Anda di halaman 1dari 70

PROPOSAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG


STIMUASI BAHASA DENGAN PERKEMBANGAN
BAHASAPADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI
KELURAHAN KALITENGAH KECAMATAN
MRANGGEN KABUPATEN DEMAK

KARYA TULIS ILMIAH


Untuk Memenuhi Tugas Akhir

OLEH :
MELINIA DINA SAFITRI
NIM : 18.1.1336

PRODI D-III KEPERAWATAN


AKADEMI KESEHATAN ASIH HUSADA SEMARANG
Jl. Mucharom No.1 Tegal Kangkung Semarang Telp. (024) 6723907/
Fax (024) 6724538, Email : asihhusada@yahoo.co.id,
Web : www.asih_husada.ac.id2021
HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Hubungan Peengetahuan Orang Tua Tentang

Stimulasi Bahasa Dengan Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia 1-3 Tahun”

telah disetujui, diperiksa dan telah dipertahankan dihadapan tim penguji Ujian

Hasil Karya Tulis Ilmiah Akademi Kesehatan Asih Husada Semarang.

Semaranng, 2 Juni 2021

Pembimbing

Dwi Indarti, S.Kep.,Ns.,M.Kes

NIDN : 0626087901

Mengetahui

Direktur

Siti Rochjani, S.Kep.,Ns.,M.Kep

NIDN : 0608045001

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah Dengan Judul Hubungan Peran Orang Tua Dengan

Perkembangan Bahasa Anak Usia Prasekolah 3-6 Tahun Telah Dipertahankan

Dihadapan Tim Penguji Ujian Hasil Karya Tulis Ilmiah

Akademi Kesehatan Asih Husada Semarang.

Semarang, 9 Juli 2020

Penguj I

Komsiyah, S.Kep.,Ns.,M.Kep

NIDN : 0604028003

Penguji II

Mustika Rahayu, S.Kep.,Ns.,M.Kes

NIDN : 0601018901

Penguji III

Dwi Indarti, S.Kep.,Ns.,M.Kes

NIDN : 0626087901

iii
PERSEMBAHAN

Allhamdulillah, Segala puji bagi ALLAH SWT, Karya Tulis Ilmiah ini

adalah bagian dari ibadahku kepada Allah SWT, Karena kepadanyalah kita

menyembah, memuji, meminta pertolongan, pengampunan serta petunjuk kepada-

Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan keburukan amal kita.

Barang siapa mendapat dari petunjuk Allah, maka tidak akan ada yang

menyesatkannya dan barang siapa yang sesat maka tidak ada pemberi petunjuk

baginya. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad

adalah hamba dan Rasul-Nya. Semoga doa, shalawat tercurah pada junjungan dan

nabi tauladan kita Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan sahabat serta siapa saja

yang mendapat petunjuk hingga hari kiamat. Aamiin.

Kupersembahkan Karya Tulis Ilmiah ini untuk orang tercinta dan tersayang

atas kasihnya yang berlimpah :

1. Allah SWT, terima kasih atas segala rahmat dan hidayah-Mu, Karya Tulis

Ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.

2. Kedua Orang tuaku, Bapak dan ibu aku terlahir dengan harapan, mencoba

berjalan dan berlari meraih cita dengan mengukir tinta emas mencapai

sebuah perjuangan dan menuju mimpi tanpa batas, dengan segala semangat

dan doa, aku ingin membuat bapak dan ibu menangis bahagia karna aku bisa

menjadi apa yang selama ini aku citakan. Terima kasih Bapak dan ibu.

iv
3. Ibu Dwi Indarti, S.Kep.,Ns.,M.Kes. yang telah membimbing, memberi

nasehat dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah ini.

4. Bapak/ibu dosen yang selama ini membimbing, menasehati, memotivasi

dan berkorban untuk penulis, sehingga dapat menyelesaikannya tugas akhir

ini.

5. Teman-temanku seperjuangan dan seangkatan, terimkasih untuk

kebersamaan dan kekompakan kalian selama tiga tahun ini di kampus

tecinta kita Akademi Kesehatan Asih Husada Semarang.

6. Almamaterku tercintah Akademi Kesehatan Asih Husada Semarang.

7. Pembaca yang budiman.

v
MOTTO

“Ketika Engkau Sudah Berada Dijalan Yang Benar Menuju Allah, Maka

Berlarilah. Jika Sulit Bagimu, Maka Berlari Kecillah. Jika Kamu Lelah,

Berjalanlah. Jika Itupun Tidak Mampu, Merangkaklah, Namun Jangan Pernah

Berbalik Arah Ataupun Berhenti”

(Imam Syafii).

"Allah Tidak Membebani Seseorang Melainkan Sesuai Dengan Kesanggupannya"

(Q.S. Al-Baqarah: 286).

"Dan Jangan Kamu Berputus Asa Dari Rahmat Allah. Sesungguhnya Yang

Berputus Asa Dari Rahmat Allah, Hanyalah Orang-Orang Yang Kafir"

(Q.S. Yusuf: 87).

“Secuil contoh lebih berarti dari pada sekarung nasehat”

vi
Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Bahasa Dengan Perkembangan
Bahasa Anak Usia 1-3 Tahun di desa Kalitengah kecamatan Mranggen
kabupaten Demak.

The correlation between Mother's Knowledge About Language Stimulation


and Language Development Of Toddlers in Kalitengah kecamatan
Mranggen kabupaten Demak.
Melinia Dina Safitri1, Dwi Indarti2
1
Mahasiswa Akademi Kesehatan Asih Husada Semarang
2
Dosen Akademi Kesehatan Asih Husada Semarang
Email : meliniadina12@gmail.com

Abstrak
Usia tiga tahun pertama anak merupakan periode penting bagi perkembangan
bahasa anak. Stimulasi dini perlu dilakukan sebagai upaya orang tua terutama ibu
untuk memajukan perkembangan anak. Sebelum melakukan stimulasi, ibu
memerlukan bekal pengetahuan tentang stimulasi agar ibu dapat memberikan
stimulasi perkembangan kepada anak secara baik dan benar. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang stimulasi
bahasa dengan perkembangan bahasa anak usia 1-3 tahun di desa Kalitengah
kecamatan Mranggen kabupaten Demak. Jenis penelitian ini adalah analitik
observasional dengan desain cross sectional yang dilakukan pada 55 ibu yang
mempunyai anak usia 1-3 tahun di di desa Kalitengah kecamatan Mranggen
kabupaten Demak yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Uji korelasi
Spearman antara pengetahuan ibu tentang stimulasi bahasa dengan perkembangan
anak usia 1-3 tahun yaitu p=0,000 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan
antara pengetahuan ibu tentang stimulasi bahasa dengan perkembangan bahasa
anak usia 1-3 tahun di di desa Kalitengah kecamatan Mranggen kabupaten Demak.
Kata Kunci: Pengetahuan ibu, Stimulasi, Perkembangan Bahasa.

vii
The correlation between Mother's Knowledge About Language Stimulation and
Language Development Of Toddlers in Kalitengah kecamatan Mranggen
kabupaten Demak
Abstract
The first three years of age is an important period for the development of
children’s language. Early stimulation needs to be done as an effort for parents,
especially mothers, to advance child development. Before doing stimulation, the
mothers need sufficient knowledge about development stimulation so mothers can
do stimulation properly to their children. This study aims to analyze the
correlation between the mother’s knowledge about language stimulation and
language development of toddlers in. in Kalitengah, Mranggen, Demak.
An analytic observational study with cross-sectional study design which the
subjects were 70 mothers who have toddlers at in Kalitengah, Mranggen, Demak.
who met inclusion and exclusion criteria. The result of Spearman correlation test
between mother’s knowledge about language stimulation and language
development of children aged 1-3 years is p=0,000 (p<0.005) which mean there is
a significant correlation between the mother’s knowledge about language
stimulation and language development of children aged 1-3 years in Kalitengah,
Mranggen, Demak.
Keywords: knowledge, stimulation, language development.

