Kelompok 2
1.M.NOVI RAHMAN
2.MUHAMMAD RIFKI
3.MAULANA
BARABAI HST
17/5/2023
DAFTAR ISI
i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Identifikasi Masalah 2
C. Pembatasan Masalah 2
D. Rumusan Masalah 2
E. Manfaat Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Skema Sistem Bahan Bakar 3
B. Sistem Bahan Bakar Bensin dan Komponennya 3
C. Sistem Pada Bahan Bakar Bensin 7
BAB III KESIMPULAN 18
DAFTAR PUSTAKA 20
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem bahan bakar dalam suatu mesin merupakan suatu sistem yang
sangat dominan dalam menentukan unjuk kerja mesin .Suatu rangkaian mesin
motor, akan memberikan daya yang optimal bila seluruh sistem yang bekerja
pada motor tersebut berfungsi dengan baik begitu pula kerja pada sistem
bahan bakar, kelancaran kerja pada sistem ini akan berpengaruh besar pada
efisiensi dan daya kerja motor. Salah satu cara agar sistem bahan bakar
bekerja dengan optimal yaitu dengan perawatan dan perbaikan sistem bahan
bakar.
Suatu mesin terdiri atas berbagai sistem penunjang misalnya: Sistem
bahan bakar sistem pendingin, sistem pelumasan, sistem pengapian dan
kelistrikan.
Kerja sama dari seluruh sistem ini akan membuat mesin bekerja sesuai
dengan yang dikehendaki, bahkan beberapa modifikasi yang dilakukan pada
salah satu sistem saja dapat merubah kinerja suatu mesin, entah itu meningkat
atau menurun.
Setiap sistem dalam mesin terbagi lagi atas beberapa sub – sistem
dimana setiap sub – sistem terbagi atas banyak komponen yang bekerja
mendukung sistem agar berfungsi dengan baik. Salah satu cara untuk menjaga
komponen – komponen dalam suatu sistem tetap berfungsi dengan baik yaitu
dengan memberikan perawatan yang intensif dan melakukan perbaikan secara
berkala jika diperlukan. Begitu pula yang terjadi pada sistem bahan bakar
sistem ini akan bekerja dengan baik jika kita memberikan perawatan yang
intensif.
Sistem bahan bakar meru pakan catu daya utama dalam usaha
penbangkitan daya motor, maka perawatan dan perbaikan mutlak diperlukan.
Berikut aka dijelaskan penbahasan mengenai sistem bahan bakar dan cara
perawatan yang sebaiknya dilakukan.
1
B. Identifikasi Masalah
Sistem bahan bakar akan bekerja optimal jika seluruh komponen
bekerja dengan baik sesuai dengan yang dikehendaki. Secara garis besar
kendala yang sering terjadi pada sistem bahan bakar adalah :
1. Bahan bakar
2. Komponen yang bekerja untuk menyalurkan bahan bakar
3. Mekanisme mesin untuk menarik bahan bakar ke silinder
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu
mengenaikomponen dan system yang bekerja untuk menyalurkan bahan bakar
dengan karburatortype arus turun. Dalam makalah ini akan dibahas prinsip
kerja dankerusakanyangseringterjadi pada komponen sistem bahan bakar.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan
pembatasan masalah maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah
komponen dan system apa saja yang bekerja untuk menyalurkan bahan bakar
dengan karburator type arus turun serta bagaimana prinsip kerja dan kerusakan
apa yang sering terjadi pada komponen system bahan bakar
Tujuan diberikannya perwatan dan perbaikan sistem bahan bakar, yaitu:
1. Mencegah kerusakan mesin karena buruknya sistem bahan bakar
2. Meningkatkan efisiensi daya kerja mesin
E. Manfaat
Manfaat yang bisa diperoleh jika sistem bahan bakar bekerja dengan baik :
1. Memperpanjang umur mesin
2. Mendapatkan efisiensi kerja sesuai dengan yang diharapkan
3. Kenyamanan berkendara karena mesin bekerja dengan baik
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Komponen sistem bahan bakar bensin adalah sebagai berikut:
1. Tangki bahan bakar
Tangki bahan bakar biasanya terbuat dari plat besi, tangki bahan
bakar terdapat dibagian belakang mobil, hal ini bertujuan untuk
menghindari bocor pada saat terjadi tabrakan. Pada bagian dalam dilapisi
dengan lapisan anti karat, Separator yang berada di dalam tangki berfungsi
untuk mencegah bahan bakar kocak atau naik-turun pada saat mobil
berjalan. Ujung pipa hisap, diletakkan dengan jarak 2–3 cm diatas dasar
tangki, hal ini bertujuan untuk mencegah terhisapnya air dan kotoran.
5
b. Saluran pengembali yaitu untuk mengembalikan bahan bakar yang
berlebihan menuju tangki
c. Saluran untuk emsisi bahan bakar, yaitu untuk menyalurkan gas hidro
karbon ke charcoal canister.
Filter bahan bakar berfungsi untuk memisahkan debu ataupu air yang
terkandung didalam bensin. Saringan berfungsi untuk menghalangi laju
aliran sehingga partikel–partikel yang lebih berat massanya dari bensin
akan tetap tertinggal didasar saringan.
6
Cara kerja pompa bahan bakar mekanik adalah ketika roker arm
ditekan, maka arm akan menarik diafragma ke bawah, sehingga katup
inlet akan terbuka dan bensin terhisap. Pada saat arm bebeas atau tidak
ditekan pegas maka akan mengembalikan arm ke posisi semula,
sehingga diafragma akan kembali keposisi semula karena dorongan
pegas. Bensin yang ada diatas diafragma akan mendorong katup outlet
agar terbuka dan katup inlet agar menutup. Pada saat bensin
dikarburator penuh pegas tidak dapat mengembalikan diafragma ke
posisi semula sehingga pemompaan bahan bakar terhenti .
b. Pompa bahan bakar elektrik
Cara kerja pompa bahan bakar elektrik yaitu jika arus listrik
mengalir ke koil, maka akan terjadi kemagnetan sehingga plunger
akan tertarik, dengan begitu maka plunger menekan pegas, inlet valve
akan terbuka dan bensin masuk ke dalam ruang A, kemudian jika arus
listrik yang mengalir ke koil terputus, maka plunger akan kembali ke
posisi semula karena ada dorongan dari pegas pembalik. Katup Outlet
akan terbuka akibat tekanan bahan bakar, sehingga bahan bakar akan
mengalir keluar. Pada saat yang sama katup inlet akan terbuka
sehingga bahan bakar akan terhisap masuk kedalam plunger melalui
saluran inlet.
Jika tekanan pada sisi outlet melebihi 0, 25 kg/cm 2 maka plunger
tidak dapat bekerja.
7
5. Karburator
8
9
Kendala yang sering terjadi :
● Penyumbatan air vent tube oleh kotoran, menyebabkan perbedaan
tekanan antara air horn dan ruang pelampungsehinggga campuran yang
masuk ke ruang bakar menjadi kaya, ini menyebabkan daya mesin
turun karena kekurangan udara.
● Pembentukan kotoran diujung needle valve akan mengakibatkan
saluran bensin tidakmau tertutup, sehingga permukaan bensin melebihi
batas yang sudah ditentukan
10
2. Slow jet
Berfungsi untuk mengkontrol jumlah bensin yang disuplai untuk
primary low speed.
3. Air bleder
Berfungsi untuk membantu atomisasi bensin agar mudah tercampur
dengan udara
4. Economiser jet
Berfungsi untuk menambah kecepatan aliran bensin
5. Katup solenoid
Berfungsi untuk mencegah terjadinya dieseling pada motor
bensin Dieseling adalah berputarnya mesin seteleh kunci kontak posisi
“OFF” yang bias disebabkan karena over heating pada mesin. Solenoid
akan menutup aliran bahan bakar ketika kunci kontak off.
