PENDAHULUAN
termal/panas menjadi energi mekanik. Energi ini dapat diperoleh dari proses
Makalah ini akan membahas mengenai beberapa proses yang terjadi pada
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karburator
mencampur bahan bakar dan udara pada mesin pembakaran bagian dalam.
Karburator sendiri masih dipakai pada mesin kecil serta pada mobil khusus atau
mobil tua yang dirancang sebagai mobil balap. Kebanyakan kendaraan roda
empat yang diproduksi di awal tahun 1980-an sudah memakai sistem injeksi untuk
bahan bakar secara elektronik dan terkomputerisasi. Selain itu, mayoritas dari
sepeda motor masih memakai karburator sebab lebih murah dan lebih ringan.
Akan tetapi di tahun 2005 sendiri telah banyak mobil yang baru diperkenalkan
Saat langkah hisap, torak bergerak dari TMA menuju TMB, ruang di dalam
Aliran udara melewati venturi sehingga kecepatan naik dan tekanan turun.
keluar bertemu dengan udara dan terurai atau pecah menjadi butiran-butitan kecil.
(Sumber : kitapunya.net)
2
Prinsip kerja karburator sama halnya dengan prinsip kerja spray gun
pengecatan dan penyemprot cairan obat anti nyamuk. Bila udara ditiupkan dengan
kecepatan tinggi pada pipa datar, maka tekanan pada pipa yang tegak lurus akan
turun sehingga cairan akan terisap ke atas bahkan bisa bercampur dengan udara
(cairan akan terkabutkan). Makin besar kecepatan udara yang mengalir maka
tekanan pada pipa yang tegak lurus akan semakin turun dan cairan yang
dalam sepeda motor kini. Adapun teknologi terbaru sepeda motor tersebut salah
satunya yaitu teknologi injeksi. Injeksi merupakan teknologi baru yang disematkan
bernama injektor. Injektor inilah yang bertugas untuk menyuplai campuran udara
dengan bahan bakar. Teknologi motor injeksi adalah teknologi penerus dari sistem
(Sumber : motosatria.com)
3
B. Prinsip Kerja Motor Injeksi
yang tepat agar bisa mendapatkan campuran bahan bakar dan udara atau AFR
(Sumber : hargamotor.co.id)
program komputer untuk mengontrol AFR nya. Perangkat elektronik yang bertugas
untuk mengontrol kerja injektor ini bernama ECM atau Electronic Control Module.
terstandar dari pabriknya. ECM ini dapat secara otomatis mengontrol besaran
bahan bakar dan udara yang pas pada kondisi kondisi cuaca tertentu. Pada
motor injeksi terdapat sensor udara, sensor inilah yang nantinya membantu ECM
dalam mengkalkulasi AFR yang tepat sesuai dengan kebutuhan mesin dan udara
sekitar mesin. Kurang lebih seperti inilah gambaran mengenai sistem injeksi pada
4
2.2 Proses Pembakaran Pada Motor Bakar
percikan yakni yang memerlukan busi untuk membakar campuran bahan bakar
pada ruang bakar dan mesin kompresi yang membakar campuran bahan bakar
pada ruang bakar dengan memanfaatkan kompresi yang besar tanpa adanya busi.
A. Pengertian Busi
Busi adalah suatu suku cadang yang dipasang pada mesin pembakaran
dalam dengan ujung elektrode pada ruang bakar. Busi dipasang untuk membakar
(Sumber : ekodiaz.blogspot.co.id)
1. Busi Standar
Bahan ujung elektroda dari nikel dan diameter center elektroda rata-rata
2,5 mm. Jarak tempuh busi standar sampai sekitar 20 ribu Km, ketika kondisi
5
pembakaran normal dan tidak dipengaruhi oleh faktor lain macam oli mesin dan
konsumsi BBM yang berlebihan efek peningkatan spek karburator. Busi ini bawaan
2. Busi Platinum
Ujung elektroda terbuat dari nikel dan center elektroda dari platinum, jadi
pengaruh panas ke metal platinum lebih kecil. Diameter center electrode 0,6 mm
3. Busi Iridium
Ciri khasnya ujung elektroda terbuat dari nikel dan center elektroda dari
iridium alloy. Diameter center elektroda 0,6 mm 0,8 mm mm. Jarak tempuh busi
4. Busi Racing
Busi yang tahan terhadap kompresi tinggi, serta temperatur mesin yang
deceleration.
Busi racing tidak sama dengan busi Iridium. Diameter center elektroda pun
relatif kecil meruncing seperti jarum. Jarak tempuh busi juga relatif pendek di 20
ribu 30 ribu Km, untuk rpm tinggi diatas 6000 pada temperatur mesin yang tinggi.
5. Busi Resistor
sebenarnya R itu artinya resistor. Busi ini dipakai untuk melindungi perangkat
oleh ignition coil. Tegangan listrik dari coil pengapian menghasilkan beda
tegangan antara elektroda dibagian tengah busi dengan yang dibagian samping.
6
Arus tidak dapat mengalir karena bensin dan udara yang ada di celah merupakan
isolator, namun semakin besar beda tegangan, struktur gas diantara kedua
daripada gas yang ada, gas-gas tersebut mengalami ionisasi dan yang tadinya
bersifat insulator berubh menjadi konduktor. Setelah itu, arus elektron dapat
mengalir dan dengan mengalirnya elektron, suhu di celah percikan busi naik
drastis sampai 60.000o K. suhu yang sangat ringgi ini membuat gas yang telah
terionisasi memuai dengan cepat seperti ledakan kecil, inilah percikan busi yang
Proses pembakaran pada motor diesel dibagi menjadi 4 tahap, dari ke-
empat tahap tersebut dapat kita ketahui bahwa disetiap tahapnya terjadi
perubahan suhu dan juga tekanan. Dan berikut adalah penjelasan dari ke-empat
periode :
(Sumber : bisaotomotif.com)
7
1. Pembakaran tertunda (A-B)
Bahan bakar yang telah diinjeksikan oleh injektor tidak langsung terbakar,
titik A adalah saat dimana bahan bakar mulai disemprotkan oleh injektor, bahan
bakar yang bertekanan dan berbentuk kabut tersebut akan bercampur dengan
udara yang bersuhu dan bertekanan tinggi. A-B adalah pembakaran tertunda,
Dari titik B, tekanan akan meningkat tajam hal ini dikarenakan piston terus
bergerak ke TMA. Mulai di titik ini juga campuran udara dan bahan bakar yang
telah merata di semua bagian dalam silinder akan terbakar, namun hanya di
beberapa bagian saja. Setelah itu api akan merambat sangat cepat, dan
membakar hampir semua campuran udara dan bahan bakar, terjadilah letupan
(explosive). Letupan atau ledakan ini akan membuat tekanan dalam silinder
dari titik C. Nozzle injektor masih menyemprotkan bahan bakar, sampai di titik D
barulah nozzle injector tidak menginjeksikan bahan bakar lagi. Karena injeksi
bahan bakar ini masih berlangsung, dan di periode 2 sudah terjadi perambatan api
maka bahan bakar yang disemprotkan oleh injector akan langsung terbakar. Inilah
Pembakaran diatur oleh jumlah bahan bakar yang diinjeksikan oleh injektor,
sehingga tahap ini dapat juga disebut dengan tahap pengontrolan pembakaran.
Titik D adalah titik tekanan maksimum pembakaran, dari titik D ini masih
terjadi proses pembakaran karena bahan bakar belum seluruhnya habis terbakar.
8
Dari D-E ini diharapkan bahan bakar dan udara yang belum terbakar, dapat
terbakar semua.
2.3 Perbandingan Sistem Pembakaran Motor Penyalaan Kompresi dan Bunga Api
besar yaitu pada 15-30 Kg/Cm2 sedangkan pada motor Bunga Api yaitu 6-12
2. Pembakaran pada motor penyalaan bunga api lebih baik sehingga emisi gas
3. Penyalaan motor kompresi memanfaatkan tekanan dan suhu tinggi pada ruang
bakar yang kemudian disemprotkan bahan bakar oleh nozle. Sedangkan pada
motor penyalaan bunga api menggunakan busi yang memercikkan bunga api
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
2. Proses penyalaan bunga api terbagi menjadi dua yaitu penyalaan bunga
api kompresi yang menggunakan suhu dan tekanan yang besar pada
ruang bakar dan menggunakan busi yang memercikkan bunga api untuk
10