Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH OTOMOTIF

SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN

Disusun oleh :
YUNUS DARUSMAN
Kelas XII TKR 2

SMK TEXMACO SEMARANG


2024
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis aturkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, nikmat,
taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat
waktu.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses pengerjaan makalah ini. Adapun makalah ini disusun untuk memenuhi
salah satu tugas akhir produktif.
Seperti halnya kata pepatah, “Tak Ada Gading Yang Tak Retak”. Meskipun
dalam penulisan makalah ini penulis telah mengoptimalkan kemampuan yang penulis
miliki, tentunya masih banyak kekurangan-kekurangan didalamnya. Untuk itu penulis
mohon maaf.
Akhir kata, semoga penyusunan dan penulisan makalah ini memberikan manfaat
bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Assalammualaikum Wr. Wb.

Semarang 20 maret 2024

Yunus darusman

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 2
C. Pembatasan Masalah ............................................................................... 2
D. Rumusan Masalah.................................................................................... 2
E. Manfaat Penulisan.................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 3
A. Skema Sistem Bahan Bakar..................................................................... 3
B. Sistem Bahan Bakar Bensin dan Komponennya...................................... 3
C. Sistem Pada Bahan Bakar Bensin............................................................ 7
BAB IIIKESIMPULAN ............................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem bahan bakar dalam suatu mesin merupakan suatu sistem yang
sangat dominan dalam menentukan unjuk kerja mesin .Suatu rangkaian mesin
motor, akan memberikan daya yang optimal bila seluruh sistem yang bekerja
pada motor tersebut berfungsi dengan baik begitu pula kerja pada sistem
bahan bakar, kelancaran kerja pada sistem ini akan berpengaruh besar pada
efisiensi dan daya kerja motor.Salah satu cara agar sistem bahan bakar bekerja
dengan optimal yaitu dengan perawatan dan perbaikan sistem bahan bakar.
Suatu mesin terdiri atas berbagai sistem penunjang misalnya:Sistem
bahan bakar sistem pendingin, sistem pelumasan, sistem pengapian dan
kelistrikan.
Kerja sama dari seluruh sistem ini akan membuat mesin bekerja sesuai
dengan yang dikehendaki, bahkan beberapa modifikasi yang dilakukan pada
salah satu sistem saja dapat merubah kinerja suatu mesin, entah itu meningkat
atau menurun.
Setiap sistem dalam mesin terbagi lagi atas beberapa sub – sistem
dimana setiap sub – sistem terbagi atas banyak komponen yang bekerja
mendukung sistem agar berfungsi dengan baik. Salah satu cara untuk menjaga
komponen – komponen dalam suatu sistem tetap berfungsi dengan baik yaitu
dengan memberikan perawatan yang intensif dan melakukan perbaikan secara
berkala jika diperlukan. Begitu pula yang terjadi pada sistem bahan bakar
sistem ini akan bekerja dengan baik jika kita memberikan perawatan yang
intensif.
Sistem bahan bakar meru pakan catu daya utama dalam usaha
penbangkitan daya motor, maka perawatan dan perbaikan mutlak diperlukan.
Berikut aka dijelaskan penbahasan mengenai sistem bahan bakar dan cara
perawatan yang sebaiknya dilakukan.

1
B. Identifikasi Masalah
Sistem bahan bakar akan bekerja optimal jika seluruh komponen
bekerja dengan baik sesuai dengan yang dikehendaki. Secara garis besar
kendala yang sering terjadi pada sistem bahan bakar adalah :
1. Bahan bakar
2. Komponen yang bekerja untuk menyalurkan bahan bakar
3. Mekanisme mesin untuk menarik bahan bakar ke silinder

C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu
mengenaikomponen dan system yang bekerja untuk menyalurkan bahan bakar
dengan karburatortype arus turun. Dalam makalah ini akan dibahas prinsip
kerja dankerusakanyangseringterjadi pada komponen sistem bahan bakar.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan
pembatasan masalah maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah
komponen dan system apa saja yang bekerja untuk menyalurkan bahan bakar
dengan karburator type arus turun serta bagaimana prinsip kerja dan kerusakan
apa yang sering terjadi pada komponen system bahan bakar
Tujuan diberikannya perwatan dan perbaikan sistem bahan bakar, yaitu:
1. Mencegah kerusakan mesin karena buruknya sistem bahan bakar
2. Meningkatkan efisiensi daya kerja mesin

E. Manfaat
Manfaat yang bisa diperoleh jika sistem bahan bakar bekerja dengan baik :
1. Memperpanjang umur mesin
2. Mendapatkan efisiensi kerja sesuai dengan yang diharapkan
3. Kenyamanan berkendara karena mesin bekerja dengan baik

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Skema Sistem Bahan Bakar


Sistem bahan bakar terdiri dari beberapa komponen, dimulai dari tangki
bahan bakar sampai pada charcoal canister.Bahan bakar dalam tangki akan
disalurkan ke karburator oleh pompa bensin, melalui selang dan saringan
bensin. Karburator menyalurkan ke mesin sejumlah bahan bakar yang
dibutuhkan berupa campuran udara dan bahan bakar yang dikabutkan, dan
masuk melalui manifold ke ruang silinder.

B. Sistem Bahan Bakar Bensin dan Komponennya


Sistem bahan bakar berfungsi untuk mencampurkan udara dan bahan
bakar untuk selanjutnya campuran tersebut disalurkan ke ruang bakar dalam
bentuk kabut. Cara pemasukan campuran udara dan bahan bakar tersebut ada
dua macam. Ada yang dengan cara dihisap, cara ini disebut sistem bahan
bakar konvensional. Cara kedua adalah dengan cara diinjeksikan, cara ini
disebut sistem bahan bakar injeksi. Pada sistem bahan bakar injeksi ada yang
menggunakan cara mekanik dan ada yang menggunakan cara elektronik atau
yang biasa kita kenal sebagai EFI atau Electronic Fuel Injection.

3
Komponen sistem bahan bakar bensin adalah sebagai berikut:
1. Tangki bahan bakar

Tangki bahan bakar biasanya terbuat dari plat besi, tangki bahan
bakar terdapat dibagian belakang mobil, hal ini bertujuan untuk
menghindari bocor pada saat terjadi tabrakan. Pada bagian dalam dilapisi
dengan lapisan anti karat, Separator yang berada di dalam tangki berfungsi
untuk mencegah bahan bakar kocak atau naik-turun pada saat mobil
berjalan. Ujung pipa hisap, diletakkan dengan jarak 2–3 cm diatas dasar
tangki, hal ini bertujuan untuk mencegah terhisapnya air dan kotoran.

2. Saluran bahan bakar

Ada tiga saluran bahan bakar, yaitu:


a. Saluran utama yaitu untuk mengirimkan bahan bakar menuju pompa
bahan bakar

4
b. Saluran pengembali yaitu untuk mengembalikan bahan bakar yang
berlebihan menuju tangki
c. Saluran untuk emsisi bahan bakar, yaitu untuk menyalurkan gas hidro
karbon ke charcoal canister.

3. Filter Bahan bakar

Filter bahan bakar berfungsi untuk memisahkan debu ataupu air yang
terkandung didalam bensin. Saringan berfungsi untuk menghalangi laju
aliran sehingga partikel–partikel yang lebih berat massanya dari bensin
akan tetap tertinggal didasar saringan.

4. Pompa Bahan Bakar


Pompa bahan bakar ada dua jenis, yaitu
a. Pompa bahan bakar mekanik

5
Cara kerja pompa bahan bakar mekanik adalah ketika roker arm
ditekan, maka arm akan menarik diafragma ke bawah, sehingga katup
inlet akan terbuka dan bensin terhisap. Pada saat arm bebeas atau tidak
ditekan pegas maka akan mengembalikan arm ke posisi semula,
sehingga diafragma akan kembali keposisi semula karena dorongan
pegas. Bensin yang ada diatas diafragma akan mendorong katup outlet
agar terbuka dan katup inlet agar menutup. Pada saat bensin
dikarburator penuh pegas tidak dapat mengembalikan diafragma ke
posisi semula sehingga pemompaan bahan bakar terhenti .
b. Pompa bahan bakar elektrik

Cara kerja pompa bahan bakar elektrik yaitu jika arus listrik
mengalir ke koil, maka akan terjadi kemagnetan sehingga plunger
akan tertarik, dengan begitu maka plunger menekan pegas, inlet valve
akan terbuka dan bensin masuk ke dalam ruang A, kemudian jika arus
listrik yang mengalir ke koil terputus, maka plunger akan kembali ke
posisi semula karena ada dorongan dari pegas pembalik. Katup Outlet
akan terbuka akibat tekanan bahan bakar, sehingga bahan bakar akan
mengalir keluar. Pada saat yang sama katup inlet akan terbuka
sehingga bahan bakar akan terhisap masuk kedalam plunger melalui
saluran inlet.
Jika tekanan pada sisi outlet melebihi 0, 25 kg/cm 2 maka plunger
tidak dapat bekerja.

