Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TDO

Disusun Oleh :
Nama : RISWAN MUALFIDIN
Kelas : X TKR 1
No Absen :

SMK ISLAM AL HIKMAH MAYONG JEPARA


2017/ 2018
BAB I
PENDAHULUAN
Bahan bakar adalah sesuatu yang digunakan untuk melakukan proses pembakaran dan
menghasilkan kalor. Bahan bakar dapat digolongkan berdasar dari asal bahan bakar yaitu
bahan bakar nabati, mineral, dan fosil. Ditinjau dari bentuknya bahan bakar dapat dibedakan
menjadi tiga bentuk yaitu sebagai berikut :
1. Bahan bakar padat seperti batu bara dan kayu bakar.
2. Bahan bakar cair/minyak seperti bensin, solar, avtur, minyak tanah dan minyak berat.
3. Bahan bakar gas seperti seperti LPG ( liquid propana gas) dan gas alam.
Ada beberapa tipe bahan bakar dan pelumas yang digunakan pada kendaraan bermotor.
Beberapa diantaranya berisi racun dan zat kimia yang mudah terbakar dan ini harus di tangani
dengan hati–hati. Penggunaan tipe bahan bakar atau pelumas disesuaikan dengan karaktristik
terhadap kebutuhan, agar tidak terjadi kesalahan yang menyebabkan kerusakan pada mesin
pembangkit tenaga. Pemakaian bahan bakar yang tidak sesuai dengan karakter mesin
mungkin dapat menyebabkan kerusakan pada sistem kerja mesin maupun efek yang lain,
yaitu berupa polusi lingkungan. Oleh karena itu sangatlah penting bagi kita untuk mengetahui
perbedaan tipe karakteristik pelumas dan bahan bakar, beserta cara penangananya yang
benar.
Sampai saat ini bahan bakar yang biasa di gunakan pada mobil dan sebagian kendaraan
bermotor adalah bensin dan solar (diesel). Beberapa negara ada yang menggunakan alkohol,
LPG dan bahan bakar lainya, namun demikian secara garis besar penjelasan dan penggunaan
tentang bahan bakar yang ada dipasaran umum yaitu berupa bensin dan solar (diesel).

BAHAN BAKAR MINYAK


Bahan bakar minyak adalah bahan bakar mineral cair yang di peroleh dari hasil
tambang pengeboran sumur – sumur minyak yaitu minyak mentah atau crude oil. Hasil dari
pengolahan minyak mentah ini akan menghasilkan bermacam-macam bahan bakar yang
memiliki kualitas yang berbeda-beda.
Minyak mentah berbentuk cairan kental hitam dan berbau kurang sedap. Minyak
mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah atom C 1 sampai 50. Titik
didih hidrokarbon meningkat seiring bertambahnya jumlah atom C yang berada didalam
molekulnya. Minyak mentah tidak dapat digunakan sebagai bahan bakar sebelum diolah.

A. Proses pembuatan bahan bakar minyak


Adapun proses pengolahan minyak mentah menjadi bahan bakar minyak adalah sebagai
berikut :
1. Destilasi
Destilasi adalah pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik
didihnya. Fraksi minyak bumi yang dihasilkan berdasarkan rentang titik didihnya
dapat dilihat pada table berikut ini :
Table A.1 Fraksi minyak mentah berdasarkan titik didihnya.

No. Fraksi-fraksi Rentang rantai karbon Trayek titik didih ◦C


1 Gas C1 – C5 0 – 50
2 Bensin (gasoline) C6 – C11 50 – 85
3 Kerosin C12 – C20 85 – 105
4 Solar C21 – C30 105 – 135
5 Minyak Berat C31 – C40 135 – 300
6 Residu > C40 > 300

2. Konversi (cracking)
konversi adalah penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar
menjadi molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang kecil. Terdapat tiga cara untuk
proses konversi antara lain sebagai berikut :
a. Cara panas (thermal cracking), yaitu dengan penggunaan suhu tinggi dan tekanan
yang rendah.
b. Cara katalis (catalytic cracking), yaitu dengan penggunaan katalis. Katalis yang
digunakan biasanya SiO2 atau Al2O3 bauksit. Reaksi dari perengkahan katalitik
melalui mekanisme perengkahan ion karbonium.
c. Hidrocracking merupakan kombinasi antara perengkahan dan hidrogenasi untuk
menghasilkan senyawa yang jenuh.
3. Alkilasi
Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi molekul yang
lebih panjang dan bercabang. Dalam proses ini menggunakan katalis asam kuat
seperti H2SO4, HCl, AlCl3 (suatu asam kuat Lewis).
4. Proses Pengolahan (treatment).
treatment Proses ini dimaksudkan untuk menyiapkan fraksi-fraksi hidrokarbon untuk
diolah lebih lanjut, juga untuk diolah menjadi produk akhir.
5. Formulasi dan Pencampuran (Blending)
Blending yaitu proses pencampuran fraksi-fraksi hidrokarbon dan penambahan bahan
aditif untuk mendapatkan produk akhir dengan spesikasi tertentu.
6. Proses-proses lainnya, antara lain meliputi: pengolahan limbah, proses penghilangan
air asin (sour-water stripping), proses pemerolehan kembali sulfur (sulphur recovery),
proses pemanasan, proses pendinginan, proses pembuatan hidrogen, dan proses-
proses pendukung lainnya.

B. Macam-macam Bahan Bakar Minyak


1. Bensin
Bensin adalah hidrokarbon yang dibentuk oleh C7H16 dan C8H18 yang
mempunyai kemampuan untuk menguap pada suhu rendah. Bensin juga dikenal
dengan sebutan gasoline/petrol, yang efisien digunakan pada mesin dengan pengapian
busi dan juga dapat digunkan pada mesin kompressi tinggi pada kondisi biasa. Bensin
pada dasarnya adalah persenyawaan jenuh dari hidro karbon, dan merupakan
komposisi isooctane dengan normal-heptana.Serta senyawa molekulnya tergolong
dalam kelompok senyawa hidrokarbon alkana. Kualitas bensin dinyatakan dengan
angka oktan, atau octane number.
Angka octan adalah prosentase volume isooctane di dalam campuran antara
isooctane dengan normal heptana yang menghasilkan intensitas knocking atau daya
ketokan dalam proses pembakaran ledakan dari bahan bakar yang sama dengan bensin
yang bersangkutan. Bensin yang ada di pasaran di kenal ada tiga kelompok : (1)
Regular–grade, (2) Premium–grade, dan (3) Third-grade Gassoline. Adapun di-
Indonesia pertamina mengelompokkanya menjadi : bensin, premium, aviation gas dan
super. Berdasarkan jumlah C7H16 dan C8H18 bensin dibedakan menjadi beberapa jenis
yaitu sebagai berikut:
1. Premium ( 87 % C8H18 dan 13% C7H16), memiliki rasio kompressi (7-9 :1)
2. Pertamax ( 92 % C8H18 dan 8% C7H16), memiliki perbandingan kompressi ( 9-10 :
1)
3. Pertamax plus ( 95 % C8H18 dan 5% C7H16), memiliki perbandingan kompressi (
10-11 :1 )
4. Untuk jenis bensin yang memiliki 100% C8H18 sering digunakan pada kejuaraan F1
dan MOTO GP.
2. Solar
Solar adalah bahan bakar minyak hasil sulingan dari minyak bumi mentah,
bahan bakar ini mempunyai warna kuning cokelat yang jernih. Minyak solar ini
biasanya digunakan sebagai bahan bakar pada semua jenis motor Diesel dan juga
sebagai bahan bakar untuk pembakaran langsung di dalam dapur–dapur kecil yang
menghendaki hasil pembakaran yang bersih. Minyak ini sering disebut juga sebagai
gas oil, ADO, HSD, atau Dieseline. Pada temperatur biasa, artinya pada suhu kamar
tidak menguap, dan titik nyalanya jauh lebih tinggi dari pada bahan bakar bensin.
Kualitas solar dinyatakan dengan angka setane atau cetane number (CN).
Bilangan setane yaitu besar prosentase volume normal cetane dalam campuranya
dengan methylnapthalene yang menghasilkan karakteristik pembakaran yang sama
dengan solar yang bersangkutan (Drs. Warsowiwoho : 1976). Secara umum solar
dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (1) Light Diesel Fuel (LDF) mempunyasi CN
= 50, (2) Medium Diesel Fuel (MDF) mempunyasi CN = 50, dan (3) Heavy Diesel
Fuel (HDF) mempunyasi CN = 35.

C. Sifat dan Syarat Bahan Bakar Minyak


1. Bahan Bakar Bensin
Bensin mengandung hidrokarbon hasil sulingan dari produksi minyak mentah.
Bensin mengandung gas yang mudah terbakar, umumnya bahan bakar ini di
pergunakan untuk mesin dengan pengapian busi. Sifat yang di miliki bensin antara
lain:
a. Mudah menguap pada temperatur normal,
b. Tidak berwarna, tembus pandang dan berbau,
c. Titik nyala rendah (-10° sampai -15°C),
d. Berat jenis rendah (0,60 s/d 0,78),
e. Dapat melarutkan oli dan karet,
f. Menghasilkan jumlah panas yang besar (9,500 s/d 10,500 kcal/kg),
g. Setelah di bakar sedikit meninggalkan karbon.
Adapun syarat–syarat bensin yang baik dan memberikan kerja mesin yang lembut,
yaitu sebagai berikut:
a. Mudah terbakar, artinya mampu tercipta pembakaran serentak di dalam ruang
bakar dengan sedikit knocking atau dentuman,
b. Mudah menguap, artinya bensin harus mampu membentuk uap dengan mudah
untuk memberikan campuran udara dengan bahan bakar yang tepat saat
menghidupkan mesin yang masih dingin,
c. Tidak beroksidasi dan bersifat pembersih, artinya sedikit perubahan kualitas dan
perubahan bentuk selama di simpan. Selain itu juga bensin harus mencegah
pengendapan pada sistem intake,
d. Angka octane, adalah suatu angka untuk mengukur bahan bakar bensin terhadap
daya anti knock characteristic. Bensin dengan nilai oktan yang tinggi akan tahan
terhadap timbulnya engine knocking.
2. Bahan bakar solar
Bahan bakar Diesel biasa juga di sebut dengan light oil atau solar, yaitu suatu
campuran dari hidro karbon yang telah di destilase setelah bensin dan minyak tanah
dari minyak mentah pada temperatur 200°C sampai 340°C. Bahan bakar jenis ini atau
biasa disebut sebagai bahan bakar solar sebagian besar digunakan untuk
menggerakkan mesin Diesel. Bahan bakar Diesel mempunyai sifat utama yaitu
sebagai berikut :
a. Tidak berwarna atau sedikit kekuning-kuningan dan berbau,
b. Encer dan tidak menguap di bawah temperatur normal,
c. Titik nyala tinggi (40°C sampai 100°C),
d. Terbakar spontan pada 350°C, sedikit di bawah bensin,
e. Berat jenis 0,82 s/d 0,86,
f. Menimbulkan panas yang besar (10,500 kcal/kg), dan
g. Mempunyai kandungan sulfur yang lebih besar di banding dengan bensin.

Syarat–syarat pengunaan solar sebagai bahan bakar harus memperhatikan kualitas


solar, antara lain adalah sebagai berikut:
a. Mudah terbakar, artinya waktu tertundanya pembakaran harus pendek/singkat,
sehingga mesin mudah dihidupkan. Solar harus memungkinkan kerja mesin yang
lembut dengan sedikit knocking,
b. Tetap encer pada suhu dingin (tidak mudah membeku), menunjukan Solar harus
tetap cair pada suhu rendah sehingga mesin akan mudah di hidupkan dan berputar
lembut,
c. Daya pelumasan, artinya Solar juga berfungsi sebagai pelumas untuk pompa
injeksi dan nossel. Oleh karena itu harus mempunyai sifat dan daya lumas yang
baik,
d. Kekentalan, berkait dengan syarat melumas dalam arti Solar harus memiliki
kekentalan yang baik sehingga mudah untuk dapat di semprotkan oleh injektor,
e. Kandungan sulfur, karakteristik Sulfuir yang dapat merusak pemakaian komponen
mesin sehingga mempersyaratkan kandungan sulfur solar harus sekecil mungkin
(< 1 %), dan
f. Angka cetane, Yaitu suatu cara untuk mengontrol bahan bakar solar dalam
kemampuan untuk mencegah terjadinya knocking, tingkat yang lebih besar
memiliki kemampuan yang lebih baik.