Hasil Penelitian: Hasil analisis Uji Statistik dengan Rank Spearman tentang
hubungan peran ornag tua dengan perkembangan Bahasa anak usia prasekolah 3-6
tahun didapatkan nila P Value 0,000 < 0,05.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara peran orang tua dengan
perkembangan bahasa pada anak usia prasekolah 1-3 tahun di Desa Klitengah
Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak . Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan antara pengetahuan orang tua tentang stimulasi bahasa dengan
perkembangan bahasa anak usia 1-3 tahun.

viii
HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA PADA
ANAK USIA PRASEKOLAH 3-6 TAHUN DI
PAUD KB/TK MEKAR JAYA KOTA SEMARANG

Selvianna Bella1, Dwi Indarti2


1
Mahasiswa Akademi Kesehatan Asih Husada Semarang
2
Dosen Akademi Kesehatan Asih Husada Semarang
Email : selviannabella160298@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang:.Perkembangan bahasa anak menjadi salah satu komponen penting pada anak
prasekolah dimana kemampuan berbahasa seorang anak adalah indikator keseluruhan dari
perkembangan anak. Peran orang tua dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak sangat
penting, salah satunya mengajarkan cara berbahasa dalam bergaul sehari-hari kepada anak.
Tujuan Penelitian: Mengetahui Hubungan Peran Orang Tua Dengan Perkembangan Bahasa Pada
Anak Usia Prasekolah 3-6 Tahun.
Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif observasional dengan pendekatan
cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan tehnik purposive sampling, dengan jumlah
sampel penelitian 60 responden, sedangkan instrument penelitian data menggunakan kuesioner pada
peran orang tua sedangkan perkembangan bahasa anak menggunakan DDST. Analisa bivariate
menggunakan uji Rank Spearman.
Hasil Penelitian: Hasil analisis Uji Statistik dengan Rank Spearman tentang hubungan peran ornag
tua dengan perkembangan Bahasa anak usia prasekolah 3-6 tahun didapatkan nila P Value 0,000 <
0,05.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara peran orang tua dengan perkembangan
bahasa pada anak usia prasekolah 3-6 tahun di PAUD KB/TK Mekar Jaya Kota Semarang. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara peran orang tua dengan perkembangan bahasa anak
usia prasekolah 3-6 tahun.

Kata Kunci: Peran, Orang Tua, Perkembangan Bahasa.

ix
THE RELATIONSHIP OF ROLE OF PARENTS AND LANGUAGE DEVELOPMENT IN
CHILDREN AGE PROSECOLAH 3-6 YEARS IN PAUD KB / TK MEKAR JAYA KOTA
SEMARANG

Selvianna Bella1, Dwi Indarti2


1
Mahasiswa Akademi Kesehatan Asih Husada Semarang
2
Dosen Akademi Kesehatan Asih Husada Semarang
Email : selviannabella160298@gmail.com

ABSTRACT

Background: The development of children's language becomes one of the important components
in preschool children where a child's language ability is an overall indicator of a child's development.
The role of parents in forming the character and personality of children is very important, one of
which teaches children how to speak in everyday life.
Research Objectives: Knowing the Relationship between the Role of Parents and Language
Development in Preschool Children 3-6 Years.
Research Methods: This study was an observational quantitative study with a cross sectional
approach. Sampling using purposive sampling technique, with a total sample of 60 respondents,
while the data research instrument using a questionnaire on the role of parents while the child's
language development uses DDST. Bivariate analysis using Rank Spearman test.
Results: The analysis of the Statistical Test with Rank Spearman about the relationship between the
role of parents and language development of preschool children 3-6 years old was found to be P
Value 0,000 <0.05.
Conclusion: There is a significant relationship between the role of parents with language
development in preschool children 3-6 years in PAUD KB / TK Mekar Jaya Semarang. so it can be
concluded that there is a relationship between the role of parents with language development
preschool children 3-6 years.

Keywords: Role, Parents, Language Development.

x
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan rahmat, hidayah, anugerah, dan nikmat-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Hubungan Peran

Orang Tua Dengan Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia Prasekolah 3-6 Tahun”.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis menemukan berbagai

kesulitan namun berkat bimbingan dan bantuan berbagai pihak, maka kesulitan

tersebut dapat penulis atasi. Pada kesempatan ini, perkenankanlah penulis

mengucapkan terimkasih kepada :

1. Ibu Siti Rochjani, S.Kep.,Ns.,M.Kep. selaku Direktur Akademi Kesehatan

Asih Husada Semarang.

2. Ibu Dwi Indarti, S.Kep.,Ns.,M.Kes. yang telah membimbing dan

memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

ini.

3. Bapak dan Ibu dosen Akademi Kesehatan Asih Husada Semarang yang

telah banyak mendorong dan membimbing penulis sehingga Karya Tulis

Ilmiah ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari kata sempurna, oleh

karena itu penulis bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman.

xi
Dengan menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini, penulis mengharapkan

banyak manfaat yang dapat dipetik dan diambil dari Karya Tulis Ilmiah ini.

Semarang, 09 Juli 2020

Penulis

xii
DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................. i

Halaman persetujuan ................................................................................... ii

Halaman Pengeseahan ................................................................................. iii

Persembahan ............................................................................................... iv

Motto ........................................................................................................... v

Abstrak ....................................................................................................... vi

Abstract ...................................................................................................... vii

Abstrak ........................................................................................................ viii

Abstract ....................................................................................................... x

Kata pengantar ............................................................................................ xi

Daftar Isi...................................................................................................... xiii

Daftar Tabel ................................................................................................ xvi

Daftar Gambar............................................................................................. xvii

Daftar Lampiran .......................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah.............................................................................. 3

C. Tujuan ................................................................................................ 4

D. Manfaat .............................................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 6

A. Konsep Pengetahuan.......................................................................... 6

xiii
1. Definisi Pengetahuan .................................................................. 6

2. Tingkatan pengetahuan ............................................................... 7

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ........................ 8

4. Cara pengukuran tingkat pengetahuan ....................................... 9

B. Stimulasi ............................................................................................ 10

1. Definisi stimulasi ........................................................................ 10

2. Prinsip-prinsip dasar stimulasi.................................................... 10

C. Perkembangan anak ............................................................................. 11

1. Perkembangan Anak ................................................................... 11

2. Perkembangan Bahasa Pada Anak Balita ................................... 13

3. Alat Ukur Perkembangan Anak .................................................. 17

D. Kerangka Teori .................................................................................. 21

E. Kerangka Konsep .............................................................................. 22

F. Hipotestesis ........................................................................................ 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................... 23

A. Rancangan Penelitian ........................................................................ 23

B. Sampel Penelitian .............................................................................. 23

1. Populasi penelitian ...................................................................... 23

2. Sampel peneliti ........................................................................... 23

C. Variabel Penelitian............................................................................. 26

1. Variabel Bebas (Independen) ..................................................... 26

2. Variabel Terkait (Dependen) ...................................................... 26

D. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................ 27

xiv
E. Instrumen Penelitian .......................................................................... 27

8. Kuesioner Pengetahuan Ibu ........................................................ 27

9. Kuesioner perkembangan bahasa pada anak usia prasekolah .... 28

F. Definisi Operasional .......................................................................... 28

G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 30

H. Pengolahan Data ................................................................................ 31

1. Editing ........................................................................................ 32

2. Coding ........................................................................................ 32

3. Skoring ........................................................................................ 32

4. Tabulating................................................................................... 33

5. Processing .................................................................................. 33

6. Cleaning...................................................................................... 34

I. Analisa Data ...................................................................................... 34

J. Etika Penelitian .................................................................................. 36

Daftar Pustaka

Lampiran-lampiran

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Variabel, definisi operasional, hubungan pengetahuan stimulasi orang

tua dengan perkembangan bahasa usia 1-3 tahun

xvi
TAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Teori (Afhie, 2012; Ega, 2017; Mustofa,2016)

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Stimulasi adalah perangsangan dan latihan terhadap kepandaian anak

yang datangnya dari lingkungan luar anak. Stimulasi dapat dilakukan orang tua

anak, anggota keluarga atau orang dewasa lain di sekeliling anak. (Marmi dan

Rahardjo, 2012). Selain itu stimulasi merupakan hal yang penting dalam

tumbuh kembang anak, anak yang mendapatkan stimulasi terarah dan teratur

akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang

mendapatkan stimulasi. Stimulasi yang diberikan kepada anak harus

proporsional, baik dalam kualitas maupun kuantitas serta harus sesuai dengan

tingkat maturitas saraf anak. (Soetjiningsih, 2013).

Menurut Hurlock (2011), perkembangan bicara sangat rumit karena

adanya kenyataan bahwa bicara menyangkut pemahaman terhadap apa yang

dikatakan orang lain dan kemampuan berbicara dalam cara yang dapat

dipahami orang lain, mau tidak mau terdapat banyak bahaya dalam bidang

perkembangan ini. Apa bila bahaya tersebut tidak dapat diketahui dan dicegah

atau diperkecil, kemampuan anak berbicara tidak akan berkembang dengan

baik. Maka dalam hal ini yang paling berperan adalah orang tua.

Interaksi orang tua dan anak yang positif serta pemberian stimulasi dini

sangat efektif dalam meningkatkan perkembangan pada anak (Christiari, et


1
al.2013). Pemberian stimulasi akan efektif bila memperhatikan kebutuhan anak

sesuai usia tahapan perkembangannya. Sebuah penelitian yang dilakukan

Suryani menunjukkan bahwa anak yang mendapatkan stimulasi akan mencapai

perkembangan lebih baik dari pada yang tidak mendapatkan stimulasi dini

(Suryani, et.al, 2013). Salah satu gangguan dalam perkembangan anak akibat

dari kurangnya stimulasi dini adalah gangguan berbicara dan berbahasa

(Kemenkes RI, 2013).

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakuakan Dwita (2019)

pada 40 ibu dan anak usia balita di Puskesmas Alalak Tengah Kalimantan

Selatan. Hasil penelitian menyebutkan terdapat 60% ibu yang berpengetahuan

rendah dan 55% anak tidak mampu untuk berbicara. Terdapat hubungan yang

bermakna antara pengetahuan ibu tentang stimulasi bicara dengan kemampuan

bicara pada balita di Puskesmas Alalak Tengah dengan p-value= 0,004.

