Anda di halaman 1dari 23

PEMBENTUKAN CAMPURAN PADA INJEKSI DAN

SISTEM PEMBAKARAN PADA MOTOR PENYALAAN


BUNGA API

NAMA :CHRISTOPHER DANANG P.K


NRP :1121600009
PENDAHULUAN
Latar Belakang
 
Motor bakar ialah suatu pesawat tenaga yang dapat mengubah energi panas menjadi
energi mekanik dengan jalan pembakaran bahan bakar. Dalam kehidupan manusia
motor bakar memiliki peranan sangat penting, hampir setiap orang menikmati manfaat
yang dihasilkan oleh motor bakar.
Pada tahun 1960 seorang Perancis bernama Lenoir berhasil menciptakan mesin gas
bersiklus dua langk ah. Mesin tersebut katup isapnya menutup menjelang akhir gerakan
torak dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA) dan justru waktu itu
diadakan loncatan bunga api listrik untuk menyalakan gas dalam silinder. Oleh karena
mesin yang bekerja dengan sistem tanpa kompresi itu ternyata tidak dapat menghasilkan
sistem tanpa kompresi itu ternyata tidak dapat menghasilkan daya dan efisiensi yang
tinggi, maka seorang bernama Beau De Rochas pada tahun 1962 berusaha memperbaiki
dengan mengadakan Kompresi lebih dulu sebelum gas tersebut dinyalakan. Teori
tersebut kemudian menjadi prinsip kerja dengan siklus empat langkah. Ide ini
dituangkan untuk pertama kalanya pada mesin yang dibuat seorang dari Jerman
bernama Nikolas Otto yang dikenal dengan nama motor bensin .
Sejak diperkenalkan pertama kali oleh Rudolf Diesel pada 1892 di Jerman, mesin diesel
telah mengalami perkembangan yang sangat pesat mulai penggunaan bahan bakar hingga
peningkatan kinerja yang berhubungan dengan teknologi mekanis hingga improvement
power, dan konsumsi bahan bakar agar lebih bersahabat dengan lingkungan. Motor diesel
sebagai sebuah sumber tenaga penggerak memiliki prinsip yang hampir sama dengan
motor bensin (gasoline engine) dimana energi dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar,
Ada beberapa perbedaan utama antara karakteristik mesin bensin dan mesin diesel. Mesin
diesel menggunakan prinsip auto-ignition (terbakar sendiri). Sedangkan mesin bensin
menggunakan prinsip spark-ignition (pembakaran yang dipicu oleh percikan api pada
busi). Oleh karenanya motor diesel sering juga disebut dengan ”compression ignition
engine”. Agar dapat mencapai suhu dan tekanan pembakaran, tekanan kompresi pada
mesin diesel diusahakan mampu mencapai 30-45kg/cm2,
Agar temperatur udara yang dikompresikan mencapai 500 derajat celsius, sehingga
bahan bakar mampu terbakar dengan sendirinya tanpa dipicu oleh letikan bunga api dari
busi
untuk dapat mencapai tekanan dan temperatur yang demikian, pada motor
diesel harus memiliki perbandingkan kompresi yang lebih tinggi kira-kira
mencapai 25:1 dan membutuhkan gaya yang lebih besar untuk memutarnya.
Sehingga motor diesel memerlukan alat pemutar seperti motor starter dan
baterai yang berkapasitas besar pula. Disamping itu motor diesel memiliki
efisiensi panas yang sangat tinggi, hemat konsumsi bahan bakar, memiliki
kecepatan lebih rendah dibanding mesin bensin, getarannya sangat besar dan
agak berisik, momen yang didapatkan lebih besar, sehingga motor ini
umumnya digunakan pada kendaraan niaga, kendaraan penumpang dan
sebagai motor penggerak lainnya.
Klasifikasi Motor Bakar adalah sebagai berikut:

1.Motor pembakaran luar, proses pembakaran terjadi di luar mesin


a.Mesin uap
b.Turbin gas
c.Turbin uap

2.Motor pembakaran dalam. proses pembakaran bahan bakar berlangsung di dalam


Motor Bakar Torak:
a.Motor Bensin
b.Motor Disel
c.Motor wankel
 
PEMBAHASAN
 
Prinsip Injeksi Bahan Bakar

Prinsip injeksi bahan bakar yang diinginkan menurut adalah untuk dapat
memenuhi berbagai hal yang diharapkan dari kendaraan bermesin diesel,
sistem injeksi bahan bakar minyak (BBM) (termasuk pompa injeksi dan
nozzle) memainkan peranan yang penting karena secara langsung
mempengaruhi performa mesin dan kendaraan. Hal – hal yang diharapkan
antara lain, tekanan injeksi yang lebih tinggi, rate injeksi yang optimal,
control timing injeksi yang lebih presisi, dan kontrol kuantitas injeksi yang
lebih presisi. Maksud dari tekanan injeksi yang lebih tinggi, rate injeksi
yang optimal, control timing injeksi yang lebih presisi, dan kontrol
kuantitas injeksi yang lebih presisi adalah bahan bakar yang diinjeksikan
oleh nozzle berubah menjadi partikel – partikel yang lebih halus jika
tekanan injeksi dinaikkan. Hal ini memperbaiki pembakaran dan
menurunkan banyaknya asap yang terkandung dalam gas buang.
Komponen Utama Common Rail System
Supply pump menurut adalah pada dasarnya terdiri dari system pemompaan
konvensional seperti pompa tipe in-line (dua silinder), dilengkapi dengan PCV
(Pump Control Valve) untuk mengontrol kuantitas bahan bakar yang dipompakan,
sensor pengenalan silinder, serta feed pump. Feed pump itu sendiri yang terintegrasi
dalam supply pump, berfungsi untuk menghisap bahan bakar dari tangki bahan
bakar melalui fuel filter dan mengirimkannya ke ruang pompa

common rail menurut (Denso, 2005, p. 41), adalah untuk mendistribusikan bahan
bakar bertekanan tinggi (yang ditekan oleh supply pump), ke setiap injector silinder.
 
Injector menurut, berfungsi
menginjeksikan bahan bakar bertekanan
dalam rail kedalam ruang bakar mesin pada
timing injeksi, kuantitas
injeksi, rate injeksi, dan pola injeksi yang
optimal sesuai sinyal dari ECU (Electronic
Control Unit).
Pressure limiter berfungsi untuk melepas
tekanan dalam rail jika terjadi kondisi
dimana tekanan yang timbul dalam rail
menjadi tinggi sekali (abnormal). Katupnya
baru akan kembali tertutup setelah tekanan
dalam rail turun ke level tertentu. Bahan
bakar yang dilepaskan oleh pressure limiter
akan kembali ke tangki bahan bakar.
 
ECU (Electronic Control Unit), berfungsi untuk
memperhitungkan agar pembakaran menjadi optimal dengan
mengatur tekanan, jumlah dan waktu injeksi. ECU (Electronic
Control Unit) juga menjaga agar tekanan bahan bakar tetap tinggi
bahkan di saat rpm mesin dalam keadaan rendah sehingga
membuat konsumsi bahan bakar menjadi efisien dan rendah emisi.
Pembakaran pada Motor Bensin

Pada motor otto terjadi konversi energi dari energi panas ke energi mekanik yang
berupa gerak reciprocating piston.Energi panas tersebut diperoleh dari
pembakaran sejumlah bahan bakar yang telah bercampur dengan udara dengan
diawali oleh percikan bunga api dari busi (spark plug).Pada proses tersebut terjadi
reaksi kimia yang cepat antara hidrogen dan karbon pada bahan bakar dengan
oksigen yang terkandung dalam udara.
kondisi yang dibutuhkan pada proses pembakaran adalah[5] :

Adanya campuran yang dapat terbakar,pada SI Engine campuran yang


siap terbakar dibentuk di dalam karburator.

Adanya perlengkapan untuk memulai pembakaran,perlengkapan tersebut


adalah busi (spark plug).

Fase stabilisasi dan perambatan nyala di dalam ruang bakar.

Untuk itu ruang bakar harus mampu mengontrol pembakaran campuran


udara- bahan bakar untuk mendapatkan[7] :
Tekanan maksimal pada awal langkah kompresi.
Proses yang bebas vibrasi pada komponen engine.
Proses yang tidak menimbulkan knocking.
Pada pendinginan mengalami losses minimal.
Emisi gas buang minimal
Proses pembakaran pada motor bensin umumnya dibagi dalam empat phase
berdasarkan jumlah pelepasan energi hasil pembakaran, yaitu:
 
Phase pencetusan bunga api.
Adalah phase dimana sejumlah energi panas dilepaskan melalui elektrode
busi untuk mengawali pembakaran.

Phase pembentukan nyala (flame development phase).


Phase yang berawal dari sesaat setelah bunga api dicetuskan sampai suatu
kondisi dimana sejumlah kecil massa gas di dalam silinder terbakar dan
melepaskan kira-kira 10 % energi pembakaran.

Phase perambatan nyala (rapid burning phase).


Merupakan phase setelah phase pembentukan nyala sampai akhir
perambatan nyala. Biasanya 90% energi pembakaran sudah dilepaskan.

Phase pemadaman nyala (flame extinguishing phase). Merupakan phase yang


mengakhiri proses pembakaran.
Sedangkan kecepatan perambatan nyala tergantung pada hal-hal sebagai berikut:
 
Rasio campuran udara-bahan bakar.
Laju pembakaran tercepat dicapai pada rasio ekuivalen (f) = 1,1. Untuk campuran lebih
kaya dari rasio tersebut maka kecepatan sedikit menurun. Pengaruh yang besar terjadi jika
campuran lebih miskin dari rasio diatas, dimana kecepatan pembakaran menurun dengan
drastis.

Rasio kompresi.
Kompresi rasio yang semakin tinggi akan meningkatkan kecepatan pembakaran.
 
 Temperatur dan tekanan masuk (intake).
Peningkatan temperatur dan tekanan masuk dapat meningkatkan kecepatan pembakaran.
 
Turbulensi.
Turbulensi memegang peranan penting dalam proses pembakaran. Gerakan gas yang
turbulen di dalam ruang bakar secara intensif meningkatkan laju proses pembakaran.
 
Kecepatan motor.
Naiknya putaran motor akan meningkatkan turbulensi sehingga kecepatan pembakaran
akan naik.
Mesin diesel
 
Mesin diesel adalah Sebuah mesin pemicu kompresi, dimana
bahan bakar dinyalakan oleh suhu tinggi gas yang dikompresi. Ketika
udara dikompresi suhunya akan meningkat, mesin diesel
menggunakan sifat ini untuk proses pembakaran. Udara di hisap ke
dalam ruang bakar mesin diesel dan dikompresi oleh piston yang
merapat, jauh lebih tinggi dari rasio compresi dari mesin bensin.
Beberapa saat sebelum piston pada posisi Titik Mati Atas (TMA) atau
BTDC (Before Top Dead Center), bahan bakar diesel disuntikkan ke
ruang bakar dalam tekanan tinggi melalui nozzle supaya bercampur
dengan udara panas yang bertekanan tinggi. Hasil pencampuran ini
menyala dan terbakar dengan cepat. Penyemprotan bahan bakar ke
ruang bakar mulai dilakukan saat piston mendekati (sangat dekat)
TMA untuk menghindari detonasi. Ledakan tertutup ini
menyebabkan gas dalam ruang pembakaran mengembang dengan
cepat, mendorong piston ke bawah dan menghasilkan tenaga linear.
Batang penghubung (connecting rod) menyalurkan gerakan ini ke
crankshaft dan oleh crankshaft tenaga linear diubah menjadi tenaga
putar. Tenaga putar pada ujung poros crankshaft dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan.
Waktu Pengapian (Ignition Timing)
 
Untuk mendapatkan tenaga yang maksimal dari engine maka campuran
udara-bahan bakar terkompresi harus memberikan tekanan yang maksimal
pada awal langkah ekspansi, sehingga pembakaran harus dimulai sebelum
piston mencapai TDC (top death centre). Hal ini dilakukan karena terjadi jeda
(time lag) antara pencetusan bunga api (spark) dengan awal terjadinya
pembakaran bahan bakar dan juga tergantung sifat pembakarannya
(combustion properties) masing- masing bahan bakar mempunyai waktu
tertentu untuk mengakhiri proses pembakaran. Akibatnya adalah tekanan
maksimum tidak dapat dihasilkan pada saat volume ruang bakar minimum
(TDC) sehingga muncul time losses.
Pengaturan waktu pengapian yang tepat merupakan hal yang penting
karena masing-masing engine memiliki waktu pengapian optimal pada kondisi
standarnya. Jika pencetusan bunga api terlalu cepat (soon) maka akhir
pembakaran akan terjadi sebelum langkah kompresi selesai sehingga tekanan
yang dihasilkan akan melawan arah gerakan piston yang berakibat pada
penurunan tenaga yang dihasilkan, hal ini disebut direct losses. Dan sebaliknya
jika pencetusan bunga api terlalu lambat (late) maka piston sudah melakukan
langkah ekspansi sebelum terbentuk tekanan yang tinggi akibatnya tenaga yang
dihasilkan tidak maksimal.
Beberapa hal yang mempengaruhi waktu pengapian (ignition timing):
1. Kecepatan engine

Dengan naiknya kecepatan engine maka laju pembakaran akan naik sehingga
waktu penyalaan harus lebih lambat.
2. Campuran bahan bakar-udara

Semakin kaya campuran bahan bakar udara maka pembakaran akan lebih
cepat. Sehingga waktu penyalaan harus dilambatkan mendekati TDC.
3. Bagian beban operasi

Persentase beban operasi diatur dengan bukaan katup (throttle). Pada beban-
beban sebagian waktu penyalaan harus dimajukan.
4. Tipe bahan bakar
Ignition delay akan bergantung jenis bahan bakar yang digunakan. Untuk
mendapatkan tenaga yang maksimal maka pada bahan bakar dengan laju
pembakaran yang lambat waktu pengapian harus dimajukan.
Kelebihan dan Kekurangan Mesin Diesel
Kelebihan mesin diesel:
Mesin diesel umumnya memberikan 25 hingga 30 persen jarak tempuh bahan
bakar lebih baik dibandingkan mesin bensin
Mesin diesel juga dapat memberikan penghematan bahan bakar 
Bahan bakar diesel adalah salah satu bahan bakar paling efisien saat ini 
Mesin diesel tidak memerlukan busi
Mesin diesel umumnya dibangun lebih kuat untuk menahan kompresi yang
lebih tinggi dan memiliki torsi lebih besar dibandingkan mesin bensin

Kekurangan mesin diesel:


Dalam hal akselerasi, mesin diesel kalah dibandingkan mesin bensin
Mesin diesel masih perlu perawatan rutin untuk menjaga kondisinya tetap baik
Getaran mesin lebih besar sebab tekanan pembakaran maksimum dua kali
lebih besar dari motor bensin
Kelebihan Dan Kekurangan Mesin Bensin

Kelebihan mesin bensin:


Dalam akselerasi mesin jauh lebih responsif, jadi dalam mendahului kendaraan
lain tentunya mudah dicapai.
Suara yang dihasilkan ketika mesin mulai dinyalakan hingga berakselerasi
terdengar lebih halus
Tingkat polusi alias pencemaran udara relatif rendah
Spesifikasi teknis mesin yang mudah dipahami
Pada sisi perawatan berkala jauh lebih mudah serta murah

kekurangan mesin bensin:


Mesin bensin lebih rentan pada air maupun banjir hal ini disebabkan banyaknya
komponen kelistrikan seperti platina, distributor, busi maupun pada kendaran
tipe Engine Control Unit (ECU) pun rentan terhadap siraman air.
Sifat bahan bakar bensin lebih mudah terbakar
Torsi maksimal dapat diperoleh di tingkat putaran mesin tinggi
 
 
Kesimpulan

Motor Bakar sebagai sebuah sumber tenaga penggerak memiliki prinsip yang
dimana energi dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar, Ada beberapa perbedaan
utama antara karakteristik mesin bensin dan mesin diesel. Mesin menggunakan
prinsip auto-ignition (terbakar sendiri). Sedangkan mesin bensin menggunakan
prinsip spark-ignition (pembakaran yang dipicu oleh percikan api pada busi). Oleh
karenanya motor l sering juga disebut dengan ”compression ignition engine”. Prinsip
injeksi bahan bakar yang diinginkan menurut adalah untuk dapat memenuhi
berbagai hal yang diharapkan dari kendaraan bermesin. Agar dapat mencapai suhu
dan tekanan pembakaran, tekanan kompresi pada mesin diusahakan mampu
mencapai 30-45kg/cm2, agar temperatur udara yang dikompresikan mencapai 500
derajat celsius, sehingga bahan bakar mampu terbakar dengan sendirinya tanpa
dipicu oleh letikan bunga api dari busi.
 
 
SEKIAN & TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai