PENDAHULUAN
bila pulau yang indah ini mampu menarik jutaan turis baik turis asing maupun
dalam negeri tiap tahunnya. Fakta ini diperoleh dari (Badan Pusat Statistik
mempunyai daya tarik yang dapat dibedakan dengan kawasan wisata lain
yang berada di Indonesia antara lain merupakan keelokan alam, budaya, dan
bermacam- macam kuliner khas yang berasal dari Pulau Bali seperti beragam
jenis tempat wisata yang terdapat di Pulau Bali mulai dari pantai yang indah,
kawasan hutan, danau, gunung merapi, air terjun, dan kawasan wisata buatan
semacam desa wisata yang telah diketahui oleh dunia sebagai salah satu
pariwisata khususnya wisata pantai di Bali bagian selatan seperti Pantai Kuta
tidak terjadi pada Pantai Bali bagian utara yaitu Pantai Lovina. Pantai Lovina
Pariwisata akan tetapi jauh nya jarak antara Pantai Lovina dengan Bandara
1
Perkembangan pariwisata yang tidak merata ini tentunya kurang baik karena
menunjukkan bahwa pariwisata Bali tidak hanya di Bali selatan saja, jenis
daya tarik wisata di Bali Selatan antara lain meliputi wisata alam, wisata
budaya, wisata bahari, dan wisata minat khusus, Dari kawasan wisata tersebut
adalah wisata alam dan wisata bahari merupakan jenis obyek wisata yang
paling banyak. Hal ini menunjukkan bahwa Bali bagian Selatan merupakan
wisata tersebut antara lain: Kuta, Sanur, Nusa Dua, Tanah Lot, Ubud,
Jimbaran serta Garuda Wisnu Kencana dan masih banyak lagi Kawasan
wisata yang berkembang di Bali, akan tetapi turis juga harus mengenali
daerah bagian Bali yang lain terdapat banyak tempat yang menawarkan
pilihan wisata tamasya yang variative. salah satunya objek- objek wisata yang
terdapat di Buleleng.
pulau Bali yang sangat kaya akan daya tarik wisata, baik itu wisata bahari,
wisata budaya dan juga wisata sejarah. Potensi objek wisata yang ada di
kabupaten Buleleng antara lain: Air Panas Banjar, Air Terjun Gitgit, Air
Terjun Aling – Aling, Yeh Sanih, Krisna Fantastic Land, Puncak Wanagiri,
Danau Tamblingan dan Pantai Lovina. Salah satu objek wisata unggulan di
Buleleng adalah Pantai Lovina. Pantai Lovina adalah sebuah kawasan pantai
2
Buleleng, Bali. Memerlukan waktu kurang lebih 2-3 jam berkendara
Bali Utara yang memiliki keindahan pantai yang masih alami dan tenang.
kehitaman. Pesona alam yang dikembangkan sebagai objek wisata bahari ini
lumba -lumba di tengah laut. Kawasan objek wisata Lovina sangat terkenal
anda juga dapat menyaksikan perairan laut Lovina yang indah dan alami.
3
Singaraja, dan juga jarak antara bandar udara I Gusti Ngurah Rai dengan
Singaraja yang cukup jauh untuk ditempuh, terdapat jalan yang berliku yang
harus dilewati. Setiap kawasan wisata alam pasti memilki perkembangan yang
pengunjung dan indikator lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa setiap objek
wisata memiliki siklus hidup yang berbeda pula seperti yang dikemukakan
pengunjung dan indikator lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa setiap objek
wisata memiliki siklus hidup yang berbeda pula seperti yang dikemukakan
oleh Butler dalam teorinya, yaitu Teori Siklus Hidup Pariwisata. Teori ini
lebih dikenal dengan Tourism Area Life Cycle (TALC). Siklus hidup
yang akan dikembangkan dapat diketahui dengan baik dan selanjutnya dapat
4
Pembangunan pariwisata merupakan konsep yang sedang berkembang,
keterkaitan adalah cara yang baik serta dinamis yang digunakan untuk melihat
mengikuti alur atau siklus kehidupan pariwisata atau yang sering disebut
dengan Tourism Area Life Cycle (TALC). Dengan teori siklus hidup (TALC)
yang jelas tentang pengelolaan suatu daerah wisata karena setiap destinasi
5
wisata adalah sebuah keharusan karena pariwisata menjadi salah satu fakor
Siklus hidup area wisata mengacu pada pendapat Buttler (dalam Pitana,
2005) terbagi atas tujuh fase yaitu dari tahap Exploration hingga tahap
penting dari Tourism Area life Cycle yang menarik dikaji di kawasan Pantai
Lovina. Hal tersebut menjadi urgensi penelitian ini. Adanya fakta bahwa
penelitian ini belum pernah dilakukan sehingga menarik dikaji dan diangkat
6
1.1. Rumusan Masalah
Life Cycle?
berdasarkan analisis Tourism Area Life Cycle. Hasil penelitian ini diharapkan
Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
7
pariwisata dan menentukan arahan atau kebijakan yang tepat untuk
b. Bagi Masyarakat
di Pantai Lovina.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bagian ini peneliti membahas tentang teori – teori yang digunakan
lebih berfokus pada posisi Pantai Lovina dalam kaitannya dengan Tourism
Area Life Cycle. Untuk mengetahui posisi pantai lovina saat ini, maka harus
disesuaikan dengan ciri-ciri dari setiap tahap dalam teori ini. Adapun teori
yang digunakan untuk mengetahui posisi Pantai Lovina saat ini disesuaikan
dari Teori Butler (1980), dikenal dengan nama Tourism Area Life Cycle
(TALC). Teori ini menjelaskan mengenai tahapan dari suatu daerah tujuan
wisata, yang dilengkapi dengan ciri- ciri dari masing-masing tahapan. Teori
ini memiliki 7 tahapan dan memiliki ciri-ciri yang berbeda setiap tahapnya.
