Prinsip pembangunan pariwisata berkelanjutan sudah digunakan oleh Kabupaten Nagekeo sebagai dasar dalam perencanaan-perencanaan
berkaitan dengan pembangunan pariwisata. Pembangunan pariwisata di Kabupaten Nagekeo yang bertumpu pada pembangunan pariwisata
berkelanjutan tersebut tampak dalam Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Kabupaten Nagekeo yang disebutkan dalam:
3
Sasaran Pembangunan kepariwisataan point j terwujudnya industri Sasaran Pembangunan kepariwisataan point h menyebutkan
Pariwisata yang mampu menggerakkan perekonomian daerah melalui meningkatnya pendapatan Daerah, produk domestik regional
4 peningkatan investasi di bidang Pariwisata, kerjasama antar usaha bruto, dan pendapatan masyarakat, dengan tetap memelihara
Pariwisata, perluasan lapangan kerja, dan upaya-upaya untuk pendukung kelestarian lingkungan;
pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat
Pada pasal 13 disebutkan pembangunan DTW dilaksanakan
Kawasan Strategis Pariwisata Daerah ditentukan dengan kriteria antara
berdasarkan prinsip menjunjung tinggi nilai agama dan budaya, serta
lain memiliki fungsi dan peran strategis dalam menjaga fungsi dan daya
keseimbangan antara upaya pengembangan manajemen atraksi untuk
5 dukung lingkungan hidup; memiliki fungsi dan peran strategis dalam usaha 6 menciptakan DTW yang berkualitas, berdaya saing, dengan upaya
pelestarian dan pemanfaatan aset budaya, termasuk di dalamnya aspek pengembangan konservasi untuk menjaga kelestarian dan
sejarah dan kepurbakalaan; memiliki kesiapan dan dukungan masyarakat
keberlanjutan sumber dayanya
SEBARAN DESA WISATA KABUPATEN NAGEKEO ((SK Nagekeo 151/KEP/HK/2021)
Desa Rendhu Tutubhada Desa Labolewa
(Desa Wisata Berbasis Budaya) (Desa Wisata Berbasis Budaya)
Desa Anakoli
(Desa Wisata Berbasis Alam)
Desa Dhereisa
(Desa Wisata Berbasis Alam) Desa Totomala
(Desa Wisata Berbasis Alam)
Desa Mulakoli
(Desa Wisata Berbasis Alam)
Desa Ululoga
(Desa Wisata Berbasis Alam)
Desa Degalea
(Desa Wisata Berbasis Budaya)
Desa Pautola
Desa Wajo (Desa Wisata Berbasis Budaya)
(Desa Wisata Berbasis Budaya)
Desa Labolewa Desa Mulakoli
(Desa Wisata Berbasis Budaya) (Desa Wisata Berbasis Alam)
TATA RUANG
sekitarnya • Pengembangan Kawasan pantai berhutan bakau sepanjang pantai di Kecamatan Wolowae dengan luas kurang lebih 801
Peruntujkan Pariwisata Budaya (delapan ratus satu) hektar dan sepanjang pantai di Kecamatan Aesesa dengada an luas kurang lebih 550 (lima ratus lima
- Terdapat 5 KPPN pada 2 DPN dan 2 KSPN (Situs Arkeologi Olabula), berada puluh) hektar
pada Klaster II Bersama Kab • Kawasan taman wisata alam
• Kawasan peruntukan pariwisata budaya: (Kawasan peruntukan wisata budaya kawasan utara (Perkampungan Tradisional di
Manggarai, Manggarai Barat, Kecamatan Aesesa dan Wolowae), tengah (Kecamatan Boawae, dan Perkampungan Tradisional di Kecamatan Aesesa
Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2015 Ngada, dan Kab Nagekeo dengan Selatan) dan selatan (Perkampungan Tradisional di Kecamatan Mauponggo, Perkampungan Tradisional di Kecamatan Keo
tentang Rencana Induk Pembangunan konsep “Pengembangan Pulau Tengah dan Kecamatan Nangaroro))
Kepariwisataan Provinsi NTT • Kawasan peruntukan pariwisata alam
penuh pesona yang bertumpun v kawasan peruntukan pariwisata Kota Mbay yang meliputi kawasan sumber air panas Puta di Kecamatan Aesesa,
Terdapat 5 (lima) DPP, yaitu pada binatang KOMODO sebagai kawasan pantai Watundoa -Marapokot – Nangadhero - Anakoli dan kawasan sekitar Gua Jepang;
• DPP Kupang-Rote Ndao dan sekitarnya ciri khas serta kehidupan dan v kawasan peruntukan pariwisata kawasan tengah yang meliputi kawasan sekitar Gunung Ebulobo; dan
• DPP Alor-Lembata dan sekitarnya v kawasan peruntukan pariwisata pesisir selatan yang meliputi Pantai Ena Gera di Kecamatan Mauponggo dan
peninggalan budaya masyarakat” Pantai Tonggo di Kecamatan Nangaroro
• DPP Komodo-Ruteng dan sekitarnya • pengembangan Kawasan • Kawasan peruntukan pariwisata buatan
• DPP Kelimutu-Maumere dan sekitarnya Strategis Nasional, KEK Mbay v kawasan peruntukan pariwisata Kota Mbay yang meliputi kawasan Agrowisata Mbay dan kawasan Bendungan
• DPP Sumba-Waikabubak dan sekitarnya Sutami di Kecamatan Aesesa; dan
• Kawasan Strategis Provinsi v kawasan peruntukan pariwisata pesisir selatan yang meliputi kawasan perkebunan di pesisir selatan Kabupaten
Dengan 22 KSPP dan 18 KPPP dan Kota Kawasan Aesesa di Kab Ngada Nagekeo
Mbay merupakan salah satu KSPP dan Kab Nagekeo (Sudut
Kepentingan Ekonomi) Arahan Pembangunan dalam kurun waktu 15 tahun:
- Perwilayahan pembangunan DPN yang meliputi DPN dan KSPN
Terdapat 4 (empat) Kawasan Pengembangan Pariwisata Daerah (KPPD) yaitu
• KPP Aesesa - Pembangunan daya tarik wisata yang meliputi daya tarik wisata
• KPP Boawae Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 alam, daya tarik wisata budaya dan daya tarik wisata hasil buatan
• KPP Keo tentang Rencana Induk Pembangunan manusia
• KPP Aesesa Selatan Kepariwisataan Kabupaten Nagekeo - Pembangunan aksesibilitas pariwisata
dan 2 (dua) Kawasan Strategis Pariwisata Daerah (KSPD) yaitu - Pembangunan prasarana umum, fasilitas umum dan fasilitas
a) kawasan Mbay dan sekitarnya sebagai kawasan wisata perkotaan dan wisata pertanian / agro skala kabupaten; dan pariwisata
b) kawasan kampung Boawae sebagai situs swapraja Nagekeo dan sekitarnya yang telah ditetapkan secara Nasional sebagai
- Pemberdayaan masyarakat melalui kepariwisataan
Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional dengan tema kawasan wisata adat tradisi Desa Tradisional Boawae.
- Pengembangan investasi di bidang pariwisata
Konstelasi Nagekeo
Terhadap Provinsi NTT
Pengembangan jalur Mbay – Boawae, jalur Mbay – Riung dan jalur Mbay – Anakoli – Kaburea baik dari aspek kualitas
maupun kelas jalan lainnya
Pengembangan trayek transportasi publik yang menghubungkan antara Pelabuhan – Bandara – Terminal/Pasar Danga –
Tahap I Aeramo – Pelabuhan, Rute Weworowet – Pasar Danga – Kesidari – Kawa - Nangaroro, Rute Bajawa – Boawae – Pasar
(1-2 tahun) Danga, serta Rute Ende – Nangaroro – Kawa – Pasar Danga
Penetapan jadwal penyebrangan dari Pantai Kotajogo – Pulau Kinde – Desa Teda Kinde
Penyediaan moda transportasi darat umum yang melayani rute pesisir selatan, rute Mbay – Rigi, rute Rigi – DTW di
kawasan Ring of Ebulobo (selama 4 tahun perencanaan)
STRATEGI
Pengembangan Tata Ruang yang Terintegrasi
Penyediaan moda transportasi umum
Tahap I-II Program
Pengembangan rute heritage trail/sepeda/marathon yang mengintegrasikan situs sejarah Watuapi dengan kawasan
pesisir utara
Pengembangan atraksi wisata yang tidak mencederai adat istiadat yang hidup di KPP
POTENSI
WISATA
BUDAYA
PARIWISATA BUDAYA
• Obyek daya tarik wisata (ODTW) dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu: Obyek wisata alam atau
lingkungan (ekowisata), obyek wisata sosial budaya dan obyek wisata minat khusus. (Hadiwijoyo,
2012)
• Daya tarik wisata budaya adalah daya tarik wisata berupa hasil olah cipta, rasa dan karsa manusia
sebagai mahkluk budaya. Daya tarik wisata budaya dibedakan menjadi dua yaitu daya tarik wisata
budaya yang bersifat berwujud (tangible) dan daya tarik wisata budaya yang bersifat tidak
berwujud (intangible). (RIPPARNAS, pasal 14 ayat 1.b)
• Pariwisata budaya sebagai kunjungan orang dari luar destinasi yang didorong oleh ketertarikan
pada objek-objek atau peninggalan sejarah, seni, ilmu pengetahuan, dan gaya hidup yang dimiliki
oleh kelompok, masyarakat, daerah atau Lembaga. (Sillberberg, 1995)
• Wisata budaya mencakup pergerakan orang yang memiliki motivasi (budaya) untuk berkunjung
dan belajar mengenai seni pertunjukan, festival, event budaya, situs-situs dan monumen, lanskap
alam, folklore serta perziarahan. (WTO, 1985)
CEKUNGAN SOA:
THE HEART OF FLORES
BAHASA DI NAGEKEO
POTENSI (WISATA) BUDAYA
DI NAGEKEO
• HASIL CATATAN TIM SURVEI
Terdapat 95 lokasi potensi budaya, 87
diantaranya merupakan KAMPUNG ADAT
ZONASI THE RING OF TOURISM WISATA ALAM 46% WISATA BUDAYA 42% WISATA BUATAN 12%
5 TEMATIK WISATA 5 TEMATIK WISATA 3 TEMATIK WISATA
Wisata Alam Petualangan Wisata Budaya, Alam dan Wisata Buatan Terpadu
Manusia
Wisata Minat Khusus Wisata Kebugaran dan
Wisata Budaya Kesehatan
Wisata Alam Bahari
Wisata Budaya dan Warisan Meeting, Incnetive,
Wisata Alam dan Ekologi Cagar Budaya Conference, Exhibition
40 38
35
35 33
WISATA BUATAN Wisata Al am
30
Wisata Buatan
25
Wisata Budaya
19 19
20
14
15
10 11 10
10 8
5 3 3
WISATA ALAM 1
0
Ring Of Ebulobo Ring Of Kota Jogo Kinde Ring Of Koto Ring Of Lena Ring Of Mbay
analisa team
THE JOURNEY OF CULTURE & ADVENTURE IN
The Ring of Mbay CENTRE OF NAGEKEO
Bukit Pamo sebagai pusat kawasan yang berada di kota Mbay berpotensi menjadi Keragaman tema aktivitas wisata yang ditawarkan masing-masing sub pusat
landmark utama karena keuntungan dari letak dan kondisi geografis yang unik dan MARAPOKOT Kawasan, menjadi keuntungan bagi stakeholder dan wisatawan ketika
menarik sehingga tepat apabila dikembangkan menjadi kawasan terintegrasi mengunjungi kota Mbay karena pilihan durasi waktu dengan jumlah daya tarik
pariwisata, dan ruang terbuka hijau (public). Pemanfaatan ruang perkotaan Mbay dapat sangat fleksibel sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan waktu. Oleh
sebagai kota ramah wisatawan untuk mendapatkan citra kota sehingga perlu karena itu dengan kelengkapan sarana dan prasarana yang sudah tersedia maka
dilengkapi dengan jalur pedestrian, jalur sepeda, pusat informasi pariwisata, area fasilitas pariwisata pendukung perlu didorong termasuk kesiapan masyarakat
kreatif, zona wisata belanja, wisata agrowisata kota (agropolitan) dan sebagai kota sebagai sumber daya manusia pariwisata perlu segera ditingkatkan.
“Hub” utama bagi keseluruhan kawasan The Ring Of Mbay. Kawasan ini merupakan Peluang jenis wisatawan bisnis masih mendominasinya, sehingga kreativitas
yang paling luas dan memiliki pintu masuk dari berbagai arah untuk menangkap produk wisata akan sangat berpengaruh dalam wisatawan mengambil
tamu dari berbagai jalur konektivitas, serta hampir keseluruhan sub pusat kawasan keputusan untuk memanfaatkan waktu, menambah lama tinggal dan
menempati posisi strategis. menghabiskan pengeluaran untuk berwisata.
KAMPUNG ADAT
NUNUNGONGO ESU KOSE / WOEDOA AIR TERJUN NGABATATA
STRATEGI TRAVEL PLANNER
WISATA KOTA MBAY WISATA PETUALANGAN AIR TERJUN NGABATATA
Dimulai dari kota Mbay, pilihan aktivitas wisata dapat dilakukan mulai dari pagi hari (sunrise) di sekitar Tema ekowisata air terjun Ngabatata menjadi daya Tarik wisata unggulandi Kawasan The Ring of Mbay
kota antara lain bukit Rane dan Gua Jepang Rane, dilanjutkan dengan trekking atau cycling di area bagian selatan dengan lokasi yang strategis berada di dekat dijalur trans Flores selatan. Walupun kondisi
persawahan kota Mbay dengan jalur wisata perdesaan. Pilihan aktivitas siang hari dengan mengunjungi masih alami belum terdapat jalur yang aman, tetapi sudah sering dikunjungi oleh wisatawan lokal
kerajinan tempurung kelapa di kampung Lape dan pengrajin tenun di desa Nggolombay atau sekaligus Nagekeo maupun daerah lain khususnya pada akhir pekan.
ke kampung adat suku Rendu di Nunungongo untuk berbelanja tenun warna alam Telopoi serta
menyaksikan langsung aktivitas masyarakat adat yang masih tradisional.
WISATA MICE KOTA MBAY
WISATA BAHARI MARAPOKOT – RI’I TA’A Ketersediaan amenitas dan akomodasi kota Mbay, merupakan peluang penyelenggaraan pertemuan
semacam rapat, konferensi, festival, pameran dengan kolaborasi dengan pemanfaatan daerah tujuan
Perjalanan wisata bahari mulai dari kampung nelayan di Nangadhero, menyusuri perairan pantai utara, wisata sebagai kesatuan program atau bahkan lokasi kegiatan dilangsungkan sekaligus di daerah tujuan
menikmati gusung Ri’I Ta’a yang eksotis untuk snorkeling dan diving, menyusuri muara dan hutan wisata dengan tematik tertentu untuk mendapatkan sensasi dan pengalaman berbeda, missal diadakan
mangrove dan menikmati senja matahari tenggelam di pantai Marapokot. di kampung adat, atau di Kawasan mangrove dan lain sebagainya. Festival Esu Kose yang sudah menjadi
kalender event wisata tahunan dan Nangadhero seafood festival salah satu rangkaian kegiatan yang
menjadi daya Tarik wisata kota Mbay
WISATA PETUALANGAN DAN OLAHRAGA WEWOROWET
Bagi wisatawan yang menyukai tantangan disarankan menanklukan puncak bukit Weworowet untuk WISATA EDUKASI BUDAYA & WARISAN BUDAYA
dapat menikmati keindahan pantai utara dan luasnya savanna Nggolonio. Wisata susur mangrove dan
pantai Watundoa menjadi salah satu atraksi wisata unggulan. Event bertemakan olahraga pariwisata Kemasan wisata Pendidikan dengan mengambil tema budaya Suku Rendu, karena nilai sejarah, adat
tepat diselenggarakan di Kawasan ini karena kondisi bentang alam yang sangat mendukung yang istiadat dan kelestarian aktivitas budaya yang masih terwariskan dengan baik maka dapat menjadi sajian
memiliki warisan budaya yaitu kampung adat Nggolonio dengan atraksi tinju adat Etu yang biasa wisata alternative yang memiliki nilai tinggi yaitu diantaranya adalah wisata volunteer, penelitian hingga
diselenggarakan antara bulan oktober sampai November. study tour untuk para siswa daei dalam daerah, dalam negeri maupun inbound yang tertarik kepada
nilai-nilai budaya. Mempeljari struktur masyarakat adat, arsitektural, seni tradisi, prosesi adat dan lain
sebagainya yang menjadi paket wisata unggulan mulai dari kampung adat Rendu Ola, Boamara,
WISATA PETUALANGAN DAN BUDAYA KAMPUNG KAWA Tutubhada, sungai Aesesa dan lain sebagainya.
