DISUSUN OLEH :
RISWANDI (CAB.SANGATA)
RAHMAD (CAB.KENDARI)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan “Sosialisasi Keagamaan”
ini. Semoga laporan dapat bermanfaat bagi pembaca. Penyusunan laporan ini
tentunya tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan arahan berbagai pihak. Oleh karena
itu, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
secara materiil maupun non materiil, kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini
masih banyak kekurangan, oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat
kami harpkan demi perbaikan dan kesempurnaan laporan “Sosialisasi Keagamaan”
ini. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyusunan laporan ini. Terima
kasih.
Penyusun
Berdasarkan analisis yang kami lakukan kami menggunakan analisis swot
Stregh
Weakness
Opportunities
Agama adalah suatu sistem yang mengatur kepercayaan dan peribadatan kepada
Tuhan yang Maha kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan budaya, dan
pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan kehidupan. Di
zaman ini tidak sedikit penganut agama yang meninggalkan ajaran-ajaran agama
mereka karena pengaruh era globalisasi dengan acuan kuat praktisnya budaya luar
yang mulai menjadi kultur masyarakat beragama saat ini.
Adapun wawancara kami kepada beberapa pemuka agama islam yang berada
di kota Luwuk-Banggai salah satunya Ustadz Lutfi selaku pengurus masjid besar
yang berada di kota Luwuk-Banggai. Beberapa pertanyaan kami ajukan kepada beliau
terkait mengenai acara-acara keagamaan, beliau menyampaikan beberapa kegiatan
terkait PHBI (Pengurus Hari Besar Islam) dan beberapa acara rutin buka puasa
bersama dihari senin dan kamis dan juga pengajian disetiap malam kamis dan malam
jum’at, sayangnya belum ada minat untuk membentuk kelompok-kelompok pngajian
bagi anak-anak dan ibu-ibu.
Adapun narasumber kedua yang kita temui, beliau adalah salah seorang
jamaah tabligh di masjid ijtihad, beliau berbicara terkait persoalan radikalisme yang
banyak orang tidak paham akan hal itu, banyak dari masyarakat awam yang menilai
paham radikal itu adalah paham yang menyimpang dari norma agama dan paham
yang melawan pemerintah kemudian beliau meenjelaskan bahwa radikal itu berbicara
mengenai suatu pemikiran seseorang yang lebih mengakar kepemahaman agama,
olehnya seseorang yang menganut paham radikalisme itu tidak mungkin menyimpang
dari pada norma agama itu sendiri, bahkan dengan tegasnya beliu mengatakan bahwa
sanya pemerintah yang membuat skema seolah-olah paham radikal itu menyimpang,
karena mereka takut adanya perlawanan untuk menumbangakan tujuan pribadi dari
pemerintah.. kemudian adapun pertanyaan-pertanyaan kami mengenai persoalan-
persoalan minat anak dalaam mengikuti kegiatan keagamaan seperti pengajian,
mauled nabi dan lain sebagainya, beliau menjelaskan bahwasanya kurangnya minat
anak dalam kegiatan keagamaan karena kurangnya sarana dan prasarana didalam
masjid untuk yang bagaimana kemudian menambah minat mereka untuk mengikuti
kegiatan keagamaan.
Kesimpulan
Saran
Saran yang bisa kami berikan terkait persoalan-persoalan yang terjadi dalam
sektor keagamaan yaitu:
1. Membangun kesadaran diri tentang bagaimana tujuan hidup kita sebagai kaum
beragama adalah Innalillahi wa Innailaihi Rojiun. Artinya ketika sudah memiliki
kesadaran demikian maka iman dan takwa kita akan lebih meingkat lagi. Hanya
semata-mata karena-Nya.