Anda di halaman 1dari 112

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BERNYANYI

DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA


ANAK USIA DINI DI TAMAN KANAK-KANAK
NURUL HUDA DESA SUKA MAJU
KABUPATEN MUARO JAMBI

SKRIPSI

Oleh

ELSA DWI RIANA


NIM. TRA 151753

PRODI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN
THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BERNYANYI
DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA
ANAK USIA DINI DI TAMAN KANAK-KANAK
NURUL HUDA DESA SUKA MAJU
KABUPATEN MUARO JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu
(S1) Dalam Ilmu Pendidikan Islam anak Usia Dini

Oleh

ELSA DWI RIANA


NIM. TRA 151753

PRODI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN
THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
MOTTO

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
(Surah an-Nahl ayat 125).
“PERSEMBAHAN”

Kusimpuhkan kedua belah kakiku ku sujudkan kepalaku kearah kiblatku


Kuhaturkan doa kepada Allah SWT, Rabbku- Karena-Nya lah akhir karya kecilku
ini terselesaikan sebagai ungkapan rasa piji syukur ku untai sholawat serta salam
kepada Nabi Muhammad SAW merangkai pengharapan bagi syafaatnya.
Ku persembahkan Skripsi ini untuk :
Ayahanda Samsurial dan Ibunda Markiana Untuk curahan do‟a cinta dan
kasih sayang yang tak terhingga serta Abang dan adikku .Juanda prayetno dan
Elsi tririani Terimakasih atas semua perhatian saran dan nasihat selama ini yang
teramat sangat berharga,
Saudara-saudariku seiman, maha suci ALLAH SWT yang telah
mempertemukan kita di kampus UIN STS JAMBI yang menjadi kebanggaan
kita, biarlah nama-nama kalian smeuanya tertulis dilembaran hati ini, ku temukan
arti keikhlasan perjuangan.
Bersama kalian “terimakasih ya Allah SWT atas nikmat Ukhuwah yang
kami rasakan hingga hari ini AMIIN…
“Allah itu maha pengasih dan maha penyayang, maka berdoalah kepada-
Nya, Yakinlah atas Janji dan Takdir- Nya”
(INSYAALLAH )

Jambi, 18 Juli 2019

Elsa dwi Riana


TRA.151753
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkat rahmat
dan Ridhonya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan
Penelitian tindakan Kelas (PTK) ini dengan Baik. Pelaksanaan penulisan ini
merupakan salah satu persyartan untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1)
dalam bidang Ilmu Pendidikan Islam Anak Usia Dini , di fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, penelitian ini
berjudul “Efektivitas Penggunaan Metode Bernyanyi Dalam Meningkatkan
Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini Di Taman Kanak-Kanak Nurul Huda
Desa Suka Maju Kabupaten Muaro Jambi”.
Penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat terwujud berkat
bantuan dan jasa dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Orang tua serta keluarga yang telah memberikan motivasi yang tiada henti
hentinya hingga menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam
penyelesaian skripsi ini.
2. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, M.A selaku Rektor UIN Sultan Thaha
Saifuddin Jambi.
3. Ibu Dra.Hj Armida, Mpd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Ibu Umil Muhsinin,M.Pd selaku Ketua Prodi jurusan Pendidikan Islam
Anak Usia Dini dan Ibu Siti Maria Ulfa, M.Pd.I selaku sekretaris jurusan
Prodi jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini Dekan Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Ibu Asmawati,S.Ag.,M,Pd.I dan Ibu Nurmalia K, M.Pd selaku
pembimbing skripsi I dan II yang telah banyak meluangkan waktu untuk
membimbing saya dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak Ibu dosen Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan
Thaha Saifuddin Jambi yang telah memberikan pengetahuan penulis.
7. Ibu Darmatasiah, Spd.I selaku Kepala Sekolah Tk.Nurul Huda
8. Ibu Masniyah dan Desi anggraini selaku Guru kelas Tk.Nurul Huda
9. Sahabat sahabat seangkatan dan senasib seperjuangan dengan peneliti,
semangat dan memotivasi dari kalian semua sangat membantu penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiyah ini banyak
terdapat kelemahan dan kekurangan, Oleh karena itu penulis berharap kepada
semua pihak untuk kiranya memberikan sumbang saran demi kesempurnaan karya
ilmiah ini.

Jambi, 18 Juni 2019

Elsa dwi Riana


TRA.151753
ABSTRAK
Nama :Elsa dwi riana
Jurusan :Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Judul :Efektivitas Penggunaan Metode Bernyanyi Dalam
Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini
Di Taman Kanak-Kanak Nurul Huda Desa Suka Maju
Kabupaten Muaro Jambi

Kemampuan bicara dan berbahasa pada manusia ini akan


berkembang dengan baik dalam suasana yang dipenuhi suara dan gambar,
serta terus menerus berhubungan dengan bahasa dan pembicaraan dari
manusia lainnya. Menyadari hal tersebut penulis memilih untuk mencoba
mengajarkan beberapa nyanyian kepada anak-anak usia dini di Taman
Kanak-Kanak Nurul Huda Desa Suka Maju . Kegiatan ini sengaja penulis
adakan mengingat jumlah anak yang terlihat belum ada kegiatan yang
merangsang perkembangan kemampuan bahasa anak yang di ajarkan di
Taman Kanak-Kanak tersebut. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui
apakah bernyanyi dapat meningkatkan kemampuan berbahasa bagi anak
usia dini di Taman Kanak-Kanak Nurul Huda Desa Suka maju . Jenis
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas kolaboratif dengan
menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart. Subjek penelitian adalah
anak kelompok B2 yang berjumlah 20 anak terdiri dari 12 anak laki-laki
dan 8 anak perempuan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi, dokumentasi, dan wawancara. Indikator keberhasilan yang di
tetapkan yaitu jika minimal 85% dari 20 anak memiliki keberhasilan
dalam memahami dan menghapal lagu yang telah diajarkan oleh gurunya
dengan kriteria berkembang sangat baik. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa bernyanyi anak dapat mengembangkan kemampuan berbahasa anak
dan meningkat setelah adanya tindakan melalui bernyanyi. Pada siklus I
presentasi kreativitas anak sebesar 30 % yang berkembang sangat baik..
Pada siklus II presentasi anak sebesar 85% yang berkembang sangat baik.
Perolehan presentase tersebut menunjukkan bahwa perkembangan
berbahasa anak kelompok B2 dengan kriteria sangat baik telah mencapai
indikator keberhasilan sebesar 85%.
Kata Kunci : Bernyanyi, pengembangan berbahasa Anak Usia Dini.
ABSTRACT

Name : Elsa dwi riana


Department : Early Childhood Islamic Education
Title : Effectiveness of Using Singing Methods in Improving the
Ability to Speak Early Childhood in Kindergarten Nurul
Huda Suka Maju Village Muaro Jambi Regency

The ability to speak and speak in humans will develop well in an


atmosphere filled with sounds and images, and continuously related to language
and speech from other humans. Realizing this, the authors chose to try to teach a
number of songs to early childhood children at the Nurul Huda Village in Suka
Maju Kindergarten. This activity is deliberately written by the author, given the
number of children who have seen no activity that stimulates the development of
children's language skill taught in the Kindergarten. This study aims to find out
whether singing can improve language skills for early childhood in the
kindergarten Nurul Huda Desa Suka advanced. This type of research is
collaborative classroom action research using the Kemmis and Mc Taggart
models. The research subjects were the B2 group of 20 children consisting of 12
boys and 8 girls. Data collection methods used were observation, documentation,
and interviews. The success indicator that is determined is that if at least 85% of
20 children have success in understanding and memorizing songs that have been
taugth by the theacer the criteria of developing very well. The results showed that
singing children can develop children's language skills and increase after the act
through singing. In the first cycle the presentation of children's creativity by 30%
developed very well. In the second cycle the presentation of children was 85%
which developed very well. The acquisition of this percentage shows that the
development of the child language group B2 with very good criteria has reached
an indicator of success of 85%.

Keywords: Singing, the development of Early Childhood Languages


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
NOTA DINAS. ................................................................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN. ......................................................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN. .......................................................................... vi
PERNYATAAN ORISINALITAS................................................................ vii
MOTTO. ......................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN. .......................................................................................... ix
KATA PENGANTAR. ................................................................................... x
ABSTRAK. ..................................................................................................... xii
ABSTRACK. .................................................................................................. xiii
DAFTAR ISI. .................................................................................................. xiv
DAFTAR TABELE. ....................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR. ..................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN. .......................................................................... .. 1

A. LatarBelakangMasalah. .................................................................... .. 1
B. IdentifikasiMasalah. ......................................................................... .. 5
C. Pembatasanmasalah.......................................................................... .. 6
D. RumusanMasalah. ............................................................................ .. 6
E. Tujuanpenelitian. .............................................................................. .. 6
F. MamfaatPenelitian. .......................................................................... .. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. .. 8

A. PengertianEfektivitas ......................................................................... . 8
1. PengertianEfektivitas ..................................................................... 8
2. PengertianEfektivitasMenurut Para Ahli ....................................... 8
B. MetodeBernyanyi…………………………………………………… 9
a. Pengertianbernyanyi…………………………………………….. 9
b. Dasar-DasarTeknikDalamNyanyian ……………………...…..... 10
c. Fungsibernyanyibagianak……………………………….............. 13
d. Mamfaatbernyanyipadaanak-anak……......................................... 13
C. PengertianBahasa Dan PerkembanganBahasa. .................................. .. 15
1. PengertianPerkembanganBahasa .................................................. .. 15
2. Tahap-tahapPerkembanganBahasaAnak. ..................................... .. 16
3. Indikatorperkembanganbahasaanak………………………….........19
4. Faktor-faktor yang mempenggaruhiPerkembanganBahasa
Anak………………………………………………………...…... 23
5. FaktorpenghambatPerkembanganBahasaAnak………………….. 24
D. KonsepDasarAnakUsiaDini. .............................................................. 26
1. PengertianAnakUsiaDini. .................................................................... 26
2. PengertianPendidikanAnakUsiaDini. .................................................. 27
3. KarekteristikAnakUsiaDini. ................................................................. 27
4. PerkembanganAnakUsiaDini. ........................................................... … 31
E.PenelitianRelevan. ................................................................................... …. 33
F. KerangkaBerpiki. .............................................................................. … 34
G. Hipotesis. ........................................................................................... 34

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 35


A. DesainPenelitian ............................................................................. 35
B. Tempatdanwaktupenelitian ............................................................ 36
C. Setting penelitiandanSubjekPenelitian ........................................... 36
D. MetodePenelitian............................................................................ 37
E. Rancangantindakan ........................................................................ 37
F. SumberData . .................................................................................. 41
G. Teknikdaninstrumenpenggupulan data. ......................................... 42
H. kriteriakeberhasilantindakan .......................................................... 44
I. tehnikanalisis Data ........................................................................ 47
J. jadwalpenelitian ............................................................................. 48

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. ................................................. 52


A. GambaranUmumlokasipenelitian ......................................................... 52
1. sejarahsekolah ................................................................................ 52
2. Data UmumSekolah ....................................................................... 52
3. VisidanMisiSekolah ....................................................................... 53
4. Keadaan Guru Dan Siswa............................................................... 53
5. Sarana Dan Prasarana ..................................................................... 55
B. DeskripsiPelaksanaanTindakan............................................................ 58
1. Prasiklus ......................................................................................... 58
2. Siklus 1 .......................................................................................... 60
a. Perencanaan.............................................................................. 60
b. PelaksanaanTindakanSiklus I .................................................. 61
c. HasilObservasiSiklus I ............................................................ 65
d. Refleksisiklus I ......................................................................... 66
3. Siklus II .......................................................................................... 67
a. Perencanaan.............................................................................. 67
b. PelaksanaanSiklus II ................................................................ 68
c. HasilObservasiSiklus II............................................................ 71
d. RefleksiSiklus II ....................................................................... 72
C. Interpretasihasilanalisis data ............................................................... 73
BAB V PENUTUP. ......................................................................................... 75
A. Kesimpulan .......................................................................................... 75
B. Saran .................................................................................................... 76
C. Penutup................................................................................................. 77
DAFTAR PUSTAKA. .................................................................................... 78
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran : 1. Instrumen Pengumpulan Data
Lampiran : 2 Rencanan Kegiatan Mingguan
Lampiran : 3 Rencana Kegiatan Harian
Lampiran :4 Foto Dukumentasi Riset
DAFTAR TABLE

Halaman

Tabel 2.1 Persamaan Dan Perbedaan Penelitian .......................................... 33


Tabel 3.1 Kisi-Kisi Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Melalui
Metode Bernyanyi Di Taman Kanak-Kanak Nurul Huda........................... 45
Tabel 3.2 Kisi kisi observasi kemampuan berbahasa anak di taman
kanak-kanak nurul huda. ............................................................................ 45
Tabel 3.3 Rencana Waktu dan Tahap Pelitian kanak-kanak nurul huda..... 49
Table 4.1 Identitas Sekolah .......................................................................... 52
Table 4.2 Tenaga Pengajar TK Nurul Huda................................................. 55
Table 4.3 Jumlah Siswa TK Nurul Huda ..................................................... 55
Table 4.4 Sarana dan Prasarana TK Nurul Huda ......................................... 57
Table 4.5 Keadaan prasarana Taman Kanak-kanak Nurul Huda ................. 57
Table 4.6 Pra Siklus ..................................................................................... 59
Teble 4.7 Hasil Siklus I ................................................................................ 65
Table 4.8 Hasil Siklus II............................................................................... 71
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Photo Gedung Sekolah. ........................................................ 53
Gambar 4.2 Photo Sarana danPrasarana TK Nurul Huda ............................ 56
Gambar 4.3 Photo Pembelajaran Siklus I anak menyanyikan lagu
secara bersama ............................................................................................. 61
Gambar 4.4 Photo Pembelajaran Siklus II anak menyanyikan lagu secara
bersama dan berganti.................................................................................... 68
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anak adalah amanah yang allah SWT titipkan kepada orang tua untuk
diberikan kasih sayang, diberikan perlindungan dan juga pendidikan. Apapun
bentuk dari perkataan dan perbuatan orang tua akan menjadi pendidikan yang
di terima oleh anak, oleh karena itu keluarga memiliki peranan penting dalam
pendidikan anak baik di tenggah masarakat muslim maupun non muslim.
menjadi orang tua yang cerdas dalam bertutur kata, mencontohkan segala
tingkah laku dan apa yang di sampaikan kepada anak akan menjadi pendidikan
yang sifatnya akan tertanam dalam diri anak dan menjadi karakter anak itu
sendiri. Sehingga anak yang telah dititipkan menjalani segala hal dalam hidup
sebagai hal yang benilai ibadah dan juga selamat baik didunia dan diakhirat.
Sebagaimana yang di jelaskan dalam Al-Qur‟an surah At- Tahrim ayat 6
sebagai berikut:

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan


keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya Malaikat-Malaikat yang kasar, keras dan tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang di perintahkan-nya kepada mereka dan selalu menggerjakan
apa yang diperintahkan.” (Al-Qur‟an surah At- Tahrim ayat 6).
Berdasarkan ayat diatas jelas dikatakan bahwa orang- orang yang
beriman baik dirinya dan keluarganya terbebas dari siksaan api neraka, orang
beragama dan beriman dapat menjaga dirinya dan keluarganya, maka
pendidikan yang diberikan dalam segala bentuk pendidikan salah satunya