Kemasan perjalanan wisata yang unik dan tiada duanya yaitu mengunjungi yaitu menungjungi kampung
adat yang berada di ketinggian dan masih sangat tradisional dan belum ada akses utama jalan berasapal
ke lokasi. Wisatawan akan menikmati perjalalanan dengan trekking yang melewati ragam vegetasi,
savanna, perbukitan diantara aktivitas warga berlatarkan bukit Amegelu. Penyambutan oleh ketua adat
yang sacral menjadi salah satu yang wajib dilakukan, serta prosesi “Musu Bako Inu Kopi” sebagai bagian
dari penerimaan tamu yang dianggap menjadi keluarga menjadi pengalaman luar biasa wisatawan, selain
aktivitas wisata lain yang dapat dilakukan yaitu memasak, berkuda, berkemah, hingga “Star Gazing”
THE RING OF MBAY TRAVEL PATTERN
Menyajikan tema wisata perkotaan yang lengkap melalui atraksi utamanya yaitu wisata budaya dan alam
serta didukung dengan penguatan sektor kawasan kota Mbay yang telah tumbuh menjadi kota pariwisata
dengan keterlibatan stakeholder melalui sektor ekonomi dan sosial untuk meningkatkan kualitas masyarakat
dan kotanya. Rasa aman dan nyaman untuk mendapatkan kepuasan pengalaman perjalanan wisata utuh.
E
8 JAM 3 JAM
JELAJAH KOTA MBAY JELAJAH KOTA MBAY 1 2
1 Pola perjalanan yang ideal sebagai program sisipan bagi
Dimulai dari kota Mbay pada pagi hari sekitar pukul
2 tamu bisnis yang memiliki waktu longgar pagi atau sore
04.30 WITA untuk menikmati sunrise di Bukit Rane
1
hari, dimulai dari dari penginapan di kota Mbay
dilanjutkan ke Gua Jepang Rane, lalu bersepeda di area
menggunakan akomodasi mobil atau sepeda motor menuju 3 7
wisata agro kurang lebih 60 menit, kembali ke hotel untuk
9 Bukit Rane 2 untuk menikmati sunrise atau sunset
early check out pukul 10.00 WITA menuju ke pusat oleh-
7 kemudian dilanjutkan sarapan atau makan malam di bukit
oleh di sekitar pasar Mbay . Perjalanan dilanjutkan
6
8 Kesidari 3 4 8
menuju ke kampung adat Nunungongo sebagai
5
destinasi terakhir, sekaligus meyantap makan siang yang 2 HARI 1 MALAM
4 disediakan oleh masyarakat. Perjalanan berakhir kurang JELAJAH BUDAYA DAN PETUALANGAN
10 2 1
7 1 Dimulai dari kota Mbay pada pagi hari sekitar pukul
lebih pukul 14.00 WITA
5 9
3 07.00 WITA menuju basecamp pertama trekking kampung
11
8
12 JAM adat Boazea untuk memulai perjalanan menuju
C
A B
Peta 20 destinasi wisata unggulan kabupaten Nagekeo
A
Aktivitas Wisata The Ring of Kota X 326730,6510 Y 9050417,9047
B
X 325291,0527 Y 9051100,1690
PULAU NUSA KINDE
C
X 335031,0535 Y 9052712,3554
3 JAM 8 JAM
1 2
SIGHT SEEING KOTA JOGO BLUE SAFARI TOUR
1
Perjalanan dapat ditempuh dari kota Mbay selama 60 Aktivitas dimulai dari pantai Kota Jogo pada pagi
menit menggunakan kendaraan bermotor melewati hari, wisatawan menggunakan perahu motor menuju
5
ruas trans Flores utara, wisatawan dapat singgah pulau Nusa Kinde kurang lebih selama 60 menit,
10 3 4
sejenak menikmati tanjung Nangateke. pintu masuk untuk melakukan aktivitas hiking, snorkeling, dan
Kawasan Kota Jogo untuk berswafoto. Pantai Kota menikmati sajian kuliner ikan bakar sebagai makan
1
Jogo memiliki Kawasan yang luas untuk dapat siang. Setelah selesai di wisata pantai, wisatawan
10 2 3
5 dinikmati, bagian sisi barat sebagai wisata air yang menuju pantai Ga’e Nge atau Pu’u Nio untuk
1 4
23 populer, sedangkan zona tengah dapat digunakan melanjutkan perjalanan menuju hutan asam Watuapi
8 5 6
4 untuk dermaga akses transportasi laut untuk untuk menikmati trekking ringan atau berkuda
6 menikmati hutan mangrove Nusa Dinanga. Durasi diantara kesejukan pepohonan serta mencicipi coffee
7
singkat dapat dilakukan wisatwan untuk sejenak break dititik penjemputan. Sore hari sambal kembali
9
menikmati suasana pantai. ke kota Mbay wisatawan singgah sejenak untuk
10
menikmati sunset di tanjung Nangateke dan makan 7 8
6 JAM malam di Kota Mbay.
ENJOY KOTA JOGO
1 EXPERIENTIAL TOURS
Aktivitas dimulai dari pantai Kota Jogo. , wisatawan
dapat terlebih dahulu melakukan tur laut 2 HARI 1 MALAM
menggunakan perahu motor untuk menikmati Aktivitas minat khusus menjadi unggulan kawasan 9 10
Kawasan pantai diantaranya ke Watu Ndoa dan Batu dengan tema petualangan, yaitu wisatawan dapat
Putih serta ke Nusa Dinanga. Setelah itu wisatawan berkemah dan melakukan aktivitas wisata laut
dapat bermain air dipantai diselingi dengan memancing bersama masyarakat dan terlibat dalam
menikmati sajian kulier khas pesisir yang disediakan keseharian nelayan sehingga mengetahui kegiatan
KAMPUNG ADAT
BOAWAE
KAMPUNG ADAT
PAJOREJA
KELEWAE ENAGERA
PANTAI ENAGERA
KAMPUNG ADAT
KELEWAE
CEKUNGAN SOA
STRATEGI TRAVEL PLANNER
WISATA PENDAKIAN GUNUNG EBULOBO WISATA BAHARI ENAGERA
Wisata minat khusus petualangan adalah salah satu unggulan kawasan ini dengan lokasi basecamp Pantai Enagera menjadi primadona masyarakat lokal sebagai destinasi wisata alam bahari ketika akhir
pendakian berada di desa Mulakoli. Kesiapan masayrakat untuk ketersediaan homestay, pemandu pekan karena daya tarik ombak, pasir pantai dan fasilitas yang sudah sangat lengkap. Kegiatan event
daan telah memiliki status desa wisata akan membuat wisatawan memiliki kemudahan informasi, telah berlangsung setahun sekali oleh keterlibatan masyarakat sekitar. Sehingga pantai Enagera yang
kebutuhan pendakian, dan prosedur keamanan yang perlu ditingkatkan serta ketersediaan jalur berdekatan dengan kabupaten Ngada menjadi andalan Kawasan Ebulobo.
pendakian yang baik.
EBULOBO ECOTOURISM
EBULOBO RUNNING
THE RING OF EBULOBO TRAVEL PATTERN
KAMPUNG KELEWAE
F A C D
KAMPUNG KELEWAE GUNUNG EBULOBO
X 297898,3868 Y 9023598,7142 X 301027,2764 Y 9025178,4963
D
C
B
E
E F
PANTAI ENAGERA CEKUNGAN SOA (ARCHEOLOGICAL SITE)
X 302629,1861 Y 9016697,9883 X 294587,3916 Y 9035738,3120
3 JAM 12 JAM
1 2
JELAJAH BUDAYA & E KRAF EBULOBO EDU ECOTOURISM
EBULOBO Wisata minat khusus bertema pendidikan dapat
erjalanan dapat ditempuh dari ruas jalan trans selatan
2 disajikan kepada setiap segmen wisatawan, karena
Flores menuju adat Boawae untuk menikmati
wisata edukasi yang ditawarkan dengan kemasan
kampung adat dan tenun warna alam oleh kelompok 3 4
lingkungan alam dan dilakukan Bersama masyarakat,
tenun Sa Ate ditempat itu wisatawan dapat belajar
sehingga keseruan aktivitas akan lebih menarik dan
proses menenun sekaligus berbelanja hasil kerajinan
unik. Pemanfaatan perkebunan, transportasi lokal,
tenun dan anyaman khas kecamatan Boawae.
aktivitas masyarakat menjadi daya tarik untuk
Perhentian berikutnya kurang lebih menempuh waktu
4 wisatawan. Mengunjungi dari satu desa ke desa yang
20 menit menuju Kelewae untuk menikmati 5 6
lain sesuai dengan keunikan kontenya menjadi sajian
sejuknya suasana kaki gunung Ebulobo dengan
3 “Eco Cultural trails” adalah nilai jual kawasan
kekayaan ekologinya, termasuk cengkeh pada waktu
2 Ebulobo. Wisata petik kopi, proses kopi, petik
8 musim panen antara November sampai dengan
cengkeh, panen pala, pembuatan moke, kegiatan
januari. Sajian kuliner lokal Manu Po’o dapat
7 berburu, serta cerita tentang mitologi Ebugogo 7 8
4 dinikmati sebagai makan siang di dapur makan warga
sebagai mahkluk yang mendiami gunung Ebulobo
1 sebagai produk unggulan Gastronomi.
menjadi rangakaian wisata yang memiliki nilai jual
wisata lain dapat melakukan trekking atau ecological olahraga dan kebugaran. Kategori petualangan sangat
trails kebun pala, cengkeh, kemiri sekligus proses bervariasi mulai kecil, sedang hingga extreme cocok
1
pembuatan sirup pala, memasak nasi bambu, dan dikembangkan. Wisata pendakian gunung Ebulobo.
pembuatan Moke atau minuman tradisional. melalui desa Mulakoli, Motobiking Ebulobo Series,
trail running 10 K hingga Ultrarun, arkeological trails
3
Cekungan Soa. atau wisata Volunteerism dengan
hidup dan tinggal di kampung adat selama kurun
waktu tertentu untuk misi khusus biasanya adalah
Pendidikan, Bahasa, atau lingkungan.
THE EXPERIENCE OF KOTO EXOTIC CULTURE & NATURE
The Ring of KOTO
Nama Koto diambil dari bukit tertinggi ketiga di kabupaten Nagekeo Lokasi kampung adat yang kebanyakan berada pada ketinggian yang
yaitu “Keli Koto” yang berada di kecamatan Keo Tengah dan menjadi dikelilingi oleh hutan adat, maka nilai keaslian msayarakat dalam
bagian dari masyarakat adat disekitar bukittersebut. Tourism Magnetic memelihara alamnya adalah bagian dari kemasan wisata yang
dari Kawasan tersbut dapat dirasakan ketika memasukinya yang ditawarkan kepada wisatawan untuk terlibat kepada wisat
didominasi perkebunan kelapad dan pisang disepanjang jalur pantai bertanggungjawab. Termasuk wilayah perairan yang memiliki potesni
selatan, serta dominasi hutan dengan perkebunan kakao dan kemiri di wisata bahari, kondisi pantai dan lautnya masih terlihat bersih dan
jalur menuju kecamatan Nangaroro. Kekayaan alam yang heterogen “perawan” karena terbatasnya pengunjung. Sehingga kemasan wisata
didukung dengan nilai-nilai adat budaya yang masih melekat erat pada “premium” secara perencanaan, pengembangn, dan tata kelola
masyarakatnya maka kawasan ini tepat menjadi destinasi dengan berbasis masyarakat adalah kunci daya tarik wisatanya. Potensi tidak
tematik wisata budaya dan alam. terlalu banyak namun berkualitas sebagai modal Kawasan The Ring of
koto menuju destinasi pariwisata berkelanjutan.