6
5. Karburator

Karburator berfungsi untuk membentuk atau menyediakan campuran


bahan bakar yang sesuai dengan kondisi kerja mesin. Karburator hanya
terdapat pada sistem bahan bakar manual, sedangkan pada sistem bahan
bakar elektronik EFI sudah tidak menggunakan karburator.

C. Sistem Pada Bahan Bakar Bensin


1. Sistem Pelampung
Fungsi dari sistem pelampung yaitu menjaga agar perbedaan tinggi
antara permukaanbensin dan bibir nosel tetap, sistem pelampung
diperlukan karena kevacuman pada venturi akan terus menyedot bensin
dari nosel utama. Sistem pelampung bekerja ketika permukaan bensin
menurun dan membuat pelampung ikut turun, sehingga membuat needle
valve membuka saluran bensin, dan mengalirkan bahan bakar sehingga
memenuhi kembakli ruang pelampung dan mengangkat pelampung yang
sekaligus menganglat needle valve dan menutup saluran bensin. Siklus ini
terus berulang sesuai dengan kebutuhan bensin didalam ruang pelampung.

7
8
Kendala yang sering terjadi :
 Penyumbatan air vent tube oleh kotoran, menyebabkan perbedaan
tekanan antara air horn dan ruang pelampungsehinggga campuran yang
masuk ke ruang bakar menjadi kaya, ini menyebabkan daya mesin
turun karena kekurangan udara.
 Pembentukan kotoran diujung needle valve akan mengakibatkan
saluran bensin tidakmau tertutup, sehingga permukaan bensin melebihi
batas yang sudah ditentukan

2. Sistem Stationer dan Kecepatan Lambat


Bila mesin berputar lambat dan throttle valve terbuka sedikit maka
jumlah udara yangmasuk ke karburator sangat sedikit, jadi vakum yang
terjadi pada venturi kecil, dan bahanbakar tidak disalurkan oleh nosel
utama .Oleh sebab itu primary low speed circuit \dipergunakan untuk
menyalurkan bahan bakar dibawah throttle valve saat mesin berputar
a. Bila mesin berputar idling
Bila throttle valve ditutup maka vakum yang terjadi pada bagian
bawah throttle valve besar .hal ini menyebabka bahan bakar yang
bercampur dengan udara dari air bleder keluar dari idle port ke intake
manifold dan masuk kedalam silinder, campuran udara dan bensin
yang diperlukan agar mesin berputar idling yaitu 11 : 1
b. Bila throttle valve terbuka sedikit
Bila throttle valve terbuka sedikit dari keadaan idle, maka jumlah
udara yang mengalirbertambah .Hal ini menyebabkan vakum dibawah
throttle valve menjadi berkurang, sehingga bahan bakar menjadi
kurus .Untuk mencegah hal itu maka saat throttle valve terbuka sedikit,
slow port mengeluarkan bahan bakar.
Fungsi dan prinsip kerja komponen :
1. Sekrup penyetel campuran idle
Berfungsi untuk membuat campuran udara dan bensin agar mesin
berputar idle, dengan cara memutar skrup

9
2. Slow jet
Berfungsi untuk mengkontrol jumlah bensin yang disuplai untuk
primary low speed.
3. Air bleder
Berfungsi untuk membantu atomisasi bensin agar mudah tercampur
dengan udara
4. Economiser jet
Berfungsi untuk menambah kecepatan aliran bensin
5. Katup solenoid
Berfungsi untuk mencegah terjadinya dieseling pada motor
bensin Dieseling adalah berputarnya mesin seteleh kunci kontak posisi
“OFF” yang bias disebabkan karena over heating pada mesin. Solenoid
akan menutup aliran bahan bakar ketika kunci kontak off.
Kendala yang sering terjadi :
 kendaraan sering kali tidak mau berputar stationer, oleh karena itu
sesuaikan dahulu skrup penyetel campuran idle, atau bisa jadi katup
solenoid bermasalah
 bila skrup penyetel campuran idle dikeraskan terlalu keras, ujung
jarum sekrup akan rusak sehingga akan sulit untuk menentukan
campuran yang bagus
 penyumbatan didalam slow jet akan menyebabkan putaran mesin kasar
 penyumbatan didalam air bleder membuat udara tidak mampu untuk
mencampur bensinyang akan disalurkan oleh idle dan slow port, ini
menyebabkan campuran bensin menjadikaya.

3. Primary High Speed Sistem


Merupakan suatu sistem yang berfungsi mensuplay bensin pada
saat kendaraan berjalan sedang atau pada kecepatan tinggi. Sistem ini
menyediakan campuran udara dan bensin yang ekonomis yaitu : 16 – 18 :
1 cara kerja sistem ini yaitu pada saat throttle valve dibuka maka
kecepatan aliran udara di nosel utama bertambah dan bahan bakar didalam

10
ruang pelampung mengalir setelah sebelumnya dicampur dengan udara
oleh air bleder.
Fungsi dan prinsip kerja komponen :
1. Main jet
Untuk mengkontrol jumlah bensin yang disalurkan oleh primary high
speed system
2. Air bleder
Berfungsi untuk mengatomisasi bensin agar mudah untuk bercampur
dengan udara, apabila tekanan udara di nosel utama turun, udara akan
masuk ke air bleder.
“kendala yang sering terjadi : penyumbatan pada main jet akan
menyebabkan putaran mesin tidak rata dan ini akan berpengaruh pada
low speed system”

4. Secondary High Speed Sistem


Merupakan suatu sistem yang fungsinya disusun samaseperti
primary high speed sistem, tetapi karena secondary high speed sistem
direncanakan untuk bekerja bila mesinmembutuhkan out put yang besar
maka ukuran (diameter) dari pada nosel, venture dan jetdibuat lebih besar
daripada yang diberikan pada sistem primary. Mekanisme dari
systemsecondary high speed bekerja bila mesin berputar pada kecepatan
tinggi dan dibawah beban berat. Mekanisme ini ada dua tipe, yaitu :
1. Tipe Damper Valve (bobot)
Pada tipe ini, bobot dihubungkan dengan poros throttle valve
diatas katup seconder (HSV=High speed valve). Tipe ini bekerja
berdasarkan kevakuman pada intake manifold.
Cara kerja sistem ini yaitu pada saat primary throttle valve
membuka sekitar 550, secondary throttle valve baru membuka.
Apabila putaran mesin ditambah, tekanan dibawah high speed valve
akan semakin rendah dan perbedaan tekanan di atas dan di bawah high
speed valve akan semakin besar pula. Sehingga tekanan udara

11
mampu melawan bobot dan terbukalah high speed valve. Sehingga
udara mengalir melalui primary ventury, secondary small ventury dan
bahan bakar mengalir ke small ventury melalui secondary main jet,
bercampur dengan udara dari main air bleeder dan keluar ke main
nosel.
2. Tipe vacum diaphragm
Pada tipe ini, untuk membuka secondary throttle valve, maka
secondary throttle valvedihubungkan dengan diaphragma dan
diaphragma mengambil kevakuman dari venturi. Cara kerja vakum
diaphragma yaitu bilamesin bberputar pada putaran rendah,
vakum yang dihasilkan oleh vakum bleeder pada primary masih
lemah, sehingga vakum didalam rumah diaphragma juga masih lemah,
dan secondary throttle valve belum bisa membuka. Bila secondary
throttle valve terbuka, vakum yang timbul pada rumah
diaphragm menjadi kuat dan secondary throttle valve membuka
semakin besar. Hal ini menyebabkan udara mengalir ke secondary
ventury dan bahan baker keliar dari secondary nozzle.
Kendala yang sering terjadi : Jika secondary slow port rusak, secondary
throttle valve tidak akan terbuka dengan lembut, sehingga mesin akan mati
bila diakselerasi