Sebuah area wisata pasti akan mengalami sebuah siklus kehidupan area wisata
Namun, lebih lengkapnya TALC ini terbagi menjadi tujuh tahapan yang dapat
9
Tabel 2.1.1.
Tabel Ciri – ciri dari masing – masing tahapan dalam
TALC.
a.Sebuah destinasi
1. Eksplorasi
wisata yang baru
(Exploration)
ditemukan oleh
seseorang yang tidak
banyak dikenal orang
(seperti penjelajah,
wisatawan, pelaku
pariwisata, masyarakat
lokal, atau pemerintah).
b.Mulai dikunjungi
oleh wisatawan
meskipun dengan
jumlah yang sangat
sedikit.
c.Area wisata yang
umumnya masih alami,
sepi dan belum ada
fasilitas wisata bagi
wisatawan.
a.Jumlah kunjungan
2. Keterlibatan
wisatawan yang mulai
(Involvement)
meningkat terutama
pada hari-hari libur.
b.Pemerintah dan
masyarakat lokal mulai
ikut terlibat dalam
menunjang kegiatan
kepariwisataan di area
wisata tersebut.
Kontribusi yang
diberikan oleh
pemerintah dan
masyarakat lokal
misalnya menyediakan
fasilitas-fasilitas
wisata, berinteraksi
dengan wisatawan,
hingga mempermudah
akses masuk walau
10
dengan skala yang
terbatas.
c.Mulai dilakukannya
promosi-promosi
walaupum berskala
kecil untuk semakin
memperkenalkan
destinasi wisata yang
bersangkutan.
a.Jumlah kunjungan
3. Pembangunan
wisatawan yang naik
(Development)
tapi tidak terlalu
signifikan.
b.Kegiatan ekonomi
diambil alih oleh
perusahaan -
perusahaan jaringan
internasional seperti
para stakeholder.
a.Jumlah kunjungan
4. Konsolidasi
wisatawan naik tapi
(Consolidation)
tidak terlalu signifikan.
b.Kegiatan ekonomi
diambil alih oleh
perusahaan perusahaan
jaringan internasional.
c.Berbagai macam
fasilitas wisata dirawat,
diperbaiki, dibangun,
dan ditingkatkan
standarnya.
d.Promosi semakin
sering dilakukan.
a.Jumlah kunjungan
5. Stagnasi
wisatawan telah
(Stagnation)
mencapai puncak
tertingginya.
b. Atraksi wisata alami
sudah disesaki dengan
atraksi wisata buatan
yang berdampak pada
berubahnya tempat
awal destinasi wisata
tersebut
a.Fasilitas wisata yang
6. Penurunan
ada beralih fungsi dari
11
fungsi awalnya.
(Decline)
b.Wisatawan mulai
jenuh dengan atraksi
wisata yang ada.
a.Muncul inovasi-
7. Peremajaan
inovasi baru.
b.Area wisata di tata
(Rejuvenation)
ulang sehingga
memberikan warna
baru.
Sumber: Butler dalam Pratiwi dkk, hal 17 2013.
Lovina saat ini disesuaikan dengan Teori Butler (1980). Lokasi penelitian
yang dipilih dalam penelitian ini yaitu di Pantai Lovina yang terletak di
Buleleng,2017).
karena suatu alasan dan bukan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan
oleh seseorang atau lebih dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan
12
penanganan agar dapat memberikan nilai daya tarik bagi wisatawan (Helmut
F. Weber, 2006:11).
tempat tinggalnya karena suatu alasan dan bukan merupakan kegiatan yang
suatu perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau lebih dengan tujuan
usaha yang lainnya (Gamal, 2004: 3). Pariwisata adalah berbagai macam
kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas dan layanan yang disediakan
akomodasi yang memadai, usaha parwisata tidak dapat berjalan dengan baik
Hotel.
13
2.1.3 Konsep Daya Tarik Wisata
menyebutkan sebagai berikut ”Daya tarik wisata” adalah segala sesuatu yang
kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau
seperti snorekling, fishing, dan di area pantai terlihat banyak berjejer perahu
melihat lumba - lumba di tengah laut. Kawasan objek wisata Lovina sangat
terkenal dengan pertunjukan lumba – lumba liar di tengah laut. pantai Lovina
adalah aktivitas melihat lumba - lumba di tengah laut. Kawasan objek wisata
Lovina sangat terkenal dengan pertunjukan lumba – lumba liar di tengah laut.
14
Gambar 2.1.3
Salah satu atraksi melihat lumba – lumba di tengah laut Lovina
(Foto: Tribun Travel, Melihat Lumba – lumba di Pantai Lovina Bali,2020)
bias menggunakan mobil dan motor yang di tempuh sekitar 2 -3 jam dari
restoran, caffe.
conventional.
dikaitkan dengan kegiatan olah raga di air, danau, bengawan, teluk atau laut.
