Anda di halaman 1dari 51

Akuaponik/ Aquaponic Teori

Akuaponik adalah gabungan dari pembesaran ikan dengan pembesaran tanaman


membentuk hubungan saling menguntungkan.
Hal yg perlu diperhatikan untuk mendisain sistem akuaponik atau tumpang sari
adalah:
1. Tempat pembesaran ikan atau kolam
Tingkat kerapatan ikan per m3, contoh
jika target kita membesarkan lele dengan
1 kg isi 7 ekor. target sistem kita 30
kg/m3, maka butuh padat tebar ikan 30
kg x 7 ekor per m3 yaitu 210 ekor.
2. Tempat pembesaran tanaman
Dengan padat tebar di atas berapa m2 yg
dibutuhkan, dan berapa kepadatan tanaman per m2. Karena beda
kepadatan antara tanaman sayuran dengan tanaman yg diambil buahnya.
3. Bak penampungan
Mengatur sirkulasi air dalam sistem, karena kalau ditaruh dalam kolam
pembesaran ikan ada resiko jika terjadi masalah dengan sistem kolam ikan
akan kering.
4. Tingkat aliran air
Mengatur nutrisi yg masuk untuk makanan buat tanaman dan aliran balik
ke kolam ikan

Macam-macam Sistem Untuk Akuaponik


Ada beberapa teknik untuk re-sirkulasi sitem akuaponik. Semua desain
berdasarkan pada sistem hidroponik
1. Memakai Media Tanam
Dengan memakai media tanam menghilangkan kebutuhan akan filter dari
limbah sisa ikan, karena berfungsi sebagai filter biologi. Media yg
biasanya dipakai baru kerikil kecil, pasir, arang, sabut kelapa, dll.

2. Sistem Pasang Surut


Akar tanaman terendam air dalam beberapa waktu sebelum dikeringkan
kembali, dan ini bisa terjadi berkali-kali dalam satu hari. Dengan sistem
ini memberi kesempatan akar tanaman untuk bernafas

3. Sistem NFT

Akar tanaman terendam sedikit oleh lapisan air yg tipis yg mengalir


biasanya terbuat dari pipa PVC

4. Sistem Floating Raft


Tanaman dibesarkan di styrofoam, yg diberi lubang kecil-kecil untuk
tempat tanaman yg ditaruh dalam pot kecil. Kelemahannya nutrisi sangat
kurang, boifilter terpisah, organisme yg berbahaya dalam air, dan akar
dimakan ikan

5. Sistem Drip atau Tetes


Air mengandung nutrisi dipompa ke media pembesaran melalui pipa
dengan lubang kecil dan mengembalikan air yg sudah bersih ke kolam
ikan melalui sistem gravitasi

6. Sistem Aliran Kontinyu Di Bawah Media Tanam


Air mengandung nutrisi dialirkan 1 2 di bawah permukaan media
tanam secara terus-menerus.

Langkah Demi Langkah Perencanaan Sistem Akuaponik


Menghitung dari kebutuhan pembesaran tanaman
1. Tentukan total luas area pembesaran tanaman dalam m2
2. Dari luas pembesaran tanaman, tentukan kebutuhan berat ikan per kg
gunakan rasio 5 kg untuk tiap 1 m2 luas tanam dengan asumsi kedalaman
media tanam 30cm.
3. Tentukan volume kolam untuk kepadatan ikan di atas (0.5 kg untuk tiap
20-26 liter air). Ketika ikan masih kecil kurangi jumlah tanaman
4. Start up sistem untuk menumbuhkan bakteri baik
Contoh, jika kita punya wadah pembesaran tanaman 3m x 4m maka
1. Luas area 3m x 4m didapat 12m2
2. Kebutuhan ikan 12m2 x 5kg sama dengan 50kg
3. Volume air sama dengan (50kg/0.5kg) x 20 liter hasilnya 2,000 liter
1 meter kubik = 1000 liter
sama dengan 2 meter kubik air

Tempat Pembesaran Tanaman


Seberapa dalam tempat pembesaran tanaman?

Ini adalah sebuah topik yg penuh kontroversi. Sebagian besar akuaponik memakai
media dengan ketebalan 12 (300 mm), dengan bagian atas 1-2 dibiarkan kering
untuk mengurangi pertumbuhan jamur dan alga. Semakin dalam semakin mahal
dan butuh pengeluaran ekstra untuk menopang berat yg berlebihan. Jika berpaku
pada media dengan kedalaman 4-6 bisa memakai peralatan standard sistem
pasang surut yg ada dipasaran. Kalau kita lihat dengan seksama ada berapa
keluhan:
1. Tanaman yg ditumbuhkan terbatas kedalaman yg dangkal sangat bagus
untuk tanaman dengan akar yg pendek, tetapi tidak untuk yg tanaman
berumur panjang seperti tomat, jagung, melon dll.
2. Daerah Mati (dead zone) dan kebutuhan untuk pembersihan tempat tanam
media tanam yg dalam menjaga supaya tidak terjadi dead zone
(anaerobic zone). Karena lingkungan dibersihkan oleh cacing dan bakteri
baik, dan banyak ruang untuk pertumbuhan akar, dan kita tidak perlu
membersihkan media tanam karena bersama dengan tanaman mereka
melakukan pembersihan untuk kita.

Permukaan atau daerah kering (Zone 1) lapisan atas 2 (50 mm)


adalah daerah penetrasi cahaya dan kering. Penguapan dari media tanam
dihambat juga ganggang dan jamur tidak bisa tumbuh.
Daerah Akar (Zone 2) lapisan tengah 6 8 (150 200 mm) sebagian
besar akar dan tanaman tumbuh di daerah ini. Selama masa pasang dan
surut daerah ini dibanjiri oleh air dan dikeringkan secara menyeluruh,
menyebabkan proses yg sangat sempurna dan efisien untuk mengirimkan
oksigen ke akar tanaman, bakteri baik, microba tanah dan cacing tanah.
Daerah Pengumpulan Materi Padat (Zone 3) lapisan bawah 2
(50mm) adalha tempat limbah ikan dan limbah cacing terkumpul. Volume
limbah ikan berkurang 60% akibat aktifitas microba dan cacing. Akibat
dari sitem pasang dan surut area bawah ini tetap segar karena oksigen yg
dibawa selama proses pengeringan air.
Tanaman
Cara Tanam

Kita harus tahu dulu jenis tanaman yg akan dibudidayakan, di bawah ini sebagian
kecil tanaman sayuran. Melalui persemaian memakai media tanam yg diatur
kelembabannya seperti kompos, rockwool dll. Kalau tanam langsung bijinya
ditaruh langsung dalam media tanam.

Melalui Persemaian

Tanam Langsung

Bawang Daun (2 bulan)

Bayam (1,5 2 bulan)

Cabai (3-4 bulan)

Buncis (2 2,5 bulan)

Mentimun (2,5 3 bulan)

Caisim (1,5 bulan)

Selada (2,5 3 bulan)

Kangkung (1,5 2 bulan)

Tomat (3-4 bulan)

Kacang Panjang (2 2,5 bulan)

Terung (3-4 bulan)

Kacang Tanah (3 bulan)

Seledri (2,5 3 bulan)

Katuk (3 bulan)

Pakchoy (2 2,5 bulan)

Labu Siam (2 3 bulan)

Peria/ Pare (2 3 bulan)

