Anda di halaman 1dari 24

BAB II

DASAR TEORI

2.1 PENGETAHUAN UMUM MESIN DIESEL


2.1.1. Penjelasan Mesin Diesel
Diesel berasal dari nama seorang insinyur dari Jerman yang menemukan
mesin ini pada tahun 1893, yaitu Dr. Rudolf Diesel. Ia mendapatkan paten (RP
67207)

berjudul

'Arbeitsverfahren

und

fr

Ausfhrungsart

Verbrennungsmaschinen'. Pada waktu itu mesin tersebut tergantung pada panas


yang dihasilkan ketika kompresi untuk menyalakan bahan bakar. Bahan bakar ini
diteruskan ke silinder oleh tekanan udara pada akhir kompresi.
Pada tahun 1924, Robert Bosch, seorang insinyur dari Jerman, mencoba
mengembangkan pompa injeksi daripada menggunakan metode tekanan udara
yang akhirnya berhasil menyempurnakan ide dari Rudolf Diesel. Keberhasilan
Robert Bosch dengan mesin dieselnya tersebut sampai saat ini digunakan oleh
masyarakat.
Motor diesel adalah motor bakar yang berbeda dengan motor bensin,
proses penyalaan bukan dengan loncatan bunga api listrik. Pada langkah hisap
hanyalah udara saja yang masuk ke dalam silinder. Pada waktu torak hampir
mencapai titik mati atas (TMA) bahan bakar disemprotkan ke dalam silinder.
Terjadilah proses penyalaan bahan bakar, pada saat udara di dalam silinder sudah
bertemperatur tinggi. Persyaratan ini dapat dipenuhi apabila digunakan tekanan
udara (kompresi) yang cukup tinggi, dan bahan bakar harus berkabut dengan
halus.
Untuk mengkabutkan bahan bakar dengan halus digunakan peralatan
injeksi bahan bakar. Alat ini digunakan untuk mengkabutkan bahan bakar pada
ruang bakar dengan volume dan saat penyemprotan tertentu sesuai dengan putaran
mesin. Selain itu juga berfungsi membagikan bahan bakar pada tiap-tiap silinder
sesuai urutan pengapian mesin. Sistem injeksi bahan bakar diesel berfungsi untuk
melayani kebutuhan bahan bakar selama motor diesel tersebut bekerja.

Proses pembakaran tidak terjadi sekaligus tetapi memerlukan waktu dan


terjadi dalam beberapa tahap. Di samping itu pembakaran akan berlangsung antara
30-40 derajat sudut engkol. Gambar 2.1 merupakan grafik tekanan dengan sudut
poros engkol yang menggambarkan secara grafis periode saat pembakaran.

Gambar 2.1 Proses pembakaran motor diesel

Proses pembakaran dibagi menjadi 4 periode:


a) Periode 1
Waktu pembakaran tertunda (ignition delay) (A-B) Pada periode ini
disebut fase persiapan pembakaran.
b) Periode 2
Perambatan api (B-C) Pada periode 2 ini campuran bahan bakar dan udara
tersebut akan terbakar di beberapa tempat. Nyala api akan merambat dengan
kecepatan tinggi sehingga seolah-olah campuran terbakar sekaligus, sehingga
menyebabkan tekanan dalam silinder naik. Periode ini sering disebut pembakaran
letup.

c) Periode 3
Pembakaran langsung (C-D) Akibat nyala api dalam silinder, maka bahan
bakar yang diinjeksikan langsung terbakar. Pembakaran langsung ini dapat
dikontrol dari jumlah bahan bakar yang diinjeksikan, sehingga periode ini sering
disebut periode pembakaran dikontrol.
d) Periode 4
Pembakaran lanjut (D-E) Injeksi berakhir di titik D, tetapi bahan bakar
belum terbakar semua. Jadi walaupun injeksi telah berakhir, pembakaran masih
tetap berlangsung. Bila pembakaran lanjut terlalu lama, temperatur gas buang
akan tinggi menyebabkan efisiensi panas turun.
Dibandingkan dengan motor bensin pada motor diesel mempunyai
keuntungan dan kerugian sebagai berikut :
Keuntungan
a. Mesin diesel tidak memerlukan electric igniter karena proses
pembakaran dilakukan oleh udara bertekanan tinggi. Hal ini berarti
mesin diesel memiliki tingkat kesulitan lebih kecil dari pada mesin
bensin.
b. Penggunaan bahan bakar pada mesin diesel lebih ekonomis daripada
mesin bensin, hal ini dikarenakan rasio kompresinya lebih tinggi dari
pada mesin bensin sehingga kemungkinan bahan bakar terbakar
sempurna lebih tinggi dari pada bensin.
Kerugian
a. Tekanan pembakaran maksimum lebih besar dari mesin bensin. Hal ini
berarti bahwa suara dan getaran mesin diesel lebih besar.
b. Tekanan pembakarannya yang lebih tinggi, maka mesin diesel harus
dibuat dari bahan yang tahan tekanan tinggi dan harus mempunyai
struktur yang sangat kuat. Hal ini berarti bahwa untuk daya kuda yang
sama, mesin diesel jauh lebih berat dari pada mesin bensin dan biaya
pembuatannya pun jadi lebih lama dan mahal daripada mesin bensin.

