Anda di halaman 1dari 8

MEMENUHI TUGAS REMEDIAL

PKKR Tentang “Sistem Pengapian”

Disusun Oleh :

Nama : Ibbra Maulana


Kelas : XI TKR D

SMK FUTUHIYYAH MRANGGEN DEMAK


TAHUN 2020 / 2021
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Makalah ini disusun sebagai persyaratan untuk menyelesaikan mata kuliah
B.Indonesia. di mana Dosen yang mengajar mata kuliah ini menuntun mahasiswanya agar
membuat makalah mengenai Jurusan Pendidikan Teknik Mesin. Jadi saya sebagai mahasiswa
memilih materi sistem pengapian konvensional (motor bensin)
Seiring berjalanya waktu, di era saat ini Perkembangan dunia Otomotif mengalami
perkembangan yang begitu cepat,dan hal yang paling menonjol perkembangannya adalah
bagian sistem yang berkaitan dengan kelistrikan. Hal ini terjadi karena bagian ini mudah
untuk dilakukan inovasi. Namun kemudhan ini bukan berarti bahwa mempelajari sistem ini
mudah,tapi justru sebaliknya. Karena kelistrikan itu sesuatu yang tidak terlihat, sehingga
dalam mempelajarinya memerlukan riset terlebih dahulu, dan jika tidak melakukan riset
setidaknya pernah melakukan uji coba sederhana. Seorang sarjana teknik mesin,harus
memilik kemampuan dibidang ini. Karena mereka kedepannya merupakan calon-calon
pendidik dan bahkan tidak menutup kemungkinan akan bekerja di perusahaan-perusahaan
otomotif dan apabila kemampuan ini tidak dimliki maka kita akan tersingkirkan oleh lulusan-
lulusan perguruan tinggi lainnya.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai sistem pengapian,dimana sistem ini
merupakan sistem yang sangat penting, karena tanpa sistem ini mobil tidak akan bergerak.
Mobil bergerak karena ada proses pembakaran, pembakaran terjadi karena ada suatu sistem
yang membuat terjadinya proses pembakaran,dan sistem tersebut adalah sistem pengapian.
B.     Batasan Masalah
Sistem pengapian merupakan sistem penting pada mobil berebahan bakar bensin.
Fungsinya adalah mementikan bunga api listrik ke ruang bakar, sehingga terjadi suatu
ledakan pambakaran di dalamnya, yang mengakibatkan piston dan batang piston (stang)
bergerak turun dan memutar poros engkol, sehingga mesin dapat berputar.

C.    Masalah
Masalah yang akan dibahas meliputi;
1.      Pengertian  pengapian Konvensional?
2.      Fungsi Pengapian ? 
3.      Kompenen-komponen Pengapian?
4.      Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada sistem pengapian ?

D.    Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk menjelaskan/mendeskripsikan/
memaparkan;
1.      Pengertian pengapian konvensional.
2.      Fungsi Pengapian;
3.      Kompenen-komponen Pengapian;
4.      Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada system pengapian dan perbaikannya.

E.     Manfaat
Manfaat dari Makalah ini;
1.      Mengetahui pengertian system pengapian.
2.      Mengetahui fungsi pengapian.        
3.      Mengetahui komponen-komponen sistem pengapian.
4.      Mengetahui kerusakan-kerusakan pada sisitem pengapian.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Landasan teori
Ada tiga sarat suatu pembakaran dapat terjadi yakni ada bahan bakar,udara dan api.
Api dalam pembakaran tidak mungkin muncul dengan begitu saja, pasti ada sebab
kemunculannya. Untuk memunculkan api ini maka perlu dibuat suatu sistem yang disebut
sistem pengapian. Jadi sistem pengapian adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai
komponen yang memilki fungsi yang berbeda yang dirangkai sedemikian rupa sehinga
menjadi memiliki satu fungsi yakni memercikan bunga api.

B.     Pembahasan
1.    Fungsi Pengapian
Untuk menghasilkan panas diperlukan pembakaran campuran bahan bakar dengan
udara yang dihasilkan oleh sisitem pengapian, yakni busi pada ruang bakar pembakaran
mesin. Loncatan listrik pada busi menghasilkan voltase yang sangat tinggi kira-kira sampai
8000 volt yang terjadi karena adanya gap atau celah dari ujung elektroda busi. Voltase yang
sangat tinggi itu harus diisi dari penyuplai/pemasok yang baik, yakni dari sebuah baterai
kendaraan sekitar 12 volt.
Fungsi pengapian adalah untuk menhasilkan tegangan yang tinggi untuk mengadakan
bunga api di antara elektroda busi sehingga campuran bahan bakar dan udara dibakar secara
sempurna walaupun kecepatan berubah-ubah.

2.    Komponen dan fungsinya


a.    Aki (baterai)
Aki merupakan sumber listrik paling awal di kendaraan bermotor yang berfungsi
untuk memasok listrik kepada komponen-komponen yang memerlukannya, seperti sistem
pengapian. Selain memasok listrik, aki juga berfungsi menyimpanya. Oleh karena itu, agar
pasokan listrik tidak terganggu maka aki harus diisi listrik kembali. Pengsian kembali ini
dilakukan oleh sistem pengisian.
Ada 2 jenis aki yang biasa digunakan pada mobil yaitu aki basah dan aki kering. Aki
memiliki kapasitas yang berbeda-beda, tergantung pada besar kecilnya Ampere hours (AH).
Semakin besar kapasitas aki, pasokan listrik pada komponen-komponen pada mobil akan
setabil.

b.      Kunci kontak
Kunci kontak berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan listrik pada
rangkaian atau mematikan dan menghidupkan sistem. Kunci kontak pada kendaraan memiliki
3 atau lebih terminal.
Terminal utama pada kontak adalah terminal B atau AM dihubungkan ke baterai,
Terminal IG dihubungkan ke (+) koil pengapian dan beban lain yang membutuhkan, terminal
ST dihubungkan ke sistem starter. Jika kunci kontak tersebut memiliki 4 terminal maka
terminal yang ke 4 yaitu terminal ACC yang dihubungkan ke accesoris kendaraan, seperti:
radio, tape dan lain-lainnya
c.       Koil
Koil merupakan komponen system pengapian yang berfungsi untuk menaikan
tegangan (voltase) listrik aki dari 12 volt menjadi 12.500 sampai 25.000 volt. Dengan
tegangan sebesar itu, barulah campuran bensin dan udara bisa terbakar .

Gambar 2.1. Koil Mobil dan Koil Motor.


Mesin-mesin konvensional masih megunakan satu koil untuk memasok tegangan
listrik ke semua busi pada mesin mobil. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh
koildidistribusikan ke semua busi oleh distributor. Sedangkan mesin-mesin modern sudah
menggunakan multi coil (banyak koil), yang berarti busi mendaapat pasokan tegangan listrik
dari koil yang berbeda-beda.
Kumparan skunder digulungkan pada inti koil yang terbuat dari lempengan baja
dengan kualitas yang tinggi sedangakan kumparan primer digulung di luar kumparan
skunder. Salah satu ujung dari kumparan skunder dihubungkan dengan terminal tegangan
tinggi dan ujung lainya dihubungkan dengan kumpran primer. Ujung-ujung kumparan primer
dihubungkan dengan terminal positif dan negative dari baterai. Koil ditempatkan dalam satu
tabung kotak dan koil ada celah untuk meletakan isolasi-isolasi.
d.      Distributor
Distributor berfungsi untuk mendistribusikan tegangan listrik ke setiap busi melalu
rotor (berada di dalam distributor) dan kabel busi. Distributor ini terdiri dari sebuah tuutup
distributor yang terbuat dari plstik yang diberi terminal-terminal dan sebuah rotor, rotor
dipasangkan pada poros distributor yang diputarkan oleh poros nok dan bagian rotor ini
bersentuhan dengan terminal dari koil penyalaan dan terminal yang menghubungkan ke busi-
busi, perputaran rotor ini membagi arus tegangan tinggi ke busi menurut urutan pengapianya.
                                                                                            
e.     Platina dan CDI
Platina dan CDI memiliki fungsi yang sama , yaitu mengatur penyalaan listrik
tegangan tinggi yang terjadi pada celah platina atau sensor CDI sebelum disalurkan kebusi
melalu rotor dan kabel busi. Perbedaan platina dan CDI terletak pada cara kerjanya, yaitu
platina bekaerja secra mekanik sedangkan CDI berkerja secara elektronik. Platina dan CDI
terletak di dalam distributor.
f.       Kabel Busi dan Busi
Kabel busi merupakan alat penghubung atau penghantar arus listrik tegangan tinggi
dari koil ke distributor. Kabel busi terbuat bahan khusus berkualitas tinggi dengan tahanan
nilai listrik yang rendah. Kualitas bahan kabel busi ini penting diperhatikan karena kabel busi
ini  berfungsi untuk menghantarkan arus listrik tegangan tinggi. Agar kualitas api yang
dipercikan tetap baik, busi tidak boleh terlalu banyak mengalami resistansi (hambatan). Kabel
busi digunakan pada mobil-mobil yang masih menggunakan satu koil, sedangkan mobil yang
sudah menggunakan multi coil (lebih dari satu koil) tidak lagi memerlukan kabel busi, karena
koil dan busi sudah langsung dihubungkan dengan konektor.
Busi merupakan komponen penting pada sistem pengapian. Busi berperan untuk
memantikan listrik di dalam ruang bakar untuk menghasilkan bunga api, yang selanjutnya
membakar campuran bahan bakar dan udara pada ruang bakar. Jumlah busi yang digunakan
pada mobil bervariasi, bergantung pada jumlah silindernya, jika mobil mempunyai 4 silinder,
berarti mobil tersebut mengunakan 4 busi , dan seterusnya. Namun pada perkembanganya ada
mobil yang mengunakan lebih dari satu busi pada setiap silindernya, dengan tujuan
memperbesar bunga api yang dihasilkan sehingga memperhemat penggunaan bensin.