5. Sistem Tenaga (Power Sistem)


Primary high speed sistem mempunyai perencanaan untuk
pemakaian bahan bakar yang ekonomis, tetapi untuk menghasilkan tenaga
yang besar, maka harus ada tambahan bahan bakar ke primary high speed
sistem. Tambahan bahan bakar disupply oleh power system sehingga
campuran udara bahan bakar menjadi kaya (12-13 :1). Bila primary
throttle valve hanya terbuka sedikit (pada beban ringan) kevakuman
pada intake manifold besar, sehingga power piston akan terhisap pada
posisi atas. Hal ini akan menyebabkan power valve spring (B) menahan
power valve, sehingga power valve tertutup. Tetapi bila primary throttle

12
valve dibuka agak lebar (pada kecepatan tinggi atau jalan menanjak) maka
kevakuman pada intake manifold berkurang dan power piston
terdorong ke bawah aleh power valve spring (A) sehingga power valve
terbuka. Bila hal ini terjadi, bahan baker akan disupply dari power jet dan
pimary main jet ke sistem kecepatan tinggi sehingga campuran menjadi
kaya. Fungsi dan prinsip kerja komponen :
a. Primary main jet : Sebagai saluran pengubung dari pelampung menuju
nozel utama
b. Power valve : Merupakan pintu penutup dan pembuka saluran tenaga
c. Power piston : Sebagai pengatur pembukaan piston valve
d. Power valve spring : Menekan power valve keatas saat keadaan normal
e. Power piston spring : Menekan power piston kebawah saat vacuum
berkurang

6. Sistem Percepatan
Pada saat pedal gas diinjak secara tiba-tiba, throttle valve akan
membuka secara tiba-tiba pula, sehingga aliran udara menjadi lebih cepat.
Akan tetapi karena bahan bakar lebihberat dai udara maka bahan bakar
akan datang terlambat sehingga campuran menjadi terlalu kurus, padahal
pada saat ini dibutuhkan campuran yang kaya. Untuk itu pada karburator
dilengkapi dengan sistem percepatan.
Cara kerja sistem ini yaitu pada saat pedal gas diinjak secara tiba-
tiba plunger pumpbergerak turun menekan bahan bakar yang ada pada
ruangan di bawah plunger pump.Akibatnya bahan bakar akan mendorong
steel ball out-let dan discharge weight kemudianbahan bakar keluar ke
primary ventury melalui pump jet. Setelah melakukan penekanan tersebut,
plunger pump kembali ke posisi semula dengan adanya pegas yang ada di
bawah plunger sehingga bahan bakar dari ruang pelampung terhisap
melalui steel ball inlet dan sistem percepatan siap untuk dipakai.

13
7. Sistem Chooke
Pada saat mesin dingin bensin tidak akan menguap dengan baik dan
sebagian campuran udara dan bensin yang mengalir akan mengembun
didinding intake manifold karenadinding intake manifold dalam keadaan
dingin. Dan ini akan menyebabkan campuran udara – bensin menjadi
kurus sehingga mesin sukar hidup. Sistem choke membuat campuran
udara – bensin menjadi kaya (1 : 1) yang disalurkan kedalam silinder
bila mesin masih dingin. Ada dua type system chuk :
1. Type manual : Membuka dan menutupnya choke diatur oleh pengemudi
2. Type automatic : Katup membuka secara otomatis tergantung
temperatur mesin dan temperatur ruang mesin.
Type automatic ada dua macam, yaitu :
Menggunakan sensor panas coil housing dipasangkan diluar karburator,
dimana coil housing ini dihubungkan pada air cleaner oleh pipa
pemanas. Pipa pemanas sebelum masuk kecoil housing, terlebih dahulu
dimasukan ke exhouse manifold. Ruang dibawah vacuum
pistondihubungkan dengan intake manifold
Pada saat mesin dingin, coil spring mengembang dan menggerakkan
vacuum pistonkeatas sehingga katup choke tertutup, karena ruangan
dibawah vacuum piston dihubungkan dengan intake manifold, maka
vacuum piston condong ubtuk bergerak kebawah pada saat mesin hidup.
Akan tatapi vacum piston belum dapat bergerak karena masih ditahan
oleh coil spring yang masih mengembang. Sementara itu coil
spring dipanasi dengan udara dan air cleaner yang mengalir ke coil
housing melalui pipa pemanas yang terdapat didalam exhaust manifold.
Setelah panas, coil spring mengkerut dan vacuum piston bergerak
kebawah sehingga katup choke pun terbuka, katup choke tertutup pada
temperatur 25 º C
Model electric

