Anda di halaman 1dari 12

PERAN MAJELIS TA’LIM NURUL SYABAB

DALAM MENUMBUHKAN SIKAP KEAGAMAAN


REMAJA
(Studi kasus pada Majelis Ta’lim Nurul Syabab )

SEMINAR PROPOSAL

Akbar Setiawan
NIM : 172100249

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


STAI AL-AQIDAH AL-HASYIMIYAH JAKARTA

2021 M/ 1442 H
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya semua aspek yang ada pada kehidupan manusia

dimuka bumi ini telah diatur oleh syari’at agama islam. Baik dari

hubungan dan sikap kita kepada Allah SWT, kepada manusia maupun

kepada yang lainnya. Akan tetapi akibat dari kemajuan teknologi pada

sekarang ini, banyak dari kita yang melupakan masalah syari’at islam.

Sehingga tidak dapat kita pungkiri lagi, salah satu dari penyebab

kehancuran dan kemunduran islam adalah ketika sebagian dari perilaki

umatnya tidak sesuai dengan ajaran dan aturan yang telah ditetapkan

oleh agama.

Akibat dari berkembangnya kemajuan teknologi sekarang ini,

banyak dari kalangan muda yang krisis terhadap akhlak. Baik akhlak

remaja kepada orang tua, guru, maupun kepada orang disekitarnya.

Banyak dari mereka yang tidak mematuhi nirma-norma yang terdpat

dalam ajaran islam. Sehingga banyak sekali muncul kasus-kasus

kenakalan yang dilakukan oleh remaja seperti melakukan pergaulan

bebas, tawuran antar remaja, menggunakan obat-obatan terlarang dan

hal lainnya yang seharusnya tidak dilakukan oleh mereka.

Pada dasarnya peran keluargalah yang merupakan wadah awal

untuk menanamkan ajaran islam. Pendidikan islam yang dilakukan oleh

orang tua akan berpengaruh pada perilaku remaja. Selanjutnya, sekolah.

Banyak sekolah yang telah memberikan pembelajaran agama islam.


Akan tetapi pendidikan agama yang diberikan disekolah belumlah

memenuhi kebutuhan rohani para remaja pada saat ini. Mengingat

pendidikan agama yang diberikan sekolah hanyalah 2-3 jam pelajaran

saja. Sehingga perlu dari mereka untuk memperdalam ajaran agama

islam diluar sekolah yaitu pada lembaga nonformal seperti majelis

ta’lim.

Majelis ta’lim adalah suatu lembaga pendidikan agama islam non-

formal. Dimana majelis ta’lim dijadikan wadah untuk memperdalam

ilmu agama islam. Pendidikan agama-lah yang memiliki peran penting

bagi remaja karena dapat berpengaruh pada sikap, emosi, persepsi

bahkan perilakunya. Maka untuk itu para remaja memerlukan

bimbingan dan tuntunan, karena makin berkurangnya eksistensi majelis

ta’lim dilingkungan masyarakat sebab perkembangan zaman sekarang

ini. Nilai-nilai ajaran agama diharapkan dapat mengisi kekosongan batin

mereka dan nilai-nilai ajaran agama juga diharapkan dapat mendorong

remaja untuk mengembangkan kemampuan intelektualnya secara

optimal.

Fungsi dan tujuan dari pembelajaran agama adalah untuk

mengembangkan religiusitas pada remaja. Namun pada kenyataannya,

pembelajaran agama islam di pendidikan formal masih sangat terbatas

oleh waktu. Hal ini yang menyebabkan banyak dari kalangan remaja

yang masih kurang memahami tentang pendidikan agama islam. Oleh

karena itu, Adanya majelis ta’lim sangat berperan penting dalam

menguatkan pemahaman remaja terhadap pendidikan agama islam.


Kehadiran majelis ta’lim cukup berarti bagi upaya penanaman

kesadaran beragama dan kesadaran bermasyarakat. Berkat adanya

majelis ta’lim itu dapat diperoleh tambahan pelajaran tentang ilmu

agama, wejangan dan nasihat keagamaan serta dibina sikap saling

bekerja sama, bahu membahu dan yang lebih penting lagi yaitu dapat

memupuk ukhuwah islamiyah.1 Lembaga majelis ta’lim ini berperan

dalam menanamkan akhlak yang luhur, meningkatkan kemajuan ilmu

pengetahuan dan keterampilan jamaahnya, serta memberantas

kebodohan umat agar dapat memperoleh kehidupan yang bahagia dan

sejahtera serta diri dan oleh Allah SWT.

Keberadaan Mejelis Ta’lim dengan segala aktivitasnya di

Indonesia dapat dikatakan sebagai fenomena yang unik, selain

merupakan produk dan hasil dari kebudayaan dan peradaban yang telah

dicapai oleh umat Islam di abad modern ini.2 Lembaga ini juga berakar

dari gerakan dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dahulu.

