Anda di halaman 1dari 18

aaaa

PETA POTENSI DAN AREA PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP


BERDASARKAN GUGUS PULAU DI WILAYAH KOTA TUAL

1 PROPOSAL USULAN KEGIATAN PRIORITAS KKP TA. 2023 – KOTA


TUAL
WALIKOTA TUAL
Jl. Soekarno-Hatta No. 01 Tual  Telp (0916) 22999  24111 Kode Pos 97612

Tual, Juni 2022

Nomor : / /VI/2022 Kepada


Lampiran : Satu (1) berkas Yth. Bapak Menteri Kelautan dan Perikanan
Perihal : Usulan Kegiatan Prioritas di -
Ditjen Perikanan Budidaya Jakarta
Tahun Anggaran 2023

Dalam rangka ikut memajukan Pembangunan Sektor Kelautan dan


Perikanan di Kota Tual, maka Pemerintah Kota Tual melalui Kementerian
Kelautan dan Perikanan bersama ini mengajukan Proposal Usulan Daerah untuk
Kegiatan Prioritas Lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya TA. 2023
melalui Bantuan Sarana dan Prasarana Budidaya Laut di Kota Tual. (terlampir)

Demikian penyampaian kami kepada Bapak mohon dipertimbangkan, atas


perhatianya diucapkan terima kasih

WALIKOTA TUAL

ADAM RAHAYAAN, S.Ag, M.Si

Tembusan Kepada Yth :


1. Gubernur Provinsi Maluku di Ambon ;
2. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP RI di Jakarta ;
3. Direktur Sapra Budidaya di Jakarta ;
4. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku di Ambon ;
5. Pertinggal.

2 PROPOSAL USULAN KEGIATAN PRIORITAS KKP TA. 2023 – KOTA


TUAL
PETA KOTA TUAL
BERDASARKAN GUGUS PULAU DI WILAYAH KOTA
TUAL

3 PROPOSAL USULAN KEGIATAN PRIORITAS KKP TA. 2023 – KOTA


TUAL
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................... 2


DAFTAR ISI ................................................................................... 3

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................ 4
1.2. Tujuan ................................................................ 6
1.3. Sasaran ............................................................ 8
1.4. Rencana Lokasi ......................................................... 8

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH KOTA TUAL


2.1. Kondisi Geografis ........................................................ 9
2.2. Kondisi Iklim ............................................................ 10
2.3. Geomorfologis Wilayah ....................................... ......... 12
2.4. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk ................................. 13
2.5. Potensi Perikanan Budidaya............................................ 14
2.6. RTP dan Pembudidaya .................................................. 15

BAB III. PENUTUP ..................................................................... 16

LAMPIRAN ................................................................................... 17

4 PROPOSAL USULAN KEGIATAN PRIORITAS KKP TA. 2023 – KOTA


TUAL
BA BAB I
B PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
I

1.1. Latar Belakang

Kota Tual adalah merupakan salah satu daerah otonom baru di Propinsi

Maluku yang, dengan luas wilayah keseluruhan ± 19.088,39 km² yang didominasi

laut sekitar ± 97,5 % dari luas daratan yang hanya 2,5 %. Pengembangan wilayah

Kota Tual yang merupakan gugusan pulau besar dan kecil serta sebagian besar

wilayahnya dikelilingi lautan, pola pembangunannya akan lebih banyak berorientasi

kepada potensi kelautan dan perikanan yang dimilikinya.

Sebagai Kota Kepulauan, sesuai kondisi geografis dan karakteristik

wilayahnya sangat cocok dikembangkan semua jenis usaha budidaya ikan termasuk

komoditi rumput laut karena didukung oleh dasar perairan yang sesuai untuk

dikembangkan usaha ini, sehingga prospek pengembangannya kedepan cukup cerah

dan menjanjikan. Luas lahan budidaya laut saat ini mencapai 5,548 Ha dimana

potensi lahan budidaya rumput laut sebesar ± 3329 Ha, namun pemanfaatannya

baru mencapai ± 850 Ha. Budidaya Ikan dalam Keramba Jaring Apung (KJA) adalah

merupakan salah satu komoditi unggulan di Kota Tual saat ini karena komoditi

tersebut menjadi mata pencaharian utama masyarakat baik itu dilakukan secara

perorangan maupun kelompok, sebab usaha ini dapat meningkatkan pendapatan

dan kesejahteraan masyarakat. Dan terbukti trendnya dari tahun ke tahun

menunjukan perkembangan yang cukup signifikan dari sisi produksi dan

pendapatan.