Perjalanan dapat ditempuh dari kecamatan pintu Apabila wisatwan ingin menginap di Kawasan ini,
masuk timur The ring of Lena yang berbatasan akan tepat dilakukan dengan kedatangan kurang lebih
langsung dengan Kawasan ini. Budaya Keo Tengah sore hari untuk menikmati sunset di kampung adat 3
dapat dikunjungi di kampung Pautola 3 dan Udi, dan bermalam di homestay penduduk. Pagi hari
Kampung Wajo 4 untuk mengamati dan belajar melakuakan aktivitas trekking di sekitar kampung
5
kebudayaan mulai dari rumah adat, museum budaya, Worowatu sekaligus mengunjungi pembuatan
perlengkapan serta simbol-simbol budaya yang masih proses VCO oleh komunitas Ratu Keo. Petik kelapa
terawat dengan baik. Kunjungan singkat ini ideal muda dan belajar tentang ekologi perkebunan warga 4
dilakukan bagi wisatawan yang ingin menikmati kakao, pala, kemiri, dan kelapa yang menjadi bagian
indahnya jalur pantai selatan menuju ke The ring of menarik dari kemasan ekowisata Keo Tengah.
8 7 4 3
Ebulobo. Perjalanan selanjutnya dapat singgah di Kotawuji
6 6
Barat untuk membeli oleh-oleh khas Keo Tengah
5
6 JAM yaitu Coklat Kobar hasil kelompok masyarakat. Jalur
5 6
JELAJAH PANTAI SELATAN KEO akses the Ring of Koto ini menghubungkan langsung
2 1 TENGAH ke kawasan The ring of Lena.
Wisatawan dapat berkunjung ke pantai yang eksotis,
tenang dan jauh dari keramaian dengan panorama
KEO TENGAH ADVENTURE TOUR
alam pantai Sawu serta perbukitan khas Nagekeo.
8 JAM 7 8
2 Wisata petualangan Motobiking atau mobil offroad
Pantai pasir putih Enabhala ditempuh dengan
menjadi pilihan wisatawan untuk menembus medan
durasi kurang lebih 30 menit menggunakan perahu
1 menantang Kawasan ini yang menyimpan keindahan
motor dari dermaga Maunori. Pantai Mauwelu
wisata budaya disepanjang jalur yang menyusuri
yang berseberangan dengan pantai Enabhala
pantai selatan, perbukitan Koto, pegunungan,
dipisahkan dengan tanjung wodo weta sebagai ikonik
diantaranya adalah kampung Lewa 7 , kampung
daerah ini. Perjalanan wisatawan dapat diteruskan 8
Ngera. . Disepanjang perjalanan kondisi jalur yang
langsung menuju ke Mauponggo melewati jalan desa
bervariasi menjadi tantangan tersendiri untuk
yang menantang dengan durasi yang lebih singkat
eksplorasi wisata alam dan budaya yang tembus
menuju Kawasan Ebulobo.
hingga Mauponggo di The Ring of Ebulobo.
THE GATE OF BEAUTY CENTRE OF FLORES
The Ring of LENA
The Ring of Lena memiliki Kawasan yang luas dan berbatasan dengan Bentang alam bahari pesisir selatan the Ring of Lena menjadi daya
empat Kawasan lainnya dengan kelengkapan potensi wisata alam, tarik untuk wisata alam karena keunikan lansekapnya yang akan
budaya dan buatan yang merata. Kawasan ini diambil dari nama bukit berkembang dengan cepat karena daya dukung pembangunan
di desa Degalea yang terkenal dengan wisata religi bukit rohani Lena infrastruktur jalan penghubung ke The ring of Koto, khususnya
yang telah memiliki musim kunjungan berdoa oleh jemaat umat pengembangan amenitas bertaraf Internasional yang memiliki
katolik dari kabupaten Nagekeo atau masyarakat Flores pada pemandangan 360’ yaitu laut Sawu,perbukitan dan perkebunan khas
umumnya. Pusat Kawasan berada di pantai Ria yang lengkap dengan pesisir. Wilayah utara adalah zona Kawasan savana luas dan potensi
fasilitas, sarana dan pra sarana termasuk telah tumbuhnya penginapan budaya, yaitu di sekitar kampung adat Natalea (Raja Ola) yang masih
yang berkualitas oleh pihak swasta yang berada di Kawasan pintu memiliki rangkaian prosesi budaya Tinju Adat Etu, Esu Kose, tandak,
masuk kabupaten yang berbatasan dengan Ende. dengan lokasi yang sangat strategis diruas jalan trans Flores selatan,
sehingga mampu menjadi faktor penarik potensi lainnya yang berada
di zona tersebut.
PANTAI TONGGO
WISATA BUDAYA
2 4 3
1
Kampung Adat Boawae Kampung wisata memiliki aktivitas
KAMPUNG WISATA kesenian bersama yang dilakukan
dalam grup kelas kecil. Kelas tersebut
Kampung Wisata merupakan destinasi berbasis
akan membuat para warga dan
Community Based Tourism, yang memiliki beragam
wisatawan saling bertukar pemahaman
variasi aktivitas. Kampung wisata yang dilengkapi
mengenai budaya Nagekeo
dengan fasilitas-fasilitas pendukung seperti:
Jam aktivitas: 10:00 – 15:00
KAB. NAGEKEO
Untuk mendukung
pengembangan kepariwisataan Wisata Jantung Pulau Flores (Journey
Kabupaten Nagekeo diperlukan Into The Heart of Flores) akan menjadi
kajian Travel Pattern Makro & sebuah alternatif wisata yang sangat
Mikro pada Nagekeo The Ring of
Tourism lengkap di Kabupaten Nagekeo.
Dengan mempertimbangkan
kerapatan DTW dan
aksesibilitas maka untuk Sambutan di Pantai Kota Jogo
jangka pendek dan menengah WISATA BAHARI – Pantai Kota Jogo
pengembangan amenitas dan Pantai Kotajogo menjadi pintu masuk
akomodasi diprioritaskan di jalur laut di kawasan ini, sebab
Kecamatan Wolowae. berdasarkan kondisi eksisting, pantai ini
terhubung langsung dengan Pelabuhan
Marapokot dan merupakan salah satu
entry point apabila hendak mengunjungi
Pulau Kinde.