1
adalah bahasa kepada anak, baik orang Tua maupun Guru harus memulai
bahasa dan komunikasi yang baik, bahasa yang pantas dan bahasa yang
beragam agar anak dapat berkembang dan mengembangkan bahasa dengan
baik sehingga mampu berinteraksi baik pula dengan orang lain. (Muhammad
Fauziddin, 2014: V).
Anak usia dini adalah sekelompok manusia yang berusia 0-6 tahun,
yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya yang bersifat
unik, dalam arti memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan (koordinasi
motoric halus dan kasar), inteligensi (daya piker, daya cipta, kecerdasan emosi,
dan kecerdasan spiritual), sosial emisional (sikap dan perilaku serta agama),
bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan
perkembangan anak dan juga merupakan individu yang sedang menggalami
proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat (Mursid,2015:14).
Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional dalam pasal 1 ayat 14 menegaskan bahwa, pendidikan anak usia dini
adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Menyikapi perkembangan anak usia dini, perlu adanya suatu program
pendidikan yang di disain sesuai dengan tingkat perkembangan anak
(Aisyah,2007:1).
Pendidikan anak usia dini (PAUD) dapat juga diartikan sebagai upaya
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam
tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Taman Kanak-
kanak adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur
pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia
empat tahun sampai enam tahun (Mursid,2015:15).
Bahasa adalah alat kumunikasi yang digunakan setiap manusia baik di
sampaikan secara verbal mupun secara non verbal yang hakekatnya adalah
sebagai media untuk menyampaikan pesan, Atau sebagai sarana komunikasi
dengan menyimbolkan pikiran dan perasaan untuk menyampaikan makna
kepada orang. (Dr. Helmawati, 2016:115). perkembangan bahasa adalah
meningkatnya kemampuan Penguasaan alat berkomunikasi, baik alat
komunikasi dengan cara lisan, tulisan, maupun menggunakan tanda-tanda dan
isyarat (Mursid:2015:8).
Era globallisasi dapat di jelaskan dari dua kata yang membangunnya
yakni kata “era”dan”globalisasi”. Era berarti zaman atau ukuran waktu,
sementara globalisasi berarti proses mengglobal atau mendunia. dengan
demikian Era globalisasi berarti zaman yang di dalamnya terjadi proses
mendunian. Adapun Pada Era globalisasi yang didominasi dengan kemajuan
ilmu pegetahuan dan teknologi dimana memutuhkan Individu yang bukan
hanya cerdas secara kognitif namun harus juga cerdas secara bahasa baik
verbal maupun non verbal. Salah satu bentuk berkomunikasi paling efektif
adalah berbicara, sejak bayi mereka sering sekali menggunakan bahasa tubuh
untuk berbiara sebagai tanda anak mampu berkomunikasi dan berinteraksi
dengan orang lain. Oleh sebab Itu kemampuan berbicara dan berbahasa harus
dimiliki semua orang, bagaimana individu satu dengan individu lain
berinteraksi satu sama lain dimanapun dibelahan bumi ini menjadikan
kemampuan berbahsa sangat penting. Bukan hanya orang dewasa begitu juga
dengan anak usia dini, mereka telah berinteraksi bahkan saat mereka didalam
kandungan dengan Ibunya dan ketika lahir saat Ibu yang berbicara dengan
anaknya lalu dibalas dengan bahasa tubuh anak yang sangat menggemaskan,
tangisan saat mereka sedang ada pada situasi yang tidak nyaman itu semua
merupakan proses interaksi manusia. kemampuan berbicara dan berbahasa
anak dapat juga dikembangkan melalui nyanyian.
Menurut Jamalus (Dalam Muhammad Fauziddin,2014:23) bernyanyi
merupakan kegiatan dimana kita mengeluarkan suara secara beraturan dan
berirama, baik di iringan musik ataupun tanpa iringan musik. Bernyanyi
berbeda dengan berbicara, karena bernyanyi memerlukan teknik-teknik
tertentu, sedangkan berbicara tanpa perlu menggunakan teknik tertentu.
Nyanyian juga dapat mengembangkan aspek sosial. Hal ini terutama
dimungkinkan dalam kegiatan bermain bersama. Masa perkembangan bicara
dan bahasa yang paling intensif pada manusia terletak pada tiga tahun pertama
dari hidupnya, yakni suatu periode dimana otak manusia berkembang dalam
proses mencapai kematangan. Kemampuan bicara dan berbahasa pada manusia
ini akan berkembang dengan baik dalam suasana yang dipenuhi suara dan
gambar, serta terus menerus berhubungan dengan bahasa dan pembicaraan dari
Manusia lainnya (Santrock, John W.2007)
Melalui nyanyian atau lagu dijadikan sebagai wadah segala jenis
pendidikan kanak-kanak. Hal ini muncul secara alami yang menjadi kebutuhan
kanak-kanak. Pendidikan di TK, anak belajar melalui lagu atau nyanyian
sambil bermain, karena sifatnya yang ingin bergerak. Bernyanyi sambil belajar
atau belajar sambil bernyanyi diringi gerak dan lagu permainan. Mungkin
itulah sebabnya kegiatan nyanyian telah menjadi suatu tradisi dalam program
kegiatan di TK. Bermain di TK melalui bernyanyi merupakan aktivitas yang
sangat populer dan dilakukan Anak usia dini dalam kegiatan sehari-hari.
Bahkan kegiatan ini dilakukan dalam berbagai Waktu misalnya kegiatan hari-
hari besar dan kegiatan akhir tahun TK. Memperoleh pemahaman yang
bermakna, unsur-unsur musik itu haruslah diberikan melalui kegiatan
utamanya adalah bernyanyi. Guru dapat memilih lagu-lagu yang sudah dikenal
anak, atau lagu baru yang mudah untuk diajarkan, lagu itu disebut sebagai lagu
model, dan digunakan sebagai sumber pembahasan unsur-unsur nyanyian yang
terkandung di dalamnya. Nyanyian disini merupakan bagian kehidupan dan
perkembangan jiwa setiap manusia.
Hampir semua atau boleh dikatakan bahwa pendidikan membutuhkan
kemampuan mendengarkan dan memperhatikan. Oleh karena itu anak didik
harus dibiasakan mendengarkan atau memperhatikan nyanyian, bunyi yang
didengar dalam dimensi waktu sambil mengikuti jejak bunyi yang langsung
hilang segera. Cara mendengarkan nyanyian yang diajarkan pada subyek didik
adalah untuk memupuk rasa keindahan dan memberi pengetahuan, juga
pemahaman tentang unsur-unsur nyayian.
Adapun Hasil pengamatan peneliti di lapangan, di temukan di Taman
Kanak-Kanak Nurul Huda Desa Suka Maju Kabupaten Muaro Jambi pada TK
B Anak usia 5-6 Tahun, masih banyak anak yang kosa kata nya masih kurang,
anak yang pelapalan masih belum jelas, dan anak yang mendengarkan dan
menyimak nya masih kurang.
Adanya kesenjangan antara teori dengan kenyataan dilapangan, secara
teori dapat dinyatakan bahwa dengan metode bernyanyi dapat meningkatkan
kemampuan berbahasa anak usia dini. Adapun Kenyataan yang terjadi di
lapangan, di temukan di Taman Kanak-Kanak Nurul Huda Desa Suka Maju
Kabupaten Muaro Jambi pada TK B Anak usia 5-6 Tahun, masih banyak anak
yang kosa kata nya masih kurang, anak yang pelapalan masih belum jelas, dan
anak yang mendengarkan dan menyimak nya masih kurang.
Berdasarkan analisa di lapangan dan bermain melalaui nyanyian sangat
penting diketahui oleh Guru TK tersebut lah penulis menggangkat judul
“Efektivitas Penggunaan Metode Bernyanyi Dalam Meningkatkan
Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini di Taman Kanak-Kanak Nurul
Huda Desa Suka Maju Kabupaten Muaro Jambi “.

B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka
masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. bermain melalui bernyanyi merupakan aktivitas yang sangat populer dan
dilakukan anak usia dini dalam kegiatan sehari hari.
2.Anak Usia dini merupakan masa peka dimana masa terjadinya pematangan
fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulus yang diberikan oleh
lingkungan.
3.Bernyanyi merupakan salah satu wahana yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kemampuan bahasa pada anak usia dini.
C.Pembatasan Masalah
Penelitian dengan judul Efektivitas Penggunaan Metode Bernyanyi
Dalam Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Usia 5-6 Tahun di Taman
Kanak-Kanak Nurul Huda Desa Suka Maju Kabupaten Muaro Jambi ini
diharapkan lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji lebih mendalam maka
diperlukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah yang dikaji
dalam penelitian ini adalah masalah diteliti hanya terbatas pada kemampuan
berbahasa melalui metode nyanyian/lagu pada anak-anak di Taman Kanak-
Kanak Nurul Huda Desa Suka Maju Kabupaten Muaro Jambi Tahun Ajaran
2019/2020.

D. Rumusan Masalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
dapat dirumuskan permasalahan penelitian yaitu ”Apakah Metode bernyanyi
dapat meningkatkan kemampuan berbahasa bagi anak usia dini?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang akan dicapai
dalam penelitian ini adalah: Untuk mengetahui apakah Metode bernyanyi dapat
meningkatkan kemampuan berbahasa bagi anak usia dini.

F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini secara umum adalah untuk meningkatkan kemampuan
berbahasa melalui metode nyanyian. Sehingga kita dapat memberikan
pendidikan yang tepat bagi anak usia dini.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Guru TK Memahami isi tugas akhir ini, Guru TK akan memperoleh
pengetahuan tentang bernyanyi untuk anak usia dini dengan
memanfaatkan dan menerapkannya, dapat menghasilkan peningkatan
kualitas anak didiknya. Tugas akhir ini juga dapat dijadikan bahan
referensi tambahan yang akan bermanfaat untuk pengembangan wawasan
dan pengembangan ilmu.
b. Bagi orang Tua dan para peminat pengembangan anak usia dini
Memahami isi tugas akhir ini, orang Tua akan terbantu untuk memberi
dorongan pada anaknya untuk terus belajar dengan mudah lewat jalan
belajar sambil bernyanyi. Otomatis dapat meningkatkan kemampuan
belajar dalam permainan lagu pada anaknya. Memahami isi tugas akhir
ini, para peminat pengembangan anak bisa mendapatkan gambaran
bagaimana cara agar anak dapat berkembang dalam segala hal, baik
pengembangan berfikir, berbahasa, bernyanyi, bersosialisasi. Tugas akhir
ini juga dapat dijadikan bahan referensi tambahan yang bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan pengembangan ilmu.
c. Bagi Mahasiswa PAUD Memahami isi tugas akhir ini, mahasiswa PAUD
diharapkan memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai
tentang kemampuan berbahasa melalui nyanyian/lagu untuk anak usia
dini.
d. Bagi Sekolah tempat anak belajar. Sebagai bahan pertimbangan dalam
menyusun program pembelajaran serta menentukan metode dan media
pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa
pada Anak usia dini.
e. Bagi Penulis Dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung
tentang cara meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak usia dini,
khususnya dengan metode bernyanyi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertia Efektivitas
1. Pengertian Efektivitas
Secara umum, pengertian efektivitas adalah suatu keadaan yang
menunjukkan tingkat keberhasilan atau pencapaian suatu tujuan yang
diukur dengan kualitas, kuantitas, dan waktu, sesuai dengan yang telah
direncanakan sebelumnya.
Ada juga yang menjelaskan arti efektivitas adalah suatu tingkat
keberhasilan yang dihasilkan oleh Seseorang atau Organisasi dengan cara
tertentu sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Dengan kata lain,
semakin banyak rencana yang berhasil dicapai maka suatu kegiatan
dianggap semakin efektif. Efektivitas dapat juga diartikan sebagai Daya
guna, Keaktifan, serta adanya kesesuaian dalam suatu kegiatan antara
Seseorang yang melaksanakan tugas dengan tujuan yang ingin di capai.
(Pengertian efektivitas,. https://www.maxmanroe.com).
2. Pengertian Efektivitas Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami apa itu efektivitas, maka kita dapat merujuk
pada pendapat ahli berikut ini:
Menurut Ravianto (2014:11), pengertian efektivitas adalah seberapa
baik pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana orang menghasilkan keluaran
sesuai dengan yang diharapkan. Artinya, apabila suatu pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai dengan perencanaan, baik dalam waktu, biaya, maupun
mutunya, maka dapat dikatakan efektif.
Menurut Gibson (2013:46), pengertian efektivitas adalah penilaian
yang dibuat sehubungan dengan prestasi individu, kelompok, dan
organisasi. Semakin dekat prestasi mereka terhadap prestasi yang
diharapkan (standar), maka mereka dinilai semakin efektif.
Menurut Prasetyo Budi Saksono, (2013:12) pengertian efektivitas
adalah seberapa besar tingkat kelekatan antara keluaran (output) yang

8
dicapai dengan keluaran yang diharapkan dari jumlah masukan (input)
dalam suatu perusahaan atau seseorang. Menurut Sondang, pengertian
efektivitas adalah suatu pemanfaatan sarana prasarana, sumber daya dalam
jumlah tertentu yang sebelumnya telah ditetapkan untuk menghasilkan
sejumlah barang atau jasa kegiatan yang akan dijalankan oleh seseorang
atau suatu perusahaan.
Menurut Schemerhon John R. Jr, (2014:13) arti efektivitas adalah
pencapaian target keluaran (output) yang akan diukur dengan cara
membandingkan output anggaran atau OA (seharusnya) dengan output
realisasi atau OS (sesungguhnya). Jika OA > OS maka akan dinilai efektif.
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah di uraikan di atas
penulis menarik kesimpulan bahwa penggertian Efektivitas adalah:
sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang
telah di tentukan
B. Metode Bernyanyi
a. Pengertian Bernyanyi
Menurut Jamalus (fauziddin 2014:23), bernyanyi merupakan
kegiatan dimana kita mengeluarkan suara secara beraturan dan berirama,
baik di iringan musik ataupun tampa iringan musik. Bernyanyi berbeda
dengan berbicara, karena bernyanyi memerlukan teknik-teknik tertentu,
sedangkan berbicara tampa perlu menggunakan teknik tertentu. Bagi anak,
kegiatan bernyanyi adalah kegiatan yang menyenangkan, dan penggalaman
bernyanyi ini memberikan kepuasan kepadanya.benyanyi juga merupakan
alat bagi anak untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannaya.
Bernyanyi merupakan perwujudan ekspresi seseorang melalui
nada-nada yang disusun sedimikian rupa agar enak didengar. Perwujudan
ekspresi tersebut memberikan banyak pengaruh yang sangat baik bagi kita
semua, bagi yang hobi menyanyi ataupun tidak.

Kemampuan anak bernyanyi secara umum dapat dibagi dalam


beberapa kelompk antara lain:
1. Mereka yang dapat benyanyi tampa bantuan. anak yang termasuk
golongan ini adalah anak-anak yang dapat menyanyikan nada dengan
tepat dan tetap, serta mau dan mampu bernyanyi sendiri.
2. Mereka yang dapat bernyanyi dengan bantuan. anak-anak ini adalah
mereka yang belajar bernyanyi secepat anak macam pertama yang telah
disebutkan, jika benyanyibersama-sama.
3. Mereka yang bernyanyi dalam oktaf yang salah. Mereka cenderung
menyanyikan melodi dengan nada satu oktaf lebih rendah dari tinggi
nada yang sudah ditentukan .
4. Mereka yang memulai atau mengakhiri lagu tidak tepat.mereka dapat
bernyanyi dengan tinggi nada yang benar tetapi pada saat yang salah.
Berdasarkan pendapat yang telah di uraikan di atas penulis menarik
kesimpulan bahwa Pengrtian bernyanyi merupakan kegiatan dimana
kita mengeluarkan suara secara beraturan dan berirama, baik di iringan
musik ataupun tampa iringan musuk. Bernyanyi berbeda dengan
berbicara, karena bernyanyi memerlukan teknik-teknik tertentu,
sedangkan berbicara tampa perlu menggunakan teknik tertentu.
b. Dasar-Dasar Teknik Dalam Nyanyian
Menurut jamalus (fauziddin 2014:24), Agar dapat bernyanyi
dengan baik, hendaknya harus mempelajari dasar-dasar teknik bernyanyi
yang mencakup sikap badan, pernafasan, pembentukan suara, artikulasi,
dan resonansi.
1. Sikap Badan
Sebenarnya badan merupakan alat musik bagi seorang penyanyi,
oleh sebab itu penyanyi haruslah selalu menjaga dan merawat
instrumennya ini, yaitu badannya agar tetap sehat dan kuat. Sikap badan
yang baik untuk bernyanyi adalah sebagai berikut :
1) Duduklah di kursi atau bangku agak ke pinggir bagian depan
dengan bobot badan bertumpu pada bagian bawah tulang pinggul.
2) Tarik dan regangkanlah tulang pinggang sehingga tegak lurus dan
otot perut agak dikencangkan sehingga tidak kendur.
3) Dada agak dibusungkan sehingga tulang rusuk terangkat, dan
rongga dada akan bertambah besar.
4) Tarik dan regangkanlah tulang tengkuk sehingga leher tegak lurus,
dan posisi kepala juga lurus dengan pandangan lurus kedepan.
2. Pernafasan
Dalam pernafasan terdapat kerjasama otot-otot badan, yaitu otot
dada, otot perut, dan sekat rongga badan atau diafragma.
1) Pernapasan Dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang dilakukan dengan
mengisi udara ke dalam paru-paru bagian atas. Akibatnya, dalam
pernapasan ini bahu dan dada tampak dan terangkat ke atas. Pernapasan
ini kurang baik bagi seorang penyanyi, karena paru-paru tidak diisi
penuh oleh udara. Dari segi penampilan, sewaktu melakukan
pernapasan akan terkesan tidak bagus karena dada dan bahu selalu
terangkat sewaktu mengambil napas.
2) Pernapasan Perut
Pernapasan perut adalah pernapasan yang terjadi karena gerakan
perut yang menggembung. Rongga perut menjadi besar, sehingga
udara dari luar dapat masuk. Pernapasan ini juga tidak baik untuk
seorang penyanyi, karena otot perut tidak akan kuat lama menahan
udara yang telah dihirup. Akibatnya penyanyi akan cepat merasa
lelah.
3) Pernafasan Diafragma
Pernapasan diafragma adalah pernapasan yang paling ideal
untuk seorang penyanyi. Diafragma lebih kuat menahan napas. Sekat
rongga badan (diafragma) terletak membatasi rongga dada dan perut,
pada waktu istirahat melengkung ke atas, sebagian masuk ke dalam
dada.
3. Pembentukan Suara
Salah satu cara untuk mendapatkan suara yang bulat itu adalah
sebagai berikut:
a. Ucapkan A dengan membuka mulut dan menurunkan rahang bawah.
Bagian belakang mulut akan terbuka, dan bagian depan mulut pun
terbuka pula.
b. Ucapkan O juga dengan menurunkan rahang bawah. Bagian depan
mulut terbuka, akan tetapi tenaga bibir atas dan bawah berbentuk
bulat.
c. Dengan bentuk mulut untuk ucapan O ini, ucapkanlah A. Dengan
demikian bagian belakang mulut terbuka sehingga dapat
mengeluarkan bunyi vokal A yang penuh dan bulat.
4. Artikulasi
Artikulasi suara adalah cara mengucapkan kata-kata sambil
bersuara yang jelas dan baik. Dan meningkatkan artikulasi yang jelas
artinya meningkatkan cara pengucapan kata-kata agar mudah di
mengerti. Pengertian serupa juga diterangkan dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, dinyatakan bahwa artikulasi adalah bunyi bahasa
yang terjadi karena gerakan alat ucap.
5. Resonansi
Resonansi adalah ikut bergetarnya sebuah benda lain akibat getaran
benda yang utama. Bila dikaitkan dengan dengan suara manusia, maka
suara yang dihasilkan oleh pita suara akan terdengar jelas dan nyaring,
resonasi ini juga berfungsi sebagai pengindah suara. Yang termasuk
suara resonansi adalah rongga tenggorokan, rongga mulut, rongga
hidung, dan rongga dada.
Berdasakan pendapat yang telah di uraikan di atas penulis
menarik kesimpulan bahwa Dasar- dasar Teknik Dalam nyanyian
terbagi atas tiga yaitu: 1. Sikap Badan, 2. Pernapasan, pernapasan
disini terbagi menjadi tiga yaitu, pernapasan dada, pernapasan perut,
dan pernapasan diafragma. 3. Pembentukan Suara.
c. Fungsi Bernyanyi Bagi Anak