c. Mesin diesel memerlukan sistem injeksi bahan bakar yang presisi. Dan
ini berarti bahwa harganya lebih mahal dan memerlukan pemeliharaan
yang lebih cermat dibanding mesin bensin.
d. Mesin diesel mempunyai perbandingan kompresi yang lebih tinggi dan
membutuhkan gaya lebih besar untuk memutarnya. Oleh karena itu
mesin diesel memerlukan alat pemutar seperti motor stater dan baterai
yang berkapasitas lebih besar.

Terdapat beberapa alasan mengapa mesin diesel tidak hanya menyaingi


mesin motor bakar yang lain tetapi dalam banyak hal mengusai medan. Kelas
pelayanan adalah faktor penting dalam banyak kasus. Salah satu penggunaan yang
menonjol dari mesin diesel adalah transportasi, di darat dan di air, pada truck,
kereta rel, lokomotif, perahu dan kapal. Dalam banyak hal instalasi ukuran kecil
dan sedang, pada pertanian dan perusahaan indrusti kecil, maka kesederhanaan
dan biaya rendah dari operasi menentukan bahwa pemakaian mesin diesel sangat
cocok digunakan karena konsumsi bahan bakar diesel lebih hemat dan
memerlukan biaya operasional yang lebih murah.

2.1.2

Cara Kerja Mesin Diesel


Seperti pada motor empat tak dengan bahan bakar bensin, motor diesel

empat tak juga dalam empat langkah selama dua putaran poros engkol (720).
Berturut-turut dalam silinder terdapat langkah hisap, langkah kompresi, langkah
pembakaran dan langkah buang.
Cara kerja dari motor diesel yaitu pada langkah hisap, udara dimasukkan
ke dalam silinder. Piston membentuk kevakuman di dalam silinder seperti pada
motor bensin, piston bergerak ke bawah dari TMA ke TMB. Kevakuman dalam
ruang bakar menyebabkan udara masuk atau terhisap ke dalam silinder melalui
katup masuk yang terbuka disekitar awal langkah hisap dan akan terbuka sampai
piston mencapai TMB.

Pada langkah kompresi, piston bergerak dari titik mati bawah menuju titik
mati atas, pada saat ini kedua katup tertutup sehingga udara yang ada dalam
silinder dapat dimampatkan dengan kuat dan menyebabkan temperatur naik
sekitar 500-800C.
Pada akhir langkah kompresi sebelum piston mencapai TMA, bahan bakar
cair dalam bentuk halus disemprotkan ke dalam udara panas dalam silinder, bahan
bakar menyala dan terbakar sehingga menaikkan takanan dalam silinder, langkah
ini disebut langkah kerja. Gas panas mendorong piston menuju TMB, gas
mengembang dari volume silinder yang kemudian meneruskan energi yang timbul
pada batang piston dan poros yang kemudian dirubah menjadi gerak putar
memberi tenaga pada mesin. Gambar 2.2 adalah cara kerja mesin diesel.

Gambar 2.2 Cara Kerja Mesin Diesel


(sumber: http://id.wikipedia.org/kerja mesin diesel)

Pada langkah buang piston bergerak dari TMB ke TMA dan mendorong
gas-gas hasil pembakaran ke luar melalui katup buang yang terbuka. Selama
mesin menyelesaikan empat langkah (hisap, kompresi, pembakaran dan buang)
poros engkol berputar dua kali dan menghasilkan satu tenaga. Ini disebut dengan
siklus diesel empat langkah.

