i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena atas rahmat dan karunia-Nya penyusunan buku Pedoman
Pendataan Pelaku Usaha Subsektor Penangkapan Ikan dapat diselesaikan.
Buku ini menyajikan panduan teknis dalam pelaksanaan pendataan
pelaku usaha khususnya nelayan di tingkat kabupaten/kota.
Buku pedoman pendataan ini disusun sebagai panduan bagi para
petugas pendataan di tingkat operasional baik di lingkungan Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi, Dinas Perikanan Kabupaten/Kota
maupun Kementerian Kelautan dan Perikanan. Diharapkan petugas
mendapatkan pembekalan dan pengetahuan yang memadai tentang tata
cara pengisian kuesioner Kartu Pelaku Usaha dan Pelaku Pendukung
Sektor Kelautan dan Perikanan (selanjutnya disebut KUSUKA) dan aplikasi
satu data kelautan dan perikanan. Pemanfaatan data pelaku usaha ini
diharapkan dapat dijadikan sebagai populasi survei produksi perikanan
tangkap.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus disampaikan
kepada segenap pihak yang telah memberikan kontribusi baik tenaga
maupun pikirannya sehingga buku pedoman ini dapat disusun dan
diterbitkan.
Semoga buku pedoman ini dapat bermanfaat bagi para pihak yang
terkait dalam pelaksanaan kegiatan Pendataan Pelaku Usaha Subsektor
Penangkapan Ikan. Kritik dan saran dari semua pihak menjadi bahan
masukan yang sangat berharga dalam meningkatkan kualitas dan
penyempurnaan kegiatan selanjutnya.
ii
DAFTAR ISI
iii
I. PENDAHULUAN
4
menggunakan berbagai jenis alat penangkapan ikan dan kategori
ukuran kapal penangkap ikan. Sedangkan jumlah nelayan yang
sudah memiliki Kartu Pelaku Usaha dan Pelaku Pendukung Sektor
Kelautan dan Perikanan (KUSUKA) sebanyak 1.059.818 atau sebesar
36,22% dari total jumlah nelayan berdasarkan data statistik
(satudata.kkp.go.id, 20 Februari 2023). Dari populasi jumlah nelayan
tersebut, sebagian di antaranya adalah nelayan kecil yang
membutuhkan perlindungan dan pemberdayaan.
Penyediaan data pelaku usaha by name by address dapat dilakukan
dengan melakukan pendataan atau pemutakhiran pelaku usaha
kelautan dan perikanan secara menyeluruh. Melalui kegiatan ini akan
diperoleh data pelaku usaha subsektor penangkapan ikan khususnya
nelayan. Data ini sangat penting untuk penyusunan kerangka
sampling pendataan produksi perikanan, juga sangat bermanfaat bagi
pemerintah dalam melaksanakan kegiatan perlindungan dan
pemberdayaan yang tepat sasaran, serta kebijakan dan program
terkait lainnya.
Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menerbitkan Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 41 Tahun 2022 tentang Kartu
Pelaku Usaha dan Pelaku Pendukung Sektor Kelautan dan Perikanan
(KUSUKA). Tujuan kegiatan pendataan Kusuka antara lain untuk
memberikan perlindungan serta pemberdayaan, percepatan
pelayanan, peningkatan kesejahteraan serta menciptakan efektivitas
dan efisiensi program pada Kementerian Kelautan dan Perikanan agar
tepat sasaran.
Selain itu, dalam rangka menindaklanjuti Instruksi Menteri Kelautan
dan Perikanan Nomor B.147/MEN-KP/III/2021 tentang Percepatan
Pendataan Pelaku Utama dan Penguatan Kualitas Pengelolaan Data,
Direktorat Perizinan dan Kenelayanan, Direktorat Jenderal Perikanan
Tangkap diberi amanat sebagai produsen data nelayan yang bertugas
melakukan percepatan Pendataan Pelaku Usaha Subsektor
Penangkapan Ikan. Hasil dari pendataan ini nantinya akan menjadi
data dasar dalam memberikan rekomendasi kepada instansi atau
pihak terkait dalam hal program perlindungan maupun
pemberdayaan nelayan.
Dalam rangka pelaksanan kegiatan pendataan ini, Direktorat Jenderal
Perikanan Tangkap melalui Direktorat Perizinan dan Kenelayanan
dibantu dengan unit kerja terkait lainnya menyusun Pedoman
Pendataan Pelaku Usaha Subsektor Penangkapan Ikan.
5
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Pedoman Pendataan Pelaku Usaha Subsektor
Penangkapan Ikan adalah sebagai acuan bagi petugas untuk
pelaksanaan kegiatan pendataan nelayan di tingkat kabupaten/kota,
sehingga diharapkan petugas mendapatkan pembekalan dan
pengetahuan yang memadai tentang tata cara pengisian kuesioner
KUSUKA dan aplikasi satu data kelautan dan perikanan. Sedangkan
tujuan kegiatan ini untuk menghasilkan data KUSUKA subsektor
penangkapan ikan yang valid.
6
5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 41/PERMEN-
KP/2022 tentang Kartu Pelaku Usaha dan Pelaku Pendukung
Sektor Kelautan dan Perikanan; (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2022 Nomor 1357)
1.5 Pengertian
Dalam Pedoman Pendataan Pelaku Usaha Subsektor Penangkapan
Ikan ini yang dimaksud dengan:
1. Pelaku Usaha adalah perseorangan atau badan usaha yang
melakukan usaha dan/atau kegiatan pada bidang tertentu.
2. Pelaku Pendukung adalah orang perseorangan atau kelompok
masyarakat yang melakukan kegiatan untuk mendukung usaha
sektor kelautan dan perikanan.
3. Orang Perseorangan adalah setiap warga negara Indonesia yang
memiliki nomor induk kependudukan dan cakap untuk bertindak
dan melakukan perbuatan hukum.
4. Nelayan adalah Setiap Orang yang mata pencahariannya
melakukan penangkapan ikan.
5. Nomor Induk Kependudukan, yang selanjutnya disingkat NIK
adalah nomor identitas penduduk yang bersifat unik atau khas,
tunggal, dan melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai
penduduk Indonesia.
6. Kartu Pelaku Usaha dan Pelaku Pendukung Sektor Kelautan dan
Perikanan, yang selanjutnya disebut Kusuka adalah identitas
tunggal Pelaku Usaha dan Pelaku Pendukung sektor kelautan dan
perikanan.
7. Nomor Induk Berusaha yang selanjutnya disingkat NIB adalah
bukti registrasi/pendaftaran Pelaku Usaha untuk melakukan
kegiatan usaha dan sebagai identitas bagi Pelaku Usaha dalam
pelaksanaan kegiatan usahanya.
8. Kementerian Kelautan dan Perikanan yang selanjutnya disebut
Kementerian adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kelautan dan perikanan.
9. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kelautan dan Perikanan.
7
10. Direktorat Jenderal adalah Direktorat Jenderal di lingkungan
Kementerian.
11. Unit Pelaksana Teknis, yang selanjutnya disingkat UPT adalah
unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian.
12. Dinas adalah dinas provinsi atau kabupaten/kota yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kelautan
dan/atau perikanan.
13. Petugas Kusuka adalah Aparatur Sipil Negara, Penyuluh
Perikanan Bantu, dan/atau pegawai selain Aparatur Sipil Negara
pada Kementerian dan Dinas yang ditunjuk untuk melakukan
pendataan Pelaku Usaha dan Pelaku Pendukung Sektor Kelautan
dan Perikanan.
14. Validasi adalah pemeriksaan kebenaran atas akurasi data Pelaku
Usaha dan Pelaku Pendukung.
II. PERSIAPAN
8
2. Melakukan koordinasi dan sosialisasi pelaksanaan kegiatan
pendataan;
3. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
pendataan; dan
4. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan
kegiatan kepada Direktur Jenderal.
9
III. MEKANISME PELAKSANAAN PENDATAAN
10
3.4.2. Sosialisasi Kegiatan Pendataan
Direktorat Perizinan dan Kenelayanan mengadakan
sosialisasi kegiatan pendataan dengan mengundang Petugas
dan Dinas Kelautan dan Perikanan terkait untuk memberikan
pemahaman dan pengarahan kegiatan pendataan.
11
3.4.5. Registrasi Akun
12
3.4.7. Blok Identitas dan Keterangan Usaha
Blok Identitas dan Keterangan Usaha berisikan informasi
terkait identitas pelaku usaha perseorangan dengan rincian
sebagai berikut :
Kode Keterangan
* Isian formulir dengan * wajib diisi
** Isian formulir dengan ** wajib diisi dan dicoret yang
tidak perlu
13
101 : Tandai apakah formulir merupakan permohonan
baru atau perubahan
102 : Diisi dengan nomor NIB yang dikeluarkan oleh OSS
103 : Diisi dengan kelengkapan administratif seperti KTP
dan Surat Keterangan Profesi
104 : Diisi dengan NIK (Nomor Induk Kependudukan)
105 : Diisi dengan Nama sesuai KTP
106 : Nomor KUSUKA dan hanya diisi bila jenis formulir
adalah formulir perbaikan
107 : Tandai status pelaku usaha yang bersangkutan
sesuai pilihan di form
108 : Diisi dengan NPWP (tidak wajib diisi bila pelaku
usaha tidak memiliki NPWP)
109 : Diisi nomor SIUP/TDP/sejenis
110 : Diisi Jenis Kelamin
111 : Diisi tempat dan tanggal lahir
112 : Diisi dengan nomor Handphone
113 : Diisi dengan nomor e-Mail
114 : Diisi dengan alamat sesuai KTP
115 : Diisi alamat surat menyurat sesuai domisili terkini
116 : Diisi sesuai pekerjaan sesuai KTP
117 : Ditandai status perkawinan pelaku usaha
118 : Diisi dengan jumlah anggota keluarga yang
ditanggung, tidak termasuk diri sendiri
119 : Tandai Pendidikan yang ditamatkan
120 : Tandai jenis pelaku usaha
121 : Diisi dengan jenis pelaku usaha profesi utama sektor
KP (pilihan kode profesi dapat dilihat di keterangan
form)
122 : Diisi dengan jenis pelaku usaha profesi tambahan
sektor KP (pilihan kode profesi dapat dilihat di
keterangan form)
123 : Diisi dengan jenis pelaku pendukung (pilih pilihan
kode)
124 : Ditandai apakah usaha/kegiatan dilakukan sendiri
atau kelompok
125 : Ditandai apakah pelaku usaha anggota kelompok
atau koperasi
126 : Diisi nama kelompok atau koperasi bila bergabung
dalam kegiatan dimaksud
127 : Tandai dan diisi bila pelaku usaha memiliki asuransi
128 : Diisi Nomor polis asuransi bila memiliki asuransi
14
2001 : Diisi nama petugas pendataan
2002 : Diisi Nomor HP petugas
2003 : Diisi Nama pelaku usaha
2004 : Diisi nomor telpon/HP pelaku usaha
2005 : Diisi tanda tangan petugas pendataan
2006 : Diisi tanda tangan pelaku usaha
15
Keterangan form isian Blok Sarana dan Prasarana Nelayan
Kode Keterangan
* Isian formulir dengan * wajib diisi
** Isian formulir dengan ** wajib diisi dan dicoret yang tidak
perlu
201 : Ditandai jenis pelaku usaha (utama atau tambahan)
202 : Diisi total pendapatan kotor tahunan dalam Rupiah
203 : Ditandai dan diisi jenis usaha yang dimiliki dan nomor
sertifikat
204 : Tandai jenis sertifikasi keahlian yang dimiliki, atau diisi
bila memiliki sertifikasi lain, keterangan terdapat di form
205 : Tandai jenis sertifikasi keterampilan yang dimiliki
206 : Diisi kode waktu pekerjaan yang dilakukan, kode terdapat
di form
207 : Diisi kode kapal alat tangkap yang dimiliki dan digunakan,
kode terdapat di form
208 : Diisi kode jabatan awak kapal perikanan, kode terdapat di
form
209 : Diisi kode kepemilikan Perjanjian Kerja Laut, kode terdapat
di form
210 : Diisi jumlah awak kapal penangkap / pengangkut ikan
yang dimiliki
211 : Diisi jumlah tonase kapal (GT) yang merupakan akumulasi
tonase seluruh kapal
16
Keterangan form isian Blok Sarana dan Prasarana Nelayan
17
API utama Diisi Alat Penangkap Ikan utama
API tambahan Diisi alat penangkap ikan tambahan
Nomor Diisi nomor SIPI/SIKPI/TDKP
SIPI/SIKPI/TDKP
Jumlah awak Diisi dengan jumlah awak kapal (orang)
kapal
18
Cendrawasih dan Samudera Pasifik), dan Laut Lepas
Samudera Pasifik;
c. zona 03, meliputi WPPNRI 715 (perairan Teluk Tomini, Laut
Maluku, Laut Halmahera, Laut Seram, dan Teluk Berau),
WPPNRI 718 (perairan Laut Aru, Laut Arafuru, dan Laut Timor
bagian timur), dan WPPNRI 714 (perairan Teluk Tolo dan Laut
Banda);
d. zona 04, meliputi WPPNRI 572 (perairan Samudera Hindia
sebelah barat Sumatera dan Selat Sunda), WPPNRI 573
(perairan Samudera Hindia sebelah selatan Jawa hingga
sebelah selatan Nusa Tenggara, Laut Sawu, dan Laut Timor
bagian barat), dan Laut Lepas Samudera Hindia;
e. zona 05, meliputi WPPNRI 571 (perairan Selat Malaka dan Laut
Andaman); dan
f. zora 06, meliputi WPPNRI 712 (perairan Laut Jawa) dan
WPPNRI 713 (perairan Sela.t Makassar, Teluk Bone, Laut
Flores, dan Laut Bali).
