Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Analisis Pariwisata ISSN : 1410 – 3729

Vol. 17 No. 2, 2017

KARAKTERISTIK DAN MOTIVASI WISATAWAN BERKUNJUNG


KE PANTAI GREEN BOWL, UNGASAN, KUTA SELATAN, BALI

Elizabeth Kristina Jayadi1*, Ni Putu Eka Mahadewi1, I GPB. Sasrawan Mananda1

1. Program Studi S1 Industri Perjalanan Wisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana, Denpasar, Bali

*E-mail : elizabeth.jyd@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan motivasi wisatawan yang
berkunjung ke Pantai Green Bowl. Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah
observasi, wawancara, menyebarkan kuesioner, dokumentasi dan studi kepustakaan. Penentuan sampel
untuk wisatawan menggunakan metode accidental sampling, yaitu siapa saja yang secara kebetulan
dijumpai oleh peneliti di lokasi penelitian. Sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah analisis
deskriptif kuantitatif, dimana hasil pengolahan tersebut akan diolah menggunakan skala likert.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap karakteristik wisatawan yang berkunjung ke Pantai Green
Bowl dapat diidentifikasikan berdasarkan asal daerah wisatawan yang didominasi oleh wisatawan
mancanegara (61.8%), usia 20-30 (76.4%), perempuan (58.2%), karyawan (50.9%), 1.000.000 -
5.000.000 (29,1%), S1 (61,8%), informasi dari teman (61,8%), pertama kali (83,6%), transportasi motor
(70,9%), berwisata lebih dari satu bulan (38,2%), homestay (36,4%). Untuk motivasi wisatawan yang
berkunjung ke Pantai Green Bowl dapat dapat diketahui bahwa motivasi tertinggi wisatawan berkunjung
ke Pantai Green Bowl motif karena keindahan pemandangan (76,36%) dan dengan motivasi terendah
yaitu karena fasilitas yang baik (3,64%).

Kata kunci : karakteristik, motivasi, wisatawan, pantai green bowl.

PENDAHULUAN melalui pariwisata alam. Dengan demikian


diharapkan nantinya pariwisata akan dapat
Pariwisata merupakan salah satu sektor berkembang dengan baik dan membawa
andalan utama bagi Indonesia. Ini terbukti dampak yang baik pula. Dimana pada akhirnya
pariwisata telah memberikan kontribusi yang diharapkan pariwisata dapat memberikan
sangat besar sebagai penyumbang devisa kesejahteraan baik secara ekonomi maupun
Negara. Dewasa ini berbagai upaya sedang dan secara tingkat taraf hidup masyarakat itu sendiri
telah diupayakan oleh pemerintah bersama pada umumnya ataupun pelaku pariwisata pada
pihak swasta untuk mengembangkan, khusunya.
melestarikan pariwisata yang ada, serta terus Pariwisata di daerah Bali merupakan
menggali potensi yang ada untuk dikembangkan sektor paling maju dan berkembang, tetapi
menjadi suatu daya tarik wisata. Pariwisata masih berpeluang untuk dikembangkan lebih
Indonesia apabila mampu dikemas dan dikelola modern lagi. Daerah ini memiliki obyek wisata
dengan baik akan menjadi aset Negara Indonesia yang beragam, baik wisata alam, wisata sejarah
dimana dapat mampu bersaing secara maupun wisata budaya. Hal ini ditandai dengan
internasional dengan pariwisata di Negara lain. pertumbuhan pada sarana dan prasarana
Hingga saat ini pariwisata di Indonesia belum kepariwisataan yang ada seperti hotel, villa,
berjalan optimal, padahal aspek ini sangat resort, bungalow dan home stay yang terdapat
berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan di pulau Bali serta kedatangan wisatawan ke
masyarakat terutama pendapatan asli daerah. Pulau ini yang semakin meningkat setiap
Indonesia sebagai negara yang memiliki tahunnya.
kekayaan alam mempergunakan kekayaannya Pada tahun 2011, kedatangan
sebagai objek untuk mendatangkan devisa wisatawan nusantara sebanyak 5.675.121