Jenis Ikan yang umumnya dibudidayakan di Kota Tual sekarang ini ada Ikan

Kerapu, Kakap, Napoleon, Ikan Kue/Bubara, Bandeng dan Teripang serta Mutiara.

5 PROPOSAL USULAN KEGIATAN PRIORITAS KKP TA. 2023 – KOTA


TUAL
Daerah penyebaran budidaya ikan saat ini tersebar pada tiga kecamatan, namun

kedepan sesuai dengan rencana akan dikembangkan di semua kecamatan yang ada

di wilayah Kota Tual yakni di kecamatan Dullah Utara, Kec. Dullah Selatan, Kec.

Tayando Tam, Kec. Pulau-pulau Kurd an Kec. Kur Selatan.

Permasalahan utama perikanan budidaya ini adalah pada perencanaan

pengembangan usaha pada aspek teknologi, sumberdaya manusia, pemasaran,

sarana dan prasarana serta kebijakan yang dapat mendukung usaha budidaya.

Pemilihan usaha budidaya, baik sarana pemeliharaan maupun komoditasnya serta

teknologi yang sesuai dengan karakteristik perairan Kota Tual merupakan

langkah pertama dalam perencanaan. Penyiapan sumberdaya manusia yang

terampil dalam berbudidaya juga merupakan upaya tersendiri, mengingat

sebagian besar masyarakat adalah nelayan dengan pembudidaya selalu

mendapatkan hasil secara langsung tanpa perlu memelihara.

Proses produksi budidaya perikanan membutuhkan dukungan sarana produksi

yang tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu dan tepat harga. Sarana produksi

tersebut antara lain: benih/benur, pakan (pelet atau rucah), BBM, es, pupuk dan

obat-obatan serta peralatan budidaya. Benih ikan kakap atau kerapu masih menjadi

permasalahan, mengingat benih dari alam sudah semakin terbatas sementara benih

dari hatchery umumnya berukuran kecil dan daya adaptasi terhadap lingkungan dan

pakan relatif rendah sehingga mudah mati. Benih tersebut umumnya didapat

nelayan lokal dengan memancing maupun dengan cara menjaring. Sementara itu

hatchery ikan kakap atau kerapu juga masih terbatas, bahkan belum ada yang

mampu menghasilkan benih dengan baik sehingga masih didatangkan dari luar

daerah.

6 PROPOSAL USULAN KEGIATAN PRIORITAS KKP TA. 2023 – KOTA


TUAL
Dari semua permasalahan diatas, Kota Tual mendapat angin segar dengan

adanya Kunjungan Kerja Bapak Mentri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia,

Bapak Sakti Wahyu Trenggono, di Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual, Maluku

pada hari selasa tanggal 29 Juni 2021, dimana beliau didampingi 2 Dirjen yakni

Dirjen Perikanan Budidaya dan Dirjen Perikanan Tangkap. Dalam Kunjungan

tersebut beliau sangat mengapresiasi dan mengharapkan Kota Tual akan menjadi

Pusat Ekonomi, Bursa Perikanan Dunia (“ Sesuai yang saya bayangkan, Tual ini bisa

menjadi pusat Ekonomi, bursa Perikanan Dunia. Harapan saya begitu”). Dengan

demikian maka kami sangat mengharapkan perhatian dari Bapak Mentri Kelautan

dan Perikanan RI melalui Dirjen-Dirjen yang dibawahinya agar bisa membantu

memberikan solusi terhadap persoalan perikanan di Kota Tual yang kami uraikan

dalam Proposal Kami ini.

Prospek pengembangan budidaya Kota Tual kalau dilihat dari peluang pasar

dengan total produksi ini dari tahun ke tahun diperkirakan akan semakin meningkat

sesuai dengan ketersediaan luas potensi lahan untuk usaha budidaya. Sedangkan

untuk budidaya ikan ekonomis penting lainnya kedepan akan terus dikembangkan

dan dijadikan juga sebagai komoditi unggulan sedangkan biota laut non ikan yang

lain seperti teripang, lola, kima masih dalam perencanaan untuk dikembangkan

secara baik dan terpadu dengan melakukan kajian teknis dengan lembaga

perguruan tinggi maupun lembaga penelitian terkait dengan survey dan penyiapan

kawasan untuk budidaya biota-biota dimaksud diwilayah yang berpotensi.