D. Penyimpanan Bahan Bakar Minyak


Cara penyimpanan yang aman untuk bahan bakar yaitu sebagai berikut.

1. Selama penyimpanan pada tangki, kualitas bahan bakar dapat meningkat karena
kotoran yang bercampur selama proses dan pengeringan dapat berpisah, disamping
itu, air yang ada dalam bahan bakar mengendap sehingga bahan bakar menjadi lebih
murni.
2. Timbulnya oksidasi apabila penyimpanannya terlalu lama. Untuk mengatasinya
dilakukan pembungkusan dengan gas nitrogen. Oksidasi berbahaya karena dapat
menghasilkan kotoran dan bensin mudah terbakar apabila temperature naik.

E. Proses Pembakaran Bensin dan Solar Di Dalam Mesin

Pembakaran adalah reaksi antara bahan bakar dengan udara ( oksigen/O2 ) yang
terjadi pada suhu yang merupakan titik bakar bahan bakar untuk menghsilkan panas serta
panas dan nyala. Pada proses pembakaran bensin, ada tiga syarat yang harus dipenuhi
agar proses pembakaran dapat terjadi yaitu adanya bahan bakar( bensin ), oksigen dan
nyala api. Untuk mendapatkan pembakaran sempurna, maka campuran bahan bakar dan
udara yang ideal adalah 15 kg udara dengan 1 kg bensin atau setara dengan 900 liter
udara dengan 1 liter bensin. Untuk reaksi pembakaran bensin dapat dituliskan sebagai
berikut.

C + O2 → CO2
2C + O2 → 2CO
2H2 + O2 → 2H2O
S + O2 →SO2
C8H18 + 12,5O2 + N2 → 9H2O + 8CO2 + N2 + ENERGI
Sedangkan proses pembakran pada bahan bakar solar adalah udara yang diisap ke
dalam ruang bakar akan dikompresi oleh gerakan piston. Bahan bakar diinjeksikan pada +
150 sebelum TMA pada langkah kompresi hingga + 100 setelah TMA ke udara tekan dan
bersuhu tinggi. Akibatnya, bahan bakar terbakar dengan sendirinya oleh udara kompresi.
Suhu udara kompresi harus di atas 500 C0 (9320 F).

KESIMPULAN

Berdasar uraian di atas dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:


1. Bahan bakar adalah bahan–bahan yang diperlukan untuk proses pembakaran.
2. Bahan bakar yang di pakai di masyarakat beraneka macam, maka harus pandai
memilih bahan bakar yang baik dan tepat untuk proses pembakaran.
3. Bahan bakar yang sering di pakai adalah bensin dan solar. Untuk mengetahui bensin
yang baik dengan melihat angka octan-nya, sedangkan solar yang baik dapat di lihat
dari angka cetan-nya.
DAFTAR PUSTAKA

http://j4ngandibuk4.blogspot.com/p/proses-pengolahan-minyak-bumi.html diakses pada hari


kamis 9 Oktober 2014 pukul 20:30 WITA.
supmwaiheru.kkp.go.id/Uploaded/BAHAN%20BAKAR.pdfDiktat ilmu bahan, bahan bakar dan
pelumas file pdf. diakses pada hari kamis 9 Oktober 2014 pukul 20:30 WITA.
A. Sistem pengapian konvensional pada motor bakar (sistem platina).

Pengapian jenis ini adalah yang pertama kali diterapkan dalam kendaraan
bermotor yang ada. Komponen platina ini berfungsi untuk mengatur dan memicu
terjadinya pengapian yang kemudian akan tersalurkan ke koil agar busi mampu
memercikan api untuk membakar BBM dengan sempurna sesuai putaran mesin.

Saat platina bekerja, arus akan mengalir dan menuju kumparan primer koil,
sehingga menciptakan arus listrik dari medan magnet di sekitar kumparan sekunder.
Begitu pula bila platina tidak bekerja, arus listrik secara otomatis akan terputus.
Piranti platina memiliki kelemahan utama pada titik kontak atau contact point. Ini
karena pemutus arus mekanis yang akan aus, bergantung lamanya pemakaian.
Jadi platina dalam sistem
pengapian standar kendaraan
adalah kontak poin (contact
point) yang berfungsi sebagai
penyulut (trigger) koil, Sehingga
mesin dapat menyala dengan baik
dengan tenaga yang maksimal.