3.      Cara Kerja Sistem Pengapian


a.      Pada saat kunci kontak ON, Platina menutup
Aliran arusnya adalah sebagai berikut:
Baterai —-> Kunci kontak —-> Primer koil —-> Platina —-> Massa.
Akibat aliran listrik pada primer koil, maka inti koil menjadi magnet..
b.      Pada saat Platina Membuka
Saat platina membuka, arus listrik melalui primer koil terputus, terjadi induksi
tegangan tinggi pada sekunder koil, sehingga arus akan mengalir seperti dibawah ini:
Sekunder koil —-> Kabel tegangan tinggi —-> Tutup distributor —-> Rotor —->
Kabel tegangan tinggi (kabel busi) —-> Busi —-> Massa.
Akibat aliran listrik tegangan tinggi dari sekunder koil, mampu meloncati tahanan
udara antara elektroda tengah dengan elektroda massa pada busi dan menimbulkan percikan
bunga api.
4.    Gangguan yang Terjadi Pada Sistem Pengapian Penyebab dan Perbaikanya
Keadaan Kemungkinan Penyebab Pemerikasaan/Perbaikan

1.      Arus listrik kurang 1.      Ada masalah pada sistem1.      Cek dan perbaiki sistem
lancar, pada kutub pengisian pengisisan
terminal aki terdapat2.      Penigisian terlalu besar 2.      Bersihkan kutub terminal
oksidasi berwarna (over charging) aki dengan cara
putih 3.      Kurang perawatan menyiramkan air panas
pada kedua kutub terminal
sampai oksidasi hilang
2.      Enjin hidup tetapi 1.      Busi salah atau cacat 1.      Bersihkan, setel celah atau
tersendat-sendat 2.      Tutup distributor atau ganti
rotor cacat. 2.      Ganti tutup distributor dan
3. Kabel sekunder rotor
rusak 3.      Ganti kabel skunder
4. Koil rusak 4.      Ganti koil
5. Konektor jelek 5.      Bersihkan konektor
6. Kebocoran pada 6. Periksa tutup, rotor,
kabel busi kabel sekunder
7. Sistem bahan 7.      Rujuk pada servis sistem
bakar rusak bahan bakar

3.      Mesin tidak 1.      Koil panas atau lemah 1.      Ganti koil


bertenaga dan suara 2.      Jika dalam keadaan
mesin terasa kasar darurat, kompres koil
dengan kain basah, dan
biarkan sampai koil dingin,
lalu hidupkan mesin.

4.      Platina; Mesin tiba-1.      Pegas platina patah karena


1.      Ganti platina.
tiba mati dan tidak sudah digunakan terlalu
dapat dihidupkan. lama.

5.      CDI; Mesin tiba-tiba


1.      CDI rusak 1.      Ganti CDI
mati 2.      CDI jebol

6.      Mesin terasa 1.      Kabel busi terlepas. 1.      Pasang kembali busi.


pincang dan tidak 2.      Kabel busi putus. 2.      Ganti kabel busi.
bertenaga 3.      Isolasi kabel busi robek
3.      Jika darurat, gunakan
atau rusak. isolasi listrik dan lilitkan
pada kabel busi yang
bocor.

7.      Mesin sulit hidup 1.      Busi tidak cocok dengan 1.      Periksa busi dengan
dan busi basah oleh spesifikasi mobil yang pengukuran vealer gauge,
bensin. digunakan . rapatkan celah busi dengan
2.      Busi mati sehingga tidak elktroda busi dengan
terjadi loncatan bunga api. ukuran  0.80-0.90
2.      Ganti busi
8.      Mesin tersendat 1.      Busi kotor 1.      Bersihkan busi, bila perlu
2.      Busi sudah tua/sudah di ganti
lama di pakai
(Tabel 2.1 Gangguan yang terjadi pada sistem pengapian konvensional)
BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
1.      Sistem pengapian adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang memilki
fungsi yang berbeda yang dirangkai sedemikian rupa sehinga menjadi memiliki satu fungsi
yakni memercikan bunga api.
2.      Fungsi pengapian adalah untuk menhasilkan tegangan yang tinggi untuk mengadakan bunga
api di antara elektroda busi sehingga campuran bahan bakar dan udara dibakar secara
sempurna walaupun kecepatan berubah-ubah.
3.      Kompenen-komponen system pengapian terdidri dari aki (baterai), kunci kontak, koil,
distributor, platina, kabel busi dan busi.
4.      Kerusakan yang terjadi biasnya di akibatkan oleh umur dari komponen-komponen tersebut.

B.     Saran
Sistem pengapian sangatlah penting di setiap  kendaraan karena jika tidak ada sistem
pengapian kemungkinan besar kendraan tersebut tidak akan hidup (berjalan). Karena ada 3
yang mempengaruhi pembakaran terjadi ada bahan bakar,api dan udara.
Pelajarilah sistem pengapian lebih dalam karena sistem ini perkembangannya sangat
pesat di bandingkan dengan sistem yang lain pada kendaraan.

Anda mungkin juga menyukai