Anda di halaman 1dari 42

MAKALAH

Kelompok 1

Nama : Abdulloh / 5202111005


Agung Romual P. / 5202411006
Kelas : PTB A 2020

Mata Kuliah : Pengembangan Rencana Bahan Ajar

Dosen Pengampu : Parlaungan Hutagaol

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
Modul 1: Peran dan Jenis Bahan Ajar dalam Pembelajaran........................................

Kegiatan Belajar 1: Peran Bahan Ajar dalam Pembelajaran.......................

Latihan........................................................................

Rangkuman.................................................................

Tes Formatif 1.............................................................

Kegiatan Belajar 2: Jenis Media Cetak dan Noncetak.................................

Latihan........................................................................

Rangkuman.................................................................

Tes Formatif 2.............................................................

Kegiatan Belajar 3: Jenis Bahan Ajar Display............................................

Latihan .......................................................................

Rangkuman.................................................................

Tes Formatif 3.............................................................


Tinjauan Mata Kuliah

K ualitas suatu program pendidikan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kualitas
Siswa, kualitas guru. kualitas dan ketersediaan bahan ajar, kurikulum. fasilitas dan
sarana, pengelolaan. dan sebagainya. Dalam hal bahan ajar, belum semua sekolah
mempunyai kesempatan memperoleh bahan ajar yang cukup, baik dari segi kualitas maupun
dari segi kuantitasnya. Hal ini dikarenakan masih terbatasnya alokasi dana bagi pengadaan
bahan ajar in.Di samping itu, masih tersentralisasinya pengadaan bahan ajar, mengakibatkan
sumber daya manusia yang ada di daerah dan di sekolah-sekolah dalam hal ini guru belum
dimanfaatkan kemampuannya seoptimal mungkin, khususnya dalam bidang pengembangan
bahan ajar. Padahal jika para guru ini diberi kesempatan, mereka cukup mampu, paling tidak
dalam hal penguasaan materi pelajaran tidak masalah. Jadi, bila kemampuan para guru dalam
mengembangkan bahan ajar bisa dikembangkan, khusus untuk mata pelajarannya masing
masing, maka masalah kelangkaan bahan ajar di sekolah-sekolah dapat diatasi, karena setiap
guru dapat mengadakannya sendiri.

Penentuan tujuan merupakan langkah awal yang penting dalam setiap pengembangan
program atau kegiatan apa pun, tak terkecuali program pengembangan bahan ajar. Dengan
perkataan lain, pada saat kita akan mengembangkan bahan ajar, kita harus mengetahui
dengan pasti tujuan dikembangkannya bahan ajar tersebut untuk apa. Apakah untuk
keperluan pembelajaran ataukah untuk keperluan lain. Jika untuk keperluan pembelajaran,
maka prosedur pengembangan dan pemanfaatannya pun harus mengikuti kaidah-kaidah
tertentu. Salah satunya adalah mengacu pada tujuan pembelajaran dari masing-masing mata
pelajaran. Dengan perkataan lain, pada saat kita akan mengembangkan bahan ajar, kita harus
mengetahui dengan pasti tujuan dikembangkannya bahan ajar tersebut untuk apa. Apakah
untuk keperluan pembelajaran ataukah untuk keperluan lain. Jika untuk keperluan
pembelajaran, maka prosedur pengembangan dan pemanfaatannya pun harus mengikuti
kaidah-kaidah tertentu. Salah satunya adalah mengacu pada tujuan pembelajaran dari masing-
masing mata pelajaran.

Kegiatan pengembangan bahan ajar adalah kegiatan akademik yang dapat dilakukan
sendiri oleh guru atau dikelola oleh sekolah. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini harus
terintegrasi dengan kegiatan sekolah karena bahan ajar yang nantinya dihasilkan akan
digunakan sebagai bahan pendukung proses pembelajaran di sekolah yang bersangkutan.
Oleh sebab itu, pada saat seseorang melakukan kegiatan pengembangan bahan ajar, apa pun
bentuk dan jenisnya, harus senantiasa mengacu kepada kurikulum yang ada. Sehingga dalam
pemanfaatannya nanti sejalan dengan yang telah digariskan dalam kurikulum.

Anda sebagai guru kelas maupun guru mata pelajaran merupakan orang yang tepat
untuk melakukan kegiatan pengembangan bahan ajar ini. Hal tersebut dikarenakan Anda
sebagai pengampu mata pelajaran dianggap nengetahui dengan pasti apa yang harus Anda
ajarkan dan apa yang akan dikuasai siswa Anda setelah mengikuti pelajaran Anda. Di
samping itu, Anda pun diasumsikan mampu menentukan metode pembelajaran yang paling
sesuai untuk mata pelajaran Anda, sehingga pada saat mengembangkan bahan ajar, nantinya
Anda diharapkan akan memilih jenis bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran dan karakteristik siswa Anda.

Mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar merupukan 5aan satu mata kuliah yang sengaja
dirancang untuk membantu mengembangkan Kemampuan Anda di dalam mengembanokan
bahan ajar. Melalui niata kuliah ini Anda akan diberi pengetahuan dan keterampilan tentang
berbagai hal yang berkaitan dengan pengembangan ban:an ajar, Hal-hal yang akan dibahas
dalam mata kuliah ini di antaranya adalah peran dan jenis bahan ajar, baik bahan ajar cetak,
noncetak maupun bulhan ajar display: prosedur pengembangannya, cara pemanfaatannya
dalam proses pembelajaran serta cara-cara mengevaluasinya. Setelah selesai mempelajari
mata kuliah in, Anda diharapkan mampu mengembangkan bahan ajar untuk mata pelajaran
Anda masing-masing. Dengan adanya bahan ajar. maka masalah kelangkaan bahan ajar di
sekolah Anda sedikit demi secdikit dapat diatasi. Di samping itu, dengan adanya bahan ajar
diharapkan proses pembelajuran dapat berjalan lebih efektif dibanding sebelumnya. sehingga
diharapkan mutu lulusan dar sekolah Anda akan turut meningkat pula.

Untuk mencapai tujuan tersebut. maka materi Pengembangan Bahan Ajar disusun
dengan urutan sebagai berikut.

1. Peran dan Jenis Bahan Ajar


2. Faktor dan Prosedur Pengembangan Bahan Ajar
3. Pengembangan dan Pemanfaatan Media Cetak: Modul. Handout, dan LKS
4. Pengembangan dan Pemanfaatan Media Cetak: Desain Tanıpilan dan Storyboard
5. Pemanfaatan dan Pengembangan Bahan Ajar Noncetak: Transparansi, Audio, dan
Audio Transparansi
6. Pemanfaatan dan Pengembangan Bahan Ajar Noncetak: Program Video dan Bahan
Ajar Berbantuan Komputer
7. Bahan Ajar Display
8. Papan Display
9. Evaluasi Bahan Ajar Cetak
10. Evaluasi Bahan Ajar Noncetak
11. Pemanfaatan Internet sebagai Sumber Belajar 1
12. Pemanfaatan Internet sebagai Sumber Belajar 2

Topik 1 sampai dengan topik 10 disajikan dalam bentuk modul, yaitu Modul I sampai
dengan Modul 10. Sementara itu. topik 11 dan 12 disajikan dalam buku Pendidikan dan
Riset di Internet karangan Khoe Yao Tung yang diterbitkan oleh Dinastindo, Jakarta (2000).

Perlu Anda ingat. bahwa proses pengembangan bahan ajar merupakan proses pibadi
yang sangat intensif dan memerlukan dukungan berbagai keterampilan seperti keterampilan
menyusun gagasan secara runtut, keterampilan penalaran logika, keterampilan berbahasa,
keterampilan penelusuran pustaka dan bahan tulisan lainnya serta kemampuan
mengembungkan sendiri jenis bahan ajar yang dianggap sesuai. Mata kuliah ini menawarkan
beberapa alternatif prosedur pengembangan bahan ajar, Anda bisa memutuskan sendiri cara
mana yang paling sesuai bagi Anda.
Proses pembelajaran untuk materi perkuliahan ini dapat berjalan dengan lebih lancar
bila Anda mengikuti langkah-langkah berikut.

1) Tentukan terlebih dahulu mata pelajaran yang Anda mampu, yang akan
dikembangkan bahan ajarnya
2) Lakukan reviu terhadap mata pelajaran tersebut, sehingga Anda mempunyai
gambaran yang jelas tentang tujuan dari mata pelajaran tersebut serta sistematika
kompetensi yang ada di dalamnya.
3) Pelajari terlebih dahulu Modul 1 dan 2 yang memberikan dasar bagi Anda tentang
peran dan jenis-jenis bahan ajar serta faktor-faktor dan prosedur pengembangannya.
4) Setelah Modul 1 dan 2 selesai Anda pelajari. selanjutnya Anda boleh menentukan
sendiri modul-modul mana saja yang akan Anda pelajari berikutnya. Hal ini bisa
Anda lakukan karena kumpulan modul berikutnya merupakan kumpulan materi yang
1erlepas-lepas. Yang masing-masing bisa berdiri sendiri-sendiri, yaitu kumpulan
modul yang membahas tentang pengembangan Bahan Ajar Cetak (Modul 3 dan 4),
Bahan Ajar Noncetak (Modul 5 dan 6), pengembangan Bahan Ajar Display (Modul 7
dan 8), serta pemanfaatan Internet (buku tersendiri). Bagaimana .caranya menentukan
pilihan? Cara berikut barangkali dapat membantu Anda, yaitu jika materi yang Anda
pilih tersebut Anda anggap sebagai:
a. materi yang paling menarik untuk dipelajari terlebih dahulu,
b. materi yang paling Anda kuasai untuk dipelajari berikutnya, atau
c. materi yang paling mudah atau paling sulit untuk dipelajari terlebih dahulu
dibanding materi-materi lainnya.
5) Setelah semua materi dari Modul 1 sampai dengan 8 selesai dipelajari, serta buku
Pendidikan dan Riset di Internet, baru Anda bisa mempelajari Modul 9 dan 10.
Mengapa demikian? Karena untuk membuat paket bahan ajar dan bagaimana
mengevaluasi bahan ajar, terlebih dahulu Anda harus mengetahui peran, jenis serta
cara pengembangan bahan ajar serta pemanfaatannya dalam proses pembelajaran,
tanpa itu akan sulit bagi Anda untuk melakukan pengemasan paket bahan ajar, apalagi
mengevaluasinya.
a. Modul ini menghendaki Anda untuk mempraktekkan pengetahuan yang telah Anda
pelajari ke dalam pengembangan dan produksi bahan ajar. Anda harus dapat
menentukan jenis bahan ajar yang akan Anda kembangkan untuk keperluan praktek.
Bahan ajar cetak (hand-out. lembar kerja siswa)
a. Bahan ajar noncetak (bahan grafis,
b. bahan pameran, dan kaset audio)
7) Selanjutnya, siapkan semua keperluan untuk melakukan pengembangan bahan ajar
tersebut dan ikuti langkah demi langkah yang diinstruksikan kepada Anda dalam
modul-modul yang ada.
8) Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam mata kuliah ini sangat tergantung
kepada kesungguhan Anda. Untuk itu, belajarlah secara mandiri dan seksama. Untuk
belajar mandiri, Anda dapat melakukannya seorang diri, berdua atau berkelompok
dengan teman sejawat
9) yang mengambil mata kuliah yang sama serta bersama mereka yang memiliki
pandangan yang sama dengan Anda dalam hal pengembangan bahan ajar. Jangan
segan-segan untuk bertan ya pada kolega atau teman Anda yang telah berpengalaman
dalam hal mengembangkan bahan ajar. Bjasanya belajar dari pengalaman orang lain
akan jauh lebih bermakna.
10) Bila Anda menemui kesulitan, silakan hubungi dosen pembimbing atau fasilitator
yang mengampu mata kuiíah ini, kami siap membantu kapan pun Anda
membutuhkan.