69
Jurnal Analisis Pariwisata ISSN : 1410 – 3729
Vol. 17 No. 2, 2017

wisatawan mancanegara yang berkunjung ke tahap stagnasi tersebut tidak mengalami


Bali sebanyak 2.892.019 wisatawan. Pada tahun penurunan melainkan dapat mengalami
2012, kedatangan wisatawan di Bali mengalami peremajaan.
peningkatan sebanyak 6,2% dari tahun Bali Selatan masih memiliki banyak
sebelumnya dengan jumlah total 8.431.700 potensi destinasi alam yang masih tersembunyi.
wisatawan. Pada tahun 2013, kedatangan Salah satunya yaitu Pantai Green Bowl. Pantai ini
wisatawan di Bali mengalami peningkatan disebut dengan nama Green Bowl, karena
sebanyak 14,5% tahun sebelumnya dengan total menurut penduduk sekitar, saat air laut surut,
wisatawan sebanyak 10.255.134 orang. Pada pantai ini tampak seperti cekungan berbentuk
tahun 2014, kedatangan wisatawan di Bali mangkuk yang berwarna hijau dari karang-
mengalami sedikit penurunan sebanyak -0,9% karang yang ada di sekitarnya. Pantai Green
dari tahun sebelumnya dengan jumlah total Bowl ini tersembunyi di antara tebing dan
10.159.098 wisatawan. Dan yang terakhir pada pepohonan serta memiliki nuansa alam yang
tahun 2015, kedatangan wisatawan di Bali sangat indah dengan kontras warna laut yang
kembali mengalami peningkatan yang sangat begitu memukau serta pasir putihnya yang
signifikan yaitu sebanyak 9,7% dari tahun begitu menawan. Pantai ini masih tergolong sepi
sebelumnya dengan jumlah total sebanyak disbanding pantai-pantai di Bali Selatan lainnya.
11.148.935 wisatawan. Hal tersebut Karena hanya sekitar seratus wisatawan yang
menunjukkan Bali sebagai barometer mengunjungi pantai ini di hari biasa dan sekitar
pembangunan di wilayah Indonesia bagian dua ratus wisatawan pada hari akhir pekan,
tengah mengalami kemajuan di sektor sehingga para wisatawan cukup tertarik datang
pariwisata yang sangat pesat. ke sini. Karena hal-hal tersebut, pantai ini dapat
Untuk kawasan pariwisata di pulau Bali dijadikan potensi sebagai peremajaan Bali
yang menjadi favorit wisatawan domestik dan Selatan disamping focus pemerintah dalam
mancanegara adalah tempat wisata di Bali membangun daerah Bali lainnya.
selatan. Bali Selatan sudah memiliki Faktor motivasi merupakan salah satu
infrastruktur jalan yang sangat baik dibanding unsur psikologi yang sangat penting. Karena
dengan daerah Bali di bagian lainnya seperti Bali motivasi wisatawan datang ke suatu kawasan
Timur, Bali Barat dan Bali Utara yang bahkan wisata dapat dilihat melalui aktivitas yang
masih tertinggal jauh. Sehingga dengan adanya dilakukannya. Sehingga dapat dijadikan acuan
infrastruktur jalan yang memadai, memudahkan bagi pengelolaan pengembangan sarana dan
mobilitas turis untuk berkunjung ke banyak prasarana di suatu lokasi. Untuk dapat
objek wisata di daerah Bali Selatan. Hanya saja, menentukan dan menetapkan kebijakan dalam
karena Bali Selatan yang paling berkembang pengelolaan di masa yang akan datang maka,
sangat pesat maka dikhawatirkan akan perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui
menimbulkan stagnasi. Pada fase kapasitas yang motivasi dan karakteristik dari wisatawan yang
melampaui berbagai faktor sudah di atas daya berkunjung ke Pantai Green Bowl, Ungasan, Kuta
dukung, maka dapat menimbulkan masalah Selatan, Bali.
ekonomi, sosial, dan lingkungan. Pemerintah
selalu berinovasi agar Bali Selatan dapat tetap
memenuhi kapasitas dari fasilitas yang dimiliki, TINJAUAN PUSTAKA
khususnya dengan mengharapkan repeater
guests disamping memfokuskan pembangunan Konsep Daya Tarik Wisata
infrastruktur di daerah Bali bagian lainnya. Bali Banyak ahli mendefinisikan tentang objek
Selatan itu pun sendiri sudah memiliki objek- dan daya tarik wisata, menurut Undang Undang
objek wisata andalan yang ditawarkan bagi para Republik Indonesia No 10 Tahun 2009 Tentang
wisatawan dimana sebagian besarnya Kepariwisataan BAB I Pasal 1 Nomor 5
mempengaruhi citra atau image Pulau Bali. menyebutkan bahwa Daya Tarik Wisata adalah
Dimana objek-objek wisata tersebut sudah segala sesuatu yang memiliki keunikan,
mengalami stagnasi sehingga sebenarnya keindahan, dan nilai yang berupa
destinasi sebenarnya tidak menarik lagi bagi keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan
wisatawan. Pada tahapan ini, angka kunjungan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau
tertinggi telah tercapai dan beberapa periode tujuan kunjungan wisatawan.
menunjukkan angka yang cenderung stagnan. Menurut UU RI No 9 Tahun 1990
Oleh karena itu, pemerintah harus bekerja keras tentang Kepariwisataan, dinyatakan bahwa
untuk menggali berbagai objek wisata baik alam obyek dan daya tarik wisata adalah segala
maupun buatan yang dapat menjadi potensi agar sesuatu yang menjadi sasaran wisata baik itu