Tempat Pembesaran Ikan


Ikan
Berdasarkan makanannya, ikan dibedakan menjadi 5 golongan, yaitu :
1. Pemakan Tumbuh-tumbuhan (herbivora)
Ikan herbivora makanan pokoknya terutamaterdiri dari bahan asal tumbuh-

tumbuhan (nabati), beberapa contoh diantaranya adalah ikan tawes


(Puntius javanicus), ikan nilem (Osteochilus hasselti), ikan bandeng
(Chanos chanos), dan lain-lain.
2. Pemakan daging (karnivora)
Ikan dari golongan karnivora makanan utamanya terdiri dari bahan asal
hewan (hewani) seperti : Ikan gabus (Ophiocephalus striatus), ikan kakap
(Lates calcarifer), ikan kerapu (Epinephelus spp.), dan lainnya
3. Pemakan segala/ campuran (omnivora)
Ikan omnivora makanan pokoknya bisa berasal dari tumbuhan ataupun
dari hewan, contoh ikannya diantaranya adalah ikan mas (Cyprinus
carpio), ikan mujair (Tilapia mosammbica), ikan gurami (Osphronemus
goramy) dan lainnya.
4. Pemakan detritus (hancuran bahan organik)
Ikan pemakan detritus merupakan golongan ikan yang makannanya
berasal dari hancuran sisa- sisa bahan organik yang sedang membusuk di
dalam air baik berasal dari hewan ataupun tumbuhan baik dari biota
tingkat tinggi ataupun tingkat rendah. Contoh ikanya antara lain adalah
ikan belanak (Mugil spp.), ikan karper dari india (Labeo dan Cirrhina) dan
lainnya.
5. Pemakan Plankton
Ikanpemakan plankton merupakan jenis ikan yang ketika hidupnya
memakan plankton baik plankton nabati (fitoplankton) ataupun plankton
hewani (zooplankton)
Volume Kolam
Yang penting kokoh dan tidak beracun terhadap makanan, dan penempatan yg
baik karena sesuadah diisi air susah untuk dipindah-pindah. Volume dari
pembesaran ikan adalah batasan maksimum dari pembesaran tanaman. Tanaman
butuh limbah dari ikan, semakin besar media tanam semakin besar volume
pembesaran ikan.Rasio antara kolam ikan dengan pembesaran tanaman adalah 1
untuk volume kolam ikan : <=1 untuk volume media tanaman.
Tingkat Pemberian Pakan Ikan
Tergantung jenis dari ikannya ada ikan yg pemakan segala (lele, patin, bawal,
gabus) dan ada ikan yg vegetarian (gurami, nila)
Pakan Tambahan Ikan
Duckweed/ Lemna

Lemna Minor
Lemna Gibba

Lemna Minuta

Lemna Trisulca

Lemna Valdiviana

Maggot/ Black Soldier Fly Larva

Panjang tubuh larva serangga itu berkisar 20 hingga 23 milimeter dengan lebar
badan 3 sampai 5 milimeter. Salah satu ciri Hermetia illusence dewasa adalah
berwarna hitam pekat sehingga dijuluki black soldier fly. Ciri lainnya, hewan
mungil itu hanya memakan madu atau sari bunga sehingga kerap disebut dengan
serangga bunga. Dilihat dari sisi penyebarannya, Hermetia illusence tersebar
hampir di seluruh wilayah di dunia.
Karenanya, tidak heran apabila serangga itu dapat ditemukan di mana saja, kecuali
di habitat dan makanan manusia, sehingga dinilai lebih higienis daripada
serangga-serangga lainnya. Serangga bunga biasanya berkembang biak di bungkil
kelapa sawit (palm kernel meal) yang masih memiliki kandungan protein. Bungkil
kelapa sawit merupakan media tempat hidup sekaligus makanan maggot.
Makanan tersebut dicerna dan disimpan di dalam suatu organ yang disebut
trophocytes.
Caranya, bungkil dicampur dengan air di dalam suatu wadah dengan komposisi
satu berbanding dua. Campuran itu kemudian diaduk sampai rata dan ditutup
dengan serasah daun pisang sebagai tempat serangga dewasa meletakkan telur.
Selanjutnya, wadah ditutup dengan plastik dan diberi lubang-lubang berukuran

kecil agar serangga dapat masuk. untuk mendapatkan satu kilogram larva
serangga, dibutuhkan bungkil kelapa sawit
sebanyak
dua
kilogram.

Tingkat
Aliran
Air
Tingkat
perputaran
air untuk
memastikan
kualitas air tetap baik. Air harus lewat berapa kali
ke media tanam untuk memastikan limbah ikan tersaring dengan baik. Semakin
tinggi juga tidak bagus karena air yg mengandung racu buat ikan kembali lagi ke
kolam tanpa dirubah menjadi komponen yg lebih baik. Untuk akuaponik
sebaiknya volume air yg disirkulasi dari kolam ke media tanam dua kali dalam
satu jam.
Contoh: untuk desain 150L kolam ikan. Menghasilkan 2 x 150L = 300L air per
jam atau sama dengan 0.3 m3/jam.
Kita harus memakai sistem pasang surut, sehingga selama surut oksigen ditarik ke
media tanam. Ada beberapa cara untuk sistem pasang surut yaitu:
1. Memakai Timer secara elektronik lebih sederhana karena hanya
mebutuhkan timer untuk mengatur pasang dan surut dengan hidup/matinya
pompa air. Timer harus diatur 15 menit hidup dan 30 45 menit mati.
2. Memakai Siphon secara mekanik alat ini mulai dan berhenti secara
otomatis tergantung ketinggian air. Contoh dari siphon ini adalah JBend/U-Bend, Loop siphon, Bell Siphon

Water Bridge

J-Siphon

Bell Siphon

Loop Siphon

Jika kita menggunakan pompa air untuk mengalirkan air ke media tanam dan
memakai ball valve untuk mengontrol aliran air, akan terjadi aliran balik ke
pompa, maka buat lobang untuk aliran balik ke kolam sehingga pompa bisa
berjalan lancar sesuai desainnya. dan juga tambahkan saluran balik dari media
tanam ke kolam jika terjadi kelebihan air, dan ini juga sebagai pengaman terakhir
jika terjadi sesuatu sehingga kolam ikan tidak habis sama sekali.
Menghitung Kapasitas Pompa Air
Perhitungan kapasitas pompa air misalkan kita punya kolam ikan dengan volume
1000 liter, dan volume ini akan diputar dalam rentang 1 jam dengan asumsi 15
menit nyala dan 45 menit mati. Jadi didapat
15 menit

1000 liter

60 menit/ 1 jam

????

= (60 menit/ 15 menit) x 1000 liter


= 4000 liter per 60 menit
= 4000 liter/jam

Pompa yg dicari sebaiknya lebih dari angka tersebut untuk spare kapasitas dan
lihat juga ketinggian dari tempat air dialirkan. Sebenarnya dengan memakai nilai
tersebut sudah cukup karena kalau kita memakai media tanam maka volume air di

media tanam sebagian diisi oleh batu, gravel, arang, sabut kelapa dll.

Uji Keasaman (pH) Air


Ikan dan tanaman butuh pH optimum masing-masing:

Ikan, pH 6.5 sampai 8.0

Tanaman, pH 4.5 sampai 6.5

Bakteri, pH 6.0 sampai 8.0

Cara menaikkan pH yang jatuh di bawah angka 6.5

Calsium Hyroxsida (CaOH)

Potassium Carbonate atau Potassium Hydroxyda

Kulit telur, cangkang bekicot, cangkang kerang. Hati-hati karena


pengaruhnya terhadap pH sangat lambat cek pH 2 jam setelahnya.

Cara menurunkan pH yang naik di atas 7.6

Cuka (lemah)

Hydrocloric (kuat)

Sulphuric (kuat)

Jangan memakai citric acid atau produk pembunuh bakteri yg lain karena akan
membunuh bakteri baik.
Temperatur Air

Start Up Sistem Kita


Ada dua macam:
1. Tanpa Ikan
Ikan adalah sumber amonia dari kotorannya dan dengan memasukkan

amonia selain dari ikan. Ada beberapa keuntungan yaitu :


(a) lebih sedikit stress karena tidak ada mahluk hidup selama proses terjadi
sehingga tidak perlu melakukan cek pH tiap waktu.
(b) lebih cepat media matang untuk tanam biasanya 10 hari sampai 3
minggu dibandingkan 4-6 minggu dengan ikan.
2. Dengan Ikan
Membiarkan ikan sebagai sumber amoniak
Cara mempercepat terbentuknya bakteri pengubah amonia salah satunya adalah:
1. Menambah dengan air atau bio-filter milik orang lain yg sudah matang
(bersiklus secara penuh)
2. Menambah air dari sungai atau kolam, lebih beresiko dibandingkan pilihan
pertama

Panen
Contoh Sistem Aquaponic Yg Sudah Dibangun
Single Barrel (affnan-aquaponics.blogspot.com)
Air dari kolam di naikkan ke media tanam setelah sampai ke ketinggian di drain
kembali ke kolam ikan dibawahnya.

Barrel Ponic (Travis W. Hughey)


Sama dengan yg di atas cuma dipakai dua drum bekas, ada juga yg ditambah satu
drum lagi (lihat drum biru yg tegak ada dua), itu untuk pembesaran duckweed
atau lemna dan filter tambahan.

Barrel Ponic Lebih Banyak


Sama juga prosesnya cuma ditambah lebih banyak drum untuk media tanam.
Untuk desain seperti ini bisa dipertimbangkan memakai satu siphon untuk banyak
media tanam, dan biasanya yg dipakai adalah loop siphon. Pertimbangannya kalau
ada satu siphon dalam tiap media tanam mengahbiskan tempat.

Aquaponic Bertingkat
Kayu dan terpal tehnik sama memakai floating raft/ media terapung air dari kolam
dibagi dua media tanam, lalu dialirkan balik. Ada alat pemberi makan ikan
otomatis jadi kalau pergi pulang kampung atau belanja ke luar negeri ikan masih
hidup bahagia.

Vertical Aquaponic

UVI Aquaponic (James Rakocy)

Kombinasi Media Tanam dan Raft

Air pertama dialirkan ke media tanam berisi gravel, setelah itu di drain ke media
tanam dengan sistem raft/ media terapung, lalau di drain kembali ke kolam ikan.

Perbandingan 3 Sistem Aquaponic


Penelitian Wilson A. Lennard dan Brian V. Leonard (1=Terbaik, 2=Baik,
3=Cukup)
Media Gravel

Floating Raft

NFT

Penambahan massa tanaman

Kecepatan Tumbuh tanaman

Dissolve Oxygen/ water replacement/


conductivity

Hampir sama

Hampir sama

Hampir sama

Ikan (Food Conversion Ration, Specific


Growth Rate)

Hampir sama

Hampir sama

Hampir sama

Bahan Renungan
Tahap Pertama kombinasi pembesaran ikan dan tanaman

Target Kita kombinasi ikan, tanaman, ternak, manusia, cacing,larva

Diposkan oleh Bayu di 01.34


Label: akuaponik, aquaponic

Akuaponik - Hal yg Perlu Diperhatikan Dalam Disain Akuaponik


Dalam membuat sistem akuaponik kita mempunyai banyak pilihan:
1. Filter dan Lahan Tanam Terpisah

2. Filter dan Lahan Tanam jadi satu (Lahan tanama dengan media)

3. Kombinasi "Lahan tanama dengan media" dan "sistem rakit terapung"

Dalam akuaponik fungsi filter sebagai berikut:

Target disain akuaponik adalah keseimbangan antara tingkat pakan ikan yg akan
menjadi limbah dengan proses mineralisasi di filter.
Jika padat tebar ikan rendah -> tingkat pakan rendah -> filter mencukupi, proses
bio filter dan mineralisasi mencukupi sehingga tidak ada timbunan limbah.
Jika padat tebar tinggi -> tingkat pakan tinggi -> filter tidak mencukupi, proses
mineralisasi kalah cepat dengan kecepatan penumpukan limbah, akibatnya filter
buntu dan tidak berfungsi dengan baik.

Pada padat tebar tertentu luas media untuk proses mineralisasi dibandingkan
dengan luas lahan untuk keseimbangan nutrisi.
Bingung??? Saya juga. Kita ambil contoh adalah dalam sistem kombinasi lahan
tanam media dan rakit terapung didapat total lahan tanam 100 m2 dan padat tebar
ikan 20 kg/m3.
Setelah dihitung dengan memperhatikan kecepatan mineralisasi terhadap
penumpukan limbah didapat sebagai berikut:
- Lahan tanam dengan media = 60 m2
- Lahan tanam sistem rakit terapung = 100 m2 - 60 m2 = 40 m2
Sudah tahu kan sekarang cara lihat grafik di atas.
Tingkat pakan yg sering kita bicarakan 60 - 100 gram per m2 lahan tanam adalah
perhitungan jika setelah filter limbah padat dibuang dari sistem. Kalau kita daur
ulang limbah padat tersebut sehingga dapat diserap oleh tanaman maka tingkat
pakan tersebut bisa diturunkan untuk luas lahan tanam yg sama.

Dengan kata lain lahan tanam dengan media berfungsi sebagai FILTER
MEKANIK, FILTER BIOLOGI DAN TEMPAT MINERALISASI dalam satu
paket, setelah itu dialirkan ke sistem murni hidroponik seperti sistem rakit
terapung.

Memberi Makna Baru Buat Istilah "Tumpang Sari"


Tumpang Sari adalah melakukan penanaman lebih dari satu jenis tanaman
(policulture) dalam satu area. Menurut saya dengan definisi seperti itu lebih baik
adalah Tumpang Sela (intercropping) karena dua atau lebih tanaman tersebut
masih saling berkompetisi. Sementara Tumpang Sari menurut hemat saya adalah
pemeliharaan dua atau lebih sistem (bisa biologi atau fisika) dalam hubungan
saling menguntungkan.
Contoh Tumpang Sela
Menanam tanaman semusim di sela-sela tanaman buah
Contoh Tumpang Sari
Mina Padi - Ikan dan Padi, ikan memakan hama padi dan jasad renik di air, dan
kotoran ikan sebagai tambahan pupuk bagi padi

Tekonologi Fermentasi bisa dimanfaatkan menjadikan limbah sebagai paka


Bencana banjir pada musim penghujan dan cuaca tidak menentu menjadi headline
berita dimana-mana. Dalam pengelolaan pertanian kita tidak bisa lepas dari jenis
tanaman yg sesuai dengan iklimnya. Di Indonesia pernah harga cengkeh turun
rendah sekali, dan banyak petani cengkeh mengkonversi menjadi tanaman
semusim. Akibatnya ketika banjir air tidak ada yg menahan dan sawah menjadi
terendam banjir. Dalam tulisan saya kesan yg ditonjolkan adalah tanaman
semusim, karena untuk ketahan pangan keluarga tanaman ini sangat berperan.
Konsep Tumpang Sari adalah limbah dari satu sistem menjadi masukna bagi
sistem yg lain sehingga terjadi siklus yg tertutup.
Sistem terbuka mengahsilkan produk dan limbah dalam jumlah besar
Contoh sistem terbuka adalah kolam ikan dialiri air. Ikan diberi pakan
menghasilkan limbah. Supaya limbah tidak berbahaya bagi ikan maka perlu
pergantian air. Pergantian air secara terus menerus dengan debit air tertentu
supaya tidak terjadi penumpukan. Limbah pakan yg tidak termakan dan hasil
metabolisme ikan terbuang ke aliran air publik. Akhirnya menumpuk di sungai
dan laut. Karena kandungan protein tinggi maka dalam genangan air akan
menumbukan alga. Kalau di laut alga tumbuh dengan cepat akan menutup akses
matahari, dan akhirnya terumbu karang akan mati.
Sistem setengah tertutup
Contoh sistem setengah tertutup adalah memelihara ikan dengan ari yg ada
disirkulasi dan sudah memakai sistem biologi lain untuk merubah limbah menjadi
zat yg tidak berbahaya bagi ikan yaitu biofilter. Pada titik tertentu air harus diganti
sebagian kecil karena zat yg tidak berbahaya kalau kandungan terlalu tinggi juga
berbahaya. Dengan sistem ini pemakain air lebih sedikit alias hemat air.
Sistem tertutup adalah memakai limbah dari satu sistem untuk menjadi masukan
dari sistem lain. Contoh adalah akuaponik, daripada limbah tersebut dibuang lebih
baik diperkenalkan satu sistem biologi lagi yaitu tanaman untuk menyerap zat
tersebut. Dan Setelah itu air yg bebas dari zat tersebut dikembalikan ke kolam

ikan. Dan sistem ini bisa kita kembangkan dengan memasukkan sistem biologi
lain untuk memanfaatkan limbah yg mungkin timbul.
Akuaponik - On Base dan Menghitung Jumlah Ikan dan Lahan Tanam

