MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR DIESEL DAN
DIESEL COMMON RAIL
2023
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
DAFTAR ISI
i
TUJUAN PEMBELAJARAN
9.1
A. SISTEM BAHAN BAKAR
DIESEL
1. Pendahuluan
Mesin/motor diesel (diesel engine) adalah
salah satu bentuk motor pembakaran dalam
(internal combustion engine) di samping
motor bensin dan turbin gas. Motor diesel
disebut dengan motor penyalaan kompresi
(compression ignition engine) karena
penyalaan bahan bakarnya diakibatkan oleh
suhu kompresi udara dalam ruang bakar.
Dilain pihak motor bensin disebut motor
penyalaan busi (spark ignition engine) karena
penyalaan bahan bakar diakibatkan oleh
percikan bunga api listrik dari busi.
9.2
A. SISTEM BAHAN BAKAR
DIESEL
9.3
A. SISTEM BAHAN BAKAR
DIESEL
9.4
A. SISTEM BAHAN BAKAR
DIESEL
9.5
A. SISTEM BAHAN BAKAR
DIESEL
a. Langkah Hisap
1. Piston bergerak dari TMA ke TMB.
2. Katup hisap terbuka.
3. Katup buang tertutup.
4. Terjadi kevakuman dalam silinder, yang
menyebabkan udara murni masuk ke
dalam silinder.
b. Langkah Kompresi
1. Piston bergerak dari TMB ke TMA.
2. Katup hisap tertutup. - Katup buang
tertutup.
3. Udara dikompresikan sampai tekanan dan
suhunya menjadi 30 kg/cm2 dan 500°C
c. Langkah Usaha
1. Katup hisap tertutup.
2. Katup buang tertutup.
3. Injektor menyemprotkan bahan bakar
sehingga terjadi pembakaran yang
menyebabkan piston bergerak dari TMA ke
TMB.
9.7
A. SISTEM BAHAN BAKAR
DIESEL
d. Langkah buang
1. Piston bergerak dari TMB ke TMA.
2. Katup hisap tertutup.
3. Katup buang terbuka.
4. Piston mendorong gas sisa pembakaran
keluar.
3. Siklus pembakaran
a. Perbandingan Kompresi dan Temperatur
Udara dalam silinder dikompresikan oleh
adanya gerakan naik piston yang
menyebabkan temperatur meningkat.
Grafik di samping memperlihatkan
hubungan secara teori antara
perbandingan kompresi, tekanan kompresi
dan suhu. Apabila perbandingan kompresi
16, maka tekanan kompresi dan temperatur
dalah 30 kg/cm2 dan 500°C.
b. Proses Pembakaran Motor Diesel
Proses pembakaran pada motor diesel
dibagi menjadi 4 tahap :
9.8
A. SISTEM BAHAN BAKAR
DIESEL
9.9
A. SISTEM BAHAN BAKAR
DIESEL
9.11
A. SISTEM BAHAN BAKAR
DIESEL
9.12
A. SISTEM BAHAN BAKAR
DIESEL
9.13
A. SISTEM BAHAN BAKAR
DIESEL
9.15
A. SISTEM BAHAN BAKAR
DIESEL
9.16
A. SISTEM BAHAN BAKAR
DIESEL
9.18
A. SISTEM BAHAN BAKAR
DIESEL
9.19
A. SISTEM BAHAN BAKAR
DIESEL
9.21
B. Sistem dan Komponen Injeksi
Bahan Bakar Diesel
1. Pendahuluan
Sistem injeksi bahan bakar pada mesin
diesel merupakan sistem paling penting di
antara sistem-sitem yang lain. Dengan sistem
injeksi bahan bakar yang baik dan tepat akan
menghasilkan tenaga mesin yang optimal.
Sebaliknya system injeksi bahan bakar yang
kurang baik dan kurang tepat dapat
menyebabkan tenaga mesin diesel kurang
optimal, bahkan mungkin saja mesin diesel
tidak dapat dijalankan sama sekali. Banyak
orang yang menyatakan bahwa sistem injeksi
bahan bakar pada mesin diesel merupakan
jantung hidup matinya mesin.
9.23
B. Sistem dan Komponen Injeksi
Bahan Bakar Diesel
9.24
B. Sistem dan Komponen Injeksi
Bahan Bakar Diesel
9.25
B. Sistem dan Komponen Injeksi
Bahan Bakar Diesel
9.26
B. Sistem dan Komponen Injeksi
Bahan Bakar Diesel
9.27
B. Sistem dan Komponen Injeksi
Bahan Bakar Diesel
9.28
B. Sistem dan Komponen Injeksi
Bahan Bakar Diesel
9.29
B. Sistem dan Komponen Injeksi
Bahan Bakar Diesel
9.30
B. Sistem dan Komponen Injeksi
Bahan Bakar Diesel
9.31
B. Sistem dan Komponen Injeksi
Bahan Bakar Diesel
9.32
B. Sistem dan Komponen Injeksi
Bahan Bakar Diesel
9.36
B. Sistem dan Komponen Injeksi
Bahan Bakar Diesel
9.39
B. Sistem dan Komponen Injeksi
Bahan Bakar Diesel
9.40
B. Sistem dan Komponen Injeksi
Bahan Bakar Diesel
9.44
B. Sistem dan Komponen Injeksi
Bahan Bakar Diesel
9.46
B. Sistem dan Komponen Injeksi
Bahan Bakar Diesel
9.48
B. Sistem dan Komponen Injeksi
Bahan Bakar Diesel
9.49
B. Sistem dan Komponen Injeksi
Bahan Bakar Diesel
9.50
B. Sistem dan Komponen Injeksi
Bahan Bakar Diesel
9.51
B. Sistem dan Komponen Injeksi
Bahan Bakar Diesel
9.52
B. Sistem dan Komponen Injeksi
Bahan Bakar Diesel
9.54
B. Sistem dan Komponen Injeksi
Bahan Bakar Diesel
https://youtu.be/dnfwsBQN98M
9.55
C. Sistem injeksi bahan bakar
diesel common rail
1. Pendahuluan
CommonRail adalah teknologi sistem injeksi
baru pada mesin diesel, teknologi commonrail
ini memungkinkan tekanan pada ruang bakar
menjadi fleksibel (dapat berubah)
menyesuaikan dengan output yang
dikehendaki, teknologi commonrail ini juga
menyempurnakan akurasi volume bahan
bakar/ solar yang masuk ke ruang bakar.
9.56
C. Sistem injeksi bahan bakar
diesel common rail
9.57
C. Sistem injeksi bahan bakar
diesel common rail
https://youtu.be/eAwMieIqN1I
9.58
C. Sistem injeksi bahan bakar
diesel common rail
9.59
C. Sistem injeksi bahan bakar
diesel common rail
9.60
C. Sistem injeksi bahan bakar
diesel common rail
9.62
C. Sistem injeksi bahan bakar
diesel common rail
9.63
C. Sistem injeksi bahan bakar
diesel common rail
9.64
C. Sistem injeksi bahan bakar
diesel common rail
b. Common Rail
Common Rail adalah sebuah pipa tekanan
tinggi yang menghubungkan pompa tekanan
Tinggi dengan seluruh injektor mesin. Pada
common rail terpasang satu sensor tekanan
(rail pressure sensor) dan satu katup pengatur
tekanan injeksi yang diistilahkan dengan
pembatas tekanan (rail pressure limiter valve).
Maksud pembatas tekanan adalah tekanan
dibatasi sebesar tekanan injeksi bahan bakar
di injketor. Karena pompa tekanan tinggi tidak
mengatur tekanan, maka bila terjadi tekanan
lebih tinggi sebagai akibat suply yang besar,
maka akan sebagian bahan bakar
dikembalikan ketangki melalui katup pembatas
tekanan tersebut. Kemungkinan ini dapat
terjadi saat mesin putaran tinggi, namun
injektor hanya menginjeksikan bahan bakar
sedikit. Contohnya yaitu saat kendaraan
deselerasi saat kendaraan bergerak dijalan
menurun, atau saat mobil proses pengereman
dan sejenisnya. Skema common rail seperti
gambar di bawah.
9.65
C. Sistem injeksi bahan bakar
diesel common rail
9.66
C. Sistem injeksi bahan bakar
diesel common rail
9.67
C. Sistem injeksi bahan bakar
diesel common rail
9.69
C. Sistem injeksi bahan bakar
diesel common rail
9.70
C. Sistem injeksi bahan bakar
diesel common rail
9.71
C. Sistem injeksi bahan bakar
diesel common rail
9.72
C. Sistem injeksi bahan bakar
diesel common rail
9.73
C. Sistem injeksi bahan bakar
diesel common rail
9.74
C. Sistem injeksi bahan bakar
diesel common rail
9.75
D. Pemeliharaan/ Servis Sistem dan
Komponen Injeksi Bahan Bakar
Diesel
9.76
D. Pemeliharaan/ Servis Sistem dan
Komponen Injeksi Bahan Bakar
Diesel
9.77
D. Pemeliharaan/ Servis Sistem dan
Komponen Injeksi Bahan Bakar
Diesel
9.78
D. Pemeliharaan/ Servis Sistem dan
Komponen Injeksi Bahan Bakar
Diesel
9.79
D. Pemeliharaan/ Servis Sistem dan
Komponen Injeksi Bahan Bakar
Diesel
9.80
D. Pemeliharaan/ Servis Sistem dan
Komponen Injeksi Bahan Bakar
Diesel
9.81
D. Pemeliharaan/ Servis Sistem dan
Komponen Injeksi Bahan Bakar
Diesel
9.82
D. Pemeliharaan/ Servis Sistem dan
Komponen Injeksi Bahan Bakar
Diesel
Keterangan:
1 = Baut tengah, paking dan bodi bawah
2 = Paking dan elemen
3 = Paking, plat dan pegas
4 = Paking
Gambar 9. 41 Urutan pembongkaran
saringan bahan bakar
9.83
D. Pemeliharaan/ Servis Sistem dan
Komponen Injeksi Bahan Bakar
Diesel
9.84
D. Pemeliharaan/ Servis Sistem dan
Komponen Injeksi Bahan Bakar
Diesel
Pembongkaran meliputi :
Governor,
Control rack,
Poros nok,
Tappet roller,
Pegas pengontrol,
Elemen pompa (plunyer dan
silinder/barrel).
Katup pemberi, dudukan katup pemberi
dan pemegangnya.
9.85
D. Pemeliharaan/ Servis Sistem dan
Komponen Injeksi Bahan Bakar
Diesel
9.87
D. Pemeliharaan/ Servis Sistem dan
Komponen Injeksi Bahan Bakar
Diesel
9.89
D. Pemeliharaan/ Servis Sistem dan
Komponen Injeksi Bahan Bakar
Diesel
b. Pembersihan nosel
Mencuci dan membersihkan nosel dengan
menggunakan pembersih dan solar.
Pembersih dapat berupa kayu atau sikat
tembaga yang lembut. Dudukan nosel
dibersihkan dengn skrap pembersih.
Lubang bodi nosel injeksi dibersihkan
dengan jarum pebersih.
c. Menguji peluncuran jarum nosel
1. Membersihkan bodi dan jarum dengan
solar
2. Menarik jarum nosel kira-kira sampai
setengahnya di dalam bodi dan
melepaskan
3. Jarum akan meluncur dengan lembut
akibat beratnya
4. Putar sedikit posisi jarum dan lakukan
test yang sama
5. Bila salah satu posisi jarum peluncuran
tidak lembut, nosel harus diganti dalam
set
9.90
D. Pemeliharaan/ Servis Sistem dan
Komponen Injeksi Bahan Bakar
Diesel
9.91
DAFTAR PUSTAKA
9.92