Anda di halaman 1dari 12

Dokumen Profil Kawasan Program PISEW Tahun 2021

Kecamatan Inerie
Kabupaten Ngada

I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1. Gambaran Umum Kegiatan PISEW
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
mengamanatkan terwujudnya lingkungan perkotaan dan perdesaan yang sesuai dengan
kehidupan yang baik, berkelanjutan, serta mampu memberikan nilai tambah bagi
masyarakat. Pengembangan jaringan infrastruktur penunjang kegiatan produksi di kawasan
perdesaan dan kota- kota kecil terdekat dalam upaya menciptakan keterkaitan fisik, sosial
dan ekonomi yang saling komplementer dan saling menguntungkan, sekaligus mendukung
5 (lima) visi Presiden Republik Indonesia, khususnya:
Ke-1 : Pembangunan infrastruktur terus berlanjut, interkoneksi infrastruktur
dengan kawasan, industri kecil, KEK, pariwisata, persawahan, perkebunan, dan
perikanan;
Ke-5 : APBN harus tepat sasaran, dipastikan harus memiliki manfaat ekonomi &
meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Cipta
Karya menginisiasi Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
(PISEW) untuk meningkatkan dan mengembangkan infrastruktur guna mendorong
pertumbuhan ekonomi kawasan permukiman di kecamatan. Kegiatan PISEW dilaksanakan
dengan pola kegiatan pembangunan infrastruktur berbasis masyarakat.

2 MAKSUD DAN TUJUAN


Surat Edaran ini dimaksudkan sebagai acuan bagi para pemangku kepentingan dalam
pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah.
Surat Edaran ini bertujuan untuk menjadi dasar pelaksanaan Kegiatan PISEW dalam rangka
penyediaan atau peningkatan infrastruktur dengan pendekatan partisipasi masyarakat dalam
skala kawasan untuk meningkatkan sosial ekonomi wilayah.
1 Tujuan Kegiatan
Membangun baru atau meningkatkan kualitas infrastruktur permukiman dengan
pendekatan partisipasi masyarakat dalam skala kawasan permukiman perdesaan
untuk meningkatkan sosial ekonomi wilayah.

~1~
2. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan PISEW meliputi:
a. Terbangunnya infrastruktur dasar skala wilayah kecamatan guna mendorong
pengembangan sosial dan ekonomi lokal, berdasarkan potensi atau komoditas
unggulan yang dapat berupa:
1)infrastruktur transportasi;
2)infrastruktur air minum dan sanitasi;
3)infrastruktur penunjang produksi pertanian dan industri;
4) infrastruktur peningkatan prasarana pendukung pemasaran pertanian,
peternakan, perikanan, industri, dan pendukung kegiatan pariwisata.
b. Meningkatnya kapasitas dan partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan
pembangunan.
c. Mendayagunakan sumber daya dan tenaga kerja lokal dalam pembangunan.

3. Penerima Manfaat
Penerima manfaat langsung dari kegiatan ini adalah:
a. Masyarakat pelaku usaha kecil, terutama pengusaha komoditas unggulan;
b. Masyarakat pekerja dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur;
c. Masyarakat umum pengguna infrastruktur yang terbangun.

1.2. Lokasi Sasaran PISEW


Lokasi pelaksanaan kegiatan Program PISEW adalah kawasan permukiman berada di
Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada yang ditetapkan oleh Menteri PUPR berdasarkan
potensi kriteria sebagai berikut:
1. Memiliki potensi yang dapat dikembangkan sebagai kawasan pusat pertumbuhan;
2. Merupakan kebijakan Pemerintah yang dapat mempercepat pengembangan ekonomi
kawasan dan/atau menciptakan lapangan kerja;
3. Sesuai dengan arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten; dan
4. Merupakan usulan pemerintah daerah.
Berdasarkan hasil identifikasi dan kriteria dari Program PISEW tahun 2021 ini maka
ditetapakan lokasi sasaran PISEW yaitu :
1. Desa Kelitei sebagai Desa Pusat Pertumbuhan
2. Desa Warupele I sebagai desa penyangga Kawasasan
3. Desa Warupele II sebagai desa penyangga Kawasasan

a. Profil Pusat Kawasan : Desa Kelitei


1. Letak geografis
Desa Keliteyberdiri sejak tahun 1969 yang masih Desa gaya lama dalam
kekuasaan Hamente Inerie II denganKepala Desa saat itu,Bapak Petrus Soda yang
~2~
menjalankan tugas selama 3 tahun dengan pusat Pemerintahan di Kampung Kelitey. Luas
wilayah 22 km,dengan batas-batas sebagai berikut:

Utara : Berbatasan dengan Gunung Inerie


Selatan : Berbatasan dengan Laut Sawu
Timur : Berbatasan dengan Desa Waebela, Desa Tiwu Rana
Barat : Berbatasan dengan Desa Warupele I2. Data Kependudukan
Jumlah penduduk desa Kelitei adalah 544 jiwa, terdiri atas 260 jiwa penduduk laki- laki
dan 284 jiwa penduduk perempuan, dengan jumlah rumah tangga sebanyak 133 KK.

3. Data potensi desa


Dilihat dari kondisi geografis wilayah Desa Kelitey dan data penduduk menurut mata
pencaharian, sebagian besar penduduk Desa Kelitey berprofesi sebagai petani lahan
kering. Jenis tanaman pertanian, perkebunan dan kehutanan yang dikembangkan warga
desa dapat, di samping penduduk desa kelitey untuk menambah penghasilan serta
Pendapatan Asli Desa di dukung juga dengan potensi yang disebut gerabah/Periuk tanah

4. Permasalahan umum (Sosial Ekonomi)


Secara umum tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat Desa Kelitey pada tahun 2019
cukup rendah. Hal ini disebabkan karena turunnya tingkat pendapatan petani yang
diakibatkan oleh musim kemarau yang berkepanjangan yang menyebabkan gagal tanam
dan gagal panen serta banyak tanaman yang mati. Selain itu, rendahnya sumber daya
manusia dan kurangnya kemampuan berinovasi dalam mengembangkan dan
memanfaatkan potensi dan sumber daya alam yang dimiliki.

b. Profil Penyangga Kawasan : Desa Warupele I


1. Letak geografis
1. Luas wilayah Desa Warupele I adalah 14,38 Km2 (1.438 Ha) dengan permukaan
tanahnya berlekak lekuk dan dapat ditanami berbagai jenis tanaman perkebunan serta
tanaman pangan lainnya tergantung pada cuaca dan curah hujan. Curah hujan setahun
keadaannya tidak menentu antara tempat rendah dekat pantai dan daerah ketinggian ±
700 meter diatas permukaan laut. Desa Warupele I terletak diantara Gunung dan Laut
serta diapiti oleh desa tetangga ;

- Utara dengan Gunung Inerie


- Selatan dengan Laut Sawu
- Timur dengan Desa Kelitey
- Barat dengan Desa Inerie dan Desa Warupele II

2. Data Kependudukan
Jumlah penduduk desa Warupele I adalah 1474 jiwa, terdiri atas 510 jiwa penduduk
laki- laki dan 548 jiwa penduduk perempuan, dengan jumlah rumah tangga sebanyak 317
KK dengan
193KK miskin. ~3~
3. Data Potensi Desa
Desa Warupele I mempunyai potensi sumber daya alam seperti lahan pertanian,
perkebunan, kehutanan dan kelautan yang memberikan harapan besar untuk
pertumbuhan ekonomi ke depan, jika saja potensi yang ada dapat didayagunakan
semaksimal mungkin.
4. Permasalahan umum (Sosial Ekonomi)
Masalah yang dihadapi oleh masyarakat Desa Warupele I bersifat kompleks seiring
dengan perubahan atau kemajuan pembangunan di segala bidang. Permasalahan
dipandang sebagai sesuatu tantangan dalam upaya peningkatan kesejahteraan
masyarakat, sehingga diharapkan usulan kegiatan atau program yang ditawarkan oleh
masyarakat dapat menjawab semua kebutuhan/masalah sehingga tujuan dan cita-cita
menuju masyarakat yang sejahtera dapat tercapai.

c. Profil Penyangga Kawasan : Desa WArupele II


1. Letak geografis
Desa Warupele II adalah salah satu desa diwilayah kecamatan Aimere yang berbatasan
dengan desa warupele I dan Desa Inerie yang dibentuk atau dimekarkan berdasarkan
surat keputusan Bupati Kepala daerah Tingkat II Ngada No : DD. 5/32/1969 tanggal 16
April 1969 tentang Pemekaran Desa maka pada tanggal 25 Agustus 1969 Wilayah
Kampung Pali A dan Pali B menjadi sebuah Desa Yakni Desa Warupele II hasil
Pemekaran dari desa Warupele dan pada tanggal 22 Desember 2012 desa Warupele
Masuk Ke Kecamatan Inerie hasil Pemekaran dari Kecamatan Aimere dan Kecamatan
Jerebuu.
8,62% dari luas wilayah Kecamatan Inerie, dengan batas-batas sebagai
berikut:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Gunung Inrie
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut
Sawu
- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Warupele I
- Sebelah Barat berbatasan dengan
Desa Inerie
2. Topografis
Topografis desa Warupele II berbukit-bukit dengan datara tersebar secara sporadic
pada gugusan yang sempit diapit dataran tinggi atau perbukitan. Lahan dengan
kemiringan 15-40% mencapai luasan 38,07% dan lahan dengan kemiringan lebih dari
40% mencapai 35,46%. Kondisi ini menyebabkan pertanian pada dataran tinggi
sangat terbatas baik pada pertanian lahan kering sehingga produktivitas menjadi
rendah.
3. Data Kependudukan
Jumlah penduduk desa Warupele II adalah 544 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki
adalah 260 jiwa sedangkan jumlah penduduk perempuan adalah 284 jiwa dengan
jumlah rumah tangga sebanyak 172 KK.
~4~

4. Data Potensi Desa


Wilayah memiliki potensi dan sumber daya alam yang menjanjikan. Hal ini dapat
dilihat dari luasnya posisi wilayah desa yang terbeltang sepanjang pesisir pantai,
Luasnya Areal Hutan milik Suku, Luasnya areal pertanian dan perkebunan dan ada
begitu banyak varietas tanaman yang dapat tumbuh seperti kelapa, kakao, padi,
jagung. Selain tanaman, Warupele II juga berpeluang besar untuk pengembangan di
bidang Kelautan.

5. Permasalahan umum (Sosial Ekonomi)


Sejumlah besar masyarakat desa Warupele II yang Drop Out Pendidikan Dasar dan
rata-rata masyarakat berpendidikan SD. Selain itu ketrampilan masyarakat dalam
mengolah yang dimiliki masyarakat belum memadai. Sarana prasarana umum yang
sudah dibangun belum memadai dan dirasakan masih sangat kurang seperti jalan tani,
kantor desa dan fasilitasnya yang kurang memadai bahkan dibeberapa bagian wilayah
Warupele II tidak memiliki sarana seperti jalan, Sarana Air Bersih, Saluran Irigasi,
Sarana Pendidikan. Kekurangan sarana ini sangat mempengaruhi pencapaian suatu
tujuan pembangunan. pelaksanaannya cukup memakan banyak biaya.

II. Gambaran Umum Kecamatan

Desa
Baumata
Utara

Desa Kelitei

Desa
Oelets
ala

Gambar 1. Peta Wilayah Kecamatan Inerie

2.1 Administrasi Kecamatan


Kecamatan Inerie merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Ngada yang beriklim
tropis dengan beragam jenis flora dan faunanya. Flora di antaranya tanaman pertanian,
perkebunan, kehutanan, dan holtikultura. Sedangkan untuk faunanya terbagi atas ternak
~ 5kecil
besar berupa sapi dan kerbau, ternak ~ berupa kambing dan babi serta ungga berupa

ayam dan itik. Kecamatan ini juga terbagi atas 10 desa, antara lain:
Tabel 1. Luas Kecamatan Inerie Menurut Desa 2020

Luas Desa Persentase


No. Nama Desa Ibukota Desa
(KM2) (%)
1. Desa Paupaga Paupaga 8,60 10,64
2. Desa Sebowuli Pomasule 8,40 10,39
3. Desa Inerie Malape’do 7,18 8,89
4. Desa Warupele I Ruto 6,20 7,67
5. Desa Warupele II Pali 14,81 18,33
6. Desa Kelitei Kalitei 11,00 13,61
7. Desa Waebela Waebela 13,13 16,25
8. Desa Legiriwu legeriwu 3,08 3,81
9. Desa Tiwurana Tiwurana 3,80 4,70
10 Desa Manubhara Manubhara 4,60 5,69
Sumber: Kecamatan Inerie Dalam Angka, 2020

2.2 Kewilayahan/Geografi Kecamatan


Secara geografis, Kecamatan Inerie memiliki luas wilayah 80,80 km 2 dengan
memiliki batas-batas wilayah, yaitu:
1. Wilayah Utara berbatasan dengan Desa Bela Kecamatan Bajawa dan Desa
Tiworiwu II Kecamatan Jerebuu,
2. Wilayah Selatan berbatasan dengan Laut Sawu,
3. Wilayah Timur berbatasan dengan Desa Bawarani Kecamatan Golewa Selatan
dan Desa Batajawa, Desa Nenowea, Desa Watumanu Kecamatan Jerebuu,
4. Wilayah Barat berbatasan dengan Desa Kila Kecamatan Aimere.

2.3 Topografi Kecamatan

Wilayah Kecamatan Inerie berada di pantai selatan dari Kabupaten Ngada dengan
keadaan topografi berbukit-bukit dengan kemiringan 0-50 derajat. Beriklim tropis
dengan keadaan suhu minimum 30 derajat Celsius dan maksimum 40 derajat Celsius
serta memiliki curah hujan sangat kurang. Jarak orbitasi pusat pemerintahan Kecamatan
dengan desa terjauh adalah Desa Paupaga dan Desa Legeriwu yakni 11 km dengan
waktu tempuh 1 Jam.

2.4 Tataguna Lahan.


Tataguna lahan Kecamatan Inerie dimanfaatkan sebagian besar untuk area pertanian
karena sebagian besar penduduk Kecamatan Inerie berprofesi sebagai petani, dimana
~6~
mereka menanam jagung, ubu-ubian, dan kacang-kacangan. Tidak hanya dibidang
pertanian, tataguna lahan Kecamatan Inerie juga terdapat dibidang peternakan,
pertambangan, dang juga dibidang perdangangan.

2.5 Kependudukan/Demografi

2.5.1 Jumlah Penduduk


Penduduk serta jumlah kepala keluarga hingga 31 Desember 2020 yang tersebar di 10
Desa di wilayah Kecamatan Inerie dapat dirincikan sebagai berikut:

JUMLAH JUMLAH PENDUDUK JUMLAH


NO NAMA DESA
DUSUN RT L P JUMLAH KK
1 2 3 4 5 6 7 8

1 PAUPAGA 4 9 483 494 977 196

2 SEBOWULI 4 8 468 497 965 223


3
INERIE 4 13 436 489 925 225

4 WARUPELE I 4 16 742 752 1,498 317

5 WARUPELE II 4 12 356 415 771 172

6 KELITEY 3 9 273 289 562 137

7 WAEBELA 4 13 616 607 1,223 266

8 LEGERIWU 3 6 114 117 231 53

9 TIWURANA 4 8 87 128 215 64

10 MANUBHARA 4 10 313 345 658 145

TOTAL 38 104 3,888 4,133 8,021 1,798

2.5.2 Kepadatan
Jumlah penduduk sebanyak 8,021 Jiwa, terdiri atas penduduk laki-laki sebanyak 3,888
Jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 4,133 Jiwa. Dengan luas wilayah 80,80 km2
diperoleh kepadatan penduduk di Kecamatan Inerie adalah 100 jiwa/km2

2.6 Sosial Ekonomi


2.6.1 Pendidikan
Kecamatan Inerie dilengkapi dengan fasilitas pendidikan yang terdiri dari 5 KOBER,
7 TK, 12 SD, 3 SMP, dan 3 SMA
2.6.2 Kesehatan
Pada umumnya Kecamatan Inerie memiliki sarana kesehatan seperti:
Puskesmas : 1 unit
Puskesmas pembantu : 9 unit
2.6.3 Pendapatan Rata-rata per Kapita
Secara umum, sebagian besar penduduk Kecamatan Inerie bermata pencaharian di
~7~
bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan pertambangan dimana dalam bidang
pertanian mereka menghasilkan umbi-umbian, jagung, kacang-kacangan, tomat, cabe
keriting, sayur-sayuran dan pisang. Dalam bidang perkebunan merekan menghasilkan
kelapa, jambu mente, cengke, kakao, kemiri. Sertadalam bidang peternakan terdapat
sapi, ayam, kambing, kerbau serta kuda. Serta terdapat pula hasil pertambangan berupa
pasir.
2.6.4 Struktur Ekonomi.
Pada umumnya Kecamatan Inerie memiliki struktur ekonomi yang cukup baik, akan
tetapi dalam pelaksanaannya masih kurang pengontrolan, modal, dan pelatihan-
pelatihan.

2.7 Kondisi Permukiman dan Perumahan


Kondisi permukiman dan perumahan sebagiannya sudah layak huni dan permukiman
yang mulai ada penataan sehingga bebas dari daerah kumuh.

2.8 Kondisi Infrastruktur


2.8.1 Prasarana Transportasi (jalan, jembatan, tambatan perahu, dan bangunan
pelengkapnya) Kondisi jalan pada umumnya sudah cukup baik walaupun ada beberapa ruas
yang telah mengalami kerusakan ringan dan masih kuarng bangunan pelengkap berupa drainase serta
sebagian ruas yang masih berupa jalan tanah .
2.8.2 Prasarana Air Minum dan Sanitasi
Kondisi air minum pada umumnya masyarakat menggunakan air PDAM dan sebagian
juga menggunakan mata air sumur.
2.8.3 Prasarana Penunjang Produksi Pertanian
Masyarakat Inerie pada umumnya bertani dan berkebun dimana kegiatan pertanian dan
perkebunan dilakksanakan berdasarkan curah hujan dan bangunan pelengkap berupa irigasi masih
kurang .
2.8.4 Prasarana Pendukung Pemasaran Pertanian, Peternakan, Perikanan, Industri dan
Kegiatan Pariwisata Prasarana pendukung seperti pasar sudah ada namun masih berupa
los-los yang tidak permanen sedangkan untuk prasarana pariwisata sudah ada
kesadaran dari masyarakat untuk mengelola tempat-tempat yang berpotensi untuk
mendukung kegiatan pariwisata.

III. Gambaran Umum Kawasan


Untuk kegiatan PISEW, terdapat 3 desa di Kecamatan Inerie yang termasuk dalam
kawasan PISEW, yaitu Desa Kelitei sebagai desa pusat kawasan, serta Desa Warupele I dan
Desa Warupele II sebagai desa penyangga.
a. Profil Pusat Kawasan : Desa Kelitei
1. Letak geografis
Desa Kelitey berdiri sejak tahun 1969 yang masih Desa gaya lama dalam
kekuasaan Hamente Inerie II denganKepala Desa saat itu,Bapak Petrus Soda yang
~ 8 ~ pusat Pemerintahan di Kampung Kelitey. Luas
menjalankan tugas selama 3 tahun dengan
wilayah 22 km,dengan batas-batas sebagai berikut:

Utara : Berbatasan dengan Gunung Inerie


Selatan : Berbatasan dengan Laut Sawu
Timur : Berbatasan dengan Desa Waebela, Desa Tiwu Rana

Barat : Berbatasan dengan Desa Warupele I2. Data Kependudukan


Jumlah penduduk desa Kelitei adalah 544 jiwa, terdiri atas 260 jiwa penduduk laki- laki
dan 284 jiwa penduduk perempuan, dengan jumlah rumah tangga sebanyak 133 KK.

b. Profil Penyangga Kawasan : Desa Warupele I


1. Letak geografis
Luas wilayah Desa Warupele I adalah 14,38 Km2 (1.438 Ha) dengan permukaan
tanahnya berlekak lekuk dan dapat ditanami berbagai jenis tanaman perkebunan serta
tanaman pangan lainnya tergantung pada cuaca dan curah hujan. Curah hujan setahun
keadaannya tidak menentu antara tempat rendah dekat pantai dan daerah ketinggian ±
700 meter diatas permukaan laut. Desa Warupele I terletak diantara Gunung dan Laut
serta diapiti oleh desa tetangga ;

- Utara dengan Gunung Inerie


- Selatan dengan Laut Sawu
- Timur dengan Desa Kelitey
- Barat dengan Desa Inerie dan Desa Warupele II

2. Data Kependudukan
Jumlah penduduk desa Warupele I adalah 1474 jiwa, terdiri atas 510 jiwa penduduk
laki- laki dan 548 jiwa penduduk perempuan, dengan jumlah rumah tangga sebanyak 317
KK dengan 193 KK miskin.

c. Profil Penyangga Kawasan : Desa WArupele II


1. Letak geografis
Desa Warupele II adalah salah satu desa diwilayah kecamatan Aimere yang berbatasan
dengan desa warupele I dan Desa Inerie yang dibentuk atau dimekarkan berdasarkan
surat keputusan Bupati Kepala daerah Tingkat II Ngada No : DD. 5/32/1969 tanggal 16
April 1969 tentang Pemekaran Desa maka pada tanggal 25 Agustus 1969 Wilayah
Kampung Pali A dan Pali B menjadi sebuah Desa Yakni Desa Warupele II hasil
Pemekaran dari desa Warupele dan pada tanggal 22 Desember 2012 desa Warupele
Masuk Ke Kecamatan Inerie hasil Pemekaran dari Kecamatan Aimere dan Kecamatan
Jerebuu.
Luas wilayah desa Warupele 2 sebesar 8,62% dari luas wilayah
Kecamatan Inerie, dengan batas-batas sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Gunung Inrie
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Sawu
- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Warupele I
- Sebelah Barat berbatasan dengan
~ 9Desa
~ Inerie
Topografis desa Warupele II berbukit-bukit dengan datara tersebar secara sporadic
pada gugusan yang sempit diapit dataran tinggi atau perbukitan. Lahan dengan
kemiringan 15-40% mencapai luasan 38,07% dan lahan dengan kemiringan lebih dari
40% mencapai 35,46%. Kondisi ini menyebabkan pertanian pada dataran tinggi
sangat terbatas baik pada pertanian lahan kering sehingga produktivitas menjadi
rendah.
2. Data Kependudukan
Jumlah penduduk desa Warupele II adalah 544 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki
adalah 260 jiwa sedangkan jumlah penduduk perempuan adalah 284 jiwa dengan
jumlah rumah tangga sebanyak 172 KK.

IV. Potensi dan Permasalahan Kawasan PISEW


4.1. Potensi
4.1.1 Pertanian
Pada umumnya masyarakat kawasan PISEW bermata pencaharian di bidang
perkebunan dengan rata-rata produksi berupa jagung, kacang-kacangan, dan ubi-
ubian. Akan tetapi tidak stabilnya harga-harga hasil bumi, masyarakat terpaksa
menjual dengan harga yang murah demi penambahan modal usaha dan memenuhi
kebutuhan hidup (Kekurangan Modal usaha, Menstabilkan Harga pasaran dan
pelatihan untuk kelompok tani)
4.1.2 Sumber Daya Manusia
Masyarakat kawasan PISEW sebagian besarnya berprofesi sebagai petani sedangkan
sebagian lagi berprofesi sebagai nelayan, peternak, PNS, dan juga bergerak dalam
sektor jasa dan perdagangan.
4.1.3 Sumber Daya Alam
Pada umumnya masyarakat kawasan PISEW ini memiliki sumber daya alam berupa
laut, hutan dan gunung dengan luas wilayah yang cukup luas dan menjanjikan untuk
masa depan. Akan tetapi masyarakat belum mampu mengelola sumber daya alam
secara baik untuk kepetingannya,
4.1.4 Pariwisata
Pada umumnya masyarakat kawasan PISEW masih belum mampu mengelola dengan
baik daerah pariwisata yang terdapat dalam kawasan seperti area laut dan rumah Adat.
4.1.5 Infrastruktur
Masyarakat dalam kawasan PISEW memiliki sumber daya alam berupa batu, pasir
yang sangat berlimpah, ada tukang kayu dan tukang batu, dengan sifat gotong royong
yang masih sangat melekat, dan lahan yang masih luas untunk pembangunan sarana
dan prasarana dasar. Namun masyarakat belum mampu mengelola sumber daya alam
yang tersedia yang secara manual, masyarakat membutuhkan bantuan teknologi,
bantuan modal dari pemerintah dan pendampingan agar masyarakat mampu
meningkatkan kesejahteraannya.

4.2. Permasalahan ~ 10
~
4.2.1 Infrastruktur Dasar
Banyak infrastruktur dasar yang belum memamadai di kawasasan sasaran PISEW seperti
jalan antar desa dan jalan lingkungan yang masih jalan, tanah dan sirtu harus ada
peningkatan sehingga masyarakat dalam bertransportasi tidak mengalami kesulitan,
apalagi saat musim hujan. Irigasi juga masih berupa saluran tanah sehingga para
masayarakat sangat kesulitan dalam mengairi lahan perkebunan mereka begitupun
dengan drainase yang rusak sehingga pada musim hujan air akan meluap ke jalan.
4.2.2 Sarana dan Prasarana Sosial Ekonomi
Sarana dan prasarana seperti bangunan pasar yang permanen sangat dibutuhkan oleh
masyarakat dalam kawasan PISEW untuk mendukung pemasaran hasil produksi
pertanian sehingga mendukung kegiatan perekonomian dalam kawasan. Demikian
halnya dengan pariwisata memiliki potensi yang besar namun masyarakat masih
mengalami keterbatasan dalam pengelolaannya.
4.2.3 Kelembagaan Sosial Ekonomi
Kurangnya modal dalam kepengurusan koperasi (KUD), minimnya kesejahteraan
terhadap aparatur desa, serta kelompok-kelompok usaha kecil yang masih kesulitan
modal.

V. Rencana Penanganan Kawasan PISEW

5.1. Analisa Terhadap Kegiatan-Kegiatan yang telah direncanakan


Berdasarkan RPJM desa :
a. Peningkatan jalan lingkungan.
b. Pembangunan TPT.
c. Pembangunan drainase.
d. Pembukaan jalan tani.
e. Peningkatan jalan berupa sirtu.

5.2. Analisa Terhadap Hasil Survei Kawasan


5.2.1 Survei Identifikasi Kawasan
Berdasarkan hasil survei kawasan, usulan infrastruktur masuk dalam kriteria PISEW
karena jalan tersebut membuka akses jalan menuju perkebunan jambu mente,
pertanian dan kebun jagung serta kebun kelapa sehingga mendukung kegiatan
perekonomian masyarakat kawasan PISEW.
5.2.2 Survei Teknis/Rencana Infrastruktur
Survei teknis/rencana infrastruktur meliputi pengumpulan data-data pengukuran
infrastruktur rencana dan dokumentasi yang dilakukan di sekitar area infrastruktur
rencana.
5.3 Jenis-jenis Infarstruktur yang akan dibangun
Pembukaan akses jalan di Desa Kelitei menuju ke lokasi perkebunan milik warga
antara lain:
- Pembukaan jalan baru = 2550 meter
- Pembuatan jalan rabat beton = 600 meter
~ 11
- Deuker ~ = 5 unit
5.4 Prioritas Infrastruktur yang akan dibangun
Pembukaan akses jalan baru dari jalan utama ke lokasi perkebunan yang terdapat
di desa Kelitei serta pembanguna jalan rabat beton ke lokasi perkebunan dan
pemukiman warga.
VI. Penutup
6.1 Kesimpulan
Dokumen Profil Kawasan Program PISEW Tahun 2021 ini merupakan gambaran
umum yang menjadi dasar arahan dan petunjuk pelaksanaan kegiatan Program PISEW
selanjutnya di Kecamatan Inerie, sehingga dapat mempercepat pembangunan ekonomi
masyarakat perdesaan dengan berbasis pada sumberdaya lokal untuk mengurangi
kesenjangan antar wilayah, pengentasan kemiskinan, memperbaiki pengelolaan
pemerintahan daerah di tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa, serta penguatan
institusi lokal di tingkat desa. Dokumen Profil Kawasan Program PISEW Tahun 2021
ini di kaji dari data – data sekunder seperti RPJM Desa, Profil Desa dan Profil
Kecamatan yang ditindak lanjuti dengan hasil survei dilapangan yang di dampi ngi
oleh Fasilitator dan diputuskan dalam musyawarah bersama di tingkat kecamatan.

6.2 Saran
Dalam menentukan kawasan sasaran PISEW kedepannya diharapkan memperhatikan
keadaan topografi dari masing-masing desa yang ditentukan sehingga desa-desa yang
masuk dalam kawasan saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Hal ini ini guna
mempermudah dalam menentukan jenis infrastruktur yang akan dibangun.

~ 12
~

Anda mungkin juga menyukai