Fauziana (2018) juga me1alukan penelitian yang serupa pada 60 ibu dan anak

usia 1-3 tahun di Kelurahan Sangkrah Surakarta. Pada penelitiannya

menunjukkan hasil yang sama yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara

pengetahuan ibu tentang stimulasi verbal dengan perilaku membacakan cerita

pada anak di Dusun Petet Desa Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang, diperoleh hasil dimana ibu yang memiliki tingkat pengetahuan

stimulasi verbal yang tinggi mempunyai perilaku membacakan cerita yang

baik.

2
Berdasarkan data awal diperoleh, Di Desa Kalitengah Mranggen pada

tahun 2021 mempunyai 121 anak usia 1-3 tahun. Dari hasil wawancara yang

peneliti lakukan kepada 10 orang ibu-ibu, ada 80% ibu yang pengetahuan

stimulasi bahasa masih kurang dan 20% usia prasekolah masih mengalami

keterlambatan dan perkembangan dalam berbahasa ( Data kelurahan kalitengah

2021).

Berdasarkan uraian serta data di atas terdapat masalah pengetahuan ibu

tentang stimulasi bahasa dengan perkembangan bahasa anak usia 0-3 tahun

sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Hubungan

Pengetahuan Orang Tua Tentang Stimulasi Bahasa Dengan Perkembangan

Bahasa Usia 1-3 tahun Di Kelurahan Kalitengah Kecamatan Mranggen

Kabupaten Demak” .

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian serta data pada latar belakang yang telah disusun

diatas, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelilitian sebagai berikut :

“Adakah Hubungan Pengetahuan Orang Tua Tentang Stimulasi Bahasa

Dengan Perkembangan Bahasa Usia Prasekolah?”

3
C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Orang Tua Tentang Stimulasi

Bahasa Dengan Perkembangan Bahasa Usia 1-3 tahun Di kelurahan

Kalitengah Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi Karakteristik Responden

b. Mengidentifikasi Pengetahuan Orang Tua Tentang Stimulasi Bahasa

Dengan Perkembangan Bahasa Usia 1-3 tahun di Kelurahan

Kalitengah Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.

c. Mengidentifikasi Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia 1-3 tahun di

Kelurahan Kalitengah Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak

d. Menganalisis Hubungan Antara Pengetahuan Orang Tua Tentang

Stimulasi bahasa Dengan Perkembangan Bahasa Usia Usia 1-3 tahun

di Kelurahan Kalitengah Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.

D. Manfaat

1. Bagi Peneliti

Hasil penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

memperdalam pengalaman peneliti mengenai hubungan pengetahuan orang

tua tentang stimulasi bahasa dengan perkembangan bahasa pada anak usia

4
1-3 tahun di Kelurahan Kalitengah Kecamatan Mranggen Kabupaten

Demak.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan

penelitian yang lebih lanjut yang berkaitan dengan stimulasi perkembangan

bahasa pada anak usia 1-3 tahun.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai sumber informasi dan kajian pustaka mengenai hubungan

pengetahuan ibu tentang stimulasi bahasa dengan perkembangan bahasa

pada anak usia 1-3 tahun sehingga dapat menjadi bahan referensi dan bahan

bacaan diperpustakaan Akademi Kesehatan Asih Husada Semarang.

4. Bagi Orang Tua

Sebagai masukan bagi orang tua bagaimana pentingnya pengetahuan orang

tua dalam menstimulasi perkembangan bahasa pada anak usia 1-3 tahun dan

diharapkan orang tua dapat berpartisipasi aktif dalam perkembangan bahasa

pada anak.

5. Bagi Tempat Penelitian

Sebagai informasi mengenai hubungan pengetahuan ibu dengan

perkembangan bahasa pada anak usia prasekolah 3-6 tahun dan menjadi

tolak ukur untuk menentukan metode pembelajaran sesuai dengan bahasa

anak sehingga meningkatkan mutu institusi.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Pengetahuan

1. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah suatu hasil dari rasa keingintahuan melalui

proses sensori, terutama pada mata dan telinga terhadap objek tertentu.

Pengetahuan merupakan domain yang penting dalam terbentuknya

perilaku yang terbuka atau open behavior (Donsu, 2017).

Pengetahuan atau knowledge adalah hasil penginderaan manusia

atau hasil tahu seseorang terhadap suatu objek melalui pancaindra yang

dimilikinya.Pancaindra manusia guna penginderaan terhadap objek yakni

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan perabaan.Pada waktu

penginderaan untuk menghasilkan pengetahuan tersebut dipengaruhi oleh

intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Pengetahuan seseorang

sebagian besar diperoleh melalui indra pendengaran dan indra penglihatan

(Notoatmodjo, 2014).

Pengetahuan merupakan suatu istilah yang dipergunakan untuk

menuturkan apabila seseorang mengenal tentang sesuatu.Suatu yang yang

menjadi pengetahuannya adalah selalu terdiri atas unsur yang mengetahui

dan yang diketahui serta kesadaran mengenal hal yang ingin diketahuinya

itu (Surajiyo, 2010).

6
2. Tingkatan pengetahuan

Notoatmodjo (2010), pengetahuan tercangkup dalam domain

kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu:

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya.

b. Memahami (comprehension)

Suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek

yang diketahui dan dapat mengintepretasikan materi tersebut secara

benar.

c. Aplikasi (application)

Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada

situasi atau kondisi real (sebenarnya.

d. Analisis (analysys)

Suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu subjek ke

dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu

strukturorganisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis yaitu menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu kemampuan

untuk menyusun formula baru.

7
f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk meakukan penilaian

terhadap suatu objek atau materi.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Sukmadinata (2010), menjelaskan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan antara lain:

a. Faktor Internal

1. Jasmani

Faktor jasmani diantaranya adalah keadaan indera seseorang.

2. Rohani

Faktor rohani diantaranya adalah kesehatan psikis, intelektual,

psikomotor serta kondisi efektif dan kognitif individu.

b. Faktor Eksternal

1. Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam member

respon yang datang dari luar. Orang yang berpendidikan tinggi

akan member respon yang lebih rasional terhadap informasi yang

dating dan akan berfikir sejauh mana keuntungan yang mungkin

mereka peroleh dari gagasan tersebut.

2. Paparan media masa

Melalui berbagai media cetak maupun elektronik, berbagai

informasi dapat diterima oleh masyarakat, sehingga seseorang

yang lebih sering terpapar media masa akan memperoleh

8
informasi media ini, berarti paparan media masa mempunyai

tingkat pengetahuan yang dimiliki seseorang.

3. Ekonomi

Dalam memenuhi kebutuhan primer maupun kebutuhan

sekunder, keluarga dengan status ekonomi lebih baik mudah

tercukupi disbanding keluarga dengan status ekonomi rendah.

4. Pengalaman

Pengalaman seseorang individu tentang berbagai hal bisa

diperoleh dari lingkungan kehidupan dalam proses

perkembangannya, missal sering mengikuti kegiatan yang

mendidik, misalnya seminar.

4. Cara pengukuran tingkat pengetahuan

Tingkat pengetahuan ini dapat dinilai dari penguasaan seseorang

terhadap objek atau materi tes yang bersifat objektif maupun essay.

Penelitian secara objektif seseorang akan diberikan pertanyaan

tentangsuatu objek atau pokok bahasan yang berupa jenis pilihan ganda,

kuesioner dan sebagainya. Masing-masing jenis pertanyaan memiliki nilai

bobot tertentu. Setelah itu akan diperoleh skor setiap responden dari setiap

pertanyaan yang di jawab benar. Tingkat pengetahuan di kategorikan

menjadi tiga dengan kriteria hasilsebagai berikut: (Arikunto,2016 )

2) Kategori baik apabila nilai akumulasi 80%-100%

3) Kategori sedang apabila nilai akumulasi 60%-80%

4) Kategori kurang apabila nilai akumulasi <60%

9
B. Stimulasi

1. Definisi stimulasi

Stimulasi adalah kegiatan merangsanag kemampuan dasar anak

umur 0-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Setiap

anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus-menerus

pada setiap kesempatan Stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan oleh

ibu dan ayah yang merupakan orang terdekat dengan anak, pengganti

ibu/pengasuh anak, anggota keluarga lain dan kelompok masyarakat

dilingkungan rumah tangga masing-masing dan dalam kehidupan sehari-

hari. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh

kembang anak bahkan gangguan yang menetap (Crishti,2013).

2. Prinsip-prinsip dasar stimulasi

Kemampuan dasar anak yang dirangsang dengan stimulasi terarah

adalah kemampuan gerak kasar, kemampuan gerak halus, kemampuan

bicara dan bahasa serta kemampuan sosialisasi dan kemandirian. Dalam

melakukan stimulasi tumbuh kembang anak, ada beberapa prinsip-prinsip

dasar yang perlu diperhatikan yaitu:

1) Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang.

2) Selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik karena anak akan

meniru tingkah laku orang-orang yang terdekat dengannya.

3) Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak.

4) Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bernyanyi,

bervariasi, menyenangkan, tanpa paksaan, dan tidak ada hukuman.

10
5) Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur

anak, terhadap keempat aspek kemampuan dasar anak

6) Gunakan alat bantu/permainan yang sederhana, aman dan ada

disekitar anak

7) Berikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan.

8) Anak selalu diberi pujian, bila perlu diberihadiah atas

keberhasilannya. (Betsy,2013)

C. Perkembangan anak

1. Perkembangan Anak

a) Definisi Perkembangan Anak

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam

struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang

teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil proses dari pematangan,

dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang

berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat

memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi,

intelektual, dan tingkah laku anak sebagai hasil interaksi dengan

lingkungannya (Supariasa, 2013).

Perkembangan adalah perubahan progresif dan kontinyu dalam

diri individu atau organisme menuju tingkat kedewasaan atau

kematangannya yang berlangsung sistematis, progresif dan

11
berkesinambungan baik menyangkut fisik maupun psikis

(Kusbiantoro, 2015).

b) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Anak

Menurut Afhie (2012), Perkembangan anak tidak berlangsung

secara mekanis otonomis sebab perkembangan terjadi sangat

bergantung pada beberapa faktor secara simultan. Faktor tersebut

antara lain :

1. Faktor hereditas (warisan sejak lahir/bawaan)

Hereditas merupakan faktor pertama yang mempengaruhi

perkembangan individu. Dalam hal ini hereditas diartikan sebagai

totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada

anak, atau segala potensi, baik fisik maupun psikis yang dimiliki

individu sejak masa konsepsi (pembuahan ovarium oleh sperma)

sebagai pewarisan dari pihak orang tua melalui gen-gen.

2. Faktor lingkungan

Urie Bronfrenbrenner & Ann Crouter mengemukakan bahwa

lingkungan perkembangan merupakan berbagai peristiwa, situasi

atau kondisi di luar organisme yang diduga mempengaruhi atau

dipengaruhi oleh perkembangan individu. Lingkungan ini terdiri

atas :

a. Fisik, yaitu meliputi segala sesuatu dari molekul yang ada di

sekitar janin sebelum lahir sampai kepada rancangan

arsitektur suatu rumah.

12
b. Sosial, yaitu meliputi seluruh manusia secara potensial

mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perkembangan individu

3. Faktor Hormon

Hormon pertumbuhan somatotropin berpengaruh dalam

pertumbuhan. Selain itu hormon tiroksin yang dihasilkan kelenjar

pituitary berpengaruh dalam metabolisme serta maturasi tulang,

gigi dan otak

2. Perkembangan Bahasa Pada Anak Balita

a. Pengertian Bahasa

Bahasa adalah suatu bentuk komunikasi dalam bentuk lisan,

tertulis atau isyarat yang berdasarkan pada suatu system dari symbol-

simbol. Bahasa terdiri dari kata-kata yang digunakan oleh komunitas

serta ketentuan-ketentuan yang diperlukan untuk memvariasikan dan

mengombinasikan kata-kata tersebut (Santrock, 2011).

b. Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa menurut Denver ll.

1) Menyebut 4 gambar

2) Mengetahui 2 gambar

3) Mengerti 2 kata sifat

4) Menyebut 1 warna

5) Kegunaan 2 benda

6) Menghitung 1 kubus

7) Kegunaan 3 benda

13
8) Mengetahui 4 kegiatan

9) Bicara semua dimengerti

10) Mengerti 4 kata depan

11) Menyebut 4 warna

12) Mengerti 5 kata

13) Mengetahui 3 kata sifat

14) Menghitung 5 kubus

15) Berlawanan 2

16) Mengartikan 7 kata

Perkembangan bahasa anak usia prasekolah kedalam dua tahap (sebagai

kelanjutan dari 2 tahap sebelumnya), yaitu :

1) Masa ketiga (2,0-2,6)

a) Anak sudah mula bisa menyusun kalimat tunggal yang

sempurna

b) Anak sudah mampu memahami tentang perbandingan,

misalnya : anjing lebih besar dari kucing

c) Anak menanyakan nama dan tempat, misalnya : apa, dimana,

dan darimana

d) Anak sudah banyak menggunakan kata-kata berawalan dan

berakhiran

2) Masa keempat (2,6-6,0)

a) Anak sudah dapat menggunakan kalimat majemuk serta anak

kalimatnya.

14
b) Tingkat berpikir anak mengunakan kalimat majemuk beserta

anak kalimatnya soal waktu, sebab akibat melalui pertanyaan-

pertanyaan, kapan, mengapa, dan bagaimana.

c. Tugas perkembangan bahasa

Dalam berbahasa anak dituntut untuk menuntaskan atau menguasai

empat tugas pokok yang satu sama lainnya saling berkaitan (Mustofa,

2016). Keempat tugas pokok perkembangan bahasa adalah :

1) Pemahaman

Yaitu kemampuan memahami makna ucapan orang lain.

2) Pengembangan perbendaharaan kata

Perbendaharaan kata anak-anak berkembang dimulai secara lambat

pada usia dua tahun pertama, kemudian mengalami tempo yang

cepat pada usia pra sekolah dan terus meningkat setelah anak

masuk sekolah.

3) Penyusunan kata-kata menjadi kalimat

Kemampuan menyusun kata-kata menjadi kalimat pada umumnya

berkembang sebelum usia 2 tahun. Bentuk kalimat pertama kalimat

tunggal (kalimat satu kata) dengan disertai gesture (bahasa tubuh)

untuk melengkapi cara berfikirnya.

Menurut Davis, Garrison & Mc Carthy (1973) dalam Hurlock

(2011) menyatakan bahwa anak yang cerdas, anak wanita dan anak

yang berasal dari keluarga berada, bentuk kalimat yang

diucapkannya lebih panjang dan kompleks dibandingkan dengan

15
anak yang kurang cerdas, anak pria dan anak yang berasal dari

keluarga miskin.

4) Ucapan

Kemampuan mengucapkan kata-kata merupakan hasil belajar

melalui imitasi (peniruan) terhadap suara-suara yang didengar anak

dari orang lain (terutama orang tua). Kejelasan ucapan itu baru

tercapai pada usia sekitar 3 tahun. Hasil studi tentang suara dan

kombinasi suara menunjukkan bahwa anak mengalami kemudahan

dan kesulitan dalam huruf-huruf tertentu. Huruf yang mudah

diucapkan yaitu huruf hidup (vokal) a, i, u, e, o dan huruf mati

(konsonan) b, m, n, p, dan t sedangkan yang sulit diucapkan adalah

huruf mati tunggal: z, w, s, g, dan huruf rangkap (diftong): st, str,

sk, dan dr.

d. Aspek Perkembangan Bahasa Anak (Language)

(Mustofa, 2016), Dalam membicaran perkembangan bahasa terdapat 3

butir yang perlu dibicarakan :

1) Ada perbedaan antara bahasa dan kemampuan berbicara. Bahasa

biasanya dipahami sebagai system tata bahasa yang rumit dan

bersifat semantik. Sedangkan kemampuan bicara terdiri dari

ungkapan dalam bentuk kata-kata.

2) Terdapat dua daerah pertumbuhan bahaya yaitu bahasa yang

bersifat pengertian / reseftik (understanding) dan pernyataan /

ekpresif (producing). Bahasa pengertian (misalnya mendengarkan

16
dan membaca) menunjukan kemampuan anak untuk memahami

dan berlaku terhadap komunikasi yang ditunjukkan kepada anak

tersebut. Bahasa ekspresif (bicara dan tulisan) menunjukkan

ciptaan bahasa yang dikomunikasikan kepada orang lain.

3) Komunikasi diri atau bicara dalam hati, juga harus dibahas. Anak

akan berbicara dengan dirinya sendiri apa bila berhyal, pada saat

merencanakan menyelesaikan masalah, dan menyerasikan gerakan

mereka.

e. Anak Usia Prasekolah

Anak usia prasekolah adalah mereka yang berusia antara 3-5

tahun, belum waktunya masuk sekolah tetapi dalam masa peka untuk

belajar (Wong, 2011).

3. Alat Ukur Perkembangan Anak

Deteksi dini tumbuh kembang anak adalah kegiatan atau

pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan

tumbuh kembang pada balita. Kuesioner Pra Skrening Perkembangan

(KPSP) merupakan deteksi dini yang dapat dilakukan di berbagai usia.

a. Pengertian KPSP

Kuesioner KPSP merupakan tes pemeriksaan perkembangan anak

dengan mengguanakan kuesioner. (Kemenkes RI, 2016).

b. Tujuan KPSP

Tujuan ini adalah untuk mengetahui peerkembangan anak normal atau

ada penyimpangan. Instrumen KPSP ini dapat dilakukan di semua

17
tingkat pelayakan kesehatan dasar. (Diana, 2010).

c. Jadwal skrining/pemeriksaan KPSP

Jadwal rutin dilakukan pada umur 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30,

36, 42, 48, 54, 60, 66 dan 72 bulan. Jika anak belum mencapai umur

skrining tersebut, minta ibu datang kembali pada umur skrining yang

terdekat untuk pemeriksaan rutin. Misalnya pada umujr 3 bulan,

dimintya datang lagi pada umur 6 bulan. Apabila anak mempunyai

masalah tumbuh kembang pada anak usia di luar jadwal skrining,

maka menggunakan KPSP untuk usia skrining terdekat yang lebihj

muda. (Diana, 2010).

d. Formulir KPSP menurut umur

Formulir berisi 9-10 pertanyaan tentang kemampuan perkembangan

yang telah dicapai anak. Saasaran KPSP. Sasaran KPSP umur 0-72

bulan.

