Di susun oleh :
Ketua kelompok : Yana Zein
Putri
Rodiya
Tanomo
Mulyani
Siti Aisya
Nia Ramdani
Nur Wulan Sari
Rizal Ramadan
Sheila Anggraeni
Slamet Muhaemin Fitri
SMK NU KAPETAKAN
Jl. Kampus Mutiara Hijau, Desa Dukuh Kecamatan Kapetakan
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................1
C. TUJUAN PEMBAHASAN...........................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Sistem pengapian konvensional....................................................................2
a. Pengertian sistem pengapian.....................................................................2
b. Cara kerja sistem pengapian......................................................................2
c. Komponen-komponen sistem pengapian :................................................2
d. Tujuan sistem pengapian...........................................................................3
e. Fungsi sistem pengapian :.........................................................................4
B. Sistem pendingin...........................................................................................4
a. Pengertian Sistem pendingin.....................................................................4
b. Cara kerja Sistem pendingin......................................................................4
c. Fungsi Sistem pendingin...........................................................................4
d. Jenis-jenis sistem pendingin sepeda motor dan cara kerjanya..................5
BAB III....................................................................................................................7
PENUTUP................................................................................................................7
A. KESIMPULAN.............................................................................................7
B. SARAN.........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8
i
KATA PENGANTAR
Makalah Sistem Pengapian dan pendingin Sepeda Motor ini digunakan sebagai
panduan
kegiatan belajar untuk membentuk salah satu kompetensi, yaitu :
Memeriksa, Merawat, Memperbaiki dan Menyetel Sistem Pengapian dan
pendingin Sepeda Motor. Makalah ini dapat digunakan untuk siswa teknik
Mekanik Otomotif.
Makalah ini memberikan latihan untuk mempelajari pemeriksaan, perawatan,
perbaikan dan penyetelan sistem pengapian dan pendingin sepeda motor.
Setelah mempelajari makalah ini siswa diharapkan dapat Memeriksa,
Merawat, Memperbaiki dan mengetahui Sistem Pengapian dan pendingin Sepeda
Motor.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem pengapian pada motor merupakan sistem pada mesin yang memiliki fungsi
menghasilkan percikan bunga api di dalam ruang bakar. Sistem ini diperlukan
agar dapat menghasilkan pembakaran setelah kompresi di ruang bakar. Dengan
begitu akan dapat terjadi dorongan dan motor dapat bergerak.
Proses pembakaran yang menghasilkan tenaga pada mesin sepeda motor
mengeluarkan panas yang harus diredam dengan sistem pendingin. Hadirnya
sistem pendingin sepeda motor akan menjaga mesin dalam kondisi yang ideal.
Setiap mesin diciptakan dengan mempertimbangkan beberapa aspek seperti daya
tahan, keselamatan, ramah lingkungan dan ekonomis. Sistem pendingin adalah
salah satu aspek keselamatan dan ekonomis yang sangat penting.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud sistem pengapian dan pendingin ?
2. Komponen apa saja yang ada di dalam sistem pengapian dan
pendingin ?
3. Bagaimana fungsi dan cara kerja pada sistem pengapian dan
pendingin?
4. Ada berapa jenis sistem pendingin pada sepeda motor?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Memahami sistem pengapian dan pendingin pada sepeda motor.
2. Mengetahui komponen yang ada pada sistem pengapian dan
pendingin pada sepeda motor.
3. Mengetahui fungsi sistem pengapian dan pendingin pada sepeda
motor.
4. Memahami cara kerja sistem pengapian dan pendingin pada sepeda
motor.
5. Mengetahui jenis sistem pengapian dan pendingin pada sepeda
motor.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
kumparan primer, yang akan menerima arus dari baterai dan diputus breaker point
atau platina.
Kumparan kedua atau kumparan sekunder ini nantinya akan menciptakan induksi
elektromagnetik ketika arus listrik diputus oleh platina sehingga bisa
membangkitkan tegangan sampai 10 KV bahkan lebih.
Kumparan primer biasanya menggunakan kawat tembaga yang ukurannya 0,5
hingga 1,0 mm bahkan lebih besar dan gulungannya sedikit. Sedangkan kumparan
sekunder lebih kecil dan jumlah gulungannya lebih banyak.
3. Distributor
Kemudian komponen distributor ini sendiri terdiri dari banyak komponen di mana
fungsi utamanya adalah untuk mendistribusikan tegangan listrik yang sudah
dibangkitkan ignition coil ke setiap silinder. Berikut ini macam-macam bagian
dari distributor.
4. Nok
Disebut juga dengan Cam, komponen ini akan membuka platina di sudut poros
engkol dengan tepat bagi masing-masing silinder. Nok sendiri terhubung dengan
poros distributor dan akan digerakkan oleh poros nok.
5. Platina
Pada sistem pengapian konvensional fungsi platina adalah untuk memutuskan
arus listrik yang mengalir ke kumparan primer dalam ignition coil. Tujuannya
agar ignition coil mampu menciptakan tegangan listrik yang lebih tinggi dari
baterai.
