PENDAHULUAN
Tenaga mesin berasal dari pembakaran gas didalam ruang bakar mesin.
Pembakaran gas dapat berlangsung jika terpenuhi tiga unsur terjadinya pembakaran
yaitu adanya bahan bakar gas yang dibakar, udara/oksigen, dan panas yang cukup
tinggi. Besar kecilnya tenaga yang dihasilkan mesin dari pembakaran mesin tersebut
sempurna maka ketiga unsur tersebut harus memenuhi syarat tertentu. Kemajuan
teknologi seperti sistem pengapian elektronik dan sistem injeksi besin elektronik
dimaksudkan untuk membuat gas yang akan dibakar dan panas yang membakar
gas dalam kondisi yang sebaik baiknya sehingga proses pembakaran dapat
LANDASAN TEORI
Bahan bakar
Bahan bakar yang akan dibakar dalam ruang bakar mesin,khususnya mesin
bensin adalah bensin. Bensin tersebut harus dirubah dulu bentuknya menjadi gas
pembakaran dapat sempurna sehingga tenaga yang dihasilkan mesin dapat sebesar
besarnya maka perbandingan campuran mesin dan udara gas tersebut harus sesuai
dengan putaran mesin, suhu dan kualitas bunga api busi. Kondisi mesin yang
perbandingan bensin dan udara lebih kecil dari 0,067 dinamakan campuran kurus
atau miskin, sebaliknya jika perbandingan bensin udara lebih besar dari0,067
Udara
Karburator tidak bisa memenuhi gas sesuai kondisi mesin yang berubah
ubah. Penerapan sistem bahan bakar elektronik akan menjadi lebih baik hasilnya
jika dipadukan dengan sistem pengapian elektronik karena hasil yang maksimal
akan di dapat jika unsur unsur yang mempengaruhi hasil pembakaran gas
disempurnakan.
Panas yang cukup
Panas yang digunakan untuk membakar gas pada mesin bensin adalah
panas dari percikan bunga api busi. Hal ini berbeda dengan mesin diesel dimana
panas yang digunakan untuk membakar solar adalah panas dari tekanan kompresi
udara murni. Tekanan kompresi pada mesin diesel sangat tinggi sehingga suhu
akibat tekanan kompresi tersebut sangat tinggi dan mampu membakar gas solar
Agar panas dari bunga api dapat membakar gas dengan sempurna maka percikan
a. Stabil
Syarat syarat tersebut diatas kulit dipenuhi dengan baik oleh sistim pengapian
pengapian elektronik dan didukung oleh kondisi mesin yang baik maka akan
menjdi syarat terjadinya pembakaran diproses atau bekerja secara elektronik yaitu
sistem pemasukan bahan bakar dan sistem untuk menimbulkan bunga api pada
busi.
MARKAS BESAR ANGKATAN UDARA
AKADEMI ANGKATAN UDARA
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui
Koordinator Dosen
pembimbing
Studi kepustakaan
BAB III
METODE PENELITIAN
Saat pengapian
Sebagian orang menganggap busi memercikkan bunga api tepat pada saat piston
mencapai puncak atau titk mati atas. Tetapi mesin dirancang sedemikian rupa
sehingga percikkan bunga api busi terjadi sebelum piston mencapai titik mati atas
yaitu sekitar (8-12˚)sebelum titik mati atas.kenapa dirancang demikian?
Bagaimana akibatnya jika pada putaran stationer saat pengapian dimajukan? Jika
kondisi campuran gas relatif sama maka tekanan maksimum(B) hasil pembakaran
akan terjadi sebelum piston mencapai titik mati atas.
Waktu yang diperlukan untuk membakar habis gas dalam ruang bakar mesin
tersebut relatif sama. Akibatnya tenaga maksimum hasil pembakaran terjadi
sebelum piston mencapai puncak sehingga terjadi benturan antara gas yang
memuai dengan cepat dan sangat kuat dengan gerak piston. Piston pada posisi
gerak naik menuju titik mati atas sementara tekanan gas mendorongnya ke bawah.
Benturan tersebut mengakibatkan getaran pada mesin, tersendat sendat dan tenaga
mesin berkurang. Mesin juga lebih sulit di hidupkan.