15
Gambar 2.1.4
(Foto : Tribun Travel, Melihat Lumba – lumba di Pantai Lovina Bali,
2020)
Wisata bahari wisata yang memanfatkan potensi alam bahari sebagai
daya tarik wisata maupun wadah kegiatan wisata yang dilakukan diatas
maupun di bawah permukaan di wilayah laut yang tidak dapat dipisahkan dari
ini wisata bahari merupakan segala aktivitas yang menjadikan sumber daya
alam laut beserta kenakeragaman isi dan potensi Pantai Lovina sebagai suatu
pasti seperti orang yang lahir dan mati, berubahnya suatu wilayah berpotensi
baru menjadi tempat yang diminati untuk dikunjungi, dan juga berubahnya
16
Bahasa Indonesia, memberikan definisi pengembangan adalah hal, cara atau
memajukan, menjadikan maju dan bertambah baik. Ada tiga pedoman umum
untuk suatu organisasi pariwisata yang baik, yaitu harus terjalinnya kerjasama
1) Para pejabat yang duduk dalam organisasi baik tingkat nasional, provinsi
dan lokal.
umum.
kelautan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari mereka dalam berperan
pengelolaan lingkungan.
17
yang rusak dan keanekaragaman potensi yang telah berkurang.
2016, yaitu Posisi Desa Serangan berdasarkan analisis Tourism Area Life
dulu dikenal sebelum adanya reklamasi sebagai Pulau Penyu (Penyu Island)
wisata baru yang dibentuk oleh Kelompok Nelayan Karya Segara. Fasilitas
yang telah memadai dilengkapi dengan kontrol yang baik dari masyarakat
yang dulu sempat melemah akibat dari reklamasi sedikit demi sedikit telah
18
pulih. Hal inilah yang menjadikan Serangan berada pada fase 2 dalam Teori
Butler (1980), Tourism Area Life Cycle yaitu pada fase involvement
dengan judul Objek Wisata Tanah Lot dan Kebun Raya Bedugul Bali
berdasarkan Analisis Tourism Area Life Cycle yang berada pada fase
dominasi dalam struktur ekonomi pada suatu kawasan dan ada kecenderungan
Area Life cycle berada pada Pengembangan (Development) Pada tahapan ini,
telah terjadi kunjungan wisatawan dalam jumlah besar dan pemerintah sudah
kecil yang dikelola oleh penduduk lokal mulai tersisih hal ini terjadi karena
lebih baik. Dari penelitian terdahulu seperti pada penelitian diatas kita dapat
19
mengambil kesimpulan bahwa setiap daerah memliki TALC yang berbeda –
beda.
tujuan agar peneliti berfokus pada masalah yang akan di teliti. Kerangka
dapat menjelaskan dan menjawab masalah yang sedang diteliti agar sesuai
yang membahas tentang 7 tahapan siklus hidup pariwisata. hal ini. TALC
Gambar 2.3.
(Foto : Kajian Ilmu Tourism Area Life Cycle, HMPI Media 2019)
20
Teori ini memiliki 7 tahapan dan memiliki ciri-ciri yang berbeda
setiap tahapnya. Sebuah area wisata pasti akan mengalami sebuah siklus
kehidupan area wisata yang terdiri dari empat bagian, yaitu Explorasi ,
Decline.
21
BAB III
Metode Penelitian
Adapun batasan dalam penelitian ini yaitu lebih berfokus pada posisi
Pantai Lovina dalam kaitannya dengan Tourism Area Life Cycle. Untuk
analisis TALC, maka harus disesuaikan dengan ciri-ciri dalam setiap tahap
teori ini. Ciri-ciri yang lebih mendominasi akan menentukan posisi Pantai
Lovina saat ini disesuaikan dengan Teori Tourism Area Life Cycle oleh Butler
(1980).
Denpasar Utara, Bali. Pantai Lovina adalah pantai terpanjang di Bali yaitu
salah satu tempat wisata yang memiliki pesona alam yang indah dibandingkan
Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu 5 bulan, yakni dari bulan
22
3.3. Sumber Data
Data yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu data kualitatif, data
berdasarkan Analisis Tourism Area Life Cycle. Data yang diperoleh yaitu dari
wisata Pantai Lovina yang terkait dengan pengembangan dan keadaan Pantai
Lovina. Metode observasi adalah metode yang pengumpulan data primer yang
data atau informasi yang sesuai dengan apa yang di lihat dan sesuai dengan
kenyataannya.
3.3.1. Populasi
Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh pihak yang
23
3.3.2. Sampel
bagian dari populasi (Purnomo, 2010). Sampel ini kemudian disebut juga
sampling terhadap populasi yaitu para ahli/pakar pengelola pariwisata dan bidang
sebagai berikut.
3.4.1. Observasi
penelitian untuk mengetahui secara jelas fenomena dan fakta tentang posisi
2006:135).
Poin yang menjadi fokus dalam pengamatan adalah kondisi dan keadaan
Pantai Lovina.