6. Kondensor
Sesuai dengan namanya, komponen distributor ini memiliki fungsi utama untuk
menyerap loncatan bunga api pada platina. Penyerapan berlangsung ketika terjadi
pembukaan yang bertujuan untuk menaikkan tegangan pada coil sekunder.
3
Tegangan bisa mencapai 30.000 V DC, di mana celah 0,8 mm pada elektroda
tersebut akan menciptakan lompatan elektron yang bentuknya percikan api. Ciri
utamanya sendiri adalah menggunakan platina untuk menghubungkan dan
memutuskan pengapian
B. Sistem pendingin
4
Temperatur yang terlalu tinggi terjadi pada mesin akan menurunkan kinerjanya
dan kerusakan pada beberapa komponen. Menghindari hal inilah, sistem
pendingin menjadi solusi paling tepat untuk mesin motor bekerja sempurna.
Selain untuk mengurangi panas dari mesin motor.
fungsi lain yang diberikan sistem pendingin sepeda motor sebagai berikut :
5
2. Sistem Pendingin dengan Udara Kipas
Berbeda dengan pendingin mesin motor udara alami yang tidak bekerja saat
macet, pendingin kipas justru bekerja lebih baik. Alasannya karena komponen
pendinginnya mengandalkan kipas yang tetap berputar meskipun jalanan macet.
Kipas akan menciptakan aliran udara dari luar ke dalam mesin dan proses
pendinginan pun akan bekerja. Pemasangan kipas berada pada poros engkol mesin
dan letaknya pada di bawah jok, tertutup dengan cover.
Hasilnya adalah pendinginan lebih efektif karena udara bertekanan akan dialirkan
ke arah silinder serta kepala silinder. Sistem ini sekarang banyak digunakan pada
jenis motor matic.
3. Sistem Pendingin dengan Air
Sistem pendingin sepeda motor yang selanjutnya adalah memanfaatkan air dan
lebih sering digunakan pada motor berkapasitas 150 cc ke atas. Alasannya proses
pendinginan yang akurat serta cepat, mengingat motor lebih mudah panas.
Cara kerjanya tidak jauh berbeda dengan sistem pendingin pada mobil, bedanya
tidak ada cooling fan pada motor. Letak radiatornya mudah terkena angin
sehingga tidak dibutuhkan cooling fan.
4. Sistem Pendingin dengan Oli
Jenis pendingin yang terakhir memanfaatkan oli atau oli cooling system. Ada dua
jenis fungsi oli, pertama untuk melumaskan mesin dan kedua untuk menyerap
panas.
Sistemnya sendiri, oli akan bersirkulasi melalui komponen oil cooler yang
bentuknya mirip dengan radiator namun lebih kecil. Saluran oil cooler ini
mengelilingi mesin, mirip dengan saluran pada water coolant.
Pada saat itulah oil cooler akan menyerap panas dari mesin. Saluran ini memiliki
sirip-sirip yang bekerja untuk mendinginkan oli ketika terkena terpaan udara dari
depan saat motor berjalan.
Kinerja dari sistem inilah yang membuat suhu mesin tetap terjaga sekaligus mesin
tetap terlumasi dengan baik.
Oli yang kualitasnya sudah buruk, tidak akan mampu menyerap panas dengan
baik dari mesin. Efektifitasnya yang menurun membuat Anda harus bersiap
dengan efek overheat yang kapan saja dapat muncul.
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem pengapian pada motor merupakan sistem pada mesin yang
memiliki fungsi menghasilkan percikan bunga api di dalam ruang bakar.
proses pembakaran untuk menghasilkan energi dan dengan mekanisme
mesin diubah menjadi tenaga gerak. Mesin bukan instrumen dengan
efisiensi sempurna, panas hasil pembakaran tidak semuanya terkonversi
menjadi energi, sebagian terbuang melalui saluran pembuangan dan
sebagian terserap oleh material disekitar ruang bakar. Mesin selalu
dikembangkan untuk mencapai efisiensi tertinggi, tetapi juga
mempertimbangkan faktor ekonomis, daya tahan, keselamatan serta ramah
lingkungan.
Proses pembakaran yang berlangsung terus menerus dalam mesin
mengakibatkan mesin dalam kondisi temperatur yang sangat tinggi.
Temperatur sangat tinggi akan mengakibatkan desain mesin menjadi tidak
ekonomis, sebagian besar mesin juga berada di lingkungan yang tidak
terlalu jauh dengan manusia sehingga menurunkan faktor keamanan.
Temperatur yang sangat rendah juga tidak terlalu menguntungkan dalam
proses kerja mesin. Sistem pendinginan digunakan agar temperatur mesin
terjaga pada batas temperatur kerja yang ideal
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa masih banyak kalimat atau pernyataan yang
kurang tepat dan jelas. Secara sumber kajian pustaka juga kurang begitu
memadai. Sehingga makalah yang penulis sajikan kurang dapat
menjelaskan secara mendetail.
Tentu saran kritik dari pembaca sekalian merupakan sesuatu hal yang
penulis harapkan. Masukan-masukan akan penulis tampung untuk
memperbaiki makalah ini sebaik mungkin.
7
DAFTAR PUSTAKA
8
Dokumentasi