Anda di halaman 1dari 54

 Upload
 Login
 Signup

 Home
 Technology
 Education
 More Topics

 For Uploaders
 Collect Leads

panduan pemgembangan bahan ajar


1 of 31
panduan pemgembangan bahan ajar
15,007 views

    

Muhamad Husni Mubaraq


Follow

Published on May 1, 2013

0 Comments
8 Likes
Statistics
Notes

 Be the first to comment

panduan pemgembangan bahan ajar

1. 1. Panduan Pengembangan Bahan Ajar1


2. 2. Panduan Pengembangan Bahan AjarDAFTAR ISIDAFTAR
ISI ............................................................................Bab I PENDAHULUANA. Latar
Belakang .......................................................B. Tujuan
Penulisan ....................................................C. Manfaat Buku Pedoman Pengembangan
Bahan Ajar ...........D. Ruang Lingkup .......................................................Bab II
BAHAN AJARA. Pengertian ............................................................B. Mengapa Guru
Perlu Mengembangkan Bahan Ajar .............C. Tujuan dan Manfaat Penyusunan
Bahan Ajar ...................D. Prinsip Pengembangan Bahan Ajar ...............................E.
Jenis-jenis Bahan Ajar ..............................................Bab III PENYUSUNAN BAHAN
AJARA. Analisis Kebutuhan bahan Ajar ....................................B. Penyusunan Peta
Bahan Ajar ......................................C. Struktur Bahan
Ajar .................................................D. Penyusunan Bahan
Ajar .............................................E. Evaluasi dan
Revisi ..................................................Contoh Format Instrumen Evaluasi Formatif
Bahan Ajar .....................i1223481011121617181828292
3. 3. Panduan Pengembangan Bahan AjarBAB IPENDAHULUANA. Latar
BelakangSebagai konsekuensi atas terbitnya Undang-Undang Republik Indonesia
nomor20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah(PP) nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(SNP),Pemerintah, dalam hal ini Menteri Pendidikan Nasional, telah
menerbitkanberbagai peraturan agar penyelenggaraan pendidikan di seluruh
wilayahNegara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) paling tidak dapat
memenuhistandar minimal tertentu. Berbagai standar tersebut adalah: (1) standar isi,
(2) standar kompetensi lulusan, (3) standar proses, (4) standar pendidik dantenaga
kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standarpengelolaan, (7) standar
pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan.Dalam pencapaian standar isi (SI)
yang memuat standar kompetensi (SK) dankompetensi dasar (KD) yang harus dicapai
oleh peserta didik setelah melaluipembelajaran dalam jenjang dan waktu tertentu,
sehingga pada gilirannyamencapai standar kompetensi lulusan (SKL) setelah
menyelesaikanpembelajaran pada satuan pendidikan tertentu secara tuntas. Agar
pesertadidik dapat mencapai SK, KD, maupun SKL yang diharapkan, perlu
didukungoleh berbagai standar lainnya, antara lain standar proses dan standarpendidik
dan tenaga kependidikan.Dalam PP nomor 19 tahun 2005 Pasal 20, diisyaratkan
bahwa guru diharapkanmengembangkan materi pembelajaran, yang kemudian
dipertegas malaluiPeraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 41
tahun 2007tentang Standar Proses, yang antara lain mengatur tentang
perencanaanproses pembelajaran yang mensyaratkan bagi pendidik pada
satuanpendidikan untuk mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP).Salah satu elemen dalam RPP adalah sumber belajar. Dengan demikian,
gurudiharapkan untuk mengembangkan bahan ajar sebagai salah satu
sumberbelajar.Selain itu, pada lampiran Permendiknas nomor 16 tahun 2007
tentangStandar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, juga diatur
tentangberbagai kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik, baik yang
bersifatkompetensi inti maupun kompetensi mata pelajaran. Bagi guru pada
satuanpendidikan jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), baik dalam
tuntutankompetensi pedagogik maupun kompetensi profesional, berkaitan eratdengan
kemampuan guru dalam mengembangkan sumber belajar dan bahanajar.Oleh karena
itu, disamping sebagai implementasi dari Permendiknas nomor25 tahun 2006 tentang
Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan Ditjen3
4. 4. Panduan Pengembangan Bahan AjarMandikdasmen bahwa rincian tugas
Subdirektorat Pembelajaran - Dit. PSMA(yang antara lain disebutkan bahwa
melaksanakan penyiapan bahanpenyusunan pedoman dan prosedur pelaksanaan
pembelajaran, termasukpenyusunan pedoman pelaksanaan kurikulum) dipandang
perlu menyusunpanduan bagi guru SMA sehingga dapat dijadikan salah satu referensi
dalampengembangan bahan ajar.B. TujuanPenyusunan Panduan ini bertujuan :1.
Menjelaskan pentingnya bahan ajar dalam pelaksanaan kegiatanpembelajaran di
SMA.2. Menjelaskan konsep dasar bahan ajar.3. Mengemukakan berbagai jenis bahan
ajar.4. Menjelaskan langkah-langkah penyusunan bahan ajar.C. ManfaatBahan ajar
merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan disekolah. Melalui bahan
ajar guru akan lebih mudah dalam melaksanakanpembelajaran dan siswa akan lebih
terbantu dan mudah dalam belajar.Bahan ajar dapat dibuat dalam berbagai bentuk
sesuai dengan kebutuhan dankarakteristik materi ajar yang akan disajikan. Buku ini
disusun denganharapan bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan
denganpengembangan bahan ajar, seperti kepala sekolah, guru, pengawas
sekolahmenengah atas maupun pembina pendidikan lainnya. Bagi kepala sekolahbuku
ini dapat dijadikan bahan pembinaan bagi guru yang mengalamikesulitan dalam
mengembangkan bahan ajar.Kepala sekolah dalam kegiatannya sehari-hari juga
memerlukan bahan ajarsebagai alat bantu dalam melakukan promosi ataupun
presentasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan sekolah.Bagi guru
buku ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai rujukan dalammengembangkan
bahan ajar. Dengan mempelajari buku ini diharapkan paraguru di sekolah akan
mendapatkan informasi tentang pengembangan bahanajar yang pada gilirannya para
guru dapat mengembangkan bahan ajar untukmembantu dirinya dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar. Disamping itu diharapkan guru juga akan termotivasi
untuk mengembangkanbahan ajar yang beragam dan menarik sehingga akan
menghasilkan satukegiatan belajar mengajar yang bermakna baik bagi guru maupun
bagipeserta didiknya. Pengembangan bahan ajar adalah merupakan tanggungjawab
guru sebagai pengajar bagi peserta didik di sekolah.Bagi pengawas sekolah menengah
atas atau para pembina pendidikan lainnyakeberadaan buku pedoman ini pasti
bermanfaat. Karena setiap pengawas4
5. 5. Panduan Pengembangan Bahan Ajarharus mengetahui berbagai hal yang dilakukan
oleh guru, sehingga jikaterdapat kesulitan yang dialami oleh guru, pengawas dapat
segeramembantunya. Dengan membaca buku pedoman ini pengawas
akanmendapatkan pemahaman dan masukan-masukan tentang bahan ajar yangdapat
dikembangkan oleh guru dalam meningkatkan kualitas kegiatan belajarmengajar.
Dengan demikian maka pengawas akan mendapatkan bekal dalammelaksanakan tugas
kepengawasan yaitu membina guru dalammengembangkan bahan ajar.D. Ruang
LingkupBuku ini akan dikhususkan pada pembahsan tentang bahan ajar cetak
sebagaisalah satu bentuk bahan ajar yang paling banyak digunakan. Pembahasanakan
mencakup:1. Pentingnya bahan ajar dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
disekolah menengah atas.2. Berbagai jenis bahan ajar cetak yang dapat
dikembangkan.3. Langkah-langkah pengembangan bahan ajar.4. Contoh sistematika
bahan ajar.5
6. 6. Panduan Pengembangan Bahan AjarBAB IIBAB IIBAHAN AJARBAHAN
AJARA. PengertianGuna menghasilkan tamatan yang mempunyai kemampuan sesuai
standardkompetensi lulusan, diperlukan pengembangan pembelajaran untuk
setiapkompetensi secara sistematis, terpadu, dan tuntas (mastery learning).Pada
pendidikan menengah umum, di samping buku-buku teks, jugadikenalkan adanya
lembar-lembar pembelajaran (instructional sheet) dengannama yang bermacam-
macam, antara lain: lembar tugas (job sheet), lembarkerja (work sheet), lembar
informasi (information sheet) dan bahan ajarlainnya baik cetak maupun non-cetak.
Semua bahan yang digunakan untukmendukung proses belajar itu disebut sebagai