Ke Kota
Mbay
Simpul Rigi merupakan simpul inti kawasan, sebab selain berada di zona inti,
simpul ini menjadi pengarah bagi wisatawan untuk secara spesifik menuju ke
kawasan The Ring of Ebulobo Puncak Gunung Ebulobo
TRAVEL PATTERN MIKRO RING OF TOURISM
STRUKTUR JALUR WISATA
DESA
ADAT
Pak chris
Pak chris
15
7
GUNUNG EBULOBO 8 PANTAI ENAGERA 9 KAMPUNG ADAT
BOAWAE
6
1
14
2
12
10
BUKIT ROHANI LENA 11
PANTAI RIA 12
KAMPUNG ADAT
4 NUNUNGONGO
3
20
9
11
7 10
13 PANTAI MAUWELU - 14 PANTAI PU’U NIO
19
17
ENABHALA TOP 20
5 18
DESTINASI
16
WISATA
8
13 UNGGULAN
15 MARAPOKOT – RI’I 16 KAMPUNG ADAT 17 PANTAI TONGGO 18 KAMPUNG ADAT 19 DESA KELEWAE 20 CEKUNGAN SOA
TA’A PAUTOLA WAJO OLAKILE
JELAJAHI The Ring of 3 The Ring
KABUPATEN NAGEKEO
4
1
2
Foto Koto
yang bagus
Sandiaga Uno
Menteri Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif
Daya dukung lainnya sebagai salah satu kebijakan lain dalam mendukung kawasan pengembangan
pariwisata nasional adalah percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional (PSN) di pulau
Komodo – Labuan Bajo oleh pemerintah pusat yang tertuang dalam Perpres No. 3 Tahun 2016 dan
Perpres No. 58 Tahun 2017.
Menurut Studi Pengembangan Destinasi Pariwisata Berkualitas Labuan Bajo disampaiakan sebagai
upaya perwujudan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Komodo dan Sekitarnya, Destinasi
pariwisata Nasional (DPN) Komodo – Ruteng dan sekitarnya, serta Kawasan Pengembangan
Pariwisata Nasional (KPPN) Labuan Bajo dan Sekitarnya. Dan melalui kementerian pariwisata dan
ekonomi kreatif melakukan penguatan kelembagaan melalui pembentukan Badan Pelaksana Otorita
Pengelolaan Kawasan Pariwisata yang tertuang dalam Perpres No.32 tahun 2018. Badan Otorita
Pariwisata memiliki fungsi mengoptimalkan pengelolaan, pengembangan dan pembangunan
kawasan pariwisata Labuan Bajo Flores. Fungsi koordinatif BPOLBF adalah sebagai berikut :
SELAMAT DATANG DI
KABUPATEN NAGEKEO
// Destinasi Wisata
// Gerbang Eco-wisata dunia Flore, NTT
// World Heritage UNESCO Taman Nasional Komodo
The Ring of
The Ring Of The Ring Of The Ring Of The Ring Of The Ring Of
Mbay Lena Koto Kotajogo - Kinde Ebulobo
Destinasi Wisata Berkelanjutan (Sustainable Tourism)
Potensi Profil Wisatawan Hasil Produk Wisata
Keragaman budaya yang Bentang alam dengan kontur Berbatasan langsung dengan Kekayaan wastra nusantara Hamparan savana yang
tersebar di seulurh Kawasan perbukitan banyak ditemui laut Sawu dan laut Flores Nagekeo sudah tidak mendominasi Kawasan
menjadi bagian utama dari diwilayah selatan dan utara membuat tematik wisata diragukan, ragam corak tengah dan utara menjadi
masyarakat yang masih sebagai ciri khas desa-desa bahari menjadi aktivitas danmotif yangmenjadi ciri khas pemandangan yang unik
lestari dan siap untuk yang eksotis . Pandangan luas wisata unggulan, terlebih nya sudah menjadi bagian dari ketika melakukan perjalanan
dikunjungi setiap waktu. menuju arah laut atau pada sisi perairan utara wisata budaya yang dapat darat, wisatawan sangat
Lokasi yang mudah dicapai pegunungan Ebulobo dan dengan ombak yang tenang, dinikmati hampir disetiap menikmati sajian atraksi alam
dari pusat kota atau akses bukit Koto menjadi daya Tarik lingkungan yang bersih, dan kampung adat. Pewarnaan ini pada waktu sunset dan
kampung adat yang masih wisatawan tidak banyak aktivitas alam sudah mulai sunrise di cakrawala.
alami sebagai wisata membuat bentang alam laut dikembangkan oleh warga
petualang adalah aktivitas utara sangat diminati sebagai bagian dari nilai
wisata utama. wisatawan untuk beraktivitas. tangible heritage. Tenun
Telopoi, Dhowik, Ragi,
Hobanage, adalah motif asli
Nagekeo.
HANDICRAFT
Konsep pengembangan
pariwisata kabupaten Nagekeo
melalui aset wisata dan
keterlibatan masyarakat yang
dimulai dari tingkat desa dengan
memperhatikan aspek Ekonomi,
Lingkungan alam, Sosial dan
Teknologi tepat guna serta
mengedapankan kolaborasi
pentahelix antar sector yaitu
Akademi, Bisnis, Komunitas,
Pemerintah dan Media Karya Seni Lokal
GASTRONOMI
Sebagai wilayah administrasi yang masih baru, tetapi memiliki aset pariwisata yang
beragam mulai alam dan budaya, maka Kabupaten Nagekeo siap menjadi bagian
dari travel pattern wisata Flores khususnya bagi wisatawan overland dari pintu masuk
Visi Travel Labuan Bajo dan Ende atau Maumere.
Pattern Rejuvenation atau peremajaan destinasi pariwisata di wilayah tengah atau The Heart
of Flores akan menjadi fokus pengembangan berkelanjutan yang mendepankan
aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Dengan tujuan agar wisatawan
mendapatakan pengalaman,, kepuasan, emosi, edukasi dan keterlibatan serta turut
bertanggungjawab dalam pelestarian nilai-nilai kearifan lokal.