10

Dalam mesin diesel, kita mengenal ada 2 jenis ruang bakar, yaitu ruang
bakar langsung dan ruang bakar tambahan. Gambar 2.3 tipe ruang bakar

Ruang bakar

Ruang
bakar
langsung

Tipe injeksi langsung

Ruang bakar
tambahan

Tipe ruang bakar kamar


depan
Tipe kamar pusar

Gambar 2.3. Tipe Ruang Bakar Pembakaran


a. Tipe Injeksi langsung (Direct Injection)
Injection nozzle menyemprotkan bahan bakar langsung ke ruang bakar
utama (main combustion) yang terdapat diantara cylinder head dan piston. Ruang
bakar yang ada pada bagian atas piston merupakan salah satu bentuk yang
dirancang untuk meningkatkan efisiensi pembakaran. Gambar 2.4 merupakan
ruang bakar tipe langsung.

injektor

Ruang
bakar

Gambar 2.4. Tipe Ruang Bakar Pembakaran langsung


Keuntungan
1) Penampang permukaan ruang injeksi langsung yang kecil dapat mengurangi
kerugian panas, sehingga

dapat

menaikkan temperatur udara

yang

dikompresikan dan menyempurnakan pembakaran. Pada tipe ini pemanasan

11

awal tidak diperlukan untuk menghidupkan mesin dengan suhu udara


sekitarnya normal. Efisiensi panas yang tinggi dapat juga meningkatkan
output dan menghemat bahan bakar.
2) Struktur cylinder head

yang lebih sederhana dibandingkan tipe lainnya,

sehingga kemungkinan terjadinya deformasi karena panas akan lebih kecil.

Kerugian
1) Pompa injeksi harus mampu menghasilkan tekanan tinggi yang diperlukan
untuk mengatomisasikan bahan bakar dengan memaksanya keluar dari nosel
tipe berlubang banyak.
2) Kecepatan maksimumnya lebih rendah karena pusaran campuran bahan bakar
lebih kecil dari pada tipe ruang bakar kamar depan.
3) Tekanan pembakaran yang tinggi menimbulkan suara yang lebih keras dan
resiko diesel knocking lebih besar.
4) Mesin sangat peka terhadap kualitas bahan bakar, biasanya diperlukan bahan
bakar yang bermutu tinggi.

b. Tipe Injeksi Tak Langsung Dengan Ruang Bakar Kamar Depan


Bahan bakar disemprotkan oleh nosel injeksi ke kamar depan. Sebagian
akan terbakar di tempat, dan sisa bahan bakar yang tidak terbakar ditekan melalui
saluran kecil antara ruang bakar kamar depan dan ruang bakar utama dan
selanjutnya terurai menjadi partikel yang halus dan terbakar habis di ruang bakar
utama. Gambar 2.4 adalah ruang bakar tipe kamar depan.

12

Gambar 2.5. Ruang Bakar Kamar Depan


(sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Ruang bakar diesel)

Keuntungan
1) Pemakaian jenis bahan bakar lebih luas. Bahan bakar yang relatif kurang baik
dapat digunakan dengan asap pembakaran yang tidak pekat.
2) Mudah pemeliharaanya karena tekanan injeksi bahan bakar relatif rendah dan
mesin tidak begitu peka terhadap perubahan timing injeksi.
3) Kerja mesin lebih tenang dan resiko diesel knocking dapat dikurangi.
Kerugian
1) Biaya pembuatannya lebih tinggi karena bentuk silindernya lebih rumit.
2) Starter mesin sulit oleh karena itu diperlukan glow plug.
3) Pemakaian bahan bakar lebih boros.

c. Tipe Injeksi Tak Langsung Dengan Ruang Bakar Tipe Kamar Pusar
Kamar pusar di kontruksi miring/tangensial. Udara yang dikompresikan
oleh piston memasuki kamar pusar dan membentuk aliran turbulensi di tempat
bahan bakar yang dinjeksikan. Sebagian dari bahan bakar yang belum terbakar
akan mengalir ke ruang utama melalui saluran transfer untuk menyelesaikan
pembakaran. Gambar 2.5. merupakan ruang bakar tipe kamar pusar.

13

Bagian bagian :
1. Injektor
2. Busi pijar
3. Ruang bakar
4. saluran Penghubung

Gambar 2.6 Tipe Ruang Bakar Kamar Pusar


Keuntungan
1) Dapat dicapai kecepatan mesin yang tinggi karana turbulensi kompresinya
tinggi.
2) Tingkat kecepatan mesin lebih tinggi dan operasinya yang halus membuatnya
banyak digunakan untuk mobil penumpang.
Kerugian
1) Diesel knocking akan lebih besar pada kecepatan rendah.
2) Menggunakan busi pijar, tetapi kurang efektif untuk kamar pusar yang besar,
karena mesin tidak mudah dihidupkan.