Alat bantu pemeriksaan berupa: pensil, kertas, bola sebesar bola

tennis, kerincingan, kubus berukuran 2,5 cm sebanyak 6 buah, kismis,

kacang tanah, potongan biskuit kecil berukuran 0,5-1 cm. (Kemenkes

RI, 2016).

e. Interpretasi hasil KPSP

1) Hitung jawabanya Ya (bila dijawab bisa atau kadang-kadang).

2) Hitung jawaban Tidak (bila dijawab belum pernah atau tidak

pernah).

3) Bila jawaban YA = 9-10, perkembangan anak sesuai dengan

18
tahapan perkembangan (S).

4) Bila jawaban YA = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M).

5) Bila jawaban YA = 6 atau kurang, kemungkinan ada

penyimpangan (P).

6) Rincilah jawaban TIDAK pada nomer berapa saja. (Kementrian

RI, 2016).

f. Intervensi

1) Bila perkembangan sesuai umur (S), lakukan tindakan berikut:

a) Beri pujian kepada ibu karna telah mengasuh anaknya

dengan baik.

b) Teruskan pola asuh anak sesuai dengan tahap perkembangan

pada anak.

c) Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesering

mungkin, sesuai dengan umur dan kesiapan anak.

d) Ikutkan anak pada kegiatan penimbangan dan pelayanan

kesehatan di posyandu secara teratur sebulan satu kali dan

setiap ada kegiatan Bina Keluarga Balita(BKB). Jika anak

sudah memasuki umur pra-sekolah (36-72 bulan), anak dapat

diikutkan pada kegiatan di pusat Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD), kelompok bermain dan taman kanak- kanak.

e) Lakukan pemeriksaan/skrining rutin menggunakan KPSP

seriap bulan pada anak berumur kurang dari 24 bulan dan

setiap 6 bulan pada anak umur 24-72 bulan.

19
2) Bila perkembangan anak meragukan (M), lakukan tindakan

berikut:

a) Beri petunjuk pada ibu agar melakukan stimulasi

perkembangan pada anak agar lebih sering lagi, setiap saat

dan sesering mungkin.

b) Ajarkan ibu cara melakukan intervensi stimulasi

perkembangan anak untuk mengatasi penyimpangan /

mengejar ketertinggalannya.

c) Lakukan pemeriuksaan kesehatan untuk mencari

kemungkinan adanya penyakit yang menyebabkan

penyimpangan perkembangannya.Lakukan penilaian ulang

KPSP 2 minggu kemudian dengan menggunakan daftar

KPSP yang sesuai degan umur anak.

d) Jika hasil KPSP ulangh jawaban YA tetap 7 atau 8

kemungkinan ada penyimpangan (P).

3) Jika tahapan perkembangan terjadi penyimpangan (P), lakukan

tindakan berikut:

Rujuk kerumah sakit dengan menuliskan jenis dan jumlah

penyimpangan pekembangan (gerak kasar, gerak halus, bicara

dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian). (Kementrian RI, 2016).

20
D. Kerangka Teori

Tugas perkembangan Komponen stimulus Faktor-faktor


bahasa anak: yang
Perkembangan:
1. Pemahaman mempengaruhi
a. Motorik kasar perkembangan
2. Pengembangan
pembendaharaan b. Motorik halus anak :
kata c. Bahasa
1. Faktor
3. Penyusunan d. Personal sosial
herediter
kata-kata 2. Faktor
menjadi kalimat lingkungan
3. Faktor
Hormonal

Pegetahuan ibu
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
pengetahuan ibu :
1) Usia orang tua
2) Pengalaman
menjadi orang
tua
3) Hubungan
perkawinan
4) Keterlibatan
pasangan
5) Dampak dari
stress Gambar 1. Kerangka Teori (Afhie, 2012; Ega,
6) Karakteristik
anak 2017; Mustofa,2016)

21
E. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan kerangka hubungan antara konsep-konsep

yang akan diukur atau diamati melalui penelitian yang akan dilakukan.

Karena konsep tidak dapat langsung diamati maka konsep dapat diukur

melalui variabel (Riyanto, 2011).

Variabel independen Variabel dependen

Pengetahuan Perkembangan bahasa


stimulasi orang tua
1. Normal
1. Baik 2. Abnormal
2. Kurang 3. meragukan

1. Pekerjaan Orang tua

Variabel perancu

Keterangan :

: Yang diteliti

: Yang tidak diteliti

: Penghubung

Gambar 2. Kerangka Konsep

F. Hipotesis
Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan orang
tua tentang stimulasi bahasa dengan perkembangan bahasa usia 1-3 Tahun
di Disa Kalitengah Mranggen demak.

22
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif

dengan pendekatan studi crossectional maupun analitik.

Rancangan penelitian yang akan digunakan adalah studi crossectional

yaitu jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran dan observasi data

variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat (Nursalam,

2013).

B. Sampel Penelitian

1. Populasi penelitian

Populasi penelitian adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek/subjek yang mempunyai kualitas atau karaktristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. (Sugiyono, 2010). Penelitian yang terdapat dalam

penelitian ini adalah Orang Tua yang memiliki anak usia 1-3 tahun di

Kelurahan Kalitengah Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.

Populasi balita mencapai 121 jiwa pada April 2021.

2. Sampel peneliti

Sampel penelitian merupakan objek yang diteliti dan dianggap

mewakili seluruh populasi. Sampel peneliti merupakan bagian dalam

23
populasi yakni orang tua yang memiliki anak usia yang memenuhi

kriteria sebagai berikut:

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian

dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti

(Nursalam, 2012). Yang masuk dalam kriteria inklusi adalah:

1) Orang tua bersedia menjadi responden

2) Orang tua yang memiliki anak dengan usia 1-3 tahun

3) Tidak cemas dan panik

b. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangakan atau mengeluarkan

subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai

alasan atau penyebab (Nursalam, 2012). Yang masuk dalam kriteria

ini adalah:

1) Keluarga responden tidak menyetujui untuk menjadi responden

2) Keluarga yang sakit saat penelitian berlangsung

3) Responden dengan gangguan penglihatan

4) Responden dengan gangguan pendengaran

c. Besar sampel

Besar sampel ini ditentukan dengan menggunakan rumus

Slovin. Rumus Slovin yang saya gunakan untuk menentukan jumlah

sampel adalah.

24
n = N / (1 + (N x e²))

keteragan:

n = Jumlah Sampel

N= Jumlah

Total Populasi

e = Batas

Toleransi Eror

hasil hitungan:

n = 121 /

(1+121 x

(10%²)) n =

121 / (1 + 121

x (0,1²))

n = 121 / (1 + 121 (0,01)

n = 121 / (1+ 1,21)

n = 121 / 2,21

n= 54,75 dan di bulatkan menjadi 55

jadi besar sampel pada penelitian ini artinya adalah

ada 55 responden.

Pengambilan sampel ini dilakukan dengan cara teknik

insindental, indensital adalah penentuan sampel berdasarkan

kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan

25
peneliti maka dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang

yang kebetulan orang yang ditemui itu cocok sebagai sumber data.

(Sugiyono, 2017).

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan dan dipelajari sehingga diperoleh informasi dan kemudian ditarik

kesimpulan oleh peneliti (Sujarweni, 2014).

1. Variabel Bebas (Independen)

Variabel Bebas (Independen) yaitu yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terkait

(Dependen) (Sujarweni, 2014). Variabel bebas (Independen) yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah pengetahuan orang tua tentang

stimulasi bahasa.

2. Variabel Terkait (Dependen)

Variabel Terkait (Dependen) merupakan variabel yang

dipengaruhi atau akibat di karena adanya variabel bebas (Independen)

(Sujarweni, 2014). Variabel Terkait (Dependen) yang akan digunakan

dalam penelitian ini adalah tingkat perkembangan bahasa anak usia 1-3

tahun.

26
D. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah di laksanakan di Kelurahan Kalitengah

Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak pada tanggal 15 Juni 2020-18 Juni

2021.

E. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian ini adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam pengumpulan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya baik (cermat, lengkap dan fasilitatif) sehingga lebih mudah diolah,

instrument penelitian berupa angket, checklist, kuesioner pedoman

wawancara, pedoman pengamatan (Saryono, 2011). Dalam penelitan ini,

variabel independen menggunakan metode/instrument alat pengumpul data

dengan kuesioner yang telah di uji validitas dan realibilitasnya oleh Dwita

(2019) pada pengetahuan orang tua tentang stimulasi bahasa, dan KPSP untuk

skrining perkembangan bahasa anak dengan rincian sebagai berikut:

1. Kuesioner Pengetahuan Ibu

Kuesioner pengetahuan ibu tentang stimulasi bahasa terdiri dari

3 tipe yang dibagi berdasarkan usia anak yaitu 12-18 bulan, 19-24 bulan,

dan 25-36 bulan. Masing-masing tiper kuesioner terdiri atas 10 item

pertanyaan berbentuk “dichotomous choice”. Kriteria penilaian yaitu

Jawaban item pertanyaan menggunakan skala gutman yang meliputi

jawaban Benar (1) dan Salah (0). Kemudian seluruh jawaban yang benar

dijumlahkan sehingga didapatkan skor total (Oklivia, 2019). Salah satu

27
skor standar yang biasanya digunakan dalam skala gutman (Sugiyono,

2014). Skor untuk pengetahuan baik jika nilai 80-100% pengetahuan

sedang 80-60% dan pengetahuan kurang jika total skor < 60%.

2. Kuesioner perkembangan bahasa pada anak usia prasekolah

Instrument perkembangan bahasa pada anak prasekah yang

digunakan pada penelitian ini menggunakan KPSP, Formulir berisi 9-10

pertanyaan tentang kemampuan perkembangan yang telah dicapai anak.

Sasaran KPSP. Sasaran KPSP umur 1-3 tahun.

Alat bantu pemeriksaan berupa: pensil, kertas, bola sebesar bola

tennis, kerincingan, kubus berukuran 2,5 cm sebanyak 6 buah, kismis,

kacang tanah, potongan biskuit kecil berukuran 0,5-1 cm. (Kemenkes RI,

2016). Skor untuk perkembangan bahasa Skor 90%-100% : sesuai Skor

70%-80%: meragukan Skor <60% : penyimpangan

F. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari objek

atau kegiatan yang telah ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulanya. (Sugiyono, 2015).

28
Tabel 3.1 Variabel, definisi operasional, hubungan pengetahuan

stimulasi orang tua dengan perkembangan bahasa usia 1-3 tahun.

Variabel Definisi Alat Skala


Hasil Ukur
Penelitian Operasional Ukur Ukur

Variabel Tugas Kpsp Skor 90%- Ordinal

Dependen : perkembangan 100% : sesuai

Tingkat bahasa anak Skor 70%-80%

Perkembangan menjadi salah satu : meragukan

Bahasa komponen penting Skor <60% :

pada anak penyimpangan

prasekolah dimana

kemampuan

berbahasa seorang

anak adalah

indikator

keseluruhan dari

perkembangan

anak.

29
Variabel Pengetahuan Kuesioner Baik:80-100% Ordinal

Independen : orang tua tentang

Pengetahuan unsur-unsur Sedang: 60-80%

orang tua pendidikan pada

tentang pribadi anak usia Kurang :<60%

Stimulasi pra sekolah yang

Bahasa sedang tumbuh,

meliputi:tingkat

pengetahuan

perkembangan

motorik kasar,

motorik halus,

bahasa, personal

sosial.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses pendekatan subjek

dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang akan dibutuhkan dalam

penelitian (Notoatmodjo, 2010). Teknik pengumpulan data yang akan

digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1. Peneliti meminta ijin kepada pimpinan wilayah tempat pengambilan data

penelitian dengan menyerahkan surat ijin pengambilan data penelitian.


30
Setelah peneliti diberikan ijin selanjutnya secara mandiri peneliti akan

menemui calon responden penelitian.

2. Peneliti akan mengunjungi calon responden yang masuk dalam kriteria

inklusi anak usia 1-3 tahun di Kelurahan Kalitengah Kecamatan

Mranggen Kabupaten Demak.

3. Menjelaskan kepada calon responden tentang tujuan dan manfaat

penelitian dan bersedia menjadi responden dipersilahkan untuk

menandatangani Informed Consent yang telah disediakan dan peneliti

akan menjelaskan cara pengisian kuesioner.

4. Responden setelah menandatangani persetujuan Informed Consent akan

diberikan lembar kuesioner oleh peneliti yang sebelumnya sudah diberi

penjelasan cara pengisiannya berupa kuesioner tentang Hubungan

Pengetahuan Orang Tua tentang stimulasi bahasa dengan Perkembangan

Bahasa pada Anak Usia 1-3 Tahun.

5. Kuesioner yang telah diisi responden selanjutnya akan dicek

kelengkapan dan akan dikumpulkan sendiri oleh peneliti.

Semua kuesioner yang telah terkumpul selanjutnya data ditabulasi untuk

mencari apakah ada Hubungan Pengetahuan orang Tua tentang Stimuasi

Bahasa dengan Perkembangan Bahasa pada Anak Usia 1-3 Tahun.

H. Pengolahan Data

Menurut (Suyanto dan Sutinah, 2011) agar analisis penelitian

menghasilkan infomasi yang benar, paling tidak ada 6 tahapan dalam

31
pengolahan data yang dilalui, yaitu:

1. Editing

Pengeditan adalah suatu proses yang bertujuan agar data yang

dikumpulkan dapat memberikan kejelasan, mudah dibaca, konsisten, dan

lengkap. Pemeriksaan dan meneliti kembali data yang telah tekumpulkan

adalah langkah pertama tahap pengolahan data. Langkah tersebut

dilakukan untuk mengetahui apakah data yang telah terkumpul tersebut

baik sehingga segera dapat dipersiapkan untuk tahap analisi berikutnya

editing pada umumnya dilakukan terhadap jawaban yang telah ada dalam

kuesioner, terutama pada kuesioner terstruktur.

2. Coding

Coding adalah suatu proses dimana pertanyaan-pertanyaan dan

jawaban-jawaban diubah menjadi angka. Hal ini memudahkan reduksi

data, analisis, penyimpanan, dan penyebaran data pada saat mengode

data ini alat yang diperlukan adalah lembaran kode (code sheet) untuk

pengolahan data dengan computer atau kartu tabulasi bila dilakukan

secara manual.

3. Skoring

Skoring merupakan langkah pemberian skor atau langkah

pemberian kategori untuk setiap butir jawabannya dari responden dalam

angket kesiapan belajar pada penelitian ini.

32
Scoring merupakan pemberian nilai berupa angka pada hasil

pemeriksaan untuk memperoleh data. Pemberian skoring data sebagai

berikut :

a. Scoring pengetahuan ibu

Untuk variabel independen diberikan skor sebagai berikut:

 Baik jika total skor 80-100%

 Sedang jika total 60-80%

 Kurang jika total skor <60%

b. Scoring perkembangan bahasa anak praseklah

Untuk varibel dependen diberikan skor :

 skor 90%-100% adalah sesuai.

 skor 70%-80% adalah meragukan.

 skor <60% adalah penyimpangan.

4. Tabulating

Tabulating merupakan suatu pengelompokan data kedalam satu

table tertentu menurut sifat-sifat yang dimiliki. Analisa data tersebut

diinterprestasikan menggunakan skala kumulatif.

5. Processing

Processing adalah memperoses data tersebut agar data yang

sudah di entry dianalisis, agar dapat memperoleh jawaban terhadap

pertenyaan peneliti, dan membuktikan apakah hipotesis yang sudah

dirumuskan terbukti benar atau ditolak dari hasil analisis tersebut.

Dalam kegiatan ini jawaban responden yang telah

33
diterjemahkan menjadi bentuk angka, selanjutnya diproses agar mudah

di analisis.

6. Cleaning

Cleaning data adalah proses pengecekan data untuk

konsistensi dan treatmen yang hilang, pengecekan konsistensi

meliputi pemeriksaan akan data yang out of range, tidak konsisten

secara logika, ada nilai-nilai ekstrim, data dengan nilai-nilai tidak

terdefinisi, sedangkan treatmen yang hilang adalah nilai dari

suatu variabel yang tidak diketahui dikarenakan jawaban

responden yang membingungkan.

I. Analisa Data

Analisa data yang akan digunakan pada penelitian ini antara lain:

1. Analisa Univariat adalah analisa data secara serentak dimana data yang

diamati hanya memiliki satu variabel dependen (variabel tidak bebas) pada

setiap objek yang diamati (Rahman, 2015). Tujuan dari analisa uniariat

adalah untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik masing-

masing variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini analisa univariat akan

menjelaskan atau mendeskripsikan tentang karakteristik responden (data

umum) yaitu umur untuk memperoleh variabel yang diteliti yaitu variabel

bebas (Independen) yaitu Hubungan orang tua tentang stimulasi bahasa dan

variabel terikat (Dependen) yaitu Tingkat perkembangan bahasa anak usia

1-3 tahun.

