PENDAHULUAN
peningkatan yang mencolok dalam kehidupan beragama. Salah satu hal yang paling
untuk membawa kembali orang Islam pada ajaran sucinya yaitu syariah Islam
syariah (Al-Quran dan Sunnah) secara ketat dalam seluruh aspek kehidupan
berfungsi sebagai koreksi terhadap agama yang sudah mapan dan mengarah
dan menghidupkan kembali isi ajaran asli agama (Kamaruddin, 2011: 434) .
semua kalangan khususnya umat muslim sekarang ini adalah Jamaah Tabligh.
pemahamannya yang tidak sama dengan kelompok keagamaan yang umum. Dalam
Nufur, setelah pendirinya membuka jalan tabligh yang menjadi cara dalam
berdakwah. Pendiri Jamaah Tabligh ini adalah Muhammad Ilyas Bin Syekh
Deoband. Sekolah ini merupakan sekolah terbesar untuk pengikut Imam Hanafi di
anak Benua India yang didirikan pada tahun 1293 H/1867 M (Mukhlis, 2011: 10).
propinsi dan tanah air, masuk kawasan transmigrasi dan penjara. Ada di Aceh,
sejak tahun 1980. Untuk saat ini pusat dakwah Jamaah Tabligh berada di Desa Cot
Goh yaitu sebuah desa yang termasuk dalam Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh
Besar. Di Desa Cot Goh ini sistem koordinasi Jamaah Tabligh, dijalankan untuk
seluruh jamaah di seantero Aceh. Pada setiap malam jumat diadakan pertemuan
yang dihadiri oleh semua jamaah yang mungkin menghadirinya. Pertemuan itu
dikenal dengan uzlah, yakni pengasingan diri untuk beribadah kepada Allah dan
khusunya, dipimpin oleh seorang amir. Sedangkan di bawah amir terdapat Faisalah.
khususnya yang ada di Aceh memiliki model pembagian wilayah sendiri yang
berbeda dengan wilayah geografis Pemda Aceh. Untuk wilayah Banda Aceh dan
struktur terendah dalam organisasi Jamaah Tabligh yang berpusat di Desa Cot Goh
Desa Cot Goh, Montasik, Aceh Besar, sebagai pusat dakwah Jamaah
Tabligh di seluruh Aceh. Pada setiap kamis malam diadakan pertemuan yang
dihadiri oleh semua jamaah wilayah Kutaraja. Pertemnuan itu dikenal dengan
uzlah, yakni pengasingan diri untuk beribadah kepada Allah dan belajar berbagai
materi pelajaran agama. Pelaksanaan ajaran agama, terutama dalam hal ibadah,
ibadah kepada Allah, bukan hanya ibadah wajib, namun juga ibadah sunat sebanyak
mungkin.
Jamaah Tabligh percaya bahwa dengan ibadah inilah mereka akan dekat
dengan Allah dan Allah akan memberikan segalanya kepada hamba tersebut.
Salah satu aktifitas dakwah yang dilakukan oleh jamah adalah khuruj. Khuruj
berdakwah dan menebarkan ajaran Islam sebagaimana yang mereka yakini. Khuruj
dibagi tiga, berdasarkan lamanya waktu yang dibutuhkan. Khuruj tiga hari,
dilakukan selama tiga hari di mushalla di luar mushalla asalnya. Jamaah dari
musalla yang satu datang ke mushalla lain untuk menjadi dai dan menyampaikan
metode tersendiri, yang jika kita perhatikan berbeda dengan metode yang dilakukan
untuk kemuslihatan umat. Hal ini kiranya perlu diadakan sebuah penelitian
di Aceh, kiranya perlu juga diadakan suatu penelitian yang khusus. Hal ini menarik,
dakwahnya. Hal yang menarik dari kelompok ini juga terlihat dari ciri-ciri khas
memelihara jenggot bagi laki-laki, memakai cadar bagi perempuan) yang agak
kelihatan asing bagi masyarakat Aceh terutama dari kalangan pengikut ulama
dayah. Selain itu, organisasi Jamaah Tabligh ini juga sudah memiliki badan
Garot ini tidak hanya di dominasi oleh para jamaah laki-laki, melainkan juga
memiliki tempat tersendiri yaitu di rumah Ummi Rahti. Di tempat ini berbagai
samadiyah, membaca surat Yasin, tasbih dan amalan-amalan lainnya. Para jamaah
ini berdatangan dari berbagai kabupaten seperti Aceh Besar, Banda Aceh, Pidie,
Aceh Timur dan bahkan ada juga yang berasal dari daerah Barat dan Selatan.