bahan ajar (teaching material).Untuk pembelajaran yang bertujuan mencapai
kompetensi sesuai profilkemampuan tamatan pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP)diperlukan kemampuan guru untuk dapat mengembangkan yang
tepat.Dengan pendekatan belajar tuntas (mastery learning) diharapkan siswa
dapatmenguasai kompetensi-kompetensi secara utuh, sesuai dengan
kecepatanbelajarnya. Untuk itu bahan ajar hendaknya disusun agar siswa lebih
aktifdalam kegiatan pembelajaran mencapai kompetensi.Terdapat dua istilah yang
sering digunakan untuk maksud yang sama namunsebenarnya memiliki pengertian
yang sedikit berbeda, yakni sumber belajardan bahan ajar. Untuk itu, maka berikut ini
akan dijelaskan terlebih dahulutentang pengertian sumber belajar dan bahan ajar.1.
Pengertian Sumber BelajarSering kita dengar istilah sumber belajar (learning
resource), orang jugabanyak yang telah memanfaatkan sumber belajar, namun
umumnya yangdiketahui hanya perpustakaan dan buku sebagai sumber belajar.
Padahalsecara tidak terasa apa yang mereka gunakan, orang, dan benda tertentuadalah
termasuk sumber belajar.Sumber belajar dalam website bced didefinisikan sebagai
berikut:Learning resources are defined as information, represented and stored ina
variety of media and formats, that assists student learning as definedby provincial or
local curricula. This includes but is not limited to,materials in print, video, and
software formats, as well as combinationsof these formats intended for use by
teachers and students.http://www.bced.gov.bc.ca/irp/appskill/ asleares.htm January
28,1999.6
7. 7. Panduan Pengembangan Bahan AjarSumber belajar ditetapkan sebagai informasi
yang disajikan dan disimpandalam berbagai bentuk media, yang dapat membantu
siswa dalam belajarsebagai perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas
apakahdalam bentuk cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi
dariberbagai format yang dapat digunakan oleh siswa ataupun guru.Sadiman
mendefinisikan sumber belajar sebagai segala sesuatu yang dapatdigunakan untuk
belajar, yakni dapat berupa orang, benda, pesan, bahan,teknik, dan latar (Sadiman,
Arief S., Pendayagunaan Teknologi Informasidan Komunikasi untuk Pembelajaran,
makalah, 2004)Menurut Association for Educational Communications and
Technology(AECT, 1977), sumber belajar adalah segala sesuatu atau daya yang
dapatdimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentukgabungan,
untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuanmeningkatkan efektivitas dan
efisiensi tujuan pembelajaran.Dengan demikian maka sumber belajar juga diartikan
sebagai segalatempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang
mengandunginformasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik
untukmelakukan proses perubahan tingkah laku.Dari pengertian tersebut maka
sumber belajar dapat dikategorikansebagai berikut:a. Tempat atau lingkungan alam
sekitar yaitu dimana saja seseorangdapat melakukan belajar atau proses perubahan
tingkah laku makatempat itu dapat dikategorikan sebagai tempat belajar yang
berartisumber belajar, misalnya perpustakaan, pasar, museum, sungai,gunung, tempat
pembuangan sampah, kolam ikan dan lain sebagainya.b. Benda yaitu segala benda
yang memungkinkan terjadinya perubahantingkah laku bagi peserta didik, maka
benda itu dapat dikategorikansebagai sumber belajar. Misalnya situs, candi, benda
peninggalanlainnya.c. Orang yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu di
manapeserta didik dapat belajar sesuatu, maka yang bersangkutan dapatdikategorikan
sebagai sumber belajar. Misalnya guru, ahli geologi,polisi, dan ahli-ahli lainnya.d.
Bahan yaitu segala sesuatu yang berupa teks tertulis, cetak, rekamanelektronik, web,
dll yang dapat digunakan untuk belajar.e. Buku yaitu segala macam buku yang dapat
dibaca secara mandiri olehpeserta didik dapat dikategorikan sebagai sumber belajar.
Misalnyabuku pelajaran, buku teks, kamus, ensiklopedi, fiksi dan lainsebagainya.f.
Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan,peristiwa
bencana, dan peristiwa lainnya yang guru dapat menjadikanperistiwa atau fakta
sebagai sumber belajar.7
8. 8. Panduan Pengembangan Bahan AjarSumber belajar akan menjadi bermakna bagi
peserta didik maupun guruapabila sumber belajar diorganisir melalui satu rancangan
yangmemungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya sebagai sumberbelajar. Jika
tidak maka tempat atau lingkungan alam sekitar, benda,orang, dan atau buku hanya
sekedar tempat, benda, orang atau buku yangtidak ada artinya apa-apa.2. Pengertian
Bahan AjarDari uraian tentang pengertian sumber belajar di atas, dapat
disimpulkanbahwa bahan ajar merupakan bagian dari sumber belajar. Bahan
ajaradalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantuguru/instruktor
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahanyang dimaksud bisa berupa
bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.Bahan ajar atau teaching-material, terdiri
atas dua kata yaitu teachingatau mengajar dan material atau bahan.Menurut
University of Wollongong NSW 2522, AUSTRALIA pada website-nya, WebPage
last updated: August 1998, Teaching is defined as theprocess of creating and
sustaining an effective environment for learning.Melaksanakan pembelajaran
diartikan sebagai proses menciptakan danmempertahankan suatu lingkungan belajar
yang efektif.Paul S. Ache lebih lanjut mengemukakan tentang material yaitu:Books
can be used as reference material, or they can be used as paperweights, but they
cannot teach.Buku dapat digunakan sebagai bahan rujukan, atau dapat
digunakansebagai bahan tertulis yang berbobot.Dalam website Dikmenjur
dikemukakan pengertian bahwa, bahan ajarmerupakan seperangkat materi/substansi
pembelajaran (teachingmaterial) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok
utuh darikompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran.Dengan
bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatukompetensi atau KD secara
runtut dan sistematis sehingga secaraakumulatif mampu menguasai semua kompetensi
secara utuh danterpadu.Lebih lanjut disebutkan bahwa bahan ajar berfungsi sebagai:a.
Pedoman bagi Guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalamproses
pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yangseharusnya diajarkan
kepada siswa.b. Pedoman bagi Siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya
dalamproses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang8
9. 9. Panduan Pengembangan Bahan Ajarseharusnya dipelajari/dikuasainya.c. Alat
evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.Pendapat lain mengatakan
sebagai berikut;Definition of teaching materialThey are the information, equipment
and text for instructors that arerequired for planning and review upon training
implementation. Textand training equipment are included in the teaching material.
( Anonimdalam Web-site)Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang
diperlukanguru/instruktor untuk perencanaan dan penelaahan
implementasipembelajaran.Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan
untuk membantuguru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di
kelas.Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidaktertulis.
(National Center for Vocational Education ResearchLtd/National Center for
Competency Based Training).Pengelompokan bahan ajar menurut Faculté de
Psychologie et desSciences de l’Education Université de Genève dalam website
adalahsebagai berikut :Integrated media-written, audiovisual, electronic, and
interactive-appears in all their programs under the name of Medienverbund
orMediamix (Feren Universitaet and Open University
respectively).http://tecfa.unige.ch/tecfa/general/tecfapeople/peraya.html>http://
tecfa.unige.ch/tecfa/general/tecfa-people/ peraya.html, Faculté de Psychologie et
desSciences de l’Education Université de Genève.Media tulis, audio visual,
elektronik, dan interaktif terintegrasi yangkemudian disebut sebagai medienverbund
(bahasa jerman yang berartimedia terintegrasi) atau mediamix.Sedangkan Bernd
Weidenmann, 1994 dalam buku Lernen mit Bildmedienmengelompokkan menjadi
tiga besar, pertama auditiv yang menyangkutradio (Rundfunk), kaset (Tonkassette),
piringan hitam (Schallplatte).Kedua yaitu visual (visuell) yang menyangkut Flipchart,
gambar(Wandbild), film bisu (Stummfilm), video bisu (Stummvideo),
programkomputer (Computer-Lernprogramm), bahan tertulis dengan dan
tanpagambar (Lerntext, mit und ohne Abbildung). Ketiga yaitu audio
visual(audiovisuell) yang menyangkut berbicara dengan gambar (Rede mit
Bild),pertunjukan suara dan gambar (Tonbildschau),dan film/video.Dari berbagai
pendapat di atas dapat disarikan bahwa bahan ajar adalahmerupakan seperangkat
materi yang disusun secara sistematis sehinggatercipta lingkungan/suasana yang
memungkinkan siswa untuk belajar.9
10. 10. Panduan Pengembangan Bahan AjarSebuah bahan ajar paling tidak mencakup
antara lain :a. Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)b. Kompetensi yang akan
dicapaic. Content atau isi materi pembelajarand. Informasi pendukunge. Latihan-
latihanf. Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK)g. Evaluasih. Respon atau
balikan terhadap hasil evaluasiB. Mengapa guru perlu mengembangkan Bahan Ajar?
Terdapat sejumlah alasan, mengapa guru perlu untuk mengembangkan bahanajar,
yakni antara lain; ketersediaan bahan sesuai tuntutan kurikulum,karakteristik sasaran,
dan tuntutan pemecahan masalah belajar.Pengembangan bahan ajar harus
memperhatikan tuntutan kurikulum, artinyabahan belajar yang akan kita kembangkan
harus sesuai dengan kurikulum.Pada kurikukulum tingkat satuan pendidikan, standard
kompetensi lulusantelah ditetapkan oleh pemerintah, namun bagaimana untuk
mencapainya danapa bahan ajar yang digunakan diserahkan sepenuhnya kepada para
pendidiksebagai tenaga profesional. Dalam hal ini, guru dituntut untuk
mempunyaikemampuan mengembangkan bahan ajar sendiri. Untuk
mendukungkurikulum, sebuah bahan ajar bisa saja menempati posisi sebagai bahan
ajarpokok ataupun suplementer. Bahan ajar pokok adalah bahan ajar yangmemenuhi
tuntutan kurikulum. Sedangkan bahan ajar suplementer adalahbahan ajar yang
dimaksudkan untuk memperkaya, menambah ataupunmemperdalam isi
kurikulum.Apabila bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum tidak ada
ataupunsulit diperoleh, maka membuat bahan belajar sendiri adalah suatu
keputusanyang bijak. Untuk mengembangkan bahan ajar, referensi dapat diperoleh
dariberbagai sumber baik itu berupa pengalaman ataupun pengetahauan
sendiri,ataupun penggalian informasi dari narasumber baik orang ahli ataupun
temansejawat. Demikian pula referensi dapat kita peroleh dari buku-buku,
mediamasa, internet, dll. Namun demikian, kalaupun bahan yang sesuai
dengankurikulum cukup melimpah bukan berarti kita tidak perlu
mengembangkanbahan sendiri. Bagi siswa, seringkali bahan yang terlalu banyak
membuatmereka bingung, untuk itu maka guru perlu membuat bahan ajar
untukmenjadi pedoman bagi siswa.Pertimbangan lain adalah karakteristik sasaran.
Bahan ajar yangdikembangkan orang lain seringkali tidak cocok untuk siswa kita.
Adasejumlah alasan ketidakcocokan, misalnya, lingkungan sosial, geografis,budaya,
dll. Untuk itu, maka bahan ajar yang dikembangkan sendiri dapatdisesuaikan dengan
karakteristik sasaran. Selain lingkungan sosial, budaya,dan geografis, karakteristik
sasaran juga mencakup tahapan perkembangansiswa, kemampuan awal yang telah
dikuasai, minat, latar belakang keluarga10
11. 11. Panduan Pengembangan Bahan Ajardll. Untuk itu, maka bahan ajar yang
dikembangkan sendiri dapat disesuaikandengan karakteristik siswa sebagai
sasaran.Selanjutnya, pengembangan bahan ajar harus dapat menjawab
ataumemecahkan masalah ataupun kesulitan dalam belajar. Terdapat sejumlahmateri
pembelajaran yang seringkali siswa sulit untuk memahaminya ataupunguru sulit
untuk menjelaskannya. Kesulitan tersebut dapat saja terjadikarena materi tersebut
abstrak, rumit, asing, dsb. Untuk mengatasi kesulitanini maka perlu dikembangkan
bahan ajar yang tepat. Apabila materipembelajaran yang akan disampaikan bersifat
abstrak, maka bahan ajar harusmampu membantu siswa menggambarkan sesuatu yang
abstrak gersebut,misalnya dengan penggunaan gambar, foto, bagan, skema, dll.
Demikian pulamateri yang rumit, harus dapat dijelaskan dengan cara yang
sederhana,sesuai dengan tingkat berfikir siswa, sehingga menjadi lebih mudah
dipahami.C. Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar1. TujuanBahan ajar disusun
dengan tujuan:a. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan
kurikulumdengan mempertimbangkan kebutuhan siswa, yakni bahan ajar yangsesuai
dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial siswa.b. Membantu siswa
dalam memperoleh alternatif bahan ajar di sampingbuku-buku teks yang terkadang
sulit diperoleh.c. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.2.
ManfaatAda sejumlah manfaat yang dapat diperoleh apabila seorang
gurumengembangkan bahan ajar sendiri, yakni antara lain; pertama, diperolehbahan
ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhanbelajar siswa, kedua,
tidak lagi tergantung kepada buku teks yangterkadang sulit untuk diperoleh, ketiga,
bahan ajar menjadi labih kayakarena dikembangkan dengan menggunakan berbagai
referensi, keempat,menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam
menulisbahan ajar, kelima, bahan ajar akan mampu membangun
komunikasipembelajaran yang efektif antara guru dengan siswa karena siswa
akanmerasa lebih percaya kepada gurunya.Di samping itu, guru juga dapat
memperoleh manfaat lain, misalnyatulisan tersebut dapat diajukan untuk menambah
angka kredit ataupundikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.Dengan tersedianya
bahan ajar yang bervariasi, maka siswa akanmendapatkan manfaat yaitu, kegiatan
pembelajaran menjadi lebihmenarik. Siswa akan lebih banyak mendapatkan
kesempatan untukbelajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan
terhadapkehadiran guru. Siswa juga akan mendapatkan kemudahan dalam11
12. 12. Panduan Pengembangan Bahan Ajarmempelajari setiap kompetensi yang harus
dikuasainya.D. Prinsip Pengembangan Bahan AjarPengembangan bahan ajar
hendaklah memperhatikan prinsisp-prinsippembelajaran. Di antara prinsip
pembelajaran tersebut adalah:Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit,
dari yang kongkretuntuk memahami yang abstrak,Siswa akan lebih mudah memahami
suatu konsep tertentu apabila penjelasandimulai dari yang mudah atau sesuatu yang
kongkret, sesuatu yang nyata adadi lingkungan mereka. Misalnya untuk menjelaskan
konsep pasar, makamulailah siswa diajak untuk berbicara tentang pasar yang terdapat
di tempatmereka tinggal. Setelah itu, kita bisa membawa mereka untuk
berbicaratentang berbagai jenis pasar lainnya.Pengulangan akan memperkuat
pemahamanDalam pembelajaran, pengulangan sangat diperlukan agar siswa
lebihmemahami suatu konsep. Dalam prinsip ini kita sering mendengar pepatahyang
mengatakan bahwa 5 x 2 lebih baik daripada 2 x 5. Artinya, walaupunmaksudnya
sama, sesuatu informasi yang diulang-ulang, akan lebih berbekaspada ingatan siswa.
Namun pengulangan dalam penulisan bahan belajar harusdisajikan secara tepat dan
bervariasi sehingga tidak membosankan.Umpan balik positif akan memberikan
penguatan terhadap pemahaman siswaSeringkali kita menganggap enteng dengan
memberikan respond yangsekedarnya atas hasil kerja siswa. Padahal respond yang
diberikan oleh guruterhadap siswa akan menjadi penguatan pada diri siswa. Perkataan
seorangguru seperti ’ya benar’ atau ‚’ya kamu pintar’ atau,’itu benar, namun
akanlebih baik kalau begini...’ akan menimbulkan kepercayaan diri pada siswabahwa
ia telah menjawab atau mengerjakan sesuatu dengan benar.Sebaliknya, respond
negatif akan mematahkan semangat siswa. Untuk itu,jangan lupa berikan umpan balik
yang positif terhadap hasil kerja siswa.Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah
satu faktor penentukeberhasilan belajarSeorang siswa yang memiliki motivasi belajar
tinggi akan lebih berhasil dalambelajar. Untuk itu, maka salah satu tugas guru dalam
melaksanakanpembelajaran adalah memberikan dorongan (motivasi) agar siswa
maubelajar. Banyak cara untuk memberikan motivasi, antara lain denganmemberikan
pujian, memberikan harapan, menjelas tujuan dan manfaat,memberi contoh, ataupun
menceritakan sesuatu yang membuat siswa senangbelajar, dll.Mencapai tujuan ibarat
naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akanmencapai ketinggian
tertentu.Pembelajaran adalah suatu proses yang bertahap dan berkelanjutan.
Untukmencapai suatu standard kompetensi yang tinggi, perlu dibuatkan tujuan-12
13. 13. Panduan Pengembangan Bahan Ajartujuan antara. Ibarat anak tangga, semakin
lebar anak tangga semakin sulitkita melangkah, namun juga anak tangga yang terlalu
kecil terlampau mudahmelewatinya. Untuk itu, maka guru perlu menyusun anak
tangga tujuanpembelajaran secara pas, sesuai dengan karakteristik siswa. Dalam
bahanajar, anak tangga tersebut dirumuskan dalam bentuk indikator-
indikatorkompetensi.Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong siswa
untuk terusmencapai tujuanIbarat menempuh perjalanan jauh, untuk mencapai kota
yang dituju,sepanjang perjalanan kita akan melewati kota-kota lain. Kita akan
senangapabila pemandu perjalanan kita memberitahukan setiap kota yang
dilewati,sehingga kita menjadi tahu sudah sampai di mana dan berapa jauh lagi
kitaakan berjalan. Demikian pula dalam proses pembelajaran, guru ibaratpemandu
perjalanan. Pemandu perjalanan yang baik, akan memberitahukankota tujuan akhir
yang ingin dicapai, bagaimana cara mencapainya, kota-kotaapa saja yang akan
dilewati, dan memberitahukan pula sudah sampai di manadan berapa jauh lagi
perjalanan. Dengan demikian, semua peserta dapatmencapai kota tujuan dengan
selamat. Dalam pembelajaran, setiap anakakan mencapai tujuan tersebut dengan
kecepatannya sendiri, namun merekasemua akan sampai kepada tujuan meskipun
dengan waktu yang berbeda-beda. Inilah sebagian dari prinsip belajar tuntas.E. Jenis
Bahan AjarBerdasarkan teknologi yang digunakan, bahan ajar dapat
dikelompokkanmenjadi empat kategori, yaitu bahan cetak (printed) seperti antara
lainhandout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart,foto/gambar,
model/maket. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio,piringan hitam, dan
compact disk audio. Bahan ajar pandang dengar (audiovisual) seperti video compact
disk, film. Bahan ajar multimedia interaktif(interactive teaching material) seperti CAI
(Computer Assisted Instruction),compact disk (CD) multimedia pembelajarn
interaktif, dan bahan ajarberbasis web (web based learning materials).Selanjutnya
pada buku pedoman ini hanya akan dibahas tentang bahan ajarcetak. Untuk bahan ajar
non-cetak akan dibahas pada buku pedomantersendiri.1. Bahan Ajar Cetak
(Printed)Bahan cetak dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk. Jika bahan ajarcetak
tersusun secara baik maka bahan ajar akan mendatangkan beberapakeuntungan seperti
yang dikemukakan oleh Steffen Peter Ballstaedt, 1994yaitu:a. Bahan tertulis biasanya
menampilkan daftar isi, sehingga memudahkanbagi seorang guru untuk menunjukkan
kepada peserta didik bagian13
14. 14. Panduan Pengembangan Bahan Ajarmana yang sedang dipelajarib. Biaya untuk
pengadaannya relatif sedikitc. Bahan tertulis cepat digunakan dan dapat dipindah-
pindah secaramudahd. Susunannya menawarkan kemudahan secara luas dan
kreativitas bagiindividue. Bahan tertulis relatif ringan dan dapat dibaca di mana sajaf.
Bahan ajar yang baik akan dapat memotivasi pembaca untukmelakukan aktivitas,
seperti menandai, mencatat, membuat sketsag. Bahan tertulis dapat dinikmati sebagai
sebuah dokumen yang bernilaibesarh. Pembaca dapat mengatur tempo secara
mandiriKita mengenal berbagai jenis bahan ajar cetak, antara lain hand out,buku,
modul, poster, brosur, dan leaflet.a. HandoutHandout adalah bahan tertulis yang
disiapkan oleh seorang guru untukmemperkaya pengetahuan peserta didik. Menurut
kamus Oxford hal389, handout is prepared statement given. Handout adalah
pernyataanyang telah disiapkan oleh pembicara.Handout biasanya diambilkan dari
beberapa literatur yang memilikirelevansi dengan materi yang diajarkan/ KD dan
materi pokok yangharus dikuasai oleh peserta didik. Saat ini handout dapat
diperolehdengan berbagai cara, antara lain dengan cara down-load dariinternet, atau
menyadur dari sebuah buku.b. BukuBuku adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu
pengetahuan buahpikiran dari pengarangnya. Oleh pengarangnya isi buku didapat
dariberbagai cara misalnya: hasil penelitian, hasil pengamatan,
aktualisasipengalaman, otobiografi, atau hasil imajinasi seseorang yang
disebutsebagai fiksi. Menurut kamus oxford hal 94, buku diartikan sebagai:Book is
number of sheet of paper, either printed or blank, fastenedtogether in a cover. Buku
adalah sejumlah lembaran kertas baikcetakan maupun kosong yang dijilid dan diberi
kulit. Buku sebagaibahan ajar merupakan buku yang berisi suatu ilmu pengetahuan
hasilanalisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis.Buku yang baik adalah buku
yang ditulis dengan menggunakan bahasayang baik dan mudah dimengerti, disajikan
secara menarik dilengkapidengan gambar dan keterangan-keterangannya, isi buku
jugamenggambarkan sesuatu yang sesuai dengan ide penulisannya. Bukupelajaran
berisi tentang ilmu pengetahuan yang dapat digunakan olehpeserta didik untuk
belajar, buku fiksi akan berisi tentang fikiran-14
15. 15. Panduan Pengembangan Bahan Ajarfikiran fiksi si penulis, dan seterusnya.c.
ModulModul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar pesertadidik dapat
belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru,sehingga modul berisi
paling tidak tentang:• Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)• Kompetensi yang akan
dicapai• Content atau isi materi• Informasi pendukung• Latihan-latihan• Petunjuk
kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK)• Evaluasi• Balikan terhadap hasil
evaluasiSebuah modul akan bermakna kalau peserta didik dapat dengan
mudahmenggunakannya. Pembelajaran dengan modul memungkinkan seorangpeserta
didik yang memiliki kecepatan tinggi dalam belajar akan lebihcepat menyelesaikan
satu atau lebih KD dibandingkan dengan pesertadidik lainnya. Dengan demikian
maka modul harus menggambarkan KDyang akan dicapai oleh peserta didik,
disajikan dengan menggunakanbahasa yang baik, menarik, dilengkapi dengan
ilustrasi.d. Lembar kegiatan siswaLembar kegiatan siswa (student worksheet) adalah
lembaran-lembaranberisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik.
Lembarkegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untukmenyelesaikan
suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalamlembar kegiatan harus jelas KD
yang akan dicapainya. Lembarkegiatan dapat digunakan untuk mata pembelajaran apa
saja. Tugas-tugas sebuah lembar kegiatan tidak akan dapat dikerjakan olehpeserta
didik secara baik apabila tidak dilengkapi dengan buku lainatau referensi lain yang
terkait dengan materi tugasnya. Tugas-tugasyang diberikan kepada peserta didik dapat
berupa teoritis dan atautugas-tugas praktis. Tugas teoritis misalnya tugas membaca
sebuahartikel tertentu, kemudian membuat resume untuk dipresentasikan.Sedangkan
tugas praktis dapat berupa kerja laboratorium atau kerjalapangan, misalnya survey
tentang harga cabe dalam kurun waktutertentu di suatu tempat. Keuntungan adanya
lembar kegiatan adalahbagi guru, memudahkan guru dalam melaksanakan
pembelajaran, bagisiswa akan belajar secara mandiri dan belajar memahami
danmenjalankan suatu tugas tertulis.Dalam menyiapkannya guru harus cermat dan
memiliki pengetahuandan keterampilan yang memadai, karena sebuah lembar kerja
harusmemenuhi paling tidak kriteria yang berkaitan dengan tercapai/15
16. 16. Panduan Pengembangan Bahan Ajartidaknya sebuah KD dikuasai oleh peserta
didik.e. BrosurBrosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah
yangdisusun secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atasbeberapa halaman
dan dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakanyang berisi keterangan singkat tetapi
lengkap tentang perusahaan atauorganisasi (Kamus besar Bahasa Indonesia, Edisi
Kedua, Balai Pustaka,1996). Dengan demikian, maka brosur dapat dimanfaatkan
sebagaibahan ajar, selama sajian brosur diturunkan dari KD yang harusdikuasai oleh
siswa. Mungkin saja brosur dapat menjadi bahan ajaryang menarik, karena bentuknya
yang menarik dan praktis. Agarlembaran brosur tidak terlalu banyak, maka brosur
didesain hanyamemuat satu KD saja. Ilustrasi dalam sebuah brosur akan
menambahmenarik minat peserta didik untuk menggunakannya.f. LeafletA separate