14

Tabel 2.1 menunjukkan perbandingan antara mesin diesel dengan mesin bensin.

Tabel 2.1 Perbandingan Mesin Diesel Dengan Mesin Bensin


Item
Langkah Hisap

Mesin Bensin

Mensin Diesel

Campuran udara bahan bakar Hanya udara yang dihisap


dihisap ke dalam

masuk

Langkah

Piston

mengkompresikan Piston

Kompresi

campuran udara bahan bakar

udara

mengkompresikan
untuk

menaikkan

tekanan dan temperature


Langkah

Busi menyalakan campuran Bahan bakar disemprotkan

Pembakaran

udara yang bertekanan

ke

dalam

udara

bertemperatur

yang
dan

bertekanan tinggi sehingga


terbakar sendirinya
Langkah Buang

Piston mendorong gas buang Piston


ke luar silinder
oleh

mendorong

gas

buang ke luar silinder

Pengatur keluaran

Diatur

banyaknya Diatur

Tenaga

campuran udara dan bahan bahan


bakar yang dimasukkan

oleh
bakar

diinjeksikan

banyaknya
yang

15

2.2

BAGIAN-BAGIAN MESIN DIESEL

2.2.1. Komponen mesin bagian luar


Bagian luar mesin dapat dilihat seperti pada gambar 2.7 dan gambar 2.8

Gambar 2.7 Komponen mesin bagian luar (kiri)

Keterangan :
1. Pengukur ketinggian oli
2. Alternator
3. Intake manifold
4. Exhaust manifold
5. Tutup silinder head
6. Fly wheel

16

Gambar 2.8 Komponen mesin bagian luar (kanan)

Keterangan :
1. Kipas pendingin
2. Fan belt
3. Puli kipas
4. Pipa udara
5. Pipa injeksi
6. Nosel injeksi
7. Water hose
8. Saringan oli
9. Ventilasi udara
10. Water hose
11. Thermostat

17

2.2.2. Komponen mesin bagian dalam


Bagian dalam mesin dapat diperiksa seperti pada gambar 2.9 berikut

Gambar 2.9 Komponen mesin bagian dalam

Keterangan :
1. Rangkaian rocker arm

10. Poros cam

2. Push rod

11. Plat depan

3. Silinder head

12. Fly wheel

4. Gasket

13. Plat belakang

5. Crank case

14. Seal oli

6. Pompa oli

15. Main bearing

7. Oiling jet

16. Metal samping

8. Metal jalan

17. Poros engkol dan bantalannya

9. Piston dan tangkai piston

18. Tappet

18
2.3. TURBOCHARGER
2.3.1. Pengertian Turbocharger
Turbocharger adalah sebuah alat peningkat kinerja mesin pembakaran
yang mendapat daya dari turbin, sumber tenaga turbin berasal dari gas buang
kendaraan. Untuk meningkatkan keluaran tenaga mesin dengan meningkatkan
massa oksigen yang akan memasuki mesin. Kunci keuntungan dari turbocharger
adalah mereka menawarkan sebuah peningkatan yang cukup banyak dalam tenaga
mesin hanya dengan sedikit menambah berat. Gambar 2.10 Turbocharger

Gambar 2.10 Turbocharger


(sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/turbocharger)
Turbocharger meningkatkan output tenaga mesin sewaktu mesin dalam
kondisi operasional, dan turbocharger adalah jenis sistem induksi paksa.
Turbocharger memampatkan udara mengalir ke dalam mesin. Keuntungan dari
kompresi udara memungkinkan mesin memasukkan lebih banyak udara ke dalam
silinder, dan lebih banyak udara berarti lebih banyak bahan bakar dapat
ditambahkan. Oleh karena itu, mesin mendapatkan daya yang lebih dari setiap
ledakan di dalam silinder masing-masing. Sebuah mesin turbocharger
menghasilkan tenaga lebih daripada mesin standar yang tanpa turbocharger.
Untuk mencapai peningkatan ini, turbocharger menggunakan aliran gas
buang dari mesin untuk memutar turbin, yang pada gilirannya berputar pompa
udara. Turbin pada turbocharger berputar pada kecepatan hingga 150.000 rotasi