14
Pada saat mesin distart : katup choke akan tertutup rapat pada saat
etmperatur mencapai sekitar 25 º celcius oleh pegas termostatik (be-
metal). Bila mesin dihidupkan dalam keadaan katup choke tertutup, maka
akan terjadi kevakuman dibawah katup cuk. Hal ini akan menyebabkan
bensin akan disalurkan oleh primary low dan high speed system dan
menyebabkan campuran menjadi kaya.
Setelah mesin distart : Bila mesin distart, pada terminal “L”timbul
arus dari voltage regulator, arus tersebut akan mengalir ke choke relay,
sehingga choke relay menjadi “ON”. Akibatnya arus dari ignition switch
mengalir melewati choke relay menuju ke electric heat coil – massa.
Bila electric heat coil membara/panas maka be- metal element akan
mengembang dan akan membuka choke valve. PTC berfungsi untuk
mencegah arus yang berlebihan yangmengalir dari electric heat coil, bila
katup choke telah terbuka (temperatur dalam rumah pegas mencapai100
º C)

8. Fast Idle Mechanism


Sistem ini digunakan untuk menaikkan putaran idle saat temperatur
rendah (saattemperatur rendah campuran yang dibutuhkan adalah
campuran kaya), system ini bekerjasaat katup choke masih tertutup dengan
membuka sedikit throttle valve

9. Un Loader Mechanism
System ini biasanya hanya ada pada karburator dengan system choke
otomatis. System ini berfungsi untuk mencegah agar campuran tidak
terlampau kaya saat mesin dalamkondisi dingin, keadaan katup chuk
tertutup dan kendaraan dalam keadaan dijalankan ( bila katup choke
tertutup saat diakselerasi maka kendaraan akan berhenti dengan
tiba- tiba ).

10. Choke Breaker

15
Untuk penyempurnaan system choke type otomatis maka diberikan
suatu system choke breaker dimana system ini bekerja untuk membuka
katup choke secara perlahan setelah mesin distart, dengan menggunakan
asas kevacuman pada intake manifold. Karena bila katup choke tertutup
terlalu lama setelah distart maka campuran yang dihasilkan punakan
semakin kaya

11. Choke Opener


System ini bias dikatakan sebagai system backup dari system choke
otomatis, dimanamungkin karena suatu sebab tertentu system choke
otomatis tidak berfungsi, dimana system ini akan membuat katup choke
terbuka penuh. Bila mesin telah dipanaskan, TVSV dalam water jacket
pada intake manifold membuka, sehingga memungkinkan terjadinya
kevacuman dan choke opener membuka (fast idle mechanism dan
choke opener membuka katup choke pada saat yang bersamaan )

12. Dash Pot


System ini mencegah agar pasokan bensin tidak terlalu kaya saat
pedal gas dilepas secara tiba- tiba, karena saat pedal gas dilepas tiba – tiba
maka thritle valve akan tertutup dengan penuh (jika bensin yang terhisap
lebih banyak dibandingkan udara maka berpotensiuntuk menimbulkan gas
CO pada gas buang)

13. Thermostatic valve


Bila kendaraan berjalan pada jalan yang macet dan cuaca panas,
ruang mesin akanmenjadi relatif panas. Akibatnya bensin akan mudah
sekali menguap dan mungkin meluap ke venturi . Campuran menjadi
terlalu kaya yang menyebabkan mesin mati, idling kasar dan susah untuk
distart. Untuk mencegah keadaan diatas, pada karburator dilengkapi
denganthermostatic valve( katup dilengkapi dengan be- metal yang akan

16
mulai membuka bila suhu pada ruang mesin mecapai 60 º C dan membuka
penuh pada 75 º C )

14. Auxiliary Acceleration Pump (AAP)


System ini berfungsi untuk menambah bensin yang disalurkan oleh
pompa akselerasiutama pada saat mesin dingin. Bila temperatur masih
dingin, TVSV terbuka dan karena ruang A pada AAP dihubungkan dengan
kevacuman pada intake manifold maka ruang A akan timbul kevacuman
juga. Hal ini akan mengakibatkan diapraghna akan terhisap dan bensin
akan masuk ke ruang B pada AAP. Jika pada saat ini pedal gas diinjak,
kevacuman pada intake manifold akan menjadi rendah sehingga
diapraghma akan didorong keposisi semula oleh tegangan pegas dan
bensin akan keluar melalui nosel akselerasi. Bila mesin telah panasmaka
TVSV akan tertutup dan AAP tidak bekerja