70
Jurnal Analisis Pariwisata ISSN : 1410 – 3729
Vol. 17 No. 2, 2017

pembangunan obyek dan daya tarik wisata, yang wisata tersebut, kendaraan apa yang akan
dilakukan dengan cara mengusahakan, digunakan dan berapa lama tiba ketempat
mengelola dan membuat obyek-obyek baru tujuan wisata tersebut.
sebagai obyek dan daya tarik wisata. Dalam 5. What to stay
undang-undang di atas, yang termasuk obyek Bagaimana wisatawan akan tingggal untuk
dan daya tarik wisata terdiri dari : sementara selama dia berlibut. Diperlukan
1. Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan penginapan-penginapan baik hotel
Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan berbintang atau hotel non berbintang dan
alam serta flora dan fauna, seperti : sebagainya.
pemandangan alam, panorama indah, hutan Dengan Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
rimba dengan tumbuhan hutan tropis serta objek dan daya tarik wisata adalah tempat atau
binatang-binatang langka. wilayah yang memiliki daya tarik wisata adalah
2. Objek dan daya tarik wisata hasil karya tempat atau wilayah yang memiliki daya tarik
manusia yang berwujud museum, besar bagi kunjungan wisatawan. Daya tarik
peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, tersebut berwujud keadaan alam, flora dan
seni budaya, pertanian (wisata agro), wisata fauna serta hasil ciptaan manusia. Selanjutya,
tirta (air), wisata petualangan, taman Yoeti dalam buku Pengantar Ilmu Pariwisata
rekreasi, dan tempat hiburan lainnya. memberikan gambaran yang lebih operasional,
3. Sasaran wisata minat khusus, seperti : batasan mengenai objek wisata. Disebutkan
berburu, mendaki gunung, gua, industri dan bahwa sesuatu sebagai objek itu tidak ada
kerajinan, tempat perbelanjaan, sungai air persiapan terlebih dahulu. Dengan perkataan
deras, tempat-tempat ibadah, tempat- lain, kita tidak ada persiapan yang dilakukan
tempat ziarah, dan lain-lain. terlebih dahulu. Dengan perkataan lain, kita
4. Pariwisata adalah segala sesuatu yang dapat melihatnya secara langsung, misalnya
berhubungan dengan wisata, termasuk pemandangan gunung, sungai, danau, candi,
pengusahaan objek dan daya tarik wisata bangunan, monumen, gereja, masjid, tugu
serta usaha-usaha yang terkait di bidang peringatan dan lain-lain, walaupun harus
tersebut. Dengan demikian pariwisata membayar sekedar tanda masuk saja (Yoeti,
meliputi Semua kegiatan yang berhubungan 1996:181).
dengan perjalanan wisata. Berdasarkan penjelasan di atas, Daya
Suatu Daya Tarik Wisata dapat menarik tarik yang tidak atau belum dikembangkan
untuk dikunjungi oleh wisatawan harus semata-mata hanya merupakan sumber daya
memenuhi syarat-syarat untuk pengembangan potensial dan belum dapat disebut daya tarik
daerahnya, menurut Maryani (1991:11) syarat- wisata, sampai adanya suatu jenis
syarat tersebut adalah : pengembangan tertentu, misalnya penyediaan
1. What to see aksesibilitas atau fasilitas. Oleh karena itu, dapat
Di tempat tersebut harus ada objek dan disimpulkan bahwa Obyek dan Daya Tarik
atraksi wisata yang berbeda dengan yang Wisata dalam penelitian ini adalah keindahan
dimiliki daerah lain. Dengan kata lain daerah alam di Pantai Green Bowl serta keasrian alam
tersebut harus memiliki daya tarik khusus yang masih terjaga.
dan atraksi budaya yang dapat dijadikan
“entertainment” bagi wisatawan. What to see Konsep Wisatawan
meliputi pemandangan alam, kegiatan, Menuriut Undang-undang nomor 10
kesenian dan atraksi wisata. tahun 2009, wisatawan adalah orang-orang yang
2. What to do melakukan kegiatan wisata. Wisatawan juga
Di tempat tersebut selain banyak yang dapat adalah orang–orang yang datang berkunjung
dilihat dan disaksikan, harus disediakan pada suatu tempat atau negara, biasanya mereka
fasilitas rekreasi yang dapat membuat disebut sebagai pengunjung (visitor) yang
wisatawan betah tinggal lama ditempat itu. terdiri dari banyak orang dengan bermacam–
3. What to buy macam motivasi kunjungan, termasuk
Tempat tujuan wisata harus tersedia didalamnya. Jadi tidak semua pengunjung adalah
fasilitas untuk berbelanja terutama barang wisatawan. Untuk lebih detailnya adapun
souvenir dan kerajinan rakyat sebagai oleh- pengertian wisatawan antara lain yaitu yang
oleh untuk di bawa pulang ke tempat asal. menjelaskan bahwa wisatawan adalah orang
4. What to arrived yang sedang tidak bekerja, atau sedang berlibur
Di dalamnya termasuk aksesbilitas, dan secara sukarela mengunjungi daerah lain
bagaimana kita mengunungi daya tarik