Para mubaligh Jamaah Tabligh yang ada di Desa Lamme Garot ini juga
sering didatangi oleh pembesar-pembesar jamaah yang berasal dari luar negeri,
septi India dan Arab. Kedatangan mereka biasanya sengaja diundang oleh
bulan atau tahunnya. Keberadaan pengikut Jamaah Tabligh di Desa Lamme Garot
beberapa perubahan dalam bidang adat dan budaya, seperti acara kenduri saat
Desa Lamme Garot (Cot Goh) Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar,
1980-2015.
1.2 Rumusan Masalah
Lamme Garot (Cot Goh) Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar, 1980-
sebagai berikut:
1.6 Hipotesis
dasar untuk penelitian lebih lanjut. Hipotesis mengatur dan memberikan arah
1.7.1 Perkembangan
terbuka atau membentang; menjadi besar, luas, dan banyak, serta menjadi
sebagainya.
1.7.2 Komunitas
Secara bahasa Jamaah tabligh berasal dari bahasa Arab. Kata jamaah
Islam dengan tujuan mengajak seluruh orang Islam agar melakukan ibadah
dkk, 2011:2).
Dalam sistematika penulisan ini nanti, penulis akan membagi ke dalam lima
Lamme Garot (Cot Goh) Kecamatan Montasik, Kabupaten Aceh Besar pada
khususnya.
penelitian, lokasi dan waktu penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis
data.
Bab IV menguraikan secara rinci tentang hasil penelitian tentang
Kecamatan Montasik, Kabupaten Aceh Besar, 1980-2015, yang terdiri dari sejarah
masuk dan berkembangnya komunitas Jamaah Tabligh di Desa Lamme Garot (Cot
Goh) Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar, aktivitas Jamaah Tabligh dalam
Bab V merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran-
TINJAUAN PUSTAKA
dikatakan bahwa Jama'ah Tabligh adalah Jama'ah Islam, yang sumber ajaran
Waal Jama'ah. Jama'ah ini banyak dipengaruhi ajaran tasawuf dan tarqat, seperti
Tarqat Justiyah di India, yang dibangun oleh Abu Ahnad Abdal Al Jasti. Di antara
diambil dari Jamaah al-Nur di Turki. Ustadz Muslim, salah seorang anggota
Majlis Syuro Jama'ah Tabligh Kebon Jeruk, mengatakan, ada sebagian jama'ah yang
'khuruj fisabilillah yaitu di daerah Palembang dan sekitarnya. Di kawasan ini para
sakunya setiap waktu, yang tidak pernah terlepas. Ini merupakan kebiasaan para
jama'ah selalu membaca alQur'an dalam setiap waktu, baik pada saat mujahadah
atau keluar fisabilillah juga saat mereka kembali ke masyarakat (Mukhlis, 2011: 18).
Permasalahan mengenai Sistem Organisasi Jamaah tabligh, pernah pula
maka diaturlah semua oleh penanggung jawab negara yang disinggahi. Kemudaian
setiap negara mempunyai markas nasional yang membawahi markas regional atau
daerah. Kemudian markas regional memiliki markas markas kecil. Apabila setelah
selesai berdakwah mereka memberi laporan pada Amir (Ketua) markas kecil yang
kemudian dilaporkan ke markas regional lalu dilaporkan lagi ke markas nasional dan
dari jamaah tabligh dengan sukarela. Dan setiap anggota jamaah harus melakukan
khuruj atau melakukan dakwah dalam seumur hidup boleh Khuruj 4 bulan atau 40
hari atau 3 hari dalam 1 bulan dalam 1 tahun, tergantung kemampuan dari masing
memiliki kepekaan sosial tinggi dengan masyarakat sekitarnya. Hal ini dibuktikan
seperti bersih-bersih desa atau kegiatan lainnya termasuk juga mereka ikut
Mereka tidak membersikan tempat orang yang baru saja sholat di tempat
mereka dan juga tidak mencuci kembali jika jemuran baju mereka diangkat orang
lain atau bukan golongan mereka. Mengenai kegiatan sosial terhadap bencana alam
Jamaan Tabligh secara individu memberi bantuan secara fisik. Namun juga mereka
memberi bantuan yang sifatnya non fisik seperti tausiyah (nasehat ajaran agama
Islam) karena menurut mereka bencana itu datang karena 3 hal yaitu tidak ada orang
yang memakmurkan masjid, orang yang sholat tengah malam dan enggan
bersilaturahmi.
