Anda di halaman 1dari 14

MAJELIS TA’LIM AT-TANWIR KAMPUNG UTAN

(Tugas ini dibuat untuk memenuhi Mata Kuliah Sosiologi Agama)

Dosen Pengampuh : Syaripulloh, M.Si.

Disusun Oleh :

Muhammad Ramdhan 11170150000048

Robby Alfikri 11170150000057

Dustury Maharsyah 11170150000070

Rio Firmansyah 11170150000079

Bagus Prakoso 11170150000088

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial


Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga kami dapat diberikan kesehatan serta
kemudahan dalam berfikir untuk menyelesaikan makalah ini. kami juga mengucapkan banyak
terima kasih atas bantuan teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini
serta pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan materi maupun pikiran.

Adapun penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Sosiologi
Agama. Makalah ini bertema “Majelis Ta’lim At-Tanwir Kampung Utan”. Makalah ini disusun
dengan berbagai rintangan, namun dengan penuh kesabaran sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima segala saran
dan kritik dari pembaca yang membangun agar dapat memperbaiki penulisan makalah
selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas.

Ciputat, 27 April 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1. 1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
2.1 Sejarah Majelis Ta’lim At-Tanwir.........................................................................3
2.2 Kegiatan Majelis Ta’lim At-Tanwir......................................................................3
2.3 Kepengurusan dan Keanggotaan Majelis Ta’lim At-Tanwir.................................4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................................................6
3.1 Tempat Penelitian..................................................................................................6
3.2 Waktu Penelitian....................................................................................................6
BAB VI PENUTUP..................................................................................................................7
4.1 Kesimpulan............................................................................................................7
4.2 Saran......................................................................................................................7
LAMPIRAN.............................................................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, individu selalu melakukan hubungan sosial dengan


individu lain atau kelompok-kelompok tertentu. Hubungan sosial yang terjadi antar individu
maupun antar kelompok tersebut juga dikenal dengan istilah interaksi sosial. Salah satu tempat
yang menjadi tempat kontak sosial di tengah masyarakat adalah majlis taklim. Majelis ta’lim ini
merupakan tempat berkumpulnya seseorang untuk menuntut ilmu (khususnya ilmu agama).

Kehadiran majelis ta’lim dalam masyarakat Indonesia sudah menjadi bagian dari
kehidupan sosial yang semakin menguat hadir di tengah-tengah masyarakat. Majlis taklim
merupakan tempat pengajaran atau pendidikan agama Islam yang paling fleksibel dan tidak
terikat oleh waktu. Majlis taklim bersifat terbuka terhadap segala usia, lapisan atau strata sosial,
dan jenis kelamin. Waktu penyelenggaraannya pun tidak terikat, bisa pagi, siang, sore, atau
malam. Tempat yang digunakannya pun bisa dilakukan dirumah, masjid, mushola, gedung, dan
sebagainya. Selain itu majlis taklim memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu sebagai lembaga
dakwah dan lembaga pendidikan non formal.

Majelis ta’lim pada dasarnya tidaklah ditujukan bagi jenis kelamin tertentu, hanya saja
dalam perkembangannya, majelis ta’lim menjadi lekat dengan kehidupan para perempuan lebih
dari laki-laki. Hal ini dapat dilihat dari jumlah jama’ah perempuan biasanya lebih banyak
dibandingkan dengan jama’ah laki-laki, bahkan majelis ta’lim yang khusus untuk perempuan
juga lebih banyak hidup dan tumbuh dalam masyarakat dibandingkan dengan majelis ta’lim
dengan jama’ah khusus laki-laki.

Bahkan sekarang sudah banyak pula terdapat majelis ta’lim dengan jama’ah remaja. Hal
tersebut tidak lepas dari kerisauan dan kepedulian para alim ulama atau para orang tua terhadap
pergaulan remaja yang terlihat semakin jauh dari agama. Dan juga agar para anak muda semakin
mengenal dan mencintai Nabi Muhammad SAW, serta besar harapan para alim ulama dan orang
tua agar para anak muda dapat mengikuti teladan baik yang terdapat pada diri Nabi Muhammad
SAW.

1
Hal tersebut lah yang mendorong sekelompok anak muda di daerah kampung utan
membentuk majelis ta’lim At-Tanwir. Majelis ta’lim ini dibentuk atas dasar kepedulian beberapa
anak muda terhadap pergaulan di daerahnya. Selain itu juga karena agar anak muda di daerah
kampung utan khususnya lebih mengenal dengan Nabi Muhammad SAW serta mengikuti sikap-
sikap yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah awal berdirinya Majelis Ta’lim At-tanwir?


2. Apa saja kegiatan di Majelis Ta’lim At-tanwir?
3. Bagaimana kepengurusan dan keanggotaan di Majelis Ta’lim At-tanwir?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui sejarah awal berdirinya Majelis Ta’lim At-tanwir.


2. Untuk mengetahui kegiatan di Majelis Ta’lim At-tanwir
3. Untuk mengetahui kpengurusan dan keanggotaan di Majelis Ta’lim At-tanwir.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Majelis Ta’lim At-Tanwir

Majelis ta’lim at-tanwir pada awalnya belum banyak diketahui masyarakat Ciputat
Kampung Utan. Pada awal pertama kegiatannya majelis at-tanwir pada bulan September tahun
2018 . Majelis ta’lim at-tanwir di perkenalkan dengan cara pengajian-pengajian dari rumah ke
rumah setiap dua minggu sekali dan sampai sekarang dua minggu sekali itu masih rutin di
jalanin. Masuk pada tahun 2019 majelis at-tanwir mendapat tempat di masjid-masjid sehingga
jamaahnya semakin banyak dan antusias yang sebelumya sekitaran 8 orang sekarang jamaahnya
sekitar 30 orang semakin banyak karena masyarakat sekitar Ciputat kampung utan sudah
mengetahui dari omongan ke omongan tentang majelis tersebut sehingga banyak anak muda
yang masuk dan ingin mengetahui majelis at-tanwir. Remaja majelis sangat antusias dan aktif
sehingga mendapatkan tempat tetap yaitu di masjid tetapi pengajian 2 minggu sekali tetap di
jalankan secara rutin dari rumah ke rumah walaupun sudah mendapat tempat tetap di masjid.

Majelis at-tanwir mempunyai sejarah latar belakang yang sangat mulia yaitu untuk
membantu dakwah Nabi Muhammad SAW menyebar luaskan syariat allah SWT. Dibentuknya
majelis at-tanwir di Ciputat kampung utan karena belum ada majelis ta’lim yang memberi kita
ilmu terutama remaja di daerah tersebut dan kalau ingin mendapat ilmu agama harus keluar dulu
karena ta’limnya ada diluar daerah Ciputat kampung utan di daerah tersebut ada ta’lim tetapi
ta’lim ibu-ibu lalu bapak-bapak dan remaja-remaja tidak memiliki ta’lim sendiri jadinya maka itu
latar belakang kita mulai kegiatan majelis ta’lim at-tanwir.

2.2 Kegiatan Majelis Ta’lim At-Tanwir

Awal mula pertama mulai kegiatan ini kita dengan niat meneruskan dakwahnya Nabi
Muhammad SAW dan belum ada kegiatan majelis ta’lim itu yang ingin kita sebarkan supaya ada
kegiatan majelis ta’lim. Oleh karena itu, banyak bapak-bapak lalu remaja-remaja yang
nongkrong tetapi tidak ada kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan mereka. Maka dari itu, kita-
kita yang ingin melakukan kegiatan majelis ta’lim mengajak mereka semua yang nongkrong dan
hasilnya mereka mau kita ajak untuk melakukan kegiatan majelis ta’lim lalu hasilnya sampai
sekarang jamaah semakin antusisas melakukan kegiatan majelis dan semakin banyak juga

3
jamaahnya.

Kegiatan majelis ta’lim at-tanwir yaitu majelis dua mingguan majelis ta’lim tersebut
tempatnya di rumah warga atau dari rumah ke rumah, kegiatan bulanan tempatnya di masjid
yang sudah di tetapkan, program dauroh, pesantren kilat, belajar mengaji untuk bapak-bapak dan
remaja remaja yang belum bisa mengaji.

Majelis at-tanwir ini termasuk majelis ta’lim yang sudah ada shalawatan, maulidan,
berdzikir, dan ada ta’lim. Majelis at-tanwir ini sudah gabungan antara majelis dzikir, majelis
shalawat, dan majelis ta’lim.

Majelis at-tanwir jika melakukan kegiatan acara rutin dua mingguan, kegiatan bulanan,
program dauroh, pesantren kilat, belajar mengaji yang membina acara itu semua dari dewan guru
majelis at-tanwir tersebut. Sedangkan, jika ada acara besar seperti penutupan majelis dalam
rangka menyambut bulan suci ramadhan, majelis at-tanwir mengundang dari luar termasuk
mengundang pembina kita yaitu mengundang habib-habib dari luar.