Kamtini (2005:118) Melalui bernyanyi dapat memiliki fungsi


sebagai berikut :
1) Menambah pemberdaharaan bahasa, berbuat kreatif,
berimajinasi.
2) Bermain bersama, mematuhi aturan permainan, tidak
mementingkan diri sendiri (sosial).
3) Menyalurkan emosi ,menimbulkan rasa senang (emosi)
4) Melatih otot badan, mengkordinasikan gerak tubuh
(psikomotorik).
Menurut Fathur (2010:148) Nyanyian adalah bagian dari musik,
berfungsi sebagai alat untuk mencurahkan pikiran dan perasaan untuk
berkomunikasi. Pada hakekatnya nyanyian bagi anak- anak adalah
berfungsi sebagai berikut :
1) Bahasa emosi: Dengan menyanyi seorang anak dapat
mengungkapkan perasaannya, rasa senang, lucu, kagum,
2) haru dan sebagainya.
3) Bahasa nada : Bagi anak, nyanyian dapat didengar, dapat di
nyanyikan dan di komunikasikan sebagai bahasa ekspresi.
4) Bahasa gerak : Gerak pada nyanyian tergambar pada irama
gerak atau ketukan yang teratur, irama dan pada melodi.
Berdasakan uraian di atas Peneliti menyimpulkan bahwa fungsi
dari bernyanyi itu akan menambah pemberdaharaan bahasa anak serta
meyalurkan emosi dari anak sehingga mampu berimajinasi dan kreatif
sehingga anak dapat berkembang dengan pesat.
d. Manfaat Bernyanyi Pada Anak-Anak
Menurut Jamalus (Dalam Muhammad fauziddin 2014:23),
bernyanyi merupakan kegiatan dimana kita mengeluarkan suara secara
beraturan dan berirama, baik di iringan musik ataupun tampa iringan
musuk. Dan bernyanyi juga merupakan perwujudan ekspresi seseorang
melalui nada-nada yang disusun sedimikian rupa agar enak didengar.
Perwujudan ekspresi tersebut memberikan banyak pengaruh yang sangat
baik bagi kita semua, bagi yang hobi menyanyi ataupun tidak. Yang akan
dibahas di bagian ini adalah manfaat bernyanyi pada anak-anak yang
berusia di bawah 10 tahunan, Berikut ini adalah beberapa manfaatnya :
1. Ketika kita sedang bernyanyi, pernapasan kita menjadi lebih terkendali
karena diharuskan untuk mencapai nada-nada tertentu. Hal ini akan
membuat anak-anak menjadi lebih tenang dan emosinya lebih
terkendali.
2. Bernyanyi juga merangsang aktivitas otak anak. Setelah mereka
mendengar sebuah lagu, dan mencoba menyanyikannya kembali
karena suka, otak mereka bekerja untuk mengingatnya kembali, lalu
berusaha untuk menyanyikannya. Selain itu, bernyanyi juga akan
memperluas perbendaharaan kosakata mereka. Dianjurkan bagi ank-
anak untuk mengenal banyak kosakata yang sesuai dengan usia
mereka. Dengan mengetahui kata baru dan maksudnya, anak-aakan
semakin pandai berbicara dan mengatur emosinya.
3. Bernyanyi dapat melepas hormon endorfin yang memperbaiki mood
anak-anak yang kadang tidak teratur.
4. Bernyanyi di depan umum, bahkan di lingkungan rumah pun akan
membangun rasa percaya diri bagi anak-anak. Kepercayaan diri sangat
dibutuhkan di masa remaja dan dewasanya.
5. Bernyanyi dapat merangsang jiwa seni anak-anak.
(Manfaat Bernyanyi. pgsdberbagii.blogspot.com).
Berdasarkan pendapat yang telah di uraikan di atas penulis menarik
kesimpulan bahwa mamfaat Bernyanyi Pada Anak-Anak antara lain: anak
menjadi lebih tenang dan emosinya lebih terkendali, dapat memperluas
perbendaharaan kosa kata mereka, Bernyanyi dapat melepas hormon
endorfin yang memperbaiki mood anak-anak yang kadang tidak teratur,
dapat membangun rasa percaya diri bagi anak-anak, Bernyanyi dapat
merangsang jiwa seni anak-anak.
C. Pengertian Bahasa Dan Perkembangan Bahasa
Menurut Helmawati, (2016:115) Bahasa adalah alat kumunikasi yang
digunakan setiap manusia baik di sampaikan secara verbal mupun secara non
verbal yang hakekatnya adalah sebagai media untuk menyampaikan pesan,
Atau sebagai sarana komunikasi dengan menyimbolkan pikiran dan perasaan
untuk menyampaikan makna kepada orang. Kemampuan adalah suatu
kesanggupan untuk menggunakan akal, fikiran, ide dan kreatifitas dalam
mengerjakan, mengubah maupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna
sehingga meghasilkan sebuah nilai dari perkerjaan tersebut. Kemampuan
berbahasa adalah kemampuan dan kecepatan menggunakan bahasa yang
dapat meluputi mendengar atau menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
1. Pengertian Perkembangan Bahasa
Menurut Mursid,(2015:8) perkembangan bahasa adalah meningkatnya
kemampuan Penguasaan alat berkomunikasi, baik alat komunikasi dengan
cara lisan, tulisan, maupun menggunakan tanda-tanda dan isyarat.
Perkembangan bahasa juga merupakan kemampuan khas manusia yang
paling kompleks dan mengagumkan. Menurut Jackman perkembangan bahasa
adalah urutan yang dapat diprediksi. sedangkan Kemampuan berbahasa anak
tidak diperoleh secara tiba-tiba atau sekaligus, tetapi bertahap. Kemajuan
berbahasa mereka berjalan seiring dengan perkembangan fisik, mental,
intelektual, dan sosialnya. Perkembangan bahasa anak ditandai oleh
keseimbangan dinamis atau suatu rangkaian kesatuan yang bergerak dari
bunyi-bunyi atau ucapan yang sederhana menuju tuturan yang lebih
kompleks.
Berdasarkan pendapat yang telah di uraikan di atas penulis menarik
kesimpulan bahwa penggertian perkembangan bahasa ialah meningkatnya
kemampuan Penguasaan alat berkomunikasi, baik alat komunikasi dengan
cara lisan, tulisan, maupun menggunakan tanda-tanda dan isyarat.
2. Tahap – Tahap Perkembangan Bahasa Anak
perkembangan bahasa anak usia dini berlangsung semakin pesat.
akan melihat betapa menakjub kan peningkatan kemampuan si Kecil dalam
berbahasa maupun berkomunikasi. Secara umum, perkembangan bahasa anak
dibagi menjadi dua tahap, yaitu:
a. Tahap pralinguistik
Tahap ini berlangsung pada fase bayi. Si Kecil berusaha melakukan
komunikasi dengan Mamanya dan orang-orang di sekitarnya dengan cara
menangis, menjerit, dan tertawa. Kemampuan ini akan meningkat dengan
bentuk komunikasi yang lebih verbal, yaitu ia mulai dapat mengoceh
seperti „bubu‟ yang berarti ibu meski kata-kata yang ia ingin ucapkan
masih belum jelas.
b. Tahap linguistik
Ini adalah fase si Kecil belajar berbicara. Pada tahap ini, anak
sudah dapat mengucapkan kata-kata dengan baik seperti orang dewasa. Ia
juga sudah dapat merangkai banyak kata dalam satu kalimat. Tahap
lingustik ini terbagi empat tahap yaitu:
 Tahap linguistik I : tahap kalimat satu kata/tahap holofrastik,
contohnya kata ”Asi” (yang maksudnya nasi) dapat berarti dia inggin
makan nasi, dia sudah makan nasi.
 Tahap linguistik II : tahap kalimat dua kata, contoh nya seperti
bertanya dan minta, seperti “ bu mamam” yang berarti dia mau
makan.
 Tahap linguistik III : tahap perkembangan tata bahasa dengan
penggunaan kalimat lebih dari dua kata atau kalimat sederhana.
Contoh nya seperti „bu mau mamam‟ yang berarti dia mintak makan.
 Tahap linguistik IV : tahap tata bahasa menjelang dewasa
/prabahasa, tahap ini anak biasanya sudah bisa bercerita secara
sederhana dan dialami oleh anak yang sudah berumur 5-10 tahun.
Periode kritis perkembangan kemampuan berbahasa anak terjadi pada
tahap usia dini, yakni sejak ia lahir sampai berusia 6 tahun. Berikut
perkembangan bahasa anak usia dini berdasarkan tahapan usia:
a). 0-12 bulan, Si Kecil sudah dapat merespons suara, menunjukkan
ketertarikan sosial terhadap wajah dan orang, babbling (mengulang
konsonan/vokal), memahami perintah verbal, dan mampu menunjuk ke
arah yang diinginkan. Umumnya, bayi mulai dapat berucap usia 10-16
bulan, setelah sebelumnya ia banyak mengoceh. Biasanya, kata-kata yang
pertama kali di ucapkan si Kecil adalah nama atau panggilan orang-orang
di sekitarnya.
b). 1-2 tahun, Si Kecil sudah bisa memproduksi dan memahami kata-kata
tunggal, mampu menunjuk bagian-bagian tubuh, dan perbendaharaan
katanya meningkat pesat. Si Kecil mulai memahami makna di balik
pernyataan maupun instruksi sederhana seperti “lempar bola”, “ambil
mainan”, dan “tepuk tangan”. Menurut para ahli, rata-rata bayi
mengalami “ledakan bahasa” di usia 19-20 bulan. Pada saat ini, anak bisa
mempelajari kata-kata baru hingga Sembilan kata perhari.
c). 2-3 tahun, Si Kecil mampu memahami percakapan yang familiar
(misalnya oleh keluarga), mampu melakukan percakapan melalui tanya-
jawab, dan mampu bertanya “kenapa”. Ia juga sudah mampu
mengucapkan kalimat yang terdiri atas dua kata atau lebih, seperti “ndak
mau”, “tan pue” (makan kue), “patu” (apa itu), meski pengucapannya
belum sempurna.
d). 3-4 tahun Seiring meningkatnya keterampilan si Kecil dalam
bersosialisasi, kemampuan berbicaranya pun semakin membaik.
Pemahaman kosakatanya semakin luas. Ia telah mampu memahami
konsep-konsep warna, bentuk, ukuran, peristiwa, rasa, tekstur, dan bau.
Pada usia ini, si Kecil senang berkomunikasi dengan teman atau anak
lain seusianya. Ia juga memiliki rasa ingin tahu yang besar, sehingga
sering mengajukan berbagai pertanyaan, seperti “Apa ini ?”, “Kenapa
begini?”, “Dari mana datangnya ini?”, dan lain-lain.
e). 4-5 tahun, Kemampuan bicara anak usia 4-5 tahun hampir sama dengan
orang dewasa. Pada usia ini, si Kecil sudah bisa membedakan kata kerja
dan kata ganti, seperti makan, minum, mandi, dan tidak mau. Hal yang
mungkin juga menakjubkan bagi Mamanya, si Kecil kini sudah bisa
memberikan kritik, mengajukan banyak pertanyaan, bahkan menyuruh
atau memberi tahu.
f). 5-6 tahun, Pada usia ini, perkembangan bahasa anak sudah sangat
kompleks. Ia sudah bisa memahami bahwa bahasa bukan sekadar ucapan,
tetapi mengandung makna yang lebih luas. Melalui bahasa, si Kecil dapat
menyatakan pendapatnya; mengekspresikan keinginan, penolakan, dan
kekagumannya; berinteraksi dengan teman-teman sebayanya, dan
berimajinasi. Mamaanya perlu mengetahui bahwa kemampuan berbahasa
si Kecil dapat menjadi salah satu indikator perkembangan keseluruhan
anak. Melalui kemampuan berbahasa si Kecil, Mamanya dapat
mendeteksi keterlambatan ataupun kelainan pada sistem lain, seperti
kemampuan kognitif, sensorimotor, psikologis, emosi, dan lingkungan di
sekitar anak Dalam hal ini, deteksi dini sangatlah penting agar intervensi
ataupenatalaksanaan stimulasi dapat segera dilakukan.
(https://www.wyethnutrition.co.id)
Berdasarkan pendapat yang telah di uraikan di atas penulis menarik
kesimpulan bahwa perkembangan bahasa anak usia dini berlangsung semakin
pesat. Secara umum, perkembangan bahasa anak dibagi menjadi dua tahap,
yaitu: Tahap pralinguistik dan Tahap linguistic. namun Periode kritis
perkembangan kemampuan berbahasa anak terjadi pada tahap usia dini, yakni
sejak ia lahir sampai berusia 6 tahun. adapun perkembangan bahasa anak usia
dini berdasarkan tahapan usia antara lain: 0-12 bulan, 1-2 tahun, 2- 3 tahun,
3-4 tahun, 4-5 tahun, dan 5-6 tahun.
3. Indikator Perkembangan Bahasa Anak
Kurikulumpaud.blogspot.com>2013/07
Primendikbut 137
Aspek Indikator Deskriptor
Perkembangan
bahasa Anak
1. Anak Dapat a. Dapat mendengar dan 1. membedakan
berkomunikasi membedakan bunyi suara, kembali
secara lisan, kata dan kalimat bunyi/suara
memiliki sederhana. tertentu
perbendaraan
2. Membedakan
kata, serta
kata-kata yang
mengenal
mempunyai suku
simbol-simbol
kata awal yang
untuk
sama (missal
persiapan
kaki/kali) suku
membaca,
kata akhir yang
menulis, dan
sama (misal nama-
berhitung.
nama).

3. Mendengarkan
dan meneritakan
kembali cerita
seara runtun.

4. Menirukan
kembali 3-5 urutan
kata
`

b. dapat berkomunikasi/ 1. berkomunikasi


berbicara lancar dengan secara lisan dengan
lafal yang benar. bahasanya sendiri
sesuai bahasa anak.

2.Berbicara lancar
dengan menggunakan
kalimat yang
kompleks terdiri atas
5-6 kata.
3.bercerita
menggunakan kata
ganti aku, saya, kamu,
dia, mereka
4.menerima pesan
sederhana dan
menyampaikan pesan
tersebut.

c. dapat memahami 1. menggunakan kata-


bahwa ada kata yang
hubungan antara menunjukan urutan.
lisan dengan
tulisan
(pramenulis). 2. Membuat gambar
dan menceritakan isi
yang sudah
berbentuk huruf atau
kata .
3. Bercerita tentang
gambar yang di
sediakan atau dibuat
sendiri dengan
urutan dan bahasa
yang jelas.

d. Dapat 1. Menghubungkan dan


memahami menyebutkan tulisan
bahwa ada sederhana dengan
hubungan symbol yang
antara gambar melambangkan nya.
dengan tulisan
2. Membaca beberapa
(pramenulis).
kata berdasarkan
gambar,tulisan dan
benda yang dikenal
atau dilihatnya.