Dengan demikian, untuk mempersiapkan Kota Tual sebagai pengembangan

kawasan yang akan dijadikan wilayah penyangga Lumbung Ikan Nasional (LIN)

Maluku, selain didukung oleh karakteristik wilayah maka harus mengembangkan

kawasan perikanan budidaya yang diikuti dengan pembangunan dan ketersediaan

sarana dan prasarana fisik dalam mengembangkan kawasan budidaya laut tersebut.

7 PROPOSAL USULAN KEGIATAN PRIORITAS KKP TA. 2023 – KOTA


TUAL
Bertolak dari hal diatas maka Pemerintah Kota Tual telah mempunyai komitmen

yang sangat kuat terhadap pengembangan sektor kelautan dan perikanan kedepan.

1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari pada pengajuan proposal Pengembangan Usaha budidaya

Perikanan adalah :

 Memperkuat dan mengembangkan usaha perikanan budidaya khususnya


pembudidaya ikan di keramba jaring apung (KJA) berbasis ekonomi
kerakyatan.
 Meningkatkan produksi dan produktifitas ikan dalam kerangka peningkatan
pendapatan dan taraf hidup masyarakat pembudidaya di Kota Tual.
 Memberdayakan kelompok masyarakat melalui pengadaan sarana keramba
jaring apung (KJA) sistem HDPE.

1.3. Sasaran

 Meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan di KJA dalam memanfaatkan


bantuan budidaya.
 Mengembangkan jumlah usaha pembudidaya ikan dalam rangka meningkatkan
ekonomi masyarakat pembudidaya di wilayah Kota Tual.

1.4. Rencana Lokasi

Mengingat Kondisi Kota Tual yang letaknya diantara gugusan pulau dengan jumlah
Pulau-pulau kecil yang tersebar maka rencana Pengadaan Bantuan Budidaya
Keramba Jaring Apung (KJA) Sistem HDPE diperuntukan pada pembudidaya ikan
(KJA) di lima (5) kecamatan yaitu :
1. Kecamatan Pulau Dullah Utara
2. Kecamatan Pulau Dullah Selatan
3. Kecamatan Tayando Tam
4. Kecamatan P.p Kur
5. Kecamatan Kur selatan

8 PROPOSAL USULAN KEGIATAN PRIORITAS KKP TA. 2023 – KOTA


TUAL
BA BAB II
GAMBARAN UMUM
B KONDISI
GAMBARAN DAERAH
UMUM KONDISI KOTA
DAERAH KOTA TUAL
TUAL
II

1.1. Kondisi Geografis

Kota Tual baru terbentuk pada tanggal 10 Juli 2007 berdasarkan Undang–

undang Republik Indonesia Nomor 31 tahun 2007 tentang Pembentukan Kota Tual di

Provinsi Maluku. Pembentukan Kota Tual merupakan pemekaran dari Kabupaten

Maluku Tenggara terdiri atas 4 (empat) Kecamatan, yaitu Kecamatan Pulau Dullah

Utara, Kecamatan Pulau Dullah Selatan, Kecamatan Tayando Tam dan Kecamatan

Pulau-Pulau Kur. Kota Tual memiliki luas wilayah keseluruhan ± 19.088,29 Km 2.

Secara astronomis Kota Tual terletak antara sekitar 5º - 6º Lintang Selatan dan 131º

- 133º Bujur Timur, dan secara geografis wilayah ini dibatasi oleh :

(1) Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Banda;

(2) Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Maluku Tenggara di Selat Nerong;

(3) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kei Kecil Kabupaten Maluku

Tenggara dan Laut Arafura; dan

(4) Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Banda.

Secara administrasi Pemerintahan Kota Tual terdiri dari 4 kecamatan dan 26

desa, 3 kelurahan dan 10 dusun, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Kota Tual merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari 66 (enam puluh enam)

pulau, yang dihuni sebanyak 13 pulau dan 53 pulau belum berpenghuni, namun pada

umumnya pulau-pulau yang tidak berpenghuni dipergunakan sebagai lahan

pertanian/ perkebunan atau sebagai tempat singgah kapal. Jarak ibukota Tual

dengan ibukota kecamatan terjauh, yakni Tubyal di Kecamatan Pp. Kur adalah

9 PROPOSAL USULAN KEGIATAN PRIORITAS KKP TA. 2023 – KOTA


TUAL
sekitar 103 kilometer atau 57 mil laut yang jarak tempuhnya sangat tergantung

dengan kondisi cuaca.