15. Throtle Positioner Sistem


Bila secara tiba- tiba pedal gas dilepaskan maka throttle valve
dengan cepat akan berada pada posisi putaran lambat, hal ini menyebabkan
campuran udara dan bensin menjaditidak normal (bila campuran tidak
normal pada pembakaran akan banyak terdapat HC(hydrocarbon ) dan CO
(carbondioxide). Sistem ini berfungsi untuk menahan throttle valve setelah
pedal gas dilepaskan.

16. Heat Control Valve ( Toyota2F )


Fungsi dari system ini adalah untuk mempertahankan temperatur
pada exhaust manifold, oleh karenanya dibuatlah semacam katup untuk
menutup dan membuka aliran gas buang. Kerja heat control valve :

17
Pada saat mesin dingin : Pada saat bimetal mengembang kesisi luar, poros
heat control valve berputar berlawanan arah jarum jam, sehingga gas
buang mengalir diatas heat control valve
Pada saat mesin panas : Setelah pemanasan poros heat control valve akan
mengkerut kearah dalam searah jarum jam, sehingga gas buang mengalir
melalui bawah heat control valve

17. Positive Crankcase Ventilation System


PCV system dilengkapi untuk mencegah mengalirnya blow by gas
(campuran udara dan bensin yang bocor) ke udara luar. Pencegahan
tersebut dilakukan dengan jalanmengalirkan kembali blow by gas ke
intake manifold yang seterusnya dibakar kembalikeruang bakar Prinsip
kerja system yaitu : Pada saat mesin mati atau terjadi back fir, dengan
adanya pegas, v alve tertekan kebawah menutup saluran yang
menghubungkan intake manifold dan crankcase Pada putaran idling atau
saat pengurangan kecepatan, kevacuman intake manifold tinggi,
sedangkan valve akan tertarik keatas ( kebagian intake manifold ) untuk
memperkecil luas saluran gas sehingga aliran gas ke intake manifold
berkurang Pada saat mesin bekerja normal, kevacuman pada intake
manifold lebih rendah daripada keadaan diatas, hal ini akan
mengakibatkan valve bergerak turun sehingga luas saluran gas menjadi
lebih luas Pada saat akselerasi atau pada saat beban berat kevacuman pada
intake manifold lebih rendah lagisehingga valve akan bergerak lebih turun
lagi tetapi belum menutup, jadi luassaluran gas menjadi maksimum, yang
mana blow by gas akan mengalir ke intake manifold dalam jumlah yang
besar ( bila gas yang dihasilkan melebihi kapasitas saluran gas pada valve,
gas akan dialirkan pada karburator melalui selang
( hose )yang dipasangkan antara kepala silinder dan saringan
udara. System tambahan yang terdapat pada karburator sifatnya fariatif,
dan tidak selalu terdapat pada semua karburator, selain system tambahan
yang terdapat diatas masih ada system tambahan lain. Seluruh system

18
tambahan yang terdapat pada karburator relatif tidak begitu penting, dalam
arti karburator masih dapat berfungsi sekalipun tidak dilengkapi dedngan
system tambahan