Bahkan Majelis Ta’lim telah memberikan makna tersendiri dalam

dakwah dan pengembangan masyarakat serta menjadi salah satu bentuk

dan cara dalam melakukan sosialisasi, internalisasi, ekternalisasi ajaran

Islam.

Secara historis didirikannya Majelis Ta’lim dalam masyarakat

didasari oleh sebuah kesadaran kolektif umat Islam tentang betapa

pentingnya menuntut Ilmu Agama dalam kehidupan sehari-hari yang

dilakukan secara terorganisir, teratur dan sistematik.

1
Setyaningsih, 2015
2
Hamid, 2020
Sebagaimana firman Allah dalam Q.S At-Taubah/9:122,

terilhami oleh tugas mulia dari setiap Nabi dan Rosul (Q.S Al-

Baqoroh/2:129) dan Sabda Rasullullah SAW :

ٌ‫ضةٌ َعلَى ُك ِل ْالم ْسلِ ٍم َو ال ُم ْسلِ َمة‬


َ ‫طَلَبُ ْال ِع ْل ِم فَ ِر‬

Artinya : “ Menuntut ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim

dan muslimat” (HR. Buchori-Muslim).

Majelis Ta’lim sebagai salah satu bentuk wadah atau lembaga

pendidikan Islam, seperti lembaga pesantren atau lembaga– lembaga

keagamaan lain. Kegiatan Majelis Ta’lim yang merupakan wadah juga

efektif dan efesien dalam menyampaikan pesan–pesan agama Islam.

Majelis Ta’lim sangat perlu bagi remaja pada era globalisasi saat ini, guna

untuk membentuk sikap keagamaan yang lebih baik, mengajak dan

merangkul remaja dalam mengikuti kegiatan keagamaan.

Majelis Ta’lim bertujuan untuk mengajak, dan memberikan

dampak positif bagi remaja agar tidak terjerumus dalam hal-hal yang

negatif, memotivasi mereka untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan

keagamaan, serta melatih sikap remaja agar lebih baik, dengan harapan

mampu menumbuhkan sikap keberagamaan remaja. Maka peneliti tertarik

melakukan penelitian dengan judul “Peran Majelis Ta’lim Nurul Syabab

Dalam Menumbuhkan Sikap Keagamaan Remaja”. Oleh karena itu,

Majelis Ta’lim Nurul Syabab sebagai tempat untuk mempelajari dan

memperdalam ajaran Pendidikan Agama Islam. Di Majelis Ta’lim Nurul

Syabab santrinya tidak terbatas umur mulai dari anak-anak, remaja hingga

orang tua. Namun, yang menjadi fokus dalam penelitian ini hanya santri

remaja.
Di Majelis Ta’lim Nurul Syabab santri belajar membaca tahlil dan

ratib, Membaca kitab maulid Adh- Dhiyaul’lami karangan Al-Habib Umar

bin Muhammad bin Salim bin Hafidz bin Syekh Abu Bakar bin Salim,

mengaji Kitab-kitab seperti di pondok pesantren. Fokus Majelis Ta’lim

Nurul Syabab yaitu agar santri nantinya bisa mengamalkan ilmunya dalam

kehidupan sehari-hari serta bisa berperilaku baik di dalam kehidupan

bermasyarakat.

Keberadaan Majelis Ta’lim tersebut belum sepenuhnya efektif

menjadi pusat kegiatan keagamaan, karena masih banyak santri yang

kurang disiplin ketika berada di Majelis Ta’lim.

Oleh karena itu, penulis mencoba mengkaji sejauh mana peran

Majelis Ta’lim Nurul Syabab dalam meningkatkan keagamaan remaja.

B. Identifikasi masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas,

permasalahan yang dapat dikaji dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Akibat dari berkembangnya teknologi sekarang ini sebagian

dari kalangan remaja di majelis ta’lim Nurul Syabab mulai

melupakan ajaran dan syariat agama islam.

2. Kurang selektifnya para remaja dalam menyerap berbagai

informasi dari berkembangnya teknologi.

3. Kesadaran akan pentingnya akhlak dan keagamaan dalam

dirinya masih kurang.

4. Kurangnya pembinaan akhlak sehingga mudah untuk

membentuk perilakiu yang negatif pada remaja.


C. Pembatasan masalah

Agar proposal yang penulis susun tertera dengan baik dan

berhubungan dengan judul maupun temanya, maka perlu dijelaskan

bahwa kegiatan majelis ta’lim yang menjadi pembahasan dalam

penelitian ini adalah, “ Kurangnya efektivitas peran majelis ta’lim Nurul

Syabab dalam menumbuhkan sikap keagamaan remaja”.

D. Perumusan masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka penulis merumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana peran majelis ta’lim Nurul Syabab dalam menumbuhkan

sikap keagamaan pada remaja ?