Kendala yang sering terjadi :
● kendaraan sering kali tidak mau berputar stationer, oleh karena itu
sesuaikan dahulu skrup penyetel campuran idle, atau bisa jadi katup
solenoid bermasalah
● bila skrup penyetel campuran idle dikeraskan terlalu keras, ujung
jarum sekrup akan rusak sehingga akan sulit untuk menentukan
campuran yang bagus
● penyumbatan didalam slow jet akan menyebabkan putaran mesin kasar
● penyumbatan didalam air bleder membuat udara tidak mampu untuk
mencampur bensinyang akan disalurkan oleh idle dan slow port, ini
menyebabkan campuran bensin menjadikaya.
11
ruang pelampung mengalir setelah sebelumnya dicampur dengan udara
oleh air bleder.
Fungsi dan prinsip kerja komponen :
1. Main jet
Untuk mengkontrol jumlah bensin yang disalurkan oleh primary high
speed system
2. Air bleder
Berfungsi untuk mengatomisasi bensin agar mudah untuk bercampur
dengan udara, apabila tekanan udara di nosel utama turun, udara akan
masuk ke air bleder.
“kendala yang sering terjadi : penyumbatan pada main jet akan
menyebabkan putaran mesin tidak rata dan ini akan berpengaruh pada
low speed system”
12
mampu melawan bobot dan terbukalah high speed valve. Sehingga
udara mengalir melalui primary ventury, secondary small ventury dan
bahan bakar mengalir ke small ventury melalui secondary main jet,
bercampur dengan udara dari main air bleeder dan keluar ke main
nosel.
2. Tipe vacum diaphragm
Pada tipe ini, untuk membuka secondary throttle valve, maka
secondary throttle valvedihubungkan dengan diaphragma dan
diaphragma mengambil kevakuman dari venturi. Cara kerja vakum
diaphragma yaitu bilamesin bberputar pada putaran rendah,
vakum yang dihasilkan oleh vakum bleeder pada primary masih
lemah, sehingga vakum didalam rumah diaphragma juga masih lemah,
dan secondary throttle valve belum bisa membuka. Bila secondary
throttle valve terbuka, vakum yang timbul pada rumah
diaphragm menjadi kuat dan secondary throttle valve membuka
semakin besar. Hal ini menyebabkan udara mengalir ke secondary
ventury dan bahan baker keliar dari secondary nozzle.
Kendala yang sering terjadi : Jika secondary slow port rusak, secondary
throttle valve tidak akan terbuka dengan lembut, sehingga mesin akan mati
bila diakselerasi
13
valve dibuka agak lebar (pada kecepatan tinggi atau jalan menanjak) maka
kevakuman pada intake manifold berkurang dan power piston terdorong ke
bawah aleh power valve spring (A) sehingga power valve terbuka. Bila hal
ini terjadi, bahan baker akan disupply dari power jet dan pimary main jet
ke sistem kecepatan tinggi sehingga campuran menjadi kaya. Fungsi dan
prinsip kerja komponen :
a. Primary main jet : Sebagai saluran pengubung dari pelampung menuju
nozel utama
b. Power valve : Merupakan pintu penutup dan pembuka saluran tenaga
c. Power piston : Sebagai pengatur pembukaan piston valve
d. Power valve spring : Menekan power valve keatas saat keadaan normal
e. Power piston spring : Menekan power piston kebawah saat vacuum
berkurang
6. Sistem Percepatan
Pada saat pedal gas diinjak secara tiba-tiba, throttle valve akan
membuka secara tiba-tiba pula, sehingga aliran udara menjadi lebih cepat.
Akan tetapi karena bahan bakar lebihberat dai udara maka bahan bakar
akan datang terlambat sehingga campuran menjadi terlalu kurus, padahal
pada saat ini dibutuhkan campuran yang kaya. Untuk itu pada karburator
dilengkapi dengan sistem percepatan.
Cara kerja sistem ini yaitu pada saat pedal gas diinjak secara tiba-
tiba plunger pumpbergerak turun menekan bahan bakar yang ada pada
ruangan di bawah plunger pump.Akibatnya bahan bakar akan mendorong
steel ball out-let dan discharge weight kemudianbahan bakar keluar ke
primary ventury melalui pump jet. Setelah melakukan penekanan tersebut,
plunger pump kembali ke posisi semula dengan adanya pegas yang ada di
bawah plunger sehingga bahan bakar dari ruang pelampung terhisap
melalui steel ball inlet dan sistem percepatan siap untuk dipakai.