sheet of printed matter, often folded but not stitched(Webster’s New World, 1996)
Leaflet adalah bahan cetak tertulisberupa lembaran yang dilipat tapi tidak
dimatikan/dijahit. Agarterlihat menarik biasanya leaflet didesain secara cermat
dilengkapidengan ilustrasi dan menggunakan bahasa yang sederhana, singkatserta
mudah dipahami. Leaflet sebagai bahan ajar juga harusmemuat materi yang dapat
menggiring peserta didik untuk menguasaisatu atau lebih KD.g. WallchartWallchart
adalah bahan cetak, biasanya berupa bagan siklus/prosesatau grafik yang bermakna
menunjukkan posisi tertentu. Agarwallchart terlihat lebih menarik bagi siswa maupun
guru, makawallchart didesain dengan menggunakan tata warna dan
pengaturanproporsi yang baik. Wallchart biasanya masuk dalam kategori alatbantu
melaksanakan pembelajaran, namun dalam hal ini wallchartdidesain sebagai bahan
ajar. Karena didesain sebagai bahan ajar,maka wallchart harus memenuhi kriteria
sebagai bahan ajar antaralain bahwa memiliki kejelasan tentang KD dan materi pokok
yang harusdikuasai oleh peserta didik, diajarkan untuk berapa lama, danbagaimana
cara menggunakannya. Sebagai contoh wallchart tentangsiklus makhluk hidup
binatang antara ular, tikus dan lingkungannya.h. Foto/GambarFoto/gambar memiliki
makna yang lebih baik dibandingkan dengantulisan. Foto/gambar sebagai bahan ajar
tentu saja diperlukan saturancangan yang baik agar setelah selesai melihat sebuah
atau16
17. 17. Panduan Pengembangan Bahan Ajarserangkaian foto/gambar siswa dapat
melakukan sesuatu yang padaakhirnya menguasai satu atau lebih KD.Menurut
Weidenmann dalam buku Lehren mit Bildmedienmenggambarkan bahwa melihat
sebuah foto/gambar lebih tinggimaknanya dari pada membaca atau mendengar.
Melalui membaca yangdapat diingat hanya 10%, dari mendengar yang diingat 20%,
dan darimelihat yang diingat 30%. Foto/gambar yang didesain secara baikdapat
memberikan pemahaman yang lebih baik. Bahan ajar ini dalammenggunakannya
harus dibantu dengan bahan tertulis. Bahan tertulisdapat berupa petunjuk cara
menggunakannya dan atau bahan tes.Sebuah gambar yang bermakna paling tidak
memiliki kriteria sebagaiberikut:• Gambar harus mengandung sesuatu yang dapat
dilihat dan penuhdengan informasi/data. Sehingga gambar tidak hanya sekedargambar
yang tidak mengandung arti atau tidak ada yang dapatdipelajari.• Gambar bermakna
dan dapat dimengerti. Sehingga, si pembacagambar benar-benar mengerti, tidak salah
pengertian.• Lengkap, rasional untuk digunakan dalam proses pembelajaran,bahannya
diambil dari sumber yang benar. Sehingga jangan sampaigambar miskin informasi
yang berakibat penggunanya tidak belajarapa-apa.17
18. 18. Panduan Pengembangan Bahan AjarBAB IIIBAB IIIPENYUSUNAN BAHAN
AJARPENYUSUNAN BAHAN AJARA. Analisis Kebutuhan Bahan AjarUntuk
mendapatkan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kompetensi yangharus dikuasai
oleh peserta didik, diperlukan analisis terhadap SK-KD, analisissumber belajar, dan
penentuan jenis serta judul bahan ajar. Analisisdimaksud dijelaskan sebagai berikut:1.
Analisis SK-KDAnalisis SK-KD dilakukan untuk menentukan kompetensi-
kompetensi manayang memerlukan bahan ajar. Dari hasil analisis ini akan dapat
diketahuiberapa banyak bahan ajar yang harus disiapkan dalam satu semestertertentu
dan jenis bahan ajar mana yang dipilih. Berikut diberikan contohanalisis SK-KD
untuk menentukan jenis bahan ajar.Contoh: Analisis SK-KDMata Pembelajaran :
KimiaKalas : XSemester : 2Standar Kompetensi: Mendeskripsikan sifat-sifat larutan,
metodepengukuran dan
terapannyaKompetensiDasarIndikatorMateriPembelajaranKegiatan
PembelajaranJenisB. Ajar• Mengujidaya
hantarlistrikberbagailarutanuntukmembedakan larutanelektrolitdan nonelektrolit•
Merancangpercobaanuji elektrolit• Menyimpulkanciri-cirihantaran aruslsitrik
dalamberbagailarutanberdasarkanhasilpengamatan• Larutanelektrolit dannon
elektrolit• Ciri-cirielektrolit dannon elektrolit• ...........dst• Menyusun
rancanganpercobaan untukmengidentifikasilarutan elektrolit dannon elektrolit•
Diskusi informasitentang hasilrancanganpercobaan.• Melakukan percobaandaya
hantar listrikuntuk menentukanciri-ciri larutan ygbersifat elektrolitdan non
elektrolitBuku,LKSLKSKebutuhan bahan ajar dapat dilihat dari analisis di atas, jenis
bahan ajardapat diturunkan dari pengalaman belajarnya. Semakin jelas
pengalamanbelajar diuraikan akan semakin mudah guru menentukan jenis
bahanajarnya. Jika analisis dilakukan terhadap seluruh SK, maka akan
diketahuiberapa banyak bahan ajar yang harus disiapkan oleh guru.18
19. 19. Panduan Pengembangan Bahan Ajar2. Analisis Sumber BelajarSumber belajar
yang akan digunakan sebagai bahan penyusunan bahanajar perlu dilakukan analisis.
Analisis dilakukan terhadap ketersediaan,kesesuaian, dan kemudahan dalam
memanfaatkannya. Caranya adalahmenginventarisasi ketersediaan sumber belajar
yang dikaitkan dengankebutuhan.3. Pemilihan dan Penentuan Bahan AjarPemilihan
dan penentuan bahan ajar dimaksudkan untuk memenuhi salahsatu kriteria bahwa
bahan ajar harus menarik, dapat membantu siswauntuk mencapai kompetensi.
Sehingga bahan ajar dibuat sesuai dengankebutuhan dan kecocokan dengan KD yang
akan diraih oleh peserta didik.Jenis dan bentuk bahan ajar ditetapkan atas dasar
analisis kurikulum dananalisis sumber bahan sebelumnya.B. Penyusunan Peta Bahan
AjarPeta kebutuhan bahan ajar disusun setelah diketahui berapa banyak bahanajar
yang harus disiapkan melalui analisis kebutuhan bahan ajar. PetaKebutuhan bahan
ajar sangat diperlukan guna mengetahui jumlah bahan ajaryang harus ditulis dan
sekuensi atau urutan bahan ajarnya seperti apa.Sekuensi bahan ajar ini sangat
diperlukan dalam menentukan prioritaspenulisan. Di samping itu peta dapat
digunakan untuk menentukan sifatbahan ajar, apakah dependen (tergantung) atau
independen (berdiri sendiri).Bahan ajar dependen adalah bahan ajar yang ada
kaitannya antara bahanajar yang satu dengan bahan ajar yang lain, sehingga dalam
penulisannyaharus saling memperhatikan satu sama lain, apalagi kalau
salingmempersyaratkan. Sedangkan bahan ajar independen adalah bahan ajar
yangberdiri sendiri atau dalam penyusunannya tidak harus memperhatikan atauterikat
dengan bahan ajar yang lain.Sebagai contoh peta bahan ajar untuk Biologi SMA
semester I Peta diambildari SK nomor 2, KD nomor 1, dimana materi pokok sebagai
judul bahan ajar.19Memahami hakikatbiologi sebagai ilmu,menemukan obyek
danragam persoalannyadari......Mempelajari ruanglingkup biologi,manfaat
danbahayanya1. Obyek Biologi2. Persoalan Biologi3. Tingkat organisasikehidupan4.
Permasalahanbiologi5. Manfaat biologibagi manusia danlingkunganMateri
Pemb.Judul B. AjarKompetensi Dasar (KD)SK
20. 20. Panduan Pengembangan Bahan AjarC. Struktur Bahan AjarDalam penyusunan
bahan ajar terdapat perbedaan dalam strukturnya antarabahan ajar yang satu dengan
bahan ajar yang lain. Guna mengetahuiperbedaan-perbedaan dimaksud dapat dilihat
pada matrik berikut ini:Bahan Ajar Cetak (Printed)No. Komponen Ht Bu Ml LKS Bro
Lf Wch F/GbMo/M1. Judul √ √ √ √ √ √ √ √ √2. Petunjuk belajar - √ √ - - - - -3.
KD/MP - √ √ √ √ √ ** ** **4. Informasi pendukung √ √ √ √ √ ** ** **5. Latihan - √
√ - - - - - -6. Tugas/langkah kerja - √ √ - - - ** **7. Penilaian - √ √ √ √ √ ** ** **Ht:
handout, Bu:Buku, Ml:Modul, LKS:Lembar Kegiatan Siswa, Bro:Brosur,Lf:Leaflet,
Wch:Wallchart, F/Gb:Foto/ Gambar, Mo/M: Model/MaketD. Penyusunan Bahan Ajar
CetakBahan ajar dapat berupa handout, buku, lembar kegiatan siswa (LKS),
modul,brosur atau leaflet, Wallchart, Foto/Gambar, Model/Maket. Dalam
menyusunbahan yang perlu diperhatikan adalah bahwa judul atau materi yang
disajikanharus berintikan KD atau materi pokok yang harus dicapai oleh peserta
didik,di samping itu menurut Steffen-Peter Ballstaedt bahan ajar cetak
harusmemperhatikan beberapa hal sebagai berikut:• Susunan tampilan, yang
menyangkut: Urutan yang mudah, judul yangsingkat, terdapat daftar isi, struktur
kognitifnya jelas, rangkuman, dantugas pembaca.• Bahasa yang mudah, menyangkut:
mengalirnya kosa kata, jelasnyakalimat, jelasnya hubungan kalimat, kalimat yang
tidak terlalu panjang.• Menguji pemahaman, yang menyangkut: menilai melalui
orangnya, checklist untuk pemahaman.• Stimulan, yang menyangkut: enak tidaknya
