M.K : BAHAN BAKAR DAN PELUMAS 1. Komposisi Bahan Bakar Hingga saat ini bahan bakar cair merupakan bahan bakar yang banyak digunakan, mengingat segi keuntungan yang ada untuk keperluan-keperluan pada motor bakar pembakaran dalam (Internal Combustion Engine). Komposisi bahan bakar dapat dikenali dengan Nomenklatur Senyawa Hidrokarbon. Umumnya bahan bakar minyak atau hampir seluruhnya merupakan ikatan Hidrokarbon, yang terdiri dari unsur Carbon (C), dan Hidrogen(H) yang tergabung sebagai senyawa hidrokarbon. Jadi hal ini C dan H merupakan unsur yang pokok didalam bahan bakar minyak mineral. Di samping unsur C dan H didalamnya terdapat juga unsur-unsur lain seperti Sulfur (S), Nitrogen (N), Oksigen (O) dan logam - logam dalam jumlah kecil. Komposisi dari pada minyak yang telah dihilangkan air dan garamnya adalah terdiri dari unsur mayor Carbon (C) 83–87 % dan impuritis 0-5% Nitrogen (N) 0-1% dan Oksigen (O2) 0-1% 2. Sifat – sifat bahan bakar Di dalam bahan bakar tentu ada sifat – sifat yang harus kita ketahui, sifat menguntungkan, dan sifat fisika bahan bakar. Sifat menguntungkan antara lain : a. Sifat cair bahan bakar minyak Sifat ini ditinjau dari segi teknik yang menguntungkan, yaitu cairannya mudah sekali mengalir dan mudah menyesuaikan dengan tempat penampungan. Bahan bakar yang bersifat cair mudan sekali ditransportasikan dengan memompakannya melalui pipa atau selang sehingga bias mengalir sendiri, serta mudah disimpan dalam bentuk tangki yang seperti apapun. b. Bahan bakar minnyak mempunyai nilai kalor tinggi Bahan bakar minyak mempunyai kalor yang tinggi dibandingkan dengan bahan bakar yang lain dalam jumlah g yang sama. Misalnya 1 kg bensin menghasilkan kalori yang lebih tinggi daripada 1 kg batubara atau kayu. c. Minyak menghasilkan beberapa macam bahan bakar Berdasar pada minyak mentah hasil pengeboran bias diperoleh berbagai macam fraksi destilasi yang merupakan bahan bakar untuk keperluan bermacam macam mesin. Hal ini justru sangat menguntungkan dalam perancangan model mesin termasuk system bahan bakarnya,, sehingga pada kebutuhan bahan bakar dapat disesuaikan dengan masing – masing jenis mesin tersebut. Sifat fisika bahan bakar antara lain : a. Berat jenis Berat jenis adalah sifat minyak yang penting yang memiliki nilai dalam perdagangan. Berat jenis itu juga disebut sebagai grafitasi jenis. Grafitasi jenis merupakan suatu perbandingan berat bahan bakar minyak dengan berat dari air dan volume yang sama, dengan suhu yang sama pula. Bahan bakar minyak pada umumnya mempunyai berat jenis antara 0.82 – 0.96 dengan kata lain minyak lebih ringan daripada air. b. Viskositas Viskositas merupakan suatu ukuran dari besar perlawanan zat cair untuk mengalir dari besarnya tahanan geser dalam dari suatu bahan cair. Satuan viskositas adalah centi poise. Pada umumnya makin tinggi derajat API, makin kecil viskositasnya, begitu juga sebaliknya. Viskositas/kekentalan sangat penting, artinya bagi para pengguna bahan bakar minyak utnuk motor ataupun mesin industry, akan berpengaruh terhadap bentuk dan jenis mesin yang menggunakan bahan bakar tersebut. c. Nilai kalori Nilai kalori bahan bakar minyak adalah jumlah panas yang ditimbulkan oleh suatu gram bahan bakar tersebut dengan meningkatkan temperatur 1 gr air dari 3,50 C – 4,50 C, dengan satuan kalori (RP. Koesoemadinata : 1980). d. Ttik tuang Titik tuang suatu minyak merupakan suhu terendah minyak yang keadaannya masih dapat mengalir karena berat sendiri. Titik tuang ini diperlukan sehubungan dengan kondisi pengilangan dan pemakain minyak itu sendiri, sehingga diharapkan minyak masih bias untuk dipompakan ataupun mengalir pada suhu yang berada di bawah titik tuang. e. Titik didih Titik didih minyak berbeda-beda sesuai dengan grafitasinya. Untuk wilayah dengan grafitasi API-nya rendah, maka titik didihnya tinggi karena mempunyai berat jenis yang tinggi. Sedangkan untuk grafitasi API-nya tinggi maka titik didihnya rendah. 3. Tara kalor mekanik Tara kalor mekanik merupakan suatu panas sejumlah 1 kilo kalori setara dengan usaha sebesar 427 kgm, artinya untuk mengangkat beban seberat 427 kg dengan jarak lintasan 1 m, atau 1 kg beban sejauh 427 m diperlukan energy sebanyak 1 kilo kalori, dapat dikatakan bahwa 1 kkal sama dengan 427 kgm. Hal ini deapat diketahui bahwa: Usaha = Gaya x Jarak , dalam hal ini Usaha (Joule), Gaya (Newton atau kgm /s2 ) dan Jarak (meter). Tara kalor mekanik bahan bakar bensin Bensin adalah bahan bakar motor, hasil dari pemurnian minyak kasar, bensin memiliki Bj 0,7 dan nilai pembakarannya 10.000 kkal, artinya bila 1 kg bensin dibakar dengan sempurna akan menghasilkan kurang lebih 10.000 kilo kalori, jadi (10.000 x 427) kgm = 4.270.000 kgm. Tara kalor mekanik bahan bakar gas Bahan bakar ini sering disebut pula dengan gas bumi dan mempunyai nilai pembakaran 6500 kkal. Bahan bakar ini baik sekali digunakan untuk bahan bakar gas. Maka konversinya (6500 x 427) kgm = 2.775.500 kgm. Gas generator Gas ini dapat diperoleh dari pembakaran kokas di dalam dapur generator. Hasil dari gas generator ini adalah sangat panas dan mempunyai nilai pembakaran 700-1000 kkal. Jadi nilai kalori dari pembakarannya, apabila disetarakan menjadi (700 x 427) kgm = 298.900 kgm, dan atau (1000 x 427) kgm = 427.000 kgm. Gas generator kebanyakan dipakai untuk pemggerak turbin gas.
Sumber bahan tugas :
Supraptono, 2004. Bahan Bakar dan Pelumas. Semarang 173513415-Bahan-Ajar-TMD114-Bahan-Bakar-Dan-Pelumas.pdf