19
per menit (rpm) yang sekitar 30 kali lebih cepat daripada mesin mobil yang
bekerja, karena tersambung ke knalpot maka suhu di turbin juga sangat tinggi.
Turbocharger memiliki tiga bagian penting: roda turbin, roda kompressor
dan rumah as. Roda turbin yang bersudu-sudu ini berputar memanfaatkan tekanan
gas buang keluar, kemudian melalui as terputarnya roda turbin ini berputar pula
roda kompressor dengan sudu-sudunya sehingga memompa udara masuk dalam
massa yang padat. Mengingat komponen ini sering berputar melebihi 80,000
putaran per-menit maka pelumasan yang baik sangat diperlukan. (Gambar 2.11
bagian komponen turbocharger)

(Gambar 2.11 bagian komponen turbocharger)


(sumber: /Automotive enginnering fundamental/)

Keterangan :
1. Roda kompresor

6. Seal

2. Roda turbin

7. Seal mekanik

3. Rumah Bearing

8. Seal ring piston

4. Bearing

9. Rumah turbin

5. Poros

11. Klem V

10. Rumah kompresor

2.3.2 Wastegate actuator


Wastegate actuator merupakan mekanisme terpisah dari turbocharger,
terdiri dari sebuah katup yang mengalihkan gas buang jauh dari turbin roda dalam

20
system turbocharger. Pengalihan gas buang mengatur kecepatan putaran turbin,
yang pada sistemnya mengatur putaran kompresor pula. (Gambar 2.12. wastegate
actuator)

Gambar 2.12. wastegate actuator


(sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/wastegate actuator)
Wastategate actuator memiliki fungsi utama untuk mengatur tekanan
maksimum yang terus meningkat pada turbocharger, dan untuk mengurangi
detonasi serta kerusakan fisik dalam silinder akibat tekanan yang berlebih. Untuk
itu tekanan yang berlebih akan dikontrol oleh ventilasi udara yang akan
membuang kelebihan gas buang selama beberapa saat, sehingga ada jeda waktu
sebelum turbocharger berfungsi kembali dan menciptakan dorongan daya pada
mesin.
2.3.3. Prinsip Kerja Turbocharger
Prinsip kerja turbocharger, udara mengalir masuk ke silinder dengan
bantuan kompresor yang dihubungkan dengan poros turbin. Turbin tersebut
digerakkan oleh aliran gas buang pembakaran dan mengubah panas dan tekanan
gas buang menjadi daya putar, yang kemudian digunakan untuk menggerakkan
Kompressor. Kompressor mengalirkan udara menuju intake manifold pada
tekanan tinggi. Hal tersebut menghasilkan kadar udara yang besar memasuki
silinder dari setiap langkah hisap (intake stroke). Tambahan aliran udara membuat
mesin mampu mengendalikan tekanan ruang bakar dan perbandingan bahan bakar
dan udara yang seimbang saat mesin berada pada RPM tinggi. hal ini
meningkatkan tenaga dan torsi yang dikeluarkan oleh mesin.(Gambar 2.13.
Prinsip kerja turbocharger)

21

Gambar 2.13. Prinsip kerja turbocharger


(sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/prinsip kerja turbocharger)
Banyak sistem turbocharger yang menambahkan intercooler (pendingin)
antara kompresor dan silinder, karena udara yang dikompresi dan berputar
sedemikian cepatnya dapat mencapai suhu tinggi yang ekstrim. Prinsip dasar
dibalik penggunaan turbocharger cukup sederhana, namun sebuah turbocharger
adalah sebuah komponen mesin yang sangat kompleks. Tidak hanya komponenkomponen dalam turbocharger itu sendiri yang harus terkoordinasi secara tepat,
tetapi juga turbocharger dan mesin harus benar-benar cocok. jika tidak, maka
dapat menghasilkan mesin yang tidak sesuai dan bahkan terjadi kerusakan.