3. Membuat
coretan/tulisan yang
berbentuk huruf/kata
berdasarkan gambar
yang dibuatnya.

4. Mulai menunjukan
ketertarikan dengan
buku/media cetak.

2.Peningkatan a. Anak mampu 1. anak menyayikan lagu


Kemampuan menyesuaikan antara sesuai dengan apa yang
nyanyian dengan kata diajarkan oleh gurunya.
Berbahasa
yang diucapkan.(BSH)

b. Anak mampu untuk 1. anak mendengarkan lagu


menyimak dan menggikuti yang dinyanyikan oleh guru.
nyayian yang di
2. anak amenggikuti
nyayiakan.(MB)
nyanyian yang di nyanyikan
oleh guru.

c. Anak mampu 1. Anak mampu


menguasai nyanyian yang menyanyikan lagu
dinyanyikan.(BSB) sesuai dengan apa
yang telah diajarkan
oleh guru. Dan
menghapalnya.

d. Anak memiliki rasa 1. anak bertanya tanya


ingin tahu yang besar tentang lagu yang
tentang lagu yang di dinyanyikan.
jarankan. (BB)
2. anak bertanya –tanya atau
berkomentar tentang lagu
yang di ajarkan oleh guru.
e. Anak memiliki 1. anak memperhatikan
ketekunan yang tinggi penjelasan dari guru dengan
sehingga Anak mampu seksama
menghapal dan
2. anak menggulang-ulang
menggulang-gulang
lagu yang telah diajarkan.
nyanyian yang telah
diajarkan.(BSB)

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Anak


Menurut Martinis 2013 ( dalam Helmawati,2016:116) Menegaskan
bahwa untuk mampu berbahasa dengan cepat anak perlu didukung
berbagai macam factor, utamanya tentu saja orang tua. oleh sebab itu,
pendidik perlu memperhatikan faktor-faktor yang dapat memengaruhi
perkembangan berbahasa pada anak. Adapun factor-faktor yang
memengaruhi perkembangan bahasa anak antara lain sebagai berikut:
a. Lingkungan Yang Positif Dan Bebas Tekanan
Lingkungan yang positif akan menstimulus perkembangan bahasa
anak. Kondisi psikologis seperti kondisi yang nyaman atau tidak
merasa tertekanpun mampu memberikan kontribusi optimal terhadap
penguasaan bahasa anak. Beberapa kasus di temukan bahwa anak
yang merasa tertekan ternyata dapat menghambat kemampuan dalam
berbicara. Kasus anak gagap (kesulitan dalam mengeluarkan kata-
kata)salah satu penyebabnya adalah karena tekanan dari lingkungan.
b. Tunjukan Sikap Dan Minat Yang Tulus
Anak usia dini emosinya masih kuat. Karena itu pendidikan
hendaknya menunjukan minat dan perhatian yang tulus kepada anak.
Orang tua perlu segera merespon komunikasi yang dilakukan anak.
Merespons di sini tentu jangan diartikan sebagai memenuhi semua
keinginannya (memanjakan).
c. Sampaikan Pesan Secara Verbal Diikuti Nonverbal (Gerakan
Tubuh Atau Mimik Muka) Secara Konsisten
Pendidik perlu memperhatikan kekonsistenan bahasa yang di
sampaikan kepada anak baik secara verbal maupun nonverbal.
Kekonsistenan berarti menunjukan kesungguhan dan ini merupakan
pembelajaran yang sangat penting bagi kemampuan berbahasa anak.
Contoh, orang tua yang memberikan sesuatu hadih kepada anaknya
hendaknya disertai dengan senyuman. Contoh lain, ketika orang tua
melarang anak untuk melakukan sesuatu, maka orang tua dapat
mengikuti ucapan larangannya dengan menggelengkan kepala atau
menggerakan satu jari telunjuk tanda melanggar.
d. Sertai Bahasa Verbal Dengan Intonasi Yang Sesuai
Intonasi adalah lagu kaliamat atau ketepatan penyajian tinggi
rendahnya suara pada saat mengucapkan kata atau kalimat. pendidik
hendaknya memperhatikan pengucapan bahasa verbal yang diikuti
inotasi yang tepat sehingga anak sejak usia dini mampu mempelajari
bagaimana seharusnya sebuah kalimat diucapkan dengan baik dan
benar.
e. Terapkan Bukan Hanya Komunikasi Satu Arah Tapi Juga
Banggun Komunikasi Dua Arah Dengan Anak Sejak Usia Dini
Tidak bisa anak belajar berbahasa hanya dengan mendengarkan.
Ajak atau libatkan anak untuk menggulang kata-kata atau kalimat yang
diucapkan. Jika anak sudah berusia diatas 3 tahun ajaklah anak
berdiskusi atas apa yang didengar dilihat dan dibaca. Berikan respon
positi ketika anak menyampaikan ide pikiran atau gagasan atau
perasaannya.
Berdasarkan pendapat yang telah di uraikan di atas penulis menarik
kesimpulan bahwa Factor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Bahasa Anak terbagi lima yaitu sebagai berikut: a. Lingkungan Yang
Positif Dan Bebas Tekanan, b.Tunjukan Sikap Dan Minat Yang Tulus,
c. Sampaikan Pesan Secara Verbal Diikuti Nonverbal (Gerakan Tubuh
Atau Mimik Muka) Secara Konsisten, d. Sertai Bahasa Verbal
Dengan Intonasi Yang Sesuai, e. Terapkan Bukan Hanya Komunikasi
Satu Arah Tapi Juga Banggun Komunikasi Dua Arah Dengan Anak
Sejak Usia Dini.
5. Faktor Penghambat Perkembangan Bahasa Anak
Kemampuan berbahasa menjadi perkembangan yang penting bagi
anak. Beberapa anak bahkan mungkin saja mengalami hambatan dalam
mengembangkan perkembangan bahasa ini. Mulai dari pengaruh keluarga
hingga dari dalam anak itu sendiri. Berikut beberapa faktor penghambat
perkembangan bahasa anak yang perlu diketahui dan waspadai.
1. Pola asuh orang tua
Anak yang sering diabaikan dapat memengaruhi kemampuanya
berbicara dan memahami bahasa. Anak yang tidak mendapatkan perhatian
yang cukup dari orangtua biasanya tidak mendapatkan banyak
kemampuan bahasa sebab tidak terbiasa diajak komunikasi oleh orangtua.
Ketika Mama mengabaikan si kecil ataupun menghindari apa yang ia
butuhkan, anak juga tidak mendapatkan pemahaman mengenai apa yang
ada di sekitarnya. Pola asuh model ini akan membuat anak memiliki
masalah sosial di kemudian hari.
2. Masalah ekonomi keluarga
Penelitian yang dilakukan oleh University of British Coloumbia
pada 2009 menunjukkan bahwa kecerdasan dan prestasi akademik sangat
ditentukan dengan latar belakang sosial ekonomi. Ekonomi yang tidak
mencukupi memunculkan stres di dalam rumah. Stres dapat menghambat
perkembangan anak dalam bahasanya. Menurut para peneliti, orangtua
harus tetap menimbulkan suara yang nyaman bagi anak. Sebab, masalah
ekonomi bisa diatasi dengan dukungan dari keluarga.
3. Gangguan psikologis
Beberapa masalah psikologis memang akan membatasi
kemampuan si kecil untuk berbiara dan memahami bahasa. Tidak hanya
anak yang menderita autisme saja, anak yang terlalu pemalu juga
berpotensi memiliki masalah dalam berbahasa. Mereka akan sulit
menangkap ekspresi dan berbahasa. Mama perlu memeriksakan si kecil
ke dokter jika ia sulit menangkap apa yang Mama katakan saat
berkomunikasi.
4. Tidak pandai dalam bersosialisasi
Pengalaman sosial sangat penting dalam kemampuan seseorang
anak dalam memahami bahasa. Interaksi akan membuat anak memahami
bahasa lebih cepat. Untuk itu, cobalah untuk melatih anak bersosialisasi di
lingkungan sosialnya. Banyak-banyak berlatih di rumah agar anak lebih
siap saat bertemu orang baru juga sangat penting lo, Mam. Interaksi yang
tidak lancar dapat menjadi faktor penghambat perkembangan bahasa
anak. (nakita.grid.id.read)
Berdasarkan pendapat yang telah di uraikan di atas penulis menarik
kesimpulan bahwa Faktor Penghambat Perkembangan Bahasa Anak
dibagi atas 4 bagian yaitu sebagai berikut: 1. Pola asuh orang tua, 2.
Masalah ekonomi keluarga, 3. Gangguan psikologis, 4. Tidak pandai
dalam bersosialisasi.

D. Konsep Dasar Anak Usia Dini


1. Pengertian Anak Usia Dini
Menurut Mursid, (2015:14) Anak usia dini adalah sekelompok
anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang
bersifat unik, dalam arti memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan
(koordinasi motoric halus dan kasar), inteligensi (daya piker, daya cipta,
kecerdasan emosi, dan kecerdasan spiritual), sosial emisional (sikap dan
perilaku serta agama), bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai dengan
tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak. (Suryadi, Maulidia: 2013)
Anak usia dini adalah individu yang sedang menggalami proses
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, bahkan anak usia dini
dikatakan goden age (usia emas) yaitu usia yang berharga dibandingkan usia
yang selanjutnya, masa dimana anak ada pada fase kehidupan yang unik
dengan berbagai karakteristik khas baik secara fisik, psikis, social dan
moral.
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diuraikan penulis
menarik kesimpulan bahwa anak usia dini adalah sekelompok manusia yang
berusia 0-6 tahun, yang berada dalam proses pertumbuhan dan
perkembangannya yang bersifat unik, dalam arti memiliki pola pertumbuhan
dan perkembangan (koordinasi motoric halus dan kasar), inteligensi (daya
piker, daya cipta, kecerdasan emosi, dan kecerdasan spiritual), sosial
emisional (sikap dan perilaku serta agama), bahasa dan komunikasi yang
khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak dan
juga merupakan individu yang sedang menggalami proses pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat pesat.
2. Pegertian Pendidikan Anak Usia Dini
Menurut Mursid, (2015:15) pendidikan anak usia dini adalah
pemberian upaya untuk menstimulus, membimbing, mengasuh, dan
memberikan kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan
dan keterampilan. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional dalam pasal 1 ayat 14 menegaskan bahwa, pendidikan
anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak
sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut. Menyikapi perkembangan anak usia dini,
perlu adanya suatu program pendidikan yang di disain sesuai dengan tingkat
perkembangan anak .
Berdasarkan pendapat yang telah diuraikan di atas penulis menarik
kesimpulan bahwa Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia
enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar
anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Taman
Kanak-kanak adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini
pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan
bagi anak usia empat tahun sampai enam tahun.
3. Karakteristik Anak Usia Dini
Menurut pandangan psikologis anak usia dini memiliki
karakteristik yang khas dan berbeda dengan anak lain yang berada di atas
usia 8 tahun. Karakteristik anak usia dini yang khas tersebut seperti yang
dikemukakan oleh Richard D, Kellough (1996) adalah:
a. Anak Itu Bersifat Egosentris
Umumnya anak masih bersifat egosentris ia cenderung melihat dan
memahami sesuatu dari sudut pandang dan kepentingannya sendiri. Hal ini
dapat dilihat dari perilakunya seperti masih berebut alat-alat mainan,
menangis bila menghendaki sesuatu yang tidak dipenuhi oleh orang
tuanya, atau memaksakan sesuatu terhadap orang lain. Karakteristik
seperti ini terkait dengan perkembangan kognitifnya yang menurut Piaget
disebutkan bahwa anak usia dini sedang berada pada fase transisi dari fase
praoperasional (2-7 tahun) ke fase operasional konkret (7-11 tahun).
Pada fase operasional pola berfikir anak bersifat egosentrik dan
simbolik sementara pada fase operasional konkret anak sudah mulai
menerapkan logika unutuk memahami persepsi-persepsi. Menurut Berg
(1988) anak pada masa transisi ini masih berfikir menurut kedua pola
tersebut di atas secara bergantian atau kadang-kadang secara simultan.
Dalam memahami suatu fenomena, anak sering memahami sesuatu dari
sudut pandangnya sendiri sehingga seringkali ia merasa asing dalam
lingkungannya. Karena tugas guru adalah membantu anak dalam
memahami dan menyesuaikan diri dengan dunianya dengan cara positif.
Keterampilan yang sangat diperlukan dalam mengurangi egosentris di
antaranya adalah dengan mengajarkan anak untuk mendengarkan orang
lain, serta dengan cara memahami dan berempati pada anak.
b. Anak Memiliki Rasa Ingin Tahu Yang Besar
Menurut presepsi anak, dunia ini dipenuhi dengan hal-hal yang
menarik dan menakjubkan. Hal ini menimbulkan rasa keingintahuan anak
yang tinggi. Rasa keingintahuan sangatlah bervariasi, tergantung dengan
apa yang menarik perhatiannya. Sebagai contoh, anak lebih tertarik
dengan benda yang menimbulkan akibat daripada benda yang timbul
dengan sendirinya. Dalam Brooks and Brooks, dikemukakan bahwa
keuntungan yang dapat diambil dari rasa keingintahuannya adalah dengan
menggunakan fenomena atau kejadian yang tidak biasa. Kejadian yang
tidak biasa tersebut dapat menimbulkan ketidakcocokan kognitif, sehingga
dapat memancing keinginan anak untuk tekun memecahkan permasalahan
atau ketidakcocokan tersebut. Meskipun terkadang sulit dikenali hubungan
di antara ketidaksesuaian tersebut, namun hal ini dapat membantu
mengembangkan motivasi anak untuk belajar sains. Untuk membantu
mengembangkan kemampuan anak dalam mengelompokan dan
memahami dunianya sendiri, guru perlu untuk membantu untuk
menemukan masalahnya.
c. Anak adalah Makhluk Sosial
Anak senang diterima dan berada dengan teman sebayanya.
Mereka senang bekerja sama dalam membuat rencana dan menyalesaikan
pekerjaanya. Mereka secara bersama saling memberikan semangat dengan
sesama temannya. Anak membangun konsep diri melalui interaksi sosial
disekolah. Ia akan membangun kepuasan melalui penghargaan diri ketika
diberiakn kesempatan untuk bekerja sama dengan temannya. Untuk itu
pembelajaran dilakukan untuk membantu anak dalam perkembangan
penghargaan diri. Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara menyatukan
strategi pembelajaran sosial seperti bekerja sama, simulasi guru dari teman
sebaya, dan pembelajaran silang usia.
d. Anak Bersifat Unik
Anak merupakan individu yang unik di mana masing-masing
memiliki bawaan, minat, kapabilitas, dan latar belakang kehidupan yang
berbeda satu sama lain. Disamping memiliki kesamaan, menurut
Bredekamp (1987) anak juga memiliki keunikan tersendiri seperti dalam
gaya belajar, minat, latar belakang keluarga. Meskipun terdapat pola
urutan umum dalam perkembangan anak yang da dan belajarnya tetap
memiliki perbedaan satu sama lain.
e. Anak Umumnya Kaya dengan Fantasi
Anak senang dengan hal-hal yang bersifat imajinatif, sehingga
pada umumnya ia kaya dengan fantasi. Anak dapat bercerita melebihi
pengalama-pengalaman aktualnya atau kadang bertanya tentang hal-hal
gaib sekalipun. Hal ini disebabkan imajinasi anak berkembang melebihi
apa yang dilihatnya. Sebagai contoh, ketika anak melihat gambar sebuah
robot, maka imajinasinya berkembang bagaimana robot itu berjalan dan
bertempur dan seterusnya. Jika dibimbing dengan beberapa pertanyaan,
maka ia dapat menceritakan melebihi apa yang mereka dengar dan lihat
sesuai dengan imajinasi yang sedang berkembang pada pikirannya. Cerita
atau dongeng merupakan kegiatan yang banyak digemari oleh anak
sekaligus dapat melatih mengembangkan imajinasi dan kemampuan
bahasa anak.
f. Anak Memiliki Daya Konsentrasi yang Pendek
Pada umumnya anak sulit untuk berkonsentrasi pada suatu kegiatan
dlam jangka waktu yang lama. Ia selalu cepat mengalihkan perhatian pada
kegiatan lain, kecuali memang kegiatan tersebut selain menyenangkan
juga bervariasi dan tidak membosankan. Menurut Berg disebutkan bahwa
sepuluh menit adalah waktu yang wajar bagi anak usia sekitar 5 tahun
untuk dapat duduk dan memperhatikan sesuatu secara nyaman. Daya
perhatian yang pendek membuat ia masih sangat sulit untuk duduk dan
memperhatikan sesuatu untuk jangka waktu yang lama, kecuali terhadap
hal-hal yang menyenangkan. Pembelajaran dapat dilakukan dengan
menggunakan pendekatan yang bervariasi dan menyenangkan, sehingga
tidak membuat anak terpaku di tempat dan menyimak dalam jangka waktu
lama.
g. Anak merupakan masa belajar yang paling potensial
Masa anak usia dini disebut sebagai masa golden age atau magic
years. NAEYC (1992) mengemukakan bahwa masa-masa awal kehidupan
tersebut sebagai masa-masanya belajar dengan slogannya sebagai berikut:
“early years are Learning years.” Hal ini disebabkan bahwa selama rentang
waktu usia dini, anak mengalami berbagai pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat cepat dan berpusat pada berbagai aspek. Pada
periode ini hampir seluruh potensi anak mengalami masa peka untuk
tumbuh dan berkembang secara cepat dan hebat. Oleh karena itu, pada
masa ini anak sangat membutuhkan stimulasi dan rangsangan dari
lingkungannya. Pembelajaran pada periode ini merupakan wahana yang
memfsilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak guna mencapai
tahapan sesuai dengan tugas perkembangannya. Karakteristik anak usia
dini, (https://memopeace.wordpress.com)
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diuraikan di atas penulis
menarik kesimpulan bahwa anak usia dini adalah sekelompok manusia
yang berusia 0-6 tahun, yang memiliki masa pertumbuhan dan
perkembangan dalam berbagai aspek dan memiliki beberapa keunikan
dalam krakteristiknya. Adapun karakteristik anak usia dini antara lain: a).
Anak itu bersifat egosentris, b). Anak Memiliki Rasa Ingin Tahu Yang
Besar, c). Anak adalah Makhluk Sosial, d). Anak Bersifat Unik, e). Anak
Umumnya Kaya dengan Fantas, f). Anak Memiliki Daya Konsentrasi yang
Pendek, g). Anak merupakan masa belajar yang paling potensial.
4. Perkembangan Anak Usia Dini
Menurut Contwrol dan Allen (Dalam Mursid,2015:22) Menyebutkan
bahwa terdapat 6 (Enam) aspek perkembangan anak usia dini, yaitu:
1) Kesadaran Personal
Permainan yang kereatif memungkinkan perkembangan kesadaran
personal. Bermain mendukukung anak tumbuh secara mandiri dan
memiliki konterol atas lingkungannya. Melalui bermain anak dapat
menemukan hal yang baru, bereksplorasi, meniru dan memperaktekkan
dalam kehidupan sehari-hari sebagai langkah dalam membangun
keterampilan menolong dirinya sendiri, keterampilan ini membuat anak
merasa kompeten.
2) Pengembangan Emosi
Melalui bermain anak dapat belajar menerima, berekspresi, dan
mengatasi masalah dengan cara yang gpositi. Bermain juga
memberikan kesempatan kepada anak untuk mengenal diri mereka
sendiri dan untuk mengembangkan pola prilakuyang memuaskan
dalam hidup.

