OLEH :
DANDI SUPRIADI ( ACE 116 005 )
Selain itu dalam penulisan Makalah ini penulis merasa berhutang budi kepada berbagai pihak
terutama kepada dosen pengampu Dr. Debora M.Pd yang telah memberikan materi dan lain - lain
dengan penuh sabar dan iklas atas bimbingan tersebut penulis tidak dapat membalas berupa apapun
kecuali mengucapkan terimah kasih.
Akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan Makalah ini tentunya disana-sini masih terdapat
kelemahan ataupun kekurangan maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari
pihak manapun demi kesempurnaan makalah ini, semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Penulis
2
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I................................................................................................................................................4
Pendahuluan......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................4
1.3 Manfaat Penulisan...................................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................................5
Pembahasan...................................................................................................................................5
2.1 Landasan Teori............................................................................................................................5
2.1.1 Konsep Dasar Pembelajaran.................................................................................................5
2.2.1 Landasan konsep pembelajaran............................................................................................5
2.2 Komponen Pembelajaran.............................................................................................................6
2.2.1 Tujuan pendidikan.........................................................................................................6
2.2.2 Peserta didik...................................................................................................................6
2.2.3 Guru/pendidik disekolah................................................................................................7
2.2.4 Orang tua dan lingkungan masyarakat...........................................................................7
2.2.5 Interaksi edukatif pendidik dan anak didik....................................................................8
2.2.6 Isi Pendidikan................................................................................................................8
2.3 Prinsip Pembelajaran...................................................................................................................9
2.3.1 Perhatian dan motivasi..........................................................................................................9
2.3.2 Keaktifan..............................................................................................................................9
2.3.3 Keterlibatan langsung/berpengalaman..................................................................................9
2.3.4 Pengulangan........................................................................................................................10
2.4 Macam – macam Pembelajaran...........................................................................................10
2.4.1 Strategi pembelajaran.........................................................................................................10
2.4.2 Pendekatan Pembelajaran...................................................................................................11
2.4.3 Model Pembelajaran...........................................................................................................11
BAB III............................................................................................................................................13
Penutup............................................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................13
3.2 Saran..........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................14
3
BAB I
Pendahuluan
4
BAB II
Pembahasan
2. Psikologis
Psikologi sebagai ilmu yang mempelajari gejala kejiwaan yang akhirnya mempelajari produk
dari gejala kejiwaaan ini dalam bentuk perilaku-perilaku yang nampak dan sangat dibutuhkan dalam
5
proses belajar. Diantara psikologi yang banyak dan memang masih bertahan menjadi landasan pokok
dalam dunia pendidikan dan pembelajaran yaitu psikologi kognitif dan behavioristik.
3. Sosiologis
Jika dalam belajar tanpa arah tujuan pada makna hidup manusia sebagai mahluk sosial,
maka belajar akan dijadikan cara untuk saling menguasai, memusnahkan, karena segala sesuatu
yang dipelajari, diketahui dipahami melalui belajar tidak digunakan dalam menciptakan kondisi
Landasan sosilogis ini sangat penting dalam mengiringi perkembangan inovasi pembelajaran yang
banyak terimbas oleh perubahan zaman yang semakin hedonistik. Maka Pemahaman akan belajar
yang ditinjau dari aspek sosiologis inilah yang sangat dibutuhkan dewasa ini.
4. Komunikasi
Pendidikan dan komunikasi ibarat setali tiga uang, yang satu memberikan pemaknaan
terhadap yang lainnya. Dalam prakteknya proses belajar atau pembelajaran akan menghasilkan suatu
kondisi di mana individu dalam hal ini siswa dan guru, siswa dnegan siswa atau interaksi yang
kompleks sekalipun pasti akan ditemukan suatu proses komunikasi. Landasan komunikasi ini akan
banyak memberikan warna dalam bentuk pendekatan, model, metode dan strategi pembelajaran,serta
pola-pola inovasi pembelajaran.
6
belajar yang tidak tahu apa-apa. Ia memiliki latar belakang, minat, dan kebutuhan serta kemampuan
yang berbeda. Bagi siswa, sebagai dampak pengiring (nurturent effect) berupa terapan pengetahuan
dan atau kemampuan di bidang lain sebagai suatu transfer belajar yang akan membantu
perkembangan mereka mencapai keutuhan dan kemandirian.
Perkembangan konsep pendidikan yang tidak hanya terbatas pada usia sekolah saja
memberikan konsekuensi pada pengertian peserta didik. Kalau dulu orang mengasumsikan peserta
didik terdiri dari anak-anak pada usia sekolah, maka sekarang peserta didik dimungkinkan termasuk
juga didalamnya orang dewasa.