2.3.4.Kelebihan dari penerapan Turbocharger:


1. Mesin menjadi lebih responsif karena turbocharger melipat gandakan tenaga
pada mesin dan juga berperan mencegah hilangnya tenaga pada saat jalan
menanjak.
2. Turbocharger lebih ekonomis karena memanfaatkan gas buang pembakaran
yang dihasilkan oleh mesin kendaraan untuk menjadi tenaga yang lebih besar
dan mencegah terbuangnya panas yang lebih kecil.
3. Gas buang pembakaran lebih hijau karena turbocharger mengirimkan lebih
banyak udara ke mesin, pembakaran bahan bakar berlangsung lebih mudah,
dan lebih bersih. Mesin-mesin diesel

modern dengan

turbocharger

22
menghasilkan emisi NOx, SOx dan CO yang lebih rendah 50% daripada mesinmesin konvensional.
4. Turbocharger memberikan torsi yang lebih besar, sehingga performa
kendaraan menjadi lebih bertenaga dan memberikan kepuasan mengendara
yang sesungguhnya.

2.3.5.Cara Merawat Mesin Turbocharger:


Sebuah turbocharger adalah alternatif terbaik untuk meningkatkan tenaga,
tanpa harus menambah bobot mobil atau mengganggu kinerja mesin. Karena
ukuran turbocharger yang simpel dan proses pemasangannya yang mudah dan
sederhana, membuat turbocharger sangat di minati.
Meski

pemasangannya

sederhana,

namun

dalam

penerapannya,

turbocharger tidak bisa sembarangan dipasang. Prosesnya dibutuhkan mekanik


berpengalaman dan biaya yang lumayan mahal, karena perangkat turbocharger
terbilang mahal untuk dimiliki.
Perawatan mobil bermesin turbocharger juga harus tepat, karena
perawatan yang benar akan mempengaruhi keawetan mesin dengan perangkat
turbo. Pemasangan turbocharger yang tidak sesuai akan menyebabkan terjadinya
kerusakan pada komponen dalam mesin dan bila mobil tersebut masih baru maka
akan merusak garansi mesin pabrikan, jika mobil masih dalam garansi.
Pada dasarnya perawatan mesin turbocharger sama dengan mobil harian.
Pembedanya hanyalah frekuensi penggantian olinya, dimana mesin turbocharger
harus dilakukan pengantian oli lebih cepat. Misal, masa pakai oli normalnya 5000
km harus diganti, maka untuk mobil bermesin turbocharger, pada jarak tempuh
4000 km, mobil sudah harus segera melakukan penggantian oli baru.
Turbocharger bekerja pada kondisi temperatur, kecepatan dan tekanan
tinggi, maka peforma maksimal bisa didapat jika turbocharger dioperasikan dan

23
dirawat dengan benar. Kerusakan yang sering terjadi biasanya akibat buruknya
pelumasan, atau masuknya partikel asing pada oli.
Sebab lain adalah lolosnya partikel berukuran besar pada aliran udara yang
tersedot masuk. Juga benda-benda yang tersembur keluar dari exhaust, seperti
kerak karbon, serpihan komponen mesin, dll berperan menimbulkan kerusakan.
Langkah-langkah yang harus dilakukan agar turbocharger dapat bekerja
sempurna adalah:
1. Mengunakan selalu oli yang direkomendasi produsen mobil.
Fungsi utama oli tidak hanya sebagai pelumas mesin. Oli memiliki fungsi
lain yang tak kalah penting, antara lain sebagai pendingin, pelindung dari karat,
pembersih dan penutup celah pada dinding mesin.
Semua fungsi tersebut berkaitan erat satu sama lain, fungsi oli sebagai
pelumas yaitu oli akan memperhalus gesekan antar komponen di dalam mesin
yang bekerja, sehingga memudahkan mesin untuk mencapai suhu kerja ideal.
Selain itu oli juga bertindak sebagai fluida yang memindahkan panas ruang bakar
yang mencapai 1000-1600 derajat celcius ke bagian lain mesin yang lebih dingin.
Dengan tingkat kekentalan yang disesuaikan dengan kapasitas volume
maupun kebutuhan mesin. Maka semakin kental oli, tingkat kebocoran akan
semakin kecil, namun disisi lain mengakibatkan bertambahnya beban kerja bagi
pompa oli.
Selain itu kandungan aditif dalam oli, akan membuat lapisan film pada
dinding silinder guna melindungi mesin pada saat start. Sekaligus mencegah
timbulnya karat, sekalipun kendaraan tidak dipergunakan dalam waktu yang lama.
Disamping itu pula kandungan aditif deterjen dalam pelumas berfungsi sebagai
pelarut kotoran hasil sisa pembakaran agar terbuang saat pergantian oli. Setelah
mengetahui fungsi dari oli yang begitu penting maka pemilihan oli yang akan
digunakan harus sesuai dengan kebutuhan mobil.