Tabel 2.1.
Wilayah Administrasi Kota Tual

Kec. Dullah Kec. Dullah Kec. Kur


Kec. Tayando Tam Kec. P.p Kur
Utara Selatan Selatan

Ibu Kota : Ibu Kota : Ibukota : Tayando Ibu Kota : Ibu Kota:
Namser Wearhir Yamtel Tubyal Kanara

1. Desa Dullah 1. Desa Tual 1. Desa Tamngurhir 1. Desa Tubyal 1. Desa Kanara
2. Desa Dullah 2. Desa Taar 2. Desa Tayando 2. Desa Finualen 2. Desa Warkar
Laut 3. Kel. Lodar Yamtel 3. Desa Lokwirin 3. Desa Yapas
3. Desa Ohoitel El 3. Desa Tayando 4. Desa Kaimer 4. Desa Rumoin
4. Desa 4. Kel. Yamru 5. Desa Kanara 5. Desa Niela
Ohoitahit Ketsoblak 4. Desa Tayando 6. Desa Hirit 6. Desa Tiflen
5. Desa 5. Kel. Masrum Langgiar 7. Dusun Sermaf 7. Desa Hirit
Tamedan 6. Dusun P. Ut 5. Desa Tayando 8. Dusun Pasir
6. Desa 7. Dusun Ohoiel Panjang
Labetawi mangon 6. Dusun Tam 9. Dusun
7. Desa Ngadi 8. Dusun Fair Ohoitom Fitarlor
8. Desa Fiditan 10. Dusun Fadol
9. Dusun Dullah
Laut RK
10.Dusun Watran
11.Dusun
Laikamor

1.2. Kondisi Iklim

Iklim di Kota Tual sangat dipengaruhi oleh iklim wilayah-wilayah di

sekitarnya. Pengaruh Laut Banda, Laut Arafura dan Samudera Indonesia serta Pulau

Papua di Bagian Timur dan Benua Australia di Bagian Selatan, menjadikan iklim di

wilayah ini seringkali terjadi perubahan. Berikut kondisi parameter iklim :

(1) Keadaan musim teratur, musim Timur berlangsung dari bulan April sampai

Oktober. Musim ini adalah musim Kemarau. Musim Barat berlangsung dari bulan

Oktober sampai Februari. Musim hujan pada bulan Desember sampai Februari

dan yang paling deras terjadi pada bulan Desember dan Februari;

10 PROPOSAL USULAN KEGIATAN PRIORITAS KKP TA. 2023 – KOTA


TUAL
(2) Musim Pancaroba berlangsung dalam bulan Maret/ April dan Oktober/

November;

(3) Bulan April sampai Oktober, bertiup angin Timur Tenggara. Angin kencang

bertiup pada bulan Januari dan Februari diikuti dengan hujan deras dan laut

bergelora;

(4) Bulan April sampai September dominan bertiup angin Timur Tenggara dan

Selatan serta angin Tenggara;

(5) Bulan Oktober sampai Maret bertiup angin Barat Laut dan angin Barat Laut.

Kondisi iklim di Kota Tual berdasarkan peta Zone Agroklimat Provinsi Maluku (LTA –

72, 1986) dan Klasifikasi Oldeman (1980) secara garis besar terbagi dalam 2 (dua)

zone Agroklimat yaitu:

(1) Zone II.5: Curah hujan tahunan 3.000 – 4.000 mm, tercakup di dalamnya zone

A2 (> 9 BB, < 2 BK) menurut Oldeman, termasuk wilayah Pulau Dullah;

(2) Zone IV.1: Curah hujan tahunan 3.000 – 1.000 mm, tercakup di dalamnya zone

A2 (> 9 BB, < 2 BK) menurut Oldeman, termasuk wilayah Kecamatan Tayando

Tam.

Curah Hujan antara 2.000 - 3.000 milimeter per tahun terdapat di Pulau Dullah dan

sekitarnya. Dengan curah hujan rata-rata 2.118,3 milimeter per tahun atau rata-

rata 176,5 milimeter per bulan dengan jumlah hari hujan sebanyak 180 hari atau

rata-rata 15,0 hari hujan per bulan. Suhu rata-rata untuk tahun 2004 – 2006 adalah

27,3 ºC dengan suhu minimum 23,5 ºC dan maksimum 33,2 ºC. Untuk Kelembaban

rata-rata 81,0 persen, penyinaran matahari rata-rata 65,0 persen dan tekanan

udara rata-rata 1010,7 milibar. Data komponen cuaca ini berdasarkan dari data

stasiun pengukuran terdekat dengan Kota Tual yaitu Stasiun Meteorologi Kelas III

Dumatubun Tual.