71
Jurnal Analisis Pariwisata ISSN : 1410 – 3729
Vol. 17 No. 2, 2017

untuk mendapatkan sesuatu yang lain (Smith, perjalanan kesatu tempat dalam Negara tersebut
dalam Kusumaningrum, 2009:16). diluar tempat tinggalnya sekurang-kurangnya
Menurut WTO (dalam Kusumaningrum, selama 24 jam/semalam, untuk tujuan apapun.
2009:17) membagi wisatawan kedalam tiga Selain untuk mendapatkan penghasilan
bagian yaitu: ditempat yang dikunjunginya”.
1. Pengunjung adalah setiap orang yang Foreign Tourist atau biasa disebut dengan
berhubungan ke suatu Negara lain dimana ia wisatawan mancanegara adalah orang asing
mempunyai tempat kediaman, dengan yang melakukan perjalanan wisata, yang datang
alasan melakukan pekerjaan yang diberikan memasuki suatu negara lain yang bukan
oleh Negara yang dikunjunginya. merupakan Negara di mana ia biasanya tinggal.
2. Wisatawan adalah setiap orang yang Wisatawan asing disebut juga wisatawan
bertempat tinggal di suatu Negara tanpa mancanegara atau disingkat wisman (Karyono,
memandang kewarganegaraannya, 1997).
berkunjung kesuatu tempat pada Negara Sehingga dapat disimpulkan bahwa
yang sama untuk waktu lebih dari 24 jam wisatawan nusantra adalah wisatawan yang
yang tujuan perjalanannya dapat berkewarganegaraan Indonesia yang melakukan
diklasifikasikan sebagai berikut: perjalanan ke daerah di bagian Indonesia
1. Memanfaatkan waktu luang untuk lainnya dalam jangka waktu sekurang-
rekreasi, liburan, kesehatan, kurangnya 24 jam dengan tujuan apapun selain
pendidikan, keagamaan dan olahraga. mencari nafkah. Sedangkan wisatawan
2. Bisnis atau mengunjungi keluarga. mancanegara adalah wisatawan yang
3. Darmawisata atau excursionist adalah berkewarganegaraan asing yang melakukan
pengunjung sementara yang menetap perjalanan keluar dari negaranya, yang salah
kurang dari 24 jam di Negara yang satu contohnya yaitu melakukan perjalanan ke
dikunjungi, termasuk orang yang berkeliling Indonesia.
dengan kapal pesiar.
Berdasarkan Smith, & Stephen L.S. Konsep Karakteristik
(1998), wisatawan dalam kepariwisataan dapat Gambaran mengenai wisatawan biasanya
digolongkan kedalam 5 bagian yaitu: dibedakan berdasarkan karakteristik
1. Domestic Tourism adalah pariwisata yang perjalanannya dan karakteristik wisatawannya
ditimbulkan oleh orang yang bertempat (Seaton dan Bennet, 1996:31). Karakteristik
tinggal disuatu negara yang mempunyai wisatawannya (tourist description) lebih
tempat di dalam negara yang bersangkutan. memfokuskan pada wisatawannya, biasanya
2. Inbound Tourism adalah pariwisata sebagai digambarkan dengan “who, wants, what, why,
kunjungan orang – orang yang bukan when, where and how much?”.
penduduk di suatu negara Karakteristik sosio-demografis mencoba
3. Outbound tourism adalah pariwisata sebagai menjawab pertanyaan “who wants what”.
kunjungan penduduk suatu negara ke Pembagian berdasarkan karakteristik ini paling
negara lain sering dilakukan untuk kepentingan analisis
4. Internal tourism adalah merupakan pariwisata, perencanaan dan pemasaran, karena
kombinasi antara domestic tourism dan sangat jelas definisinya dan relatif mudah
outbound tourism pembagiannya (Kotler, 1996). Yang termasuk
5. International tourism adalah merupakan dalam karakteristik sosio-demografis
kombinasi inbound dan outbound tourism. diantaranya adalah jenis kelamin, umur, status
Wisatawan nusantara menurut Biro Pusat perkawinan, tingkat pendidikan, pekerjaan,
Statistik adalah dimana wisatawan nusantara kelas sosial, ukuran keluarga atau jumlah
adalah penduduk Indonesia yang melakukan anggota keluarga dan lain-lain yang dielaborasi
perjalanan di wilayah Indonesia diluar dari karakteristik tersebut. Karakteristik sosio-
tempatnya berdomisili , dalam jangka waktu demografis juga berkaitan satu dengan yang lain
sekurang-kurangya 24 jam atau menginap untuk secara tidak langsung. Misalnya tingkat
maksud apapun kecuali kegiatan yang pendidikan seseorang dengan pekerjaan dan
mendatangkan nafkah ditempat yang dikunjungi tingkat pendapatannya, serta usia dengan status
(Direktorat Jendral Pariwisata,1985;17). World perkawinan dan ukuran keluarga. Pembagian
Tourism Organization (WTO) mendefinisikan wisatawan berdasarkan karakteristik sosio-
Wisatawan Nasional sebagai “orang – orang demografis ini paling nyata kaitannya dengan
yang bertempat tinggal dalam satu Negara, pola berwisata mereka. Jenis kelamin maupun
terlepas dari kebangsaannya, yang melakukan kelompok umur misalnya berkaitan dengan