Baiklah, selamat belajar, semoga Anda sukses menerapkan pengetahuan dan


keterampilan yang diuraikan dalam mata kuliah ini untuk mengembangkan bahan ajar yang
baik. Yang memenuhi kebutuhan Anda dan siswa Anda.
PETUNJUK PRAKTEK

A. JENIS BAHAN AJAR

Mata kuliah ini menghendaki Anda untuk mengaplikasikan pengetahuan dan


keterampilan yang telah Anda pelajari. Untuk itu, Anda harus memilih salah satu jenis bahan
ajar yang akan Anda kembangkan. Adapun jenis bahan ajar yang dapat Anda pilih adalah
sebagai berikut.

1. Modul

2. Handout

3. Lembar kerja siswa

4. Bahan grafis (poster, grafis, brosur, leaflet, booklet)

5. Bahan pameran (Bulletin board, flannel board, magnetic board)

6. Kaset Audio

B. ASPEK PENILAIAN

Penilaian terhadap hasil kerja prakiek pengembangan bahan ajar akan didasarkan pada
beberapa aspek utama, berikut.

1. Desain

2. Proses Pengembangan

3. Produksi (hasil karya)

Desain adalah rancangan yang Anda lakukan sebelum Anda mengembangkan bahan
ajar. Desain meliputi:

1. pemilihan materi/topik pelajaran,

2 tujuan pengembangan bahan ajar,

3. sasaran (audience), dan

4. strategi penyampaian materi.

Proses pengembangan adalah proses yang Anda lakukan sebelum Anda


mengembangkan bahan ajar. Aktivitas proses pengembangan meliputi:

1. pembuatan outline,

2. penulisan naskah, dan


3. rencana produksi.

Produksi adalah kegiatan menciptaka bahan ajar berdasarkan outline dan naskah yang
Anda kembangkan. Karya Anda adalah bahan ajar yang dapat digunakan baik sebagai
supplemen (bahan ajar pendukung) maupun sebagai bagian integral dari bahan ajar lain.
Untuk lebih memahami aspek-aspek penilaian dalam praktek pengembangan bahan ajar
perhatikan matriks berikut.

No Jenis Media Aspek Yang di Nilai Bentuk Fisik Keterangan


- Desaini
- Bahan ajar cetak
- Proses
1 Modul untuk belajar
Pengembangan
mandiri
- Produksi (karya)
- Beberapa
lembar (maks 10
- Desain lembar) bahan
- Proses cetak yang
2 Handout
pengembangan berisi
- Produk(karya) materi/topik
tertentu untuk
pembelajaran.
- Bahan ajar cetak
yang
- Desain
memungkinkan
- Proses
3 Lembar kerja siswa siswa untuk
pengembangan
beajar dan
- Produk(karya)
bekerja secara
mandiri.
- Bahan pameran
- Desain dapat berupa
- Proses papan flanel,
4 Bahan Grafis bulletin board
pengembangan dan papan tulis
- Produk(karya) dask hitam
maupun putih.
- Kaset program
- Desain audio untuk
- Proses belajar mandiri
Bahan Pameran atau untuk
pengembangan digunakan
- Produk(karya) dalam
pembelajaran.
- Kaset program
audio untuk
- Desain
belajar mandiri
- Proses
5 Kaset Audio atau untuk
pengembangan
diguanakan
- Produk(karya)
dalam
pembelajaran.
PENGIRIMAN

- Pengiriman hasil praktek pengembangan bahan ajar dapat dilakukan melalui pos atau
diantar sendiri ke program AKTA MENGAJAR FKIP Universitas Terbuka PO. BOX
6666 Jakarta 10001
- Hasil praktek harus mencakup beberapa aspek yaitu desain, proses pengembangan
dan produksi (karya). Anda tidak diwaji bkan mengirimkan bahan ajar hasil praktek
yang berupa bulletin board, papan flanel, dan magnetic board. Sebagai pengganti,
Anda dapat mengirimkan foto yang memuai karya Anda.
- Di samping itu, Anda harus mengirimkan foto yang berisi intormasi tentang proses
yang Anda lakukan dalam melakukan praktek pengembangan bahan ajar
PERAN DAN JENIS BAHAN MODUL
AJAR DALAM PEMBELAJARAN

PENDAHULUAN

S epanjang sejarah, media dan teknologi pembelajaran (lebih khusus lagi bahan ajar
dalam berbagai bentuk dan jenisnya) merupakan salah satu faktor yang berpengaruh
terhadap mutu pendidikan. Seiring dengan tersedianya bahan ajar, peran guru dan
siswa dalam proses pembelajaran turut berubah. Guru bukan lagi merupakan satu-satunya
sumber belajar, karena berbagai informasi yang diperoleh dari berbagai media massa dan
lingkungan di manapun kita berada akan menjadi pengarah dalam proses penemuan ilmu
pengetahuan. Salah satu sumber informasi yang dapat dimanfaatkan guru maupun siswa
dalam proses pembelajaran adalah bahan ajar.

Untuk mengetahui lebih jelas tentang peran dari bahan ajar dalam pembelajaran, terlebih
dahulu Anda harus mampu menjelaskan tentang pengertian pembelajaran, proses belajar,
metode serta media pembelajaran. Hal tersebut penting Anda ketahui, karena pada saat Anda
mengembangkan bahan ajar, hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran tersebut
harus selalu diperhatikan. Pembelajaran diartikan sebagai proses penyusunan informasi dan
penataan lingkungan untuk menunjang proses penemuan ilmu pengetahuan. Pengertian
lingkungan di sini tidak hanya berarti tempat belajar, tetapi termasuk di dalamnya adalah
metode, media, dan peralatan yang dibutuhkan untuk menyampaikan informasi dan
membimbing siswa belajar. Informasi dan lingkungan yang disampaikan dapat berubah-ubah,
tergantung pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Proses pembelajaran mencakup di dalamnya proses pemilihan, penataan, dan


penyampaian informasi dalam lingkungan yang sesuai serta cara siswa berinteraksi dengan
sumber informasi. Dalam suatu kegiatan pembelajaran, sclalu ada pesan yang
dikomunikasikan (Heinich dan Molenda, 1996). Pesan ini dapat berupa uraian tentang topik-
topik tertentu; arahan guru kepada siswa tentang langkah-langkah mempelajari topik-topik
tertentu; daftar pertanyaan tentang topik yang sudah dipelajari siswa, atau umpan balik dan
informasi-informasi lainnya yang diperlukan. Anda sebagai guru dan sekaligus pengembang
bahan ajar merupakan orang yang paling bertanggung jawab dalam pengaturan informasi dan
lingkungan untuk keperluan penemuan ilmu pengetahuan anak didik Anda. Akan halnya
pendekatan pembelajaran yang akan Anda gunakan, Anda dapat menentukannya sendiri,
misalnya apakah proses pembelajaran tersebut akan Anda awasi sendiri, dari awal hingga
akhir, ataukah sebagian diserahkan kepada siswa Anda untuk mengelolanya sendiri.
Istilah belajar diartikan sebagai pengembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap baru
pada diri siswa, pada saat mereka berinteraksi dengan informasi dan lingkungannya. Kegiatan
belajar dapat dilakukan atau terjadi sepanjang waktu. Sementara metode pembelajaran dapat
diartikan sebagai bentuk penyampaian informasi, seperti metode diskusi, kuliah, simulasi,
dan sebagainya sebagaimana yang telah Anda kuasai selama ini. Metode pembelajaran ini
merupakan prosedur yang Anda pilih untuk membantu siswa mencapai tujuan atau
memahami isi mata pelajaran. Di lain pihak, media adalah pembawa pesan atau pembawa
informasi antara sumber informasi dengan penerima informasi. Dalam hal ini, Anda sebagai
sumber informasi harus pandai-pandai memilih media yang paling sesuai, agar pesan yang
Anda sampaikan dapat diterima dengan tepat dan jelas oleh siswa Anda sebagai penerima
informasi. Bahan ajar sebagai media dan metode pembelajaran sangat besar artinya di dalam
menambah dan meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Bermanfaat tidaknya suatu bahan ajar dalam proses pembelajaran sangat tergantung pada
kemampuan Anda di dalam mengembangkan dan memanfaatkannya. Untuk itu, langkah-
langkah pengembangan bahan ajar yang baik (memenuhi syarat) perlu Anda kuasai. Namun,
perlu juga Anda ingat bahwa pengembangan bahan ajar tidak mungkin dapat berjalan dengan
lancar apabila sebelumnya Anda tidak mengetahui jenis bahan ajar yang dikembangkan serta
peran dari masing-masing bahan ajar tersebut dalam proses pembelajaran. Untuk itu, maka
Modul 1 ini ditulis sebagai informasi awal bagi Anda sebelum Anda mempelajari langkah-
langkah pengembangan bahan ajar selanjutnya, yang akan dibahas secara lebih rinci di dalam
modul-modul berikutnya.

Modul 1 ini ditulis terutama untuk menjawab tiga pertanyaan, berikut.

1. Apa yang dimaksud dengan bahan ajar?

2. Apa saja peran bahan ajar dalam proses pembelajaran?

3. Jenis-jenis bahan ajar apa saja yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran?

Jawaban terhadap ketiga pertanyaan tersebut akan diuraikan secara rinci dalam Modul 1 ini.

Pengetahuan tentang peran dan jenis bahan ajar ini akan memberikan dasar yang kuat pada
Anda pada saat Anda mulai merancang suatu bahan ajar. Mengapa hal tersebut penting?
Karena dengan mengetahui karakteristik dari masing-masing jenis bahan ajar serta perannya
yang unik. dalam berbagai situasi dan kondisi proses pembelajaran, maka akan mudah bagi
Anda di dalam menentukan dan memilih bahan ajar yang paling sesuai untuk Anda
kembangkan, tentunya bahan ajar yang memenuhi kebutuhan Anda dan siswa Anda.

Untuk memudahkan Anda di dalam mempelajari materi tentang jenis dan peran bahan ajar
dalam mata kuliah ini, maka materi dalam Modul 1 ini disusun dalam 3 (tiga) kegiatan belajar
sebagai berikut.

1) KB 1. Peran bahan ajar dalam pembelajaran

2) KB 2. Jenis bahan ajar cetak dan noncetak.


3) KB 3. Jenis bahan ajar display.

Setelah Anda selesai mempelajari Modul 1 ini, Anda diharapkan akan dapat menjelaskan
peran dan jenis bahan ajar dalam pembelajaran. Secara khusus, Anda diharapkan dapat
menjelaskan:

 peran bahan ajar bagi guru dan siswa;


 peran bahan ajar secara umum dalam pembelajaran individual, klasikal dan
pembelajaran kelompok;
 jenis bahan ajar cetak; serta
 jenis bahan ajar noncetak dan bahan ajar display.
Kegiatan Belajar 1

Peran Bahan Ajar dalam Pembelajaran

F okus pembahasan kita pada Kegiatan Belajar 1 dari Modul 1 ini adalah mendiskusikan
hal-hal yang berkaitan dengan peran bahan ajar dalam pembelajaran, yaitu peran
bahan ajar bagi guru dan siswa, peran bahan ajar dalam pembelajaran klasikal, peran
bahan ajar dalam pembelajaran individual dan peran bahan ajar dalam pembelajaran
kelompok. Hal-hal tersebut perlu Anda kuasai, karena pada hakikatnya peran Anda sebagai
guru sangat beragam. Anda, ada yang bertindak sebagai guru kelas, tetapi ada juga yang
bertindak sebagai guru mata pelajaran. Masing-masing peran menuntut keterampilan yang
berbeda. Dikarenakan tuntutan terhadap Anda sebagai guru sangat beragam, maka Anda pun
dituntut untuk dapat memahami kondisi dan situasi dari masing-masing kegiatan
pembelajaran tersebut. Jika Anda sudah mengetahui karakteristik dari berbagai macam
kegiatan pembelajaran tersebut, maka akan mudah bagi Anda untuk memanfaatkan bahan
ajar yang Anda kembangkan.

Dengan mempelajari materi pada kegiatan belajar 1 dari Modul 1 ini, maka Anda
diharapkan akan mampu menjelaskan peran bahan ajar bagi guru dan siswa serta peran bahan
ajar dalam berbagai situasi serta kondisi pembelajaran, seperti pembelajaran klasikal,
pembelajaran individual, dan dalam pembelajaran kelompok.

A. PENGERTIAN

Bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang
digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran (Pannen, 1995). Pertanyaannya
sekarang, apakah buku-buku pelajaran yang dijual di pasaran bebas dapat dikategorikan
sebagai bahan ajar? Apakah program-program video atau program andio yang banyak
ditayangkan di radio termasuk bahan ajar? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut,
kita perlu menyimak kembali pengertian bahan ajar di atas. Jika buku atau program audio,
video, dan komputer tersebut, berisi materi pelajaran yang sengaja dirancang secara
sistematis untuk keperluan suatu proses pembelajaran, walaupun dijual di pasaran bebas,
maka dapat dikatakan bahwa buku dan program-program tersebut adalah bahan ajar. Namun,
bila tidak, maka tidak dapat disebut bahan ajar, walaupun buku dan program-program
tersebut berisi materi pelajaran.

Bahan ajar itu sangat unik dan spesifik. Unik artinya bahan ajar tersebut hanya dapat
digunakan untuk audiens tertentu dalam suatu proses pembelajaran tertentu. Spesifik artinya
isi bahan ajar tersebut dirancang sedemikian rupa hanya untuk mencapai tujuan tertentu dari
audiens tertentu; dan sistematika cara penyampaiannya pun disesuaikan dengan karakteristik
mata pelajaran dan karakteristik siswa yang menggunakannya. Bagaimana membedakan
bahan ajar dengan yang bukan bahan ajar? Bahan ajar biasanya dilengkapi dengan pedoman
siswa dan pedoman untuk guru. Pedoman-pedoman ini berguna untuk mempermudah siswa
maupun guru menggunakan bahan ajar yang telah dikembangkan. Sekarang coba Anda lihat
buku teks yang sering Anda temukan di pasaran, apakah ada pedoman kerja siswanya?
Apakah dilengkapi dengan pedoman untuk guru? Apakah menyebutkan untuk siapa bahan
tersebut dikembangkan? Apakah menyebutkan prosedur atau tata cara pemanfaatannya? Jika
semua itu tidak ada, maka buku teks tersebut walaupun berisi materi pelajaran yang sangat
padat belum dapat dikatakan sebagai bahan ajar.

B. PERAN BAHAN AJAR BAGI GURU DAN SISWA

Bahan ajar sangat penting artinya bagi guru maupun siswa dalam proses pembelajaran.
Tanpa, bahan ajar akan sulit bagi guru untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Demikian pun bagi siswa, tanpa bahan ajar akan sulit untuk menyesuaikan diri dalam belajar,
apalagi jika gurunya mengajarkan materi dengan cepat dan kurang jelas. Mereka dapat
kehilangan jejak, tanpa mampu menelusuri kembali apa yang telah diajarkan gurunya. Oleh
sebab itu, bahan ajar dianggap sebagai bahan yang dapat dimanfaatkan, baik oleh guru
maupun siswa, sebagai salah satu upaya untuk memperbaiki mutu pembelajaran.

1. Peran Bahan Ajar bagi Guru

Menghemat waktu guru dalam mengajar. Dengan adanya bahan ajar dalam berbagai jenis
dan bentuknya, waktu mengajar guru dapat dipersingkat. Artinya, dengan adanya bahan ajar,
guru dapat menugaskan siswa untuk mempelajari terlebih dahulu materi yang akan diajarkan
serta meminta mereka untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di bagian terakhir
setiap pokok bahasan. Sehingga, setibanya di kelas, guru tidak perlu lagi menjelaskan semua
materi pelajaran yang akan dibahas, tetapi hanya membahas materi-materi yang belum
diketahui siswa saja. Dengan demikian waktu untuk mengajar bisa lebih dihemat dan waktu
yang tersisa dapat dimanfaatkan untuk diskusi, tanya jawab atau kegiatan pembelajaran
lainnya.

Mengubah peran guru dari seorang pengajar menjadi seorang fasilitator. Dengan adanya
banan ajar, waktu mengajar guru dapat dihemat. Artinya, guru akan mempunyai waktu yang
lebih leluasa untuk mengelola proses pembelajarannya, sehingga dapat berjalan dengan lebih
efektif dan efisien. Misalnya, dengan waktu yang dimilikinya guru tidak hanya mengajar,
tetapi dapat pula melakukan kegiatan-kegiatan lain, misalnya melaksanakan tanya jawab
dengan siswa atau antar siswa tentang hal-hal pokok yang masih belum dikuasai siswa,
meminta siswa- siswanya untuk melakukan diskusi kelompok dalam memecahkan masalah-
masalah yang berkaitan dengan topik yang dibahas, meminta siswa untuk melaporkan hasil
pengamatannya terhadap sesuatu yang sedang dibahas, dan lain-lain. Dengan cara demikian
akan terjadi interaksi yang aktif antara guru dan siswa, dan guru dalam hal ini lebih berfungsi
sebagai fasilitator di dalam mengelola semua kegiatan tersebut.

Meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif. Dengan adanya
bahan ajar, proses pembelajaran dapat berjalan lebih efektif karena guru tidak hanya
berfungsi sebagai pengajar tetapi lebih berfungsi sebagai fasilitator yang mampu
membimbing siswanya dalam memahami suatu topik pembelajaran. Di samping itu, metode
pembelajaran yang dipilih tidak hanya metode ceramah satu arah, di mana guru dianggap
sebagai satu-satunya sumber informasi, tetapi lebih bersifat interaktif dengan berbagai
metode yang dapat dipilih oleh guru. seperti metode diskusi, simulasi. role playing, dan
sebagainya. Dengan cara demikian maka materi pelajaran dapat diselesaikan tepat pada
waktunya, karena guru tidak lagi harus menghabiskan waktunya untuk ceramah, tetapi
tinggal mengupas hal-hal tertentu saja yang belum dikuasai siswa. Hal ini dimungkinkan
karena salah satunya siswa diberi kesempatan untuk mempelajari bahan ajar tersebut di
rumah dan membuat catatan-catatan kecil untuk ditanyakan pada guru di kelas. Selain itu,
dengan cara ini juga pembelajaran dapat berjalan lebih efektif karena guru mempunyai waktu
untuk berinteraksi aktif dengan siswanya, misalnya lewat diskusi, tanya jawab, turun ke
lapangan untuk melakukan pengamatan langsung, dan sebagainya. Dengan demikian,
pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajarinya akan lebih meningkat karena
dirangsang untuk aktif dalam proses pembelajaran, tidak hanya menjadi pendengar saja.

2. Peran Bahan Ajar bagi Siswa

Siswa dapat belajar tanpa harus ada guru atau teman siswa yang lain. Artinya dengan
adanya bahan ajar yang dirancang dan ditulis dengan urutan yang baik dan logis serta sejalan
dengan jadwal pelajaran yang ada dalam satu semester misalnya, maka siswa dapat
mempelajari bahan ajar tersebut secara mandiri di mana pun ia suka. Dengan demikian ia
lebih siap mengikuti pelajaran karena telah mengetahui terlebih dahulu materi yang akan
dibahas. Di samping itu, dengan mempelajari bahan ajar terlebih dahulu paling tidak siswa
telah mengetahui konsep- konsep inti dari materi yang dibahas dalam pertemuan tersebut dan
ia dapat mengidentifikasi materi-materi yang masih belum jelas, untuk nantinya ditanyakan
kejelasannya kepada guru di kelas. Selain itu, dengan bahan ajar yang telah dipelajarinya
tersebut, siswa akan mampu mengantisipasi tugas apa yang akan diberikan gurunya, setelah
pelajaran selesai. Dengan demikian siswa lebih siap lagi untuk mengerjakan tugas-tugas
tersebut.

Siswa dapat belajar kapan saja dan di mana saja ia kehendaki. Artinya, dengan adanya
siswa diberi kesempatan untuk menentukan sendiri kapan dan di mana ia mau belajar, tidak
hanya belajar di dalam kelas saja. Coba Anda bayangkan jika siswa tidak diberi bahan ajar,
apa yang dapat mereka baca dan pelajari di rumah atau di tempat lainnya? Tanpa bahan ajar
yang dibagikan kepada siswa, siswa akan sangat tergantung pada Anda dalam hal menimba
ilmu pengetahuan dan keterampilan. Waktu luang siswa di luar kegiatan sekolah akan jadi
sia-sia jika tidak diisi oleh kegiatan-kegiatan yang positif. Dalam hal ini, bahan ajar
merupakan salah satu alternatif yang dapat dijadikan bahan bacaan, bahan belajar maupun
bahan diskusi siswa di luar kegiatan formal sekolah.

Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatannya sendiri. Artinya siswa dapat menentukan
cara dan kecepatannya sendiri dalam belajar. Sebagaimana kita ketahui kecepatan seseorang
dalam mempelajari sesuatu sangat beragam, ada siswa yang belajarnya cepat, ada yang
sedang dan ada juga siswa yang belajarnya lambat, bahkan sangat lambat. Dengan adanya
bahan ajar keberagaman kecepatan belajar siswa dapat diakomodasi.

Siswa dapat belajar menurut urutan yang dipilihnya sendiri. Pada umumnya bahan ajar
berisi keseluruhan materi pelajaran yang akan diajarkan dalam satu semester dan guru pada
umumnya telah menyusun bahan ajar tersebut sedemikian rupa sehingga memungkinkan
siswa untuk belajar secara berurutan dan bertahap. Bila bahan ajar tersebut dimiliki siswa,
maka siswa dapat menentukan sendiri pola belajarnya, apakah belajar sesuai dengan urutan
yang ada ataukah memilih materi pelajaran sesuai dengan minatnya. Misalkan, siswa telah
mengetahui materi pelajaran di bab 1, maka ia dapat meloncat ke materi pelajaran di bab 2
tanpa harus menunggu guru menjelaskan bab 1 terlebih dahulu. Demikian pun sebaliknya,
jika guru telah menjelaskan materi di bab 3 misalnya, sementara siswa masih belum paham
sepenuhnya materi di bab sebelumnya, maka ia dapat mengulang kembali pelajaran tersebut,
karena ada dalam bahan ajar. Selain masalah urutan. siswa juga dapat mempelajari materi
dalam bahan ajar sesuai dengan minatnya. Misalnya, materi pelajaran yang dibahas mengenai
beberapa macam unggas, yang dikelompokkan ke dalam kelompok ayam, burung dan bebek.
Dengan adanya materi tersebut dalam bahan ajar yang dibagikan kepada siswa. maka siswa
dapat menentukan sendiri mana dari ketiga pokok bahasan tersebut untuk dipelajari terlebih
dahulu. Hal ini dimungkinkan karena sifat dari ketiga pokok bahasan tersebut lepas-lepas.
satu sama lain tidak saling mempersyaratkan. Sehingga siswa diperbolehkan untuk belajar
dari pokok bahasan mana saja. sesuai dengan keinginannya.

Membantu potensi siswa untuk menjadi pelajar mandiri. Artinya dengan bahan ajar yang
dapat dipelajarinya sendiri, kapan dan di mana pun siswa berada. maka sedikit demi sedikit
siswa akan terbiasa untuk mengarahkan dirinya sendiri dalam belajar. Hal ini memotivasi
dirinya untuk sadar akan kewajibannya sebagai siswa, yaitu pandai mengelola waktu,
sehingga semua materi pelajaran dapat dikuasai sepenuhnya dalam waktu yang telah
ditentukan. Tentunya Anda menyadari. tanpa dibantu oleh kegiatan siswa belajar mandiri di
rumah, entah itu mengerjakan pekerjaan rumah, merangkum materi yang akan dipelajari
dalam suatu pertemuan, membaca materi yang akan dipelajari terlebih dahulu dan membuat
beberapa pertanyaan yang sesuai, akan sulit bagi kita (guru) untuk menuntaskan materi
pelajaran sesuai dengan jadwal. Apalagi bila di antara kita juga mengalami halangan atau
gangguan, sehingga tidak dapat memenuhi tugas mengajar sesuai jadwal, apa yang terjadi?
Oleh sebab itu, keberadaan bahan ajar untuk Anda maupun untuk siswa Anda akan sangat
bermanfaat dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran.

C. PERAN BAHAN AJAR DALAM PEMBELAJARAN KLASIKAL


1. Mengapa guru lebih menyukai pembelajaran klasikal?

Walaupun telah terjadi pergeseran metode pembelajaran yang semula sangat tergantung
sepenuhnya pada guru ke metode pembelajaran yang lebih menekankan pada interaksi yang
intensif antara guru dan siswa, namun metode pembelajaran klasikal sampai saat ini masih
banyak dipakai dan disukai, baik oleh guru maupun siswa. Alasannya adalah sebagai berikut.
Metode ini sangat disukai oleh guru karena mereka merasa dapat mengendalikan kelas dan
tidak ada tantangan terhadap otoritas/wewenangnya; Metode ini dikenal baik oleh guru
maupun siswa, dan siswa merasa tenang dan aman diposisikan pasif seperti itu, karena tidak
banyak tuntutan dari guru kepada mereka; Metode ini sangat cost effective (khusus untuk
logistik), di mana seorang guru dapat mengajar sejumlah besar siswa dalam suatu kesempatan
pembelajaran;

Penjadwalan untuk metode ini mudah dilakukan dan langsung, artinya para pengelola
sekolah merasa senang menjalankan tugasnya sesuai jadwal, tanpa harus mem-
pertimbangkan mutu pembelajaran itu sendiri (apalagi harus mengakomodasi cara belajar
siswa yang beragam dan kemampuan untuk mencapai tujuan kognitif dan nonkognitif yang
lebih tinggi).

2. Bagaimana caranya meningkatkan mutu pembelajaran klasikal?

Untuk meningkatkan mutu pembelajaran dengan metode semacam itu. dapat dimanfaatkan
pendekatan yang sistematis dalam hal pemanfaatan media penunjang pembelajaran. Namun,
pemanfaatan bahan-bahan penunjang pembelajaran ini harus dapat membantu pencapaian
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, bukan hanya sekedar bahan tersebut tersedia
untuk dipakai dan guru sekedar hanya ingin mengisi waktu luangnya saja.

3. Bagaimana caranya memanfaatkan bahan ajar dalam pembelajaran klasikal?

Secara umum, bahan pendukung pembelajaran atau lebih dikenal dengan istilah bahan ajar
dapat digunakan untuk menambah dan meningkatkan mutu pembelajaran klasikal. Ellington
dan Race (1997) menyebutkan beberapa pemanfaatan bahan ajar dalam proses pembelajaran
klasikal, yaitu sebagai berikut.
1) Bahan ajar, cetak maupun noncetak, dapat dijadikan sebagai bahan yang tak
terpisahkan
dari buku utama. Dalam hal ini bahan ajar dapat berisi: Bagaimana caranya memanfaatkan
bahan ajar dalam pembelajaran klasikal secara umum bahan pendukung pembelajaran atau
lebih dikenal dengan istilah bahan ajar dapat digunakan untuk menambah dan meningkatkan
mutu pembelajaran klasikal.

 petunjuk tentang cara mempelajari materi yang akan dibahas dalam buku Utama
 berisi bimbingan ataupun arahan dari guru kepada siswa untuk mencatat penjelasan
lebih rinci dari materi yang dibahas dalam buku Utama
 petunjuk tentang cara mengerjakan tugas dan pekerjaan rumah atau
 berisi gambar-gambar atau ilustrasi yang merupakan penjelasan lebih rinci dari
penjelasan materi yang dilakukan secara deskriptif dalam buku utama
 Buku kerja siswa
2) Bahan ajar, cetak maupun noncetak, dapat juga dianggap sebagai pelengkap/suplemen
buku utama. Dalam hal ini bahan ajar dapat berisi:
 Material pengayaan untuk buku materi utama,
 Uraian tentang latar belakang materi, dan
 Penjelasan tentang perbaikan-perbaikan yang perlu diketahui siswa dari materi buku
utama.
Di samping itu, bahan ajar yang berupa bahan ajar berbentuk display yang
diproyeksikan maupun yang tidak, dapat dimanfaatkan sebagai bantuan visual serta
bahan pendukung buku utama.
3) Bahan ajar dalam berbagai jenis dan bentuknya, dapat digunakan untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa, caranya dengan membuat bahan ajar yang penuh dengan
gambar dan dibuat berwarna, sehingga menarik bagi siswa untuk mempelajarinya
serta berbeda dengan buku utamanya yang sifatnya baku.
4) Bahan ajar dapat dijadikan sebagai bahan yang mengandung penjelasan tentang
bagaimana mencari penerapan, hubungan, serta keterkaitan antara satu topik dengan
topik lainnya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran klasikal Anda
berperan sebagai satu-satunya sumber informasi dan pengawas serta pengendali proses
pembelajaran. Sementara siswa Anda pasif dan belajar sesuai dengan kecepatan Anda
mengajar. Akan halnya bahan ajar yang digunakan (baik bahan cetak, nońcetak maupun
display) lebih berperan sebagai bahan pendukung proses pembelajaran yang Anda
lakukan. Bahan ajar yang banyak dimanfaatkan untuk pembelajaran klasikal ini di
antaranya adalah bahan ajar cetak dan duplikatnya, handout, assignment sheet. OHT.
program slide dan lain-lain.

D. PERAN BAHAN AJAR DALAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL

Pembelajaran individual ditandai dengan metode pembelajaran yang lebih


menekankan pada aktivitas siswa dibandingkan guru (learner centered vs teacher centered).
Metode pembelajaran individual dirancang untuk kebutuhan masing-masing siswa secara
individual, yang berbeda cara dan kecepatan belajar siswa yang satu dengan yang lain.
Pembelajaran individual ini dapat berupa text based seperti yang biasa dipakai dalam
corespondence study sampai dengan cara terbaru yang menggunakan A/V dan Computer
based. Dalam pembelajaran individual ini, Anda berperan sebagai produser dan atau manajer
dari sumber belajar atau sebagai tutor atau pembimbing belajar siswa. Di lain pihak, bahan
ajar berperan sangat beragam tergantung dari metode pembelajaran individual yang dipakai.

Peran bahan ajar dalam pembelajaran individual lebih bersifat sebagai bahan utama dan
sangat menentukan dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan bahan ajar
individual/mandiri ini tidak hanya berisi informasi tentang hal-hal yang harus dipelajari
siswa, namun juga harus tersusun dengan baik dan mampu mengontrol kegiatan belajar
siswa. Oleh sebab itu, bahan ajar untuk pembelajaran individual ini harus dirancang dan
dikembangkan dengan sangat hati-hati dibanding dengan bahan ajar yang berperan sebagai
penunjang saja.

Pengalaman menunjukkan bahwa untuk mengembangkan bahan ajar untuk pembelajaran


individual ini diperlukan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan pengembangan bahan
ajar untuk jenis pembelajaran lainnya. Hal tersebut dikarenakan bahan ajar individual atau
mandiri harus dikembangkan menurut kaidah-kaidah tertentu, seperti harus bersifat mampu
membelajarkan siswa secara mandiri (bersifat self instructions), berisi semua materi pelajaran
secara lengkap (bersifat self content), berdiri sendiri, tidak tergantung pada bahan atau materi
lainnya (bersifat stand alone) serta dikemas dalam bentuk yang terlepas-lepas (loose leaf
binding system) sehingga memudahkan siswa untuk menentukan sendiri materi pelajaran
mana yang akan dipelajarinya terlebih dahulu serta memudahkan untuk dibawa ke niana-
mana (Rowntree, 1981).

Dalam pembelajaran individual bahan ajar dapat berperan sebagai:

 media utama dalam proses pembelajaran, misalnya bahan ajar cetak, atau bahan ajar
cetak yang dilengkapi dengan program audio visual maupun komputer;
 alat yang digunakan untuk menyusun dan mengawasi proses siswa memperoleh
informasi; atau
 penunjang media pembelajaran individual lainnya, misalnya siaran radio, siaran
televisi, teleconferencing, dan lain-lain.

Bahan ajar yang sering dimanfaatkan untuk pembelajaran individual ini antara lain
adalah bermacam-macam bahan cetak dan noncetak, seperti buku materi pokok, panduan
belajar siswa, catatan terstruktur, materi teks terprogram, program audio, program video,
program audio video, program komputer, dan lain-lain.

E. PERAN BAHAN AJAR DALAM PEMBELAJARAN KELOMPOK

Metode pembelajaran kelompok didasarkan pada humanistic psychology yang


menekankan pada cara orang berinteraksi dalam kelompok kecil dengan menggunakan
pendekatan dinamika kelompok. Ketika metode ini digunakan dalam situasi pembelajaran,
pada umumnya metode ini tidak membutuhkan perangkat keras yang dirancang khusus, dan
dalam beberapa hal sangat sedikit membutuhkan bahan ajar dalam bentuk tertulis seperti
booklet, lembar panduan diskusi, buku kerja, dan lain-lain. Penekanannya justru diletakkan
pada pendekatan dan teknik yang digunakan daripada perangkat keras dan bahan belajarnya.

Peran Anda dalam pembelajaran kelompok ini adalah sebagai pengelola proses
pembelajaran dan fasilitator. Adapun peran bahan ajar lebih bersifat sebagai bahan yang
terintegrasi dengan proses belajar kelompok, dengan cara memberikan informasi tentang latar
belakang materi, informasi tentang peran orang-orang yang terlibat dalan belajar kelompok,
serta petunjuk tentang proses pembelajaran kelompoknya sendiri. Di samping itu, bahan ajar
juga digunakan sebagai bahan pendukung bahan belajar utama serta dirancang sedemikian
rupa sehingga mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.
Bahan ajar yang biasa digunakan untuk pembelajaran kelompok ini adalah bermacam-
macam bahan ajar cetak beserta duplikatnya yang berkaitan langsung dengan cara belajar
berkelompok ini, contohnya bahan ajar yang berisi informasi tentang daftar bahan bacaan,
lembar pembelajaran, lembar data, paket bahan belajar kelompok, yang di dalamnya berisi
bahan ajar cetak, kaset audio/video, dan lain-lain.

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan Anda mengerjakan
latihan berikut ini!

1) Coba Anda identifikasi dan sebutkan bahan ajar apa saja yang ada di sekolah Anda, yang
dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran!

2) Diskusikan dengan teman sejawat Anda tentang cara-cara pemanfaatan bahan ajar tersebut
dalam proses pembelajaran!

3) Diskusikan dengan para pengelola pendidikan di sekolah Anda tentang upaya-upaya yang
dapat dilakukan dalam hal pengadaan bahan ajar untuk kepentingan proses pembelajaran di
sekolah Anda!

RANGKUMAN

Bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis yang
digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Bahan ajar dapat berperan bagi guru
dan siswa. Bagi guru, bahan ajar dapat berperan dalam hal: menghemat waktu guru mengajar,
mengubah peran guru menjadi fasilitator, dan membantu proses pembelajaran menjadi lebih
efektif. Sementara peran bahan ajar bagi siswa adalah membantu siswa dapat belajar tanpa
harus ada guru atau siswa lain, siswa dapat belajar kapan dan di mana saja. siswa dapat
belajar dengan kecepatannya sendiri, siswa dapat belajar menurut urutannya sendiri dan
membantu potensi siswa untuk menjadi pelajar mandiri. Peran bahan ajar dalam
pembelajaran klasikal adalah sebagai bahan yang tak terpisahkan atau pelengkap dari buku
utama. Pemanfaatan bahan ajar dalam pembelajaran klasikal dapat meningkatkan motivasi
siswa dalam beiajar.

Peran bahan ajar dalam pembelajaran individual adalah sebagai bahan utama dan sangat
menentukan dalam proses pembelajaran. Di samping itu, bahan ajar juga dapat dijadikan
sebagai alat yang dapat digunakan untuk menyusun dan mengawasi proses siswa memperoleh
informasi. Bahan ajar merupakan bahan yang terintegrasi dalam pembelajaran kelompok.

Tes Formatif 1
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan!

1) Bahan ajar adalah bahan yang dapat dimanfaatkan oleh ....

A. siapa saja dalam pembelajaran

B. guru dan siswa dalam mengajar

C. guru dan siswa dalam belajar

D. guru dan siswa dalam pembelajaran

2) Salah satu peran bahan ajar bagi guru adalah ....

A. menambah bekal ilmu dan pengetahuan

B. merupakan pegangan pada waktu mengajar

C. meningkatkan efektivitas pembelajaran

D. memberikan pedoman pada saat mengajar

3) Salah satu peran bahan ajar bagi siswa adalah ....

A. menghemat waktu belajar

B. membuat belajar lebih terarah sesuai kemampuan dan kemauan siswa

C. mempermudah pemahaman materi

D. mempermudah pengerjaan tugas

4) Dalam pembelajaran klasikal bahan ajar dapat berperan sebagai ...

A. bahan yang terpisah dari buku utama

B. pengganti guru di kelas

C. panduan bagi buku utama

D. fasilitator dalam pembelajaran

5) Dalam pembelajaran individual peran utama bahan ajar adalah sebagai .

A. bahan utama dalam proses pembelajaran

B. bahan pelengkap buku utama

C. panduan bagi buku utama

D. bagian terpisah dari proses pembelajaran


Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian
akhir Modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah
ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Rumus: Tingkat penguasaan = ( Jummlah jawaban Anda yang benar / 5 ) X 100%

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:

90-100% = baik sekali

80-89% = baik

70-79% = cukup

< 70% = kurang

Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan kegiatan belajar selanjutnya. Bagus! Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih di
bawah 80%. Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum Anda
kuasai.

JENIS MEDIA CETAK DAN NON CETAK

Dalam kegiatan belajar 1 Anda telah mempelajari peran bahan ajar secara umum
dalam pembelajaran. Berikutnya Anda akan diajak untuk mendiskusikan jenis-jenis bahan
ajar tersebut. Namun, sebelum kita membahas lebih lanjut tentang jenis-jenis bahan ajar ini.
coba Anda jawab pertanyaan berikut ini: Jenis bahan ajar apa sajakah yang ada di sekolah
tempat Anda mengajar? Tulis jawaban Anda dalam kotak berikut.

Jenis Bahan Ajar yang ada di sekolah saya antara lain adalah:
1.
2.
3.
4.

Dari Jawaban Anda tersebut, selanjutnya tunjukkan nama bahan ajar yang menurut
anda masuk kategori cetak, noncetak dan display. Tuliskan jawaban Anda pada kotak berikut.

Bahan Ajar Cetak Bahan Ajar Noncetak Bahan Ajar Display

Untuk mengetahui apakah jawaban Anda sudah benar atau belum, ikuti uraian berikut
tentang jenis-jenis bahan ajar.

Pengelompokan bahan ajar berdasarkan jenisnya dilakukan dengan berbagai cara


oleh beberapa ahli dan imasing-masing ahli mempunyai justifikasi sendiri-sendiri pada saat
mengelompokkannya. Heinich, dkk. (1996) misalnya mengelompokkan jenis bahan ajar
berdasarkan cara kerjanya. Untuk itu 1a mengelompokkan jenis bahan ajar ke dalam lima
kelompok besar, yaitu:

 bahan ajar yang tidak diproyeksikan, seperti foto, diagram, display, model;
 bahan ajar yang diproyeksikan, seperti slide, filmstrips, overhead transparencies,
proyeksi komputer.
 bahan ajar audio, seperti kaset dan compact dise;
 bahan ajar video, misalnya video dan film; serta
 bahan ajar (media) komputer, misalnya Computer Mediated Ihstruction (CMI),
Computer based Multimedia atau Hypermedia.

Sementara Ellington dan Race (1997) mengelompokkan jenis bahan ajar berdasarkan
bentuknya. Mereka mengelompokkan jenis bahan ajar terscbut ke dalam 7 (tujuh) jenis.

 Bahan Ajar Cetak dan duplikatnya, misalnya handouts, lembar kerja siswa, bahan
belajar mandiri, bahan untuk belajar kelompok.
 Bahan Ajar Display yang tidak diproyeksikan, misalnya flipchart, poster, model, foto,
dan sebagainya.
 Bahan Ajar Display Diam yang diproyeksikan, misalnya slide, filmstrips, dan lain-
lain.
 Bahan Ajar Audio, misalnya audiodiscs, audio tapes, dan siaran radio.
 Bahan Ajar Audio yang dihubungkan dengan bahan visual diam, misalnya program
slide suara, program filmstrip bersuara, tape model, tape realia, dan lain-lain.
 Bahan Ajar Video, misalnya siaran televisi, rekaman videotape, dan lain-lain.
 Bahan Ajar Komputer, misalnya Computer Assissted Instruction (CAI), Computer
Based Tutoria! (CBT), dan lain-lain.

Rowntree (1994) di sisi lain, memiliki sudut pandang yang sedikit berbeda dengan
kedua ahli di atas dalam mengelompokkan jenis bahan ajar ini. Menurut Rowntree, jenis
bahan ajar dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) kelompok berdasarkan sifatnya, yaitu:

 bahan ajar berbasiskan cetak, termasuk di dalamnya buku, pamflet, panduan belajar
siswa, bahan tutorial, buku kerja siswa, peta, charts, foto, bahan dari majalah dan
koran, dan lain-lain;
 bahan ajar yang berbasiskan teknologi, seperti audiocassette, siaran adio, slide
filmstrips, film, video cassette, siaran televisi, video interaktif, Computer Based
Tutorial (CBT) dan multimedia;
 bahan ajar yang digunakan unt:k praktck atau proyek, seperti kit sains, lembar
observasi, lembar wawancara, dan lain-lain; serta
 bahan ajar yang dibutuhkan untuk keperluan interaksi manusia ( terutama
dalampendidikan jarak jauh ), misalnya telepon, video conferencing, dan lain-lain.

Mengacu pada pendapat ketiga ahli tersebut di atas, dalam modul ini penulis akan
mengelompokkan bahan ajar ke dalam 3 (tiga) kelompok besar, yaitu jenis bahan ajar cetak,
noncetak, dan bahan ajar display. Uraian tentang jenis bahan ajar cetak dan noncetak akan
disampaikan dalam Kegiaian Belajar 2 ini, sementara materi tentang jenis bahan ajar display
akan diuraikan tersendiri dalam Kegiatan Belajar 3.

Jenis bahan ajar cetak yang dimaksud dalam buku materi pokok ini adalah modul,
handout, dan lembar kerja. Sementara yang termasuk kategori jenis bahan ajar noncetak
adalah overhead transparencies (OHT), computer based, audio, video, dan audio slide.

A. JENIS BAHAN AJAR CETAK

Dari sudut pandang teknologi pendidikan, bahan ajar dalam beragam bentuknya
dikategorikan sebagai bagian dari media pembelajaran. Media pembelajaran ini dapat
berperan sebagai apa pun dalam pembelajaran, misalnya membantu siswa untuk mengerti ide
dan memperoleh informasi yang sangat kompleks atau membantu siswa memahami
penjelasan yang verbal. Di samping itu, media penmbclajaran juga dapat menjembatani
keterbatasan waktu, ukuran, dan ruangan (Kemp dan Dayton, 1985). Kekuatan media
pembelajaran ini akan semakin terasa jika jenis media yang satu dipadukan dengan jenis
media lainnya yang bersifat komplementer. Coba Anda bayangkan, bila tulisan, gambar dan
suara dipadukan dengan cermat. maka akan mempunyai kckuatan yang dapat menimbulkan
cmosi. merubah sikap. Dan menimbulkan motivasi sescorang untuk bertindak atau bersikap.
Bahan ajar cetak adalah sejumlah bahan yang disiapkan dalam kertas. yang dapat berfungsi
untuk keperluan pombelajaran atau penyampaian informasi (Kemp dan Dayton, 1985). Saat
ini bahan ajar cetak masih menjadi bahan ajar yang sangat baku untuk dipergunakan secara
luas di sekolah-sekolah.

Bahan ajar cetak pada umumnya digunakan baik oleh guru maupun siswa, dan saat ini
produksi dan perbanyakkannya dapat dilakukan langsung olch sekolah-sekolah dengan
menggunakan mesin cetak, mesin fotokopi, ataupun nmesin duplikator. Fasilitas dan sarana
untuk mengembangkan bahan ajar cetak saat ini sccara praktis tersedia di sekolah-sekolah.

Gambar 1.1. Berbagai Jenis Bahan Ajar Cetak

Sebagai bagian dari media pembelajaran, bahan ajar cetak mempunyai kontribusi
yang tidak sedikit dalam proses pembelajaran. Hampir sebagian besar proses pembelajaran
pada berbagai tingkatan menggunakan bahan ajar cetak sebagai buku utama. Salah satu
alasan mengapa bahan ajar ceiak masih merupakan media utama dalam paket bahan ajar di
sekolah-sekolah, karena sampai saat ini bahan ajar cetak masih merupakan media yang paling
mudah diperoleh dan lebih standar dibanding program komputer (Bates, 1995). Di samping
itu, bahan ajar cetak dalam bentuk buku pada umumnya dapat dibaca dan dipelajari di mana
saja seperti di sekolah, di rumah, di dalam bis kota, dan sebagainya. Membaca buku juga
dapat dilakukan di mana dan kapan saja kita mau melakukannya, apakah di pagi hari, siang
hari, sore hari, malam atau bahkan dini hari, tergantung pada kebiasaan masing-masing
orang. Kelebihan lain dari bahan ajar cetak adalah tidak diperlukannya alat yang khusus dan
mahal untuk memanfaatkannya. Dalam hal pengiriman, bahan ajar cetak ini relatif lebih
mudah, elisien, dan cepat serta ongkosnya relatif lebih murah dibanding ongkos pengiriman
jenis media-media lainnya.

Dari sudut pengajaran, bahan ajar cetak lebih unggul dibanding bahan ajar ienis lain.
Hal ini karena bahan ajar cetak merupakan media yang sangat canggih dalam hal
mengembangkan kemampuan siswa untuk mampu belajar lentang fakta dan mampu mengerti
prinsip-prinsip umum dan abstrak dengan menggunakan argumentasi yang logis.

Dalam hal kualitas penyampaian, bahan ajar cetak dapat memaparkan kata-kata,
angka-angka. notasi musik. gambar dua dimensi serta diagram. Selain itu. jika biaya tidak
menjadi masalah. media cetak juga dapat dipresentasikan dengan dilengkapi ilustrasi yang
berwarna. Dari segi penggunanya, bahan ajar cetak ini bersilat self sulficient. Artinya, untuk
menggunakannya tidak diperlukan alat lain, mudah dibawa ke mana-mana (portable) karena
bentuknya kecil dan ringan, informasi di dalamnya dapat dengan cepat diakses dan mudah
dibaca secara sekilas oleh penggunanya.

Di samping memiliki beberapa kelebihan, bahan ajar cetak pun tak luput dari
kelemahan atau kekurangan. Kekurangannya antara lain adalah tidak mampu
mempresentasikan gerakan. permaparan materi daiam bahan ajar cetak bers:fat linear, tidak
mampu mempresentasikan kejadian secara berurutan. diperlukan biaya yang tidak sedikit
untuk membuat bahan ajar cetak yang bagus dan membutuhkan kemampua baca yang tinggi
dari pembacanya. Terakhir, kelemahan utama dari bahan ajar cetak adalah sulit memberikan
bimbingan kepada pembacanya yang mengalami kesulitan memahami bagian tertentu dari
bahan ajar cetak tersebut; dan sulit memberikan umpan balik untuk pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan, yang memiliki banyak kemungkinan jawaban atau pertanyaan yang
membutuhkan jawaban yang kompleks dan mendalam.

Yang termasuk kategori bahan ajar cetak yang dimaksud dalam modul ini adalah

Jenis Bahan Ajar Cetak Karakteristik


Terdiri dari bermacam-macam bahan tertulis yang digunakan untuk
Modul
belajar mandiri.
Merupakan macam-macam bahan cetak yang dapat memberikan
informasi kepada siswa. Handout ini biasanya berhubungan dengan
Handout materi yang diajarkan.Pada umumnya handout ini terdiri dari catatan
(baik lengkap maupun kerangkanya saja), tabel, diagram, peta, dan
materi-materi tambahan lainnya.

Termasuk di dalannya adalah lembar kasus, daftar bacaan, lembar


praktikum, lembar pengarahan tentang proyek dan seminar, lembar
Lembar Kerja Siswa
kerja, dll. Lembar Kerja Siswa (LKS) ini dapat dimanfaatkan untuk
Handout Lembar Kerja Siswa berbagai macam siiuasi pembelajaran.

Selain itu, Rowntree (1996) juga memberikan contoh beberapa bahan ajar
yang dapat dikategorikan sebagai bahan ajar cetak, yaitu:

 buku, pamflet, dan lain-lain bahan cetak yang dipublikasikan atau khusus
ditulis dan dikembangkan untuk keperluan tertentu;
 panduan belajar siswa yang sengaja dikembangkan untuk melengkapi buku
baku atau buku utama;
 bahan belajar mandiri, yang sengaja dikembangkan untuk program
pendidikan jarak jauh,contohnya modul UT;
 buku kerja guru maupun siswa yang sengaja dikembangkan untuk melengkapi
program-program audio, video, komputer, dan lain-lain; serta
 panduan praktikum, dan lain-lain.

B. JENIS BAHAN AJAR NONCETAK

Dalam beberapa tahun terakhir ini, berbagai jenis bahan ajar noncetak untuk
keperluan program pembelajaran tersedia di pasaran dalam jumlah yang terus
meningkat dari tahun ketahun. Di antara jenis bahan ajar noncetak ini adalah OHT,
audio, slide, video. dan komputer.

1. Overhead Tranparancies (OHT)

Overhead Transparancies (OHT) merupakan salah satu jenis bahan ajar


noncetak yang tidak memasukkan unsur-unsur gerakan dan biasanya berupa imej
tekstual dan grafik dalam lembar asetat yang dapat dipresentasikan di depan kelas
atau kelompok dengan menggunakan Overhead Projector (OHP).

OHT sangat populer dan banyak digunakan guru dalam program


pembelajaran. Terutama bermanfaat untuk bermacam-macam pembelajaran
kelompok, dan juga memungkinkan siswa untuk belajar mandiri.
2.Audio

Selain OHT, guru pun dapat memanfaatkan program audio sebagai salah satu
bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran. Yang termasuk kategori program audio
adalah semua sistem yang menggunakan sinyal radio secara langsung yang dapat
dimainkan atau didengar oleh seseorang atau sekelompok orang.Namun guru kadang
memandang remeh kontribusi suara, musik, dan yang diucapkan dalam pembelajaran.
Suara, musik, dan kata-kata dapat digunakan untuk pengajaran langsung, terutama
untuk pengajaran bahasa. Salah satu contoh program audio misalnya adalah siaran
radio.

Gambar 1.2 Kaset Audio dan Tape

Siaran radio dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran dan mampu


menjangkau jumlah siswa yang banyak dan tersebar. Di samping siaran radio, contoh
lain program audio adalah kaset audio. Kaset audio ini lebih menguntungkan
dibanding siaran radio, karena dapat direkam dan digunakan siswa kapan dan di
mana pun mereka berada. Siswa juga dapat mengontrol pemanfaatan kaset audio ini
secara mandiri.

3. Video

Video dan televisi merupakan bahan ajar noncetak yang kaya informnasi dan
lugas untuk dimanfaatkan dalam program pembelajaran, karena dapat sampai ke
hadapan siswa secara langsung. Di samping itu. video menambah suatu dimensi baru
terhadap pembelajaran. Siswa dapat menemukan gambar di bahan ajar cetak dan
suara dari program audio, 1api video dapat memberikan gambar bergerak kepada
siswa, di samping suara yang menyertainya. Sehingga, siswa merasa seperti berada
di suatu tempat yang sama dengan program yang ditayangkan  video.
Yang termasuk kategori video adalah segala sesuatu yang memungkinkan
sinyal andio dapar dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial.
Contoh program video ini antara lain adalah kaset video dan siaran televisi.

Program video dapat dimanfaatkan dalam program pembelajaran, di antaranya


dapat memberikan pengalaman yang tidak terduga kepada siswa dengan cara
memperagakan proses sirkulasi darah yang sangat kompleks misalnya, atau dapat
melihat dengan nyata sesuatu yang pada awalnya tidak mungkin dapat dilihat.
Program video dapat dikombinasikan dengan animasi dan pengaturan kecepatan
untuk mendemonstrasikan perubahan dari waktu ke waktu, atau mempresentasıkan
studi kasus tentang kehidupan sebenarnya yang dapat memicu diskusi siswa

Manfaat dari program video di antaranya adalah dapat:

 menunjukkan cara menggunakan alat atau perkakas,


 memperagakan keterampilan yang akan dipelajari,
 menunjukkan tahapan prosedur,
 menghadirkan penampilan drama atau musik.
 menganalisis perubahan dalam periode waktu tertentu,
 menyampaikan objek tiga dimensi,
 memperlihatkan diskusi atau interaksi antardua atau lebih orang, serta
 memberikan pengalaman kepada siswa untuk merasakan suatu keadaan
tertentu, misalnya
 keadaan di cockpit pesawat terbang

4. Slide

Program slide merupakan frame tunggal dari filn berukuran 35 mm yang


diletakkan pada cardboard, binder plastik maupun logam. Slide paling baik
digunakan untuk mempresentasikan foto atau grafik kepada siswa di kelas besar,
kelompok, atau individual dengan menggunakan suatu proyektor.

