Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGERTIAN, FUNGSI, JENIS DAN TUJUAN ORGANISASI


KEAGAMAAN

“Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi agama”

Dosen Pengampu : Drs. Yaqub, MA

Disusun oleh: Kelompok 8

Latifah Tamila (1119051000024


Cinta Al Islamiy 5)
Umi Jazilatul Khanifah (1119051000025
Magda Amelia 4)
(1119051000019
4)
(1119051000027
5)

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

1
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2021

2
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, hamdan syukron lillah, puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah
memberikan kami banyak sekali kenikmatan, mulai dari nikmat Iman, nikmat Islam, nikmat
sehat wal’afiat serta nikmat kesempatan, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul ”Pengertian, Fungsi, Jenis dan Tujuan Organisasi Keagamaan” disusun
dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sosiologi Agama

Shalawat seiring salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, suri tauladan
kita, Baginda Nabi Besar Muhammad Saw., beserta para keluarganya dan sahabatnya, hingga
akhir zaman dengan diiringi upaya meneladani akhlaknya yang mulia.

Semoga dengan adanya makalah ini, dapat menambah wawasan pengetahuan bagi
para pembaca mengenai Pengertian, Fungsi, Jenis dan Tujuan Organisasi Keagamaan.
Aamiin. Kami selaku tim penyusun makalah sangat mengharapkan masukan baik saran
maupun kritik yang membangun dari para pembaca agar menjadi bahan evaluasi selanjutnya.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga pembaca sekalian dapat mengambil
manfaat serta mengamalkannya dalam keseharian.

Ciputat,

Tim Penyusun

3
DAFTAR ISI

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Organisasi Islam di Indonesia merupakan sebuah fenomena yang menarik untuk
dipelajari, mengingat bahwa organisasi Islam merupakan representasi dari umat Islam
yang menjadi mayoritas di Indonesia. Hal ini menjadikan organisasi Islam menjadi
sebuah kekuatan sosial maupun politik yang diperhitungkan dalam pentas politik di
Indonesia. Dari aspek kesejarahan, dapat ditangkap bahwa kehadiran organisasi-
organisasi Islam baik itu yang bergerak dalam bidang politik maupun organisasi sosial
membawa sebuah pembaruan bagi bangsa, seperti kelahiran Serikat Islam sebagai cikal
bakal terbentuknya organisasi politik, Muhammadiyah, NU (Nahdlatul Ulama), Serikat
Dagang Islam, dan lain-lainnya pada prakemerdekaan membangkitkan sebuah semangat
pembaruan yang begitu mendasar di tengah masyarakat.
Di samping itu, terbentuknya berbagai organisasi ini memberikan akses terhadap
kesadaran untuk memperjuangkan nasib sendiri melalui instrumen organisasi yang
bersifat nasional. Di Sumatera Barat, terdapat dua organisasi besar yaitu Muhammadiyah
dan Persatuan Tarbiyah Islamiyah. Kedua organisasi besar ini berasal dari dua kubu yang
berbeda: Muhammadiyah mewakili kubu modernis yang berbasis urban/kota, pedagang
atau pegawai, sedangkan Persatuan Tarbiyah Islamiyah mewakili kubu tradisionalis
berbasis pedesaan, agraris, dan pesantren
Perkembangan organisasi keagamaan di indonesia memang sangat panjang dari
zaman sebelum kemerdekaan sampai pasca orde baru. Organisasi juga biasa dikenal
sebagai gerakan keagamaan, yang didefinisikan oleh Nottingham sebagai suatu usaha
terorganisasi untuk menyebarkan agama baru, atau intepretasi baru mengenai agama yang
sudah ada.

5
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian organisasi keagamaan menurut para pakar social ?
2. Apa saja fungsi organisasi keagamaan di Indonesia ?
3. Apa tujuan organisasi keagamaan di Indonesia ?
4. Apa saja Organisasi keagamaan di Indonesia ?

C. Tujuan
Makalah ini di buat bertujuan agar pembaca mengetahui pengertian, fungsi, tujuan
dan macam organisasi keagamaan beserta penjelasan yang mendalam menurut para pakar
ilmuan. Serta meningkatkan ilmu pengetahuan tentang social keagamaan di Indonesia
agar tidak salah pilih Organisasi yang berada di Indonesia.