ROADMAP DALAM MENCAPAI VISI
Travel
Menciptakan pengalaman wisata Pattern
khas Nagekeo Dengan pendekatan Sinergi Kearifan Lokal,
Potensi Alam, Ekonomi Kreatif, dan
Foto Pariwisata yang berkelanjutan
Sustainable Tourism
Pariwisata Foto
Berkelanjutan &
Konsep CBT
Image of
The Place Meningkatkan &
Foto mengoptimalisasi 3A
Kearifan Lokal & (Akses, Amenitas, dan
Potensi alam Atraksi)
Foto
Untuk menunjang
Pariwisata
Berkelanjutan
STRATEGI #1 – 3A
AKSES
*www.google.com
STRATEGI #1 – 3A
AMENITAS
“ One’s destination is
never a place, but a new
way of seeing tings“
Tourism Information Center* Restoran pinggir dermaga* Kain tenun (ballroom hotel)*
*www.google.com
STRATEGI #1 – 3A
ATRAKSI
§ Penerapan ketinggian bangunan Nuansa Kampung wisata dengan penyesuaian landscape https://wanaswara.com/burung-seriwang-
berskala manusia & optimalisasi pemilik-ekor-panjang-yang-elok/
*www.google.com
Service Excellent of Tourism
PENGALAMAN
BERWISATA
3. Aspek Pembangunan
Ekonomi
Economic Profitability – Local
Prosperity – Quality of
Employment – Social Equality
FRAMEWORK &
#2 ANALISIS
PARIWISATA KABUPATEN NAGEKEO
AYO JELAJAHI
NAGEKEO Boamara
Juni – Juli
Bulan terbaik
Agustus – September
Bulan terpanas
27º
mengunjungi Nagekeo di Nagekeo Suhu Rata-rata
Nagekeo
GRAND CONCEPT
KOTA
MBAY
KOTA
JOGO
±15
KM
KOTA MBAY – PANTAI KOTA JOGO PANTAI KOTA JOGO (PANTAI KOTAJOGO, PULAU KINDE, KABUREA)
Potensi :
- Wisata tebing tepi pantai
- Pantai Pasir putih
- Hutan mangrove
- Peternakan
THE RING OF KOTAJOGO - KINDE
KONDISI EKSISTING
THE RING OF KOTAJOGO - KINDE
PLAZA PUBLIK
Plaza untuk titik kumpul
degan deretan kios UMKM
dengan desain menyerupai
bangunan tradisional
Nagekeo dengan nuansa
modern kontenporer.
AREA WISATA
PERMAINAN AIR &
RESTORAN
SEA-FRONT &
TRACKING MAGROVE
Penataan bangunan dan lansekap
selalu berorientasi ke laut. Menjadikan
laut sebagai halaman depan dan
panggung utama dari seluruh
kawasan.
CAMPING GROUND
*Sumber: Google
BUKIT LENA
Patung Maria & Tempat Doa
Source: RIPOW 2020
3. THE RING OF EBULOBO
Jalur utama the Ring of Koto Tema wisata pertanian dan kampung adat
berupa jalur pesisir selatan yang merupakan menjadi salah satu identitas
merupakan jalan lokal primer kawasan the Ring of Koto. Identitas kawasan
yang kemudian menuju ke utara ini dapat diperkuat dengan bangunan-
menuju Desa Lewangera dan bangunan fisik yang mencerminkan
kemudian kembali ke pesisir identitas Kawasan.
selatan.
Industri Kreatif & Experiential Learning
Homestay
Rumah dan Kamar
sebagai aset warga
dalam kegiatan wisata
Jenis Aktivitas
KEHIDUPAN KULINER EDUKASI & BUDAYA/
Atraksi NELAYAN KONSERVASI PENGETAHUAN
Keterlibatan
Masyarakat
§ Menangkap § Warga § Workshop § Story-telling
Dalam mendukung kegiatan ikan di memasak untuk kerajinan local oleh pemilik
Homestay dan kegiatan malam hari diantarkan ke § Daur ulang homestay
§ Memancing Homestay sampah § Tour Guide/
ekonomi warga lainnya, dengan § Sentra Kuliner menjadi produk City Tour
diperlukan aktivitas-aktivitas perahu § Kegiatan § Festival
jual
berbasis masyarakat (CBT) § Kegiatan di belanja ke § Konservasi bulanan &
pasar ikan pasar Elang Flores & Tahunan
§ Atraksi penjual Geopark
Masak &
Pengalaman Kegiatan di Memancing Makan
Menangkap TPI (belanja Dengan perahu
bersama di
ikan hasil laut) nelayan perahu
Atraksi Jajanan
Manu Po’o Festival
Restoran Pasar/streetfod
Kuliner
Di Pinggir
Maropokot
Pantai
+ +
Mengunjungi lebih sering ruang terbuka hijau UMKM Store- Makanan & Minuman
Bangunan fasilitas publik dengan penggunaan Balai warga serbaguna Tempat meeting yang disewakan
material natural dengan konsep Arsitektur
Vernakular
TRAVEL PATTERN MIKRO
USULAN JARINGAN TRANSPORTASI PUBLIK Pencapaian dari Pencapaian dari
Destinasi Destinasi
sebelumnya sebelumnya
95 % 50 % Mendorong
Penggunaan
Mobil Sewa/Taksi Bus Transportasi
Publik
5% 50 %
GATE Mobil Sewa/Taksi
Bus
Integrasi keberadaan
ruang publik, sepeda,
dan jalur pejalan kaki
akan mendorong
wisatawan untuk aktif
berjalan dan bersepeda
menikmati pemandangan
alam dan udara yang
sejuk
Jalur sepeda
*www.google.com
Koridor utama bangunan public yang Ramah Pejalan Kaki
.. Molo…