Bagaimana akibatnya jika saat pengapian (A) dimundurkan pada posisi piston
sangat dekat dengan titik mati atas? Jika kecepatan putaran mesin sama dengan
kondisi campuran gas juga sama seperti keadaan diatas maka waktu yang
diperlukan untuk membakar gas habis juga sama (t). Akibat tekanan maksimum (B)
hasil pembakaran ikut mundur, yaitu setelah piston melewti titik mati atas. Akibatnya
tenaga dari pembakaran gas tidak dapat dimanfaatkan dengan sebaik baiknya untuk
mendorong piston bergerak ke bawah karena piston telah berada jauh dari titik mati
atas bahkan sangat dekat dengan titik mati bawah.
Bagaimana jika putaran mesin dipercepat tetapi saat pengapian (A) tidak
dimajukan? Pada putaran stationer dalam waktu t detik piston menempuh jarak
sejauh x.waktu tersebut juga merupakan waktu yang diperlukan untuk membakar
gas. Jika putaran mesin di naiikan kecepatan dan saat pengapian (A) tetap, maka B
akan tertinggal oleh gerak piston karena dalam waktu (t) detik piston telah bergerak
lebih jauh lagi. Pada sistem pengapian konvesional hal hal yang menyebabkan saat
pengapian harus dimajukan selain kecepatan putaran mesin adalah kevakuman
pada saluran masuk gas baru(intake manifold). Kevakuman pada saluran masuk
tersebut berpengaruh terhadap perbandingan campuran gas. Kevakuman yang
besar terjadi antara lain ketika katu cuk ditutup (ditarik) sehingga hisapan piston
pada saluran masuk di bawah katup cuk menyebabakan kevakuman yang besar.
Perbandingan campuran gas menjadi kekurangan udara atau kelebihan bahan
bakar (campuran gemuk) karena aliran udara dari luar dihalangi oleh katup cuk
(lubang aliran udara sangat kecil).
HASIL PENELITIAN
Harga mobil dengan sistim injeksi bensin elektronik lebih mahal dibandin
dengan mobil dengan sistem bahan bakar konvesional. Hal tersebut disebabkan
karena harga komponen sistem injeksi bensin elektronik relatif mahal.
Sistem injeksi bahan bakar elektronik terdiri atas komponen elektronik yang
rumit dan peka terhadap gesekan, keausan, air dan debu sehingga dalam
perbaikannya diperlukan keahlian khusus yang dilandasi oleh teori yang cukup dan
pengalaman praktik yang memadai. Oleh sebab itu jarang sekali mekanik yang
mampu memperbaiki kerusakan sistem bahan bakar elektronik. Selain di perlukan
ke ahlian khusus untuk memperbaiki sistem bahan bakar elektronik juga diperlukan
peralatan teknologi modern yang harganya mahal sehingga jarang sekali bengkel
mobil yang memilikinya. Jika mobil mogok diperjalanan jauh dari kota besar maka
mobil tersebut harus dibawa ke bengkel yang peralatannya lengkap.
Komponen elektronik pada umumnya peka terhadap air dan kotoran sehingga
sistem injeksi bensin elektronik tersebut juga peka terhadap air dan kotoran. Air dan
kotoran dapat mengganggu kinerja sistim injeksi bensin elektronik.
Suku cadang karburator mudah dicari bahkan hingga ke toko loakan dapat
ditemui karburator dari berbagai jenis dan merk mobil. Namun suku cadang
komponen sistim injeksi bahan bakar elektronik sangat terbatas apalagi di toko
loakan suku cadang sistim injeksi bahan bakar elektronik hanya didapat di bengkel
resmi mobil tersebut. Itu saja kadang harus pesan terlebih dahulu baru beberapa
hari kemudian ada sku cadangnya.
Daya maksimum mesin dengan sistim injeksi bensin sedikit lebih besar
karena kualitas campuran gas lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
mesin.
Jika perbandingan campuran gas selalu dengan kebutuhan dan kondisi mesin
maka pembakaran selalu sempurna sehingga gas CO sisa pembakaran berkurang.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran