Anda di halaman 1dari 5

Teknik budidaya yumina-bumina sistem aliran atas di bak terpal (Supendi)

TEKNIK BUDIDAYA YUMINA-BUMINA


SISTEM ALIRAN ATAS DI BAK TERPAL

Supendi, M. Rizki Maulana dan Samsul Fajar

Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar


Jl. Sempur No. 1 Bogor 16154
E-mail: pelnisbppbat@yahoo.com

ABSTRAK

Yumina-Bumina adalah teknik budidaya yang memadukan antara ikan dan sayuran serta
buah-buahan. Pada budidaya Yumina-Bumina dikenal empat sistem, yaitu: rakit, aliran atas,
aliran bawah serta pasang surut. Pada sistem aliran atas ini distribusi air dilakukan lewat
atas ke setiap wadah media tanam sehingga nutrisi yang berasal dari limbah budidaya dapat
tersebar merata ke setiap batang tanaman. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui
pengaruh sistem aliran atas pada budidaya Yumina dan Bumina terhadap peningkatan
produksi ikan, sayuran dan buah. Untuk membuat sistem aliran atas diperlukan bahan seperti:
bak ikan, wadah media tanam, saluran air, pompa air, media tanam (batu apung), ikan (lele)
dan tanaman (kangkung, pakcoy, tomat dan terong ungu). Waktu budidaya Yumina-Bumina
sistem aliran atas berlangsung selama 2,5 bulan dengan hasil berupa ikan lele (174,1 kg),
kangkung (8,5 kg), pakcoy (3,4 kg), tomat (1,6 kg), dan terong ungu (2,4 kg).

KATA KUNCI: Yumina-Bumina, sistem aliran atas, lele, sayuran, buah-buahan.

PENDAHULUAN tersebut adalah: sistem rakit, sistem aliran


atas, sistem aliran bawah dan sistem pasang-
Yumina-Bumina adalah teknik budidaya surut. Semua sistem mempunyai keunggulan
yang memadukan antara sayuran (Yu) dengan masing-masing di mana penerapannya dapat
ikan (Mina) dan buah-buahan (Bu) dengan ikan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan.
(Mina). Yang dimaksud dengan sayuran dalam
Dalam kesempatan ini akan dibahas
yumina adalah tanaman yang menghasilkan
mengenai teknik pembuatan budidaya
sayur daun, sedangkan buah-buahan adalah
Yumina-Bumina sistem aliran atas di kolam
tanaman semusim yang menghasilkan buah.
terpal dengan komoditas berupa ikan lele
Produk yang dihasilkan dari budidaya dan sayuran (pakcoy dan selada), serta
Yumina- Bumina lebih bervariasi yaitu berupa buah-buahan (tomat dan terong). Pada
ikan dan sayuran, serta buah organik dengan sistem aliran atas ini distribusi air dilakukan
harga yang lebih tinggi sehingga secara lewat atas ke setiap wadah media tanam
ekonomis akan lebih menguntungkan. sehingga nutrisi yang berasal dari limbah
Keunggulan lain dari budidaya Yumina- budidaya dapat tersebar merata ke setiap
Bumina adalah dapat menghemat air hingga batang tanaman.
700%, kualitas air untuk budidaya ikan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
lebih stabil, tidak mencemari lingkungan,
mengetahui pengaruh sistem aliran atas
dapat dilakukan dalam berbagai skala usaha
pada budidaya Yumina dan Bumina terhadap
dan punya nilai estetika sehingga dapat
peningkatan produksi ikan, sayuran, dan buah.
digunakan sebagai taman.
Dari hasil penelitian dan pengembangan di BAHAN DAN METODE
Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air
Tawar (BPPBAT), Bogor telah ditemukan empat Bahan dan Alat
macam sistem pada budidaya Yumina-Bumina
yang ditentukan berdasarkan cara distribusi Bahan : ikan lele ukuran 5–7 cm (2.000
air untuk tanaman. Keempat macam sistem ekor), sayuran (kangkung darat, pakcoy), buah-

5
Bul. Tek. Lit. Akuakultur Vol. 13 No. 1 Tahun 2015: 5-9

buahan (tomat dan terong), pakan ikan (protein ikan terbuat dari kayu papan dengan rangka
28%), substrat tanaman (batu apung). kayu kaso (4 cm x 6 cm). Ukuran bak ikan
sebesar 2 m x 2 m dengan ketinggian 1 m.
Alat : media budidaya ikan (bak terpal
Pada bagian atas pematang dibuat selasar
ukuran 2 m x 2 m), media budidaya tanaman
untuk menempatkan wadah media tanam,
(ember plastik volume 10 liter sebanyak 24
bagian dalam dilapisi terpal yang sudah
buah), pompa air (30 watt), pipa PVC ukuran
berupa kantung disesuaikan dengan bak
½ inci, mangkok penyaring volume ½ liter
sehingga tidak bocor. Pemasangan dilakukan
dan sambungan listrik.
dengan cara mengikat lubang dibagian tepi
terpal pada dinding atau pematang bak ikan
Metode menggunakan kawat dan paku.
Metode yang digunakan pada kegiatan ini Setelah media ikan siap dipasang
terdiri atas beberapa tahap yaitu: persiapan kemudian media tanam disiapkan media
dan pemasangan media budidaya ikan dan tanam terbuat dari ember atau wadah plastik
tanaman, penanaman ikan dan tanaman, bervolume 10 liter yang dilengkapi saluran
pemeliharaan ikan dan tanaman, dan pembuangan air menggunakan pipa PVC
pemanenan tanaman dan ikan. ukuran ½ inci pada bagian samping sekitar
2 cm dari dasar. Saluran pembuangan pada
1. Persiapan dan pemasangan media bagian dalam ditutup dengan saringan dari
budidaya ikan dan tanaman mangkok berlubang volume ½ liter yang
Pada tahapan ini dilakukan persiapan ditempatkan terbalik agar saluran tidak
media budidaya ikan dan tanaman. Media tersumbat oleh substrat media tanam (batu
budidaya ikan yang digunakan berupa: bak apung).

Gambar 1. Gambar 2.
Peralatan perakitan YuMina BuMina Pompa air

Gambar 3. Gambar 4.
Mangkok berlubang dan pipa T Ember plastik untuk media
untuk saluran air ke wadah tanaman
tanaman

6
Teknik budidaya yumina-bumina sistem aliran atas di bak terpal (Supendi)

Tempatkan wadah media tanam di atas lalu sambungkan kedua ujung saluran air
selasar pada pematang bak ikan dengan tersebut dengan sambungan PVC berbentuk
saluran pembuangan menghadap ke kolam. T. Ikat saluran air dengan kawat pada
Satu sisi bak ikan sepanjang 2 m dapat diisi beberapa wadah media tanam agar tidak
6 wadah media tanam sehingga satu unit bak berubah posisinya. Saluran air dijalankan
ikan dapat ditempati 24 wadah media tanam. menggunakan pompa air dengan kapasitas
Saluran pembuangan air pada setiap wadah listrik 35 watt. Hubungkan saluran outlet dari
media tanam menghadap ke kolam sehingga pompa air ke lubang ketiga dari sambungan
air buangan akan masuk ke kolam. T pada saluran air, tempatkan pompa air bak
ikan berjarak 5 cm dari dasar bak.
Media tanam berfungsi untuk tumbuhnya
tanaman sayuran dan buah-buahan dalam 2. Penanaman ikan dan tanaman
budidaya Yumina-Bumina. Bahan untuk
media tanam merupakan material bukan Hampir semua jenis ikan dapat digunakan
tanah yang tidak mudah busuk dan bersifat pada budidaya Yumina-Bumina, tetapi agar
melewatkan air, salah satunya adalah batu lebih menguntungkan hendaknya dipilih jenis
apung. Masukkan media tanam ke dalam ikan yang dapat ditebar dengan kepadatan
wadah sampai penuh. tinggi, cepat tumbuh dan punya nilai
ekonomis tinggi seperti ikan lele (Kusdiarti
Setelah pemasangan media budidaya et al., 2006). Benih lele yang ditebar ukuran
ikan dan tanaman siap kemudian dilakukan 5-7 cm dengan padat penebaran 500 ekor/
pemasangan saluran air menggunakan m2, berarti untuk bak ukuran 4 m2 diisi benih
pipa PVC ukuran 1 inci yang diberi lubang lele sebanyak 2.000 ekor. Sebelum ditebar
tepat di atas setiap wadah media tanam. dilakukan vaksinasi dan aklimatisasi agar
Tempatkan saluran air melewati bagian atas benih lele lebih tahan penyakit dan tidak
wadah media tanam secara paralel mengikuti stres, penebaran dilakukan sore hari agar
bentuk kolam hingga kedua ujung bertemu, tidak terlalu panas.

Gambar 5. Gambar 6.
Bak budidaya ikan sebelum Perakitan media tanaman dan
diberikan terpal saluran air di atas media budidaya
ikan (sistem aliran atas)

Gambar 7. Penanaman tanaman

7
Bul. Tek. Lit. Akuakultur Vol. 13 No. 1 Tahun 2015: 5-9

Setelah 2 hari penebaran ikan di bak, a. Tanaman


dilakukan penanaman sayuran dan buah-
Tanaman kangkung sudah dapat dipanen
buahan dengan cara membuat lubang
setelah 14 hari pemeliharaan. Pemanenan
pada media tanam sedalam 5 cm dan
dilakukan dengan cara memotong batang
membenamkan akar tanaman ke dalam
kangkung berjarak sekitar 5 cm dari pangkal
media tanam. Sebelum dibenamkan, akar
akar, setelah itu tanaman kangkung akan
tanaman diberi sedikit tanah atau dibalut
bertunas kembali dan bisa dipanen lagi 14-
kapas agar dapat berdiri kokoh.
20 hari kemudian. Tanaman sayur pakcoy
3. Pemeliharaan ikan dan tanaman dapat dipanen setelah pemeliharaan 1 bulan
dengan cara dicabut dengan akarnya dan
Pada pemeliharaan ikan diberikan diganti dengan bibit yang baru untuk dipanen
pakan sesuai dengan bukaan mulut ikan kembali satu bulan berikutnya.
dengan kandungan protein >28%. Sebaiknya
digunakan pakan terapung agar terlihat Tanaman buah lebih lama waktu produksi-
aktifitas makan ikan sehingga tidak ada sisa nya dibanding sayuran. Tomat dan terong
pakan di dalam bak yang dapat mencemari baru dapat dipanen setelah umur 1,5-2 bulan
kualitas air. Pakan untuk lele diberikan setelah tanam dengan cara dipotong batang
sebanyak 5% dari bobot biomassa per hari buahnya yang sudah matang menggunakan
dengan frekuensi pemberian tiga kali sehari. gunting atau pisau. Panen dilakukan secara
Penyesuaian dosis pakan dilakukan setiap berkala bergantung tingkat kematangan
minggu dengan cara sampling tehadap bobot buah.
ikan. Selama pemeliharaan, tanaman tidak
diberi pupuk atau pestisida sehingga dapat
HASIL DAN BAHASAN dikategorikan sebagai sayur dan buah
organik yang tentunya harganya lebih tinggi.
Dalam budidaya Yumina-Bumina tidak Dari satu siklus budidaya Yumina-Bumina,
dilakukan pergantian air, penambahan air dapat dilakukan beberapa kali panen sayuran
hanya dilakukan untuk mengganti air yang dan buah-buahan dengan hasil seperti
berkurang karena penguapan sehingga dapat terlihat pada Tabel 1.
menghemat air hingga 700% (Ahmad et al.,
Dari Tabel 1 terlihat bahwa produksi
2005). Air dari dasar bak ikan yang banyak
tanaman tertinggi diperoleh dari kangkung
mengandung limbah dari kotoran ikan dan
darat sebanyak 8,5 kg dari 4 kali panen,
sisa pakan akan dipompa dan dialirkan
kemudian pakcoy 3,4 kg (2 kali panen),
ke tanaman sebagai sumber nutrisi bagi
terong ungu 2,4 kg (2 kali panen) dan tomat
tanaman sayur dan buan-buahan (Nugroho &
1,6 kg (2 kali panen).
Sutrisno, 2008).
Air yang dipompakan ke tanaman akan b. Ikan lele
tersaring oleh media tanam dan unsur N dan
Budidaya Yumina-Bumina dengan ko-
P dalam air akan diserap oleh akar tanaman,
moditas lele dapat dipanen setelah waktu
selanjutnya air tersebut akan kembali masuk
ke dalam bak ikan dengan kualitas yang lebih pemeliharaan 2,5 bulan di mana ukuran lele
baik dan stabil. di bak telah mencapai bobot 100-125 g/ekor

Tabel 1. Produksi sayuran dan buah-buahan dari budidaya Yumina-Bumina


sistem aliran atas

8
Teknik budidaya yumina-bumina sistem aliran atas di bak terpal (Supendi)

Tabel 2. Produksi ikan lele dari budidaya Yumina-


Bumina sistem aliran atas di bak terpal

Gambar 8. Panen sayur dan lele pada budidaya Yumina-Bumina


sistem aliran atas di bak terpal

(10-8 ekor/kg). Ukuran seperti ini yang paling lele sebanyak 174,1 kg; kangkung 8,5 kg;
banyak diminati oleh pasar terutama sebagai pakcoy 3,4 kg; tomat 1,6 kg dan terong ungu
bahan konsumsi untuk pecel lele. 2,4 kg.
Panen lele dilakukan secara bertahap,
yaitu: 1) menggunakan jaring terlebih DAFTAR ACUAN
dahulu sampai sebagian besar ikan lele
Ahmad, T., Sofiarsih, L., & Kusmana.
yang ada di bak tertangkap, 2) air dalam
(2005). The growth of patin Pangasius
bak disurutkan dengan cara disifon atau
hypopthalmus in a close system pond.
dipompa, kemudian dilakukan panen World Aquaculture Conference. Bali, p.
total. Semua lele yang tertangkap dihitung 202-205.
jumlahnya dan ditimbang bobotnya dengan
Kusdiarti, Ahmad, T., Sutrisno, &
hasil seperti Tabel 2 dan Gambar 8. Widyastuti, Y.R. (2006). Budidaya ikan
Dari satu siklus budidaya Yumina-Bumina nila hemat lahan dan air dengan sistem
di bak terpal ukuran 2 m x 2 m dapat akuaponik. Laporan Hasil Penelitiaan.
diperoleh ikan lele sebanyak 1.658 ekor dari Balai Riset Perikanan Budidaya Air
2.000 ekor yang ditebar (Sintasan 82,9%) Tawar. Bogor, hlm. 95-102.
dengan berat total 174,1 kg. Nugroho, E., & Sutrisno. (2008). Budidaya
ikan dan sayuran dengan sistem
KESIMPULAN akuaponik. Penebar Swadaya. Jakarta,
67 hlm.
Budidaya Yumina-Bumina sistem aliran
atas di bak terpal merupakan teknik budi- Widyastuti, Y.R., Taufik, I., & Kusdiarti.
daya yang mudah dilakukan dan lebih (2008). Peningkatan produktivitas air
menguntungkan dengan hasil berupa ikan tawar melalui budidaya ikan sistem
akuaponik. Prosiding Seminar Nasional
Limnologi IV. LIPI, Bogor, hlm. 62-73.

Anda mungkin juga menyukai