Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN ANALISIS PARAWISATA

“PENGEMBANGAN KEPARAWISATAAN DI KILO LIMA”

Oleh

Kelompok : II
Nama Ahmad Muhardin H.
Irfan
Sumardin
Aditia Tungkagi
Nurhayati
Nasurullah
Moh. Zikri
Kameswara A.Amu

INTERMEDIATE TRAINING (LK2)


HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
CABANG LUWUK BANGGAI
Latar Belakang

Konsep Parawisata merupakan kawasan yang perlu d kembangkan di setiap


daerah slah satuya di kabupaten Banggai. Melihat potensi yang ada di kota luwuk
dengan potensi pesisir pantai salah satunya di daerah Kilo lima. Meliht potensi
tersebut, perlunya pengembangan kawasan parawisata di daerah tersebut. Dengan
demikian untuk melihat objektifitas pengembangan kawasan parawisata di daerah
tersebut perlunya mengambil analisis SWOT dengan landasan pengembangan data
kualitatif dalam pendekatan analisi dampak lingkungan. Sebelum melangkan pada
analis SWOT perlunya pendataan yang bersifat data primer dengan metode
pertanyaa secara langsung (konsiener).
Adapun hal yang menjadi dasar data konsioner di lingkungan masyarakat di lokasi
kilo lima antara lain :
a. apa yang cocok untuk bidang parawisata di lokasi pantai kilo 5 ?
b. siapa yang bertanggung jawab atas pengembangan sektor parawisata ?
c. mengapalokasi parawisata harus di tepatkan di sisni ?
d. kapan di mulainya parawisata ini ?
d. di mana lokasi yang strategis untuk pengembangan usaha dan parawisata ?
konsep urayan di atas memberikan jawaban yang bahwasanya :
1. dalam bidang parawisata di lokasi kilo lima yaitu mengarah pada pemanfaatan laut
sebagai dermaga apung dan karamba ikan kurapu. Adapun tambahan ialah
pengembangan UMKM adalah pengembangan tulangkan sebagai bahan dasar
pembutan produk UMKM. Selain UMKM Diving dan Snorkling di gunakan untuk
objek bawah laut. Komponen koplit ini para wisatan luar dapat menikmati
pemandangan kota luwuk di sertai denan keindahan bawah laut.
2. pemda kabupaten banggai dalam hai ini dinas parawisata yang kemudian bermitra
dengan lembaga parawisata dan pencinta alam mahasiswa islam dalam rangka
pengambangan serta pengelolaan potensi parawisata yang terdapat di wilayah kilo
lima luwuk banggi.
3. berdasarkan letak lokasi kilo lima merupakan lokasi yang memberikan
pemandangan yang indah, pemandangan yang di tawarkan di kilo lima merupakan
pemandangan keseluruhan kota luwuk yang dilihat dari pinggir pantai. Selain itu
lokasi kilo lima sangat mudah di jangkau di karenakan lokasinya masih menyakup
wilayah perkotaan.
4. keparawisataan ini akan di mulai di awal tahun 2022 di mana dalam wawancara
permintaan masyarakat sekitar dan pelaku usaha pedagang kaki lima mengisyaratkan
bahwasanya konsep parawisata di kilo lima sepatutya di buat akurat mungkin
dengan waktu evisien vdan seevektif mungkin.
5. lokasi yang strategis merupakan pilihan yang harus mempertimbangkan aspek
sosial dan ekonomi masyarakat sekitar, pemilihan lokasi kilo lima merupakan pilihan
yang pas untuk di kembangkan parawisata rakit apung yang di karenakan di lokasi
tersebut 75% merupakan kawasan pesisir pantai serta masyarakat yang datang di
lokasi kilo lima sebagian beraktifitas mandi, ngopi dan jalan santai
1. Konsep Parawisata
Latar belakang di asat mengisyarakat bahwasanya dengan metode pendekatan
data sekunder. pengembangan kawasan di kilo lima merupakan kawasan yang patut
di kembangan dengan metode kawasan parawisata yaitu rakit apung dengan
kolaborasi pengembangan karamba, snorkling, diving dan pengenbangan UMKM.
2. Analisis SWOT
a. Kelebihan
Kelebihan pengembangan kawasan parasiwata di kilo lima di antaranya :
 Terumbukatang yang masih terawat.
 Pemandangan teluk, gunung, kota luwuk dan lampu perkotaan ketika
malam .
 Lokasi yang strategis, tepatnya berada di jalan trans sulawesi
 Suasana yang tenag dan nyaman.
b. Kelemahan
Kelemahan pengembangan kawasan parasiwata di kilo lima di antaranya :
 Penumpukan sampah
 Kurangnya tempat parkir roda dua dan roda empat
 Kurangnya keamanan di lokasi kilo lima
c. Peluang
Peluangnya pengembangan kawasan parasiwata di kilo lima di antaranya :
 Menarik wisatawan lokal dan mancana negara
 Meningkatkan peningkatan ekonomi
 Membuka lapangan pekerjaan.
d. Ancaman
Ancaman pengembangan kawasan parasiwata di kilo lima di antaranya :
 Keamanan yang kurang memadai
 Penurunan pendapat nelayan di sekitar
3. Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL)
Analisis dampak lingkungan yang di gunakan merupakan analisis dampak
lingkungan kawasan yang mana mengarah pada studi kelayakan lingkungan untuk
usaha atau kegiatan yang di usulkan dari berbagai kegiatan di mana AMDAL menjadi
kewenangan suatu sekor yang membidanginya.
Analisis dampak lingkungan hidup merupakan suatu analisis yang di lakukan
untuk menentukan suatu kawasan penataan pembangunan salah satunya perencanaan
pengembangan konsep parawisata. Analisis dampak lingkungan hidup terah tertuang
dalam UUD No. 27 Tahun 1999 yang mana mennyangkut enam poin diantaranya :
a. Fisik Kimiah (Iklim, Kualitas udara dan kesembingan. Demografi fisiografi,
hidrooceanografi, ruang, lahan dan tanah serta hidrologi.
b. Sosial Budaya
d. Sosial Ekonomi
c. Ekologi
d. Fisik Kimia
Dalam mengkontruksikan Analisis Dampak Lingkungan Hidup dapat di susun
dengan metode kerangka tabel diantaranya :