19
BAB II
PENUTUP

Seluruh system dan komponen yang terdapat dalam system bahan bakar
merupakankomponen yang dibuat secara presisi, dan perhitungan – perhitungan
yang diterapkan pada system bahan bakar telah diperhitungkan secara akurat,
maka dari itu sedapat mungkin hindarilah bongkar pasang yang tidak perlu pada
system bahan bakar, terutama pada komponen karburator . Modifikasi pada
system bahan bakar diharapkan tidak dilakukan, karena system bahan bakar telah
diperhitungkan secara cermat, agar mesin memperoleh tenaga yang maksimal.
Mesin mobil merupakan pembangkit tenaga (gerak), pada mesin inilah
dibangkitkan tenaga yang kemudian menlmbulkan gerak putar. Bagian-bagian
motor dapat dipisahkan menjadi dua yakni bagian yang bergerak dan bagian yang
tak bergerak. Sistim yang ada pada sebuah motor terdiri atas sistem bahan bakar,
sistim pelumasan, dan sistim pendingin Motor dibedakan dari proses kerjanya
yaitu motor empat (4) takt dan motor 2 takt. Sedangkan berdasarkan penyalaan
bahan bakarnya motor juga dibedakan menjadi 2 yaitu motor bensin dan motor
diesel.
Motor bensin dan motor diesel bekerja dengan torak bolak balik (naik turun
pada motor gerak). Keduanya bekerja pada prinsip 4 langkah dan prinsip ini
umumnya digunakan pada teknik mobil. Untuk motor dengan penyalaan busi
disebut motor bensin dengan menggunakan bahan bakar bensin(premium),
sedangkan untuk motor diesel menggunakan bahan bakar solar atau minyak
diesel.
Dalam proses pembakaran tenaga panas bahan bakar diubah ketenaga
mekanikmelalui pembakaran bahan bakar didalam motor. Pembakaran adalah
proses kimia dimana Karbondioksida dan zat air bergabung dengan oksigen dalam
udara. Jika pembakaran berlangsung maka diperlukan : a)Bahan bakar dan udara
dimasukkan kedalam motor b)Bahan bakar dipanaskan hingga suhu tinggi
Pembakaran menimbulkan panas dan menghasilkan tekanan, kemudian
menghasilkan tenaga mekanik. Campuran masuk kedalam motor mengandung

20
udara dan bahan bakar. Perbandingan campuran kira kira 12-15 berbanding 1
setara 12-15 kg udara dalam 1 kg bahan bakar. Yaitu karbon dioksida 85% dan zat
asam (Oksigen) 15 % atau 1/5 bagian dengan karbon dioksida dan zat air. Zat
lemas (N) tidak mengambil bagian dalam pembakaran. Jika diperhatikan lebih
jauh terdapat banyak perbedaan antara motor bensin dan motor diesel:
Perbedaan motor diesel dan bensin:
1. Gas yang diisap pada langkah motor bensin adalah campuran antara bahan
bakar dan udarasedangkan pada motor diesel adalah udara murni.
2. Bahan bakar pada motor bensin terbakar oleh loncatan bunga api busi,
sedangkan pada motor diesel oleh suhu kompresi tinggi.
3. Motor bensin menggunakan busi sedangkan motor diesel menggunakan
injector (nozzel)

Kelebihan dan kekurangan antara motor bensin dan motor diesel


Kelebihan :
 Getaran motor bensin lebih halus dan pada ukuran dan kapasitas yang sama
mesin motor bensin lebih ringan
Kekurangan :
 Motor bensin tidak tahan bekerja terus-menerus dalam waktun yang
lama sedangkan diesel sebaliknya. Dengan medan yang berat
 Motor bensin peka pada suhu yang tinggi terutama komponen
system pengapiannya, sedangkan motor diesel tahan bekerja pada suhu yang
tinggi
 Bahan bakar motor bensin harus bermutu baik karena peka terhadap
bahan bakar, beda dengan dengan motor diesel hampir dapat menggunakan
bahan bakar dari berbagai jenis dan mutu. Keduanya baik motor bensin dan
diesel keduanya bekerja dengan proses 4 tak dan 2 tak, dimana motor 4 tak
adalah motor yang bekerja setiap satu kali pembakaran bahan bakamya
memerlukan 4 kali langkah piston atau 2 kali putaran poros engkol.

21
DAFTAR PUSTAKA

Teknik sepeda motor jilid 1.Julius jama 2004

AHM Buku pedoman reparasi honda vario.Jakarta PT Astra Honda Motor.

Teknik Reparasi Dan Perawatan Sepeda Motor.Drs.Daryanto.

Belajar Teknik dan Perawatan Kendaraan Ringan Mesin 4 Langkah.Marsudi, M.T

Otomotif Group.dongkrak performa motor.2011.

Teknik Sepeda Motor jilid 3.

Diklat Astra Honda Motor.Tahun 2001, Jakarta.

Anggota kelompok

1. Yunus darusman
2. Teo previadana
3. Ramadhani salasa
4. Afri putra
5. Sulton jamaludin
6. Sofyan nur
7. Surya
8. Failsal majid
9. Naufal
10.Dimas ragil

22

Anda mungkin juga menyukai