24
3.4.2. Wawancara
kepada pihak-pihak, yakni pengelola wisata Pantai Lovina dan warga lokal
tentang potensi apa saja yang terdapat di Pantai Lovina untuk menjawab
3.4.3. Dokumentasi
mengambil dari media cetak yang membahas mengenai masalah yang sedang
Tourism Area Life Cycle, data tentang fenomena tersebut dianalisis secara
25
kualitatif melalui empat tahapan yang dilakukan yaitu pengumpulan data,
mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2012).
BAB IV
26
rumusan masalah pertama akan membahas tentang apa saja potensi kawasan
wisata di Pantai Lovina dan yang kedua untuk mengetahui posisi kawasan
kondisi demografi, secara umum yang dijelaskan pada sub bab ini.
Utara di pesisir utara Pulau Bali. Pesona alam yang dikembangkan sebagai
objek wisata bahari ini menjadi pilihan untuk melakukan berbagai aktifitas,
Salah satu daya tarik wisata utama yang ada di Kabupaten Buleleng
dan sailing.
dengan luas wilayah lebih kurang 24,25% dari luas Provinsi Bali. Secara
secara topografi Kabupaten Buleleng yang terletak di belahan utara Pulau Bali
yang wilayahnya terdiri dari gunung, daratan dan laut utara Pulau Bali yang
dengan aneka ragam kekayaan laut. Dari penduduk yang berjumlah sebanyak
786.972 jiwa pada tahun 2009, sebayak 4.314 orang (0.67%) bermata
27
pencaharian sebagai nelayan. Fakta ini diperoleh dari (Badan Pusat Statistik
kawasan wisata lovina hanya dikenal dengan wisata alamnya yakni pantai
yang terkenal akan Dolphin Tournya dari Pantai Lovina. Sedangkan jika
bangunan kuno seperti Candi Budha dan Pura Kawitan Majapahit di Desa
Kalibukbuk.
Jawa). Pantai Lovina memiliki pantai yang berpasir hitam dengan bibir
pantai yang landau dan lebar serta ombak yang tenang. Pantai Lovina
perairan bawah laut yang beragam, dan pemandangan pantai pada sore hari
Pantai Lovina yang tenang dengan lingkungan sekitarnya yang masih alami,
28
sangat diminati oleh wisatawan baik asing maupun lokal. Peningkatan
Tahun
2 2 2 2 2 2
Wisata
0 0 0 0 0 0
wan
1 1 1 1 1 2
5 6 7 8 9 0
1 2 2 1
4 9
5 0 2 0
, ,
Domes , , , ,
4 3
tik 7 5 5 2
3 6
7 7 2 5
0 1
7 0 8 1
1 1 2 1 3 1
6 6 4 9 2 5
Manca , , , , , ,
negara 7 7 5 0 5 2
9 9 5 9 1 5
2 2 5 3 1 5
Tabel 4.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Pantai Lovina Tahun
2015-2020
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng, 2021
dari tahun 2015 hingga tahun 2019 mengalami peningkatan yang cukup
29
Lovina telah mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah dan pihak swasta
tarik wisata Pantai Lovina dari tahun 2015 hingga tahun 2020
Wisatawan asing sebagian besar berasal dari Eropa sedangkan sebagian lagi
dan peluang bagi semua sektor yang terlibat di bidang pariwisata dalam
tahun.
30
Hal ini bisa dilihat melalui minat wisatawan yang berkunjung ke
tersebut cukup banyak sehingga secara langsung berdampak positif bagi para
antar para nelayan di Pantai Lovina karena banyaknya jumlah para nelayan
karcis atau antre. Melihat potensi wisata bahari yang ada di Pantai Lovina
yaitu berupa wisata lumba-lumba, terumbu karang dan ikan hias telah
a. Lumba- Lumba
Lumba-Lumba atau yang lebih dikenal dengan Dolphin adalah salah satu
atraksi wisata yang sangat terkenal dan sudah menjadi ciri khas di Pantai
pada kedalaman dari 100 meter hingga 650 meter. Di Pantai Lovina terdapat
tiga jenis lumba-lumba yang ada di kawasan pantai lovina yang menjadi
31
atraksi lumba-lumba sebagai daya tarik wisata, yaitu : Spotte Dolphin,
32
Gambar 4.2.
Melihat Lumba – lumba di Tengah Pantai Lovina
(Foto : sambut pagi Bersama Lumba – lumba di Pantai Lovina, Liputan 6,
Singaraja 2020).
b. Taman Laut
Taman laut pantai lovina memiliki keindahan alam bawah laut yang sangat
jenis ikan, dan ekosistem laut lainnya terumbu karang yang terdapat di Pantai
meter hingga 10 meter dibawah permukaan air laut, selain itu jenis ikan yang
“Berdasarkan jenis ikan yang ada di taman bawah laut lovina ada macam –
macam seperti ikan pisang-pisang, ikan kakap, ikan betok, ikan baronang dan
ikan kepe-kepe. Lalu ada juga terumbu karang tepi yang bisa kita lihat dari
kedalaman 1 meter hingga 10 meter..”(Wawancara pada 9 Juni 2021).
