Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahsan dan uraian yang telah diuraikan pada bab-

bab sebelumnya, maka pada bab ini penulis akan merumuskan suatu

kesimpulan sebagai berikut:

Peran Ketua Majelis Ta’lim Babul Khoir menjadi penting keberadaannya

di masyarakat Kelurahan Tanjung Raya. Yang dimana ketua atau pemimpin

menjadi penting yaitu sebagai contoh atau panutan dalam terciptanya

Ukhuwah Islamiyah dengan mempererat tali silahturomi. Peran Ketua Majelis

Ta’lim Babul Khoir berusaha untuk meningkatkan Ukhuwah Islamiyah

dengan beberapa metode yang digunakan dalam meningkatkan Ukhuwah

Islamiyah masyarakat Tanjung Raya seperti kajian Bi-Lisan (kajian ilmu

fiqh), bil-hal (dengan arisan dan koperasi simpan pinjam) yang kesemuanya

bertujuan mempererat persaudaraan dan saling percaya.

Terlihat saat ini masing-masing warga masyarakat memiliki satu kondisi

atau perasaan yang sama, baik suka maupun duka, baik senang maupun sedih.

Jalinan perasaan ini menimbulkan sikap timbal balik untuk saling membantu

bila salah satu warga mengalami kesulitan, dan sikap saling membagi

kesenangan kepada warga lainnya yang mengalami kesulitan, dan sikap

saling membagi kesenagan kepada warga lain bila salah satu warga

menemukan kesalahan.

75
76

Pada prosesnya Peran Ketau Majelis Ta’lim Babul Khoir membuat

program antara lain sebagai berikut tempat kajian Islam di masyarakat dan

pusat pengembangan dakwah serta mempererat ukhuwah Islamiyah di

masyarakat. Berikut beberapa faktor pendukung peningkatan ukhuwah

Islamiyah yaitu: salah satu faktor internal ialah faktor idiologi, masyarakat

menyadari bahwa mereka minimakan pengetahuan syariat dan ajaran agama

Islam dan Faktor eksternal ini ada dua pertama tetangga dan kedua

lingkungan.

Berikut penjabaran faktor penghambat peningkatan ukhuwah Islamiyah,

sebagai berikut: faktor internal kesadaran masyarakat tentang ukhuwah

Islamiyah yang sangat rendah dan faktor esternal (1) dominasi mata

pencaharian masyarakat, (2) awalnya banyak masyarakat yang bergabung

dalam Majelis Ta’lim Babul Khor namun karena banyaknya kesibukan warga

masyarakat yang berdagang jadi sedikit demi sedikit jamaah banyak yang

tidak aktif di majelis ta’lim, (3) heterogennya masyarakat.

B. Saran

Berdasarkan pada kesimpulan tersebut di atas, maka saran-saran penulis

sebagai berikut:

1. Kepada masyarakat jamaah masjid Tanjung Raya Kecamatan Pahoman

Kota Bandar Lampung harus meningkatkan kesadaran diri, serta para

jamaah Majelis Ta’lim Babul Khoir, sebaiknya lebih aktif mengikuti

pengajian ditengah kesibukan duniawi agar tingkat keilmuan bertambah,

terutama ilmu agama sebagai bekal di akhirat dan dunia


77

2. Kepada ketua dan pengurus Majelis Ta’lim Babul Khoir agar dapat

bekerja sama dengan masyarakat dan tokoh-tokoh setempat untuk

mengadakan kegiatan-kegiatan atau penyuluhan tentang ukhuwah

Islamiyah di Msyarakat Tanjung Raya.

3. Keberadaan Majelis Ta’lim sebagai lembaga non formal ditengah-tengah

masyarakat memberi dampak positif dalam meningkatkan ibadah maupun

meningkatkan pemahaman masyarakat tentang ilmu agama akan tetapi

jamaah Majelis Ta’lim Babul Khoir masih didominasi oleh kaum

perempuan dan sesekali dari kaum laiki-laki.

4. Kepada ketua metode kepemimpinan yang digunakan hedaknya

disampaikan lebih bervariasi dan tidak monoton (khusus dalam hal

musyawarah dan ide-ide kreatif) untuk bisa menarik minat jamaah yang

hadir maupun belum hadir agar bertambah banyak anggota yang ada .

Anda mungkin juga menyukai