Nama Kegiatan Kesmas Sosial Sosial ekonomi Ekologi Fiisik Kima


Budaya
Pembuata rakit
apung
Pembuatan
karamba
Rumah Makan

Ket : Berpengaruh Tidak Berpengaruh

4. Objek Wisata dan UMKM


Suatu objek wisata masing masing menawarkan berbagai fasilitas yang di
miliki masing masing objek wisata. Melihat hal tersebut objek rakit apung yang
bertempat di kilo lima memiliki keunggulan fasilatas di antaranya :
a. Snorkling
Snorkling merupakan kegiatan menyelam di permukaan air seperti melihat
biota apa saja yang ada di bawahnya. Karena di lakukan di permukaan, peserta
snorkelingtidak harys menggunakan tabung udara yang berfungsi untuk alat bantu
bernfas.
b. Diving
Deving adalah kegiatan menyelam dengan menahan nafas selama bebrapa
waktu di bawah permukaan air.
c. Spot Foto
Spot foto merupakan pendekatan kata arti spot foto merupakan atau lokasi di
mana terjadinya suatu pemotretan.
beralih pada konsep dalam bawah lawut yang di tawarkan pada konsep rakit
apung di kawasan kilo lima, kawasan parawisata di kawasan kilo lima menawarkan
konsep di antara lain
a. rumah makan siap saji
b. sensani memancing
selain pada konsep parawisata pengembangan UMKM merupan salah satu
kesatuan yang konpleks antara komponen parawisata yang menjadi sentra
penghubung cirikas ketika beralih dari tempat wisata. Komponen UMKM
memberikan nilai tambah dari tempat wisata di kilo lima di mana orang yang
mengunjung dapat membawa oleh oleh kash yang berada di lokasi parawisata.
Adanya produk yang di tawarkan memberikan sebuah informasi secara
langsung dan tidak langsung. Produk yang inging di kembangkan di kawasan
parawisata di antaranya kiripik tulang ikan.

Saran
Hasil dari analisis SWOT Pengembangan kawasan prawisata rakit apung
memiliki peluang menciptakan peningkatan PRDB Kabupaten Luwuk Bangggai,
selain peningkatan PRDB kawasan kilo lima sebagai obkej wisata dapat di
gunakan sebagai ekowitasa.
1. Keunggulan ekowisata salah satunya terumbukarang yang terawat membuat
peluang pembentukan kawasa wisata di kilo lima sangat layak di laksanakan.
2. Melihat dari aspek kelemahan lokasi kilo lima masih kurangnya tempat parkir
yang memadai untuk para pengunjung. Sehingga mengakibatkan delam jalan tras
sulawesi di kawasan kilo lima mengali kemacetan.
3. aspek peluang parawisata memiliki kunggulan meningkatkan perekonomian serta
menyerat tenaga kerjaan
4. Ancaman pada konsep parawisata di lokasi kilo lima terdapat dua sapek yang
patutdi di carikan solusi yairu aspek keamaan yang kedua penurunan pendapatan
nelayan di kekitar pembangunan kawasan parawita.
Pada 4 konsp di atas me

Pada aspek analisis dapak lingkumgan konsep perencanaan kparawisata


berbasis rakit apung sangat relefan di jalanjan di karenakan hanya terdapat satu faktor
yang tdk mempengaruhi yaitu kesehatan masyarakat sedangkan faktor yang lain tdk
mengalami dampak positif terhadap pada kawasan parawisata.

Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai