai, efisiensi serta pemanfaatan hasil evaluasi yang difokuskan untuk program itu sendiri,
yaitu untuk mengambil keputusan apakah dilanjutkan, diperbaiki atau dihentikan. Selain itu, juga
dipergunakan untuk kepentingan penyusunan program berikutnya maupun penyusunan kebijakan
yang terkait dengan program.
Bidang pendidikan ditinjau dari sasarannya, evaluasi ada yang bersifat makro dan ada
yang mikro. Evaluasi yang bersifat makro sasarannya adalah program pendidikan, yaitu program
yang direncanakan untuk memperbaiki bidang pendidikan. Evaluasi mikro sering digunakan di
tingkat kelas, khususnya untuk mengetahui pencapaian belajar siswa. Pencapaian belajar ini
bukan hanya yang bersifat kognitif saja, tetapi juga mencakup semua potensi yang ada pada
siswa. Jadi sasaran evaluasi mikro adalah program pembelajaran di kelas dan yang menjadi
penanggung jawabnya adalah guru.
Berdasarkan hasil observasi penulis dengan Guru SMK Negeri 4 Kota Bengkulu, faktor
yang menjadi kendala bagi guru berupa metode yang digunakan ketika proses belajar mengajar
monoton, sehingga menyebabkan siswa jenuh dan bosan. Hal lain menjadi kendala bagi guru
adalah, guru tidak kreatif dalam membina siswa atau ketika proses belajar mengajar di sekolah.
Apalagi dunia sekarang sudah canggih dengan elektronik yang serba mendukung untuk membina
dan mengajar siswa. Seharusnya guru ketika mengajar dan membina siswa, harus lebih siap dan
kreatif.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang masalah diatas sebagai berikut :
1. Apa tujuan peningkatan kinerja Guru?
2. Bagaimana peran teknologi pendidikan dalam peningkatan kinerja Guru ?
3. Bagaimana cara teknolog kinerja melakukan proses peningkatan kinerja?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tujuan dari peningkatan kinerja guru.
2. Untuk mengetahui peran teknologi pendidikan dalam peningkatan kinerja guru.
3. Mendeskripsikan cara teknolog kinerja melakukan proses peningkatan kinerja?
D. Manfaat
Berdasarkan tujuan diatas, manfaat yang dicapai sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui upaya yang dapat dilakukan bagi guru dan pembelajaran untuk
meningkatkan kinerjanya dengan meningkatnya produktivitas serta memperhatikan
efektifitas dan efisiensi
2. Untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan kinerja suatu organisasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
HASIL OBSERVASI DISEKOLAH
A. Deskripsi Hasil Observasi
1. Identitas Sekolah
a. Nama Sekolah : SMk NEGERI 4 KOTA BENGKULU
b. NSS : 781266002035
c. Nomor Pokok Sekolah Nasional : 10703107
d. Alamat Sekolah :
Jalan : ENGGANO PASAR BENGKULU
Kecamatan : SUNGAI SERUT
Propinsi : Bengkulu
Kode POS : 38119
E-mail : smkn 4 bengkulu@yahoo.com.id
Website : www.smkn4bengkulu.sch.id
Status Sekolah : Negeri
2. Visi Sekolah
Menjadi SMK Unggul dan Berwawasan Lingkungan di Tingkat Nasional Tahun 2025
3. Misi Sekolah
Mengembangkan mutu pendidikan yang mampu menghasilkan tamatan yang
professional, terampil, produktif dan kompetitif dalam era Revolusi Industri 4.0
yang dilandasi jati diri yang berkeunggulan dengan beberapa program :
1. Mengembangkan sekolah yang religius dan berkarakter.
2. Meningkatkan etos kerja guru dan staf.
3. Mengembangkan pendidikan berwawasan lingkungan.
4. Meningkatkan kerja sama dengan dunia usaha/industri.
5. Membudayakan komunikasi yang santun;
6. Mengembangkan pembelajaran berbasis teknologi.
7. Mengembangkan pendidikan dan keterampilan berwirausaha.
8. Meningkatkan dan mengembangkan sistem manajemen.
9. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan.
10. Mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi.
11. Mengembangkan sarana dan prasarana sekolah.
12. Meningkatkan mutu layanan pendidikan kejuruan mengacu pada tuntutan
revolusi industri 4.0
4. Jaminan Mutu
1. Menghasilkan lulusan yang berkarakter dan religius.
2. Menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan berwirausaha.
3. Menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan keahliannya.
5. Tujuan Sekolah
Penyelenggaraan program di SMK Negeri 4 Kota Bengkulu pada hakikatnya
bertujuan untuk :
1. Menghasilkan lulusan SMK Negeri 4 Kota Bengkulu sebagai tenaga
kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan Dunia Usaha /
Industri atau lapangan kerja.
2. Menyelenggarakan pendidikan di SMK Negeri 4 Kota Bengkulu sesuai
dengan tuntutan dan standarisasi lapangan kerja, pengetahuan dan
sikap professional.
3. Meningkatkan jumlah dan kualifikasi tenaga kependidikan sesuai
dengan program pembelajaran yang berkualitas.
.
6. Mengupayakan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
pembelajaran teori dan praktik.
7. Mengupayakan pemenuhan anggaran/biaya untuk penyelenggaraan
program keahlian di SMK Negeri 4 Kota Bengkulu.
8. Melaksanakan KBM dengan pola CBT dan PBT yang terintegrasi
dengan Unit Bisnis, untuk lebih meningkatkan kualitas dan
produktivitas peserta Diklat.
9. 4.Mensosialisasikan kepada masyarakat keberadaan program
keahlian yang ada di lingkungan SMK Negeri 4 Kota Bengkulu
B. Gambaran Umum
THE PROFILE OF SMKN 4 BENGKULU CITY
(PROFIL SMKN 4 KOTA BENGKULU)
1. UMUM
1. Nama Sekolah : SMK Negeri 4 Kota Bengkulu
2. Nomor Statistik Sekolah : 781266002035
(NSS)
3. Nomor Pokok Sekolah : 10703107
Nasional (NPSN)
4. Sekolah didirikan tahun : 1997
5. Status Sekolah : Negeri
6. Waktu penyelenggaraan : Full Day
7. SK Terakhir Status Sekolah : 1214/BAN-SM/SK/2018
8. SK Izin Pendirian Sekolah : No : 052/01988
Tgl: 08 Februari 1997
9. Nama Kode Anggaran :
10 Sertifikasi Internasional : Dalam Proses
. (ISO 9001:2015)
The Scope of activities : Management of vocational School
covered by this sertificate is
defined below
11 Terakreditasi B
Akreditasi Nasional :
.
12 Nama/NIP Kepala Sekolah : Dr. Paidi, M.TPd./197101011999031012
.
13 SK. Pengangkatan Kepala : Nomor SK.821- B.38 TAHUN 2019
. Sekolah
14 Tanggal Pengangkatan : 9 Januari 2019
.
15 Alamat penyelenggara :
. Sekolah
a. Jalan : Enggano
b. Kelurahan : Pasar Bengkulu
c. Kota : Bengkulu
d. Kode POS : 38119
e. Telp. : (0736) 7348626
f. Fax. : (0736) 7348626
16 Alamat Sekolah
.
a. Jalan : Enggano
b. Kelurahan : Pasar Bengkulu
c. Kota : Bengkulu
d. Kode POS : 38119
e. Telp. : (0736) 7348626
f. Fax. : (0736) 7348626
g. Email : smkn4bengkulu@yahoo.co.id
h. Website : smkn4bengkulu.sch.id
17 Luas Tanah (Lokasi Tanah) : 25.839 m2 (12.811 m2 + 13.028 m2)
.
18 Status Pemilikan Tanah : Sertifikat
.
19 Sertifikat Nomor : a. A 1430608
. b. A 1430612
20 Luas Bangunan M2 : 1.908 m2
.
21 Luas Pekarangan M2 :
.
22 Luas Taman :
,
23 Luas Lapangan Olah raga :
.
24 Lain-lain : 1.200 m2
.
25 Daya listrik : 33.000 watt
.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
C. KESIMPULAN
Peningkatan kinerja Guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya yang
tentunya sudah dapat mencermikan suatu pola kerja yang dapat meningkatkan mutu pendidikan
kearah yang lebih baik.
Peran teknologi pendidikan dalam peningkatan kinerja Guru yaitu guru sebagai desainer dengan
pendekatan sistem yang membantu untuk memfokuskan pada tujuan yang bernilai tinggi,
menjauhkan aktivitas yang tidak relevan, maka dengan demikian dapat mengurangi waktu
instruksional yang melindungi sumberdaya yang dimiliki oleh pendidik. Proses pengembangan
secara sistematis juga cenderung mendorong hasil belajar yang lebih efektif, lebih lanjut
meningkatkan produktivitas. Teknologi pendidikan juga memperhatikan kebutuhan untuk
membuat instruksional menjadi menarik dan humanis. Inovasi yang didukung dapat berbentuk
perubahan dari instruksional yang terprogram menjadi lingkungan pembelajaran konstruktivis
yang mampu menjadi alat untuk membebaskan pelajar dari pasif, pengajaran yang terbatas
menjadi pembelajaran yang menyenangkan dan melibatkan pengalaman belajar.
Oleh karena itu untuk meningkatkan produktivitas membutuhkan peningkatan dan pendefinisian
efisiensi dan efektifitas. Teknologi berpotensi untuk meningkatkan keduanya (efisiensi dan
efektifitas). TIK dapat mengurangi waktu dan biaya dari pendistribusian bahan ajar demikian
juga semua bentuk tugas administratif. Soft teknologi, seperti proses kerja modern dapat
meningkatkan kinerja organisasi dengan memecah berbagai macam fungsi yang berhubungan
dengan instruksional dan mengorganisir kembali fungsi tersebut menjadi lebih rasional.
Cara teknolog kinerja melakukan proses peningkatan kinerja dengan cara pendekatan
sistematis dan sistemik dengan prinsip sebagai berikut :
1. SSHuman Perfomance Technology focus pada hasil, HPT mengambil pandangan
sistem
2. Human Perfomance Technology menambah nilai
3. Human Perfomance Technology menetapkan kemitraan
4. Menjadi Sistemik dalam penialaian kebutuhan atau kesempatan
5. Menjadi sistemik dalam analisis pekerjaan dan tempat kerja untuk mengidentifikasi
atau factor-faktor yang membatasi kinerja
6. Menjadi sistemik dalam desaian solusi atau spesifikasi persyaratan solusi
7. Menjadi sistemik dalam semua pengembangan atau beberapa solusi dan unsur-
unsurnya
8. Menjadi sistemik dalam Pelaksanaan solusi
9. Menjadi sistemik dalam evaluasi proses dan hasil
D. SARAN
Adapun saran berdasarkan kesimpulan diatas sebagai berikut :
1. Bagi kepala sekolah, dalam menciptakan sekolah yang bermutu dan kompetitif maka
beberapa dari alternative tersebut dapat dilaksanakan sebagai langkah awal menuju
sukses.
2. Bagi pemerintah, diharapkan lebih memperhatikan keperluan dan nasib guru, sehingga
guru lebih semangat dalam menjalankan profesinya dan meningkatkan kinerjanya demi
tercapainya tujuan pendidikan nasional.
3. Dan saran bagi guru, janganlah patah semangat dengan keterbatasan yang ada. Marilah
berkreativitas menciptakan sesuatu yang bermanfaat dari apa yang kita punya di
lingkungan kita.
s
DAFTAR PUSTAKA
Hadiwijaya, 2010, Tokoh-tokoh Kejawen: Ajaran dan Pengaruhnya. EULE BOOK, Yogyakarta.
Pershing, James A, 2006. Handbook of Human Performance Technology Third Edition, San
Francisco: Pfeiffer.
Suhartoyo dan Endang Daruni Asdi. 1979. Pengantar Logika Modern Jilid I. Yogyakarta:
Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada.