Anda di halaman 1dari 24

Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

SEJARAH ENGINE

Penciptaan engine

Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun
1875. N.A. Otto dan E. Langen. Engine pertama tersebut adalah engine 4 langkah dengan
bahan bakar gas.

Kemudian, gas digantikan dengan gasoline ( bensin ) dan engine mulai dipakai secara luas.
Engine Otto atau disebut engine pembakaran dalam digunakan terutama pada mobil dan truk
kecil.

Engine Diesel diberi nama berdasarkan nama peciptanya yaitu Rudolf Diesel , yang
mempatenkannya pada tahun 1892. ide dari pembuatan engine baru tersebut adalah karena
diperlukan engine yang menggunakan bahan bakar yang lebih murah dibandingkan gasoline.

Ide awalnya adalah bagaimana menciptakan engine yang beroperasi dengan bahan bakar
padat seperti abu batubara , namun kemudian Diesel mengarahkan penelitiannya pada bahan
bakar cair. Engine diesel yang asli berukuran sangat besar sehingga tidak dapat dipasang di
kendaraan.

Pada tahun 1920 , dua pabrik pembuat truk Jerman memasang sejumlah engine bersilinder
dua pada truk mereka. Engine tersebut memiliki output sebesar 30 hp.

Pada pertengahan era 30-an, Volvo menggunakan engine yang serupa dengan engine Diesel.
Yaitu engine Hesselmann, yang beroperasi dengan bahan bakar diesel (solar), namun
membutuhkan sistem pengapian listrik.

Volvo memperoduksi truk bertenaga diesel pertama tahun 1946. engine tersebut memiliki
enam silinder, dan menghasilkan output sebesar 96 hp ( engine 6 liter ).
Basic Mechanic Course Engine Basic & Component
TIPE-TIPE ENGINE

In-line engine

Tipe engine yang paling umum digunakan adalah


engine in-line, dimana masing-masing silinder
ditempatkan segaris.

Tipe ini disebut juga straight engine dan biasanya


memiliki 4 hingga 6 silnder.

V-type engine

Jika silinder-silinder ditempatkan dalam dua baris yang


membentuk sudut satu sama lain , engine tersebut bertipe
V-type engine.

Desain ini banyak digunakan pada engine-engine besar,


dengan enam hingga enambelas silinder.

Horizontally-opposed engine

Pada horizontally opposed engine, silinder-silinder


disusun dalam dua baris dan ditempatkan secara
horizontal berlawanan. Tipe ini hanya membutuhkan
ruang yang relatif lebih rendah.

Tipe ini digunakan pada bus dan dipasang di bagian


belakang kendaraan.

Rotary engine

Tipe ini bukan berupa piston bolak-balik ( reciprocating ),


namun memiliki rotor berbentuk segitiga yang berputar di
dalam silinder yang berbentuk oval.

Keuntungan dari tipe ini adalah bobotnya yang relatif


lebih ringan dan hanya membutuhkan sedikit komponen
bergerak dibandingkan engine model lain.

Akan tetapi tipe ini banyak mendapatkan masalah terutama


dalam hal keausan dan kemampuan menjaga kerapatan
absolut antara piston dengan dinding silinder. Akibatnya,
engine ini hanya digunakan pada beberapa model kendaraan saja.
Basic Mechanic Course Engine Basic & Component
BAGAIMANA ENGINE DIESEL BEKERJA ?

Umum

Untuk menghasilkan suatu pembakaran dalam cylinder diperlukan:


1. Panas.
2. Bahan bakar.
3. Zat asam (oksigen atau O 2) yang diperoleh dari udara.

Pada motor diesel. Panas yang diperlukan untuk pembakaran diperoleh dari panas kompresi
+/- 1000 0f, sehingga motor diesel tidak perlu dilengkapi dengan busi (spark plug) untuk
penyalaan.

Tingginya panas yang dihasilkan dari kompresi ditentukan oleh:

1. Kerapatan inlet & exhaust valve pada kedudukannya.


2. Kerapatan dari piston & piston ring dengan linernya.
3. Perbandingan kompresi yaitu perbandingan volume ruang bakar pada waktu piston
berada pada TMB (BDC) dan pada waktu berada diTMA (TDC).
4. Suhu udara yang akan dimampatkan.

Bahan bakar disemprotkan diruang bakar dalam bentuk partikel halus/atom dan pada
suhu yang tinggi & waktu yang tepat agar mudah terbakar & terbakar seluruhnya untuk
menghasilkan tenaga yang maksimum.

Jumlah udara atau zat asam / oksigen / O2 yang masuk ke ruang bakar akan menentukan
jumlah bahan bakar yang dapat terbakar.

Pembakaran dari bahan bakar akan menghasilkan tenaga / gaya yang mendorong piston untuk
bergerak turun. Pengerakan turun dari piston disalurkan ke poros engkol (erankshaft) menjadi
gerakan putar.

Pada engine diesel piston-piston bergerak di dalam silinder yang sesumbu.


Udara dan bahan bakar masuk ke dalam silnder dan dikompresikan ntuk
menghasilkan pembakaran.

Panas yang dihasilkan oleh kompresi akan menyalakan bahan bakar.


Perbandingan kompresi pada engine diesel jauh lebih besar dibanding
engine bensin.

Kecepatan atau RPM, pada engine diesel diatur oleh jumlah bahan bakar
yang diinjeksikan.

Karena membutuhkan tekanan yang tinggi, dibutuhkan kerapatan yang


tinggi pada engine. Tekanan yang tinggi menghasilkan sejumlah besar
ketegangan mekanis pada engine. Tingkat kompresi yang tinggi juga berarti
pengoptimalisasian bahan bakar yang tinggi. Akibatnya, engine diesel memiliki efisiensi yang
lebih tinggi dibanding engine bensin.
Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

Campuran udara dan bahan bakar

Ada beberapa cara untuk menghasilkan pembakaran di engine.

Pada engine diesel, udara dikompresikan pada tekanan yang sangat tinggi. Udara menjadi
sangat panas hingga dapat menyalakan sendiri bahan
bakar.

Pada engine diesel, udara dan bahan bakar masuk ke


dalam silnder secara terpisah.
Pada engine bensin pada umumnya, udara dan bahan
bakar dicampur di dalam karburator dan campuran udara
dan bahan bakar tersebut dinyalakan oleh percikan
bunga api listrik.

Banyak engine bensin model baru saat ini yang


menggunakan injeksi bahan bakar, namun tetap
membutuhkan percikan bunga api listrik, karena udara
yang terkompresi tidak mencapai suhu ‘penyalaan
sendiri’. ( karena tekanan kompresi yang rendah).

Direct injection

Engine diesel model lama kebanyakan merupakan engine dengan


ruangan muka (pre-chamber) dan ruangan pusar (swirl-chamber).
Pada engine diesel modern , udara dan bahan bakar dicampur
secara langsung di dalam silnder.
Piston didesain untuk menghasilkan pusaran udara selama langkah
kompresi hingga membentuk pencampuran yang maksimum
antara udara dan bahan bakar.
Engine diesel dengan injeksi langsung ( direct-injected diesel )
bekerja agak lebih keras, namun efisiensi pemanfaatan bahan bakarnnya lebih baik dari
model lain.
Ruangan muka pada umumnya membutuhkan busi pijar (low plug) untuk tiap-tiap
silindernya. Glow plug tersebut memberikan pemanasan awal ruangan muka saat hendak
menstart engine pada suhu rendah. Diesel dengan direct injection tidak membutuhkan glow
plug.

Langkah-langkah pada engine

Seperti juga pada engine bensin, engine diesel juga beroperasi pada prinsip empat langkah
atau dua langkah.

Pada engine dua langkah, pembakaran terjadi pada tiap-tiap piston saat mencapai posisi
teratas langkahnya, namun pada engine diesel berselang-seling.
Secara umum diesel engine menggunakan sistem 4 stroke
Keunggulan sistem 2 stroke adalah:

1. Efisiensi kompresi lebih baik


Basic Mechanic Course Engine Basic & Component
2. Pembakaran lebih sempurna
3. Umur komponen lebih panjang
4. Pemakaian bahan bakar lebih hemat
5. Gas buang lebih bersih
6. Tidak berisik
7. Tidak perlu tenaga terbuang untuk blower

keunggulan sistem 2 stroke adalah :

1. Bentuk lebih compact, lebih ringan/HP


2. Percepatannya lebih cepat
3. Biaya awalnya rendah

Sistem kerja diesel engine 2 stroke

1. Intake & Exhaust stroke


 Saluran udara masuk terbuka
 Exhaust valve membuka
 Udara bersih ditiupkan masuk
 Gas bekas terdorong keluar

2. Compression stroke
 Exhaust valve menutup
 Piston bergerak naik
 Saluran udara masuk tertutup
 Udara dimampatkan timbul panas
 Beberapa derajat sebelum TMA
 Bahan bakar disemprotkan
 Pembakaran mulai terjadi

3. Power/ Stroke
 Exhaust valve & saluran udara masuk tertutup
 Pembakaran total / ledakan terjadi
 Piston didorong turun
 Tenaga disalurkan melalui
 Conrod ke crankshaft
Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

Model yanng banyak digunakan pada mobil, truk, bus dan alat berat adalah engine empat
langkah.

Langkah pemasukan ( intake stroke )

Saat piston mulai bergerak turun, katup masuk


( intake valve) membuka dan udara terhisap masuk
ke dalam silinder. Jika engine dilengkapi dengan
turbocharger, udara masuk akibat dorongan dari
turbocharger.

Langkah kompresi ( compression stroke )

Piston bergerak ke aas dan kedua katup dalam keadaan


tertutup. Tekanan dan suhu udara meningkat. Pada
akhir langkah kompresi, suhu udara mencapi 12920 F
( 7000 C ) dan tekanannya mencapai 400 psi (28,12
kgf/cm2)
Bahan bakar diinjeksikan segera sebelum piston
mencapai titik teratasnya.

Langkah tenaga / pembakaran ( combustion stroke )

Udara yang telah memiliki suhu yang tinggi akan


menyalakan bahan bakar dan tekanan yang
terbangkit akibat pembakaran akan mendorong
piston ke bawah.

Pada saat terjadinya pembakaran, suhu mencapai


40000F (2.204,440C) dan dengan tekanan sebesar
1450 psi (1.019.450,85 kgf/cm2)
Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

Langkah buang ( exhaust stroke )

Segera sebelum piston mencapai titik terendah ( TMB ),


katup buang ( exhaust valve ) membuka. Saat piston
bergerak naik kembali, gas sisa pembakaran didorong
keluar lewat katup.

Prosedur ini akan kembali berulang kembali ke intake stroke dan siklus kerja kembali
dimulai.

Klasifikasi Diesel Engine:

Diesel engine dapat dikelompokkan dalam banyak hal, diantaranya:

1. Stroke per cycle (jumlah langkah piston untuk melkukan 1 kali pembakaran/kerja)
2. Jumlah cylinder & susunan silinder
3. Arah putaran engine
4. Letak camshaft
5. Besarnya putaran
6. Cara pemasukan udara kedalam cylinder
7. Cara pemasukan bahan bakar

Pengelompokan diesel engine berdasarkan arah putaran engine.

Arah putaran engine dilihat dari fly wheel

1. Anti clock wise / counter clock wise (berlawanan dengan arah jarum jam) arah putaran
ini dikenal dengan standard SAE rotation-C C W

2. Clock wise (searah jarum jam ) / opposite SAE rotation-C W

Pengelompokan diesel engine berdasarkan lokasi cam shaft.

1. Cam in block
cam shaft diletakan pada engine block atau ditengah sumbu engine block

2. Over head cam shaft (OHC)


cam shaft diletakan diatas cylinder head

3. Out board cam shaft


cam shaft diletakan disamping luar block / tidak pada sumbu block
Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

Pengelompokan diesel engine berdasarkan besarnya putaran engine.

1. Low speed. 350 – 1000 Rpm


2. Medium speed – lower 1001 – 1500 Rpm
3. Medium speed – upper 1501 – 2000 Rpm
4. High speed 2001 – 3500 Rpm

Pengelompokan diesel engine berdasarkan pemasukan udara.

1. Naturally aspirated (NA)


Udara masuk kedalam silinder secara alami karena hisapan piston

2. Turbocharger / super charger (T)


Udara masuk kedalam silinder dibantu dengan turbocharger/blower/compressor

4. Turbocharger & aftrecooled/intercooled (T.A)


Udara masuk selain dibantu turbo charger didiginkan dengan inter/ aftercooler untuk
memperpadat menaikan kadar oksigen agar dapat membakar bahan bakar lebih
banyak.

Penjelasan lebih lanjut akan di bahas dalam aur induction system

Pengelompokan diesel engine cara pemasukan bahan bakar kedalam cylinder.

1. Direct injection (D.I)


Bahan bakar disemprotkan langsung pada ruang bakar diatas cylinder

2. Precombustion chamber (P.C)


Bahan bakar tidak disemprotkan langsung kedalam ruang bakar, tetapi di ruang bakar
awal/muka dahulu.

Penjelasan lebih lanjut akan dibahas dalam fuel system

DESKRIPSI ENGINE

Bahasan berikut ini berkenaan dengan bagian-bagian dari engine dengan 6 silinder segaris
( in-line) dan fungsinya.

Valve cover ( penutup katup)

Valve cover merupakan suatu bidang yang digunakan untuk


mencegah masuknya kotoran ke dalam engine dan mencegah
oli pelumas menyembur keluar.

Cylinder head ( kepala silinder )

Cylinder head merupakan “kepala” dari cylinder block.


Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

Kegunaannya adalah untuk memberikan penyekatan pada


bagian atas ruang pembakaran.
Selama proses pembakaran normal, dibutuhkan penyekatan
yang sangat baik antara cylinder block dengan cylinder
head.
Bidang kontak pada cylinder head dan cylinder block
harus benar-benar rata.
Cylinder head diikat ke cylinder block dengan head bolt
khusus.
Terdapat saluran masuk dan saluran keluar dimana valve-
valve ditempatkan.
Juga disediakan jalur-jalur saluran untuk oli pelumas dan
coolant ( air pendingin).
Beberapa desain engine tertentu memiliki satu cylinder head untuk tiap-tiap silinder. Model
lain menggunakan satu cylinder head untuk semua silinder.

Cylinder head gasket ( gasket kepala silinder )

Walau bagaimanapun ratanya cylinder head, adalah sangat sulit


menjaga kerapatan akibat tekanan yang tinggi yang terjadi
selama pembakaran.
Oleh karena itu dibutuhkan pemasangan cylinder head gasket
yang terbuat dari baja diantara cylinder head dengan silinder.

Cylinder block

Cylinder block merupakan dasar dimana engine


dibangun. Dibuat dari bahan besi tuang paduan
(cast-iron alloy) dan dibentuk menjadi satu
kesatuan untuk menahan ketegangan yang besar.
Di bagian lubang untuk penempatan silinder,
terdapat saluran untuk coolant dan lubang-lubang
bagi oli untuk mencapai komponen engine yang
bergerak.
Gambar berikut ini menunjukkan block dengan
desain cylinder head individual.
Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

Cylinder liner

Untuk memperpanjang usia dari cylinder block dan untuk memudahkan pekerjaan rekondisi
engine, cylinder liner didesain agar dapat diganti (replaceable). cylinder liner disebut juga
sleeve.
Agar tidak mengganti cylinder block secara keseluruhan, saat pekerjaan rekondisi engine,
kita hanya perlu mengganti cylinder liner yang aus beserta piston dan ringnya.

Gambar di atas menggambarkan engine dengan liner tipe “basah”, maksudnya , liner tersebut
mendapat kontak langsung dengan coolant.

Liner tipe basah merupakan jenis yang paling umum digunakan pada engine diesel untuk
tugas berat. Liner tipe kering dipasangkan secara langsung pada cylinder block dengan
pengepresan . hal ini menurunkan masalah penyekatan diantara liner, block dan coolant.
Namuun, hal ini juga menurunkan efisiensi pendinginan.

Engine diesel tugas ringan tidak menggunakan liner untuk mengurangi biaya pembuatan.

Piston

Piston merupakan sisi bawah ruang bakar yang


dapat bergerak. Cerukan dan titik di bagian atas
piston didesain untuk menimbulkan pusaran
udara dan untuk memudahkan pencampurannya
dengan bahan bakar untuk mendapatkan
pembakaran yang lebih baik.
Untuk mencegah kebocoran komperesi , piston
dilengkapi dengan piston ring.
Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

Dua buah ring paling atas (ring ompresi/compression ring) membentuk sekat antara ruang
bakar dengan ruang engkol (crankcase). Piston ring bagian bawah berfungsi mengikis oli
yang membasahi dinding silinder , untuk mencegah oli masuk ke dalam ruang bakar dan ikut
terbakar.
Piston ring terbuat dari baja khusus dan paduan, yang membuatnya mengepres ke dinding
silinder.

Connecting rod

Connecting rod meneruskan tenaga dari piston ke crankshaft ( poros engkol ) dan
memungkinkan kedua ujungnya bergerak bebas.
Bagian ujung atas dari connecting rod dipasangkan pada piston menggunakan wrist pin (pen
pergelangan). Bagian ujung bawah dipasangkan pada crankshaft menggunakan bearing cap.

Wrist pin dan rod bearing

Untuk mengurangi gesekan dari journal dari connecting rod, crankshaft dan wrist pin,
diapasngkan sliding bearing (bantalan geser) diantara bidang kontak. Sliding bearing ini
dibaut dari bahan babbitt.

Babbitt merupakan campuran tembaga dengan timah (atau timah-kuningan). adalah penting
untuk menjaga agar permukaan kontaknya selalu mendapatkan pelumasan saat engine
bekerja untuk mencegah keausan. Hal ini dimungkinkan dengan memberikan tekanan pada
oli yang masuk ke dalam lubang di dalam bearing.Pada bagian atas dari connecting rod
terdapat bushing (1). Bearing di bagian bawah connecting rod terdiri dari dua keping (2).
Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

Crankshaft

Saat piston mendorong ke arah bawah setelah terjadi pembakaran, crankshaft mulai
berputar. Dengan cara seperti ini crankshaft menggabungkan tenaga dari semua piston.
Crankshaft dibuat dari besi tempa ( forged steel ) dan memiliki “web” untuk tiap-tiap
silinder. Web ini adalah tempat mengikatkan connecting rod. Web-web tersebut beserta
counterweight harus benar-benar seimbang untuk menghindari getaran pada engine.

Bidang untuk pengikatan antara crankshaft dengan cylinder block disebut main bearing cap
(1). Makin besar tenaga yang dihasilkan engine, makin besar ukuran dari main bearing yang
digunakan. Serupa dengan bagian atas dari connecting r4od, sliding bearing dengan
pelumasan oli digunakan untuk mengurangi gesekan.

Untuk mencegah crankshaft bergerak maju mundur secara aksial, terdapat dua buah thrust
washer (2) pada setiap sisi main bearing.
Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

Vibration damper dan flywheel

Vibration damper (1) dipasangkan di bagian depan crankshaft. Gunanya adalah untuk
meniadakan atau menetralkan osilasi ( goyangan ) yang terjadi pada crankshaft saat piston
bergerak naik turun. Osilasi atau goyangan membuat crankshaft mendapat beban berat ,
sehingga tanpa damper , material crankshaft akan lelah dan patah.

Pulley (2) berada di bagian depan dari vibration damper. Flywheel (3) terbuat dari besi
tuang. Terpasang di bagian belakang crankshaft. Dengan bobotnya mampu memberikan efek
penyeimbangan pada gerakan berputar crankshaft.

Di sekeliling flywheel dipasangkan ring gear (4) untuk perkaitan dengan starter motor saat
engine distart.

Flywheel housing dan oil pan

Flywheel housing (1) dipasang pada bagian belakang cylinder block . komponen ini
membungkus flywheel dan clutch, torque converter atau sebagai penghubung transmission
housing ke engine, atau tempat pemasangan pompa pada excavator. Oil pan (2) adalah
bagian bawah dari engine yang biasanya dibuat dari plat lembaran atau aluminium tuang. Oil
pan merupakan tempat penampungan oli pelumas engine.
Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

Timing gear

Untuk mendapatkan operasi kerja engine yang tepat, dibutuhkan sejumlah sistem seperti
pendinginan, pelumasan, injeksi bahan bakar dan lain-lain.
Semua sistem tersebut memperoleh tenaga dari engine .

Digunakan sejumlah roda gigi yang dipasangkan di bagian depan cylinder block. Sebutan
sederhana dari semua roda gigi tersebut adalah timing gear. Semua gigi berbentuk helical
untuk mengurangi keausan dan mengurangi kebisingan kerja. Timing-gear mendapatkan
pelumasan dari sistem pelumasan engine. Untuk mencegah memerciknya oli, timing gear
ditutup dengan cover yang disebut timing gear cover (10).

Saat crankshaft gear(1) berputar, putaran tersebut diteruskan ke :


Idler gear(2) lalu diteruskan ke camshaft gear(3).
camshaft gear melalui camshaft menggerakkan mekanisme katup untuk membuka dan
menutup valve-valve.
Basic Mechanic Course Engine Basic & Component
compressor gear (4) yang digerakkan oleh camshaft gear, berfungsi memutar air
compressor ( kompresor udara ). Kompresor udara tersebut kemudian menghasilkan udara
bertekanan yang dibutuhkan untuk sistem pneumatik (jika digunakan pada unit).

injection pump pump (5) memutar injecton pump, yang memberikan suplai bahan bakar
dengan jumlah yang tepat kepada engine.

coolant pump gear (6) yang digerakkan oleh idler gear (7), menyebabkan coolant pump
berputar dan memompa coolant untuk bersirkulasi. Engine-engine tertentu menggunakan
belt untuk memutar coolant pump.

Servo pump gear (8) (tidak digunakan pada alat berat tertentu).
Idler gear(9) menggerakkan oil pump untuk memompakan oli ke semua kompoen bergerak
dari engine.

Valve mechanism ( mekanisme katup)

Pada umumnya terdapat dua konfigurasi valve dan camshaft pada engine Diesel, yang yang
terpasang di cylinder block (engine block mounted) dan overhead camshaft design. Semua
unit Volvo construction menggunakan model engine block mounted.

Camshaft (1)( block mounted )

Terpasang pada block dan berada diatas crankshaft. Saat crankshaft berputar, putaran
diteruskan ke camshaft. Pada bidang camshaft terdapat sejumlah tonjolan yang eksetris, atau
disebut lobe. Lobe tersebut telah didesain dengan teliti untuk memastikan valve membuka
dan menutup pada saat tertentu. Camshaft dipasang pada engine block pada friction bearing
yang mendapat pelumasan oli. Camshaft disangga pada bagian depan dengan thrust washer.
Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

Valve lifter (pengangkat katup) (2) dan push rod (3)

Valve lifter dan push rod meneruskan gerakan lobe camshaft ke rocker arm (penumbuk
katup). Bagian bawah dari valve lifter dibuat dari bahan yang yang sangat kuat agar tahan
keausan akibat gesekan dengan camshaft. Valve lifter tertentu memiliki roller untuk lebih
mengurangi gesekan dan keausan.

Push rod dibuat kokoh dari bahan logam bulat panjang yang ringan dengan bagian ujungnya
dikeraskan. Bagian bawah dari push rod dibuat membulat agar terpasang tepat pada valve
lifter. Di bagian atasnya berceruk, untuk pemasangan bagian yang membulat dari rocker
arm. Dengan cara seperti ini rocker arm tetap pada tempatnya.
Rocker arm (4) dan valve spring (5)

Rocker arm, yang terpasang pada rocker arm shaft, menekan valve-bvalve ke arah bawah
saat melakukan gerakan membuka. Valve spring dipasangkan diantara rocker arm dan
cylinder head yang berguna untuk menutup valve kembali.
Adjuster screw ( sekrup penyetel ) di bagian belakang rocker arm digunakan untuk menyetel
celah valve.

Valve (6) dan valve guides (7)

Valve dipasang pada cylinder head. Karena merupakan bagian dari ruang bakar, valve harus
memberikan penyekatan yang baik selama engine bekerja.
Valve terbuat dari baja paduan khusus untuk dapat beroperasi pada suhu yang tinggi selama
pembakaran. Untuk memungkinkan terjadinya gerakan naik-turun yang lancar, valve
meluncur pada valve guide.
Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

Jalur tenaga pada engine

Motor starter memutar flywheel dan crankshaft saat gigi-giginya terhubung. Piston didorong
dan ditarik oleh connecting rod hingga bergerak naik turun dan menyebabkan terkompresinya
udara. Saat piston mendekati posisi tertingginya, bahan bakar diinjeksikan ke dalam ruang
bakar oleh injection pump melalui injector , yang kemudian menyala. Saat pembakaran
terjadi di silinder (1), tekanan meningkat dan menekan piston (2) ke bawah kembali.

Gerakan ke arah bawah ini diteruskan ke crankshaft (3) melalui connecting rod (4). Saat
crankshaft mulai berputar, flywheel (5) akan terbawa berputar bersamanya.

Tenaga yang meningkat akibat pembakaran kemudian diteruskan menuju torque converter,
power transmission dan menuju axle untuk memutar roda-roda. Saat crankshaft berputar,
camshaft (6) akan ikut berputar dengan bantuan timing gear (7). Camshaft kemudian
menekan valve lifter (8) dan push rod (9) hingga rocker arm (10) membuka exhaust
valve ( katup buang )(11).

Gas buang hasil pembakaran kemudian


disalurkan dari silinder melalui exhaust
valve. Saat piston bergerak turun kembali,
katup buang menutup, saat berikutnya
mekanisme katup akan membuka inlet valve
hingga memungkinkan udara segar kembali
masuk ke dalam silinder.
Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

Beberapa Hal yang berhubungan dengan Diesel Engine

1. Grafik Proses Pembakaran

2. Macam Disign Jalur Pembilasan

3. Displacement /Volume Langkah Torak ( Dp )

Dp = Luas Alas x Tinggi x Jumlah Silinder

∏ x D2
Dp = --------------- x Stroke ( L ) x N
4
Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

4. Perbandingan Kompresi ( Compression Ratio / CR )

Yaitu perbandingan antara volume silinder


ketika piston berada di TMB dengan
volume silinder ketika piston berada di
TMA.

Displacement + Volume Ruang Bakar


CR = ------------------------------------------------
Volume Ruang Bakar

Dp + VR
CR = -----------------
VR

5. Torque Engine

6. Bentuk Ruang Bakar Pada Piston


Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

7. Macam-macam Model Katup

8. Bagian-bagian dari Cam


Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

9. Macam-macam Hubungan antara Pin Piston, Piston dan Connecting Rod

10. Macam-macam Model Cylinder Block


Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

11. Liner/Sleeve Tipe Basah

12. Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada Liner


Basic Mechanic Course Engine Basic & Component
13. Diagram kerja Piston Engine 4 Tak

14. Cara Penyetelan Katup Engine 4 Tak


Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

Anda mungkin juga menyukai