Sebelum langkah kompresi berakhir terjadilah percikan api pada busi yang
kemudian membakar gas bakar tersebut. Dengan timbulnya energi panas, tekanan
dan suhu naik secara mendadak sehingga torak terdorong menuju titik mati bawah
(TMB). Perhatikan grafik pembakaran normal motor bensin.
b. Pembakaran tidak sempurna.
1. knocking
Seperti telah diterangkan sebelumnya pada peristiwa pembakaran normal
api menyebar ke seluruh bagian ruang bakar dengan kecepatan konstan dan
busi berfungsi sebagai pusat penyebaran. Dalam hal ini gas baru yang belum
terbakar terdesak oleh gas yang telah terbakar, sehingga tekanan dan suhunya
naik sampai mencampuri keadaan hampir terbakar, jika pada saat ini gas tadi
terbakar dengan sendirinya. Maka akan timbul ledakan ( detonasi) yang
menghasilkan gelombang kejutan berupa suara ketukan (knocking noise).
Fluktuasi tekanan yang besar dan cepat ini terjadi pada akhir pembakaran.
Sebagai akibatnya tenaga mesin akan berkurang dan jika sering terjadi akan
memperpendek umur mesin. Hal-hal yang menyebabkan knocking adalah:
c. Perbandingan kompresi yang tinggi, tekanan kompresi, suhu pemasangan
campuran dan suhu silinder yang tinggi.
d. Masa pengapian terlalu cepat.
e. Putaran mesin rendah dan penyebaran api lambat.
f. Penempatan busi dan konstruksi ruang bakar tidak tepat, serta jarak
penyebaran api terlampau jauh.
2. Pre-ignition
Pembakaran yang tidak normal pada motor bensin adalah dimulai pada
saat terjadinya lomcatan bungan api pada busi dan membakar semua hydrogen
dan oxygen yang terkandung dalam campuran bahan bakar. Tetapi dalam
pembakaran yang tidak lengkap yaitu pembakaran yang ada kelebihan atau
kekurangan oxygen dan hydrogen. Contoh reaksi kelebihan oxygen:
Solar
Sebagai bahan bakar mesin diesel kita dapat mempergunakan solar, minyak
kacang, minyak tanah dan lain-lain minyak dengan mengingat titik nyalanya,
temperatur bakarnya, kalori yang ditimbulkan, daya lumas dan harganya maka
solarlah yang paling banyak digunakan pada mesin diesel. Terutama untuk mesin
diesel putaran tinggi seperti yang dipakai untuk mobil, solar adalah penyulingan
minyak bumi crude oil dan ini bila dipanaskan sekitar 350 ̊C akan menjadi
campuran uap dari cairan. Solar dikeluarkan pada temperatur 200 ̊- 340 ̊C. Sifat
utama pada solar
1. Tidak berwarna atau berwarna kuning muda dan berbau.
2. Tidak terlalu mudah menguap dalam temperatur normal tidak menguap.
3. Titik nyalanya tinggi, temperatur mulai terbakar bila dekat api adalah 40 ̊– 100
̊C dibandingkan dengan bensin antara 10 ̊– 15 ̊C. angka ini cukup tinggi (lebih
aman dalam pemakaian).
4. Tempetatur nyalanya adalah 350 ̊C dibandingkan dengan bensin ± 380 ̊C adalah
rendah
5. Berat jenisnya sekitar 0,82 – 0,86.
6. Tenaga panas yang dihasilkan adalah 10500 kcal/kg (nilai kalorinya adalah
10500 kcal/kg)
7. Dibandingkan dengan bensin kadar sulfurnya lebih banyak.
Syarat-syarat solar
a. Sifat nyala yang baik (flash point)
Yang dimaksud dengan sifat nyala yang baik adalah sifat yang mudah menyala
pada saat kompresi tinggi dari mesin diesel. Dengan temperatur yang tinggi ini
bahan bakar yang disemprotkan akan mudah terbakar. Karena dengan bahan
bakar solar yang baik titik nyalanya, maka mesin akan lebih mudah dihidupkan
dan jalan mesin lebih halus karena diesel knocknya lebih kecil
Angka Cetane
Pada motor diesel angka cetane menentukan titik bakar dari bahan bakar.
Untuk menentukan angka cetane dipergunakan bahan bakar standart yaitu
campuran dari normal cetana (C16H34 ) yang mempunyai waktu pembakaran
tertunda sangat pendek, dengan α – metil naptalene (C16H7CH3 ) dalam satuan
volume. Bahan bakar dengan cetane yang rendah akan mengakibatkan sifat-sifat
pembakaran yang buruk dan sukar untuk hidup (start). Dengan waktu pembakaran
yang tertunda yang panjang menyebabkan terjadinya detonasi.