72
Jurnal Analisis Pariwisata ISSN : 1410 – 3729
Vol. 17 No. 2, 2017

pilihan jenis wisata yang dilakukan (Seaton & menyangkut perpindahan, tetapi tidak
Bennet, 1996). Jenis pekerjaan seseorang semua perpindahan dalam pemukiman
maupun tipe keluarga akan berpengaruh pada termasuk pariwisata.
waktu luang yang dimiliki orang tersebut, dan 4. Tujuan tinggal, yaitu waktu luang yang
lebih lanjut pada kemampuannya berwisata. tersedia bagi seseorang dalam pekerjaannya
Selain karakteristik sosio-demografis, yang akan di gunakan untuk tujuan
karakteristik lain yang biasa digunakan dalam berekreasi dan pengunjung sementara.
mengelompokkan wisatawan adalah Kuat lemahnya interaksi wisatawan dapat
karakteristik geografis, psikografis dan tingkah diukur atau diketahui dengan melihat lama
laku (Smith, 1995). tinggalnya wisatawan. Semua unsur yang telah
Yang termasuk karakteristik psikografis disebutkan di atas berpengaruh terhadap daya
yaitu wisatawan yang terbagi ke dalam dukung wilayah.
kelompok-kelompok berdasarkan kelas sosial,
gaya hidup dan karakteristik personal Konsep Motivasi
wisatawan dalam kelompok demografis yang Analisis mengenai motivasi menjadi
sama mungkin memiliki profil psikografis yang semakin penting apabila dikaitkan dengan
sangat berbeda (Smith, 1989). pariwisata sebagaimana fenomena masyarakat
Karakteristik geografis membagi wisatawan modern. Fenomena tersebut adalah perilaku
berdasarkan lokasi tempat tinggalnya, biasanya masyarakat yang dipengaruhi oleh berbagai
dibedakan menjadi desa-kota, propinsi, maupun motivasi dan berjalan secara kompleks.
negara asalnya. Pembagian ini lebih lanjut dapat Sehubungan dengan perjalanan, motivasi terkait
pula dikelompokkan berdasarkan ukuran (size) dengan jumlah kebutuhan yang menyebabkan
kota tempat tinggal (kota kecil, menengah, seseorang untuk berpartisipasi dalam kegiatan
besar/metropolitan), kepadatan penduduk di pariwisata (Park & Yoon, 2009 via Farmaki,
kota tersebut dan lain-lain. Yang termasuk 2012 : 73).
karakteristik geografis yaitu wisatawan yang di Jenis-jenis motivasi menurut Crompton
bagi berdasarkan lokasi tempat tinggalnya, dkk (Bansal dan Einsel, 2004: 390):
biasanya di bedakan menjadi desa ataupun kota, 1. Iklim (suasana atau lingkungan) adalah
provinsi, maupun negara asalnya (Suwena dan istilah yang luas, mulai dari cuaca hingga
Ngurah, 2010:40). faktor kesehatan. Contohnya keinginan
Sementara itu karakteristik psikografis berwisata untuk pindah ke iklim kering dan
membagi wisatawan ke dalam kelompok- hangat setidaknya untuk sementara waktu
kelompok berdasarkan kelas sosial, life-style dan menghindari musim dingin. Sehingga
dan karakteristik personal. Wisatawan dalam turis yang datang dengan keinginannya
kelompok demografis yang sama mungkin untuk menikmati cahaya matahari menjadi
memiliki profil psikografis yang sangat berbeda. salah satu faktor pendorong untuk
Yang termasuk karakteristik psikografis yaitu melakukan perjalanan wisata. Kategori ini
wisatawan yang terbagi ke dalam kelompok- memuat apa yang disebut sebagai melarikan
kelompok berdasarkan kelas sosial, gaya hidup diri dari lingkungan yang membosankan
dan karakteristik personal wisatawan dalam untuk sementara waktu, yaitu tujuan yang
kelompok demografis yang sama mungkin secara fisik atau sosial berbeda dari
memiliki profil psikografis yang sangat berbeda lingkungan asal pengunjung. Hal tersebut
(Smith, 1989). adalah salah satu faktor pendorong yang
Mathieson dan Geoffrey (1982) menarik calon pengunjung untuk
menyatakan bahwa karakteristik terdiri atas melakukan perjalanan wisata.
berbagai unsur yaitu : 2. Relaksasi sesuai definisi adalah mengambil
1. Unsur sosial ekonomi yaitu umur, jenis waktu untuk melakukan aktivitas- aktivitas
kelamin, motivasi berwisata, pendapatan yang disukai, termasuk kegiatan olah raga
dan etnis. seperti bermain golf hingga menyelam.
2. Tingkat penggunaan dan pemanfaatan Kategori motivasi relaksasi termasuk motif
objek, yaitu dapat di lihat dari jumlah untuk menghindari rutinitas sehari-hari
wisatawan yang berkunjung atau yang yang menjenuhkan.
berada dalam suatu objek beserta 3. Petualangan adalah sesuatu yang baru.
penyebarannya dalam priode tertentu. Petualangan adalah hasil dari melihat
3. Lama tinggal wisatawan (long term sesuatu secara langsung, bukannya
movement of people) yang bertujuan untuk pengalaman yang dilakukan oleh orang lain.
berwisata. Jelasnya bahwa pariwisata

73
Jurnal Analisis Pariwisata ISSN : 1410 – 3729
Vol. 17 No. 2, 2017

4. Alasan pribadi yang dijelaskan adalah hidup (prestige), social interaksi (social
seperti prestis atau bernostalgia dalam interaction), bertemu dengan orang-orang dan
mengunjungi suatu untuk mengenang masa suasana romantic (romance), mempelajari
lalu guna meningkatkan kedekatan dalam orang, daerah dan kebudayaan lain (educational
bersosialisasi melalui kegiatan berwisata. opportunity), keinginan menemukan diri sendiri
Faktor kenyamanan dalam fasilitas dan (self-fulfilment), keinginan merealisasikan mimpi
prasarana menjadi salah satu pendukung atau cita-cita (wish-fulfilment). Ryan (1991)
motif tersebut. dalam Pitana dan Gayatri (2005:67). Jakckson
5. Motif edukatif untuk melakukan perjalanan (1989) dalam Pitana dan Gayatri (2005 : 68).
wisata seperti yang dijelaskan ialah Faktor pendorong (push factor) dan faktor
termasuk mengunjungi situs-situs yang penarik (pull factor) ini sesungguhnya
wajib dilihat. Kunjungan yang dilakukan merupakan faktor internal dan eksternal yang
akan menghasilkan pengalaman yang memotivasi wisatawan untuk mengambil
lengkap beserta informasi-informasi yang keputusan untuk melakukan perjalanan wisata.
diperoleh dari tempat yang telah dikunjungi Berdasarkan definisi para ahli tersebut,
oleh wisatawan. dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan
McIntosh (1977) dan Murphy (1985) suatu dorongan yang berkaitan dengan fisiologis
mengatakan bahwa motivasi dapat dan psikologis seseorang tanpa disadari
dikelompokkan menjadi empat kelompok besar mempengaruhi perilaku untuk melakukan suatu
yaitu sebagai berikut: tindakan agar mencapai suatu tujuan tertentu.
1. Physical or physiological motivation
(motivasi yang bersifat fisik atau fisiologis),
antara lain untuk relaksasi, kesehatan, METODE
kenyamanan, berpartisipasi dalam kegiatan Penelitian di lakukan di Pantai Green
olah raga, bersantai dan sebagainya. Bowl yang terletak di Desa Ungasan, Kuta
2. Cultural motivation (motivasi budaya), yaitu Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Metode
keinginan untuk mengetahui budaya, adat, pengumpulan data dilakukan dengan cara
tradisi dan kesenian daerah lain. Termasuk observasi yaitu dengan cara melakukan
juga ketertarikan akan berbagai objek pengamatan secara langsung ke lokasi penelitian
tinggalan budaya (banggunan bersejarah). untuk mendapatkan gamabaran dan data yang
3. Social motivation atau interpersonal jelas tentang permasalahan yang diteliti di lokasi
motivation (motivasi yang bersifat sosial), penelitian untuk mendapatkan gambaran yang
seperti mengunjungi teman dan keluarga, jelas mengenai objek yang akan ditelti yaitu di
menemui mitra kerja, melakukan hal yang Pantai Green Bowl. Selain itu dengan
dianggap mendatangkan gengsi (nilai mengadakan wawancara dengan bentuk tanya
prestise), melakukan ziarah, pelarian dari jawab langsung kepada pengelola daya tarik
situasi-situasi yang membosankan dan Pantai Green Bowl. Serta dengan peenyebaran
sebagainya. 55 kuisioner kepada Wisatawan Nusantara dan
4. Fantasy motivation (motivasi karena Mancanegara. Dimana teknik penentuan sampel
fantasi), yaitu adanya fantasi bahwa di dalam penelitian ini menggunakan accidental
daerah lain seseorang kan bisa lepas dari sampling atau biasa disebut dengan sampling
rutinitas keseharian yang menjemukan, dan aksidental untuk menentukan responden.
ego-enhancement yang memberikan Accidental sampling adalah teknik penentuan
kepuasan psikologis. Disebut juga sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
status and prestige motivation. yang secara kebetulan dijumpai dijumpai oleh
Crompton (1979), Dann (1977), Mannell peneliti di lokasi penelitian. Tidak lupa untuk
and Iso-Ahola (1987) dan Krippendorf (1987) melakukan dokumentasi, yaitu teknik
dalam (Wall & Mathieson, 2006:46) pengumpulan data yang berupa arsip-arsip atau
berpendapat bahwa, motivasi dapat foto-foto yang terkait dengan aktifitas
dikatagorikan menjadi dua dimensi, pertama wisatawan yang melakukan aktivitas wisata
yaitu Faktor pendorong (Push Factor) dianggap bahari di Pantai Green Bowl. Dan yang terakhir
sebagai motivasi sosio-psikologis yang dengan studi keputakaan, yakni Yakni
mendorong orang untuk bepergian ke tujuan pengumpulan data dengan cara membaca,
tertentu. Seperti kejenuhan lingkungan kerja memahami, membahas isi buku, dan hasil-hasil
(escape), kenyamanan (relaxation), kegembiraan laporan terdahulu yang terkait dengan masalah
(play), mempererat hubungan kekerabatan yang sedang di teliti.
(Strengthening family bonds), gengsi atau gaya

