PROPOSAL
PENGEMBANGAN SARANA
PENANGKAPAN IKAN
1 50
KATA PENGANTAR
KEPALA DINAS,
ii
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Luwu
DAFTAR ISI
LAMPIRAN
iii
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Luwu
bab I
pendahuluan
1
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Luwu
8. Peningkatan daya dukung dan kualitas SDA melalui rehabilitasi dan konservasi
ekosistem pesisir untuk menunjang pembangunan perikanan, pariwisata bahari
dan kegiatan lainnya secara berkelanjutan.
a. Maksud
b. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dengan tersedianya sarana penangkapan ikan yang
lebih moderen berupa kapal motor nelayan dengan alat tangkap dan alat bantu
penangkapan ikan adalah (i) untuk meningkatkan kemampuan nelayan untuk
melakukan kegiatan penangkapan ikan ke daerah potensi ikan (laut lepas) sehingga
tekanan eksploitasi terhadap sumberdaya ikan di wilayah pesisir dapat dikurangi;
(ii) meningkatkan produksi perikanan tangkap, khususnya untuk ikan-ikan pelagis
2
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Luwu
besar; dan (iii) menciptakan peluang pengembangan usaha skala mikro dan kecil
masyarakat pesisir lainnya.
bab II
Jumlah penduduk Kabupaten Luwu pada tahun 2013 yang lalu sekitar 343.793
jiwa, dimana 209.106 jiwa (60%) penduduk bermukim di kecamatan pesisir.
Sebagaimana lazimnya kondisi wilayah pesisir lain, jenis mata pencaharian penduduk
yang berdiam di wilayah pesisir Kabupaten Luwu juga banyak didominasi oleh bidang
perikanan, disamping pertanian. Untuk sektor perikanan dan kelautan, mata
pencaharian kepala keluarga di wilayah pesisir Kabupaten Luwu pada umumnya
3
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Luwu
terbagi ke dalam dua kelompok besar yakni nelayan dan pembudidaya ikan. Untuk
tahun 2013, jumlah nelayan sebanyak 3.240 RTP dan pembudidaya ikan 3.270 RTP.
bab III
2. Alat Tangkap
Sesuai dengan kondisi perairan laut di daerah tropis yang dicirikan dengan
tingginya tingkat keanekaragaman hayatinya, sehingga jenis peralatan untuk
menangkap ikan yang ada di Kabupaten Luwu pun sangat bervariasi. Secara umum
alat tangkap yang digunakan oleh nelayan adalah alat tangkap baik untuk ikan
demersal (hidup didasar atau dekat dasar perairan) maupun ikan pelagis (perenang
cepat).
Pada tahun 2014, jumlah alat tangkap yang dimiliki nelayan sebanyak 2.389
unit. Peralatan yang paling banyak digunakan oleh para nelayan untuk menangkap
4
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Luwu
ikan adalah jaring insang (small gill net), pancing, sero, rawai tuna dan huhate.
Disain khusus dan pengembangan dari ketiga jenis alat tangkap tersebut disesuaikan
dengan lokasi penangkapan ikan dan cara pergerakan (ruaya) dari jenis ikan yang
akan ditangkap serta teknologi yang ada.
Tabel 1. Jenis alat penangkapan ikan dan alat bantu penangkapan ikan di
Kabupaten Luwu tahun 2014
Daerah penangkapan ikan (fishing ground) adalah lokasi perairan laut dimana
para nelayan melakukan operasi penangkapan ikan. Jauhnya wilayah operasi nelayan
menangkap ikan ditentukan oleh kemampuan perahu / kapal dan jenis alat tangkap
yang dimiliki. Sebagian besar kegiatan nelayan masih terkonsentrasi pada perairan
pantai hingga 4 mil laut dari tempat asalnya (fishing base), sesuai dengan
5
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Luwu
kemampuan jelajah perahu motor tempel. Fishing ground bagi nelayan dengan kapal
motor dan alat tangkap pole and line tidak hanya terbatas pada perairan Teluk Bone
saja, akan tetapi hingga ke wilayah perairan Propinsi Sulawesi Tenggara.
4. Produksi
Potensi perikanan laut berupa ikan-ikan pelagis dan demersal. Total produksi
perikanan tangkap pada tahun 2010 sebanyak 15.498,6 ton. Jenis–jenis ikan laut
hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) dan
konsentrasi nelayan dalam wilayah Kabupaten Luwu antara lain : Tuna, Cakalang,
Kembung, Tenggiri, Tongkol, Layang, Bambangan, Kerapu / sunu, Peperek, Bawal,
Bandeng, Selar, Belanak, Teri, Lamuru, Udang Putih, Udang Windu, Cumi-cumi,
Kepiting, Teripang, Lobster dan Malaja (merupakan spesies yang endemik di
Kabupaten Luwu).
5. Prasarana Penunjang
6
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Luwu
dekonsentrasi hingga saat ini belum rampung akibat keterbatasan alokasi anggaran
dari pusat. Disamping TPI tersebut, nelayan juga mendaratkan hasil tangkapannya
pada 15 titik konsentrasi nelayan yang tersebar pada 9 (sembilan) wilayah kecamatan
pesisir.
bab IV
2. Sebagaian besar armada penangkapan ikan yang ada kapasitasnya relatif masih
kecil yakni antara 1 – 3 Gross Ton. Kapasistas tersebut menunjukkan bahwa
kegiatan penangkapan ikan terkonsentrasi di daerah pesisir, sehingga tingkat
pemanfaatan potensi sumber daya ikan (sdi) khususnya ikan pelagis besar relatif
masih rendah.
3. Alat tangkap ikan yang digunakan nelayan umumnya berupa pancing, jaring
insang (pukat), dan jaring angkat (Bagan Apung). Namun demikian, desain alat
hanya sesuai untuk target ikan-ikan pelagis kecil dan demersal di perairan pantai.
4. Adanya kegiatan penangkapan ikan secara ilegal dan pengambilan batu karang
untuk bahan bangunan yang masih terus berlangsung, mengakibatkan kelestarian
ekosistem dan biota laut terganggu / terancam.
7
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Luwu
5. Cara penanganan ikan hasil tangkapan umumnya kurang baik menyebabkan
menurunnya kualitas / mutu ikan selama proses pengangkutan, sehingga
mengakibatkan rendahnya nilai jual produk.
7. Tingkat kepemilikan dan akses para nelayan terhadap sumber permodalan masih
rendah. Hal ini menyebabkan nelayan tidak mampu untuk mengadakan kapal,
alat tangkap dan peralatan yang lebih moderen sesuai dengan perkembangan
teknologi penangkapan ikan.
8
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Luwu
bab VI
2. Pengembangan dan penambahan jumlah alat tangkap ikan, dan alat bantu
penangkapan ikan untuk membantu kelompok – kelompok usaha bersama
nelayan dalam mengembangkan usahanya, sehinggga mampu memanfaatkan
sumberdaya ikan di perairan Teluk Bone, khususnya ikan pelagis besar untuk
mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya ikan.
9
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Luwu
penutup
KEPALA DINAS,
10
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Luwu
Ir. SUHARJONO MAPPE ANWAR, M.Si
NIP. 19630610 199003 1 016
Usulan Daerah
Rata-rata Harga
No. Komponen Kegiatan
Satuan (Rp) Calon Lokasi Penerima
Vol. Sat. Nilai (Rp)
Bantuan *)
A Bantuan kapal Perikanan (unit)
- Kapal Penangkap ukuran < 300.000.000 8 Unit 2.400.000.000 Desa To'Bia, Desa Jenne
5 GT Maeja dan Desa Bassiang
Timur Kec. Ponrang
Selatan, Kelurahan Senga
Kec. Belopa, Desa Lamunre
Kec. Belopa Utara, Desa
Cimpu Utara Kec. Suli, Desa
Komba Selatan Kec.
Larompong, Desa Raja Kec.
Bua
- Kapal Penangkap ukuran 450.000.000 3 Unit 1.350.000.000 Kec. Bua, Kec. Belopa, Kec.
5 GT Larompong Selatan
- Kapal Penangkap ukuran 900.000.000 2 Unit 1.800.000.000 Desa Tawondu Kec. Suli,
10 GT Kelurahan Suli Kec. Suli
- Kapal Penangkap ukuran 1.450.000.000 2 Unit 2.900.000.000 Kelurahan Bonepute Kec.
20 GT Larompong Selatan, Desa
Tirowali Kec. Ponrang
- Kapal Penangkap ukuran 1.850.000.000 3 Unit 5.550.000.000 Kelurahan Larompong Kec.
30 GT Larompong, Desa Karang-
Karangan Kec. Bua, Desa
Belopa Kec. Belopa
B Bantuan Alat Penangkap Ikan (buah) -
- Bubu Lipat (plastik) 16.200.000 100 Buah 1.620.000.000 Desa Cimpu Utara Kec. Suli,
Desa Raja Kec. Bua
- Gillnet Kecil (tali ris atas 91.500.000 9 Buah 823.500.000 Desa Muladimeng Kec.
1000 meter) Ponrang, Desa Pattedong,
Desa Jenne Maeja Kec.
Ponrang Selatan, Desa
Pabbaressang Kec. Bua,
Desa Cimpu, Desa Botta,
Kelurahan Suli Kec. Suli,
Desa Senga Selatan, Desa
Belopa Kec. Belopa
- Rawai Dasar (2000 mata 28.000.000 10 Buah 280.000.000 Desa Cimpu Kec. Suli, Desa
pancing) Raja Kec. Bua
C Asuransi Nelayan (orang) 250.000 1600 Orang 400.000.000 Kelurahan Bonepute Kec.
Larompong Selatan, Desa
Murante Kec. Suli, Desa
Rantebelu Kec. Larompong,
Desa Tirowali, Desa Mario
Kec. Ponrang, Desa Lare-
Lare, Desa Toddopuli Kec.
Bua
LAMPIRAN
11
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Luwu
USULAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN ANGGARAN 2016
Terbilang : Tujuh Belas Milyar Seratus Dua Puluh Tiga Juta Lima Ratus Ribu Rupiah
KEPALA DINAS,
12
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Luwu