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Organisasi Keagamaan

Pengertian lembaga atau organisasi keaagamaan menurut Emile Durkheim adalah


suatu sistem yang didalamnya terdapat praktek yang berhubungan dengan agama,
kepercayaan dan hal-hal suci yang berguna untuk mempersatukan umat.

Pengertian lembaga atau organisasi keaagamaan menurut Bruce J adalah lembaga


atau organisasi yang bertujuan untuk mengatur kehidupan manusia dalam beragama.
Fungsinya untuk pencarian identitas moral, memberikan tafsiran dan penjelasan serta
meningkatkan solidaritas kelompok.

Secara umum, organisasi agama adalah  organisasi yang dibentuk oleh umat
beragama dengan maksud untuk memajukan suatu kepentingan hidup beragama yang ada
didalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Organisasi keagamaan Islam merupakan kelompok organisasi yang terbesar


jumlahnya, baik yang memiliki skala nasional maupun yang bersifat lokal saja. Tidak kurang
dari 40 buah organisasi keagamaan Islam yang berskala nasional memiliki cabang-cabang
organisasinya di ibukota propinsi maupun ibukota kabupaten/kotamadya, seperti : Nahdlatul
Ulama (NU), Sarikat Islam (SI), Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI), Majelis Ulama
Indonesia (MUI), Gabungan Usaha Perbaikan Pendidikan Islam (GUPPI), Majelis Da‟wah
Islamiyah (MDI), Dewan Mesjid Indonesia (DMI), Ikatan Cendekiawan Muslim se Indonesia
(ICMI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII),
Aisyiah, Muslimat NU, dan sebagainya. Sedangkan organisasi keagamaan Islam yang
bersifat lokal pada umumnya bergerak di bidang da‟wah dan pendidikan seperti: Majelis
Ta‟lim, Yayasan Pendidikan Islam, Yayasan Yatim Piatu, Lembaga-Lembaga Da‟wah
Lokal, dan sebagainya.

Di samping itu, terbentuknya berbagai organisasi ini memberikan akses terhadap


kesadaran untuk memperjuangkan nasib sendiri melalui instrumen organisasi yang bersifat
nasional. Di Sumatera Barat, terdapat dua organisasi besar yaitu Muhammadiyah dan

7
Persatuan Tarbiyah Islamiyah. Kedua organisasi besar ini berasal dari dua kubu yang
berbeda: Muhammadiyah mewakili kubu modernis yang berbasis urban/kota, pedagang atau
pegawai, sedangkan Persatuan Tarbiyah Islamiyah mewakili kubu tradisionalis berbasis
pedesaan, agraris, dan pesantren. 1

B. Fungsi Organisasi Keagamaan

Pada masyarakat ini, agama merupakan salah satu aspek kehidupan semua kelompok
sosial. Akan tetapi, dalam perkembangan masyarakat, para spesialis agama dan magis tampil
lebih awal dan dalam masyarakat tuna aksara individualisme keagamaan juga ditemukan.
Lama-kelamaan tampillah organisasi yang fungsi utamanya adalah mengelola masalah
keagamaan. Organisasi keagamaan yang khusus ini umumnya dijumpai di masyarakat di
mana fungsi deferensiasi internal dan stratifikasi yang ditimbulkan oleh perkembangan
agama telah berkembang. Kehadiran organisasi keagamaan yang khusus demikian itu
menunjukkan salah satu aspek dari semakin meningkatnya pembagian kerja dan spesifikasi
fungsi yang merupakan atribut penting masyarakat perkotaan. Di dalam masyarakat
tradisional, kelompok sosial yang serupa memberikan kesempatan untuk memuaskan
kebutuhan ekspresif dan adaptif, sedang di masyarakat modern, organisasi untuk memenuhi
kebutuhan adaptif cenderung dibuat terpisah dari organisasi yang memberi jalan keluar bagi
kebutuhan yang ekspresif.2