Hari sabtu tanggal 9 Juni 2012 kontruksi akuaponik on base di lokasi. Karena
berat sekali hampir 15 orang yg mengangkat. Pembelajaran dari sini adalah :
1. Buat sistem knock down, pada saat installasi tinggal dilakukan di lokasi
atau
2. Bangun kontruksi di lokasi langsung

On Base

Media Tanah

Media Tanah

Pilihan Pertama
Diantara banyak pilihan sistem hydroponik :
1. Memakai media seperti batu, dll.
2. Memakai sistem rakit terapung
3. Memakai NFT (sistem lapisan tipis)
Sepertinya pilihan ke tiga dulu yg aku coba, karena sterofoam belum dapat. Dan
untuk pilihan ke tiga memakai sistem seperti di growing power yaitu memakai
tanah atau kompos, bagian bawah tetap dikasih batu.
Aku coba ingat-ingat kembali cara menghitung kebutuhan lahan tanam dan kolam
ikan.
Diketahui :
1. 0,6 meter lebar x 3 meter panjang x (0,5 meter tinggi untuk kolam ikan
bawah dan 0,2 meter tinggi untuk lahan tanam)
Dicari :
Padat tebar ikan. Karena jumlah lahan tanam bagian atas kita anggap tetap.
Hitungan :

1. Volume lahan tanam 0,6 m lebar x 3 m panjang x 0,2 m tinggi x 3 tingkat


= 1.08 m3
2. Luas lahan tanam 0,6 m lebar x 3 m panjang x 3 tingkat = 5.4 m2
3. Rencana tanam sayuran daun maka kita ambil tingkat pakan 60 g per m2
lahan tanam. 5.4 m2 x 60 g per m2 = 324 gram pakan per hari.
4. Karena rencana memakai NFT maka tingkat pakan x 25% didapat = 324
gram x 25% = 81 gram per hari
5. Dari pakan dengan asumsi pemberian pakan 1% dari berat tubuh ikan
didapat 81 gram / 1% = 8,100 gram atau 8.1 kg. Jika target panen ikan 1
kg isi 5 ekor, maka harus ditebar ikan sebanyak 8.1 x 5 ekor = 40 ekor.
Jenis ikan yg dipilih adalah Nila. Alasan ikan nila seperti lele daya tahan tinggi
dan herbivora. Jika lupa beli pelet bisa dikasih sayur hasil dari hydroponiknya.
Pakan ikan pelet 30% protein dan tambah sayuran (sebelum diberikan dicacah dan
difermentasi lactic acid)
Update 28 Jun 12
Membuat lubang buangan air dengan diameter 3/4"

Total estimasi budget material terpal

Melapisi terpal

Akuaponik - Rasio Ikan dan Lahan Berapa Supaya Tanpa Perlu


Membuang Limbah Padat
Akuaponik, tanaman menggunakan limbah ikan untuk tumbuh dengan bantuan
bakteri. Kita tahu pakan ikan berhubungan langsung dengan jumlah limbahnya,
jadi bukan jumlah ikan. Kita bisa saja mempunyai ikan dengan padat tebar tinggi
tetapi pemberian pakan kurang dari 1% berat ikan. Pada sistem yg lengkap ada
filter mekanik dan biologi. Dalam filter mekanik selama limbah belum dibuang
akan mengalami proses mineralisasi atau denitrifikasi (proses pelepasan N2).
Supaya mengurangi investasi tambahan untuk filter mekanik dan juga harus
investasi waktu untuk membuang limbah, adakah rasio antara ikan dan tanaman
sehingga proses penyerapan dan mineralisasi limbah seimbang?
Jawabannya adalah aku masih mencari hasil penelitian dan diskusi dari praktisi
AP lewat mbah googel dulu.

Cara membaca asumsi kolam berisi air 1000 liter atau 1 m3:
1. Sumbu x atau horisontal adalah padat tebar dalam kg per m3 target panen
ikan.
2. Sumbu y atau vertikal adalah jumlah luas lahan tanam dengan kedalaman
300 mm memakai media seperti batu kerikil dan lain-lain.
3. Jika posisi padat tebar dan luas lahan dalam garis berarti seimbang.
4. Kalau padat tebar dan luas lahan di bawah garis atau dalam area yg di
warna akan terjadi penumpukan padatan ikan
5. Padat tebar yg direkomendasikan maksimal 20 kg per m3.
Kalau tidak puas dengan padat tebar maksimal 20 kg per m3 tinggal dua pilihan:
1. Menambah luas lahan tanam
2. Menambah clarifier dan membuang padatan

Akuaponik - Limbah Padatan Ikan DIbuang atau Tidak?


Limbah padatan dari ikan kalau dibuang sayang masih mengandung nutrisi
penting. Diapakan?

Mari kita lihat...


Padatan hasil dari filter mekanik kalau dilewatkan ke biofilter akan membebani
dalam mengkonversi amoniak menjadi nitrat. Dan pada tingkat tertentu akan
membuat buntu media biofilter dan akhirnya menciptakan daerah anaerob,
menjadi lahan bagi bakteri heterotropik. Bakteri nitro akan kalah bersaing karena
kecepatan tumbuh bakteri heterotropik sangat cepat. Padatan yg mengandung
mineral sangat tinggi kita masukkan ke digester. Setelah terjadi fermentasi oleh
bakteri dan jamur, akan menghasilkan gas metan dan gas-gas lain. Gas metan bisa
dipakai lagi menjadi bahan bakar untuk memasak dan lain-lain. Luberan dalam
bentuk cair bisa dipakai untuk makan lalat BSF. Hasilnya adalah panen larva lalat
dan limbah lain untuk pembesaran cacing tanah. Dan bisa juga untuk pembiakan
duckweed.

Akuaponik - Praktek Menghitung Jumlah Lahan dan Ikan

Secara umum disain sistem akuaponik adalah penentuan ukuran filter


sistem untuk menghilangkan padatan (jika memakai filter padatan

terpisah) dan bio-filter (jika dibuat filter terpisah). Setelah dua hal tersebut
ditentukan masukkan faktor safety. Jika memakai bio-filter terpisah maka
sub-sistem hydroponic adalah factor safetynya.
Pertimbangan yg lain adalah perbandingan antara volume kolam ikan dan
hidroponik. Faktornya adalah jumlah pakan ikan harian terhadap luas area
tanam. Jika rasio jumlah pakan terhadap tanaman terlalu tinggi, maka
mineral akan cepat menumpuk dan pada tingkat tertentu menjadi racun.
Tingkat perputaran air yg tinggi dibutuhkan supaya tidak terjadi
penimbunan nutrisi. Jika rasio jumlah pakan terhadap tanaman terlalu
rendah, maka tanaman akan kekurangan nutrisi sehingga membutuhkan
nutrisi tambahan.
Studi Kasus 1 Batasan ketersediaan lahan tanam
Kita punya lahan tanam seluas 6m2 dan memakai media. Berapa jumlah
ikan yg harus dipelihara?
1
Rasio Pemberian Pakan dan Jumlah Pakan Setahun
Kalau memakai sistem raft kita memakai Rasio Pakan 100 g/ m2 per hari,
karena memakai media volume air 75% kurang dari raft maka rasio pakan
25% x 100 g/m2 per hari = 25 g/m2 per hari.
Jumlah pakan per tahun = Rasio Pakan x 365 hari/ tahun x Luas
Lahan
= 25 g/m2/hari x 365 hari/ tahun x 6 m2 = 54,750 gram/ tahun = 54.75 kg/
tahun
2
Feed Conversion ratio
Feed Conversion Ration 1.7 artinya tiap 1 kg berat ikan butuh 1.7 kg
pakan. Dari figur itu didapat effisiensi = output/ input = 1/1.7 = 0.59 artinya
tiap 1 kg pakan akan menghasilkan 0.59 kg berat ikan.
3 Jumlah Berat Produksi Ikan
Berat Produksi Ikan per Tahun = Jumlah Pakan per tahun x Effisiensi
Pakan
= 54.75 kg/ tahun x 0.59 = 32.3 kg berat ikan
Dari figure di atas kita bisa menentukan jumlah ikan yg dihasilkan per
tahun. Bibit ikan mempunyai berat 20 gram dan berat ikan saat dipanen
adalah 450 gram, berarti ada penambahan berat 430 gram atau 0.43 kg
per ikan.
Jumlah ikan per tahun = Berat produksi ikan per tahun / penambahan
berat per ikan = 32.3 kg per tahun / 0.43 kg/ikan = 75.1 = 76 ikan per
tahun
4

Padat Tebar Ikan


Padat tebar ikan adalah berat ikan per volume air,merupakan aspek yg
sangat penting karena beberapa alasan. Kualitas air akan menurun seiring
penambahan padat tebar, menambah limbah ikan, dan meningkatkan
kadar zat berbahaya seperti amoniak dan nitrit. Padat tebar lebih tinggi
maka konsumsi oksigen lebih banyak, kekurangan oksigen bisa

menghambat pertumbuhan dan menurunkan kesehatan ikan. Padat tebar


rendah menurunkan FCR dan menjadikan sistem tidak effisien.
Critical Standing Crop (Maksimum Padat Tebar)
Padat tebar maksimum ikan tanpa mempengaruhi pertumbuhan ikan.
Pengoperasion sistem mendekati Maksimum Padat Tebar artinya
mengunakan volume yg ada secara efisien. Maksimum Padat Tebar yg
dipakai adalah 60 kg/ m3 yg dipakai secara umum oleh para ahli
aquaponic.
6
Panen Sistem Banyak Kolam
Untuk menjaga padat tebar ikan kita mendekati Maksimum Padat Tebar,
dipakailah sistem banyak kolam yg dimasing-masing kolam secara
bertahap dibesarkan ikan dengan umur yg berbeda. Dalam disain kita
memakai empat kelompok benih ikan yg berbeda. Benih masuk kolam
dengan berat 20 gram dan akan dipanen dengan berat 450 gram. Waktu
yg dibutuhkan dari benih ke panen sekitar 170 hari, artinya ikan akan
dipanen setiap 170 hari dibagi 4 kolam = 42.5 hari setara dengan 6
minggu.
Jumlah Ikan tiap panen = 76 ikan/tahun x 6 minggu/ panen x 1 tahun/ 52
minggu = 8.77 = 9 ikan/ panen.
Volume air yg dibutuhkan dihitung pada akhir hari ke 42, pada saat massa
paling berat. Padat tebar maksimum 60 kg/ m3 atau 0.06 kg/liter.
Dan pada awal siklus tiap 6 mingguan padat tebar sangat kecil.
7
Rencana Tanam dan Panen Tanaman
Lahan 6 m2 akan ditanam dengan 2 jenis tanaman,3 m2 untuk menanam
36 okra dan 3 m2 untuk menanam 36 kemangi. Berdasarkan pengalaman
okra dipanen 3 kali dalam setahun sementara kemangi 12 kali setahun.
Nutrisi yg dibutuhkan akan kosisten jika cara tanam secara bertahap.

Wuih capeknya....kalau bingung ulang dari depan ya pelan-pelan kan


cuma tambah kurang kali bagi nggak ada pake integral segala. Jangan
terpengaruh hitungan yg rumit di atas prinsip dasarnya sederhana
keseimbangan antara tingkat pakan ikan dan jumlah lahan. Kita harapkan
dengan hitungan yang tepat kita tidak membuang pakan ikan dengan
percuma.
Ini jawaban untuk rekan yg tanya kita buat sederhana ya salam damai...

Akuaponik - Evolution

Ada beberapa hal yang mau aku perbaiki mengenai pernyataan


di tulisan sebelumnya terlebih mengenai nutrisi tambahan untuk
tanaman tidak diperlukan nutrisi komplit tetapi cukup satu zat
saja katakan zat besi. Karena kalau kita menambahkan nutrisi
komplit maka akuaponik kita menjadi hidroponik murni dengan
ikan sekedar sebagai pajangan. Targetnya adalah keseimbangan
antara nutrisi yg dikeluarkan oleh ikan dengan penyerapan
nutrisi oleh tanaman. Komponen dasar kolam ikan, filter mekanik
dan biologi, lahan tanam hidroponik, tangki tanam. Apa saja hal
yang perlu diperhatikan mari kita bahas satu-satu.
Gunakan Tingkat Pakan Sebagai Dasar Dalam Disain
Disain yg baik dan benar untuk sistem aquaponik adalah
keseimbangan antara ikan dan tanaman berdasarkan pada
tingkat pakan. Tingkat pakan adalah jumlah pakan ikan harian
tiap meter persegi lahan tanam. Untuk sistem rakit terapung
tingkat pakan optimal antara 60 100 g/m2/hari. Contoh jika ikan
diberi pakan rata-rata 1,000 gram per hari, dengan asumsi
tingkat pakan 60 g/m2/hari, maka luas lahan tanam hydroponik
seluas 16.7 m2 (1,000 g/h : 60 g/m2/h). Begitu juga jika
dibutuhkan 200 m2 lahan tanam hydroponik, jika asumsi tingkat
pakan 100 g/m2/h, maka didapat jumlah pakan harian adalah
20,000 g/h. Dari sini bisa diperoleh jumlah ikan,volume kolam
dan lain-lain. Untuk sistem NFT tingkat pakan dipakai 25% dari
yang digunakan dalam sistem rakit terapung.
TIP: Gunakan 60 g/m2/h untuk sayuran daun dan 100 g/m 2/h
untuk sayuran buah dengan asumsi ikan herbivora pakan
mengandung protein 32%. Untuk ikan karnivora dengan

kandungan protein dalam pakan 45% - 50% gunakan


tingkat pakan dikalikan 80% dari kalau menggunakan
pakan 32%.
Menggunakan contoh di atas pakan rata-rata 1,000 gram per
hari, dengan asumsi tingkat pakan 60 g/m2/h dan pakan ikan
mengandung protein 45%, maka tingkat pakan menjadi 48
g/m2/h (60 g/m2/h x 80%). Luas lahan tanam hydroponik
menjadi 20.8 m2 (1,000 g/h : 48 g/m2/h). Jadi dengan kandungan
protein tinggi kita mendapatkan luas lahan tanam lebih besar
daripada protein yg rendah.
Kolam Ikan
Menjaga input nutrisi stabil dengan cara menggunakan banyak
kolam. Kita punya ukuran berbeda untuk tiap-tiap kolam. Kita
memasukkan benih, membesarkan dan memanen dalam kolam
yg sama. Setelah beberapa waktu (tergantung jenis ikan yg
dibesarkan), kolam berikutnya dimasukkan benih. Pola ini
berlanjut sampai kolam pertama dipanen. Setelah dipanen
segera dimasukkan benih baru. Dengan cara ini panen akan
dilakukan secara bertahap. Ketika kolam ikan dipanen asupan
nutrisi ke sistem berkurang antara 20 - 30% lalu secara bertahap
naik sejalan dengan semakin besarnya ikan. Meskipun asupan
pakan dan asupan nutrisi befluktuasi tetapi masih dalam batas
wajar. Lain halnya dengan hanya menggunakan satu kolam ikan,
ketika dipanen dan ditabur benih lagi maka asupan akan
berkurang sampai 90% dan secara bertahap akan meningkat.
Nutrisi akan sangat rendah saat penebaran bibit dan sangat
tinggi saat panen.
Tangki Filter
Hampir 25% dari pakan menjadi limbah berupa padatan. Sangat
disarankan untuk membuang padatan sebelum masuk ke sistem
hydroponik. Karena kalau tidak padatan akan menutupi akar,
mengurangi kemampuan akar menyerap oksigen pada akhirnya
mengurangi kemampuan akar menyerap nutrisi. Kelebihan
padatan akan berimbas ke bakteri nitrifikasi. Padatan akan
mengurai, oksigen diserap dan dihasilkan amoniak. Faktor
penting dalam disain filter padatan adalah ukuran dan debit air.
Debit air harus cukup cepat untuk memenuhi kebutuhan sirkulasi
sistem dan cukup lambat supaya padatan mengendap.
Bio-Filter secara sederhana adalah tempat koloni bakteri. Koloni
bakteri ini akan merubah amoniak menjadi nitrat. Dalam sistem
rakit terapung bio-filter terpisah biasanya tidak digunakan,
karena dinding tangki dan lain-lain sudah mencukupi. Tetapi
memakai bio-filter terpisah sangat disarankan sebagai faktor
pengaman.
TIP: Jika kandungan protein pakan antara 45% - 50% maka volume
bio-filter dua kali lipat dari perhitungan jika memakai pakan
dengan kandungan protein 32%.
Pompa Air dan Tangki Tanam