74
Jurnal Analisis Pariwisata ISSN : 1410 – 3729
Vol. 17 No. 2, 2017

Pembahasan tentang karakteristik dan PEMBAHASAN


motivasi wisatawan pada berbagai literature,
termasuk yang dimuat dalam berbagai jurnal Sesuai dengan metode yang telah
nasional maupun internasional ditetapkan, yaitu deskriptif kuantitatif maka
membuktikanbetapa pentingnya memahahi hasil penelitian ini dapat digambarkan sebagai
karakteristik dan motivasi wisatawan yang berikut. Berdasarkan penyebaran 55 kuisioner
berkunjung pada suatu destinasi. Adapun dapat digambarkan wisatawan yang
variabel yang digunakan untuk menentukan mengunjungi Pantai Green Bowl didominasi oleh
karakteristik wisatawan menurut Mathieson dan wisatawan mancanegara dengan jumlah 34
Geoffrey (1982) memiliki 3 variabel. Dimana orang dengan persentase 61,8%. Wisatawan
variable pertama adalah unsur sosial ekonomi mancanegara yang paling banyak mengunjungi
dengan indikator Daerah Asal, umur, jenis Pantai Green Bowl adalah wisatawan
kelamin, pekerjaan, pendapatan, tingkat mancanegara yang berasal dari Eropa,
pendidikan. Variabel kedua yaitu tingkat berjumlah 16 orang dengan persentase 29,1%.
penggunaan dan pemanfaatan objek dengan Dengan wisatawan Eropa yang berasal dari
indikator frekuensi berkunjung dan sumber Belanda berjumlah 5 orang dengan persentase
informasi. Variabel ketiga yaitu lama tinggal 9,1%, yang berasal dari Jerman 6 orang dengan
(long term movement of people) dengan persentase 10,9%, yang berasal dari Ukraina 1
indikator periode wisatawan dalam kurun orang dengan persentase 1,8%, dan wisatawan
waktu tertentu untuk menetap di daerah wisata Eropa yang terakhir berasal dari Prancis dengan
dan cara berkunjung. jumlah 4 orang dan dengan persentase 7,3%.
Adapun variabel yang digunakan untuk Wisatawan yang mengunjungi Pantai Green
menentukanmotivasi wisatawan menurut Bowl didominasi oleh wisatawan yang berumur
Crompton (1979), Dann (1977), Mannell and 30 – 40 tahun yang berjumlah 42 orang dengan
Iso-Ahola (1987) dan Krippendorf (1987) dalam persentase 76,4%. Wisatawan yang berkunjung
(Wall & Mathieson, 2006:46) sebagai faktor ke Pantai Green Bowl didominasi oleh
pendorong yaitu kejenuhan lingkungan kerja wisatawan berjenis kelamin perempuan dengan
(escape), kenyamanan (relaxtation), jumlah 32 orang dengan persentase sebesar
kegembiraan (play), mempererat hubungan 58,2%. Wisatawan yang mengunjungi Pantai
kekerabatan (strengthening family bonds), gengsi Green Bowl didominasi oleh wisatawan yang
atau gaya hidup (prestige), bertemu dengan bekerja sebagai pelajar yaitu berjumlah 28
orang-orang dan suasana romantic (romance), orang dengan persentase 50,9%. wisatawan
mempelajari orang, daerah dan kebudayaan lain yang mengunjungi Pantai Green Bowl
(educational opportunity), excitement and risk didominasi oleh wisatawan yang memiliki
seeking. Sedangkan sebagai faktor penarik pendapatan sebanyak 1.000.000 – 5.000.000,
motivasi wisatawan menurut Ryan (1991) berjumlah 16 orang dengan persentase 29,1%.
dalam Pitana dan Gayatri (2005:67) yaitu lokasi, wisatawan yang mengunjungi Pantai Green Bowl
keindahan pemandangan, promosi, harga yang didominasi oleh wisatawan yang memiliki
terjangkau, fasilitas yang baik. tingkat pendididkan S1 yang berjumlah 34 orang
Penelitian ini akan diolah dengan dengan persentase 61,8%. Wisatawan yang
menggunakan skala likert dengan teknik analisis berkunjung ke Pantai Green Bowl didominasi
data yang digunakan adalah analisis deskriptif oleh wisatawan yang baru pertama kali
kuantitatif. Analisis deskriptif kuantitatif akan mengunjungi Pantai Geen Bowl dengan jumlah
mendeskripsikan keadaan suatu gejala yang 46 orang dengan persentase sebesar
telah direkam melalui alat ukur kemudian diolah 83,6%.Wisatawan yang berkunjung ke Pantai
sesuai dengan fungsinya. Hasil pengolahan Green Bowl didominasi oleh wisatawan yang
tersebut akan diolah menggunakan skala likert menggunakan kendaraan motor dengan jumlah
dimana selanjutnya dipaparkan dalam bentuk 39 orang dengan persentase sebesar 70,9%.
angka-angka. Dimana pada setiap pertanyaan Wisatawan yang mengunjungi Pantai Green
yang diajukan terdapat lima pilihan alternative Bowl didominasi oleh wisatawan yang menginap
jawan yang memiliki bobot yang berbeda di homestay yang berjumlah 20 orang dengan
untukpertanyaan yang beersifat positif. persentase 36,4%.
Motivasi wisatawan yang mengunjungi
Pantai Green Bowl adalah untuk melihat
keindahan Pantai Green Bowl, dengan
mempunyai skor tertinggi 42 responden pada
skala sangat setuju dengan persentase 76,36%.