tentang karakteristik Jamaah Tabligh. Dijelaskan bahwa: Khuruj dan Jaulah adalah
dua karakteristik utama bagi Jamaah Tabligh. Model Sosialisasi Khuruj berarti
pekerjaan, harta dan menuju ke segala penjuru dunia dan menemui umat Islam
lainnya dan mengajaknya ikut serta dalam kegiatan dakwah Jamaah Tabligh dengan
jadwal empat bulan untuk seumur hidup, 40 hari pada tiap tahun, tiga hari setiap
bulan, atau dua kali berkeliling pada tiap minggu. Pertama, dengan menetap pada
suatu daerah dan yang kedua dengan cara berpindah-pindah dari suatu daerah ke
daerah yang lain. Hadir pada dua majelis ta'lim setiap hari, majelis ta'lim pertama
diadakan di masjid sedangkan yang kedua diadakan di rumah. Meluangkan waktu 2,5
jam setiap hari untuk menjenguk orang sakit, mengunjungi para sesepuh dan
pagi dan sore, membantu para Jamaah yang khuruj, serta i'tikaf pada setiap malam
berupa konsep berdakwah yang disampaikan oleh salah seorang anggota jamaah
yang berpengalaman dalam hal khuruj. Tujuan khuruj ini bukanlah semata-mata agar
orang lain memperoleh hidayah dan untuk memperbaiki orang lain, tetapi yang
terpenting adalah agar dapat memperbaiki diri sendiri, dan dapat meningkatkan
kedekatan dan keimanan kepada Tuhan. Selama melakukan khuruj tersebut, sebagian
bersamasama dengan kawan lain yang selalu berbicara tentang Allah dan Rasul-Nya,
duduk dalam majelis talim wa talum. Tetapi, bila ada waktu luang dari kesibukan
agama seperti di atas, agar sedapat mungkin menghindari hal-hal yang merugikan
menginap dan mengajak mereka untuk ke masjid mengadakan shalat berjamaah dan
jaulah ini dilakukan dengan berjalan kaki. Menurut Maulana Ibrahim Karena
Jaulah merupakan ujung tombak dakwah maka dalam keadaan bagaimanapun harus
tetap dikerjakan, agar muncul sifat istiqomah dalam setiap saat dan keadaan
Untuk wilayah Aceh Khususnya Aceh Besar, kajian tentang Jamaah Tabligh
bisa dikatakan masih sangat minim. Hal ini terlihat dari kurangnya referensi yang
penulis hanya menemukan satu referensi tentang kajian secara umum mengenai
Jamaah Tabligh yang ada di Aceh Besar. Ilmuan yang menulis aspek itu ialah Sehat
Ihsan Sadiqin. Dalam karyanya yang berjudul Tasawuf Aceh mengupas tentang
dokrin yang dijadikan pengangan oleh Jamaah Tabligh di Aceh Besar. Berdasarkan
hasil karya itu dikatakan bahwa terdapat enam dasar dokrin dakwah dalam Jamaah
dalam shalat dengan benar dan sesuai dengan aturan ritual yang telah
METODE PENELITIAN
untuk menyajikan dunia social, dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi,
Metode yang pakai ialah metode sejarah kritis. Metode Sejarah adalah
langkah kerja, maka penulis mengambil prosedur atau lakah kerja yang
(historiografi).
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Montasik, Kabupaten Aceh Besar. Pemilihan lokasi ini didasari oleh karena
Desa Lamme Garot ini merupakan pusat para komunitas Jamaah Tabligh yang
Oktober 2015.
3.3.1 Wawancara
lisan, untuk dijawab secara lisan pula. Secara sederhana wawancara diartikan
dipersiapkan alat wawancara baik berupa buku catatan maupun tape recorder
atau alat perekam guna memperoleh data yang lebih komprenship dan valid.
Adapun informan yang akan diwawancari terdiri dari para ketua Jamaah,
pemerintahan seperti geuchik Desa Lamme Garot (Cot Goh) yang dianggap
suatu peristiwa. Dalam hal ini penulis akan terlebih dahulu mengumpulkan
berbagai literatur bacaan baik berupa buku, jurnal, majalah, skripsi, tesis dan
yang sejenis nya. Hal ini di lakukan untuk mengetahui informasi awal tentang
3.3.3 Obesrvasi.
Dalam kegiatan observasi ini penulis akan ikut secara fasif dalam
berbagai bentuk aktivitas yang dilakukan oleh para Jamaah Tabligh tersebut.