34
2. Analisa Bivariat yaitu anlisis dari dua variabel (Notoatmodjo, 2012) yang

dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau

berkorelasi (Notoatmodjo, 2012). Analisa bivariat bertujuan untuk

mengetahui adanya hubungan antara masing-masing variabel independen

dengan variabel dependen yaitu hubungan pengetahuan ibu tentang

stimulasi bahasa dengan perkembangan bahasa anak prasekolah. Uji

statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah chi-squere. Chi-squre

digunakan untuk mengadakan pendekatan dari beberapa faktor atau

mengevaluasi frekuensi yang diselidiki atau frekuensi hasil observasi

dengan frekuensi yang diharapkan dari sampel apakah terdapat hubungan

atau perbedaan yang signifikan atau tidak, dalam statistik distribusi chi-

squere termasuk dalam statistik non parametrik, distribusi non parametrik

adalah distribusi dimana besaran-besaran populasi tidak diketahui.

Distribusi ini sangat bermanfaat dalam melakukan analisis statistik jika

tidak memiliki populasi atau jika asumsi-asumsi yang dipersyaratkan

untuk penggunaan statistik parametrik tidak terpenuhi.

Formula uji chi-squere :

(𝑓𝑜−𝑓𝑒)²
𝑋2 = Σ 𝑓𝑒

Dimana :

X² = Nilai khai-kuadrat

fo = Frekuensi obsevasi

fe = Frekuensi Ekspektasi/harapan

35
J. ETIKA PENELITIAN

Pripsi etika penelitian yaitu sebagai berikut (Hidayat, 2011):

1. Informed Consent (Lembar Persetujuan), merupakan bentuk persetujuan

antara peneliti dengan responden, informed consent ini diberikan

sebelum melakukan penelitian.

2. Confidentially (Kerahasian) yaitu etika untuk memberikan jaminanan

kerahasiaan hasil penelitian, baik masalah-masalah maupun informasi

lainnya. Peneliti harus menjamin kerahasiaan semua informasi yang telah

terkumpul, hanya data tertentu yang akan dilampirkan pada hasil riset.

3. Anomity (Tanpa Nama) untuk memberikan jaminan dalam menggunakan

subjek penelitian dengan nama tidak dicantumkan dalam kuesioner dan

hanya menuliskan inisial pada lembar pengumpulan data hasil penelitian

yang akan disajikan.

4. Privacy (privasi) peneliti yang menghormati dan menghargai responden

sebagai manusia yang sama dengan peneliti. Dalam hal ini responden

berhak untuik memilih tempat dimana dan kapan waktu yang tepat untuk

melakukan penerapan. Responden juga berhak untuk mengundurkan diri

sebagai responden apabila selama proses peneliti berlangsung responden

berubah fikiran.

5. Respect for persons (menghormati harkat dan martabat manusia) yaitu

responden bebas memilih, perlindungan terhadap responden yang

otonominya terganggu atau kurang dan keberhasilan data atau

36
keberhasilan dari responden. Peneliti tidak akan melakukan pemaksaan

terhadap responden didalam penelitian studi kasus ini, namun akan

bekerja sama dengan responden itu sendiri, orang tua responden, serta

pihak kelurahan, agar terlaksananya kegiatan penelitian ini berjalan

dengan baik, dan lancar.

37
DAFTAR PUSTAKA

Afhie. (2012). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan

Perkembangan Anak. http://afhie-cirebon.blogspot.com/12/04/faktor-

faktor-yang mempengaruhi.html (24 Maret 2020).

Endang Buda Setyowati (2012). Perkembangan Bahasa Anak Usia Prasekolah

4-6 Dengan Pendidikan Ibu: Jurnal AKBID Griya Husada, 1 (6),

2012.https://scholar.google.com/12/04/Perkembangan-Bahasa-Anak-

Usia-Prasekolah-4-6-Dengan-Pendidikan-Ibu.pdf (24 Maret 2020)

Ega. (2011). Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak.

http://Rakaika.Wordpress.Com/2011/01/21/Konsep-Dasar-Tumbuh-

Kembang-anak.html (24 Mei 2020)

Hartanto, F., Hendriani, S., & Saldi, F., (2016). Pengaruh perkembangan bahasa

terhadap perkembangan kognitif anak usia 1-3 tahun. Sari Pediatri,

12 (6), 386-90. https://scholar.google.com/11/4/Pengaruh-

perkembangan-bahasa-terhadap-perkembangan-kognitif-anak-usia-

1-3-tahun.pdf (24 Maret 2020)

Handayani, M. (2016). Peran Komunikasi Antar Pribadi Dalam Keluarga Untuk

Menumbuhkan Karakter Anak Usia Dini: Jurnal Ilmiah VISI PPTK

PAUDNI, 11 (1), 57-64. https://media.neliti.com/2016/06/25/Peran-

Komunikasi-Antar-Pribadi-Dalam-Keluarga-Untuk-Menumbuhkan-

Karakter-Anak-Usia-Dini.pdf (24 Maret 2020)

38
Hurlock. Elizabeth B. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

https://adoc.tips/daftar-pustaka-hurlock-elizabeth-b-2011-psikologi-

perkembangan.html (24 Maret 2020).

Kusbiantoro, D. (2015). Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak Usia

Prasekolah Di Taman Kanak-kanak ABA 1 Lamongan. Jurnal: STIKES

Muhammadiyah Lamongan.https://library.unej.ac.id/15/4/Pertumbuhan-

Dan-Perkembangan-Anak-Usia-Prasekolah.html (24 Maret 2020)

Lestari, Sri. (2012). Psikologi Keluarga. Jakarta: Kencana Preanada Media

Group. https://scholar.google.com/2016/03/01/Psikologi-Keluarga.html

(24Maret 2020)

Marmi & Raharjo, K. (2012). Anak Prasekolah, Asuhan Neonatus, Bayi, Dan

Balita. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. https://eprints.ac.id/271880/7/09.-

Daftar-Pustaka.pdf (24Maret 2020)

39
LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Jadwal Penelitian

PERMOHONAN SEBAGAI RESPONDEN PENELITIAN

Semarang, 15 Juni 2020

Kepada
Yth: Responden Penelitian
Di tempat Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : MELINIA DINA SAFITRI
NIM : 18.1.1336
Status : Mahasiswa DIII Keperawatan Akademi Kesehatan Asih
Husada Semarang
Bermaksud mengadakan penelitian tentang “Hubungan Stimulasi
Orang Tua dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 0-3 Bulan”
Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi Saudara
sebagai responden dengan berpartisipasi menjawab pertanyaan yang telah
disediakan. Untuk itu, saya mengharap kesediaan Saudara secara sukarela
untuk menjadi responden dalam penelitian saya.
Atas bantuan dan kesediaan Saudara menjadi responden, peneliti
ucapkan terima kasih.

Peneliti

( MELINIA DINA )
Lampiran 1. Lembar Jadwal Penelitian

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama (Inisial) :


Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
Alamat :
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa peneliti secara sukarela bersedia
menjadi responden dalam penelitian ini. Peneliti akan berpartisipasi dalam
penelitian ini dari awal penelitian hingga penelitian ini selesai. Demikian
pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh kesadaran dan
tanpa paksaan dari siapapun.

Semarang, 25 Mei 2021


Responden

(……………………….)
Lampiran 1. Lembar Jadwal Penelitian

KUISIONER PENELITIAN

KETERANGAN PENGUMPUL DATA

NAMA : Tanda Tangan

NIM :

KARAKTERISTIK IBU

Nomor Responden

Nama Ibu

Umur Tahun

Alamat

Pendidikan Terakhir

Pekerjaan

KARAKTERISTIK ANAK TODDLER


Nama Anak
Umur Anak Tahun/ Bulan Jenis
Kelamin
Anak ke
Berat Badan Tinggi
Badan
Riwayat
Persalinan
Riwayat
Penyakit
Bawaan Anak
Lampiran 1. Lembar Jadwal Penelitian

Kuisioner Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Bahasa

No Responden :
Nama Ibu :
Nama Anak :
Usia Anak :
No Hp :
Tanggal Penelitian :
Cara mengerjakan kuisioner :
- Berikan nilai 1 jika benar
- Berikan nilai 0 jika salah
Kuisioner 1 : Anak Usia 12-18 bulan
No Pernyataan Benar Salah
1 Orangtua mengajak anak berbicara saat memberi
makanan
2 Orangtua kurang perlu merespon saat anak menanyakan
sesuatu
3 Orangtua mengajak anak bermain menciptakan suara
musik
4 Orangtua kurang menyebutkan nama bagian tubuh saat
mengenakan pakaian anak
5 Apabila anak mengucapkan satu kata maka orangtua
mengajari dua kata
6 Orangtua membiarkan anak meminta sesuatu hanya
dengan menunjuk barang tersebut
7 Bila anak meminta sesuatu dengan menyebut satu kata
maka orang tua mengajari anak mengatakan dua kata
8 Orangtua membacakan cerita saat anak mau tidur
9 Orangtua mengajak anak bermain telepon-teleponan
10 Orangtua mengajak anak menyebutkan barang-barang
yang ada disekitar rumah
Lampiran 1. Lembar Jadwal Penelitian