2. Apa saja kendala yang dihadapi majelis ta’lim Nurul Syabab dalam

pembentukan sikap keagamaan remaja serta solusi menghadapinya ?

E. Tujuan dan manfaat penelitian

Berdasarkan pada identifikasi masalah, pembatasan masalah serta

perumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan dan manfaat untuk :

1. Tujuan penelitian

a. Untuk membuktikan sikap keagamaan remaja di majelis ta’lim

Nurul Syabab.

b. Untuk memaksimalkan peran majelis ta’lim Nurul Syabab dalam

menumbuhkan sikap keagamaan remaja.


2. Manfaat penelitian

a. Diharapkan mampu memberikan pengaruh positif bagi pangasuh

dan santri majelis ta’lim Nurul Syabab.

b. Diharapkan mampu memberikan motivasi kepada santri majelis

ta’lim Nurul Syabab dalam menumbuhkan sikap yang baik sesuai

ajaran agama islam.

c. Untuk peneliti diharapkan mampu menambah wawasan dan

pengetahuan dalam melakukan penelitian mengenai peran majelis

ta’lim Nurul Syabab dalam menumbuhkan sikap keagamaan

remaja.
F. Penelitian terdahulu yang relevan

Tempat/tahun/
No. Judul Penulis Persamaan Perbedaan
Jenis

1. PERAN Ayu Magelang, Sama-sama Cara


MAJELIS
TAKLIM Agustina 2019-09-23 meneliti tentang penulisan
DALAM
MENINGK Dwi
meningkatkan dan isi
ATKAN
RELIGIUSI Rahmawa
TAS sikap dan materi
REMAJA ti
(STUDI religiusitas yang
KASUS
MAJELIS pada remaja berbeda
TAKLIM
KI AGENG
SELO DI
DESA
SAWANG
ARGO
KECAMAT
AN
SALAMAN
KABUPAT
EN
MAGELA
NG)
2 DI KELURAHAN Siti Mutiah Batu ceper, Sama-sama Isi materi
BELENDUNG,
. Tangerang, meneliti dan
BATU CEPER
TANGERANG. 2006–06– tentang tempat
PERANAN
12 meningkatkan penelitian
MAJELIS TA'LIM
AL-MUJAHIDIN sikap dan yang
DALAM
religiusitas berbeda
PEMBENTUKAN
SIKAP pada remaja
KEAGAMAAN
REMAJA.
3 NUR INDAH SARI, Lili Nur Indah Bengkulu, Sama-sama Isi materi
L. I. L. I.
. Sari 2019-04-02 meneliti dan
(2018). PERANAN
MAJELIS TAKLIM tentang tempat
NURUL IKHSAN
meningkatkan penelitian
DALAM
PEMBENTUKAN sikap dan yang
SIKAP
religiusitas berbeda
KEAGAMAAN
REMAJA DI DESA pada remaja
BATURAJA
KECAMATAN
PONDOK
KUBANG
KABUPATEN
BENGKULU
TENGAH (Doctoral
dissertation, IAIN
Bengkulu).
4 MUSTAQIM, M. Mustaqim Pacitan, Sama-sama Isi materi
(2016). PERAN
. 2016-05-28 meneliti dan
MAJLIS TA’LIM
NURUL tentang tempat
MUSTHOFA
meningkatkan penelitian
TERHADAP
SIKAP sikap dan yang
KEAGAMAAN
religiusitas berbeda
REMAJA DESA
NGRECO pada remaja
KECAMATAN
TEGALOMBO
KABUPATEN
PACITAN (Doctoral
dissertation,
Universitas
Muhammdiyah
ponorogo).
5 DefiWidyaningrum, Defi Kudus, Sama-sama Isi materi
S. (2018). PERAN
. Widyaningru 2020-06-02 meneliti dan
MAJELIS TAKLIM
NAHDHOTUL m tentang tempat
NISA DALAM
meningkatkan penelitian
MENUMBUHKAN
SIKAP sikap dan yang
KEBERAGAMAAN
religiusitas berbeda
REMAJA DI DESA
TEMULUS pada remaja
MEJOBO
KUDUS (Doctoral
dissertation, IAIN
KUDUS).

Tabel 1.1
G. Sistematika penulisan

Agar penulisan proposal skripisi ini lebih sistematis. Maka proposal ini di

susun:

- Bab 1 pendahuluan penulisan akan memaparkan tentang latar belakang

masalah, rumusuan masalah dan pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat

penelitian, Penelitian terdahulu yang relevan dan sistematik penelulisan.

- Bab II Kajian teori penulis akan memaparkan tentang peran majelis ta’lim

Nurul Syabab dalam menumbuhkan sikap keagamaan remaja.

- Bab III Penulis akan memaparkan Jenis dan metode Penelitian, Tempat

Penelitian dan Waktu Penelitian, Data dan Sumber Data, Prosedur

Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, dan Pemeriksaan Keabsahan Data.

Anda mungkin juga menyukai