Fungsi organisasi keagamaan pada umumnya adalah untuk: melestarikan,


menafsirkan, memurnikan, dan mendakwahkan agama.3 Di antaranya ada juga yang
berpendapat fungsi organisasi agama yaitu:

 Sebagai sebuah pedoman hidup umat beragama


 Sebuah sumber kebenaran
 Sebagai yang mengatur tata cara hubungan antara manusia sama manusia dan manusia
dengan Tuhan
 Sebagai tuntunan prinsip benar dan salah
1
http://eprints.ums.ac.id/29037/2/01_BAB_I.pdf
2
http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/28/jtptiain-gdl-s1-2006-nanalaksan-1389-bab4_410-8.pdf
3
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131862252/pendidikan/AGAMA+DAN+ORGANISASI+KEAGAMAAN.pdf

8
 Pedoman pengungkapan perasaan persaudaraan didalam suatu agama yang mewajibkan
berbuat baik terhadap sesama manusia
 Menjadi pedoman keberadaan yang pada hakikatnya makhluk hidup didunia adalah
ciptaan tuhan
 Sebagai pedoman buat rekreasi dan hiburan. Dalam mencari kepuasan batin melalui
rekreasi dan hiburan, tidak melanggar kaidah-kaidah agama.
 Sebagai pedoman keyakinan manusia melakukan perbuatan baik harus selalu disertai
dengan suatu keyakinan bahwa perbuatannya adalah kewajiban dari Tuhan dan yakin
perbuatannya akan mendapatkan pahala, walaupun perbuatannya sekecil apapun.
 Sebagai pengungkapan perasaan nilai keindahan manusia yang cenderung menyukai
keindahan
 Sebagai pedoman kebenaran yang pada hakikatnya makhluk hidup di dunia merupakan
ciptaan tuhan.

C. Tujuan organisasi keagamaan


 Untuk meningkatkan kualitas hidup beragama setiap umat.
 Untuk masyarakat mengetahui lebih dalam tentang keagamaan.

 Berusaha meningkatkan kesejahteraan manusia pada umumnya dan umat beragama yang
di khususkan
 Pembinaan dan penyiapan generasi muda agar bisa menjadi pemimpin masyarakat,
agama, dan bangsa yang adil dan makmur
 Peningkatan pendidikan dan peningkatan yang berlandaskan agama.

D. Jenis-jenis organisasi agama

Indonesia adalah negara dengan masyarakatnya beragam (plural) yang majemuk dan
multikultural, sehingga Indonesia memiliki 6 (enam) agama yang diakui, yaitu Kristen
Protestan, Islam, Kristen Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu Cu.

Tiap-tiap agama tersebut memiliki komunitas dan organisasi-organisasi yang dibentuk


oleh masing-masing para penganut agama tersebut untuk dapat berbaur disegala bidang, dari

9
bidang pendidikan, sosial, politik, budaya, serta dalam memperkuat pemahaman atau keyakinan
tiap-tiap penganut agama. Organisasi-organisasi keagamaan yang ada di Indonesia antara lain :

1. Islam : Majelis Ulama Indonesia (MUI)

MUI atau Majelis Ulama Indonesia adalah Lembaga Swadaya Masyarakat yang
mewadahi ulama, zu’ama, dan cendikiawan Islam di Indonesia untuk membimbing,
membina dan mengayomi kaum muslimin di seluruh Indonesia. Majelis Ulama Indonesia
(MUI) dipandang sebagai lembaga paling berkompeten dalam pemberian jawaban
masalah sosial keagamaan (ifta) yang senantiasa timbul dan dihadapi masyarakat
Indonesia.4 Oleh karena itu, fatwa yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia
diharapkan dapat diterima oleh seluruh kalangan dan lapisan masyarakat, serta
diharapkan pula dapat menjadi acuan pemerintah dalam pengambilan kebijaksanaan.