75
Jurnal Analisis Pariwisata ISSN : 1410 – 3729
Vol. 17 No. 2, 2017

Selanjutnya di urutan kedua motivasi wisatawan yang berikutnya, wisatawan yang mengujungi
yang mengunjungi Pantai Green Bowl yaitu Pantai Green Bowl untuk menaikkan status sosial
untuk melepaskan penat dari kejenuhan saya berjumlah 5 orang pada skala sangat setuju
lingkungan kerja dengan jumlah responden 29 dengan persentase 9.09%. Di urutan terakhir
orang pada skala sangat setuju dan dengan terdapat wisatawan yang mengunjungi Pantai
persentase 52,37%. Di urutan teratas yang Green bowl karena fasilitas Pantai Green bowl
ketiga, motivasi wisatawan yang mengunjungi yang baik berjumlah 2 0rang pada skala sangat
Pantai Green Bowl adalah untuk melakukan baik dengan presentase 3.64%.
relaksasi dari kesibukan sehari-hari dengan
jumlah responden 28 orang pada skala sangat
setuju dan dengan persentase 50,91%. Di urutan SIMPULAN DAN SARAN
teratas yang keempat, motivasi wisatawan yang
mengunjungi Pantai Green Bowl karena senang Simpulan
mengunjungi tempat yang baru yang merupakan 1. Karakteristik wisatawan yang berkunjung
tantangan tersendiri berjumlah 27 orang pada ke Pantai Green Bowl dapat diidentifikasikan
skala sangat setuju dan dengan persentase berdasarkan asal daerah wisatawan yang
49.09%. Diurutan kelima, terdapat wisatawan didominasi oleh wisatawan mancanegara
yang mengunjungi Pantai Green Bowl untuk (61.8%), usia antara 20-30 (76.4%),
melakukan aktivitas bereneng di Pantai Green berjenis kelamin perempuan (58.2%),
Bowl, dengan jumlah 20 orang pada skala sangat pekerjaan sebagai karyawan (50.9%),
setuju dan dengan presente 36.36%. Diurutan pendapatan 1.000.000 - 5.000.000 (29,1%),
keenam, terdapat wisatawan yang mengunjungi pendidikan S1 (61,8%), Sumber informasi
Pantai Green Bowl dengan motivasi karena dari teman (61,8%), Frekuensi kunjungan
merupakan hal yang romantis bersama pertama kali (83,6%), penggunaan
pasangan yang berjumlah 19 reponden pada transportasi motor (70,9%), periode
skala sangat setuju dengan persentase 34,55%. berwisata lebih dari satu bulan (38,2%),
Diurutan ketujuh terdapat wisatawan yang tempat penginapan homestay (36,4%).
mengunjungi Pantai Green Bowl karena 2. Motivasi wisatawan yang berkunjung ke
lokasinya yang mudah dicapai , dengan jumlah Pantai Green Bowl meliputi 2 faktor yaitu
27 orang pada skala sangat setuju dan dengan faktor pendorong dan penarik. Faktor
persentase 30.91%. Diurutan kedelapan, pendorong meliputi 8 motif dimana motif
terdapat wisatawan yang mengunjungi Pantai kejenuhan lingkungan kerja atau escape
Green Bowl untuk melakukan aktivitas berjemur berjumlah 29 orang pada skala sangat setuju
dengan jumlah 20 orang pada skala sangat (52,73%), motif kenyamanan atau
setuju dan dengan presente 36.36%. Diurutan relaxtation berjumlah 28 orang pada skala
kesembilan, terdapat wisatawan yang sangat setuju (50,91%), motif kegembiraan
mengunjungi Pantai Green Bowl dengan motivasi atau play dibagi menjadi 3 kegiatan dimana
mempererat hubungan kekeluargaan yang, untuk berenang berjumlah 20 orang pada
berjumlah 15 orang pada skala sangat setuju dan skala sangat setuju (36,36%), berselancar
dengan presente 27.27%. Selanjutnya di urutan berjumlah 11 orang orang pada skala sangat
kesepuluh, wisatawan yang mengunjungi Pantai setuju (20%), berjemur berjumlah 16 orang
Green Bowl untuk melakukan aktivitas (29,09%), motif mempererat hubungan
berselancar dengan jumlah 11 orang pada skala kekerabatan atau strengthening family bonds
sangat setuju dan dengan presente 20%. berjumlah 15 orang pada skala sangat setuju
Diurutan berikutnya yaitu urutan kesebelas, (27,27%), motif gengsi atau prestige
terdapat wisatawan yang mengunjungi Pantai berjumlah 5 orang pada skala sangat setuju
Green Bowl dengan motivasi karena harga tiket (9,09%), motif bertemu dengan orang-orang
yang terjankau berjumlah 9 orang pada skala dan suasana romantic atau romance
sangat setuju dengan persentase 16.36%. berjumlah 19 orang pada skala sangat setuju
Diurutan kedua belas, wisatawan yang (34,55%), motif pendidikan atau educational
mengujungi Pantai Green Bowl yaitu dengan opportunity berjumlah 8 orang pada skala
motivasi pendidikan yang berjumlah 8 orang sangat setuju (14,55%), motif excitement
pada skala sangat setuju dengan persentase and risk seeking berjumlah 27 orang pada
16.36%. Selanjutnya, wisatawan yang skala sangat setuju (49,09%). Sedangkan
mengujungi Pantai Green Bowl karena promosi faktor penarik meliputi 5 motif dimana
Pantai Green Bowl berjumlah 7 orang pada skala motif karena lokasi berjumlah 17 orang
sangat setuju dengan persentase 12,73%. Urutan pada skala sangat setuju (30,91%), motif