Pembakaran
GAMBAR
Proses pembakaran pada motor diesel yang ditunjukan pada gambar adalah
hubungan antara tekanan dan waktu. Proses pembakaran tersebut dapat
dibagi atas 4 periode.
a. Periode pertama : waktu pembakaran tertunda (A-B). Periode ini
merupakan phase persiapan pembakaran di mana partikel-pertikel bahan
bakar di ijeksikan bercampur dengan udara di dalam silinder agar mudah
terbakar. Penambahan tekanan dalam hal ini diakibatkan oleh perubahan
posisi poros engkol.
b. Periode kedua: Penambahan api (B-C). Pada akhir langkah pertama
campuran akan terbakar dibeberapa tempat dalam silinder sehingga
pembakaran mulai di beberapa tempat. Nyala api ini akan merambat
dengan kecepatan tinggi sehingga seolah-olah campuran terbakar sekaligus
menyebabkan tekanan dalam silinder cepat naik. Karena itu periode ini
kadang-kadang disebut perubahan letup. Kenaikan tekanan pada ini sesuai
dengan jumlah campuran yang tersedia pada langkah pertama.
LANGKAH KOMPRESI
Sisa putaran pertama dari poros engkol ini, piston bergerak dari TMB (titik mati
bawah) dan melakukan kompresi pada udara yang diisap sementara katup-katup
iasap dan buang tertutup.
LANGKAH BUANG.
Pada sisa putaran kedua dari poros engkol,piston bergerak dari TMB dan
mendorong gas bekas sementara kauang telah terbuka penuh
RUANG BAKAR (COMBUSTION CHAMBER)
Pada suatu mesin diesel putaran rendah, terdapat waktu yang cukup panjang
dalam pembentukan campuran udara dengan bahan bakar, apalagi dengan metoda
pengabutan udara dapat tercampur dengan bahan bakar dengan sempurna.
tetapi pada mesin diesel putaran tinggi, adalah sangat sulit untuk
melaksanakan pembakaran dalam waktu yang singkat/ lebih singkat dari pada
mesin diesel putaran rendah, maka kecuali dengan metoda pengautan, pada mesin
diesel putaran tinggi memerlukan suatu udara pusar untuk membantu
percampuran udara dengan bahan bakar. Pusaran uadara dapat di buat dengan
beberapa jalan, yaitu:
a. Pusaran aliran (flow swirl).
pusaran udara dibuat dari udara yang dihisap keruang bakar
b. Pusaran kompresi (compression swirl)
pusaran udara yang didapat dari suatu tekanan kompresi
c. Pusaran pembakaran (combustion swirl)
pusaran yang terjadi karena perbedaan tekanan dari hasil pembakaran bahan
bakar diruang bakar.
Ruang bakar (combustion chamber)dirancang dalam beberapa bentuk dan
konstruksi, yang penggolongannya dapat kita lihat seperti :
Kelemahan :
Konstruksi maupun pembikinan cylinder head sangat rumit, sehingga
membutuhkan pula ruang pendingin yang lebih besar, dan mengakibatkan
banyak kehilangan panas serta menurunkan efisiensi panas.
PEMBAKARAN (COMBUSTION)
I. PEMBAKARAN YANG TERJADI PADA MESIN DIESEL.
Pada mesin diesel suhu udara yang dihisap pada akhir langkah kompresi
adalah berkisar antara 450 ̊C – 550 ̊C, pada suhu ini bahan bakar yang
disemprotkan dapat terbakar sendiri (self Ignited).
Molekul dari bahan bakar yang di semprotkan kedalam ruang bakar
dipanaskan oleh suatu sejumlah udara yang bersuhu tinggi, sehingga menjadi
suatu uap gas yang sangat mudah terbakar.
Pada periode ini D-E, bahan bakar yang tidak terbakar akan
dikeluarkan dalam bentuk asap yang menyebabkan suhu pembuangan
menjadi naik dan efisiensi panas menurun.Penyemprotan bahan bakar
berakhir pada titik D, tetapi sebagian dari bahan bakar yang karena
kurang bagus pengabutannya tidak dapat terbakar. Sisa dari bahan bakar
yang tidak terbakar menyebar dan bergabung dengan oksigen, melalui
penyebaran serta pusaran udara.
a. Bahan Bakar
Nilai Cetana, Kekentalan, Bagian-bagian dan sifat lain dari bahan
bakar adalah faktor penting sehbungan dengan kemampuan nyala serta
terbakarnya bahan bakar tersebut.