2.3 Kepengurusan dan Keanggotaan Majelis Ta’lim At-Tanwir

Majelis at-tanwir mempunyai kepengurusan yang begitu baik dan tertata. Majelis at-
tanwir mepunyai kepengurusan tetapi dia tidak mempunyai keanggotaan karena kepengerusan itu
semua remaja semua anak muda semua bapak-bapak bisa mengikuti kegatan majelis at-tanwir.
Berikut struktur kepengurusan majelis at-tanwir kampong utan Ciputat.

4
5
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat Penelitian

Tempat penelitian merupakan hal yang penting dalam sebuah penelitian untuk
mendapatkan sebuah informasi, keterangan, dan data-data yang sangat diperlukan dalam
sebuah penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di masjid yang berlokasi di Jl. Nurul Huda
RT01/RW04, Kecamatan Cempaka Putih, Kabupaten Tangerang Selatan, Banten, Indonesia.
Peneliti memilih tempat ini karena salah satu dari anggota dari kelompok kami sudah
mengenali majelis Ta’lim At-Tanwir maka dari itu kami melakukan sebuah penelitian di
Majlis Ta’lim At-Tanwir.

3.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam satu hari yaitu pada hari Kamis, 25 April 2019. Dengan
mendatangi langsung tempat observasi atau tepat penelitian yang bertempat di masjid Nurul
Huda dimulai dari pukul 19.30-20.30 WIB. Berikut lebih detailnya akan diuraikan seperti
dibawah ini:

Hari/Tanggal : Kamis, 25 April 2019

Jam : 19.30-20.30 WIB

Lokasi : Masjid Nurul Huda

Alamat : Jl. Nurul Huda RT01/RW04, Kecamatan Cempaka Putih,

Kabupaten Tangerang Selatan, Banten, Indonesia

6
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Majelis ta’lim At-Tanwir pada awalnya belum banyak diketahui oleh masyarakat Ciputat
Kampung Utan. Kegiatan majelis diawali pada bulan September 2018 dengan metode home to
home rutin 2 minggu sekali. Lalu, pada awal tahun 2019, majelis ini mendapatkan tempat yaitu
masjid sehingga semakin banyak jamaah yang mengikuti majelis tersebut. Latar belakang
diadakannya majelis ini pada dasarnya sesuai dengan perintah Nabi Muhammad saw. yaitu
berdakwah. Lalu, ditambah lagi dengan kekosongan kegiatan majelis ta’lim di lingkungan RT.
04. Sehingga, anak muda di daerah sana tidak memiliki kegiatan yang bermanfaat dalam segi
agama, dengan adanya kegiatan majelis ta’lim ini, para remaja aktif mengikuti kegiatan rutin
majelis dan menjadi pengurus majelis ta’lim tersebut.

4.2 Saran

Semoga dengan tersusunnya laporan ini, dapat memberikan gambaran dan wawasan kita.
Dengan mengetahui pembahasan ini, semoga kita akan menjadi manusia yang lebih baik dan
tidak terbawa arus globalisasi yang akan mengarahkan kita ke arah sekulerisme. Jika, dari
pembahasan di atas terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah, kami membutuhkan kritik
dan saran dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.

7
LAMPIRAN

A. TRANSKIP WAWANCARA
Pewawancara : Anggota Kelompok 2
Narasumber : Mugi Primandana

Pewawancara :
Namanya siapa bang?
Narasumber :
Mugi Primandana.
Pewawancara :
Nama majelisnya apa?
Narasumber :
Majelis At-Tanwir
Sebenernya, ane ikut banyak majelis, tapi di Majelis At-Tanwir ini ane sebagai pengurusnya,
sebagai wakil pimpinan majelis.
Pewawancara :
Berdirinya majelis ini sejak kapan?
Narasumber :
Kalo mulai pertama kali kegiatannya itu bulan september 2018, jadi awal kegiatan itu dari rumah
ke rumah untuk pengajian dan disepakati tiap 2 minggu sekali, sampai sekarang alhamdulillah
kegiatan 2 minggu itu masih rutin dijalanin. Pas masuk tahun 2019, kita dapet tempat di masjid,
alhamdulillah jamaahnya juga semakin antusias, yang tadinya cuma sekitaran 8 orang terus
temen-temen yang lain pada tau, lumayan dah anak-anak muda sini aktif terus alhamdulillah
dapet tempat di masjid, inshaaAllah kedepannya bisa lebih baik lagi.
Pewawancara :
Latar belakang diadainnya majelis ini?
Narasumber :
Latar belakang, sebenernya seluruh kegiatan dakwah pasti latar belakangnya sama yaitu untuk
membantu dakwah Nabi Muhammad saw. menyebarkan syariatnya melalui dakwah, seluruh
pendakwah pasti setuju untuk meneruskan dakwahnya Nabi Muhammad saw., ini latar belakang
seluruh pendakwah, dasarnya ini.

8
Pewawancara :
Kenapa diadain disini?
Narasumber :
Alasannya, disini belum ada majelis ta’lim yang kasih kita ilmu terutamanya anak muda disini,
kalo mau dapet ilmu agama harus keluar dulu, ta’limnya ada di luar, terus juga disini ada ta’lim
tapi ibu-ibu, bapak-bapak dan anak-anak muda jadi gak kejangkau jadinya, itu latar belakang kita
mulai kegiatan itu disini, yang pertama karena kita dengan niat meneruskan dakwahnya nabi
Muhammad saw. dan belum ada kegiatan ta’lim disini.
Pewawancara :
Awalnya kumpul temen-temen aja apa ada yang gerakin?
Narasumber :
Disini anak-anak muda nongkrong, biasalah anak muda di perumahan mana pasti nongkrong, dia
nongkrong tanpa ada kegiatan besok mau ngapain, tanpa ada rencana bulan depan mau ngapain,
dari latar belakang dan kebetulan anak-anak muda tadi udah lama nongkrong disini, ya ane ajak
anak-anak itu yang awal-awal kegiatan ngaji, itu yang kita ajak, alhamdulilah mereka terima, jadi
mereka nongkrong ya masih kita gak larang tapi ada kegiatan, kegiatannya ta’lim, kurang
lebihnya sih begitu.
Pewawancara :
Bagaimana susunan keanggotaan di majlis ta’lim ini?
Narasumber :
Susunannya, pimpinan majelis, habib Husen Al-Kaaf.
Pembina majelis, tugasnya membina secara global/menyeluruh, yaitu habib Ahmad Al-Kaaf.
Wakil pimpinan majelis, alfakir, saya sendiri.
Dewan penasehat majelis, sifatnya koordinatif, jadi dia mengarahkan kita, seluruh jamaah, ada
pak Ivan Ihwani, ketua rt dan ada 2 orang lagi.
Dewan guru, kita punya 2 orang, yang pertama pimpinan kita, habib Husen Al-Kaaf, yang kedua
ustad Salman.
Sekretaris.
Bendahara.
Dewan pengembangan majelis, dia yang bikin konsep acara, dia yang bikin kegaiatan apa yang
mau dilakuin, ada Agung dan Azka.

9
Humas, fungsinya jadi jembatan antara majelis lain atau lembagai lain, ada Fikri dan Rian.
Multimedia, dia yang bantu kita desain, rekaman live streaming atau edit video dan foto, ada Isa.
Patwal, dia yang patwal habib kalo misalnya mau pulang atau mau ceramah ke tempat lain, kita
usahakan kita jaga di jalan.
Perlengkapan, dia yang nyiapin seluruh perlengkapan yang ada di majelis
Konsumsi, jadi kadang kan ada masyarakat yang nyumbang ini nyumbang itu atau kita nanti mau
bikin konsumsi majelis, nah mereka yang ngurusin, salah satunya ada temen ente, Rio.
Pewawancara :
Kegiatan majelis apa aja?
Narasumber :
1. Kegiatan rutin 2 mingguan.
2. Kegiatan bulanan, ada di masjid.
3. Dauroh atau pesantren kilat.
4. Belajar ngaji anak-anak muda yang ngajinya masih kurang/belum bisa, kita belajar dari iqro
lagi.
Pewawancara :
Majelis ta’lim sama majelis dzikir sama atau beda?
Narasumber :
Kalo ta’lim, kita memberikan ilmu, ada penceramah, ada yang dikaji.
Kalo dzikir, kita abis sholat itu kita majelis dzikir, majelis dzikir ya dzikir aja, sholawatan.
Kebanyakan yang kita tau, itu udah gabungan antara majelis ta’lim dan majelis dzikir, nah begitu
juga dengan majelis At-Tanwir ini, kita bersholawat, kita juga maulidan, kita juga dzikir, ada
ta’lim juga, jadi paket lengkap lah.
Pewawancara :
Kalo ada acara, pengisinya itu dari internal/eksternal?
Narasumber :
Kalau majelis rutin, dari dewan guru kita, kecuali ada special event kaya besok nih kita ada
penutupan majelis dalam rangka bulan ramadhan kita undang dari luar, seperti habib atau ustad
lain yang dari luar majelis.

10
DOKUMENTASI PENELITIAN

11

Anda mungkin juga menyukai