Hal ini penting karena untuk memperkuat data yang sudah dikumpulkan.
3.4 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data akan dilakukan dengan cara: Setelah semua data
atau sumber primer dan sekunder terkumpul, maka akan diadakan kritik
dengan data lainnya. Guna memperoleh sumber yang otentik atau dapat
dalam bentuk tulisan cerita sejarah yang bersifat kronologis (sesuai urutan
waktu).
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1.1 Letak Geografis Desa Lamme Garot (Cot Goh) Kecamatan Montasik,
Kabupaten Aceh Besar.
Desa Lamme Garot merupakan salah satu desa yang terdapat dalam
Aceh. Pemukiman Bukit Baro terdiri dari 14 desa, yaitu: Desa Atong, Desa Bak
Cirih, Desa Bira Cot, Desa Bira Lhok, Desa Bueng Tujoh, Desa Empee Tanong,
Desa Lamme Garot, Desa Meunasah Tutong, Desa Peurumping, Desa Reudeup,
Desa Teubang Phui Baro, Desa Teubang Phui Mesjid, Desa Warabo, dan Desa
Weu Bada.
Mesjid
aktivitas keagamaan bisa dikatakan masih kuat hal ini dapat dibuktikan
Pengajian ini diisi oleh para ulama atau ustadz guna memberikan ceramah
Syafii.
Islam saja tidak ada yang lain. Bahkan Muhammad Ilyas mengakatan
seandainya aku harus memberikan nama pada usaha ini, maka akan aku beri
1337 H. Saat itu Syeikh Maulana Ilyas sedang melakukan perjalanan dalam
yang dilakukan masyarakat Mewat, dari ajaran Islam yang sebenarnya. Mereka
mencampuradukkan hari besar Islam dengan hari besar Hindu, seperti Janam,
mereka. Dari lima puluh kampung, hanya ada delapan mesjid, yang banyak
penyebarannya telah mencapai Asia Barat Daya dan Asia Tenggara, Afrika,
Eropa dan Amerika Utara. Sekali terbentuk dalam suatu negara, Jamaah
fokus utama mereka adalah di Britania Raya, mengacu kepada populasi padat
orang Asia Selatan di sana yangg tiba pada tahun 1960-an dan 1970-an (Fikri
anggota Jamaah Tabligh yang berasal dari seluruh pelosok tanah air maupun
penanggung jawab atau yang lebih dikenal Ahli Syura yang bertugas
menyeleksi anggota yang bersedia khuruj sesuai daerah tujuan dan biasanya
A.Aminuddin Noor dan Mohammad Sani Ilyas. Selain itu organisasi ini
Jamaah Tabligh sudah ada di Desa Lamme Garot sejak tahun 1980-an
jiwa spiritual dalam diri dan kehidupan masyarakat. Jadi tidak heran jika di
Desa Lamme Garot sering dijumpai jamaah yang berpakaian jubah selutut ala
Montasik tidak lepas dari peran seorang tokoh yang bernama Raudhi, putra dari
mantan camat Montasik yang disegani warga saat itu. Sehingga dalam waktu
singkat gerakan tersebut langsung diterima warga dan menyebar cepat hingga
yang menjadi pemimpin di Kecamatan Montasik saat itu, sehingga ketika ustad
Raudhi membawa gerakan Islam ini tidak ada tantangan yang oleh warga
perjudian, dan kegiatan kriminal lainnya. Namun itu semua berubah sejak
Jamaah Tabligh mulai masuk ditahun 1980-an dan meresap dalam kehidupan
Tempat yang dijadikan sebagai pusat dakwah para jamaah ialah Mesjid
Jamik Cot Goh. Mesjid Jamik difungsikan untuk segala kegiatan Jamaah
Tabligh. Jika dilihat bangunan mesjid tidak jauh berbeda dengan mesjid-mesjid
jamaah. Selain itu, di sekitar mesjid ini juga terdapat beberapa ruang yang
biasanya digunakan para santri untuk menghafal Al-quran, ada juga tiga
ruangan lainnya yang memiliki fungsi seperti itu. Sementara ruangan lainnya
biasa digunakan sebagai tempat untuk bermusyawarah. Ada yang berbeda dari
tiap ruangan, selain jika dilihat dari fungsinya, perbedaannya juga tampak dari
isi dari tiap-tiap ruangan tersebut. Jika ruangan yang digunakan untuk
menghafal Al-quran biasanya dipenuhi rak dan kitab-kitab. Raknya pun jauh
dari kesan mewah, biasanya hanya rak lama yang sebagian merupakan
tabligh bergerak di desa ini, bagi kami membangun gampong tidak harus
selalu bertumpu pada pembangunan fisik saja. Meskipun kami akui itu penting,
tapi bagi kami yang jauh lebih penting adalah membangun hati dan jiwa kearah
yang lebih baik. Karena hanya orang baiklah yang dapat membangun gampong
ini Istri Ustad Sulaiman juga menambahkan melalui masjid ini banyak
mengirimkan para santri ke luar negeri untuk belajar agama dan hafal Alquran.
Tidak tanggung tanggung, para santri ada yang dikirim belajar Al-quran ke
lanjut dikatakan setelah mereka selesai disana, mereka kembali pulang dan
membangun gampong dan kecamatan ini. Biasanya di antara mereka ada yang
menjadi imam di mesjid ini, ada pula yang kembali ke kampung halaman
setiap orang yang dapat di jangkau. Jama'ah ini menekankan kepada setiap
masalah-masalah politik.
dalam sebuah masyarakat besar. Dan untuk di Desa Lamme Garot yang
ibadah.
Zulkiram).
alJama'ah. Jama'ah ini banyak dipengaruhi ajaran tasawuf dan tarqat, seperti
tarqat Justiyah di India, yang dibangun oleh Abu Ahnad Abdal Al Jasti. Di
antara para jama'ah ada yang berkeyakinan ajaran Jama'ah Tabligh
daerah Palembang dan sekitarnya. Di sana para jama'ah dapat sebutan dengan
selalu membawa al-Qur'an kecil di sakunya setiap waktu, yang tidak pernah
dalam setiap waktu, baik pada saat mujahadah atau keluar fisabilillah juga
esensi hidup manusia bukan hanya sebagai pajangan atau hiasan suara dalam
harus di bumikan dalam kehidupan yang serba komplek sekarang ini. Secara
garis besar petunjuk al-Qur'an itu dapat kita simpulkan menjadi tiga
kesimpulan, dan ini harus di miliki oleh kelompok Jama'ah Tabligh. Garis
hari akhirat dan masalah takdir dan qodho. Agar manusia terjauh
Allah SWT berfirman di dalam kitab suci al-Qur'an surah Ali Imran
antara yang halal dan haram, antara haq dan bathil. Sehingga
kekotoran akan hilang dan memancar Nur Ilahi pada diri manusia.
asas setiap ajaran tasawuf, begitu juga ajaran yang diamalkan oleh
kelompok Jana 'ah Tabligh. Sumber asasi ajaran Islam yang kedua
ulama telah sepakat bahwa al-Sunnah dapat dijadikan dasar dalam beramal.
Dan hal ini sudah disinyalir dalam kitab suci al-Qur'an surah al- Hasyr ayat 7,
yang artinya:
Assunnah sumber kedua bagi mistisisme Islam dan juga yang diamalkan oleh
kelompok Jama'ah Tabligh di Desa Lamme Garot Kecamatan Montasik,
dari sunnah tarkiyah (segala amal perbuatan yang tidak dikerjakan oleh Nabi
(Wawancara: Zulkiram).
yang tidak pernah dikerjakan oleh Rasulullah dan para sahabat-Nya. Padahal
Allah swt. telah menjelaskan batas-batas amal ibadah dan cara-caranya. Tidak
ada aturan untuk menambah dan mengurangi apa yang telah ditentukan oleh
Allah swt. dan dijelaskan oleh Rasul-Nya. Dimuka ini telah terbentang jalan
yang lurus, tempuhlah jalan itu, janganlah menyimpang dari jalan itu
setapakpun. Sebab orang yang menyimpang dari jalan Allah akan sesat,
sebagaimana telah dijelaskan didalam kitab suci al-Qur'an surah alAn'am ayat
lokasi penelitian, dapat diperoleh informasi bahwa ajaran dakwah yang dibawa oleh
para jamaah di Desa Lamme Garot tidak terlepas dari ajaran yang disampaikan
oleh Rasulullah yang pada dasarnya mencakup empat unsur, yaitu: dawah ilallah,
menjalankan perintah Allah SWT. Atas dasar itu, dalam dakwah para pimpinan
pernah diajarkan oleh Rasulullah dan para sahabatnya, untuk diamalkan dalam
kemudian terkenal dengan istilah enam sifat sahabat. Adapun enam sifat itu
adalah:
Rasulullah.
6) Dawah wa at-tabligh
Selain enam asas yang digunakan oleh para pengikut Jamaah Tabligh,
yang
dipegang dalam misi dakwah nya, seperti apa yang penulis paparkan di atas tadi,
Jamaah Tabligh ini juga tentu tidak terlepas dari strategi dalam penyampaian
khuruj fiisabilillah, artinya mereka keluar dari rumah mereka menuju masjid-
masjid yang sudah di targetkan sebagai pusat gerakan dakwah nya. Selama khuruj
jamaah ini tidak boleh ada yang pulang ke rumah masing-masing, mereka harus
menginap di masjid selama masa yang di tentukan minimal selama tiga hari.
beragama hidup di masyarakat. Jadi strategi dakwah Jamaah Tabligh yang berpusat
di Desa Lamme Garot, Kecamatan Montasik, Kabupaten Aceh Besar ini jauh
masyarakat melalui jaulah selama masa khuruj nya dan mengajak masyarakat untuk
Jamaah Tabligh di Desa Lamme Garot Kecamatan Montasik, Aceh Besar dengan
Tabligh yang terdapat di Desa Lamme Garot, Kecamatan Montasik ada enam
2) Menegakkan Shalat,
dakwah.
Rizki Febrian juga menjelaskan bahwa selain enam asas yang mereka
gunakan sebagai landasan yang kuat yang selalu di pegang dalam misi
dakwah nya. Jamaah Tabligh ini juga tentu tidak terlepas dari strategi yang
Kecamatan Montasik, Aceh Besar, yang paling menonjol dan sudah menjadi
tradisi yang sangat kental adalah Khuruj yang berarti mereka keluar
waktu sholat magrib. Dengan melaksanakan enam prinsip ini, maka dakwah
yang dilakukan oleh Jamaah Tabligh di Desa Lamme Garot menjadi pembeda
shalat berjamaah dan memakmurkan masjid. Selain itu juga jika diamati
(Observasi...............................).
sebuah fenomena baru dan menarik untuk dikaji secara lebih mendalam,
Jiwa Shalat berjamaah menjadi hal yang paling utama dalam gerakan
bahwa kunci keberhasilan atas usaha dakwah yang dilakukaan adalah Shalat
seperti yang terdapat dalam enam asas yang menjadi ajaran Jamaah Tabligh
yaitu shalat yang khusyu dah khudu. Secara sosial sholat berjamaah bisa
meningkatkan solidaritas antar jamaah yang ikut terlibat, selain itu juga
shalat berjamaah.
Hal ini juga yang menjadikan banyak orang tertarik untuk berg-abung
dengan Jamaah Tabligh ini. Seperti diungkapkan Ustaz Saifullah (50 Tahun)
masyarakat Desa Lamme Garot sehingga dapat diterima dengan baik oleh
umumnya.
Desa Lamme Garot, bahwa prinsip ke empat dalam ushulus sittah yaitu ikramul
Jamaah Tabligh begitu ramah kepada siapa saja umat Islam yang ditemui.
Hal ini juga pernah penulis alami saat ikut bergabung melakukan
khuruj, ketika baru datang di Masjid mendapat sambutan luar biasa hangat dari
telah lama tidak bertemu, menanyakan kabar dan sebagainya. Begitulah para
umat Islam sehingga setiap orang yang baru bergabung dapat merasakan
dijalankan sudah terencana dengan matang, mulai dari mencari objek dakwah
sampai pada pembagian tugas yang begitu teratur (Observasi: Mesjid Cot
Goh).
Jamaah Tabligh terdiri dari tujuh orang yang sudah mempunyai pembagian
yang berada di masjid 2 orang duduk di beranda dan beberapa orang di dalam
kelompok yang sedang Halaqah di dalam masjid. Perlakuan yang begitu baik
perasaan risih, yang ada hanyalah rasa kasih sayang dankekeluargaan yang
begitu akrab terjalin sehingga si target dakwah betah merasa dihormati, dan
tertarik bergabung.
mengamalkan sunnah mulai hal-hal kecil, dari sejak bangun tidur sampai tidur
lagi, dan ketika ada anggota yang lupa maka anggota yang lain langsung
mengingatkan. Tradisi tradisi seperti ini yang terus ditanamkan para Jamaah
Tabligh kepada sesama anggota terutama anggota yang baru masuk. Dan
secara perlahan menjadi rutinitas yang tertanam kuat dan terus diamalkan.