Kelemahan utama
terdapat pada kontak pemutus,
dimana pada motor dengan silinder yang bayak dan berputar cepat maka frekuensi
pemutusan kontak pemutus tinggi sehingga waktu penutupan pendek yang akan
berakibat pada kemampuan pengapian yang kurang karena arus primer tidak
mencapai maksimal
A. Pengertian Mesin Mobil
Mesin mobil merupakan salah satu bagian di dalam kendaraan mobil yang menjadi
penggerak kendaraan. Dengan fungsinya tersebut, dapat dikatakan bahwa mesin menjadi
salah satu bagian yang cukup penting di dalam sebuah mobil. Tentunya anda merasa
penasaran bukan bagian apa sajakah yang terdapat di dalam mesin mobil? Dalam
makalah ini penulis akan menjelaskan mengenai komponen di dalam mesin mobil
beserta fungsinya.

B. Komponen Mesin Mobil


Komponen mesin merupakan bagian bagian utama yang yang di butuhkan dalam
suatu kendaraan dimana komponen itu memiliki fungsi penting gan saling
membutuhkan.

Konstruksi mesin mobil secara garis besar dibagi dalam dua bagian utama, yaitu:
a. Komponen yang tidak dapat bergerak. Seperti :
1. Kepala silinder (Cylinder head)
2. Blok silinder (Cylinder block)
3. Bak oli (Carter)

b. Komponen yang dapat bergerak, seperti :


1. Torak /seher (Piston) dan kelengkapanya
2. Poros engkol (crank shaft)
3. Poros bubungan (cam shaft)
4. Mekanisme katup (valve mecanisme)
5. Gigi timing (Timing gear)
6. Roda penerus (Fly wheel

 Konstruksi Kepala silinder

Nama-nama komponen :
1. Cylinder head cover
2. Gasket
3. Camshaft sprocket
4. Camshaft
5. Seal
6. Cylinder head
7. Spark plug
8. Collets
9. Retainer
10. Valve spring
11. Spring seat
12. Valve seal
13. Exhaust valve
14. Intake valve
15. Coolant outlet
16. Camshaft bearing
17. Rocker assembly
Nama-nama komponen :
1. Intake valve
2. Valve spring retainer lock
3. Oil seal
4. Spark plug
5. Adjusting shim
6. Valve lifter
7. Valve spring
8. Valve guide
9. Intake manifold
10. Exhaust manifold
11. Combustion chamber
12. Gasket
13. Water jacket
14. Exhaust valve

Nama-nama komponen

1. Rocker arm
2. Valve spring
3. Valve
4. Push rod
5. Valve lifter
6. Camshaft
 Konstruksi Blok Mesin

Nama-nama komponen
1. Ring piston
2. Piston & piston pin
3. Engine block
4. Camshaft
5. Camshaft gear / camshaft sprocket
6. Timing chain
7. Camshaft bushing
8. Crankshaft
9. Crankshaft gear
10. Main bearing
11. Connecting rod bearing
12. 1st Main bearing cap
13. Connecting rod cap
14. Nut

 Piston dan kelengkapanya


15. Main bearing cap
16. 5th main bearing cap
17. Thrust washer / thrust bearing
18. Pilot bearing
19. Cooling driened plug
20. Cooling driened plug
21. Main bearing
22. Bolt
23. Connecting rod
24. Lock pin

Nama-nama komponen
1. Piston ring
2. Piston
3. Small end
4. Piston pin
5. Connecting rod
6. Connecting rod bearing
7. Connecting rod journal
8. Connecting rod cap

 Poros Engkol (crankshaft)