11 PROPOSAL USULAN KEGIATAN PRIORITAS KKP TA. 2023 – KOTA


TUAL
1.3. Geomorfologis Wilayah

Kota Tual merupakan wilayah kepulauan yang dapat dibagi atas 3 (tiga)

satuan wilayah morfologi, yaitu :

(1) Satuan wilayah Kepulauan Kei;

(2) Satuan wilayah Kepulauan Tayando;

(3) Satuan wilayah Pulau pulau Kur.

Wilayah Kepulauan Kei yang meliputi Pulau Dullah dan pulau-pulau kecil di

sekitarnya merupakan perbukitan rendah bergelombang, karst dan perbukitan

rendah berlereng terjal dengan ketinggian maksimum 100 meter diatas permukaan

laut. Pulau-pulau kecil di sekitar Pulau Dullah umumnya sangat landai dan memiliki

ketinggian maksimum kurang dari 100 meter diatas permukaan laut. Hal ini

terutama dikaitkan dengan keragaman litologi wilayah kepulauan ini yang relatif

homogen. Morfologi ini pada umumnya dibentuk oleh litologi batu gamping terumbu

Formasi Kei Kecil yang mendominasi wilayah ini. Di Pulau Dullah terdapat dua danau

yang dibentuk oleh karst. Wilayah Kepulauan Tayando merupakan pulau-pulau

dengan morfologi berupa dataran yang homogen hampir di semua pulau. Litologi

yang homogen berupa batu gamping terumbu membentuk kemiringan lereng yang

relatif kecil karena sifatnya yang mudah larut oleh air.

Wilayah Pulau-Pulau Kur membentuk morfologi pegunungan memanjang

dengan arah barat daya – timur laut. Morfologi ini dibentuk oleh kompleks batuan

malihan berupa gneiss dan skiss pada daerah tengah pulau. Litologi ini relative

resisten dan tidak mudah tererosi. Sedangkan di bagian pantai pada umumnya

ditempati oleh litologi batu gamping sehingga lebih mudah tererosi. Daerah lain di

wilayah kecamatan pulau-Pulau Kur merupakan Pulau-Pulau terdenudasi

12 PROPOSAL USULAN KEGIATAN PRIORITAS KKP TA. 2023 – KOTA


TUAL
membentuk dataran landai, kecuali Pulau Taam dengan ketinggian maksismum

mencapai lebih dari 100 meter diatas permukaan laut. Wilayah di sekitar pantai

selain berupa perbukitan merupakan dataran pantai yang dibentuk oleh pecahan-

pecahan terumbu karang, pasir, kerikil dan lumpur. Dataran ini banyak terdapat di

daerah seperti pada teluk di bagian utara Pulau Tayando dan bagian utara pulau

Wallir.

1.4. Potensi Perikanan Budidaya

Sebagai Kota Kepulauan, sesuai kondisi geografis dan karakteristik

wilayahnya sangat cocok dikembangkan semua jenis usaha budidaya termasuk

budidaya ikan di Keramba Jaring Apung (KJA) karena didukung oleh dasar perairan

yang sesuai untuk dikembangkan usaha ini, sehingga prospek pengembangannya

kedepan cukup cerah dan menjanjikan. Luas lahan budidaya laut saat ini mencapai

5,548 Ha dimana saat ini didominasi oleh usaha budidaya rumput laut (60%),

budidaya mutiara (10%) dan budidaya ikan (Kerapu) dan non ikan terutama Teripang

(30%). Beberapa jenis sumberdaya yang berpotensi dikembangkan di wilayah

perairan Kota Tual adalah ikan kerapu, napoleon, beronang, kue/bobara, kakap,

bandeng, moluska (tiram mutiara), echinodermata (teripang) dan rumput laut.

Prospek pengembangan budidaya di Kota Tual ke depan cukup baik dan

menjanjikan terutama untuk komoditi unggulan salah satunya ikan kerapu, dilihat

dari peluang dan permintaan pasar sejalan dengan total produksi ini dari tahun ke

tahun diperkirakan akan semakin meningkat karena ketersediaan luas potensi lahan

untuk budidaya dan bertambahnya usaha perorangan maupun badan usaha yang

telah berinvestasi pada jenis budidaya ini.

13 PROPOSAL USULAN KEGIATAN PRIORITAS KKP TA. 2023 – KOTA


TUAL
 Data Produksi Ikan Kerapu Kota Tual
Periode Thn 2019 – 2021

Produksi
No Tahun (Ton)

1. 2019 3,498
2. 2020 4,050
3. 2021 4,907

1.5. RTP dan Pembudidaya

Data rumah tangga perikanan budidaya (RTP) untuk tahun 2018 sebanyak

1872 RTP, tahun 2019 sebanyak 1.173 RTP dan tahun 2020 mencapai 1.537 RTP.

Sedangkan jumlah pembudidaya di Kota Tual untuk tiga tahun terakhir yaitu tahun

2018 berjumlah 3,267 jiwa, tahun 2019 sebanyak 3,179 jiwa dan tahun 2020

mencapai 3.115 jiwa.

kelompok rincian lebih jelasnya disajikan pada gambar 1, dibawah ini ;

14 PROPOSAL USULAN KEGIATAN PRIORITAS KKP TA. 2023 – KOTA


TUAL
2018 2019 2020

BAB BAB III


III PENUTUP
PENUTUP

Pengadaan Sarana dan Prasarana Budidaya di Kota Tual merupakan salah

satu kebijakan strategis guna mendukung pemberdayaan masyarakat budidaya

melalui program pengembangan perikanan budidaya. Program ini dimaksudkan

sebagai salah satu upaya meningkatkan produksi dan produktifitas perikanan

budidaya, optimalisasi pengelolaan sumber daya perikanan yang dimiliki, sekaligus

meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat nelayan pembudidaya

dalam rangka menggerakan pertumbuhan ekonomi di daerah. Total anggaran yang

diajukan melalui Pengadaan Sarana dan Prasarana Penunjang di Kota Tual adalah

sebesar Rp 10.111.200.000,- (Sepuluh Milyar Seratus Sebelas Juta Dua Ratus

Ribu Rupiah) sumber dana APBN Tahun Anggaran 2023, Kementerian Kelautan dan

Perikanan Republik Indonesia. (terlampir).

15 PROPOSAL USULAN KEGIATAN PRIORITAS KKP TA. 2023 – KOTA


TUAL
Demikian Proposal Pengembangan Budidaya Perikanan melalui Kegiatan

Pengadaan Sarana dan Prasarana Budidaya Ikan pada Keramba Jaring Apung di Kota

Tual ini kami ajukan, dengan harapan mendapat respon positif. Terima Kasih

KEPALA DINAS

Ir. Salma Laisouw, M.Si


Pembina Utama Muda
NIP. 19640331 199303 2 006
Tembusan Kepada Yth :
1. Gubernur Provinsi Maluku di Ambon ;
2. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP RI di Jakarta ;
3. Direktur Sarana dan Prasarana Budidaya di Jakarta ;
4. Direktur Perbenihan di Jakarta ;
5. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku di Ambon ;

Lampiran : 1

RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB )


PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA BUDIDAYA LAUT
KERAMBA JARING APUNG (KJA)
TAHUN ANGGARAN 2023

NO URAIAN KEGIATAN VOLUME HARGA JUMLAH BIAYA


SATUAN ( Rp )
( Rp )
1 2 3 4 5

I PELAKSANAAN KEGIATAN

16 PROPOSAL USULAN KEGIATAN PRIORITAS KKP TA. 2023 – KOTA


TUAL
A. Pengadaan Keramba Jaring Apung 10.111.200.000
1. KJA HDPE 12 Unit 750.000.000 9.000.000.000
2. Benih Ukuran 5-7 cm 24.000 Ekor 15.000 360.000.000
3. Pakan Rucah 12 Pkt 250.000 3.000.000
4. Body Kasko (Fibre Glass) 12 Buah 31.500.000 378.000.000
5. Motor Tempel 15 PK 12 Unit 29.500.000 354.000.000
6. Cool Box (Styrofoam) 12 Pkt 850.000 10.200.000
7. Obat-Obatan Ikan 12 Pkt 500.000 6.000.000

TOTAL 10.111.200.000

Terbilang : Sepuluh Milyar Seratus Sebelas Juta


Dua Ratus Ribu Rupiah

17 PROPOSAL USULAN KEGIATAN PRIORITAS KKP TA. 2023 – KOTA


TUAL
18 PROPOSAL USULAN KEGIATAN PRIORITAS KKP TA. 2023 – KOTA
TUAL

Anda mungkin juga menyukai