Kuisioner Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Bahasa

No Responden :
Nama Ibu :
Nama Anak :
Usia Anak :
No Hp :
Tanggal Penelitian :
Cara mengerjakan kuisioner :
- Berikan nilai 1 jika benar
- Berikan nilai 0 jika salah
Kuisioner 2 : Anak Usia 19-24 bulan
No Pernyataan Benar Salah
1 Apabila anak mengucapkan sebuah kata, orangtua
mengulang dengan menggunakan bahasa yang salah
2 Orangtua kurang perlu merespon saat anak bertanya
berulang-ulang
3 Orangtua senang saat anak banyak bercerita
4 Orangtua kurang perlu terlalu banyak berbicara dengan
anak
5 Orangtua bernyanyi bersama anak
6 Orangtua membacakan cerita kepada anak setiap hari
7 Orangtua mengajak anak mau bercerita tentang hal-hal
yang dikerjakan
8 Orangtua mendampingi anak menonton TV
9 Orangtua mengajarkan anak perintah sederhana seperti
letakkan sapu dibelakang pintu
10 Orangtua mengajak anak bercerita tentang apa yang dia
lihat
Lampiran 1. Lembar Jadwal Penelitian

Kuisioner Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Bahasa

No Responden :
Nama Ibu :
Nama Anak :
Usia Anak :
No Hp :
Tanggal Penelitian :
Cara mengerjakan kuisioner :
- Berikan nilai 1 jika benar
- Berikan nilai 0 jika salah
Kuisioner 3 : Anak Usia 25-36 bulan
No Pernyataan Benar Salah
1 Orangtua membacakan buku cerita untuk anak setiap
hari
2 Orangtua membiarkan anak menonton TV sendirian
3 Orangtua mendorong anak agar mau bercerita tentang
apa yang dilihat oleh anak
4 Orangtua kurang menjelaskan tentang acara di TV
5 Orangtua mengajari anak menyebutkan nama lengkap
6 Orangtua menceritakan kembali kejadian lucu yang
dialami anak
7 Orangtua mengajari anak menyebutkan berbagai jenis
pakaian
8 Orangtua meminta anak untuk mengambil jenis pakaian
yang disebutkan sambil menanyakan kembali jenisnya
9 Orangtua mengajak anak berbicara menggunakan
kalimat yang menyatakan warna suatu benda. Misalnya
: “Pakai baju merah”
10 Orangtua menyatakan suatu benda seperti bola itu bulat
atau burung itu terbang
Lampiran 1. Lembar Jadwal Penelitian

Perkembangan bahasa anak usia 24-36 bulan menurut KPSP


1. Anak Umur 24-29 Bulan
1. Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 Bicara dan Ya Tidak
kata yang mempunyai arti selain “papa” dan Bahasa
“mama”?
2. Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, Bicara dan
dapatkah anak menunjuk dengan benar paling Bahasa
sedikit satu bagian badannya (rambut, mata,
hidung, mulut, atau bagian badan yang lain) ?
3. Dapatkah anak memungut mainannya sendiri atau Bicara dan
membantu mengangkat piring jika diminta? Bahasa
2. Anak Umur 30-35 Bulan
1. Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, Bicara dan
dapatkah anak menunjuk dengan benar paling Bahasa
sedikit satu bagian badannya (rambut, mata,
hidung, mulut, atau bagian badan yang lain) ?
2. Dapatkah anak memungut mainannya sendiri Bicara dan
atau membantu mengangkat piring jika diminta? Bahasa
3. Dapatkah anak menggunakan 2 kata pada saat Bicara dan
berbicara seperti “minta minum”, “mau tidur”? Bahasa
“Terimakasih”, dan “Da da” tidak ikut dinilai.
4. Apakah anak dapat menyebut 2 diantara gambar- Bicara dan
gambar ini tanpa bantuan? Bahasa

(Menyebut dengan suara binatang tidak ikut


dinilai).
3. Anak Umur 36 Bulan
1. Dapatkah anak menggunakan 2 kata pada saat Bicara dan
berbicara seperti “minta minum”, “mau tidur”? Bahasa
“Terimakasih”, dan “Da da” tidak ikut dinilai.
2. Apakah anak dapat menyebut 2 diantara gambar- Bicara dan
gambar ini tanpa bantuan? Bahasa

(Menyebut dengan suara binatang tidak ikut dinilai).

3. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi Bicara dan


isyarat dengan telunjuk atau mata pada saat Bahasa
memberikan perintah berikut ini :
”Letakkan kertas ini di lantai ”
”Letakkan kertas ini di kursi”
”Berikan kertas ini kepada ibu”
Sumber : Depkes RI, 2005
Lampiran 1. Lembar Jadwal Penelitian

SOP KUESIONER PRASKRINING PADA ANAK USIA 0-3 BULAN

Pengertian : Kuesioner yang berisi 9-10 pertanyaan tentang


kemampuan perkembangan yang telah dicapai anak
dengan sasaran anak umur 0-3 bulan.
Tujuan : Untuk mengetahui perkembangan anak normal atau
ada penyimpangan.
Prosedur : Persiapan
1. Identifikasi anak.
2. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan
dilakukan.
Persiapan alat
1. Kuesioner (daftar pertanyaan) sesuai umur anak.
2. kertas, pensil.
3. Bola karet atau plastic seukuran bola tenis.
4. Kerincingan.
5. Kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah.
6. Benda-benda kecil seperti kismis / potongan
biscuit kecil berukuran 0,5 – 1 cm.
Pelaksanaan
1. Hitung umur anak (tanggal, bulan, tahun)
 Bila umur anak lebih 16 tahun dibulatkan menjadi 1
bulan. Contoh : bayi 3 bulan 16 hari, dibulatkan
menjadi 4 bulan. Bila umur bayi 3 bulan 15 hari
dibulatkan menjadi 3 bulan.
2. Buka kuesioner KPSP sesuai dengan umur anak.
3. Jelaskan tujuan KPSP pada orangtua.
4. Tanyakan isi KPSP sesuai urutan atau
melaksanakan perintah sesuai KPSP.
5. Interprestasi hasil KPSP :
 Hitung jawaban YA (Bila dijawab bisa atau
sering atau kadang- kadang).
 Hitung Jawaban TIDAK (Bila jawaban
belum pernah atau tidak pernah).
 Bila jawaban YA = 9-10, perkembangan
anak sesuai dengan tahapan perkembangan
(S).
 Bila Jawaban YA =7 atau 8, perkembangan
anak meragukan (M).
 Bila jawaban YA = 6 atau kurang,
kemungkinan ada penyimpangan.
 Rincilah jawaban TIDAK pada
Nomer berapa saja.
Untuk anak dengan Perkembangan SESUAI (S)
 Orangtua / pengasuh anak sudah mengasuh anak
dengan baik.
 Pola asuh anak selanjutnya terus lakukan sesuai
dengan bagan stimulasi sesuaikan dengan umur
dan kesiapan anak.
 Keterlibatan orangtua sangat baik dalam tiap
kesempatan stimulasi. Tidak usah mengambil
momen khusus. Laksanakan stimulasi sebagai
kegiatan sehari-hari yang terarah.
 Ikutkan anak setiap ada kegiatan posyandu.
Untuk anak dengan Perkembangan Meragukan (M)
 Konsultasikan nomer jawaban tidak, mintalah
jenis stimulasi apa yang diberikan lebih sering.
 Lakukan stimulasi insentif selama 2 minggu
untuk mengejar ketinggalan anak.
 Bila anak sakit lakukan pemeriksaan kesehatan
pada dokter / dokter anak. tanyakan adakah
penyakit pada anak tersebut yang menghambat
perkembangannya.
 Lakukan KPSP ulang setelah 2 minggu
Menggunakan daftar KPSP yang sama pada saat anak
pertama dinilai.
 Bila usia anak sudah berpindah golongan dan
KPSP yang pertama sudah bisa semua dilakukan.
Lakukan lagi untuk KPSP yang sesuai umur anak.
 Lakukan skrining rutin, pastikan anak tidak
mengalami ketertinggalan lagi.
 Bila setelah 2 minggu insentif stimulasi, jawaban
masih (M) = 7-8 jawaban YA. Konsultasikan
dengan dokter spesialis anak atau ke rumah sakit
dengan fasilitas klinik tumbuh kembang.
Untuk anak dengan PENYIMPANGAN (P)
 Segera rujuk ke Rumah Sakit
 Tulis jenis dan jumlah penyimpangan
perkembangan bahasa
Lampiran 1. Lembar Jadwal Penelitian

LEMBAR BUKTI KONSULTASI / BIMBINGAN

TANDA
NO HARI/TGL BAB SARAN PEMBIMBING TANGAN
PEMBIMBING

Mencari judul yang sudah di


1. Senin, 25 Januari 2021 Judul dan tema pahami dan mencari jurnal
dan kuesionernya

Mengubah tempat penelitian


2. Kamis, 11 Februari 2021 BAB I yang akan di teliti karena
jumlah responden sedikit

Bab I ditambahkan
3. Rabu, 14 April 2021 BAB I data/gambaran di tempat
yang akan diteliti

Pada bagian instrumen


penelitian di ganti dengan
5. Kamis, 20 Mei 2021 BAB 3 penjelasan masing-masing
variabel terkait uji validitas
dan rehabilitas

Anda mungkin juga menyukai