TDO
Disusun Oleh :
Nama : RISWAN MUALFIDIN
Kelas : X TKR 1
No Absen :
2. Konversi (cracking)
konversi adalah penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar
menjadi molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang kecil. Terdapat tiga cara untuk
proses konversi antara lain sebagai berikut :
a. Cara panas (thermal cracking), yaitu dengan penggunaan suhu tinggi dan tekanan
yang rendah.
b. Cara katalis (catalytic cracking), yaitu dengan penggunaan katalis. Katalis yang
digunakan biasanya SiO2 atau Al2O3 bauksit. Reaksi dari perengkahan katalitik
melalui mekanisme perengkahan ion karbonium.
c. Hidrocracking merupakan kombinasi antara perengkahan dan hidrogenasi untuk
menghasilkan senyawa yang jenuh.
3. Alkilasi
Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi molekul yang
lebih panjang dan bercabang. Dalam proses ini menggunakan katalis asam kuat
seperti H2SO4, HCl, AlCl3 (suatu asam kuat Lewis).
4. Proses Pengolahan (treatment).
treatment Proses ini dimaksudkan untuk menyiapkan fraksi-fraksi hidrokarbon untuk
diolah lebih lanjut, juga untuk diolah menjadi produk akhir.
5. Formulasi dan Pencampuran (Blending)
Blending yaitu proses pencampuran fraksi-fraksi hidrokarbon dan penambahan bahan
aditif untuk mendapatkan produk akhir dengan spesikasi tertentu.
6. Proses-proses lainnya, antara lain meliputi: pengolahan limbah, proses penghilangan
air asin (sour-water stripping), proses pemerolehan kembali sulfur (sulphur recovery),
proses pemanasan, proses pendinginan, proses pembuatan hidrogen, dan proses-
proses pendukung lainnya.
1. Selama penyimpanan pada tangki, kualitas bahan bakar dapat meningkat karena
kotoran yang bercampur selama proses dan pengeringan dapat berpisah, disamping
itu, air yang ada dalam bahan bakar mengendap sehingga bahan bakar menjadi lebih
murni.
2. Timbulnya oksidasi apabila penyimpanannya terlalu lama. Untuk mengatasinya
dilakukan pembungkusan dengan gas nitrogen. Oksidasi berbahaya karena dapat
menghasilkan kotoran dan bensin mudah terbakar apabila temperature naik.
Pembakaran adalah reaksi antara bahan bakar dengan udara ( oksigen/O2 ) yang
terjadi pada suhu yang merupakan titik bakar bahan bakar untuk menghsilkan panas serta
panas dan nyala. Pada proses pembakaran bensin, ada tiga syarat yang harus dipenuhi
agar proses pembakaran dapat terjadi yaitu adanya bahan bakar( bensin ), oksigen dan
nyala api. Untuk mendapatkan pembakaran sempurna, maka campuran bahan bakar dan
udara yang ideal adalah 15 kg udara dengan 1 kg bensin atau setara dengan 900 liter
udara dengan 1 liter bensin. Untuk reaksi pembakaran bensin dapat dituliskan sebagai
berikut.
C + O2 → CO2
2C + O2 → 2CO
2H2 + O2 → 2H2O
S + O2 →SO2
C8H18 + 12,5O2 + N2 → 9H2O + 8CO2 + N2 + ENERGI
Sedangkan proses pembakran pada bahan bakar solar adalah udara yang diisap ke
dalam ruang bakar akan dikompresi oleh gerakan piston. Bahan bakar diinjeksikan pada +
150 sebelum TMA pada langkah kompresi hingga + 100 setelah TMA ke udara tekan dan
bersuhu tinggi. Akibatnya, bahan bakar terbakar dengan sendirinya oleh udara kompresi.
Suhu udara kompresi harus di atas 500 C0 (9320 F).
KESIMPULAN
Pengapian jenis ini adalah yang pertama kali diterapkan dalam kendaraan
bermotor yang ada. Komponen platina ini berfungsi untuk mengatur dan memicu
terjadinya pengapian yang kemudian akan tersalurkan ke koil agar busi mampu
memercikan api untuk membakar BBM dengan sempurna sesuai putaran mesin.
Saat platina bekerja, arus akan mengalir dan menuju kumparan primer koil,
sehingga menciptakan arus listrik dari medan magnet di sekitar kumparan sekunder.
Begitu pula bila platina tidak bekerja, arus listrik secara otomatis akan terputus.
Piranti platina memiliki kelemahan utama pada titik kontak atau contact point. Ini
karena pemutus arus mekanis yang akan aus, bergantung lamanya pemakaian.
Jadi platina dalam sistem
pengapian standar kendaraan
adalah kontak poin (contact
point) yang berfungsi sebagai
penyulut (trigger) koil, Sehingga
mesin dapat menyala dengan baik
dengan tenaga yang maksimal.
Kelemahan utama
terdapat pada kontak pemutus,
dimana pada motor dengan silinder yang bayak dan berputar cepat maka frekuensi
pemutusan kontak pemutus tinggi sehingga waktu penutupan pendek yang akan
berakibat pada kemampuan pengapian yang kurang karena arus primer tidak
mencapai maksimal
A. Pengertian Mesin Mobil
Mesin mobil merupakan salah satu bagian di dalam kendaraan mobil yang menjadi
penggerak kendaraan. Dengan fungsinya tersebut, dapat dikatakan bahwa mesin menjadi
salah satu bagian yang cukup penting di dalam sebuah mobil. Tentunya anda merasa
penasaran bukan bagian apa sajakah yang terdapat di dalam mesin mobil? Dalam
makalah ini penulis akan menjelaskan mengenai komponen di dalam mesin mobil
beserta fungsinya.
Konstruksi mesin mobil secara garis besar dibagi dalam dua bagian utama, yaitu:
a. Komponen yang tidak dapat bergerak. Seperti :
1. Kepala silinder (Cylinder head)
2. Blok silinder (Cylinder block)
3. Bak oli (Carter)
Nama-nama komponen :
1. Cylinder head cover
2. Gasket
3. Camshaft sprocket
4. Camshaft
5. Seal
6. Cylinder head
7. Spark plug
8. Collets
9. Retainer
10. Valve spring
11. Spring seat
12. Valve seal
13. Exhaust valve
14. Intake valve
15. Coolant outlet
16. Camshaft bearing
17. Rocker assembly
Nama-nama komponen :
1. Intake valve
2. Valve spring retainer lock
3. Oil seal
4. Spark plug
5. Adjusting shim
6. Valve lifter
7. Valve spring
8. Valve guide
9. Intake manifold
10. Exhaust manifold
11. Combustion chamber
12. Gasket
13. Water jacket
14. Exhaust valve
Nama-nama komponen
1. Rocker arm
2. Valve spring
3. Valve
4. Push rod
5. Valve lifter
6. Camshaft
Konstruksi Blok Mesin
Nama-nama komponen
1. Ring piston
2. Piston & piston pin
3. Engine block
4. Camshaft
5. Camshaft gear / camshaft sprocket
6. Timing chain
7. Camshaft bushing
8. Crankshaft
9. Crankshaft gear
10. Main bearing
11. Connecting rod bearing
12. 1st Main bearing cap
13. Connecting rod cap
14. Nut
Nama-nama komponen
1. Piston ring
2. Piston
3. Small end
4. Piston pin
5. Connecting rod
6. Connecting rod bearing
7. Connecting rod journal
8. Connecting rod cap