24
Seharusnya mobil turbo diberi pelumas khusus untuk mobil turbocharger.
Ciri oli untuk mesin turbocharger selalu bertuliskan turbo pada kemasannya.
Yang biasanya oli ini mampu menahan suhu tinggi dari turbocharger.
Mesin mobil berturbocharger harus menggunakan oli spesifikasi khusus.
Karena oli mesin mobil juga digunakan sebagai pelumas turbocharger. Pelumas
dari mesin bersirkulasi masuk ke turbocharger untuk melumasi as impeller dan
keluar lagi menuju mesin. Padahal suhu turbin sangat tinggi. Tanpa pelumas
khusus turbocharger cepat terjadi penguapan dan merusak kualitas oli.
Mobil yang menggunakan turbocharger melakukan penggantian olinya
harus lebih cepat, misalnya masa pakai oli normalnya 5000 km harus ganti, maka
untuk mobil bermesin turbocharger, pada 4000 km oli harus sudah diganti
karena penggantian ini dilakukan untuk menjaga oli yang bersirkulasi pada mesin
juga turbocharger tetap sesuai kondisi.
2.Melakukan pengecekan rutin
Memeriksa setiap kebocoran oli, suara-suara aneh dan getaran yang tidak
wajar. Power yang kurang, suara keras, asap biru atau hitam, mengindikasikan
masalah pada mesin, bukan turbocharger.
3. Memanaskan mesin sebelum mobil dijalankan
Memanaskan mesin beberapa saat, tunggu temperatur oli mesin mencapai
suhu kerja optimal sebelum menekan pedal gas dalam-dalam untuk mengaktifkan
turbocharger. Jangan memainkan pedal gas, karena kemungkinan pelumas
komponen turbocharger belum sempurna. Sebaliknya, biarkan mesin idle
beberapa saat sebelum mesin dimatikan. Bila mesin dimatikan seketika, maka
pasokan oli mesin ke turbo otomatis terhenti, sementara turbocharger masih
berputar dengan kecepatan tinggi. Ini bisa merusak bearing. Pada mesin-mesin
dengan teknologi turbocharger terbaru, hal seperti itu tidak perlu lagi.
4. Disarankan untuk memasang turbo timer untuk mencegah kerusakan pada
turbo ketika mesin dimatikan setelah pemakaian. (Gambar 2.13 Turbo Timer)

25

Gambar 2.13 Turbo Timer


(sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/turbotimer)
Turbo timer adalah alat yang didesain untuk menjaga mesin tetap
menyala selama waktu yang telah ditentukan untuk melaksanakan periode
penurunan

suhu

pada

turbocharger.

hal

ini

dimaksudkan

untuk

menjaga/mencegah pemakaian atau kegagalan turbo.


Setelah pemakaian kendaraan ketika turbocharger telah bekerja keras,
sangatlah penting untuk membiarkan mesin tetap menyala pada kecepatan
RPM yang Idle untuk beberapa saat, hal ini dilakukan untuk mendinginkan
perangkat kompresor dari temperatur gas yang rendah pada jalur gas buang dan
gas masuk. pada saat yang sama, pelumas di mesin juga bisa bersirkulasi
dengan baik sehingga turbin tidak akan membakar pelumas yang bisa saja
terjebak antara charger dan turbin pada putaran tinggi.
Pelumasan pada mesin ber-turbocharger yang umumnya dilengkapi
dengan turbo timer, jadi ketika kontak pada posisi off mesin terus hidup sampai
beberapa detik. Sesuai dengan setingan turbo timer umumnya diatas 20 detik.
Hal ini digunakan sebagai jeda waktu agar suhu pelumas saat mesin ketika
dimatikan tidak terlalu tinggi, agar suhu oli turun dulu dan untuk mengawetkan
turbocharger. Untuk mobil yang tidak dilengkapi dengan turbo timer
sebaiknya diusahakan sesaat sebelum mobil dimatikan alangkah baiknya mesin
dalam keadaan stasioner 15-20 detik baru kemudian mesin dimatikan. Hal
tersebut sama dengan turbo timer tadi, cuma sistemnya tidak otomatis
melainkan manual.

26
5.Memilih bengkel yang ahli dalam perawatan turbocharger
Memilih bengkel ahli turbocharger untuk meningkatkan hasil terbaik
dari kerja turbocharger dilakukan perawatan.
2.4.Intercooler
Intercooler adalah suatu bagian yang terpisah dari turbocharger.
Intercooler sendiri memiliki 3 tipe, antara lain: intercooler udara ke udara,
yang memanfaatkan udara segar dari luar untuk mendinginkan udara yang
mengalir pada sistem intercooler. Intercooler udara ke air, system kerja
intercooler ini memanfaatkan aliran air yang mengalir terus menerus pada
sistem intercooler,dalam hal ini komponen terpenting dalam intercooler adalah
pompa air yang bekerja di dalam intercooler,untuk mensirkulasikan air secara
terus menerus agar udara yang mengalir dalam system intercooler tetap
bertemperatur rendah, sedangkan yang ketiga adalah

intercooler one shot,

dimana intercooler one shot mendinginkan udara sangat yang mengalir pada
system dengan sangat cepat dengan bantuan gas nitrogen, intercooler tipe ini
tidak cocok untuk mesin kendaraan sehari-hari, melainkan untuk kompetisi
semacam drag race. Dalam hal ini intercooler yang dipakai untuk penambahan
turbocharger adalah intercooler udara ke udara, karena lebih mudah dalam
perawatannya. Fungsi

dari intercooler yaitu untuk mendinginkan udara

bertekanan yang dihasilkan oleh turbocharger, karena udara yang di kompresi


pasti akan mengalami kenaikan temperatur. Udara harus di dinginkan ,karena
udara yang di kompresi dan bersuhu tinggi, molekul udara agar terbentuk
kerapatan molekul, maka udara perlu di dinginkan. Dimana kita tahu udara
yang dingin semakin padat partikelnya, dengan partikel yang lebih padat maka
tentunya kandungan oksigennya tentu lebih banyak, jika oksigennya lebih
banyak maka proses pembakaran mesin akan lebih efisien.(Gambar 2.14
intercooler)

27

Gambar 2.14. intercooler


Penggunaan intercooler bisa meningkatkan performa mesin, sebab kinerja
dari kerja turbo yang lebih maksimal. Karena pada saat udara didorong masuk
oleh turbo, tekanan udara akan meningkat, demikian pula dengan suhunya.
Untuk mesin, pemanasan udara masuk ini berdampak buruk. Karena akan
menaikan temperatur ruang bakar. Maka intercooler dibutuhkan sebagai
penyeimbang, intercooler ialah pelepas panas,semacam radiator namun bukan
untuk mendinginkan engine coolant,melainkan mendinginkan udara masuk
yang melaluinya. Bagian intercooler terdiri dari pipa-pipa bersirip renggang
yang berjumlah banyak pada kedua sisi atas dan bawah, yang berfungsi sebagai
pendinginan udara yang mengalir agar terjadi penurunan suhu, dengan
menurunnya suhu yang masuk ke mesin ini ada dua manfaat yang di peroleh:
temperatur ruang bakar yang rendah dan kerapatan udara yang meningkat, jadi
volume udara dapat masuk lebih banyak kedalam silinder.Gambar 2.15 prinsip
kerja intercooler.

Gambar 2.15 prinsip kerja intercooler


(sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/intercooler)

28
Prinsip pendinginannya sendiri yaitu udara ke udara. Dimana udara
bertekanan dari turbo melewati pipa-pipa kecil bersirip di intercooler dan
didinginkan langsung oleh udara luar. Pada mesin-mesin modern biasanya
penempatan intercooler menjadi satu dengan radiator dan di dinginkan oleh
kipas pendingin. Namun penempatan intercooler pada panther dilakukan di
atas mesin, sebab tidak di mungkinkan berada didepan radiator karena
keterbatasan tempat. Hal ini berdampak pada penambahan alat pendinginan
berupa extra fan yang posisinya berada di bawah intercooler. Extra fan sendiri
berfungsi sebagai penyedot/penarik udara yang mengalir didalam intercooler,
agar udara yang masuk kedalam silinder lebih dingin dan memiliki kerapatan
yang tinggi.
Udara dari intercooler yang tersedot/tetarik melewati extra fan merupakan
udara yang bertemperatur tinggi/panas, yang kemudian udara tersebut akan di
buang ke bawah melewati mesin. Karena adanya penambahan extra fan pada
intercooler, maka udara yang tersedot/tertarik ke bawah tergantikan oleh udara
bersih dari luar intercooler. Hal ini membuat udara yang masuk dan mengalir
di intercooler bertemperatur rendah/dingin serta lebih tinggi kerapatannya dan
baik untuk proses pembakaran.

Anda mungkin juga menyukai