Sehubungan dengan persoalan anak didik disekolah Amstrong (1981) mengemukakan beberapa
persoalan anak didik yang harus dipertimbangkan dalam pendidikan. Persoalan tersebut mencakup
apakah latar belakang budaya masyarakat peserta didik? Bagaimana tingkat kemampuan anak didik?
Hambatan-hambatan apakah yang dirasakan anak didik disekolah? Dan bagaimana penguasaan anak
didik disekolah? Berdasarkan persoalan tersebut perlu diciptakan pendidikan yang memperhatikan
perbedaan individual, perhatian khusus pada anak yang memiliki kelainan, dan penanaman sikap dan
tanggung jawab pada anak didik.
7
dalam mengadakan pembinaan atau bimbingan. Pemimpin keagamaan sebagai pendidik, tampak pada
aktifitas kerohanian manusia.
2.2.5 Interaksi edukatif pendidik dan anak didik
Proses pendidikan bisa terjadi apabila terdapat interaksi antara komponen-komponen
pendidikan. Terutama interaksi antara pendidik dan anak didik. Interaksi pendidik dengan anak didik
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Tindakan yang dilakukan pendidik dalam
interaksi tersebut mungkn berupa tindakan berdasarkan kewibawaan, tindakan berupa alat pendidikan,
dan metode pendidikan.
2.2.6 Isi Pendidikan
Isi pendidikan memiliki kaitan yang erat dengan tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan
pendidikan perlu disampaikan kepada peserta didik isi yang biasanya disebut kurikulum dalam
pendidikan formal.
Secara etimologis, kurikulum ( curriculum ) berasal dari bahasa Yunani, curir yang artinya
“pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. yaitu suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari
dari garis start sampai garis finish. Secara terminologis, istilah kurikulum mengandung arti sejumlah
pengetahuan atau mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan siswa guna mencapai suatu
tingkatan atau ijazah.
Pengertian kurikulum secara luas tidak hanya berupa mata pelajaran atau bidang studi dan
kegiatan-kegiatan belajar siswa saja, tetapi juga segala sesuatu yang berpengaruh terhadap
pembentukan pribadi siswa sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan. Misalnya fasilitas
kampus, lingkungan yang aman, suasana keakraban dalam proses belajar mengajar, media dan
sumber-sumber belajar yang memadai.
Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam
seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan
dan dalam perkembangan kehidupan manusia, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa
dilakukan tanpa menggunakan landasan yang kokoh dan kuat.
Selain kurikilum materi pun merupakan salah satu isi dari pendidikan dan juga merupakan
salah satu faktor penentu keterlibatan siswa. Adapun karakteristik dari materi yang bagus menurut
Hutchinson dan Waters adalah
Adanya teks yang menarik.
Adanya kegiatan atau aktivitas yang menyenangkan serta meliputi kemampuan berpikir
siswa.
Memberi kesempatan siswa untuk menggunakan pengetahuan dan ketrampilan yang sudah
mereka miliki.
8
2.3.1 Perhatian dan motivasi
Perhatian mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Perhatian terhadap pelajaran
akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan,
diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, akan
membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya. Motivasi adalah tenaga yang digunakan untuk
menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Menurut H.L. Petri, “motivation is the concept
we use when we describe the force action on or within an organism to initiate and direct behavior”.
Motivasi data merupakan tujuan pembelajaran. Sebagai alat, motivasi merupakan salah satu faktor
seperti halnya intelegensi dan hasil belajar sebelumnya yang dapat menentukan keberhasilan belajar
siswa dalam bidang pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan.
2.3.2 Keaktifan
Belajar tidak dapat dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak dapat dilimpahkan kepada orang
lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalaminya sendiri. John Dewey
mengemukakan bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya
sendiri, maka inisiatif harus datang sendiri.Guru sekedar pembimbing dan pengarah.Menurut teori
kognitif, belajar menunjukkan adanya jiwa yang sangat aktif, jiwa mengolah informasi, tidak sekedar
menyimpannya saja tanpa mengadakan transformasi. Menurut teori ini anak memiliki sifat aktif,
konstruktif dan mampu merencanakan sesuatu. Dalam proses balajar mengajar anak mampu
mengidantifikasi, merumuskan masalah, mencari dan menemukan fakta, menganalisis, menafsirkan
dan menarik kesimpulan.
Dalam setiap proses belajar siswa selalu menampakkan keaktifan. Keaktifan itu dapat berupa
kegiatan fisik dan kegiatan psikis. Kegiatan fisik bisa berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih
keterampilan-keterampilan, dan sebagainya. Sedangkan kegiatan psikis misalnya menggunakan
khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan
satu konsep dengan yang lain, menyimpulkan hasil percobaan dan kegiatan psikis yang lain.
9
penghayatan dan internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap dan nilai, dan juga pada saat
mengadakan latihan-latihan dalam pembentukan keterampilan.
2.3.4 Pengulangan
Menurut teori psikologi daya, belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang
terdiri atas mengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan, berpikir, dan sebagainya.
Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang. Berangkat dari salah
satu hukum belajarnya “law of exercise”, Thorndike mengemukakan bahwa belajar ialah
pembentukan hubungan antara stimulus dan respons, dan pengulangan terhadap pengamatan-
pengamatan itu memperbesar peluang timbulnya respons benar.
Pada teori psikologi Conditioning, respons akan timbul bukan karena oleh stimulus saja
tetapi oleh stimulus yang di kondisikan, misalnya siswa berbaris masuk ke kelas, mobil berhenti pada
saat lampu merah.Ketiga teori tersebut menekankan pentingnya prinsip pengulangan dalam belajar
walaupun dengan tujuan yang berbeda. Walaupun kita tidak dapat menerima bahwa belajar adalah
pengulangan seperti yang dikemukakan ketiga teori tersebut, karena tidak dapat dipakai untuk
menerangkan semua bentuk belajar, namun prinsip pengulangan masih relevan sebagai dasar
pembelajaran.
10
1. Dewi Salma Prawiradilaga : strategi pembelajaran adalah upaya yang dilakukan oleh perancang
dalam menentukan tehnik penyampaian pesan, penentuan metode, dan media, alur isi pelajaran,
serta interaksi antara pengajar dan peserta didik.
2. Wina Sanjaya : strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan)
termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam pembelajaran untuk
mencapai tujuan tertentu.
11
3. Langkah-langkah mengajar yang duperlukan agar model pembelajaran dapat
dilaksanakan secara optimal
4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
12
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar merupakan suatu sistem yang terdiri dari unsur tujuan,
bahan pelajaran, alat, siswa dan guru.Semua unsur atau komponen tersebut saling berkaitan, saling
mempengaruhi dan semuanya berfungsi dengan berorientasi pada tujuan.Seperti telah kita ketahui
bahwa tugas utama guru ialah mengajar yang berarti membelajarkan siswa untuk mencapai tujuan
tertentu atau kompetensi. Tujuan atau kompetensi itu telah dirumuskan dalam kurikulum yang
berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran yang menjadi persoalan pokok ialah bagaimana memilih dan
menentukan strategi pembelajaran. Strategi belajar mengajar menentukan jenis interaksi di dalam
proses pembelajaran.Selain itu metode mengajar juga diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar.
Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Metode mengajar
mempengaruhi belajar, metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa
yang tidak baik. Kemudian, sebagai seorang pendidik, juga harus mengetahui pendekatan-pendekatan
yang bisa digunakan dalam pembelajaran serta teknik-teknik yang sesuai untuk pembelajaran.
3.2 Saran
Makalah ini tentunya disana-sini masih terdapat kelemahan ataupun kekurangan maka penulis
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pihak manapun demi kesempurnaan makalah ini,
Dan semoga Materi yang tercantum di makalah ini dapat menambah wawasan pengetahuan
kita tentang Pembelajaran, konsep dasar, komponen – komponen pembelajaran, prinsip pembelajaran
dan lain lain
13
DAFTAR PUSTAKA
http://sakinahninaarz009.blogspot.co.id/2014/06/macam-macam-pendekatan-
pembelajaran.html
https://www.scribd.com/doc/70377108/Makalah-Pendekatan-Dan-Model-Pembelajaran,html
http://nikmamuhammadjds.blogspot.co.id/2012/11/model-model-pembelajaran-sd.html
http://www.matematrick.com/2015/08/perbedaan-strategi-pendekatan-metode.html
http://techonly13.wordpress.com/2010/08/01/asas-asas-pembelajaran/
http://blog.unsri.ac.id/download1/15206.pdf
http://blog.tp.ac.id/pdf/tag/makalah-prinsip-prinsip-belajar-dan-pembelajaran.pdf
http://blog.elearning.unesa.ac.id/pdf-archive/prinsip-belajar-dan-asas-asas-pembelajaran-
dalam-bentuk-pdf.pd
14