14
7. Sistem Chooke
Pada saat mesin dingin bensin tidak akan menguap dengan baik dan
sebagian campuran udara dan bensin yang mengalir akan mengembun
didinding intake manifold karenadinding intake manifold dalam keadaan
dingin. Dan ini akan menyebabkan campuran udara – bensin menjadi
kurus sehingga mesin sukar hidup. Sistem choke membuat campuran
udara – bensin menjadi kaya (1 : 1) yang disalurkan kedalam silinder
bila mesin masih dingin. Ada dua type system chuk :
1. Type manual : Membuka dan menutupnya choke diatur oleh pengemudi
2. Type automatic : Katup membuka secara otomatis tergantung
temperatur mesin dan temperatur ruang mesin.
Type automatic ada dua macam, yaitu :
Menggunakan sensor panas coil housing dipasangkan diluar karburator,
dimana coil housing ini dihubungkan pada air cleaner oleh pipa
pemanas. Pipa pemanas sebelum masuk kecoil housing, terlebih dahulu
dimasukan ke exhouse manifold. Ruang dibawah vacuum
pistondihubungkan dengan intake manifold
Pada saat mesin dingin, coil spring mengembang dan menggerakkan
vacuum pistonkeatas sehingga katup choke tertutup, karena ruangan
dibawah vacuum piston dihubungkan dengan intake manifold, maka
vacuum piston condong ubtuk bergerak kebawah pada saat mesin hidup.
Akan tatapi vacum piston belum dapat bergerak karena masih ditahan
oleh coil spring yang masih mengembang. Sementara itu coil
spring dipanasi dengan udara dan air cleaner yang mengalir ke coil
housing melalui pipa pemanas yang terdapat didalam exhaust manifold.
Setelah panas, coil spring mengkerut dan vacuum piston bergerak
kebawah sehingga katup choke pun terbuka, katup choke tertutup pada
temperatur 25 º C
Model electric
15
Pada saat mesin distart : katup choke akan tertutup rapat pada saat
etmperatur mencapai sekitar 25 º celcius oleh pegas termostatik (be-
metal). Bila mesin dihidupkan dalam keadaan katup choke tertutup, maka
akan terjadi kevakuman dibawah katup cuk. Hal ini akan menyebabkan
bensin akan disalurkan oleh primary low dan high speed system dan
menyebabkan campuran menjadi kaya.
Setelah mesin distart : Bila mesin distart, pada terminal “L”timbul
arus dari voltage regulator, arus tersebut akan mengalir ke choke relay,
sehingga choke relay menjadi “ON”. Akibatnya arus dari ignition switch
mengalir melewati choke relay menuju ke electric heat coil – massa.
Bila electric heat coil membara/panas maka be- metal element akan
mengembang dan akan membuka choke valve. PTC berfungsi untuk
mencegah arus yang berlebihan yangmengalir dari electric heat coil, bila
katup choke telah terbuka (temperatur dalam rumah pegas mencapai100
º C)
9. Un Loader Mechanism
System ini biasanya hanya ada pada karburator dengan system choke
otomatis. System ini berfungsi untuk mencegah agar campuran tidak
terlampau kaya saat mesin dalamkondisi dingin, keadaan katup chuk
tertutup dan kendaraan dalam keadaan dijalankan ( bila katup choke
tertutup saat diakselerasi maka kendaraan akan berhenti dengan tiba- tiba
).
16
Untuk penyempurnaan system choke type otomatis maka diberikan
suatu system choke breaker dimana system ini bekerja untuk membuka
katup choke secara perlahan setelah mesin distart, dengan menggunakan
asas kevacuman pada intake manifold. Karena bila katup choke tertutup
terlalu lama setelah distart maka campuran yang dihasilkan punakan
semakin kaya
17
mulai membuka bila suhu pada ruang mesin mecapai 60 º C dan membuka
penuh pada 75 º C )
18
Pada saat mesin dingin : Pada saat bimetal mengembang kesisi luar, poros
heat control valve berputar berlawanan arah jarum jam, sehingga gas
buang mengalir diatas heat control valve
Pada saat mesin panas : Setelah pemanasan poros heat control valve akan
mengkerut kearah dalam searah jarum jam, sehingga gas buang mengalir
melalui bawah heat control valve
19
terdapat pada karburator relatif tidak begitu penting, dalam arti karburator
masih dapat berfungsi sekalipun tidak dilengkapi dedngan
system tambahan
20
BAB II
PENUTUP
Seluruh system dan komponen yang terdapat dalam system bahan bakar
merupakankomponen yang dibuat secara presisi, dan perhitungan – perhitungan
yang diterapkan pada system bahan bakar telah diperhitungkan secara akurat,
maka dari itu sedapat mungkin hindarilah bongkar pasang yang tidak perlu pada
system bahan bakar, terutama pada komponen karburator . Modifikasi pada
system bahan bakar diharapkan tidak dilakukan, karena system bahan bakar telah
diperhitungkan secara cermat, agar mesin memperoleh tenaga yang maksimal.
Mesin mobil merupakan pembangkit tenaga (gerak), pada mesin inilah
dibangkitkan tenaga yang kemudian menlmbulkan gerak putar. Bagian-bagian
motor dapat dipisahkan menjadi dua yakni bagian yang bergerak dan bagian yang
tak bergerak. Sistim yang ada pada sebuah motor terdiri atas sistem bahan bakar,
sistim pelumasan, dan sistim pendingin Motor dibedakan dari proses kerjanya
yaitu motor empat (4) takt dan motor 2 takt. Sedangkan berdasarkan penyalaan
bahan bakarnya motor juga dibedakan menjadi 2 yaitu motor bensin dan motor
diesel.
Motor bensin dan motor diesel bekerja dengan torak bolak balik (naik turun
pada motor gerak). Keduanya bekerja pada prinsip 4 langkah dan prinsip ini
umumnya digunakan pada teknik mobil. Untuk motor dengan penyalaan busi
disebut motor bensin dengan menggunakan bahan bakar bensin(premium),
sedangkan untuk motor diesel menggunakan bahan bakar solar atau minyak
diesel.
Dalam proses pembakaran tenaga panas bahan bakar diubah ketenaga
mekanikmelalui pembakaran bahan bakar didalam motor. Pembakaran adalah
proses kimia dimana Karbondioksida dan zat air bergabung dengan oksigen dalam
udara. Jika pembakaran berlangsung maka diperlukan : a)Bahan bakar dan udara
dimasukkan kedalam motor b)Bahan bakar dipanaskan hingga suhu tinggi
Pembakaran menimbulkan panas dan menghasilkan tekanan, kemudian
menghasilkan tenaga mekanik. Campuran masuk kedalam motor mengandung
21
udara dan bahan bakar. Perbandingan campuran kira kira 12-15 berbanding 1
setara 12-15 kg udara dalam 1 kg bahan bakar. Yaitu karbon dioksida 85% dan zat
asam (Oksigen) 15 % atau 1/5 bagian dengan karbon dioksida dan zat air. Zat
lemas (N) tidak mengambil bagian dalam pembakaran. Jika diperhatikan lebih
jauh terdapat banyak perbedaan antara motor bensin dan motor diesel:
Perbedaan motor diesel dan bensin:
1. Gas yang diisap pada langkah motor bensin adalah campuran antara bahan
bakar dan udarasedangkan pada motor diesel adalah udara murni.
2. Bahan bakar pada motor bensin terbakar oleh loncatan bunga api busi,
sedangkan pada motor diesel oleh suhu kompresi tinggi.
3. Motor bensin menggunakan busi sedangkan motor diesel menggunakan
injector (nozzel)
22
DAFTAR PUSTAKA
AHM Buku pedoman reparasi honda vario. Jakarta PT Astra Honda Motor.
23