C. Fungsi Komponen-komponen Mesin Mobil


1. Spark plug (Busi): untuk meloncatkan bunga api tegangan tinggi ke dalam silinder,
yang akan digunakan untuk membakar campuran udara dan bahan bakar.
2. Adjusting shim: penyetel celah dengan metode shim.
3. Valve lifter: Sebagai pengangkat katup
4. Cylinder head cover berfungsi melindungi mekanisme katup dan mencegah oli
menyiprat saat mesin hidup.
5. Exaust valve: untuk membuka dan menutup saluran buang atau exhaust manifold.
6. Valve guide: Untuk penghantar gerakan katup
7. Gasket: sebagai perapat yang biasanya digunakan untuk mencegah adanya
kebocoran.
8. Water jacket: untuk saluran air pendingin di dalam mesin.
9. Cylinder block (Blok Silinder) : untuk tempat silinder yang berfungsi sebagai tempat
bergeraknya piston
10. Piston (torak) : untuk menerima tekanan pembakaran dan meneruskan tekanan untuk
memutar poros engkol melalui connecting rod.
11. Batang piston (connecting rod) berfungsi untuk meneruskan tenaga/gerak dari piston
ke poros engkol.
12. Small end : untuk menempatkan pena piston
13. Big end : untuk pemegang pin journal pada poros engkol
14. Conecting rod bearings : sebagai bantalan
15. Oil hole : untuk menyalurkan oli pendingin menuju piston
16. Conecting rod cap : sebagai penahan connecting rod dengan pin
17. Combustion chamber/ ruang bakar : untuk tempat pembakaran campuran udara dan
bahan bakar
18. Valve seat/skep : sebagai tempat dudukan kepala katup
19. Oil seal : Sebagai perapat oli agar tidak masuk ke ruang bakar
20. Intake valve: untuk membuka dan menutup saluran pemasukan bahan bakar dan
udara
21. Valve keepers/pin katup: sebagai pengunci antara katup dengan pegas
22. To exhaust manifold : disambung dengan manifold buang
23. To intake manifold : disambung dengan manifold masuk
24. Poros engkol : sebagai pengubah gerak bolak-balik piston menjadi gerak putaran
yang diteruskan putaran ke system kopling system transmisi, putaran diteruskan ke
garden/ propeller dan ke roda.
25. Bak oli (carter) berfungsi untuk menampung oli ketika mesin berhenti
26. Crank pin: untuk tempat tumpuan big end batang piston
27. Counter balance weight: sebagai bobot penyeimbang putaran
28. Fly wheel / roda gila : sebagai peringan putaran pada poros engkol dan sebagai
starter mesin.
29. Poros nok (Cam shaft) : berfungsi untuk membuka dan menutup katup sesuai timing
(saat) yang ditentukan, menggerakkan pompa bensin dan sebagai gigi penggerak
distributor.
30. Cam shaft drive gear: sebagai gigi pemutar
31. Cam shaft driven gear: sebagai gigi yang diputarkan
32. Intake cam shaft: penggerak mekanik katup masuk
33. Exhaust cam shaft: penggerak mekanik katup buang
34. Cam shaft timing pulley: untuk menepatkan posisi katup dengan piston
35. Cut-out groove: untuk menggerakkan didtributor
36. Karburator : sebagai pencampur udara dengan bensin, dan menyediakan campuran
udara dan bahan bakar secara tepat
37. Nozzle (injector): untuk menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar (mesin diesel)
38. Timing gear, timing belt, timing chain/ kamrat : untuk penghubung putaran poros
engkol dengan poros nok, sekaligus menepatkan posisi katup dengan piston.
39. Bak engkol : sebagai tempat penampung oli mesin.
40. Radiator: menampung air pendingin untuk didinginkan oleh kipas.
41. Slang bawah radiator: Untuk mengalirkan air ke engine
42. Slang atas radiator: Untuk mengalirkan air panas dari engine
43. Thermostaat: Sebagai pengontrol suhu kerja engine
44. Tali kipas/Fan belt: Untuk menggerakkan kipas pendingin
45. Tangki (Fuel tank): sebagai penampung bahan bakar
46. Koil: Merubah arus masuk primer menjadi arus keluar sekunder bertegangan tinggi
47. Distributor: Mendistribusikan/membagi arus tegangan tinggi ke tiap busi
48. Pena torak (piston pin) berfungsi untuk menghubungkan torak dengan bagian ujung
yang kecil small end pada batang torak,
49. Pompa oli : Menghisap oli dari bak oli dan kemudian menekan dan menyalurkan ke
bagian bagian mesin yang bergerak,
50. Filter oli berfungsi menyari oli mesin dari kotoran, logam logam, carbon, endapan
lumpur dan lain lain.

Anda mungkin juga menyukai