dilihat, tulisan mendorongpembaca untuk berfikir, menguji stimulan.• Kemudahan
dibaca, yang menyangkut: keramahan terhadap mata (hurufyang digunakan tidak
terlalu kecil dan enak dibaca), urutan teksterstruktur, mudah dibaca.• Materi
instruksional, yang menyangkut: pemilihan teks, bahan kajian,lembar kerja (work
sheet).a. HandoutIstilah handout memang belum ada padanannya dalam bahasa
Indonesia.Handout biasanya merupakan bahan ajar tertulis yang diharapkan
dapatmendukung bahan ajar lainnya atau penjelasan dari guru. Steffen-Peter20
21. 21. Panduan Pengembangan Bahan AjarBallstaedt mengemukakan dua fungsi dari
handout yaitu:• Guna membantu pendengar agar tidak perlu mencatat.• Sebagai
pendamping penjelasan si penceramah/guru.Sebuah handout harus memuat paling
tidak:• Menuntun pembicara secara teratur dan jelas• Berpusat pada pengetahuan hasil
dan pernyataan padat.• Grafik dan tabel yang sulit digambar oleh pendengar dapat
denganmudah didapat.Sesuai dengan yang telah dijelaskan di atas bahwa handout
disusun atasdasar KD yang harus dicapai oleh peserta didik. Dengan demikian
makahandout harus diturunkan dari kurikulum. Handout biasanya merupakanbahan
tertulis tambahan yang dapat memperkaya peserta didik dalambelajar untuk mencapai
kompetensinya.Langkah-langkah menyusun handout adalah sebagai berikut:•
Melakukan analisis kurikulum• Menentukan judul handout, sesuaikan dengan KD dan
materi pokok yangakan dicapai.• Mengumpulkan referensi sebagai bahan penulisan.
Upayakan referensiterkini dan relevan dengan materi pokoknya.• Menulis handout,
dalam menulis upayakan agar kalimat yang digunakantidak terlalu panjang, untuk
siswa SMA diperkirakan jumlah kata perkalimatnya tidak lebih dari 25 kata dan
dalam satu paragraf usahakanjumlah kalimatnya antara 3 – 7 kalimat saja.•
Mengevaluasi hasil tulisan dengan cara dibaca ulang, bila perlu dibacaorang lain
terlebih dahulu untuk mendapatkan masukan.• Memperbaiki handout sesuai dengan
kekurangan-kekurangan yangditemukan.• Gunakan berbagai sumber belajar yang
dapat memperkaya materihandout misalnya buku, majalah, internet, jurnal hasil
penelitian.b. BukuSebuah buku biasanya akan berisi tentang sesuatu yang menjadi
buahpikiran dari seorang pengarangnya. Jika seorang guru menyiapkan sebuahbuku
yang digunakan sebagai bahan ajar maka buah pikirannya harusditurunkan dari KD
yang tertuang dalam kurikulum, sehingga buku akanmemberi makna sebagai bahan
ajar bagi peserta didik yangmempelajarinya.Sebuah buku akan dimulai dari latar
belakang penulisan, definisi/pengertian dari judul yang dikemukakan, penjelasan
ruang lingkuppembahasan dalam buku, hukum atau aturan-aturan yang
dibahas,contoh-contoh yang diperlukan, hasil penelitian, data dan
interpretasinya,berbagai argumen yang sesuai untuk disajikan.21
22. 22. Panduan Pengembangan Bahan AjarLangkah-langkah yang dapat dilakukan oleh
seorang guru dalam menulisbuku adalah sebagai berikut:• Mempelajari kurikulum
dengan cara menganalisisnya• Menentukan judul buku yang akan ditulis sesuai
dengan SK yang akandisediakan bukunya.• Merancang outline buku agar isi buku
lengkap mencakup seluruh aspekyang diperlukan untuk mencapai suatu kompetensi.•
Mengumpulkan referensi sebagai bahan penulisan, upayakan untukmenggunakan
referensi terkini dan relevan dengan bahan kajiannya.• Menulis buku dilakukan
dengan memperhatikan penyajian kalimat yangdisesuaikan dengan usia dan
pengalaman pembacanya. Untuk siswaSMA upayakan untuk membuat kalimat yang
tidak terlalu panjang,maksimal 25 kata per kalimat dan dalam satu paragraf 3 – 7
kalimat.• Mengevaluasi/mengedit hasil tulisan dengan cara membaca ulang.Jika ada
kekurangan segera dilakukan penambahan.• Memperbaiki tulisan• Gunakan berbagai
sumber belajar yang dapat memperkaya materimisalnya buku, majalah, internet,
jurnal hasil penelitian.c. ModulModul adalah seperangkat bahan ajar yang disajikan
secara sistematissehingga penggunanya dapat belajar dengan atau tanpa
seorangfasilitator/guru. Dengan demikian maka sebuah modul harus dapatdijadikan
sebuah bahan ajar sebagai pengganti fungsi guru. Kalau gurumemiliki fungsi
menjelaskan sesuatu maka modul harus mampumenjelaskan sesuatu dengan bahasa
yang mudah diterima peserta didiksesuai dengan tingkat pengetahuan dan usianya.•
Penulisan bahan ajar modulDalam menulis bahan ajar khususnya modul terdapat
beberapatahapan yang harus dilalui, yaitu:- Analisis SK dan KDAnalisis dimaksudkan
untuk menentukan materi-materi mana yangmemerlukan bahan ajar. Dalam
menentukan materi dianalisisdengan cara melihat inti dari materi yang akan
diajarkan,kemudian kompetesi yang harus dimiliki oleh siswa dan hasilbelajar kritis
yang harus dimiliki oleh siswa (critical learningoutcomes) itu seperti apa.-
Menentukan judul-judul modulJudul modul ditentukan atas dasar KD-KD atau
materipembelajaran yang terdapat dalam silabus. Satu kompetensi dapatdijadikan
sebagai judul modul apabila kompetensi itu tidak terlalubesar, sedangkan besarnya
kompetensi dapat dideteksi antara laindengan cara apabila diuraikan ke dalam materi
pokok mendapatkanmaksimal 4 MP, maka kompetensi itu telah dapat dijadikan
sebagai22
23. 23. Panduan Pengembangan Bahan Ajarsatu judul modul. Namun apabila diuraikan
menjadi lebih dari 4MP, maka perlu dipikirkan kembali apakah perlu dipecah
misalnyamenjadi 2 judul modul.- Pemberian kode modulKode modul sangat
diperlukan guna memudahkan dalampengelolaan modul. Biasanya kode modul
merupakan angka-angkayang diberi makna, misalnya digit pertama, angka satu (1)
berartiIPA, (2) : IPS. (3) : Bahasa. Kemudian digit kedua
merupakanklasifikasi/kelompok utama kajian atau aktivitas atau spesialisasipada
jurusan yang bersangkutan. Misalnya jurusan IPA, nomor 1digit kedua berarti Fisika,
2 Kimia, 3 Biologi dan seterusnya.- Penulisan ModulPenulisan modul dapat dilakukan
dengan langkah-langkah sebagaiberikut:* Perumusan KD yang harus
dikuasaiRumusan KD pada suatu modul merupakan spesifikasi kualitasyang
seharusnya telah dimiliki oleh siswa setelah ia berhasilmenyelesaikan modul tersebut.
KD yang tercantum dalam moduldiambil dari pedoman khusus kurikulum 2004.
Apabila siswatidak berhasil memiliki tingkah laku sebagai yang dirumuskandalam
KD itu, maka KD pembelajaran dalam modul itu harusdirumuskan kembali. Dalam
hal ini barangkali bahan ajar yanggagal, bukan siswa yang gagal. Kembali pada
terminalbehaviour, jika terminal behaviour diidentifikasi secara tepat,maka apa yang
harus dikerjakan untuk mencapainya dapatditentukan secara tepat pula.Contoh
Rumusan KD yang harus dikuasai:Anda mampu menguji daya hantar listrik berbagai
larutan untukmembedakan larutan elektrolit dan non elektrolit hasilnyamemenuhi
kriteria sebgai berikut:1) Ada rancangan percobaan elektrolit .2) Terdapat kesimpulan
ciri-ciri hantaran arus listrik dalamberbagai larutan berdasarkan hasil pengamatan.3)
Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dannon elektrolit berdasarkan
sifat hantaran listriknya.4) Menjelaskan penyebab kemampuan larutan
elektrolitmenghantarkan arus listrik.5) Menjelaskan bahwa larutan elektrolit dapat
berupa senyawaion dan senyawa kovalen polar.* Menentukan alat
evaluasi/penilaianCriterion items adalah sejumlah pertanyaan atau tes yangdigunakan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalammenguasai suatu KD dalam
bentuk tingkah laku. Karenapendekatan pembelajarannya yang digunakan adalah23
24. 24. Panduan Pengembangan Bahan Ajarkompetensi, dimana sistem evaluasinya
didasarkan padapenguasaan kompetensi, maka alat evaluasi yang cocok
adalahmenggunakan pendekatan Panilaian Acuan Patokan (PAP) atauCriterion
Referenced Assesment.Evaluasi dapat segera disusun setelah ditentukan KD yang
akandicapai sebelum menyusun materi dan lembar kerja/tugas-tugasyang harus
dikerjakan oleh siswa. Hal ini dimaksudkan agarevaluasi yang dikerjakan benar-benar
sesuai dengan apa yangdikerjakan oleh siswa.Contoh evaluasi dari contoh KD di
atas:No (75% kriteria keberhasilan)*) Ya Tdk1. Ada rancangan percobaan elektrolit.2.
Terdapat kesimpulan ciri-ciri hantaran arus listrikdalam berbagai larutan berdasarkan
hasilpengamatan.3. Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolitdan non
elektrolit berdasarkan sifat hantaranlistriknya.4. Menjelaskan penyebab kemampuan
larutanelektrolit menghantarkan arus listrik.5. Menjelaskan bahwa larutan elektrolit
dapat berupasenyawa ion dan senyawa kovalen polar.TotalCatatan *) : Jika 75% dari
ke-5 kriteria terpenuhi, makadinyatakan lulus.* Penyusunan MateriMateri atau isi
modul sangat tergantung pada KD yang akandicapai. Materi modul akan sangat baik
jika menggunakanreferensi–referensi mutakhir yang memiliki relevansi dariberbagai
sumber misalnya buku, internet, majalah, jurnal hasilpenelitian. Materi modul tidak
harus ditulis seluruhnya, dapatsaja dalam modul itu ditunjukkan referensi yang
digunakan agarsiswa membaca lebih jauh tentang materi itu. Tugas-tugas harusditulis
secara jelas guna mengurangi pertanyaan dari siswatentang hal-hal yang seharusnya
siswa dapat melakukannya.Misalnya tentang tugas diskusi. Judul diskusi diberikan
secarajelas dan didiskusikan dengan siapa, berapa orang dalamkelompok diskusi dan
berapa lama.Kalimat yang disajikan tidak terlalu panjang. Bagi siswa SMAupayakan
untuk membuat kalimat yang tidak terlalu panjang,maksimal 25 kata per-kalimat dan
dalam satu paragraf 3–7kalimat.24
25. 25. Panduan Pengembangan Bahan AjarGambar-gambar yang sifatnya mendukung isi
materi sangatdiperlukan, karena di samping memperjelas penjelasan jugadapat
menambah daya tarik bagi siswa untuk mempelajarinya.* Urutan pembelajaranUrutan
pembelajaran dapat diberikan dalam petunjukmenggunakan modul. Misalnya dibuat
petunjuk bagi guru yangakan mengajarkan materi tersebut dan petunjuk bagi
siswa.Petunjuk siswa diarahkan kepada hal-hal yang harus dikerjakandan yang tidak
boleh dikerjakan oleh siswa, sehingga siswa tidakperlu banyak bertanya, guru juga
tidak perlu terlalu banyakmenjelaskan atau dengan kata lain guru berfungsi
sebagaifasilitator.* Struktur bahan ajar/modulStruktur modul dapat bervariasi,
tergantung pada karaktermateri yang akan disajikan, ketersediaan sumberdaya
dankegiatan belajar yang akan dilakukan. Secara umum modulharus memuat paling
tidak:- Judul- Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)- Kompetensi yang akan dicapai-
Informasi pendukung- Latihan-latihan- Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja
(LK)- Evaluasi/Penilaiand. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)Lembar kegiatan siswa
(student work sheet) adalah lembaran-lembaranberisi tugas yang harus dikerjakan
oleh peserta didik. Lembar kegiatansiswa akan memuat paling tidak; judul, KD yang
akan dicapai, waktupenyelesaian, peralatan/bahan yang diperlukan untuk
menyelesaikantugas, informasi singkat, langkah kerja, tugas yang harus dilakukan,
danlaporan yang harus dikerjakan.Dalam menyiapkan lembar kegiatan siswa dapat
dilakukan denganlangkah-langkah sebagai berikut:• Analisis kurikulumAnalisis
kurikulum dimaksudkan untuk menentukan materi-materi manayang memerlukan
bahan ajar LKS. Biasanya dalam menentukan materidianalisis dengan cara melihat
materi pokok dan pengalaman belajardari materi yang akan diajarkan, kemudian
kompetesi yang harusdimiliki oleh siswa.• Menyusun peta kebutuhan LKSPeta
kebutuhan LKS sangat diperlukan guna mengetahui jumlah LKS yangharus ditulis
dan sekuensi atau urutan LKS-nya juga dapat dilihat.25
26. 26. Panduan Pengembangan Bahan AjarSekuens LKS ini sangat diperlukan dalam
menentukan prioritaspenulisan. Diawali dengan analisis kurikulum dan analisis
sumber belajar.• Menentukan judul-judul LKSJudul LKS ditentukan atas dasar KD-
KD, materi-materi pokok ataupengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum.
Satu KD dapatdijadikan sebagai judul modul apabila kompetensi itu tidak
terlalubesar, sedangkan besarnya KD dapat dideteksi antara lain dengan caraapabila
diuraikan ke dalam materi pokok (MP) mendapatkan maksimal 4MP, maka
kompetensi itu telah dapat dijadikan sebagai satu judul LKS.Namun apabila diuraikan
menjadi lebih dari 4 MP, maka perlu dipikirkankembali apakah perlu dipecah
misalnya menjadi 2 judul LKS.• Penulisan LKSPenulisan LKS dapat dilakukan
dengan langkah-langkah sebaga berikut:- Perumusan KD yang harus
dikuasaiRumusan KD pada suatu LKS langsung diturunkan dari dokumen SI.-
Menentukan alat PenilaianPenilaian dilakukan terhadap proses kerja dan hasil kerja
pesertadidik. Karena pendekatan pembelajar-an yang digunakan adalahkompetensi,
dimana penilaiannya didasarkan pada penguasaankompeten-si, maka alat penilaian
yang cocok adalah menggunakanpendekatan Panilaian Acuan Patokan (PAP) atau
CriterionReferenced Assesment. Dengan demikian guru dapat menilainyamelalui
proses dan hasil kerjanya.- Penyusunan MateriMateri LKS sangat tergantung pada
KD yang akan dicapai. Materi LKSdapat berupa informasi pendukung, yaitu
gambaran umum atauruang lingkup substansi yang akan dipelajari. Materi dapat
diambildari berbagai sumber seperti buku, majalah, internet, jurnal hasilpenelitian.
Agar pemahaman siswa terhadap materi lebih kuat, makadapat saja dalam LKS
ditunjukkan referensi yang digunakan agarsiswa membaca lebih jauh tentang materi
itu. Tugas-tugas harusditulis secara jelas guna mengurangi pertanyaan dari siswa
tentanghal-hal yang seharusnya siswa dapat melakukannya, misalnya tentangtugas
diskusi. Judul diskusi diberikan secara jelas dan didiskusikandengan siapa, berapa
orang dalam kelompok diskusi dan berapalama.- Struktur LKSStruktur LKS secara
umum adalah sebagai berikut:* Judul* Petunjuk belajar (Petunjuk siswa)*
Kompetensi yang akan dicapai* Informasi pendukung* Tugas-tugas dan langkah-
langkah kerja* Penilaian26
27. 27. Panduan Pengembangan Bahan Ajare. BrosurBrosur adalah bahan informasi
tertulis mengenai suatu masalah yangdisusun secara bersistem atau cetakan yang
hanya terdiri atas beberapahalaman dan dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan
yang berisiketerangan singkat tetapi lengkap tentang perusahaan atau
organisasi(Kamus besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, Balai Pustaka, 1996).Dalam
menyusun sebuah brosur sebagai bahan ajar, brosur paling tidakmemuat antara lain:•
Judul diturunkan dari KD atau materi pokok sesuai dengan besarkecilnya materi.•
KD/materi pokok yang akan dicapai, diturunkan dari SI dan SKL.• Informasi
pendukung dijelaskan secara jelas, padat, menarikmemperhatikan penyajian kalimat
yang disesuaikan dengan usia danpengalaman pembacanya. Untuk siswa SMA
upayakan untuk membuatkalimat yang tidak terlalu panjang, maksimal 25 kata per
kalimat dandalam satu paragraf 3 – 7 kalimat.• Tugas-tugas dapat berupa tugas
membaca buku tertentu yang terkaitdengan materi belajar dan membuat resumenya.
Tugas dapatdiberikan secara individu atau kelompok dan ditulis dalam kertas lain.•
Penilaian dapat dilakukan terhadap hasil karya dari tugas yangdiberikan.• Gunakan
berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materimisalnya buku, majalah,
internet, jurnal hasil penelitian.f. LeafletA separate sheet of printed matter, often
folded but not stitched(Webster’s New World, 1996). Leatlet adalah bahan cetak
tertulis berupalembaran yang dilipat tapi tidak dimatikan/dijahit. Agar terlihat
menarikbiasanya leaflet didesain secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi
danmenggunakan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah dipahami.Leaflet
sebagai bahan ajar juga harus memuat materi yang dapatmenggiring peserta didik
untuk menguasai satu atau lebih KD.Dalam membuat leaflet secara umum sama
dengan membuat brosur,bedanya hanya dalam penampilan fisiknya saja, sehingga isi
leaflet dapatdilihat pada brosur di atas. Leaflet biasanya ditampilkan dalam bentukdua
kolom kemudian dilipat.g. WallchartWallchart adalah bahan cetak, biasanya berupa
bagan siklus/proses ataugrafik yang bermakna menunjukkan posisi tertentu. Misalnya
tentangsiklus makhluk hidup binatang antara ular, tikus dan lingkungannya atauproses
dari suatu kegiatan laboraturium. Dalam mempersiapkannyawallchart paling tidak
berisi tentang:27
28. 28. Panduan Pengembangan Bahan Ajar• Judul diturunkan dari KD atau materi pokok
sesuai dengan besarkecilnya materi.• Petunjuk penggunaan wallchart, dimaksudkan
agar wallchart tidakterlalu banyak tulisan.• Informasi pendukung dijelaskan secara
jelas, padat, menarik dalambentuk gambar, bagan atau siklus.• Tugas-tugas ditulis
dalam lembar kertas lain, misalnya berupa tugasmembaca buku tertentu yang terkait
dengan materi belajar danmembuat resumenya. Tugas lain misalnya menugaskan
siswa untukmenggambar atau membuat bagan ulang. Tugas dapat diberikan
secaraindividu atau kelompok.• Penilaian dapat dilakukan terhadap hasil karya dari
tugas yangdiberikan.• Gunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya
materimisalnya buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian.h.
Foto/GambarFoto/gambar memiliki makna yang lebih baik dibandingkan
dengantulisan. Foto/gambar sebagai bahan ajar tentu saja diperlukan saturancangan
yang baik agar setelah selesai melihat sebuah atau serangkaianfoto/gambar siswa
dapat melakukan sesuatu yang pada akhirnyamenguasai satu atau lebih KD.Dalam
menyiapkan sebuah gambar untuk bahan ajar dapat dilakukandengan langkah sebagai
berikut:• Judul diturunkan dari KD atau materi pokok sesuai dengan besar
kecilnyamateri. Jika foto, maka judulnya dapat ditulis dibaliknya.• Buat desain
tentang foto/gambar yang dinginkan dengan membuatstoryboard. Storyboard foto
tidak akan sebanyak untuk video/film.• Informasi pendukung diambilkan dari
storyboard secara jelas, padat,menarik ditulis dibalik foto. Gunakan sumber lain yang
dapatmemperkaya materi misalnya foto, internet, buku. Agar foto enakdilihat dan
memuat cukup informasi, maka sebaiknya foto/gambarberukuran paling tidak 20-R.•
Pengambilan gambar dilakukan atas dasar stroryboard. Agar hasilnyabaik dikerjakan
oleh orang yang menguasai penggunaan foto, ataukalau gambar digambar oleh orang
yang terampil menggambar.• Editing terhadap foto/gambar dilakukan oleh orang yang
menguasaisubstansi/isi materi video/film.• Agar hasilnya memuaskan, sebaiknya
sebelum digandakan dilakukanpenilaian terhadap program secara keseluruhan baik
secara substansi,edukasi maupun sinematografinya.• Foto/gambar biasanya tidak
interaktif, namun tugas-tugasnya dapatdiberikan pada akhir penampilan gambar,
misalnya untuk pembelajaran28
29. 29. Panduan Pengembangan Bahan Ajarbahasa Inggris siswa diminta untuk
menceritakan ulang secara oraltentang situasi dalam foto/gambar. Tugas-tugas dapat
juga ditulisdalam lembar kertas lain, misalnya berupa menceritakan ulang tentangfoto/
gambar yang dilihatnya dalam bentuk tertulis. Tugas dapatdiberikan secara individu
atau kelompok.• Penilaian dapat dilakukan terhadap penampilan siswa
dalammenceritakan kembali foto/gambar yang dilihatnya atau cerita tertulisdari
foto/gambar yang telah dilihatnya.i. Model/MaketModel/maket yang didesain secara
baik akan memberikan makna yanghampir sama dengan benda aslinya. Weidermann
mengemukakan bahwadengan meilhat benda aslinya yang berarti dapat dipegang,
maka pesertadidik akan lebih mudah dalam mempelajarinya. Misalnya
dalampembelajaran biologi siswa dapat melihat secara langsung bagian-bagiantubuh
manusia melalui sebuah model. Biasanya model semacam ini dapatdibuat dengan
skala 1:1 artinya benda yang dilihat memiliki besar yang persissama dengan benda
aslinya atau dapat juga dengan skala yang lebih kecil,tergantung pada benda apa yang
akan dibuat modelnya. Bahan ajar semacamini tidak dapat berdiri sendiri melainkan
harus dibantu dengan bahan tertulisagar memudahkan guru dalam melaksanakan
pembelajaran maupun siswadalam belajar. Dalam memanfaatkan model/maket
sebagai bahan ajar harusmenggunakan KD dalam kurikulum sebagai acuannya.• Judul
diturunkan dari kompeternsi dasar atau materi pokok sesuaidengan besar kecilnya
materi.• Membuat rancangan sebuah model yang akan dibuat baik
substansinyamaupun bahan yang akan digunakan sebagai model.• Informasi
pendukung dijelaskan secara jelas, padat, menarik padaselembar kertas. Karena tidak
mungkin sebuah model memuatinformasi tertulis kecuali keterangan-keterangan
singkat saja. Gunakanberbagai sumber yang dapat memperkaya informasi misalnya
buku,majalah, internet, jurnal hasil penelitian.• Agar hasilnya memuaskan, sebaiknya
pembuatan model atau maketdilakukan oleh orang yang memiliki keterampilan untuk
membuatnya.Bahan yang digunakan tentu saja disesuaikan dengan
kemampuankeuangan dan kemudahan dalam mencarinya.• Tugas dapat diberikan
pada akhir penjelasan sebuah model, denganmemberikan pertanyaan-pertanyaan oral.
Tugas-tugas dapat juga ditulisdalam lembar kertas lain, misalnya berupa tugas
menjelaskan secaratertulis tentang misalnya untuk pembelajaran biologi, fungsi
jantungbagi kehidupan manusia. Tugas dapat diberikan secara individu
ataukelompok.• Penilaian dapat dilakukan terhadap jawaban lisan atau tertulis
daripertanyaan yang diberikan.29
30. 30. Panduan Pengembangan Bahan AjarE. Evaluasi dan RevisiSetelah selesai menulis
bahan ajar, selanjutnya yang perlu Anda lakukanadalah evaluasi terhadap bahan ajar
tersebut. Evaluasi ini dimaksudkan untukmengetahui apakah bahan ajar telah baik
ataukah masih ada hal yang perludiperbaiki. Teknik evaluasi bisa dilakukan dengan
beberapa cara, misalnyaevaluasi teman sejawat ataupun uji coba kepada siswa secara
terbatas.Respondenpun bisa anda tentukan apakah secara bertahap mulai dari one
toone, group, ataupun class.Komponen evaluasi mencakup kelayakan isi, kebahasaan,
sajian, dankegrafikan.Komponen kelayakan isi mencakup, antara lain:1. Kesesuaian
dengan SK, KD2. Kesesuaian dengan perkembangan anak3. Kesesuaian dengan
kebutuhan bahan ajar4. Kebenaran substansi materi pembelajaran5. Manfaat untuk
penambahan wawasan6. Kesesuaian dengan nilai moral, dan nilai-nilai
sosialKomponen Kebahasaan antara lain mencakup:1. Keterbacaan2. Kejelasan
informasi3. Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar4.
Pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien (jelas dan singkat)Komponen Penyajian
antara lain mencakup:1. Kejelasan tujuan (indikator) yang ingin dicapai2. Urutan
sajian3. Pemberian motivasi, daya tarik4. Interaksi (pemberian stimulus dan
respond)5. Kelengkapan informasiKomponen Kegrafikan antara lain mencakup:1.
Penggunaan font; jenis dan ukuran2. Lay out atau tata letak3. Ilustrasi, gambar, foto4.
Desain tampilanKomponen-komponen penilaian di atas dapat Anda kembangkan ke
dalamformat instrumen evaluasi. Contoh format evaluasi adalah sebagai berikut:30
31. 31. Panduan Pengembangan Bahan AjarContoh Format Instrumen Evaluasi Formatif
Bahan AjarINSTRUMEN EVALUASI FORMATIFJudul Bahan Ajar : ...........Mata
Pelajaran : ...........Penulis : ...........Evaluator : ...........Tanggal : ...........Petunjuk
pengisianBerilah tanda check (v) pada kolom yang paling sesuai dengan penilaian
Anda.1 = sangat tidak baik/sesuai2 = kurang sesuai3 = cukup4 = baik5 = sangat
baik/sesuaiNo Komponen 1 2 3 4 5KELAYAKAN ISI1 Kesesuaian dengan SK, KD2
Kesesuaian dengan kebutuhan siswa3 Kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajar4
Kebenaran substansi materi5 Manfaat untuk penambahan wawasan pengetahuan6
Kesesuaian dengan nilai-nilai, moralitas, sosialKEBAHASAAN7 Keterbacaan8
Kejelasan informasi9 Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia10 Penggunaan
bahasa secara efektif dan efisienSAJIAN11 Kejelasan tujuan12 Urutan penyajian13
Pemberian motivasi14 Interaktivitas (stimulus dan respond)15 Kelengkapan
informasiKEGRAFISAN16 Penggunaan font (jenis dan ukuran)17 Lay out, tata
letak18 Ilustrasi, grafis, gambar, foto19 Desain tampilanBerdasarkan hasil evaluasi
tersebut, selanjutnya Anda dapat melakukan revisi atau perbaikanterhadap bahan ajar
yang Anda kembangkan. Setelah itu, bahan ajar siap untuk Andamanfaatkan dalam
proses pembelajaran.Komentar/saran
evaluator:..........................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........31

Recommended

Strategic Planning Fundamentals

Excel 2013 Essential Training

Solving Business Problems

8. pengembangan bahan ajar

Kiki Yulita Sari


Juknis pengembangan-bahan-ajar

sakalebat

Power point Langkah -langkah pembuatan bahan ajar

Tatik prisnamasari

Prosedur pengembangan bahan ajar

Bu Ila


Pelatihan penyusunan buku teks,buku ajar, dan materi.

dangochied

Penyusunan bahan ajar (KELOMPOK 9)

Nastiti Rahajeng

Penyusunan bahan ajar (KELOMPOK 9)

Nastiti Rahajeng

 English
 Espanol
 Portugues
 Français
 Deutsche

 About
 Dev & API
 Blog
 Terms
 Privacy
 Copyright
 Support

LinkedIn Corporation © 2016

Online Deals.

Ads powered byWajam

Anda mungkin juga menyukai