Tujuan dari Majelis Ulama Indonesia adalah menggerakkan kepemimpinan dan


kelembagaan Islam yang dinamis dan efektif sehingga mampu mengarahkan dan
mendorong umat Islam untuk melaksanakan akidah Islamiyah, membimbing umat dalam
menjalankan ibadat, menuntun umat dalam mengembangkan muamalah, dan menjadi
panutan dalam mengambangkan akhlak karimah untuk mewujudkan masyarakat yang
aman, damai, adil, dan makmur rohaniyah dan jasmaniyah yang diridhoi Allah SWT.
Sedangkan fungsi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) adalah :

1) Sebagai wadah musyawarah para ulama, zu‟ama dan cendikiawan muslim dalam
mengayomi umat dan mengembangkan kehidupan yang islami, demokratis,
akomodatif, dan aspiratif.
2) Sebagai wadah silaturahim para ulama, zu‟ama dan cendikiawan muslim untuk
mengembangkan dan mengamalkan ajaran Islam dan menggalang ukhwah
islamiyah.
3) Sebagai wadah yang mewakili umat Islam dan hubungan serta konsultasi antar
umat beragama.
4) Sebagai pemberi fatwa kepada umat Islam dan pemerintah, baik diminta maupun
tidak diminta

4
Tim Penyusun, Pedoman Penyelenggaraan Organisasi Majelis Ulama Indonesia (Jakarta: Majelis Ulama Indonesia,
2010), h. 45.

10
Peran MUI sebagai wadah masyarakat dalam menyalurkan masalahmasalah
keagamaan yang masih samar adalah sebagai berikut :

1) Sebagai pewaris tugas-tugas para Nabi (warasat al-Ambiya)


2) Sebagai pemberi fatwa
3) Sebagai pembimbing dan pelayanan umat (Ri-ayat khadim al-ummah)
4) Sebagai gerakan Islah wa at-Tajdid
5) Sebagai penegak Amar Makruf Nahi Mungkar.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) adalah salah satu lembaga pemerintah yang
menangani urusan agama. Selain MUI, Kantor Urusan Agama (KUA) juga 2 merupakan
satu dari lembaga pemerintah yang menangani agama, lebih spesifiknya mengenai
administrasi pernikahan dan perceraian. Selain dari MUI dan KUA yang dinaungi
Negara, banyak institusi bukan pemerintah yang menangani seputar agama, salah satunya
Dewan Kemakmuran Mesjid (DKM). Tidak hanya institusi, Organisasi Masyarakat
(ORMAS) yang bergerak di bidang keagamaan juga telah banyak lahir di Indonesia,
diantaranya Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persatuan Islam (PERSIS), Hizbut
Tahrir Indonesia (HTI), Front Pembela Islam (FPI), Majelis Rasulullah dan lain
sebagainya.

2. Kristen : Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI)


Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia – PGI (bahasa Inggris: Council of
Churches in Indonesia (CCI); dulu disebut “Dewan Gereja-gereja di Indonesia” – DGI
didirikan pada 25 Mei 1950 di Jakarta sebagai perwujudan dari kerinduan umat Kristen di
Indonesia untuk mempersatukan kembali Gereja sebagai Tubuh Kristus yang terpecah-
pecah. Karena itu, PGI menyatakan bahwa tujuan pembentukannya adalah “mewujudkan
Gereja Kristen Yang Esa di Indonesia.
PGI memiliki peran ya itu Untuk mengatur, dan menjadi wadah perlindungan
hukum bagi Gereja-Gereja di Indonesia.5
3. Katolik : Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI)

5
https://www.dosenpendidikan.co.id/lembaga-agama/#google_vignette (diakses tanggal 26 April 2021)

11
Konferensi Waligereja Indonesia (KWI atau Kawali) adalah organisasi Gereja
Katolik yang beranggotakan para Uskup di Indonesia dan bertujuan menggalang
persatuan dan kerja sama dalam tugas pastoral memimpin umat Katolik Indonesia.
4. Hindu : Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI)

Parisada Hindu Dharma Indonesia (disingkat PHDI) adalah majelis organisasi


umat Hindu Indonesia yang mengurusi kepentingan keagamaan maupun sosial. PHDI
yang awalnya bernama Parisada Hindu Dharma Bali ini didirikan di pada tahun 1959
untuk memperjuangkan agar agama Hindu menjadi agama yang diakui di Indonesia. Pada
tahun 1964, nama organisasi ini diubah menjadi Parisada Hindu Dharma Indonesia, yang
mencerminkan upaya-upaya selanjutnya untuk mendefinisikan Hindu tidak hanya sebagai
kepentingan Bali tetapi juga nasional. Pengurus Pusat PHDI berkedudukan di Jakarta.