Gambar 1.4 Slide


5. Komputer

Penggunaan komputer untuk program pembelajaran terus meningkat akhir-akhir ini.


Pemanfaatan komputer untuk program pembelajaran dapat langsung dioperasikan oleh siswa
langsung atau terkoneksi dengan komputer lain.

Yang termasuk program komputer untuk pembelajaran adalah berbagai jenis bahan
ajar noncetak yang membutuhkan kompuler untuk menayangkan sesuatu untuk belajar.

Komputer yang digunakan siswa dalam proses pembelajaran biasanya berbentuk


stand alone atau komputer terminal yang terkait dengan komputer utama. Jaringan kerja
komputer (lokal, nasional atau pun internasional) dapat memungkinkan siswa untuk akses ke
data base dari jarak jauh. Selain itu. memungkinkan mereka juga untuk berkomunikasi
dengan pengguna komputer lainnya dengan menggunakan e-mail atau computer
conferencing. Informasi dalam bentuk kata- kata, suara. gambar dan animasi. sekarang
tersedia untuk siswa dalam bentuk CD-ROM yang dihubungkan dengan
personal compuier (PC).

Gambar 1.5 Komputer

American Hospital Association (1978) mencatat kelebihan dan kekurangan dari


masing-masing jenis bahan ajar noncetak seperti sebagai berikut.

Jenis Balhan Ajar


Kelebihan Kekurangan
Noncetak
- Dapat menayangkan dengan
sistematis intormasi
- Penggunaan proyektor yang
- dapat dioperasikan dapat - Membutuhkan alat yang
dikontrol langsung oleh khusus untuk
OHT (Overhead mengiperasikannnya
pengajar
Transparancies) - Hanya membutuhkan sedikit - Proyektornya terlalu besar di
persiapan bandingkan proyektor yang
- Persiapan mudah dan murah lain
- Khususnya bermanfaat untuk
kelas besar
- Mudah disiapkan dengan - ada kecenderungan
- menggunakan tape biasa
- Dapat diaplikasikan untuk
- hampir semua mata pelajaran
- Alat yang digunakan kompak,
penggunanya berlebihan
Audio mudah dibawa, dan mudah
- Aliran informasi yang
dioperasikan
disampaikan sangat fixed
- Fleksibel dan mudah diadaptasi,
baik secara sendiri atau terkait
dengan bahan-bahan lainnya
- Mudah diperbanyak dan murah
- Terutama bemanfaat untuk
menggambarkan gerakan,
keterkaitan, dan memberikan
dampak terhadap topik yang
dibahas
- Dapat diputar ulang Gerakan
- Ongkos produksinya mahal
Vidio mulut dapat direkam dengan
- Tidak kompatibel untuk
video
beragam format vidio
- Dapat dimasukkan teknik film
lain, seperti animasi
- Dapat dikombinasikan antara
gambar diam dengan gerakan
Proyektor standar dapat
ditemukan di mana-mana
- Hanya membutuhkan film yang
diproses dan dikemas oleh
praktisi laboratorium foto
- Berwarna dan subjeknya asli
- Membutuhkan keterampilan
- Dipersiapkan dengan film 35
fotografi
mm
- Membutuhkan Alat khusus
Slide - Mudah direvisi dan diperbarui
untuk mengeperasikannya
- Mudah ditangani, disimpan, dan
- Sekuen dapat terganggu jika
disusun untuk berbagai
dioperasikan secara
kebutuhan
individual
- Dapat dikombinasikan dengan
audio
- Dapat dimanfaatkan untuk
kelompok atau individual
- Memerlukan komputer dan
pengetahuan program
- Dapat menayangkan informasi - Membutuhkan hardware
dalam bentuk teks dan grafik khusus untuk proses
- Interaktif dengan siswa pengembangan dan
- Dapat mengelola laporan atau penggunaannya
respon Siswa - Resolusi untuk inage grafik
Computer Based - Dapat diadaptasi sesuai sangat terbatas pada sistem
Materials kebutuhan siswa microprocessor
- Dapat mengontrol hardware - Hanya efektif bila digunakan
media lain Video untuk penggunaan
- Dapat dikaitkan dengan video seseorang atau beberapa
untuk mengawasi kegiatan orang dalam kurun waktu
belajar siswa tertentu
- Tidak kompatibel antar jenis
yang ada
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan Anda
mengerjakan latihan berikut ini!

1) Sebutkan jenis bahan ajar noncetak yang biasa Anda gunakan dalam proses pembelajaran!

2) Sebutkan manfaat dari bahan ajar noncetak tersebut dalam proses pembelajaran!

3) Apa kendala yang Anda temui pada saat menggunakan bahan ajar noncetak tersebut dalam

proses pembelajaran dan sebutkan cara Anda mengatasinya!

RANGKUMAN

1. Bahan ajar dikelompokkan menjadi bahan ajar cetak. noncetak dan bahan ajar display

2. Bahan ajar cetak adalah sejumlah bahan yang disiapkan dalam kertas, yang dapat berfungsi
untuk keperluan pembelajaran dan penyampaian informasi. Contohnya adalah buku teks, modul.
Handout, dan lembar kerja siswa.

3. Kelebihan bahan ajar cetak adalah:

a. mudah diperoleh dan dibawa ke mana-mana,


b. mudah dipelajari kapan dan di mana pun,
c. tidak memerlukan alat khusus untuk menggunakannya,
d. pengirimannya relatif mudah dan murah dibanding media lainnya, serta
e. merupakan media yang paling canggih untuk mengembangkan kemampuan siswa
untuk belajar tentang fakta dan prinsip-prinsip umum serta abstrak dengan
menggunakan argumentasi yang logis.

4. Kekurangan bahan ajar cetak adalah:

a. tidak mampu mempresentasikan gerakan,


b. pemaparan materi dalam bahan ajar cetak cenderung linear,
c. tidak mampu mempresentasikan kejadian secara berurutan,
d. untuk membuat bahan ajar cetak yang bagus, diperlukan biaya yang tidak sedikit,
e. membutuhkan kemampuan baca yang tinggi dari pembacanya,
f. tidak dapat atau sulit memberikan bimbingan kepada pembacanya yang mengalami
kesulitan memahami bagian tertentu dari bahan ajar tersebut, serta
g. sulit untuk memberikan umpan balik untuk pertanyaan-pertanyaan kompleks yang
memiliki kemungkinan banyak jawaban.
5. Jenis bahan ajar noncetak di antaranya adalah OHT, audio, slide, video dan komputer.

6. Kelebihan bahan ajar noncetak secara umum adalah:

a. dapat menggambarkan gerakan, keterkaitan, dan memberikan dampak terhadap topik


yang dibahas,
b. dapat dikombinasikan antara gambar dengan gerakan, serta
c. fleksibel dan mudah diadaptasi.
7. Kekurangan bahan ajar noncetak secara umum adalah:

a. pada umumnya membutuhkan alat khusus untuk menggunakannya,


b. tidak kompatibel antarjenis yang ada, serta
c. aliran informasi yang disampaikan sangat fixed.

TES d.
FORMATIF 2

Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yung disediakan!

1) Handout adalah....

A. sejumlah bahan yang disiapkan dalam kertas untuk keperluan pembelajaran


B. macam-macam bahan cetak yang dapat memberikan informasi kepada siswa
C. bahan cetak yang biasa digunakan untuk pembelajaran mandiri
D. macam-macam bahan cetak yang biasanya berbentuk lembar kasus, daftar bacaan,
atau
E. lembar praktikum.
2) Bahan ajar berbasiskan teknologi, di antaranya adalah audio,...dst. Pernyataan tersebut

dikemukakan oleh ..

A. Kemp& Dayton
B. Ellington& Race
C. Rowntree
D. Heinich, dkk.
3) Yang dimaksud dengan self sufficient dari bahan ajar cetak adalah mudah

A. diperoleh di mana saja


B. dibawa ke mana saja
C. digunakan kapan saja
D. dibaca kapan dan di mana pun
4) Salah satu jenis bahan ajar noncetak yang membutuhkan perangkat khusus untuk
mengembangkan dan menggunakannya adalah
A. audio
B. slide
C. video
D. computer
5) Salah satu kelebihan dari OHT adalah .

A. dapat mengombinasikan gambar diam dengan gerakan


B. proyektornya dapat diuperasikan sendiri oleh guru
C. dipersiapkan dengan film 35 mm
D. dapat dikombinasikan dengan audio

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di
bagian akhir Modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di
bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Rumus :

Jumlah Jawaban Anda yang Benar


Tingkat penguasaan ¿ x 100%
5

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:

90 100% = baik sekali

80 89% = baik

70 79% = cukup

<70% = kurang

Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan kegiatan belajar selanjutnya. Bagus! Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih di
bawah 80%, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang
belum Anda kuasai.

JENIS BAHAN AJAR DISPLAY

Dalam Kegiatan Belajar l Anda telah mempelajari materi perkuliahan tentang peran
bahan ajar dalam pembelajaran, pada Kegiatan Belajar 2 tentang jenis dan karakteristik bahan
ajar cetak dan noncetak. Pada Kegiatan Belajar 3 ini, Anda akan belajar tentang jenis bahan
ajar display.

Jenis bahan ajar display agak berbeda sifat dan karakteristiknya dengan jenis bahan
ajar cetak maupun noncetak, karena di dalamnya termasuk semua materi tulisan ataupun
gambar yang dapat ditampilkan di dalam kelas, kelompok kecil ataupun siswa secara
perorangan tanpa menggunakan alat proyeksi. Pada umumnya, bahan ajar jenis display ini
digunakan oleh guru pada saat ia menyampaikan informasi kepada siswanya di depan kelas.
Yang dimaksud dengan jenis bahan ajar display dalam modul ini di antaranya adalah
flipchart, adhesive, chart, poster, peta, foto, dan realia.
A. FLIPCHART

Flipchart merupakan jenis bahan ajar display yang sederhana, dan ketika digunakan
dalam konteks yang sesuai, merupakan bahan ajar yang sangat efektif untuk
mempresentasikan informasi untuk kelas atau kelompok kecil. Flipchart biasanya terdiri dari
beberapa lembar kertas yang dilekatkaiı pada papan atau standar dengan cara menjepitnya di
bagian atas papan atau standar tersebut. Dengan demikian, kertas dapat dilipat ke belakang
atau dibuka lagi ke depan sesuai kebutuhan.

Flipchart pada umumnya dapat digunakan untuk dua kebutulhan mendasar, yaitu
untuk:

 mempresentasikan sesuatu secara berurutan dengan menggunakan lembar-lembar


kertas yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu, serta
 menyampaikan materi yang akan dibahas langsung dengan cara mempersiapkan
lembar-lembar kertas kosong.

Gambar 1.6 Flipchart

Karakteristik flipchart

Menurut Heinich, dkk. (1996) /ipchart memiliki karakteristik sebagai berikut

a. Informasi yang akan disampaikan dapat dipersiapkan terlebih dahulu atau


disampaikan
secara bersamaan pada saat presentasi.
b. Guru merupakan orang yang bertanggung jawab untuk mengembangkan informasi
yang akan
disampaikan melalui flipchart.
c. Informasi yang disampaikan dapat bersifat permanen atau tidak.
d. Efektif digunakan untuk kelas kecil atau kelas sedang
e. Fleksibilitasnya sangat rendah. karena materi yang disampaikan sudah tertera seperti
apa adanya di dalam flipchart tersebut.
f. Mudah dibuat, digunakan serta dibawa-bawa (tergantung ukurannya).
g. Karena digunakan di kelas kecil atau sedang, pemanfaatan flipchart sebagai bahan
ajar
display memungkinkan terjadinya proses pembelajar an yang akrab dan informal,
sehingga memotivasi siswa untuk aktif terlibat.

B. ADHESIVE

LATIHAN
Adhesive adalah jenis bahan ajar display yang dilekatkan pada permukaan display
dengan cara-cara tertentu, tidak menggunakan pin atau lem. Yang termasuk kelompok ini
adalah feltboard display, hook and loop board display, serta magnetic board display.

Feltboard display adalah display yang dapat dipindahkan, yang dihasilkan dengan
cara menempelkan bentuk-bentuk tertentu dari bahan yang akan didisplay, baik pada papan
atau pada dinding. Jenis bahan ajar ini relatif murah dan mudah dibawa-bawa, serta tekrik
display-nya berguna, terutama untuk situasi yang membutuhkan perubahan atau pengaturan
bagian bagian yang ditempelkan.

Gambar 1.7 Penggunaan Feltboard Display untuk Menunjukkan Luas

Segitiga = ½ Panjang x tinggi

Hook and loop board display hampir sama dengan feltboard, kecuali bahan untuk
menempelkannya memiliki banyak hook kecil yang menyangga loop di permukaan papan
display. Jenis bahan ajar seperti ini dapat digunakan untuk menempelkan bahan- bahan yang
lebih berat dibanding feltboard display.
Gambar 1.8 Hook and Loop Board Display

Magnetic board displayy merupakan display yang terdiri dari item-itenm yang terbuat
darí bahan magnet. Hal ini dapat digunakan seperti felthoard maupun hook and
loop board display.

Gambar 1.9 Magnetic Board Display

C. CHAR ATAU WALLCHART

Chart atau wallchart merupakan lembar kertas yang lebar, yang mempresentasıkan
informasi tekstual, grafik atau piktorial, yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Chart
semacam ini dapat digunakan untuk memprcsentasikan informasi selama pembelajaran atau
dapat dipaku di dinding kelas, untuk dipelajari siswa. di mana mereka sempat. Wallchart
khususnya dapat digunakan untuk memberikan bahan-bahan tambahan atau berperan sebagai
alat pengingat yang permanen Contohnya adalah daftar susunan berkala yang dipajang di
dinding kelas-kelas kimia.bagi siswa. Contohnya adalah daftar susunan berkala yang
dipanjang di dinding kelas-kelas kimia.

Gambar 1.10 Char atau Wallchart


Karakteristik chart atau wallchart adalah:

1. informasi yang akan disampaikan disiapkan terlebih dahulu,


2. sifat informasi yang disampaikan adalah peanen. Artinya, selama proses pembelajaran
berlangsung informasi dalam chart atau wallchart tetap tidak berubah,
3. biasanya diproduksi sccara komersial, artinya sudah tersedia di pasaran, gunu tinggal
membelinya saja,
4. efektif digunakan dalam penmbelajaran kelas kecil sampai sedang,
5. fleksibilitas materi sangat rendah, karena materi sudah tertentu,
agak sedikit mahal jika dibandingkan dengan flipchart, serta
6. mudah digunakan dan relatif mudah dibawa-bawa, tergantung ukurannya.

D. POSTER

Dalam beberapa hal, karakteristik poster hampir sama dengan chart. Hanya saja
secara umum lebih kecil. sederhana dan lebih tebal dalam hal isi dan tampilan. Pemanfaatan
poster di kelas biasanya untuk dekorasi belajar Siswa, dan dapat digunakan untuk
mengingatkan motivasi belajar siswa. Dan dapat juga digunakan siswa akan kata-kata kunci.

Gambar 1.11 Poster

E. FOTO

Foto yang ditempel di dinding kelas merupakan cetakan yang dibuat dari foto yang
diperbesar. Setelah diperbesar biasanya dikombinasikan dengan informasi tertulis, wallchart,
dil. Foto ini dapat berperan sebagai bahan ajar dan biasanya dikaitkan dengan informasi yang
terdapat dalam caption-caption tertentu.
Gambar 1.12 Foto

F. REALITA

Realia adalah jenis bahan ajar display yang berupa bahan-bahan yang nyata, misalnya
specimen biologi, seperti Insektarium, jantung manusia, dll. atau specimen geologi, seperti
batu-batuan. Realia tidak sama dengan model, karena model biasanya hanya menggambarkan
suatu teori. Realia akan sangat bermanfaat sebagai bahan ajar, Jika seandainya bahan yang
dimaksud memang tersedia dan mudah diperoleh

Kelebihan bahan ajar display secara umum adalah:

1. dapat diletakkan dengan mudah. murah, serta dapat dikembangkan untuk hampir
seluruh mata pelajaran,
2. dapat dibuat oleh guru yang mempunyai bakat seni atau staf dari bagian grafis,
3. display yang bagus biasanya menarik perhatian siswa, merangsang minat,
memperjelas arti, dan mampu menyederhanakan informasi yang kompleks, serta
4. display cocok untuk kelas kecil atau sedang.

Kekurangan bahan ajar display secara mum adalah:

1. sebagian besar gambar atau ilustrasi dalam display biasanya terlalu kecil untuk
pembelajaran di kelas. kecuali yang sudah diadaptasi khusus untuk keperluan proses
pembelajaran, serta
2. bahan ajar display adalah media diam, sehingga tidak cocok untuk mengajarkan
materi yang berkaitan dengan gerakan.
LATIHAN

untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi di atas,silahkan anda


mengerjakan latihan berikut!

1) Sebutkan kelebihan flipchart dibanding wallchart jika dimamfaatkan dalam proses


pembelajaran!
2) Coba anda sebutkan jenis realita yang mudah anda perolrh dari lingkungan di sekitar
anda, yang dapat anda mamfaatkan dalam proses pembelajaran!

RANGKUMAN

 Jenis bahan ajar display adalah jenis bahan ajar yang berisi materi tulisan atau gambar
yang dapat ditampilkan di dalam kelas, di kelompok kecil atau siswa secara
perseorangan tanpa imenggunakan alat proyeksi.
 Yang termasuk jenis bahan ajar display di antaranya adalah flipchart, adhesive, chart,
poster, peta, foto dan realia.
 Jenis bahan ajar display memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya di
antaranya adalah:
- dapat diletakkan dengan mudah di kelas atau di ruang-ruang sekolah,
- harganya relatif murah,
- dapat dikembangkan sendiri oleh guru yang memiliki bakat seni dan
dapatdikembangkan untuk hampir semua mata pelajaran, serta
- display yang bagus mampu menarik pernatian SISwa, merangsang minat,
mampu
- memperjelas arti, dan mampu menyederhanakan informasi yang kompleks.
Kekurangannya juga ada, yaitu:

- terlalu kecil untuk dimanfaatkan dalam proses pembelajaran, kecuali yang telah
dirancang khusus untuk keperluan itu, serta
- jenis bahan ajar display merupakan media diam, sehingga tidak cocok untuk
mengajarkan hal-hal yang berkaitan dengan gerakan.

TES FORMATIF 3
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan!

1) Salah satu jenis bahan ajar display yang dimaksud dalam buku materi pokok ini
adalah.
A. OHT
B. komputer
C. adhesive
D. video
2) Salah satu karakteristik wallchart yang sama dengan flipchart adalah.
A. informasi yang disampaikan dapat bersifat permanen dan tidak permanen
B. fleksibilitas materi yang disampaikan sangat rendah
C. kurang efektif digunakan untuk kelas kecil atau sedang
D. fleksibilitas materi yang disampaikan sangat tinggi

3) Hook and loop board display merupakan salah satu jenis bahan ajar display kategori.
A. flipchart
B. wallchart
C. poster
D. adhesive
4) Insektarium merupakan jenis bahan ajar display kategori
A. realia
B. model
C. specimen
D. felt board display
5) Salah satu hal yang membedakan poster dengan chart adalah ..
A. secara umuin ukurannya lebih besar
B. lebih tebal dalam hal isi dan tampilan
C. lebih kompleks
D. lebih sederhana isinya

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 3 yang terdapat di
bagian akhir Modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di
bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 3.

Rumus :

Jumlah Jawaban Anda yang Benar


Tingkat penguasaan ¿ x 100%
5

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:


90 100% = baik sekali

80 89% = baik

70 79% = cukup

<70% = kurang

Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan kegiatan belajar selanjutnya. Bagus! Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih di
bawah 80%, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang
belum Anda kuasai.

Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 1

1) D
2) C
3) B
4) A
Tes Formatif 2

1) B
2) C
3) D
4) D
5) B
Tes Formatif 3

1) C
2) B
3) D
4) A
5) B
DAFTAR PUSTAKA

Bates, A.W. (1995). Technology, open learning and distance education. London: Routledge.

Ellington. H & Race.P. (1993). Producing teaching materials. London: Kogan Page.

Heinich. R., Molenda, M., & Russel, J.D. (1989). Instructional media and technologies for

learning. New York: McMillan.

Kemp. J.E. & Dayton, D.K. (1985). Planning and producing instructional media. New York:

Harper and Row.

Lockwood, F. (ed.) (1994). Materials production in open and distance education. London:

Routledge.

Morgan, A. (1993). Improving your students learning: Reflections on thhe experience of


study:

Open and Distance Learning Series. London: Kogan Page.

Pannen, P. (1996). Mengajar di Perguruan Tinggi, buku empat, bagian "Pengembangan


Bahan Ajar". Jakarta: PAU-PPAI, Universitas Terbuka.

Rowntree, D. (1995). Preparing materials for open, distance, and flexible learning. London:

Kogan Page.

Anda mungkin juga menyukai