Dari paparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sangat penting dalam
mengamalkannya apa yang diajarkan, maka dari itu kita sebagai ummat Islam
manusia paling sempurna yang diciptakan oleh sang khaliq, oleh sebab itu
para Rasulullah.
lambat (evolusi) dan ada perubahan yang berjalan dengan cepat (revolusi).
menghadapinya.
ngi masjid dari masa ke masa semakin berkurang. Hal ini berbanding terbalik
tapi hanya menjadi pajangan, monument yang hampir mati dan hanya
didatangi satu kali dalam seminggu yaitu hari jumat. Oleh sebab itu
dan menghidupkan tradisi untuk memakmurkan masjid yang sudah ada sejak
zaman Rasulullah.
keagamaan.
Jamik Cot Goh, oleh sebab itu dengan datangnya Jamaah Tabligh
dampak positif bagi warga desa tersebut yang semulanya jarang warga
setempat ke masjid palingan cuman beberapa orang saja yang sering naik ke
masjid bisa dijumlahkan antara lima orang sampai delapan orang saja yang
dari semulanya tiga orang atau lima orang yang sholat berjamaah di masjid
Jamik Cot Goh, tetapi dengan keberadaan Jamaah Tabligh di Desa Lamme
Tidak asing lagi bagi kita, bahwa akhlak dan perilaku pemuda
di zaman sekarang ini bisa dibilang sudah jauh dari tradisi Islam yang
yang diungkapkan dari salah satu pemuda Irwandi (28) berikut ini
wawancaranya:
bahwa anak rantauan tinggal di Desa Lamme Garot yang konon ceritanya,
menjadi lebih rajin sholat maupun sholat berjamaah di Masjid Jamik Desa
Lamme Garot dan sadar akan pentingnya sebuah sholat berjamaah yang akan
dengan ungkapan yang serupa salah seorang tokoh masyarakat Munir (43)
Hal yang serupa juga di ungkapkan oleh seorang tokoh pemuda Ahmadi
merupakan sebuah mediator dengan kata lain sebagai pencerah di Desa Lamme
masjid, dibandingkan yang dulunya Desa Lamme Garot ini bisa dikatakan sepi ke
Masjid terhitung hanya sebagian orang saja yang datang ke masjid itu pun juga
cuman petugas intinya saja antara bilal sama Imamnya yang tetap eksis di
Garot, akan tetapi setelah keberadaan Jamaah Tabligh di Desa Lamme Garot
berjamaah, selain itu juga kemerosotan moral pemuda sedikit demi sedikit
mampu teratasi dengan baik, sekalipun mungkin tidak semuanya akan tetapi
sudah ada gambaran yang sangat jelas terhadap perubahan moral pemuda yang
dulunya tidak pernah sholat dan pekerjaan nya hanya meminum-minuman keras
dan setelah kedatangan Jamaah Tabligh banyak pemuda di Desa Lamme Garot
yang sudah sadar tentang penting nya hidup yang penuh dengan suasana islami
(Wawancara : Zulkiram).
menyampaikan prinsip yang enam, yang menitik beratkan pada iman dan
dengan dai yang mereka sebut karkun. Karkun duduk di atas kursi
menghadap audiennya.
serta
menjadi anggota Jamaah Tabligh yang mau menjadi pengembang
dakwah pada masyarakat di mana saja mereka berada dan disenangi bila
sering dilakukan.
Hal seperti itu sering menjadi masalah pada saat mereka kembali
dan berada dalam keluarganya. Cara seperti itu terlarang dalam Islam.
yang dimiliki dan dibawa untuk berdakwah sangat dangkal dan ditakuti
diperhatikan.
masyarakat, khusus kepada kaum pria di dalam Desa Lamme Garot yang
yang mereka miliki unik kalau dilihat pada jaman sekarang. Mereka tidak
massa.
ulama,
Aceh Besar.
lapisan masyarakat:
tertentu.
2) Metode bayan yaitu memberi ceramah kepada siapa saja yang mau
meliputi:
diperuntukkan kepada:
berkumpul (mesjid).
tempati.
ajaran Islam dan sangat besar manfaatnya bila mampu dilaksanakan sesuai
Kedua, jangan terlena mendakwahi orang lain tapi melupakan keluarga. Ketiga,
tidak membolehkan anak-anak turut dalam kegiatan dakwah karena hal ini
memberatkan anak-anak khususnya bagi anak-anak yang masih bersekolah.
Keempat, hanya membolehkan para pelajar berdakwah keluar saat mereka sedang
pada penggunaan pencapaian dunia itu untuk tujuan di luar jalan Allah. Keenam,
rujukan sumber ajaran Islam, al-Qurn dan Hadits yang benar, bukan hadits-
hadits yang lemah apalagi palsu. Kedelapan, meskipun Jamaah Tabligh tidak
anggotanya untuk berkegiatan politik, karena kekuasaan itu juga dapat digunakan
Jamaah Tabligh terlalu sempit dalam memahami dakwah yang terbatas pada
bidang yang parsial dan tidak universal. Pola dakwah yang mereka terapkan masih
menjadi kebiasaan Rasulullah saw tanpa ada usaha untuk melakukan ijtihad
1) Menolak
Tingkat penolakan yang paling ekstrim adalah yang menyatakan
Jamaah Tabligh tidak sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini mereka nyatakan
dakwah keluar meninggalkan nafkah yang cukup untuk keluarga, dan bagi
satu minggu.
Mereka yang menerima aktif ini dapat dikategorikan dalam tiga latar
belakang:
dan keimanan.
c) Golongan yang sama sekali tidak mengamalkan ibadah atau
pencerahan spiritual.
Ini adalah golongan yang baginya ada atau tidak Jamaah Tabligh di
daerahnya dia tidak ambil pusing, tidak menolak dan tidak menerima, dan
jam.
Dan sebagainya.
pemahaman luas tentang Jamaah Tabligh, dan dengan melihat latar belakang
Tabligh.
Secara umum, hasil yang dicapai bagi setiap individu dan masyarakat
Desa Lamme Garot sebagai salah satu sasaran dakwah Jamaah Tabligh
ibadah.
orang lain. Mereka adalah orang-orang yang meleburkan ego individunya dan
keislaman.
ini kemudian lahir generasi muslim yang terlahirkan kembali, yang bangga
dengan agama dan martabatnya sebagai seorang Muslim. Lebih lanjut juga
tabligh ini adalah perubahan drastis mampu merubah pola hidup yang
hedonis menjadi religius. Bagi mereka yang pernah bergabung dalam jamaah
ini walaupun hanya mengikuti selama tiga hari melakukan shalat berJamaah,
berdzikir dan lain-lain, dari segi kerendahan hati dan disiplin shalat
merupakan hasil yang tidak mungkin didapati dalam waktu relatif singkat.
Tapi di jamaah ini dapat dirasakan, paling tidak selama tiga hari tersebut, atau
selama masa keluar itu, maka tidak heran bagi mereka yang telah terjaring
Islam, seakan-akan Islam hanya mengurus masalah ibadah saja, tidak ikut
membicarakan ekonomi apalagi soal politik, dan jabatan. Selain itu yang
orang tua yang sakit adalah kasus yang terjadi karena begitu antusiasnya
sebagian personil dari Jamaah ini, sehingga menyimpang dari kaidah yang
halnya Nabi Ibrahim meninggalkan istrinya dan Nabi Ismail di tengah gurun
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa Muncul dan
sebuah fenomena baru dan menarik untuk dikaji secara lebih mendalam,
dakwahnya. Jamaah tabligh adalah kelompok dakwah yang sangat gigih dan
sabar bahkan
rela berkorban harta dan waktu untuk kepentingan dakwah, mereka telah
dirinya sebagai hamba yang harus menyembah Allah dan taubat dari
untuk mempererat tali silaturrahim antar anggota dan target dakwah maka
secara rutin para jamaah tabligh mengajak dan saling mengingatkan untuk
ajaran jamaah tabligh yaitu memuliakan sesama muslim maka salah satu
dengan para anggota baru, itu semua dilakukan dengan baik sehingga anggota
bisa dikatakan sepi ke Masjid terhitung hanya sebagian orang saja yang
datang kemasjid itupun juga hanya petugas intinya saja antara bilal sama
Imamnya yang tetap eksis di Masjid Jamik Desa Lamme Garot Kecamatan
5.2 Saran
Nawawi, Hadari (2007). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Khasanah, Dkk (2011). Jamaah Tabligh. Purwokerto: STAIN Purwokerto.
Kamaruddin, (2011). Dampak Sosial Jamaah Tabligh di Kota Makasar. Makasar:
UNVI.
Rivai, Fikri (2010). Aktivitas Dakwah KH. Najib Al-Ayyubi di Jamaah Tabligh.
Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Sadiqin, Sehat Ihsan (2008). Tasawuf Aceh. Banda Aceh: Bandar Publishing.