3) Membangun Sosialisasi
Bermain memberikan jalan bagi perkembangan sosial anak ketika
berbagi dengan anak yang lain. bermain dapat menigkatkan dan
menumbuhkan rasa sosialisasi anak.
4) Perkembangan Komunikasi
Bermain merupakan alat yang paling kuat untuk membelajarkan
kemampuan berbahasa anak.melalui komunikasi inilah anak dapat
memperlas kosakatan menggembangkan daya penerima serta
pengekspresian kemampuan berbahasa mereka melalui interaksi dengan
anak-anak lain dan orang dewasa pada situasi bermain spontan.
5) Pengembangan Kognitif
Bermain dapat memenuhi kebutuhan anak untuk secara aktif trlibat
dengan lingkungan, untuk bermai dan bekerja dalam menghasilkan
suatu karya, serta untuk memenuhi tugas-tugas perkembangan kognitif
lainnya. Selama bermain, anak menerima penggalaman baru,
memanipulasi bahan dan alat, berinteraksidengan orang lain dan mulai
merasakan dunia mereka.
6) Penggembangan Kemampuan Metorik
Kesempatan yang luas untuk bergerak, penggalaman belajar untuk
menemukan, aktivitas sensor motor yang meliputipenggunaan otot-otot
besar dan kecil memungkinkan anak untuk memenuhi perkembangan
perseptual motorik.
Menurut Slamet Suyanto, perkembangan pada anak usia dini
meliputi fisik-motorik, intelektual,moral, emosional, sosial, bahasa, dan
krativitas. Sementara itu menurut Black mengatakan bahwa perkembangan
anak usia dini meliputi aspek-aspek: fisik dan motorik ,psikologi, kognitif,
dan bahasa. Sedangkan menurut rita ika izzati ,dkk,membagi
perkembangan anak usia dini menjadi empat ranah utama, yaitu :
perkembangan fisik, intelektual yang termasuk kognitif dan bahasa,
sertaemosi dan sosial , yang didalamnya juga termasukperkembangan
moralm (Mulyadi, 2018:15).
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah di uraikan di atas penulis
menarik kesimpulan perkembangan anak usia dini itu terbagi menjadi 6
(enam) antara lain: 1). Kesadaran personal, 2). Perkembagan Emosi, 3).
Membangun sosialisasi,4).Perkembangan komunikasi, 5). Pengembangan
kognitif, 6). Perkembangan kemampuan motorik.

E.Penelitian Relevan

Tabel 2.1 Persamaan Dan Perbedaan Penelitian

No Nama dan Isi Perbedaan


Persamaan
tahun penelitian
1. Dewi indratini Peningkatan Penulis Penulis
kemampuan melakukan melakukan
(2010) berbahasa melalui penelitian penelitian
metode bernyanyi. mengenai Di Taman
Penelitian yang peningkatan Kanak-
dilakukan oleh dewi kemampuan Kanak
indratini melakukan berbahasa Nurul
tahapan PTK melalui Huda
sampai siklus II, dan metode Desa Suka
tempat pelangksaan bernyanyi. Maju
nya di taman kanak- Kabupaten
kanak Aisyiyah 1 Muaro
pandean, Ngenplak Jambi.
Boyolali.

2 Dwi Ambar Sari Meningkatkan Penulis Penulis


Febrian lismanto ketrampilan melakukan melakukan
(2012) berbicara atau penelitian penelitian
Di Taman
berbahasa melalui mengenai
Kanak-
metode bernyanyi, peningkatan Kanak
peneliti yang kemampuan Nurul
dilakukan oleh Dwi berbahasa Huda Desa
Amar Sari melalui Suka Maju
melakukan tahapan metode Kabupaten
PTk sampai siklus bernyanyi. Muaro
Jambi.
II,dan tempat
pelaksanaan nya di
TK Santa Anna
Sragen Surakarta.

F. Kerangka Berpikir

KONDISI AWAL Guru: Sudah Anak: masih


menggunakan nyayian. kurangnya
perkembangan
bahasa anak.
TINDAKAN Belajar dengan
Menggunakan 2
mengguna kan
nyanyian
metode nbernyanyi.

Menggunakan
4 nyanyian
KONDISI AKHIR
Perkembangan bahasa
anak meningkat.

Kondisi awal guru sudah menggunakan nyanyian, tetapi kemampuan


bahasa anak masih kurang, kemudian guru tetap menggunakan nyanyian
sebagai metodenya tetapi guru mempunyai dua tahapan dalam metode
bernyanyinya. Tahap pertama anak menggunakan dua nyanyian pada
perkembnangan bahasanya, kemudian pada tahap kedua anak menggunakan
empat nyanyian. Pada kondisi akhir anak diharapkan dapat mengembangkan
kemampuan Bahasanya.

G. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah “diduga melalui metode


bernyanyi dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak, pada Taman
Kanak-Kanak Nurul Huda Desa Suka Maju Kabupaten Muaro Jambi Tahun
Pembelajaran.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research) . penelitian tindakan kelas ini menggunakan bentuk kolaborasi yang
mana guru merupakan mitra kerja peneliti. Masing-masing memusatkan
perhatiannya pada aspek –aspek penelitian tindakan kelas yang sesuai dengan
ahlinya, guru sebgai praktisi pembelajaran peneliti sebagai perancang dan
pengamat yang kritis ( Ansori,2007, hal.158)
Kardiawan dalam Paizaluddin Dan Ermalinda (2014) mengatakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berasal dari bahasa Inggris Classroom Action
Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk
mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek penelitian di
kelas tersebut.
Penelitian Tindakan Kelas (ptk) ini, penulis dan Guru bertukar peran,
maksudnya adalah penulis sebagai Guru yang memberikan pelajaran,
sedangkan Guru berperan sebagai peneliti yang bertindak sebagai pengamat
ketika pembelajaran dilakukan.
1. Jenis penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK). PTK Adalah
penelitian ynag dilakukan oleh Guru dalam kelas atau sekolah tempat
mengajar dengan penekanannya pada penyempurnaan atau peningkatan
praktik dan proses dalam pembelajran proses penelitian berbentuk siklus
yang mengacu pada model Kemiis dan Mc.Taggart. siklus ini berlangsung
beberapa kali sehingga tercapai tujuan yang diinginkan dalam setiap siklus
terdiri dari empat tahapan yakni perencanaan, tindakan, dan pengamatan
serta refleksi.
Kegiatan perencanaan awal dimulai dari melakukan pendahuluan, pada
penelitian ini juga mendiskusikan cara melakukan tindakan pembelajaran
dan bagaimana cara melakukan. Pengamatan selama tindakan penelitian
dilakukan oleh peneliti. Pengamatan berdasarkan pedoman observasi yang

35
telah disiapkan. Kejadian-Kejadian penting selama proses dibuat pada
catatan pembelajaran. Refleksi dilaksanakan peneliti bersama Guru.
Kegiatan ini berdiskusi memberi makna menerangkan dan menyimpulkan
hasil tindakan yang dilakukan. Berdasrkan kesimpulan pada kegiatan
rhefleksi ini suatu perencanaan untuk siklus berikutnya dibuat tindakan
penelitian yang dipandang cukup. Evaluasi hasil penelitian dilakukan
untuk mengkaji hasil pelaksanaan observasi dan refleksi pada setiap
tindakan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


a. Tempat
Tempat penelitian ini akan dilaksanakan di Taman Kanak-kanak Nurul
Huda Desa suka Maju Kabupaten Muaro Jambi.
b. Waktu penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan selama 2 bulan lamanya terhitung
sejak 02 april 2019 sampai dengan 02 juni 2019.

C. Setting penelitian dan Subjek Penelitian


a. Setting penelitian
Penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-Kanak Nurul Huda Desa
suka maju Kabupaten muaro jambi. Pemilihan tersebut sebagai tempat
penelitian didasarkan atas pemikiran bahwa fokus permasalahan penelitian
yang akan menjadi objek ini relevan dengan pokok permasalahan penelitian
ini. Alasan praktis pemilihan lokasi tersebut juga didasarkan beberapa
pertimbangan, yaitu: a) keterjangkauan lokasi penelitian oleh peneliti, baik
dari segi tenaga maupun efesien waktu. b) situasi sosial sebelum
mendapatkan izin formal untuk memasuki lokasi tersebut peneliti telah
mengadakan komunikasi informal dengan pihak sekoalah hingga
mendapatkan izin secara informal.
b. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah anak Taman kanak-kanak Nurul Huda
subjek penelitian lainnya adalah guru dan peneliti sendiri adapun anak
yang akan menjadi subjek penelitian adalah 20 Anak yang terdiri dari 12
laki-laki dan 8 perempuan berusia 5-6 tahun dikelompok belajar B2.

D. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan. Penelitian tindakan ini menggunakan model kemmis dan mc.tagart
yang meliputi empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan
refleksi.

Model kemmis dan Mc.Tagart tindakan dan pengamatan dijadikan satu


kesatuan karena tindakan dan Observasi merupakan dua kegiatan yang tidak
dapat dipisahkan. Dalam melaksanakan model ini peneliti berkolaborasi
dengan Guru Tk. Trianto (2011) Panduan Lengkap Penelitian Penelitian
Kelas, Jakarta: PT Prima.

E. Rancangan Tindakan
Pelaksanan PTK akan diterapkan dalam dua Siklus, dengan Siklus
pertama menggunakan dua lagu dan siklus kedua menggunakan 4 lagu.
a. Siklus 1
Pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus 1 yang terdiri dari empat
kegiatan yaitu: perencanaan, pelaksanaan (tindakan) pengamatan dan
refkeksi. penerapan yang dilakukan dengan cara anak menyayikan lagu
secara Bersama tanpa alat peraga.
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini yaitu:
a) Peneliti melakukan kolaborasi dengan guru untuk membahas tema
dan sub tema yang akan digunakan dalam melakukan penelitian
dengan menggunakan dua lagu.
b) Membuat perencanaan Pembelajaran.
c) Menyiapkan lagu yang sesuai Dengan RKH serta daya serap anak .
d) Anak mrenyanyikan lagu secara bersama
e) Membuat lembar observasi aktivitas siswa.
f) Mempersiapkan media dan alat-alat pendukung yang diperlukan.
2. Tindakan
Tindakan yang dilakukan peneliti meliputi :
a) Membuat suasana belajar sebaik mungkin meberikan semangat dan
memotivasi siswa untuk belajar.
b) Melaksanakan kegitaan inti sesuai dengan yang telah dipersiapkan
dalam perencanaan pembelajaran.
3. Pengamatan
Pengamatan adalah cara yang dipilih oleh peneliti dalam
melakukan pengamatan secara langsung dan sistematis. Pengamatan
terhadap pembelajaran menggunakan lembar observasi aktivitas
siswa dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran untuk Guru
peneliti. Hasil observasi digunakan untuk menentukan jenis tindakan
perbaikan pada siklus berikutnya.
4. Refleksi
Dari data yang telah diperoleh baik dari aktivitas siswa maupun
hasil belajar, akan dianalisis dengan menggunakan perhitungan data
penialian pada masing-masing siklus. Analisis ini merupakan kegiatan
refleksi untuk menentukan apakah tindakan yang dilalui sudah sesuai
harapan, atau masih harus diperbaiki pada siklus berikutnya.

Adapun lagu-lagu pada siklus pertama ialah sebagai berikut:

“BAPAK POLISI”
Lihat bapak polisi
Alangkah gagahnya
Stop kanan dan kiri
Mobil dan sepeda
Aku harus tau
Aturan polisi
Jalan berhati-hati
Di sebelah kiri

“DOKTER”
Jika kau sakit ku suntik
Jangan lah kau takut-takut
Minum obat
Biar sehat
Aku lah… dokter yang hebat

b. Siklus II
Pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus II yang terdiri dari empat
kegiatan yaitu: perencanaan, pelaksanaan( tindakan) pengamatan dan
refkeksi. penerapan yang dilakukan dengan cara anak menyayikan lagu
secara Bersama dan secara bergantian tanpa mengunakan alat peraga.
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini yaitu:
a) Peneliti melakukan kolaborasi dengan Guru untuk membahas tema dan
sub tema yang akan digunakan dalam melakukan penelitian dengan
menggunakan empat lagu.
b) Membuat perencanaan Pembelajaran.
c) Menyiapkan lagu yang sesuai Dengan RKH serta daya serap anak .
d) Anak mrenyanyikan lagu secara bersama dan secara bergantian.
e) Membuat lembar observasi aktivitas siswa.
f) Mempersiapkan media dan alat-alat pendukung yang diperlukan.
2. Tindakan
Tindakan yang dilakukan peneliti meliputi :
a) Membuat suasana belajar sebaik mungkin meberikan semangat dan
memotivasi siswa untuk belajar.
b) Melaksanakan kegitaan inti sesuai dengan yang telah dipersiapkan
dalam perencanaan pembelajaran.
3. Pengamatan
Observasi adalah cara yang dipilih oleh peneliti dalam melakukan
pengamatan secara langsung dan sistematis. Pengamatan terhadap
pembelajaran menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dan
lembar observasi pelaksanaan pembelajaran untuk Guru peneliti. Hasil
observasi digunakan untuk menentukan jenis tindakan perbaikan
apakah siklus ini berhasil atau tidak.
4. Refleksi
Berdasarkan analisa data yang telah diperoleh baik dari aktivitas
siswa maupun hasil belajar, akan dianalisis dengan menggunakan
perhitungan data penialian pada masing-masing siklus. Analisis ini
merupakan kegiatan refleksi untuk menentukan apakah tindakan yang
dilalui sudah sesuai harapan, atau masih harus diperbaiki pada siklus
berikutnya.
Adapun lagu pada siklus dua ialah sebagai berikut:

LAGU SEBELUM BERDOA LAGU SELAMAT SIANG


Tepuk jari Satu Hari sudah siang
Tepuk jari dua Ibu guru
Tepuk jari tiga Pulang sekolah
Tepuk jari empat Karena waktu
Tepuk jari lima Selamat siang
Berbunyi semua Selamat siang
satu-dua-tiga Besok kami
ku siap berdoa. Kan dating.

PAK PETANI LAGU PAK PILOT


Memerah susu pak pilot pak pilot
Menyabit rumput Bawak aku terbang
Memberi makan semua ternak Melintasi kota
Menyemai benih Gunung laut dan ladang
Menanam bibit Senang nya bangga nya
Mengairi sawah lalu memanen 2x Aku ikut terbang
Akulah petani di lading dan sawah Semua terlihat kecil di udar
Aku bekerja tak kenal lelah
Aku menghasilkan padi,ubi,jagung
Sayur mayur dan beraneka buah
Sayur mayur dan beraneka buah

F. Sumber Data
1) Primer
Data primer yang peneliti ambil didapatkan dari informan atau orang
yang dapat memberikan informasi tentang data penelitian. Yakni
kepala sekolah, guru dan siswa dan diambil dari lagu yang
dinyanyikan.
2) Sekunder
Data sekunder yang peneliti ambil berdasarkan buku-buku pendukung
yakni perkembangan anak, pembelajaran paud bermain bercerita dan
menyanyi secara islami, belajar dan pembelajaran paud , konsep dasar
paud, penelitian tindakan kelas dan melalui beberapa teknik
pengumpulan data baik melalui data siswa sumber dokumentasi
ataupun arsip.

G. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data


a. Wawancara
Wawancara dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data
dengan menggunakan bahasa baik secara tatap muka ataupun melalui
saluran media tertentu (Wina, 2009:96).
Teknik wawancara merupakan kegiatan utama dalam pengumpulan
data dan informasi. Karena, pertama dengan menggunakan wawancara
peneliti dapat menggali tidak saja apa yang diketahui dan dialami
subjek. Tetapi juga apa yang tersembunyi jauh di dalam diri subjek
penelitian. Kedua, apa yang ditanyakan kepada informan (Anak Didik
dan Guru, Kepala Sekolah) untuk meningkatkan kemampuan berbahasa
anak usia dini.
b. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik
fenomena-fenomena yang diselidiki (Sutrisno, 2002;136 )
Metode observasi adalah suatu pengamatan yang sengaja dan sistematis
tentang fenomena-fenomena sosial dengan gejala psikis dengan jalan
pengamatan dan pencatatan. Observasi merupakan pengamatan
langsung terhadap fenomena-fenomena objek yang diteliti secara
objektif dan hasilnya akan dicatat secara sistematis agar diperoleh
gambaran yang lebih konkrit tentang kondisi di lapangan. Sebagaimana
pendapat bahwa “Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dana
pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki”.
Lembar observasi yang digunakan berupa pengamatan, dengan
memberi ceklis, instrumen observasi berupa rating scale dengan jujur
berdasarkan pengamatan dengan pedoman skala perkembangan anak
yaitu: belum berkembang (bb), mulai berkembnag (mb), berkembang
sesuai harapan (bsh), berkembang sangat baik (bsb).
c. Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai
kegiatan yang terjadi selama tindakan diberikan. Teknik ini lebih
menjelaskan suasana yang terjadi dalam proses pembelajaran
Teknik dokumentasi merupakan cara untuk mengumpulkan data
melalui dokumentasi yang tersedia. Teknik ini untuk menggali data
tentang Taman Kanak-Kanak Nurul huda seperti sejarah berdirinya,
keadaan Guru, keadaan peserta didik, keadaan sarana dan prasarana
dan lain-lain.
d. Defenisi Konseptual
Anak usia dini adalah individu yang sedang menggalami proses
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, bahkan anak
usia dini dikatakan goden age (usia emas) yaitu usia yang berharga
dibandingkan usia yang selanjutnya, masa dimana anak ada pada
fase kehidupan yang unik dengan berbagai karakteristik khas baik
secara fisik, psikis, social dan moral.
Bahasa adalah alat kumunikasi yang digunakan setiap manusia
baik di sampaikan secara verbal mupun secara non verbal yang
hakekatnya adalah sebagai media untuk menyampaikan pesan, Atau
sebagai sarana komunikasi dengan menyimbolkan pikiran dan
perasaan untuk menyampaikan makna kepada orang.
Bernyanyi merupakan kegiatan dimana kita mengeluarkan suara
secara beraturan dan berirama, baik di iringan musik ataupun tampa
iringan musik.
e. Defenisi Operasional
1. Efektivitas
Efektivitas adalah suatu tindakkan untuk menyelesaikan
pekerjaan atau seberapa jauh target (kuantitas, kualitas,dan waktu
yang telah dicapai dengan tepat guna dimana target tersebut telah
ditentukan telebih dahulu sehingga mencapai tujuan yang
diharapkan dengan maksimal. Efektivitas dalam penelitian ini
diartikan dalam pembelajaran sehingga dapat digunakkan sebagai
mana mestinya. Efektifitas pembelajaran dalam penerapan metode
dapat diukur dengan menghitung ukuran efek yaitu menghitung
berapa persen sumbangan perilaku yang berkaitan yang terhadap
skor pada kelompok eksperimen.

2. Metode Bernyanyi
Metode bernyanyi merupakan cara atau jalan yang ditempuh,
sedangkan bernyanyimerupakan suatu aktifitas
untukmengekspresikanrasa yang ada dalam diri manusia melalui
nada-nada atau kata-kata. Metode bernyanyi merupakan metode
yang menekankan pada kata-kata yang dilagukan dengan suasana
menyenangkan sehingga andatidak merasa jenuh. Adapun metode
bernyanyiyang dimaksud adalah kegiatan bernyanyi sesuai tema.

3. Perkembangan Berbahasa
Perkembangan bahasa anak usia dini adalah perkembangan
bahasa yang harus dimiliki anak sebagaisalah satu darikemampuan
dasar, sesuai dengan tahapan usia dankarakteristik perkembangan
nya.
H. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Menurut Miles (dalam yusria: 2016) Penilitian ini dikatakan
berhasil apabila 71% dari jumlah keseluruhan anak yaitu 20 orang anak.
Apabila 14 dari 20 orang anak mencapai tingkat capian peningkatan
minimal maka penelitian berhasil dan penelitian yang ditentukan Bersama
kolaborator yakni 80%.
f. Kisi-kisi Instrumen
a) Tabel 3.1 Kisi-Kisi Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak
Melalui Metode Bernyanyi Di Taman Kanak-Kanak Nurul Huda
Aspek Indicator Deskriptor
perkembangan

1. Anak mampu 1. anak menyayikan lagu sesuai


menyesuaikan dengan apa yang diajarkan oleh
antara nyanyian gurunya.
dengan kata yang
diucapkan.

2. Anak mampu 1. anak mendengarkan lagu yang


untuk menyimak dinyanyikan oleh guru.
dan menggikuti
2. anak amenggikuti nyanyian
nyayian yang di
Peningkatan yang di nyanyikan oleh guru.
nyayiakan.
kemampuan
3. Anak mampu 2. Anak mampu
Berbahasa
menguasai menyanyikan lagu sesuai
nyanyian yang dengan apa yang telah
dinyanyikan. diajarkan oleh guru.

4. Anak memiliki 1. anak bertanya tanya tentang


rasa ingin tahu lagu yang dinyanyikan.
yang besar tentang
2. anak bertanya –tanya atau
lagu yang di
berkomentar tentang lagu yang di
jarankan.
ajarkan oleh guru.
5.Anak memiliki 1. anak memperhatikan penjelasan
ketekunan yang dari guru dengan seksama
tinggi sehingga
2. anak menggulang-ulang lagu
Anak mampu
yang telah diajarkan.
menghapal dan
menggulang-
gulang nyanyian
yang telah
diajarkan.

b) Tabel 3.2 Kisi kisi observasi kemampuan berbahasa anak di taman


kanak-kanak nurul huda.
No Aspek yang diamati BB MB BSH BSB

1 Anak mampu menyesuaikan antara


nyanyian dengan kata yang diucapkan.

2 Anak mampu untuk menyimak dan


menggikuti nyayian yang di nyayiakan.

3 Anak mampu menguasai nyanyian yang


dinyanyikan.

4 Anak memiliki rasa ingin tahu yang


besar tentang lagu yang di jarankan.
5 Anak memiliki ketekunan yang tinggi
sehingga Anak mampu menghapal
dan menggulang-gulang nyanyian yang
telah diajarkan.

Keterangan:
BSB = Belum berkembang sekor 1, MB =Mulai Berkembang skor 2,
BSH =Berkmbang sesuai harapan sekor 3, BSB=Berkembang sangat baik 4.

I. Teknik Analisis Data


Menurut Milles and Huberman, analisis data tertata dalam situs
ditegaskan bahwa kolom pada sebuah matriks tata waktu disusun dengan
jangka waktu, dalam susunan tahapan, sehingga dapat dilihat kapan gejala
tertentu terjadi.
Model dari Miles dan Huberman, yang membagi langkah-langkah dalam
kegiatan analisis data dengan beberapa bagian yaitu pengumpulan data (data
collection), reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan
penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclutions).
1. Reduksi data
Pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakan dan tramsformasi data kasar yang muncul dari catatan-
catatan terttulis dilapangan. Proses pengumpulan data dilapangan,
melaui observasi, wawancara dan dokumentasi merupakan data yang
penulis ambil dilapangan, untuk memberikan gambaran dalam
mencari jawaban pertanyaaan penelitian. Kegiatan reduksi ini
bertujuan untuk memperkuat data yang ada.
2.Penyajian data
Penyajian data dalam penelitian ini dituangkan dalam bentuk teks
naratif, yaitu berupa catatan-catatan lapangan terkumpul yang kemudian
penulis sederhanakan sesuai dengan sub fokus pembahasan .
3. Kesimpulan/verfikasi
Kegiatan selanjutnya adalah menarik kesimpulan dan verifikasi
yang tersusun dalam satu kesatuan yang utuh dan mudah dipahami.
Kegiatan verifikasi ini digunakan untuk membuat kesimpulan menjadi
kredibel, artinya terpercaya serta dapat teruji dengan bukti catatan
lapangan, demikian kesimpulan ini dikemukakan menjadi kuat dan
valid dalam prosesnya.
Teknik analisis data yang berupa data yang disajikan berdasarkan
angka-angka, maka menggunkan analisis deskriptif presentase dengan
menggunakan rumus sebagai berikut: X= Keterangan:

X = Presentase yang akan dicapai

F = skor yang di dapat

N = Jumlah siswa

J. Jadwal Penelitian
Rencana waktu penelitian akan dilakukan selama empat bulan,
yaitu dimulai bulan januari sampai Mei 2019, dimana bulan Januri dan
Pebruari penelitian proposal dan bulan April dan Mei penelitian skripsi.
Rencana waktu ini masih bersifat relatif. Artinya dapat berubah berdasarkan
situasi dan kondisi secara teknis administratif maupun kondisi di lapangan.
Berikut ini dapat di uraian tahap-tahap yang dilakukan selama penelitian
dilaksanakan.
Tabel 3.3 Rencana Waktu dan Tahap Penelitian
N Kegiat Bulan
O an Desember Januari Februari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Penga √
juan
Dan
Penge √
sahan
Judul
2 Penyu √ √ √ √
sunan
Propo
sal
3 Semin √
ar
Propo
sl

4 Perbai √ √
kan
Hasil
semin
ar
Propo
sal
5. Pengg
urusan
Dan
Pener
bitan
Izin
Peneli
tian

6. Pengg V √ √ √ √ √ √

umpul
an
Data
Di
Lapan
gan

7. Analis √ √ √ √

is
Data
Dan
Penyu
sunan
Lapor
an
Peneli
tian

Sem
8 inar
Hasi
l
Ujia
n
Skri
psi

9 Perb
aika
n
Hasi
l
Ujia
n
Skri
psi

10 Pen
gesa
han
Hasi
l
Ujia
n
Skri
psi

11 Pen
gada
an
Dan
Pen
yera
han
Lap
oran
Hasi
lujia
n
Skri
psi
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian


1. Sejarah Sekolah/Madrasah
Taman Kanak-kanak Nurul Huda Desa Suka Maju Kabupaten
Muaro Jambi merupakan lembaga PAUD formal suwasta yang berada
di kabupaten Muaro Jambi dan terletak di jalan Kalimantan Rt.01
Desa Suka Maju. Berdiri sejak tahun 2003. Sebelum berdirinya
sekolah, sekolah ini hanyalah tanah kosong yang terletak di pinggir
jalan raya yang ditanami pohon ubi. Seiring berjalannya waktu
kemudian dibangunlah sekolah ini untuk memenuhi kebutuhan
pendidikan warga setempat karna Tk Nurul huda merupakan Tk satu-
satunya yang berada di Desa Suka Maju. Awalnya sekolah ini hanya
berbentuk bangunan kayu yang terdiri dari beberapa ruangan, kini
sekolah ini telah melalui beberapa tahapan renovasi dengan bentuk
bangunan permanen dan telah dibangun beberapa ruangan tambahan
untuk mendukung kelancaran proses belajar mengajar.

2. Data Umum Sekolah/Madrasah


Table 4.1 Identitas Sekolah
NO IDENTITAS SEKOLAH
1 Nama Sekolah Taman Kanak-Kanak Nurul
Huda
2 NPSN 69859469
3 Alamat Jl.Kalimantan RT.01
4 Desa Suka Maju
5 Kecamatan Mestong
6 Kabupaten/Kota Muaro Jambi
7 Provinsi Jambi
8 Kode Pos 36364
9 Telepon/HP 081274330238
10 Status Sekolah Milik Sendiri
11 Nilai Akreditasi B
12 KBM Pagi

52
13 Jenis Gedung Permanen
14 Status Gedung Swasta
15 Asal Tanah Wakaf Hibah
16 Status Tanah Wakaf
17 Luas Seluruh Tanah 4210 m2

Gambar 4.1 photo gedung sekolah

3. Visi dan Misi Sekolah/Madrasah


a. Visi
Membantu peserta didik untuk mempersiakan diri memasuki
pendidikan Dasar (SD/MI).
b. Misi
Memotivasi dan membina peserta didik agar dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal.
c. Membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT sera dapat berbakti kepada Nusa
Bangsa dan Agama.

4. Keadaan Guru dan Siswa


a. Keadaan Guru
Tenaga Pengajar di Taman Kanak-kanak Nurul Huda mempunyai
tugas penting, yakni mengolah pelajaran untuk dapat disampaikan
kepada anak didik. Seorang guru memiliki tugas dan tanggung jawab
untuk membina dan mengembangkan anak didiknya. Tenaga pengajar
di TK Nurul Huda terdiri dari 3 orang dengan latar belakang
pendidikan SI, dengan kualifikasi tersebut sangat mendukung
kemajuan dari segi sumber daya mengajar telah terpenuhi dengan baik.
Ibu Darmatasiah,Spd.I sebagai kepala sekolah.

b. Struktur Organisasi sekolah


STRUKTUR ORGANISASI TK Nurul Huda

PELINDUNG

KEPALA DESA

KEPALA SEKOLAH

DARMATASIAH,Spd.I

BENDAHARA
SEKRETARIS
NURWAHYU
MASNIYAH

MAJELIS GURU

DESI EMI
MASNIYAH,Spd
ANGGRAINI,Spd YUIYAWATI,Spd
.Aud

Ketua Komite

Siti Rohmatun

Bendahara
Sekretaris
Widya wati
saniah
DATA TENAGA EDUKATIF TK NURUL HUDA
Table 4.2 Tenaga Pengajar TK Nurul Huda
No Nama Pendidikan Jabatan Mulai
Bertugas
1 Darmatasiah,Spd.I S1 UIN Kepala
sekolah
2 Masniyah,Spd SI UT Guru
3 Desi SI UT Guru
Anggraini,Spd.AUD
4 Emi yuliyawati, SI UIN Guru
Spd.I

c. Keadaan Siswa
Siswa adalah objek pendidikan, dididik, diarahkan, diberikan
bermacam-macam ilmu pengetahuan serta keterampilan. Siswa
merupakan unsur esensial yang harus ada dalam proses belajar
mengajar, tanpa adanya siswa tentunya tujuan pembelajaran tidak akan
terlaksana. Siswa TK Nurul Huda Desa Suka Maju Tahun Ajaran
2019/2020 berjumlah 27 orang siswa yang telah terbagi menjadi 2
kelas.
Table 4.3 Jumlah Siswa TK Nurul Huda
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1 BI 3 4 7
2 B2 12 8 20
Keadaan seluruh anak didik di Taman Kanak-kanak Nurul Huda
Desa Suka Maju tahun ajaran 2019/2020 dengan jumlah 27 anak didik.
Anak Laki-laki , yaitu sebanyak 15 Dan perempuan berjumlah 12.

5. Sarana dan Prasarana sekola atau Madrasah


Ada tiga factor yang harus ada dalam proses pembelajaran, yaitu,
Guru, Siswa dan instrument belajar, ketiadaan salah satu factor
tersebut maka tidak berlangsung suatu proses pembelajaran. Salah
satu bentuk dari instrument belajar yaitu sarana dan prasarana yang
merupakan factor vatal dalam penyelenggraan pendidikan. Sarana
merupakan tempat berlangsungnya pembelajaran agar berjalan dengan
baik dan juga memberika motivasi kepada siswa untuk belajar dengan
baik.
Adapun sarana dan prasarana yang dapat menunjang
berlangsungnya proses pembelajaran di Taman Kanak-kanak Nurul
Huda dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 4.2 photo sarana dan prasarana TK Nurul Huda


Table 4.4 Sarana dan Prasarana TK Nurul Huda
No Jenis Jumlah Kondisi
1 Meja kepala sekolah 1 unit Baik
2 Kursi kepala sekolah 1 unit Baik
3 Meja administrai 1 unit Baik
4 Kursi administrasi 3 unit Baik
5 Meja guru kelas 2 unit Baik
6 Kursi guru kelas 2 unit Baik
7 Meja siswa 40 unit Baik
8 Kursi siswa 40 unit Baik
9 Papan tulis kelas 2 unit Baik
10 Lemari buku 2 unit Baik
11 Lemari alat peraga 1 unit Baik
12 Printer 1 unit Baik
13 Alat peraga Outdoor
Ayunan 2 unit Baik
Jungkat-jungkit 1 unit Baik
Pelosotan 2 unit Baik

14 Alat peraga Indoor


Balok 4 unit Baik
15 Tempat Sampah 4 unit Baik

Table 4.5 Keadaan prasarana Taman Kanak-kanak Nurul Huda


No Jenis Jumlah Kondisi
1 Ruang kepala sekolah 1 Baik
2 Ruang Administrasi dan 1 Baik
Majelis Guru
3 Ruang Kelas 2 Baik
4 Toilet 1 Baik
5 Lapangan 1 Baik
B. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan (Pembahasan)
Penelitian ini dilaksanakan di TK Nurul Huda . Tujuanya adalah untuk
meningkatkan kemampuan berbahasa anak melaui lagu atau nyanyian di
TK tersebut. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar
observasi yang telah disusun oleh peneliti berdasarkan landasan teori dan
telah divalidasi sebanyak 5 item.
Langkah pertama dalam pengambilan data adalah dengan melakukan
tes awal (pra siklus). Tes ini dilakukan untuk mengetahui skor anak
sebelum diberi perlakuan (treatment). Setelah dilakukan tes awal langkah
selanjutnya yaitu memberi perlakuan kepada anak, dalam hal ini bentuk
perlakuanya adalah bernyanyi secara bersama, dimana lagu yang
dinyanyiakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran harian
(RPPH). Setelah perlakuan selesai selanjutnya dilakukan tes akhir(
posttest).
Berdasarkan hasil penelitian terhadap anak kelas B2 TK Nurul Huda
didapat skor akhir pada pra siklus, siklus 1 dan siklus II dari hasil kegiatan
anak, yang diperoleh dari 5 pernyataan. Dengan kriteria penilaian sebagai
berikut: 1 jika pertanyaan tidak dijawab belum berkembang (BB). Skor 2
jika pertanyaan Mulai dijaawab mulai berkembang (MB), sekor 3 jika
pertanyaan di jawab berkembang sesuai harapan (BSH), skor 4 jika
pertanyaan dijaawab berkembang sangat baik (BSB).
Kondisi awal pemahaman siswa lokal B2 di taman kanak-kanak Nurul
Huda masih terlihat Rendah, hal ini dapat dilihat dari hasil Observasi Awal
Peneliti.
Table 4.6 Pra Siklus
No Nama Indikator Skor
1 II III IV V
1 ANGS 3 3 2 2 3 13
2 ASM 2 1 1 1 3 8
3 DR 1 1 1 1 1 5
4 DRDP 1 1 1 1 1 5
5 EVS 1 1 1 1 1 5
6 FNR 1 2 2 2 2 9
7 FAE 1 1 1 1 1 5
8 HAA 3 3 2 3 3 14
9 HS 1 1 1 1 1 5
10 KA 2 3 2 3 3 13
11 MR 1 1 1 1 1 5
12 MNM 2 1 1 2 2 8
13 MZH 1 1 2 2 2 8
14 NRZ 3 2 3 3 3 14
15 NKR 1 1 1 1 1 5
16 RJK 1 1 1 1 1 5
17 SN 1 1 1 1 1 5
18 IR 1 1 1 1 1 5
19 VG 1 1 1 1 1 5
20 MAF 1 1 1 1 1 5
JUMLAH
29 28 27 30 33 147

Dari data yang diperoleh peneliti pada penelitian meningkatkan


kemampuan berbahasa anak usia dini melalui nyanyian atau lagu di TK
Nurul Huda sebelum diberikan perlakuan menggambarkan bahwa rata-rata
TCP kemampuan anak pada pra siklus berada pada kategori belum
berkembang sebanyak 12 anak, ini berarti ada 60% dan mendapat TCP anak
terendah yaitu 26 sedangkan TCP anak Berkembang sesuai Harapan sebanyak
4 anak berarti ada 20% serta TCP mulai berkembang terdapat 4 anak berarti
ada 20 %.
Setelah diperoleh skor pretest anak, langkah selanjutnya yang dilakukan
adalah pemberian perlakuan (treatment) yaitu meningkatkan kemampuan
berbahasa anak melalui nyanyian atau lagu. Perlakuan yang diberikan
dilakukan secara bertahap terlebih dahulu dalam siklus I, yang dilakukan
dengan menyayikan lagu secara bersama tanpa menggunakan alat peraga
edukatif dan pada siklus II dilakukan dengan cara menyanyikan lagu secara
bersama dan secara bergantian tampa menggunakan alat peraga edukatif,
dimana setiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan serta dilakukan
sesuai dengan tema pembelajaran. Dimana rangkaian kegiatan yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
a. Memberikan materi dengan tema profesi dan sub tema dokter, polisi
serta tema pekerjaan subtema tukang pos yang dilakukan dalam 2 kali
pertemuan tanpa alat permainan edukatif.
b. Memberikan materi dengan tema tanaman dan subtema, bunga, pohon
cemara, wortel dalam 2 kali pertemuan dengan tampa menggunakan alat
permainan eduaktif.
1. SIKLUS 1
a) Perencanaan
Menurut pendapat ibuk desi anggaraini selaku wali kelas B2
perencanaan dalam pembelajaran (RPPH) di sekolah ini sudah dilakukan
sebelum proses pembelajaran dilakukan. adapun Perencanaan siklus I yang
dilakukan peneliti berkaitan pada subtema profesi dan tanaman. Pada
siklus I materi yang akan diajarkan kepada anak yaitu:

No Hari/Tanggal Pertemuan Materi


1 Senin, Pertemuan I Tema : Profesi dengan
08 April 2019 subtema : polisi
2 Senin, Pertemua II Tema : Profesi dengan
15 April 2019 subtema : dokter
Pelaksanaan pembelajaran dalam kelas meningkatkan kemampuan
berbahasa anak melalui lagu atau nyanyian selain itu sebelum mengajar
peneliti mempersiapkan Rencana pelaksanaan pembelajaran harian
(RPPH) agar kegiatan mengajar lebih terarah dan maksimal.

Gambar 4.3 Pembelajaran siklus I anak menyanyikan lagu secara bersamaan

b) Tindakan dan Observasi


Pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus satu
terdiri dari 2 pertemuan. Berikut deskripsi pelaksanaan dan pengamatan
kegiatan pembelajaran.
1) Pertemuan I
Pertemuan I pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin 8 April
2019, materi yang disampaikana adalah tema profesi dengan subtema
polisi.
a. Kegiatan awal
Pada awal pembelajaran guru membuka pelajaran dengan
memberi salam dan siswa menjawab salam kemudian membaca ikrar
anak shaleh, doa belajar dan bernyanyi. Guru mengabsen siswa dengan
bernyanyi dan dilakukan secara circle time. Sebelum memulai
pembelajaran guru memotivasi siswa agar semangat dalam mengikuti
pembelajaran yang di laksanakan, dilanjutkan dengan
menginformasikan materi yang akan disampaikan oleh peneliti beserta
tujuan pembelajaran dan kegiatan apersepsi.

b. Kegiatan inti
1. Peneliti bertanya kepada peserta didik apa itu profesi dan
macam-macam profesi.
2. Peneliti membuka pelajaran dengan terlebih dahulu membuka
gambar pak polisi dan alat-alat yang dipakai.
3. Peneliti menjelaskan materi satu persatu materi yang terdapat
di gambar pak polisi.
4. Peneliti memilih peserta didik untuk menceritakan apa yang
terdapat dalam gambar pak polisi.
5. Peneliti mengajak anak untuk menyebutkan dan menghitung
jumlah huruf dari kalimat pistol.
6. Peneliti menggajak anak menyanyikan lagu “pak polisi” secara
bersamaan, dan memberikan Kegiatan selanjutnya Peneliti
mengajak anak mewarnai gambar pak polisi, dan menempel
gambar tersebut di kertas yang disediakan oleh guru.
c. Penutup
Pada akhir pembelajaran peneliti dan guru merefleksi hasil
pembelajaran dengan subtema polisi. Guru memberikan
pengarahan untuk semangat belajar agar cita-citanya tercapai. Guru
menutup pembelajaran dengan berdoa. Selama kegiatan
berlangsung pada pertemuan I, anak sudah mulai tertarik pada lagu
yang telah dinyanyikan secara bersamaan, anak mulai berinteraksi,
menjawab pertanyaan, dan anak mulai mengembangkan
kemampuannya berbahasanya tentang lagu yang telah dinyayikan
namun pelaksaan dihari senin tersebut terlihat masih ada anak
yang diam saja dan belum mau bernyanyi bersama kawan-kawan
nya akhirnya peneliti bersama guru sepakat untuk mengganti hari
penelitian pada senin berikut nya.
2) Pertemuan II
Pertemuan II pada siklus I dilaksanakan pada hari senin 15 April
2019. Materi yang disampaikan adalah mengenai tema: profesi dengan
subtema Dokter.
a) Kegiatan Awal
Pada awal pembelajaran guru membuka pelajaran dengan
memberi salam dan siswa menjawab salam kemudian membaca
ikrar anak shaleh, doa belajar, nama-nama hari, bulan, pancasila,
syair kasih ibu, rumahku dan bernyanyi. Guru mengabsen siswa
dengan bernyanyi dan dilakukan secara circle time. Sebelum
memulai pembelajaran guru memotivasi siswa agar semangat dalam
mengikuti pembelajaran yang dilaksanakan, dilanjutkan dengan
menginformasikan materi yang akan disampaikan oleh peneliti
beserta tujuan pembelajaran dan kegiatan apersepsi mengenai
profesi perawat .
b) Kegiatan Inti
1. Peneliti menceritakan tentang lagu yang telah
disedikan pada hari ini, yakni menyayikan lagu tentang
“dokter” atau tentang kesehatan untuk meningkatkan
keterampilan berbahasa anak.
2. Memberikan kesempatan pada anak berpartisipasi
dalam menyayikan lagu yang telah di sedikan oleh guru
pada hari ini yang berkaitan dengan kegiatan anak
sehari-hari.
3. Memberikan kesempatan kepada anak agar bercerita
tentang apa yang sudah diberikan guru
c) Penutup
Pada akhir pembelajaran peneliti dan guru merefleksi hasil
pembelajaran dengan subtema dokter. Guru mengulang
pembelajaran hari ini dengan cara mengamati siswa d idalam kelas
. Guru menjelaskan pembelajaran esok hari dan mengajak anak
untuk berdoa dan pulang.
d) pengamatan /Observasi
pada tahap ini peneliti melakukan observasi terhadap
pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi
meningkatkan kemampuan berahasa anak. Di samping observasi
peningkatan kemampuan berbahasa anak, peneliti juga
menggunakan lebar observasi keterlibatan anak. Dalam kegiatan
pembelajaran yang digunakan kepada peserta didik . selama proses
pembelajaran berlangsung dan untuk mengetahui kemampuan anak
dalam meningkatkan kemampuan berbahasa anak dengan cara
bernyanyi lagu tentang dokter atau kesehatan secara Bersamaan.
Dari hasil pengamatan pada silus 1 ini peneliti, berkesimpulan
bahwa pada siklus ini peserta didik sudah terlibat cukup aktif dan
kreatif yang dimilikinya mulai berkembang dengan baik , namun
belum secara keseluruhan, hal tersebut terlihat ketika guru
mengajak anak untuk bernyanyi secara bersamaan, sebagian dari
mereka masih terlihat bingung namun sudah cukup tertarik dengan
adanya lagu tersebut, adapun hasilnya dapat dilihat pada table
berikut ini
Teble 4.7 Hasil Siklus I

No Nama Indikator Skor


1 II III IV V
1 ANGS 3 3 2 2
3 13
2 ASM 3 3 3 3
3 15
3 DR 1 1 1 1
1 5
4 DRDP 3 3 3 3
3 15
5 EVS 1 1 2 2
2 8
6 FNR 2 2 2 2
1 9
7 FAE 1 1 1 1
1 5
8 HAA 3 3 2 3
3 14
9 HS 1 1 1 1
1 5
10 KA 2 3 2 3
3 13
11 MR 1 1 1 1
1 5
12 MNM 3 3 3 3
3 15
13 MZH 1 1 2 2
2 8
14 NRZ 3 2 3 3
3 14
15 NKR 3 3 3 3
3 15
16 RJK 3 3 3 3
3 15
17 SN 1 1 1 1
1 5
18 IR 3 3 2 2
3 13
19 VG 3 3 3 3
3 15
20 MAF 1 1 1 1
1 5
JUMLAH
42 42 41 43 44 212
Keterangan :

Jumlah anak :20

Anak yang belum berkembang ada 6 yaitu 30%

Anak yang mulai berkembang ada 3 yaitu 15%


Anak yang berkembang sesuai harapan ada 5 yaitu 25%

Anak yang berkembang sangat baik ada 6 yaitu 30%

Skor penilaian :

BB: Belum berkembang skor 1

MB:Mulai berkembang skor 2

BSH:Berkembang sesuai harapan skor 3

BSB:Berkembang sangat Baik skor

e) Refleksi
Hasil refleksi terhadap siklus 1 pertemuan ke dua dapat dirinci
sebagai berikut:
1. Peningkatam kemampuan berbahasa anak dalam
menyanyikan lagu sudah mulai terlihat namun bekum
maksimal
2. Minat dan motivasi anak mengikuti kegiatan pembelajaran
mulai terlihat namun masih belum maksimal, hal ini terlihat
masih ada peserta didik yang bermain dan tidak focus pada
metri dan lagu yang diberikan.
Berdasarkan refleksi pertemuan ke 1 dan ke 2 tersebut dapat
didimpulkan bahwa terdapat beberapa permasalahan yang
muncul pada pelaksanaan siklus 1 . untuk itu, pada pelaksanaan
siklus II Perlu ada perbaikan pada desain pembelajaran .
adapun revisi tersebut adalah :

a. Pengelolaan waktu yang efesien dan signifikan mungkin


dalam pelaksanaan kegiatan bermain di kelas B2, salah
satunya yang dapat dilakukan agar anak dapat memahami
tentang lagu yang diajarkan oleh guru.
b. Memberikan motivasi dan semangat kepad anak yang
terbaik setiap pertemuan di kelas B2 agar dapat lebih baik
dalam mengikuti kegiatan. Selain itu, guru juga dalam
menyajikan kegiatan atau materi terhadap anak dibuat
semenarik mungkin sehingga anak lebih focus pada
kegiatan pembelajaran yang diberikan.
2. SIKLUS II
Setelah dilakukan tindakan pada siklus 1 ternyata hasilnya masih
menunukkan banyak anak yang belum mampu mencapai standar penilaian
berkembang sangat baik, hal tersebut membuat peneliti berusaha
melakukan perbaikan melalui kegiatan pada siklus II. Adapun kegiatan
pada siklus II adalah sebagai berikut.
a) Perencanaan
Menurut pendapat ibuk desi anggaraini selaku wali kelas B2 bahwa
kegiatan dalam proses pembelajaran di sekolah ini sudah mulai mampu
meningkatkan kemampuan berbahasa anak tetapi belum sepenuh nya, dan
menurut ibuk desi kegiataan bernyanyi juga bisa meningkatkan berbahasa
anak, adapun berdasrakan refleksi dan evaluasi pada siklus I, peneliti dan
guru pelaksana menyusun rencana pembelajaran.
1) Menyusun RPPH rencana pelaksanaan pembelajaran harian
(RPPH) sebagai pedoman acuan dalam proses pembelajaran, Dengan
permainan melipat kertas Origami. Kegiatan pembelajran berjalan
melalui kegiatan awal, inti dan penutup.
2) Menyiapkan media, alat dan bahan yang akan digunakan dalam
kegiatan pembelajaran.
3) Menyusun evaluasi

No Hari/Tanggal Pertemuan Materi


1 senin, 22 April Pertemuan I Tema : profesi dengan
2019 subtema : petani
2 senin, 29 April Pertemuan II Tema : profesi dengan
2019 subtema : pilot
Gambar 4.4 photo Pembelajaran siklus II anak menyanyikan lagu secara
bersamaan dan Bergantian.

b) Tindakan dan Observasi


Pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus dua terdiri
dari 2 pertemuan. Berikut deskripsi pelaksanaan dan pengamatan kegiatan
pembelajaran dengan penerapan metode bernyanyi tampa menggunakan alat
peraga edukatif.
1) Pertemuan I
Pertemuan I pada siklus II dilaksanakan pada hari rabu, 22 April 2019
dengan materi yang disampaikan adalah tema profesi dengan subtema
petani.

(a) Kegiatan Awal


Pada awal pembelajaran peneliti meminta anak untuk duduk secara
circle time diawali dengan memberi salam kepada anak didik.
Selanjutnya membaca ikrar anak shaleh, doa belajat, doa untuk kedua
orangtua, syair rumahku, dan menyanyikan beberapa lagu
kebangsaam seperti halo-halo Bandung, Garuda pancasila. serta tepuk
hari ini, nama-nama hari dan bulan. Dilanjutkan dengan kegiatan
mengabsen siswa dan memberi tahu tema dan subtema yang akan
dipelajari hari ini. Selanjutnya peneliti memberikan ice breaking untuk
menyapa anak didik dengan bernyanyi.

(b) Kegiatan Inti


1. Peneliti mengajak peserta didik bercerita tentang pak tani
2. Peneliti membuka pelajaran dengan menyanyikan lagu
yang berjudul “pak tani”.
3. Peneliti menenrangkan materi satu persatu apa pekerjaan
oleh petani .
4. Peneliti memilih peserta didik untuk menceritakan apa saja
pekerjaan pak petani
c) Penutup
Pada akhir pembelajaran ditutup dengan merefleksi kegiatan yang
sudah dilakukan. Setelah mengetahui apa saja pekerjaan yang di
lakukan oleh topi pak tani. Pembelajaran ditutup dengn membaca doa
pulang, doa naik kendaraan, lagu selamat siang Bu, serta sayonara.
2) Pertemuan II
a) Kegiatan Awal
Pada awal pembelajaran peneliti meminta anak untuk duduk secara
circle time diawali dengan memberi salam kepada anak didik.
Selanjutnya membaca ikrar anak shaleh, doa belajat, doa untuk kedua
orang tua, syair rumahku, tepuk hari ini , nama-nama hari dan bulan.
Dilanjutkan dengan kegiatan mengabsen siswa dan memberi tahu
tema dan subtema yang akan dipelajari hari ini yaitu tentang pilot.

b) Kegiatan Inti
1. Peneliti mengajak peserta didik untuk bercerita tentang
pak pilot
2. Peneliti membuka pelajaran dengan terlebih dahulu
menyanyikan lagu tentang “pak pilot”.
3. Peneliti menyuruh anak menulis kan kata pak pilot.
4. Peneliti menggajak anak membacakan huruf yang terdapat
dalam gambar yaitu gambar pak pilot.
5. Peserta didik menulis namanya sendiri dilembar tugas.
c) Penutup
Pada akhir pembelajaran peneliti dan guru merefleksi kegiatan
mengenai tema pak pilot. Peneliti menutup pembelajaran dengan
berdoa bersama doa naik kendaraa, lagu selamat siang Bu, serta
sayonara.
d) Pengamatan /observasi
Pada tahap ini peneliti melakukan observasi terhadap pelaksanaan
tindakan dengan menggunakan lembar observasi peningkatan
kemampuan berbahasa anak sebagai mana yang peneliti lakukan
pada siklus sebelumnya. Dari hasil pengamatan pada siklus II ,
penenliti berkesimpulan bahwa pada siklus ini peserta didik sudah
terlihat aktif dalam mengikuti belajar mengajar menggunakan lagu
dan bernyanyi secara bergantiaan, kemudian peningkatan
kemampuan berbahasa yang dimiliki pun bertambah baik hal
tersebut terlihat ketika guru mengajak anak untuk bernyanyi pak
pilot secara bersamaan, mengurutkan gambar pesawat dari yang
terkecil ke yang terbesar, menulis nama sendiri lalu merekapun
menyambut dengan semangat dan tidak ada yang terlihat bosan
atau main sendiri lagi. Dengan adanya nyanyian yang di nyanyikan
secara bersama dan secara bergantian anak dapat lebih
meningkatkan kemampuan berbhasa nya. adapun hasilnya dapat
dilihat pada table berikukan.
Table 4.8 Hasil Siklus II
No Nama Indikator Skor
1 II III IV V
1 ANGS 4 4 4 4
4 20
2 ASM 4 4 4 4
4 20
3 DR 4 4 4 4
4 20
4 DRDP 4 4 4 4
4 20
5 EVS 4 4 4 4
4 20
6 FNR 4 4 4 4
4 20
7 FAE 4 4 4 4
4 20
8 HAA 4 4 4 4
4 20
9 HS 4 4 4 4
4 20
10 KA 3 3 3 3
3 15
11 MR 2 2 2 2
2 10
12 MNM 3 3 3 3
3 15
13 MZH 4 4 4 4
4 20
14 NRZ 4 4 4 4
4 20
15 NKR 4 4 4 4
4 20
16 RJK 4 4 4 4
4 20
17 SN 4 4 4 4
4 20
18 IR 4 4 4 4
4 20
19 VG 3 3 3 3
3 15
20 MAF 4 4 4 4
4 20
JUMLAH
75 75 75 75 75 375
Keterangan :

Jumlah anak :20

Anak yang belum berkembang tidak ada yaitu 0%

Anak yang mulai berkembang ada 1 yaitu 5%

Anak yang berkembang sesuai harapan ada 3 yaitu 10%

Anak yang berkembang sangat baik ada 17 yaitu 85%

Skor penilaian :

BB: Belum berkembang skor 1

MB:Mulai berkembang skor 2

BSH:Berkembang sesuai harapan skor 3

BSB:Berkembang sangat Baik skor 4

e) Refleksi
Hasil refeksi pada siklus II dapat dirinci sebagai berikut:
a. Dengan mengamati dan berinteraksi secara langsung dengan
objek, membuat semakin menambah wawasan dan
pengetahuan jauh lebih bermakna bagi anak
b. Minat dan motivasi anak dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran sudah semakin meningkat. Hal ini terlihat dari
antusias anak dalam menyanyikan kembali lagu yang telah di
ajarkan oleh guru. Rasa ingin tahu anak yang tinggi dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran dan dengan anak melihat dan
menyanyikan secara langsung menambah pengetahuan anak
serta, membuat anak senang dan tidak bosan.
c. Kepercayaan diri anak sudah terlihat berkembang dengan baik ,
hal ini terlihat dari anak sudah dapat menyanyikan lagu yang
telah diajarkan dengan baik.
C. Interpretasi Hasil Analisis Data
Berdasasarkan hasil penelitian dari kedua siklus tersebut dapat
terlihat adanya perkembangan cukup berarti. Hasil pengukuran melalui
penilaian tertulis menunjukkan adanya peningkatan minat dan semangat
anak dalam melakukan kegiatan pembelajaran sehingga penelitiaan ini
diakhiri pada siklus kedua dengan empat kali pertemuan di kelas B2
Taman kanak-kanak Nurul Huda Desa Suka Maju Kabupaten Muaro jambi
dapat dijumpai peningkatan presentase perkembangan yang cukup berarti.
Hal ini dapat terungkap dalam table.

PERBANDINGAN PRESENTASE PERKEMBANGAN


PESERTA DIDIK
Siklus Pertemuan Bb Mb Bsh Bsb Juml
rpph ke ah
anak
Pra siklus 12 60 4 20 4 20% 0 0 20
% %
Siklus 1 2 6 30 3 15 5 25% 6 30 20
% % %
Siklus 2 4 0 0% 1 5% 2 10% 17 85 20
%
Jumlah 100% 100% 100% 100%
presentase
90%
80%
70%
60%
50% PRA SIKLUS
40% SIKLUS 1
30% SIKLUS 2
20%
10%
0%
BB MB BSH BSB

Gambar hasil Presentase Prasiklus,Siklus 1, Siklus II

Pada siklus II Pun mengalami peningkatan yang sangat baik , dari


20 anak didik yang menunjukkan berkembang sangat Baik (BSB) pada
siklus satu tidak ada menjadi drastis 85%, berkembang sesuai harapan
BSH 20% Menjadi 10% dan Mulai berkembang (MB) dari 20% menjadi
5%, sedangkan Belum berkembang dari 60% menjadi 0%.
Berdasarkan analisis pada siklus 1 dan siklus II Maka dapat penulis
simpulkan bahwa metode benyanyi dapat peningkatan kemampuan
berbahasa anak usia dini. Dengan melalui bernyanyi secara bersama dan
bernyanyi secara bergantian anak dapat percaya diri untuk meningkatkan
kemampuan berbahasa dengan efektif.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya,
maka dapat disimpulkan bahwa melalui lagu atau nyanyian dapat
meningkatkan kemampuan berbahasa peserta didik di Taman Kanak-
kanak Nurul Huda Desa Suka Maju Kabupaten Muaro Jambi Hal ini dapat
dilihat dari penelitian yang menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan
berbahasa peserta didik yang mengalami peningkatan. Pada siklus I
peserta didik yang Belum Berkembang mempunyai nilai persentase 30%
sebanyak 6 anak, peserta didik yang Mulai Berkembang 15% sebanyak 3
anak, peserta didik yang Berkembang Sesuai Harapan 25% sebanyak 5
anak peserta didik yang Berkembang Sangat Baik mempunyai nilai
persentase 30% sebanyak 6 anak. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya siswa kurang aktif dan kurang fokus dalam menerima
pembelajaran.
Bedasarkan siklus II, peserta didik yang Belum Berkembang
mengalami jumlah yang sangat rendah dibanding pertemuan sebelumnya
0% artinya tidak ada anak yang Belum Berkembang, Mulai Berkembang
5% sebanyak 1 anak, Berkembang Sesuai Harapan 10% sebanyak 2 anak,
dan peserta didik yang Berkembang Sangat Baik mengalami peningkatan
yang bertambah dan dapat dikatakan berhasil karena telah sesuai dengan
indikator tingkat pencapaian yakni 85%. sebanyak 17 anak. Maka dapat
penulis simpulkan bahwa melalui Metode Bernyanyi dapat Meningkatkan
Kemampuan Berbahasa anak di Taman Kanak-kanak Nurul Huda Desa
Suka Maju Kabupaten Muaro Jambi.
B. SARAN
75
Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang telah dilakukan, maka
peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Kemampuan mengenal bahasa anak pada peserta didik dapat meningkat
dengan baik apabila dalam setiap pembelajaran menggunakan metode
yang bervariasi dan juga melalui kegiatan pengembangan yang menarik,
sebagai salah satu alternatif, yaitu melalui lagu atau nyanyian dapat
meningkatkan kemampuan berbahasa anak.
2. Dalam kegiatan pembelajaran peserta didik tidak hanya membutuhkan
kelengkapan sarana dan fasilitas dalam proses belajarnya, tetapi juga
membutuhkan suasana yang nyaman dan menyenangkan. Melalui lagu
atau nyanyian anak tidak hanya diam dan mendengarkan penjelasan guru,
tetapi dengan mengamati dan melihat langsung objek pembelajaran. Hal
ini dapat menambah pengetahuan anak
dan jauh lebih bermakna dibanding dengan anak yang hanya
mendengarkan penjelasan saja.
3. Diharapkan penelitian selanjutnya oleh guru atau peneliti di Taman Kanak
kanak Nurul Huda Desa Suka Maju Kabupaten Muaro Jambi meningkat
kan kemampuan berbahasa melalui lagu atau nyanyian atau menggunakan
metode lain yang bervariasi yang dapat Meningkatkan kemampuan
berbahasa anak.

C. PENUTUP
Dengan mengucap syukur Alhamdulilahiroobil‟alamin kepada
Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat-NYA, sehingga skripsi
ini dapat diselesaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Walaupun
demikian, peneliti menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan skripsi ini dimasa yang akan datang. Akhir
kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan
pembaca bagi umumnya. Atas segala kekhilafan peneliti mohon maaf
kepada Allah SWT mohon ampun.Aamiin Ya Robbal „alamiin.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur‟an dan Terjemahan : 2012


Adi D tilong, 2018 pintar memahami bahasa sikecil,(Yogyakarta;laknasa).

Helmawati, 2016. fakt0r-faktor yang memengaruhi perkembangan bahasa


anak. ( Bandung: Remaja rosdakarya).

https://memopeace.wordpress.com Karakteristik anak usia dini, 15/12/2018,


jam 3.00 waktu Indonesia barat,

Hurlock, ElizabethB(1978). Perkembangan Anak (jilid2 edisikeenam).


Jakarta: Erlangga.

https://littleprincesblog.wordpress.com Pungsi bernyanyi bagi anak


15/1/2019, jam 18.42 waktu indonesia barat.

https://www.maxmanroe.com Pengertian efektiitas, 07/03/2019, jam 12.00


waktu Indonesia barat.

https://www.wyethnutrition.co.id Tahap-tahap perkembangan bahasa,


15/12/2018, jam 4.00 waktu Indonesia barat.

http://pps.unj.ac.id/journal/jpud/article/view/245

Jamalus, Muhammad Fauziddin. 2014. Bermain,Becerita, dan menyanyi


secara islam. ( Bandung: Remaja rosdakarya)

Lexy J. Moeleong. Metodologi penelitian kualitatif (Bandung :Remaja


Rosdakarya,2010)

Mursid, 2015. Belajar dan pembelajaran paud ( Bandung: Remaja


rosdakarya).

Muhammad fauzuiddin. (2014). Pembelajaran paud bermain bercerita


dan menyanyi secara islami:Kediri : Remaja Rosda Karya.
Mursid. (2015). Belajar dan pembelajaran paud . bandung : PT.Remaja
rosda karya.

Novi Mulyani, 2018:15 Aspek perkembangan anak usia


dini,(Yogyakarta:Gava Media).

nakita.grid.id/read/022389/ Fakto penghambat perkembangan bahasa anak


17/12/2018, jam 11.00 waktu Indonesia barat.

pgsdberbagii.blogspot.com Manfaat Bernyanyi Pada Anak 18/12/2018, jam


11.30 waktu indonesia barat.

Santrock, John W.2007. Perkembangan Anak Jilit 1. Jakarta: Erlanggar

Suyadi, dkk (2013). Konsep Dasar Paud. Bandung: PT. Remaja


Rosdakatya

Trianto (2011) Panduan Lengkap Penelitian Penelitian Kelas. Jakarta: PT


Prima.

Wina Sanjaya. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung


yusuf (2017) pendidik anak dalam islam. Jakarta
LAMPIRAN
1. Kisi-kisi wawancara Guru

NO Pertanyaan Dari Peneliti Jawaban Dari Wali Kelas

(Elsa Dwi Riana) (Ibuk Desi Anggraini)

1. Bagaimana perencanaan -Perenanaan dalam persiapan


dalam persiapan pembelajraan di sekolah ini sudah
pembelajaran? dilakukan sebelum proses
pembelajaran dilakukan, adapun
perencanaan nya sebelum proses
pembelajaran dilakukan guru telah
persiapkan RPPH dan alat yang
akan di gunakan di dalam proses
pembelajaran.

2. Apa saja kegiatan yang -Kegiatan yang dilakukan di dalam


dilakukan di dalam proses proses pembelajaran yaitu kegiatan
pembelajaran? yang sesuai dengan RRPH yang
telah dibuat seperti, adanya
pembukaan, kegiatan inti, dan
penutip di dalam pembelajaran.

3. Apakah kegiatan dalam -kegiatan di dalam proses


proses pembelajaran sudah pembelajaran di sekolah ini sudah
mampu meningkatkan mulai mampu meningkatkan
kemampuan berbahasa anak? kemampuan berbahasa anak, tetapi
belum sepenuh nya.

4. Apakah kegiatan bernyanyi -iya kegiatan bernyanyi menurut


untuk meningkatkan saya bisa untuk meningkatkan
kemampuan berbahasa anak? kemampuan berbahasa anak, karena
dengan bernyanyi anak mau untuk
berbicara dari yang sebelum nya
gak mau berbicara dengan adanya
nyanyian anak tersebut mau untuk
berbicara dan lebih aktif.

5. Apakah penting kemampuan -menurut saya kemampuan


berbahasa bagi anak? berbahasa penting bagi anak,
karena dengan anak mampu dalam
berbahasa anak akan lebih mudah
untuk menyampaikan apa yang di
rasakan oleh anak tersebut.

6. Apa langkah yang digunakan -langkah yang digunakan untuk


untuk meningkatkan meningkatkan kemampuan
kemampuan berbahasa anak? berbahasa anak di antara nya ialah,
ajarkan anak berbahasa melalui
nyanyian atau cerita, jelaskan kata
dengan baik kepada anak, ajak anak
sering berbicara.

7. Apa media yang digunakan -menirut saya media yang


untuk meningkatkan digunakan untuk meningkatkan
kemampuan berbahasa anak? kemampuan berbahasa anak, bisa
dengan bercerita dengan
menggunakan boneka tangan,
dengan menggunakan lagu atau
nyanyian Dll.
DOKUMENTASI RISET
DOKUMENTASI RISET
Foto Kondisi Bangunan TK Nurul Huda

Foto Guru Kelas Sedang mengajar Prasiklus


Poto peneliti menggajar tahapan siklus 1

Foto guru sedang menjelaskan dan menggarahkan untuk anak agar ikut
berapartisipasi dalam lagu yang akan diajarkan.
foto peneliti sedang membimbing siswa/siswi dalam menyanyikan lagu
Foto keadaan siklus II

Anak menyanyikan lagu secara bersama


Anak menyanyikan lagu secara bergantian
Foto peneliti bersama siswa/siswi kelas B2 TK Nurul Huda desa suka maju

.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CIRRICULUM VITAE)
Pendidikan Formal :
1. SDN 44/VII Pematang Pauh Tamat : Tahun 2009
2. MTs Bangko Tamat : Tahun 2012

Nama : Elsa Dwi Riana


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tgl Lahir : Pematang Pauh /02 Juli 1996
Nama Ayah : Samsurial
Nama Ibu : Markiana
Anak Ke : Anak ke-2 dari 3 bersaudara
Alamat : Desa Pematang Pauh,
Kecematan. Jangkat Timur,
Kabupaten. Bangko, Provinsi.
Jambi.
Pekerjaan : Mahasiswa UIN STS Jambi
Alamat E-Mail : Elsadwiriana123@gmail.com

No Kontak : 081367182546
3. MAN Bangko Tamat : Tahun 2015
Pengalaman Organisasi : 1. Anggota HMI UIN STS JAMBI.
2. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)
PIAUD Tahun 2016/2017.

Motto Hidup : Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada


kemudahan.

Anda mungkin juga menyukai