76
Jurnal Analisis Pariwisata ISSN : 1410 – 3729
Vol. 17 No. 2, 2017

karena keindahan pemandangan berjumlah DAFTAR PUSTAKA


42 orang pada skala sangat setuju (76,36%),
motif karena promosi Pantai Green Bowl Anonim. Undang-Undang Republik Indonesia,
berjumlah 7 orang pada skala sangat setuju No. 10 Tahun 2009, Kepariwisataan.
(12,73%), motif karena harga yang ________. Undang-Undang Republik Indonesia, No.
terjangkau berjumlah 9 orang pada skala 09 Tahun 1990, Kepariwisataan.
sangat setuju (16,36%), motif karena ________. Tingkat Kunjungan Wisatawan
fasilitas yang baik berjumlah 2 orang pada Mancanegara ke Bali. Diakses pada
skala sangat setuju (3,64%). tanggal 16 April 2017. Pukul 20.00 WITA.
www.disparda.baligrov.go.id.
Saran ________. Tingkat Kunjungan Wisatawan
Pantai Green Bowl sangatlah memiliki Nusantara ke Bali. Diakses pada tanggal
pemandangan alam yang begitu indah. Hal 16 April 2017. Pukul 16.17 WITA.
tersebut dapat dilihat dari persentase motif https:bali.bps.go.id.
keidahan alam yang memiliki persentase Maryani. 1991. Pengantar Geografi Pariwisata,
tertinggi dibanding dengan motif lainnya. Bandung.
Sehingga, banyak pihak yang harus berperan Yoeti, O.A, 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata,
dalam menjaga kebersihan pantai baik Bandung: Angkasa.
masyarakat local ataupun wisatawan. Sehingga Smith, Stephen L.S. 1998. Tourism Analysis: A
kedepannya pantai Green Bowl sebagai objek Handbook, Harlow. England: Longman
wisata yang terletak di Kuta Selatan akan tetap Group.
menjadi pilihan bagi wisatawan yang Biro Pusat Statistik. 1985. Pengantar pariwisata
menyenangi kesunyian. Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal
Dengan persentase fasilitas yang terendah Pariwisata.
dibanding dengan pesentase motif lainnya, maka Wall, G. & Mathieson, A. 2006. Tourism: Change,
diperlukn pembangunan fasilitas yang memadai Impacts and Opportunities. New York:
di Pantai Green Bowl. Sudah terdapat fasilitas Pearson Prentice Hall.
kamar mandi dan rumah makan. Hanya saja Pitana, I Gede dan Putu Gayatri. 2005. Sosiologi
fasilitas tersebut hanya dapat dijumpai sebelum Pariwisata. Yogyakarta: Andi.
kita menuruni anak tangga untuk mencapai
Pantai Green Bowl. Karena hal tersebut,
wisatawan yang ingin membeli makan atau
minum serta ingin menggunakan toilet harus
menaiki anak tangga yang kurang lebih
berjumlah 328 anak tangga untuk kembali ke
atas. Tentu hal tersebut sangat tidak
mengenakkan wisatawan. Akan lebih baik jika
dapat dibangun fasilitas berupa rumah makan
dan kamar mandi saat hampir mendekati anak
tangga terakhir yang menuju ke pantai tersebut.
Sehingga, wisatawan yang ingin ke rumah
makan atau toilet tidak perlu menaikkin sekitar
328 anak tangga. Tetapi perlu diingat, bahwa
dengan pembangunan fasilitas-fasilitas tersebut
harus dengan syarat tanpa merusak keasrian
dan kesunyian suasana Pantai Green Bowl. Oleh
karena itu, maka diperlukan adanya campur
tangan pengelola Green Bowl itu sendiri untuk
pembangunan fasilitas-fasilitas tersebut.

77

Anda mungkin juga menyukai