33
Gambar 4.3
Taman Laut Lovina
(Foto : Pantai Lovina, Takjub Indonesia, Singaraja 2011).
akomodasi, baik hotel berbintang, hotel melati, hingga home stay, restaurant,
juga LP2MB Potensi wisata budaya seperti tradisi sampi gerumbungan, yang
34
megebeg-gebegan yang ada di Desa Tukadmungga, adanya bangunan kuno
seperti Candi Budha dan Pura Kawitan Majapahit di Desa Kalibukbuk dan
mulai dari hotel dari kelas melati hingga berbintang, toko cenderamata,
Tabel 4.3
Kls Jml
No. Nama Hotel Alamat/ Email
Bintang kamar
Berdasarkan data pada tabel 4.3 rata-rata kelas bintang akomodasi hotel
35
keperluan bisnis, umumnya tamu menyukai fasilitas yang memadai seperti
kawasan hotel yang dekat dengan pantai sehingga wisatawan dapat menginap
dengan nyaman, lalu tren tuntutan tamu yang menginap adalah suasana alami
1. Gong Kebyar
Gamelan Gong Kebyar merupakan tipe atau jenis musik gamelan paling
sosial masyarakat Bali. Gong kebyar merupakan karya seni dari hasil
Ini sesuai dengan arti kebyar dalam kamus bahasa Indonesia, yakni
36
gong kebyar yang meriah. Meski belum ada bukti tahun berapa tepatnya gong
orkestra. Tahun ini merupakan seabad lahirnya gong kebyar. Terkait hal itu,
Gambar
4.4.
(Foto : Gong Kebyar Sarana Internalisasi Nilai-Nilai Kemenku ala KPPN
Singaraja 2014)
2. Genjek
Potensi budaya yang terdapat di kawasan pantai lovina, yaitu seperti gong
Salah satu potensi yang dijadikan atraksi wisata adalah seni pertunjukan
genjek yang dibentuk pada tahun 2001. Genjek adalah salah satu kesenian
sekelompok laki-laki yang duduk melingkar dan bersila yang diiringi dengan
suara-suara mulut penari yang diatur sehingga terdengar nada yang merdu.
37
dewasa saja, namun di Lovina seni pertunjukan genjek di perankan oleh anak-
Kata Genjek berasal dari kata genjak yang berarti bersenda gurau. Pada
zaman dulu, kesenian ini biasanya dimaninkan setelah musim panen, sambil
dipadukan dengan cipak (seni vokal tanpa makna namun tertata sehingga
kulit, sanggar tari, genjek. Salah satu potensi yang dijadikan atraksi wisata
adalah seni pertunjukan genjek yang dibentuk pada tahun 2001. Genjek
adalah salah satu kesenian daerah Bali yang dalam pementasannya ditarikan
secara seragam oleh sekelompok laki-laki yang duduk melingkar dan bersila
yang diiringi dengan suara-suara mulut penari yang diatur sehingga terdengar
vokal sebagai sumber bunyi utama. Sepuluh hingga dua puluh orang pemain
sa, pak, sriang, cek, de, tut, ces, jos, dan sir. Suara-suara tersebut kebanyakan
38
kendang, reyong, dan gong. Jalinan dan perpaduan yang harmonis berbagai
jenis dan warna suara itulah membentuk sebuah musik yang diberi nama
Genjek.
Secara etimologi arti kata genjek belum ditemukan dalam bahasa Bali.
Begitu pula dalam bahasa Jawa Kuno. Dalam buku yang berjudul Tata Bahasa
dan kata gonjak yang artinya bersenda gurau. Memang kata gonjak yang
dalam bentuk kata kerjanya menjadi megonjakan memiliki sifat yang sama
dengan seni Genjek, yaitu bersenda gurau untuk menghibur diri dan sering
jenis suara tersebut yaitu genjek, gen-jek, gen-jek .., dan seterusnya. Hal
semacam ini kerap terjadi dalam hal pembenian nama kesenian Bali. Sebagai
contoh nama seni Kecak lahir dari suara dominan cak, cak, cak,.. demikian
juga nama seni Cakepung lahir karena suara-suara cak dan pung mendominasi
alunan musiknya.
Selain seni vokal, dalam Genjek juga terkandung seni sastra, lewat
diperkuat dengan olahan melodi, ritme, dan ekspresi. Tema lagu Genjek
dalam tema lagunya, seni Genjek sering juga digunakan untuk tujuan-tujuan
39
tertentu seperti penerangan kesehatan, Keluarga Berencana, sosialisasi
yaitu sejenis gendingan. Genre ini termasuk jenis fölksong, karena identitas
gegendingan adalah lirik dan lagu, kendati dalam kenyataannya dapat terjadi
salah satu unsur lebih menonjol. Dalam seni Genjek, lagu lebih dominan dari
pada lirik.
seperti sakde, sriang, byos, sapak, jeti, dan sebagainya, yang dalam bahasa
Bali tidak ada artinya. Oleh Brunvand hal semacam ini disebut dengan proto-
paca periring (syllabis). Setiap lagu Genjek dibagi menjadi tiga bagian.
Bagian pertama sekaligus mengawali adalah lagu berlirik beberapa bait yang
dibawakan oleh seorang pemain, dilanjutkan dengan lagu tanpa lirik oleh
bernyanyi, pemain yang lain menyertai dengan membuat jalinan ritmis sesuai
dengan jenis bunyi yang telah ditetapkan. Satu lagu Genjek biasanya
40
Gambar 4.5.
(Foto : Genjek sebagai Sarana Internalisasi Nilai-Nilai Kemenku ala
KPPN Singaraja 2014).
dewasa saja, namun di Lovina seni pertunjukan genjek di perankan oleh anak-
2. Kuliner
Dari segi kuliner yang ada di Lovina, kawasan itu juga juga memiliki
potensi pariwisata yang tetap harus dikembangkan. Hal itu dibuktikan dari
hasil observasi tanggal 9 Juni 2021 yang menemukan dua kuliner khas
Kuliner Ikan Bakar khas temukus. Ikan yang dipakai adalah ikan yang bias
41
Desa Temukus merupakan penghasil kecap legendaris, yaitu dengan nama
Kecap Meliwis yang sudah diproduksi lama dan terkenal sampai ke seluruh
wilayah di Bali. Ikan Bakar dan Kecap Meliwis yang merupakan kuliner
khas Desa Temukus. Ikan merupakan salah satu hasil laut di Desa
ikan bakar dengan bumbu khas nya. Selain ikan bakar, Desa Temukus juga
Gambar 4.6.
(Foto : Ikan Bakar dengan sambal meliwis, Dea 2021)
a. 2). Gula Merah Desa Tigawasa merupakan gula dengan kualitas terbaik di
Kawasan Wisata Lovina. Gula ini juga sudah dipasarkan keluar daerah
desa atau bahkan di beberapa daerah di Buleleng. Agar gula tidak cepat
42
bambu kemudian dibakar, proses menimbung memakan waktu sekitar 6
makanan.
Gambar 4.7.
(Foto : Ini adalah
contoh gula
merah yang
ditimbung dan selanjutnya akan di olah sebagai makanan, Gambar Proses
Pembuatan Gula Merah Tigawasa, Tribun 2012)
1. Posisi kawasan wisata berdasarkan analisis Tourism Area Life Cycle.
kawasan wisata Tourism Area Life Cycle (TALC) ini diperkenalkan oleh
Butler pada tahun 1980. Menurut Butler (1980) sebuah area wisata pasti
Tabel 4.4 Hasil Analisis Tourism Area Life Cycle Obyek Wisata
Pantai Lovina
Hasil Observasi
43
Tidak
Tahapan Ciri – ciri Sesuai
Sesuai
a.Sebuah destinasi wisata
yang baru ditemukan oleh
seseorang yang tidak banyak
√
dikenal orang (seperti
penjelajah, wisatawan, pelaku
pariwisata, masyarakat lokal,
Eksplorasi atau pemerintah).
(Exploration) b. Mulai dikunjungi oleh
√
wisatawan meskipun dengan
jumlah yang sangat sedikit.
c.Area wisata yang umumnya
masih alami, sepi dan belum √
ada fasilitas wisata bagi
wisatawan.
a. Jumlah kunjungan
wisatawan yang mulai
√
meningkat terutama pada hari-
hari libur.
b. Pemerintah dan masyarakat
lokal mulai ikut terlibat dalam
menunjang kegiatan
kepariwisataan di area wisata
tersebut. Kontribusi yang
diberikan oleh pemerintah dan
Keterlibatan masyarakat lokal misalnya √
(Involvement) menyediakan fasilitas-fasilitas
wisata, berinteraksi dengan
wisatawan, hingga
mempermudah akses masuk
walau dengan skala yang
terbatas.
c.Mulai dilakukannya
promosi-promosi walaupum
berskala kecil untuk semakin √
memperkenalkan destinasi
wisata yang bersangkutan.
a. Jumlah kunjungan
√
wisatawan yang naik tapi
tidak terlalu signifikan.
Pembangunan b.Kegiatan ekonomi diambil
(Development) alih oleh perusahaan -
√
perusahaan jaringan
internasional seperti para
stakeholder.
44
a. Jumlah kunjungan
√
wisatawan naik tapi tidak
terlalu signifikan.
b.Kegiatan ekonomi diambil
alih oleh perusahaan √
perusahaan jaringan
Konsolidasi internasional.
(Consolidation) c.Berbagai macam fasilitas
wisata dirawat, diperbaiki,
√
dibangun, dan ditingkatkan
standarnya.
d.Promosi semakin sering
√
dilakukan.
a. Jumlah kunjungan
√
wisatawan telah mencapai
puncak tertingginya.
Stagnasi (Stagnation) b. Atraksi wisata alami sudah
disesaki dengan atraksi wisata
√
buatan yang berdampak pada
berubahnya tempat awal
destinasi wisata tersebut
a. Fasilitas wisata yang ada
√
Penurunan (Decline) beralih fungsi dari fungsi
awalnya.
b. Wisatawan mulai jenuh
√
dengan atraksi wisata yang
ada.
a. Muncul inovasi-inovasi
√
baru.
Peremajaan
(Rejuvenation) b.Area wisata di tata ulang
sehingga memberikan warna √
baru.
Beberapa indikator yang menunjukkan bahwa Obyek Wisata masuk kedalam
Dilihat dari tabel 4.3 bahwa kunjungan wisatawan ke Pantai Lovina dari
tahun 2015 hingga tahun 2019 mengalami peningkatan yang cukup baik
45
Wisatawan karena adanya pandemic covid-19. Hal ini menunjukkan jika
wisatawan memang memilih obyek wisata Pantai Lovina dan sudah dikenal
lokal di Lovina.
e. Promosi
4.3 . Pembahasan
mengunjungi daya tarik wisata Pantai Lovina dari tahun 2006 hingga tahun
46
sebagian besar berasal dari Eropa sedangkan sebagian lagi berasal dari
ke Pantai Lovina ini dapat memberi manfaat dan peluang bagi semua sektor
perkembangan yang cukup bagus dari tahun ke tahun. Hal ini bisa dilihat
wisatawan ingin melakukan aktivitas wisata bahari antara lain wisata lumba-
lumba, snorkeling, fishing dan sailing, terutama di musim ramai seperti bulan
positif bagi para nelayan pariwisata yang memiliki jukung, bahkan sering
dilakukan antar para nelayan di Pantai Lovina karena banyaknya jumlah para
kartu karcis atau antre. Melihat potensi wisata bahari yang ada di Pantai
Lovina yaitu berupa wisata lumba-lumba, terumbu karang dan ikan hias telah
bisa dikatakan banyak. Berikut adalah hasil wawancara dari Bapak I Nyoman
Dengeng pada tanggal selaku pengelola destinasi Pantai Lovina pada tanggal
47
bentuk kerjasama dari kita masyarakat lokal dan pemerintah desa itu
mengembangkan daya tarik wisata di Lovina biar lebih bagus fasilitas nya dan
segala macam. Hubungan pemerintahan Desa dengan pemerintah kabupaten
bisa dibilang baik tapi karena terhambatnya masalah dana dan biaya dalam
mengembangkan Pantai Lovina jadi kita hanya bisa membuat peraturan-
peraturan khusus untuk menjaga nilai kelestarian dari atraksi wisata...”
(Wawancara pada tanggal 9 Juni 2021).
pengelolaan objek wisata Pantai Lovina yang berbasis lingkungan, hal lain
terhadap salah satu daya tarik utama objek wisata Pantai Lovina. Berdasarkan
konservasi.”
wisata, pemasaran dan sumber daya manusia (Oka A. Yoeti, 1997: 1).
48
seluruh pihak-pihak yang wajib menjaga dan mengembangkan objek wisata
bahari yang berkelanjutan agar mencapai hasil yang efektif, dan dapat
wisata Pantai Lovina telah dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup dalam
menjaga kondisi dan keadaan terumbu karang. Upaya lain dilakukan oleh
masyarakat Desa Pantai Lovina yang terikat dalam hukum adat dalam
menjaga potensi pantai dan laut.” Potensi dan pengembangan objek wisata
saat ini objek wisata Pantai Lovina bersama masyarakat lokal dan badan
lingkungan hidup bekerja sama dalam menjaga keadaan dan kondisi terumbu
karang dan sejauh ini dinas kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Buleleng
Pantai Lovina memiliki pantai yang berpasir hitam dengan bibir pantai yang
landai dan lebar serta ombak yang tenang. Pantai Lovina terletak cukup jauh
laut yang beragam, dan pemandangan laut pada sore hari yang sangat indah
yang tenang dengan lingkungan sekitarnya yang masih alami, sangat diminati
oleh wisatawan baik asing maupun lokal. Pantai ini terkenal dengan atraksi
49
Lumba-lumba yang berlangsung pada jam sebelum dan sesaat matahari terbit
(pukul 05.00-06.00). Maka dari itu, jika pengunjung ingin melihat atraksi
Masyarakat dapat menjadi pelaku usaha, penyedia jasa dan menjadi subjek
masyarakat lokal menunjukkan bahwa mereka pun sedari dahulu sudah sangat
dan meningkatkan dampak positif yang dapat diberikan, maka perlu adanya
suatu daya dukung guna membatasi penggunaan sumber daya. Seperti yang
dijelaskan dalam Michael Hall, Collin (2006: 151 - 154), konsep daya dukung
yang baik, dengan penentuan daya dukung di masing – masing bidang yang
50
kegiatan pariwisata di kawasan itu. Dengan hubungannya terhadap penentuan
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
wisata bahari yang dapat dilihat dari potensi pantainya yang memiliki
beraneka ragam biota laut yang terdapat dibawah laut bahkan sampai tampak
dari permukaan jika kita melihat dari atas perahu ke tengah laut, karena airnya
sangat jernih. Intinya, pantai ini cocok untuk kegiatan wahana air (wisata
bahari), hal ini didukung oleh adanya potensi yang dimiliki Pantai Lovina.
51
pariwisata, pemda, serta masyarakat sekitar potensi yang dimiliki oleh pantai
taman bawah laut dan juga budaya seperti seni pertunjukan genjek dan gong
Lovina dapat dilakukan dengan membuat tempat budi daya terumbu karang,
menampilkan daya tarik wisata budaya seperti “genjek” sebagai daya tarik
pendukung ekowisata.
akan selalu mengalami beberapa fase, termasuk fase stagnansi dan mengalami
penurunan sesuai dengan yang telah dituliskan oleh Butler. Tetapi yang
penurunan. Fase-fase tersebut akan dipengaruhi oleh fasilitas yang ada, akses,
5.2. Saran
Dalam penelitian ini ada tiga saran untuk pemerintah, masyarakat lokal
dan peneliti. Pertama, saran untuk pemerintah dalam upaya untuk bergerak ke
52
sehingga lebih fleksibel dan lebih ramah kepada wisatawan. Dalam kacamata
selama ini sangat sedikit informasi yang didapatkan mengenai demografis dari
dengan aspek lainnya seperti ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan hidup.
masyarakat lokal pun juga harus konsekuen dalam menjalani rencana tersebut
potensi yang ada di Pantai Lovina. Hendaknya ke depan bisa lebih fokus ke
53
DAFTAR PUSTAKA
Ardharianti, Titin. 2009. Kajian potensi sumber daya pantai nirwana untuk kegiatan
wisata pantai di kota baubau, Provinsi sulawesi tenggara. Jurnal pariwisata
Volume 6. Nomor 3, April 2011, tersedia dalam http://eprints.
Unes.ac.id//titin ardharianti.pdf.
Artikel Pariwisata, Ida Ayu Anggreni Suryaningsih 2016, Posisi Desa Serangan
berdasarkan analisis Tourism Area Life Cycle.
Artikel Pariwisata Theresia Wirayanthi Tambunan, 2016. Objek Wisata Tanah Lot
dan Kebun Raya Bedugul Bali berdasarkan Analisis Tourism Area Life Cycle.
Artikel Bali Travel I-News tersedia pada
http://balitravelnews.com/2017/05/09/bulelenggenjot-sektor-pariwisata/
Artikel Pariwisata Indonesia Tersedia pada http://pariwisatacu.blogspot.co.id/201
1/07/upaya-meningkatkanpariwisata.html
Badan Statistik Provinsi Bali, 2017. Pulau Bali mempunyai daya tarik yang dapat
dibedakan dengan kawasan wisata lain di Indonesia. Bali.
Butler, 1980. “Tourism Area Life Cycle” Oxford: Goodfellow Publisher
Cooper dkk. 1995. terdapat 4 (empat) komponen yang harus dimiliki oleh sebuah
daya tarik wisata. US : Irwin.
Dinas Statistik Kabupaten Buleleng, 2017. Pantai Lovina yang terletak di Kecamatan
Denpasar Utara, Kabupaten Buleleng yang memiliki pantai terpanjang di Bali
yaitu 157,05 Km. Buleleng.
Erawan, Nyoman. 1994. Pariwisata dan Pengembangan Ekonomi (Bali sebagai
kasus). Denpasar : Upadasas.
Endaswara, 2006. Teknik Observasi. Yogyakarta : Alfabeta
Febriani, S Ni Nyoman. 2013. Kajian Potensi Pasar Seni Sukawati sebagai Objek
Wisata Budaya DI Desa Sukawati Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar
(Tinjauan Geografi). Skripsi. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha.
Hassan Mustafa, 2000, Teknik Sampling. Alfabeta.
54
Helmut F. Weber, 2006. Potensi wisata adalah semua obyek (alam, budaya, buatan)
yang memerlukan banyak penanganan agar dapat memberikan nilai daya tarik
bagi wisatawan. Andi.
JS Badudu, 1994. Pengertian Pengembangan. N. Raymond Frans.
Marpaung, Happy. 2002. Pengetahuan Kepariwisataan. Bandung : Alfabet.
Pendit, S Nyoman. 2002. Ilmu Pariwisata sebuah pengantar perdana. Jakarta :
Pradnya Paramitha. Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metodologi Penelitian.
Yogyakarta:Pustaka Baru
Sugiyono, 2012. Teknik Analisis data. Bandung : Alfabeta.
Suwena, I Ketut. 2010. Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata.Denpasar:Udayana
University Press
Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi
Suwantoro, Gamal 2004. Istilah Pariwisata. Yogyakarta : Andi
55
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Data Informan :
No Telp : 0812144714744
Pertanyaan :
Jawaban :
bentuk kerjasama dari kita masyarakat lokal dan pemerintah desa itu
56
mengembangkan daya tarik wisata di Lovina biar lebih bagus fasilitas nya dan
bisa dibilang baik tapi karena terhambatnya masalah dana dan biaya dalam
Data Informan :
No Telp : 081245669000
Pertanyaan :
Jawaban :
“Berdasarkan jenis ikan yang ada di taman bawah laut lovina ada macam –
macam seperti ikan pisang-pisang, ikan kakap, ikan betok, ikan baronang dan
ikan kepe-kepe. Lalu ada juga terumbu karang tepi yang bias kita lihat dari
Konsep Pengelolaan
57
Pemberdayaan masyarakat dengan membangun pariwisata dengan
58
(Foto : Jukung – jukung Pantai Lovina, Google)
karyawan
dan menyediakan rumah makan atau restoran dan jasa tranportasi serta
memberikan fasilitas kebersihan dari obyek wisata. Tetapi untuk SDM akan di
59
Kelola oleh desa. Masyarakat lokal juga dilibatkan apabila ada monitoring
a. Pantai Lovina terkenal dengan sunrise yang indah dan memancing di tengah
laut.
Tari Genjek
60
(Foto : Lovina Festival, 2019)
c. Alam yang asri, dan dunia bawah laut seperti terumbu karang yang masih
natural.
Snorkeling Di Lovina
a. Menyaksikan atraksi lumba – lumba di tengah laut pada pagi hari dari jam 6
sampai 9 pagi.
61
(Foto : sambut pagi Bersama Lumba – lumba di Pantai Lovina, Liputan 6,
Singaraja 2020).
62