Alat ini bisa ada bisa juga tidak. Tangki Tanam adalah titik
terendah dalam sistem. Air mengalir ke tangki tanam dengan
gaya gravitasi. Pompa air ditempatkan dalam tangki tanam,
untuk memompa air ke titik tertinggi sistem (kolam ikan, filter,
atau lahan tanam). Satu Tuhan, Satu Negara dan Satu Pompa
dalam disain aquaponics juga gunakan prinsip hanya satu
pompa.
Tempat untuk melakukan penyesuaian pH air paling ideal adalah
di tangki tanam. pH disesuaikan secara pelan-pelan sehingga
ikan tidak kaget dan stress.
TIP :
Debit air yg di pompa ke media tanam rata-rata adalah
satu kali volume kolam tiap jam melewati bio-filter.
Lahan Tanam
Bisa memakai bahan semen, kayu, fiberglass, besi dan lain-lain
yang penting kedap air, dan tidak menyebabkan perubahan pH.
Zat Tambahan Kalsium, Potasium dan Besi
Tanaman butuh 13 nutrisi untuk tumbuh dengan baik, dan ikan
memberikan 10 nutrisi dalam jumlah yang cukup. Biasanya untuk
kalsium, potasium dan besi jumlahnya tidak mencukupi untuk
pertumbuhan tanaman dan harus diberikan asupan tambahan.
Kalsium dan Potasium ditambahkan ke dalam sistem ketika
melakukan penyesuaian pH air dalam bentuk senyawa (Kalsium
hydroksida dan Potassium Hydroksida) atau bisa juga dari kulit
telur atau kulit kerang. Zat Besi ditambahkan dalam bentuk
senyawa chelated, senyawa dimana zat besi terikat ke zat
organik untuk menjaga zat besi tidak terurai ke dalam larutan.
Hati-hati Memakai Media Tanam
Media tanam seperti batu, pasir dan perlite adalah media
hydroponik yg baik. Padatan akan menumpuk dan menghambat
aliran air. Air tidak akan mengalir di media yg tersumbat, dan
akan membentuk area anaerop (tanpa oksigen) pada saaat
mengurai, pada akhirnya mematikan akar.
Gunakan Pengendali Biologis
Pestisida tidak diperbolehkan untuk mengendalikan hama karena
berbahaya bagi ikan. Sebaliknya banyak zat untuk penyembuhan
penyakit ikan berbahaya bagi bakteri baik dan tanaman. Selalu
gunakan pengendalian biologis.
Selalu Lebihkan Ukuran Pipa
Prinsipnya sama dengan media tanam. Tingkat padatan terlarut
yg tinggi mengakibatkan tumbuhnya bakteri filamen di dinding
pipa dan menghambat aliran air. Untuk solusi bilogis dipakai
benih ikan nila di dekat saluran keluaran untuk memakan selaput
bakteri.
Aerasi Yang Baik
Ikan,
tanaman
dan
bakteri
dalam
sistem
aquaponik
membutuhkan oksigen terlarut (DO) untuk kesehatan dan

pertumbuhan maksimum. Tingkat DO 5 mg/liter atau lebih harus


dijaga baik di kolam ikan maupun lahan tanam.
Kendalikan pH
pH adalah variabel utama karena merupakan faktor pengendali
kualitas air lainnya. Dan variabel yg paling penting adalah proses
nitrifikasi. Proses nitrifikasi sangat efisien di pH 7.5 atau lebih,
dan prakteknya proses nitrifikasi akan menurunkan pH. Untuk
menetralisir keasaman tambahkan kasium hydroksida dan
potassium hydroksida. pH juga berpengaruh terhadap tingkat
pelarutan nutrisi. Tingkat pelarutan nutrisi optimal di pH 6.5 atau
sedikit lebih rendah. Sebagai kompromi adalah menjaga pH 7.
Jika pH terlalu tinggi nutrisi akan hilang dan tanaman akan
menunjukkan kekurangan nutrisi. Jika pH terlalu rendah, amoniak
akan menumpuk dan beracun bagi ikan, pada tahapan tertentu
beberapa nutrisi juga berkurang.

Akuaponik - Pengaturan Pembungaan dan Pembuahan


Kemarin sekilas sudah kita bahas apa yg menyebabkan tanaman berpindah dari
fase vegetative ke generative. Mari kita belajar dari pertanian di lahan tanah.
Pembungaan terjadi jika tanaman dirangsang. Apa saja cara merangsang
pertumbuhan bunga:
1. Stress Air, pada musim kemarau tanaman mengalami stress air, dan
menjelang musim hujan bunga muncul. Contoh jeruk memerlukan 3-4
bulan kekeringan untuk induksi bunga. Mangga butuh 2-3 bulan, rambutan
1 bulan. Kondisi kering memacu pertumbuhan generatif, sedang kondisi
basah memacu pertumbuhan vegetatif. Apa yg terjadi ketika tanaman
diberi stress air. (a) Terjadi hidrolisis pati menjadi gula sederhana sebagai
sumber energi untuk pembentukan tunas generatif. (b) terjadi hidrolisis
protein menjadi asama amino seperti prolin, tripolin dan phenilalanin yg
diduga berperan dalam induksi bunga. (c) terjadi penurunan sistesis
protein atau aktifitas hormon giberelin sehingga menginduksi bunga.
Stress air berkepanjangan menyebabkan bunga gagal berkembang lebih
lanjut.
2. Ringing/Gridling (pembuangan kulit kayu/ membuat bentuk cincin di
pohon) dan strangulasi (melilit batang dengan kawat). Karena
terhambatnya transport zat dari pohon ke akar terjadi stress air.
3. Penggunaan zat pengatur tumbuh. Diapaki zat penghambat tumbuh
seperti plakobutrazol.
4. Pemangkasan. Pemangkasan untuk menjarangkan cabang.
5. Pemupukan. Tanaman dengan pupuk nitrogen kebanyakan akan tumbuh
lebat dominan vegetatif.

Cara membuat simulasi stress air pada tanaman:


1. Pada daerah curah hujan tinggi agak lebih ribet dibandingkan dengan
daerah panas. Buat parit disekitar pohon, Tutup dengan plastik pada radius
bentangan pohon sehingga air hujan tidak langsung ketanah, melainkan ke
parit dan diarahkan ketempat lain.
2. Pada daerah kering. Sama buat parit dan airi parit dengan air untuk
penyiraman tanaman. Stress air dilakukan dengan tidak memberikan air.

Kembali ke Akuaponik. Kita bahas tanaman buah yg umum ditanam secara


hidroponik.
TOMAT
Pangkas tunas air dan cabang yg tidak produktif. Pelihara dua cabang saja, dan
rambatkan tanaman.

Pada umur 30 hari, cabang produktif tumbuh di ketiak daun, umunya setelah daun
ke sepuluh. Cabang produktif ini akan mengeluarkan bakal buah. cabang
produktif berikutnya harus dipangkas hingga mencapa tinggi 2 meter. Tiap cabang
menyangga 5-6 tandan buah. Setelah dpat 6 tandan buah pucuk tanaman dipotong
untuk menghentikan pertumbuhan.

Akuaponik - Pengendalian Serangga Tanaman


Ada 2 cara penangan serangan hama seperti ulat dll.:
1. Secara mekanis, serangga diambil langsung dengan menggunakan sarung
tangan atau dengan alat bantu seperti pinset.
2. Pestisida Organik
Ramuan Pestisda organik :
1. Bawang Putih 1 siung dan Cabai Rawit 2 buah. Caranya tumbuk bahan
tersebut dan rendam dalam satu liter air dan diamkan selama 1-2 malam.
Penggunaannya campur larutan tersebutt dengan satu liter air, lalu
semprotkan ke tanaman
2. Biji Sirsak 1 genggam. Tumbuk dan haluskan dan larutkan dalam satu liter
air. Diamkan selam 2-3 malam, saring larutan tersebut sebelum digunakan.
3. 1 kg labu siam, 1 kg gadung, 1 liter air. Haluskan semua bahan secara
terpisah diblender atau diparut. Campurkan dan rendam dalam air selama
satu malam. Cara penggunaan, encerkan 500ml larutan yg sudah disaring
dengan 10 liter air, semprotkan ke tanaman
4. 1 kg akar tuba, 3 kg daun mindi, 1 kg semak bandotan, 7 liter air. Tumbuk
semua bahan sampai hancur lalu tambahkan air dan saring. Cara
penggunaan 1 bagian ramuan dengan 15 bagian air, lalu semprotkan.

Akuaponik - Pertumbuhan Tanaman Biji, Berbunga dan Berbuah


Tanaman mengalami fase hidup:

1. Masa biji
2. Masa kecambah
3. Masa Muda (juvenil/ vegetative)
4. Masa Bunga (generative)
5. Masa Berbuah (generative)
Aku lagi mencari referensi antara kandungan nitrat atau unsur lain yg berpengaruh
terhadap proses perubahan antara fase vegetative ke fase generative. Kalau ada yg
tahu tolong dibantu ya......
Tanaman pada saat fase vegetative membutuhkan banyak nitrat, tetapi setelah
memasuki tahap generative mebutuhkan sedikit nitrat dan membutuhkan zat micro
seperti potassium dan zat satunya lagi (lupa namanya) untuk merangsang
pembentukan bunga. Pengaruh sinar matahari ada juga, pada saat matahari
bersinasr cerah tanaman memakai nitrat lebih banyak, dibandingkan pada saat
mendung. Untuk lama waktu tanaman berpindah dari fase generative ke
vegetative tergantung jenis tanamannya. Misalkan tomat 60 hari setelah
disemaikan, membutuhkan 30 hari lagi untuk membentuk buah. Seperti kita
ketahui untuk merangsang pertumbuhan bunga ada beberapa cara yg dilakukan :
1. Tanaman pohon kulitnya dicacah sehingga penyaluran nutrisi menjadi
terhambat
2. Tidak menyirami tanaman selama beberapa waktu untuk mensimulasikan
kodisi kekeringan
3. Untuk tanaman seperti tomat dilakukan pemangkasan cabang
4. dan lain-lain
Pengamatan pribadi dari akuaonik di rumah, karena pompa macet dan tidak
diperbaiki hampir seminggu lebih, tanaman terong dan cabe mulai berbunga.
Dugaan sementara karena kandungan nitrat hanya yg menggenang di media
terjadi kekurangan nitrat, merangsang tanaman membentuk bunga. Tanaman
lavender berbunga sekali habis itu nggak mau lagi berbunga.

Akuaponik - Tanaman
Hampir semua tanaman yg bisa tumbuh di tanah bisa dipakai dalam akuaponik,
baik itu sayuran daun maupun sayuran buah (diambil buahnya). Tidak ketinggalan
tanaman hias dan tanaman buah yg punya struktur besar seperti pepaya. Di bawah
ini sebagian kecil yg umum kita kenal. Prinsipnya apa yg kita tanam bermanfaat
bagi kita dan orang disekitar kita.

Akuaponik - Manajemen Nutrisi Tanaman


Sayuran daun membutuhkan nitrat rendah sementara sayuran buah
membutuhkan nitrat lebih tinggi. Ada 16 zat yg dibutuhkan oleh tanaman
dan yg menduduki rangking tertinggi adalah carbon dan oksigen. Nutrisi
ini dibagi menjadi dua kategori yaitu :
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
2.
a.
b.

Nutrisi makro 9 unsur dibutuhkan dalam jumlah besar


Carbon C, dipasok oleh CO2
Oxygen O,
Hydrogen H dipasok dari air (H2O)
nitrogen (N),
potassium (K), perlu tambahan dari KOH
calcium (Ca), perlu tambahan dari CaOH2
magnesium (Mg),
phosphorus (P) and
sulfur (S). The
Nutrisi mikro 7 unsur dibutuhkan dalam jumlah kecil.
chlorine (Cl),
iron (Fe), perlu tambahan

c.
d.
e.
f.
g.

manganese (Mn),
boron (B),
zinc (Zn),
copper (Cu) and
molybdenum (Mo)
Biasanya 10 nutrisi terpenuhi dari pakan ikan, ada 3 nutrisi lain yg perlu
ditambahkan yaitu potassium, calcium dan besi. Untuk itu perlu
ditambahkan calciumhydroxida dan potassiumcarbonat dimasukkan saat
menyesuaikan pH yang terlalu basa sehingga pH air turun. Untuk zat besi
sangat dipengaruhi oleh pH, karena membutuhkan pH antara 5 - 6,9
supaya bisa diserap oleh tanaman.
Ide supaya tidak diperlukan tambahan dari hasil kompos cacing atau BSF
yang dalam bentuk cair (teh kompos) ke dalam sistem akuaponik. Limbah
padat tetap di luar sistem.

Akuaponik - Ikan Untuk Akuaponik


Semua ikan pada dasarnya bisa dibuat tumpang sari dengan sayuran baik sayuran
daun (kangkung) maupun sayuran buah (tomat dsb). Hal yang perlu diperhatikan
adalah jenis ikan tersebut karena menentukan jenis pakannya. Untuk ikan jenis
herbivora atau pemakan tumbuhan jenis pakan dengan kandungan protein 32%.
Sedangkan untuk ikan omnivora atau carnivora kandungan protein dalam pakan
harus lebih besar lagi antara 40% - 50%. Kandungan protein akan mempengaruhi
berapa luas lahan tanam. Kandungan pakan lebih tinggi memperbesar jumlah
meter persegi lahan tanam.

Akuaponik - Biofilter

Filter tampaknya menjadi alternatif bagi kita semua untuk menghilangkan limbah
padat ikan. Mulai dari pembuatan tangki pengendapan, trickling filter, swirl filter
dan clarifier, dan banyak istilah lain dalam pembuatan filter. Simsalabim ..hilang
air kotor jadilah jernih.... Padatan hilang air menjadi jernih dan ikan bisa kita lihat
hilir mudik. Ketika kapasitas filter kita kurang dari jumlah limbah ikan, maka
mulailah air menjadi keruh. Lebih tampak lagi ketika ikan berenang dari dasar
kolam, beterbangan butiran kecil-kecil. Aturan jempolnya adalah padat tebar ikan
disesuaikan dengan kemampuan filter. Jika kapasitas filter kurang, kurangi padat
tebar atau tambah lahan tanam untuk mengakomodir filtrasi.
Mari kita lihat fungsi filter itu apa saja dan dalam kurung adalah proses yg terjadi:
1. Menghilangkan ammonia (biologi)
2. Menghilangkan nitrites (biologi)
3. Menghilangkan padatan organic terlarut (biologi)
4. Menambah oxygen (fisika)
5. Menghilangkan carbon dioxide (fisika)
6. Menghilangkan kelebihan nitrogen dan gas terlarut lain (fisika)
7. Menghilangkan padatan (fisika)
Kenapa kita butuh filter karena tumpukan limbah adalah resep malapetaka.
Bukannya tanaman butuh yg kotor-kotor? Akar tanaman akan diselimuti oleh
limbah yg lengket, akhirnya penyerapan oksigen terhambat, oksigen terhambat
proses metabolisme terhambat dan akhirnya mati. Cerita berlanjut lagi di kolam
ikan. Limbah menumpuk akan mengurai memakai oksigen, mengurangi kadar
oksigen di air. belum lagi tumpukan akan terurai secara nir-oksigen
(ha..ha..akhirnya ingat pakai kata "nir"), menghasilkan gas metan dan hidrogen
sulfit yg berbahaya bagi ikan. Sudah oksigen kurang tambah gas berbahaya
akhirnya ikan stamina turun, tidak mau makan akhirnya mati.

FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP DISAIN FILTER


Kalau kita lihat di atas ada proses fisika dan bilogi. Kalau fisika sudah jelas
memfilter sampai ukuran sekecil-kecilnya. Secara biologi faktornya adalah luas
permukaan media yg bersentuhan dengan air. Kolam ikan dan lahan tanam yg
bersentuhan dengan air merupakan tempat untuk tumbuhnya bakteri yg mengubah

amonia menjadi nitrit lalu merubah lagi menjadi nitrat. Kalau kita mempunyai
biofilter tersendiri maka luas permukaan media filter berpengaruh terhadap
kemampuan merubah amoniamenjadi nitrat,istilah bulenya adalah SSA (Surface
Snya lup a apa..cari diri lalu Area).
Nanti lagi lah dilanjut mau meeting dulu....
MENGHITUNG KEBUTUHAN FILTER
Formula umum adalah
Target retension time adalah 10 menit atau lebih. Apa retension time itu? Waktu
yg dibutuhkan air untuk bersentuhan dengan media filter.
Contoh kasus :
Diketahui retension time 10 menit dan debit air 192 m3 per hari. Maka volume
filter 10 menit x 192 m3 per hari = 1.3 m3.
PRE-FILTER
Bio filter akan bekerja lebih berat jika ada limbah padat ikan, maka supaya
pekerjaan lebih ringan diperlukan tangki pengendapan, clarifier dan lain-lain pilih
yg murah meriah.

Bahan Untuk Biofilter


Sharing pengalaman mencari bahan untuk biofilter setelah ke pasar tradisional
berkali-kali akhirnya mamanya bima nemu foam cuci yang kucari

Target sistem tumpang sari sebagai petani rumahan

Akuaponik - Duckweed dan Azolla


Dua minggu ini semenjak Bima tidak mau ngecat lagi AP belum update lagi.
Pengamatan pertumbuhan azolla dan duckweed adalah sebagai berikut:
1. Duckweed biarpun tidak terpapar cahaya matahari langsung alias
mendapat radiasi pantulan, tumbuh dengan sangat luar biasa. Sementara
azolla dalam 2 minggu mengecil dan hilang.
2. Pada azolla dan duckweed terpapar cahaya matahari langsung,
pertumbuhan duckweed dominan daripada azolla.
Kuambil satu gelas air mineral duckweed dan azolla, kesebar di parit disekitar
rumah untuk investasi kali-kali punyaku habis.

Akuaponik - Mengenal Kode Plastik Dalam Kemasan


Dalam akuaponik kit amemakai prinsip memakai ulang atau mendaur ulang. Kita
memakai barang bekas tidak terpakai, pulang dulu..........
Lihat kode dalam kemasan yang aman digunakan sesuai penjelasan dalam kotak.

Akuaponik - Fermentasi Lactic Acid

Limbah sayuran sebenarnya bisa langsung diberikan ke ikan atau


ternak dengan cara dimasak terlebih dahulu untuk mensterilkan.
Untuk memasak diperlukan bahan bakar. Ada cara lain tanpa
menggunakan bahan bakar yaitu dengan fermentasi lactic acid.
Limbah sayuran dipotong kecil-kecil (4), setelah itu dimasukkan
ke dalam wadah yang kedap udara, karena bakteri lactic acid
bersifat anaerop (14). Setelah satu minggu proses fermentasi
sudah selesai dan hasilnya bisa diberikan ke ikan ataupun ternak.
Kandungan nutrisi dalam tanaman semakin meningkat dengan
proses
ini.
Apa
itu
fermentasi
lactic
acid
Lactid acid adalah hasil sampingan dari proses merubah glukosa
menjadi energi. Proses ini terjadi tanpa kehadiran oksigen. Proses
yg terjadi tanpa oksigen disebut sebagai fermentasi. Zat lactic
acid menghalangi proses oksidasi sehingga jaringan menjadi
terawetkan.
Jenis
Bakteri
Lactic
Acid
Kita tahu ada dua macam bakateri yg butuh oksigen (aerob) dan
yg tidak butuh oksigen (non aerob). Lactic acid termasuk
anaerob. Dan untuk bakteri lactic acid ada dua macam
heterotropic dan kita sebut monotropik (lupa lagi namanya). Yang
monotropik menghasilkan lactic acid saja, sementara yg
heterotropik disamping lactic acid menghasilkan gas CO2 dan
metan. Biasanya bakteri heterotropik dipakai dalam pembuatan
minuman keras dan untuk memisahkannya dengan memakai

proses penyulingan. Bakteri monotropik sering ditemukan di


sayuran dan di jaringan jerohan hewan.

Akuaponik - Tanaman Air Penyerap Amonia Langsung

Berikutnya tumpang sari antara ternak atau ikan atau


manusia dengan tanaman air (eceng gondok, duckweed).
Limbah cair dari kamar mandi dan limbah ikan atau ternak
mengandung amoniak. Ada beberapa jenis tanaman yang bisa
secara langsung mengambil amonia terlarut dalam limbah cair
(hewan, ikan dan manusia) yaitu duckweed dan eceng gondok.
Sehingga masalah gas yang berbau seperti amoniak dan sulfida
tidak menjadi masalah.
Hasil dari duckweed bisa diberikan ke ikan herbivora atau ternak,
sementara eceng gondok bisa dipakai untuk biogas.
Duckweed
Salah satu keluarga kiambang mempunyai satu sampai tiga
lembar daun dan ada akarnya. Perkembiakan sangat cepat dan
membutuhkan sinar matahari dan unsur kimia dalam jumlah
banyak. Dalam satu hari bisa berkembang biak menjadi dua kali
lipat. Pada beberapa percobaan untuk pengolahan air mampu
menyerap unsur makro dan mikro (logam berat dan lain-lain).
Kandungan protein sangat baik dan bagus untuk pakan ikan
herbivora atau ternak.
Dalam sudut pandang akuaponik bisa dibuatkan jalur untuk
padatan hasil filter mekanik dialirkan ke ladang eceng gondok
atau duckweed.

Akuaponik - Lalat BSF


Eksperimen membiakkan lalat BSF menggunakan bak mandi bekas punya Krisna
berakhir sukses dan karena tidak tertutup hujan membanjiri wadah. Alhasil larva
lalat BSF tenggelam. Lesson learnnya kasus ini adalah:

Larva lalat BSF ada di sekitar kita, biarpun ada larva lalat rumah biarkan
saja nanti akan dimakan juga oleh larva lalat BSF

Pakai tutup di atas wadah untuk meghindari air dari atas

Buatkan drain di bawah untuk mengeluarkan cairan akibat metabolisme


lalat BSF dan fermentasi.

Lagi makan mendekat enaknya dimakan apa ya?

Banjir banjir banjir.....

Kominitas larva lalat BSF di bawah steroform bekas

Anda mungkin juga menyukai