Anda di halaman 1dari 12

DEMPLOT BUDIDAYA KEPITING BAKAU CAKANG LUNAK

A. PENDAHULUAN

Salah satu teknologi budidaya kepiting yang membutuhkan waktu relatif cepat dan mortalitas
yang rendah adalah budidaya kepiting cangkang lunak. Teknologi ini hanya membutuhkan waktu
pemeliharaan singkat sekitar 15 – 30 hari dengan tingkat mortalitas rendah berkisar 10 – 20%.
Teknologi telah berhasil dikembangkan dan menghasilkan profit yang cukup besar.

Berdasarkan latar belakang di atas, dirasa perlu untuk melakukan Pengembangan dan
percepatan produksi perikanan melalui teknologi budidaya kepiting cangkang lunak pada
tambak-tambak / kolam kolam serta di daerah pesisir pantai serta di daerah antara mangrove.
Khalayak sasaran adalah kelompok petambak masyarakat yang telah dilatih oleh Dinas Perikanan
Kabupaten Waropen dan dalam 1 kelompok yang menangani dalam 1 Ha bidang usaha
berjumlah sekitar 10 orang. Kegiatan ini ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan masyarakat petambak sehingga menjadi alternatif usaha atau diversivikasi usaha
yang lebih produktif yang prospektif.

B. PELAKSANAAN DEMPLOT BUDIDAYA KEPITING CANGKANG LUNAK (SOFT SHELL)


1. Desain Demplot :
Demplot menggunakan salah satu petakan kolom / tambak seluas 1 Ha dalam satu paket
Demplot. Tambak ini masih berfungsi dan digunakan untuk memelihara ikan bandeng /
udang sehingga dapat memadukan 3 (tiga Komudity unggulan.
Dalam areal budidaya digunakan lahan sekitar 1 Ha yang didalamnya terdiri dari :
a. Tambak Udang/Ikan Bandeng;
b. Terdapat Areal Loading untuk Pra dan Pasca Panen;
c. Terdapat Gudang dan Rumah Jaga (luasan disesuaikan)

Gambar 1. Desain Demplot Budidaya Kepiting Cangkang Lunak (Soft Shell)


C. SARANA DAN PRASARANA

Sarana dan Prasarana yang dipersiapkan dalam Demplot ini adalah :

No Nama Sarana / Prasarana Fungsi Gambar

1 Keramba / Bingkai dari “Magic Floam” Sebagai Bingkai dari Wadah Basket Kepiting dan
Berfungsi sebagai titian pengontrolah dan
pengawasan

2 Basket Kepiting Sebagai Wadah Soft Shell


No Nama Sarana / Prasarana Fungsi Gambar

3 Pompa Centrifugal Ebara 100x80 Fsja, Sebagai Pompa Distribusi Air di Tambak
1500 RPM

4 Pompa Alkon 6” Sebagai Penguras Air Tambak atau penarik air


dari Sumber
No Nama Sarana / Prasarana Fungsi Gambar

5 Freezer Kap 200 Ltr Sebagai Sarana Penyimpanan Pasca Panen


Kepiting Soft Shell

6 Timbangan Duduk 150 Kg Penimbangan Berat Hasil Produksi Soft Shell


No Nama Sarana / Prasarana Fungsi Gambar

7 Kerangjang Plastik Kap. 80 Liter / Box Sebagai Sarana Penyimpanan Sementara Pasca
Container Panen

8 Mobil Box Berpendingin Sebagai Sarana Mobilisasi Pasca Panen dan


Sarana Rantai Dingin

 Note.: Sarana pendukung lainnya akan menyesuaikan.


D. PROSES PEMBUATAN KERAMBA DENGAN MAGIC FLOAM

Proses pembuatan karamba sebagai bingkai dari Basket Kepiting dan sebagai Titian pada saat
pengawasan dan pengontrolan :

Proses Setting Out Keramba dan Basket :

1. Magic Floam di ranngkai sesuai gambar kerja dan mengikuti alur perairan atau tambak, baik
digunakan di pesisir pantai, antara mangrove dan tambak/kolam.
2. Setelah dirangkai, maka basket keranjang kepiting di ikat pada paralon HDPE sesuai ukuran
pada bingkai magic floam, dan ditempatkan pada area yang telah ditentukan dan diikat kuat;
3. Setelah keramba magic floam dan keranjang telah ditempatkan dan dirangkai pada bingkai,
maka dilakukan pengadaan kepiting bakai dengan ukuran yang disesuaikan;

Proses Pengadaan dan Seleksi Benih Kepiting:

1) Nelayan penangkap kepiting / kelompok penangkap kepiting akan menyuplai ke kelompok


pembudidaya soft shell;
2) Kepiting yang masuk dalam ukuran / sortiran maka dipisahkan dan ditempatkan terpisah
bagi kepiting yang tidak masuk dalam sortiran pada keranjang yang terpisah;
3) Kepiting yang tidak lolos sortiran maka di tangkarkan untuk dilakukan penggemukan pada
Hatchery / Kurungan kepiting;
4) Kepiting yang telah disortir kemudian dimutilasi sebagai syarat proses percepatan moulting;

Gambar 2. Proses mutilasi kepiting


5) Benih-benih yang telah siap kemudian ditebar ke petakan karamba pemeliharaan. Dimana
satu keranjang adalah satu kepiting atau dikenal dengan sistem baterry.
6) Benih yang ditebar tidak bisa melarikan diri dari petakan karamba karena ia tidak bisa
merayap dan naik ke atas petakan. Benih yang dilepas organ capit dan kaki jalannya sangat
cocok untuk dipelihara pada karamba yang menggunakan box basket
Proses Pemeliharaan / Pelepasan Cangkang (Moulting):

1) Pakan yang digunakan untuk budidaya kepiting cangkang lunak adalah pakan rucah ikan laut
kondisinya masih segar, bukan ikan yang sudah dikeringkan atau diasinkan (diberi garam).
2) Untuk mendapatkan pakan ikan murah, sebaiknya menggunakan ikan-ikan non ekonomis
hasil sampingan

Gambar 3. Ikan Rucah sebagai pakan kepiting


3) freezer yang cukup untuk menyimpan ikan segar sebagai pakan kepiting;

Proses Pemanenan :

1. Pemanenan dilakukan jika kepiting peliharaan ada yang moulting.


2. Indikator yang paling mudah diketahui adalah kepiting dalam wadah pemeliharaan tampak
“bertambah” yang tadinya 1 ekor menjadi 2 ekor, 1 ekor tambahan merupakan cangkang
kepiting yang sudah terlepas dan biasanya ditumbuhi lumut.
3. Kepiting yang telah moulting harus segera dipanen karena jika tidak maka ia akan mengeras
kembali.
4. Kepiting moulting harus segera direndam ke dalam air tawar selama 5 – 10 menit kemudian
diangkat dari air.
5. Setelah proses perendaman selesai produk kepiting sudah dapat dipasarkan dalam keadaan
hidup maupun keadaan beku tergantung permintaan. Kepiting lunak ini masih mampu
bertahan hidup hingga 3 hari jika ditempatkan pada tempat yang teduh dan selalu disiram
air. Selain itu kepiting lunak juga dipasarkan dalam bentuk segar dan beku.

Botawa, 24 Juli 2021

AN. KEPALA DINAS PERIKANAN KABUPATEN WAROPEN


KEPALA BIDANG PERIKANAN BUDIDAYA

MARIA HELENA RAMANDEY, S.ST.Pi


NIP. 19710918 200012 2 005
FOTO DOKUMENTASI KEGIATAN DEMPLOT BUDIDAYA SOFT SHEEL

DI KABUPATEN WAROPEN

Anda mungkin juga menyukai