Anda di halaman 1dari 4

Nama: Teresa Manuella Manihuruk

Kelas: XI IPA 2

Laporan

1. Proses pengolahan minyak bumi

a. Proses destilasi

Proses pengolahan minyak bumi yang pertama adalah proses destilasi. Destilasi merupakan
proses pemisahan fraksi-fraksi yang terdapat di minyak bumi, di mana pemisahan fraksi tersebut
berdasarkan pada perbedaan titik didih. Hasil dari proses destilasi ini antara lain adalah gas,
bensin, minyak tanah, diesel, oli, lilin dan aspal

b. Proses cracking

 Cracking merupakan proses pengolahan minyak bumi yang memiliki tujuan untuk menguraikan
molekul-molekul besar senyawa hidrokarbon menjadi molekul hidrokarbon yang memiliki
ukuran lebih kecil. Proses cracking ini sering biasa disebut juga dengan proses refinery.

c. Proses reforming

Proses pengolahan minyak bumi yang selanjutnya adalah proses reforming. Reforming
merupakan proses mengubah struktur pada molekul fraksi yang mutunya buruk menjadi molekul
fraksi yang mutunya akan lebih baik. Proses reforming ini dapat dilakukan dengan menggunakan
metode katalis atau proses pemanasan. 

d. Proses polimerasi dan alkilasi

Setelah adanya perbaikan/perubahan struktur molekul fraksi dilanjutkan dengan proses alkilasi
yaitu proses penambahan jumlah atom pada suatu fraksi sehingga molekul fraksi tersebut
menjadi lebih panjang dan bercabang. Sedangkan proses polimerasi yaitu proses penggabungan
antara molekul-molekul kecil menjadi molekul yang lebih besar dalam sebuah fraksi sehingga
mutu dari produk akhir menjadi meningkat.

e. Proses treating

Proses pengolahan minyak bumi yang kelima adalah proses treating. Treating merupakan proses
pemurnian fraksi minyak bumi melalui tahap eliminasi bahan-bahan pengotor yang terlibat
dalam proses pengolahan. Inti dari proses ini adalah mengeliminasi bahan-bahan yang tidak
memberikan mutu dalam proses pengolahan minyak mentah ini sehingga hasil akhirnya nanti
mutunya akan bertambah.
f. Proses blending

Proses pengolahan minyak bumi pada tahapan terakhir adalah proses blending. Blending
merupakan proses yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk siap pakai dengan cara
menambahkan bahan-bahan aktif ke dalam fraksi minyak bumi. Salah satu bahan aktif yang
digunakan adalah TEL (tetra ethyl lead). Setelah melalui proses ini maka hasil dari pengolahan
minyak bumi mutunya menjadi lebih baik dan menjadi bahan yang siap pakai.

2. Mutu bensin berdasarkan angka oktan

Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan penting sampai saat
ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang memiliki rantai C5-C10.
Kadarnya bervariasi tergantung komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan. bensin
dengan kualitas yang baik harus mengandung lebih banyak alkana rantai
bercabang/alisiklik/aromatik dibandingkan alkana rantai lurus. Kualitas bensin ini dinyatakan
oleh bilangan oktan .Bilangan oktan (octane number) merupakan ukuran dari kemampuan
bahan bakar untuk mengatasi ketukan sewaktu terbakar dalam mesin. Semakin tinggi nilai
oktan, berartisemakin sedikit ketukannya, dan semakin baik juga mutunya. Kualitas bensin
ditentukan berdasarkan bilangan oktan, yaitu angka yang menunjukkan persentase isooktana
(2,2,4–trimetilpentana) dalam bensin. Bilangan oktan 100 berarti bensin tersebut setara dengan
isooktana murni dalam hal sifat pembakaran. Sedangkan bilangan oktan 0 berarti bensin tersebut
setara dengan heptana murni. Bilangan oktan 75 berarti bensin tersebut terdiri dari 75%
isooktana dan 25% heptana. Semakin tinggi bilangan oktan, semakin baik kualitas bensin
tersebut.  

3. Dampak hasil pembakaran minyak bumi

a. Timbulnya kabut asap

 Kabut asap atau smog adalah asap dari pembakaran senyawa minyak bumi dan gas alam, seperti
pada pabrik dan kendaraan bermotor, yang menyatu dengan uap air sehingga menimbulkan kabut
yang pekat. Kabut asap berbahaya karena mengganggu pandangan, menyebabkan pengendara
tidak bisa melihat jauh. Kabut asap juga mengakibatkan gangguan saluran pernafasan, mulai dari
radang-radang, asma hingga kanker dan kematian.

b. Terjadinya hujan asam

 Hujan asap terjadi ketika nitrogen oksida (NO2) dan sulfur dioksida (SO2) dari asap
pembakaran minyak bumi dan gas alam naik ke permukaan atmosfer dan bereaksi dengan uap
air. Reaksi ini mengakibatkan terbentuknya asam nitrat dan asam sulfida di awan. Asam ini akan
turun ke tanah ketika hujan terjadi, menjadi hujan asam. Hujan asam berbahaya karena
mengakibatkan korosi atau pengkaratan pada logam. Hujan asam juga mengakibatkan kerusakan
tanah dan kematian pada tumbuhan.

c. Terjadinya pemanasan global

Gas karbon dioksida yang dikeluarkan pembakaran minyak bumi dan gas alam adalah gas rumah
kaca, artinya gas ini menyerap panas. Meningkatnya gas karbon dioksida di mengakibatkan
meningkatnya suhu atmosfer bumi dan menyebabkan perubahan iklim.

d. Gangguan pernafasan

 Pembakaran bahan bakar dari minyak bumi dan gas alam yang berlangsung tidak sempurna akan
menghasilkan gas karbon monoksida (CO), disamping gas karbon dioksida (CO2). Gas karbon
monoksida ini berbahaya karena menghalangi pengikatan oksigen oleh hemoglobin, akibatnya,
pernafasan menjadi terganggung.

e. Kanker paru-paru

 Partikel halus yang dikeluarkan knalpot kendaraan bermotor dapat merusak sel di paru-paru dan
menyebabkan kanker paru-paru.

4. cara yang harus dilakukan untuk mengatasi dampak pembakaran minyak bumi

a. Menggunakan energi listrik


cara yang paling efektif adalah dengan mengganti bahan bakar dari bahan bakar minyak ke
bahan bakar listrik. Ini karena, untuk menghasilkan energi dari bahan bakar minyak perlu proses
pembakaran. Yang efeknya berupa emisi yang menimbulkan pencemaran udara. Tapi energi
listrik tidak menghasilkan emisi jadi lebih ramah lingkungan.

b. Penanaman pohon dan hutan kota

Tumbuhan itu bisa menukar karbondioksida menjadi oksigen saat fotosintesis. Itu artinya,
penanaman pohon terutama pada daerah yang punya polusi tinggi itu sangat penting. Tujuannya
untuk menstabilkan kadar oksigen. Jadi udaranya tetap sehat untuk dihirup. Dan bukan cuma
manusia, pembakaran minyak bumi juga menghasilkan gas seperti karbondioksida, karbon
monoksida, dan belerang oksida. Jadi fungsi pohon terutama di daerah perkotaan itu dapat
mengurangi dampak negatif dari emisi yang dihasilkan kendaraan bermotor.

c. Beralih ke kendaraan umum

Selain mengurangi kemacetan, kalau banyak orang yang memakai kendaraan umum apalagi
kendaraan umum ini berbasis listrik seperti kereta listrik maka polusi yang dihasilkan dari
kendaraan bermotor itu bisa di minimalkan.

Anda mungkin juga menyukai