5. Buddha : Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi)

Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) adalah wadah kebersamaan


organisasi umat Buddha Indonesia yang terdiri dari Majelis-Majelis Agama Buddha,
Lembaga Keagamaan Buddha, Dewan Sangha, Badan Kehormatan dan Wadah
Kemasyarakatan yang bernapaskan Agama Buddha.

6. Khonghucu : Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin)


Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (disingkat MATAKIN) adalah
sebuah organisasi yang mengatur perkembangan agama Khonghucu di Indonesia.
Organisasi ini didirikan pada tahun 1955. Keberadaan umat beragama Khonghucu beserta
lembaga-lembaga keagamaannya di Nusantara atau Indonesia sudah ada sejak berabad-
abad yang lalu, bersamaan dengan kedatangan perantau atau pedagang-pedagang
Tionghoa ke tanah air. Mengingat sejak zaman Sam Kok yang berlangsung sekitar abad
ke-3 Masehi, Agama Khonghucu telah menjadi salah satu di antara Tiga Agama Besar di
China waktu itu; lebih-lebih sejak zaman dinasti Han, atau tepatnya tahun 136 sebelum
Masehi telah dijadikan Agama Negara.6

6
https://arsipindonesia.org/nl/zoeken?
mivast=50000&mizig=190&miadt=50000&miaet=14&micode=ORGANISASI&minr=1032393&milang=nl&misort=pla
%7Casc&miview=ldt (diakses tanggal 18 April 2021)

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara umum, organisasi agama adalah  organisasi yang dibentuk oleh umat
beragama dengan maksud untuk memajukan suatu kepentingan hidup beragama yang
ada didalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Fungsi organisasi
keagamaan pada umumnya adalah untuk: melestarikan, menafsirkan, memurnikan,
dan mendakwahkan agama.

Tujuan organisasi keagamaan Untuk meningkatkan kualitas hidup beragama


setiap umat.Untuk masyarakat mengetahui lebih dalam tentang keagamaan.Berusaha
meningkatkan kesejahteraan manusia pada umumnya dan umat beragama yang di
khususkanPembinaan dan penyiapan generasi muda agar bisa menjadi pemimpin
masyarakat, agama, dan bangsa yang adil dan makmur.Peningkatan pendidikan dan
peningkatan yang berlandaskan agama.

Indonesia adalah negara dengan masyarakatnya beragam (plural) yang


majemuk dan multikultural, sehingga Indonesia memiliki 6 (enam) agama yang
diakui, yaitu Kristen Protestan, Islam, Kristen Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu
Cu.

Islam : Majelis Ulama Indonesia (MUI),(Nahdlatul Ulama (NU),


Muhammadiyah, Persatuan Islam (PERSIS), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Front
Pembela Islam (FPI), Majelis Rasulullah dan lain sebagainya., Kristen: Persekutuan
Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Hindu : Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI),
Buddha : Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), Khonghucu : Majelis Tinggi
Agama Khonghucu Indonesia (Matakin)

13
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.ums.ac.id/29037/2/01_BAB_I.pdf

http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/28/jtptiain-gdl-s1-2006-nanalaksan-1389-bab4_410-8.pdf

http://staffnew.uny.ac.id/upload/131862252/pendidikan/AGAMA+DAN+ORGANISASI+KEAGAMAAN.pdf

Tim Penyusun, Pedoman Penyelenggaraan Organisasi Majelis Ulama Indonesia (Jakarta: Majelis Ulama Indonesia,
2010), h. 45

https://www.dosenpendidikan.co.id/lembaga-agama/#google_vignette (diakses tanggal 26 April 2021)

https://arsipindonesia.org/nl/zoeken?
mivast=50000&mizig=190&miadt=50000&miaet=14&micode=ORGANISASI&minr=1032393&milang=nl&misort=pla
%7Casc&miview=ldt (diakses tanggal 18 April 2021)

14

Anda mungkin juga menyukai