19
Unauna, Pulau Togian, Pulau Batudaka, Pulau Walea Besar,
Pulau Menui, Pulau Wawonni, Pulau Buton, Pulau Muna, dan
Pulau Kabaena.
5. WPPNRI PD 422, meliputi sungai, danau, waduk, rawa,
dan/atau genangan air lainnya di Pulau Timor (bagian wilayah
Indonesia), Pulau Lombok, Pulau Sumbawa, Pulau Flores,
Pulau Sumba, Kepulauan Solor, Kepulauan Alor, Pulau Sabu,
Pulau Wetar, dan Pulau Rote.
6. WPPNRI PD 431, meliputi sungai, danau, waduk, rawa,
dan/atau genangan air lainnya di Pulau Jawa bagian timur,
Kepulauan Kangean, Pulau Madura, Pulau Giliraja, Pulau
Puteran, Pulau Giligenting, Pulau Sapudi, Pulau Raas, Pulau
Nusabarong, Pulau Bali, dan Pulau Nusapenida.
7. WPPNRI PD 432, meliputi sungai, danau, waduk, rawa,
dan/atau genangan air lainnya di Pulau Jawa bagian selatan,
Pulau Panaitan, dan Pulau Tinjil.
8. WPPNRI PD 433, meliputi sungai, danau, waduk, rawa,
dan/atau genangan air lainnya di Pulau Jawa bagian barat-
utara, Kepulauan Seribu, Pulau Sangiang, Pulau Panjang, dan
Pulau Tunda.
9. WPPNRI PD 434, meliputi sungai, danau, waduk, rawa,
dan/atau genangan air lainnya di Pulau Jawa bagian tengah-
utara, Kepulauan Karimun Jawa, dan Pulau Bawean.
10. WPPNRI PD 435, meliputi sungai, danau, waduk, rawa,
dan/atau genangan air lainnya di Pulau Kalimantan bagian
barat-selatan, Kepulauan Karimata, Pulau Maya, Pulau Laut,
dan Pulau Sebuku.
11. WPPNRI PD 436, meliputi sungai, danau, waduk, rawa,
dan/atau genangan air lainnya di Pulau Kalimantan bagian
timur dan Kepulauan Derawan.
12. WPPNRI PD 437, meliputi sungai, danau, waduk, rawa,
dan/atau genangan air lainnya di Pulau Kalimantan bagian
utara, Pulau Tarakan, Pulau Bunyu, Pulau Nunukan, dan
Pulau Sebatik (bagian wilayah Indonesia).
13. WPPNRI PD 438, meliputi sungai, danau, waduk, rawa,
dan/atau genangan air lainnya di Pulau Sumatera bagian
timur, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau,
Kepulauan Meranti, Kepulauan Anambas, Kepulauan Natuna,
dan Pulau Rupat.
20
14. WPPNRI PD 439, meliputi sungai, danau, waduk, rawa,
dan/atau genangan air lainnya di Pulau Sumatera bagian
barat-utara, Kepulauan Banyak, Kepulauan Batu, Kepulauan
Mentawai, Kepulauan Pagai, Pulau Weh, Pulau Bateeleblah,
Pulau Simeuleu, Pulau Nias, dan Pulau Enggano.
21
c. Mengisi Identitas Pelaku Usaha
22
f. Alamat Surat Pelaku Usaha
23
h. Mengisi Jenis Pelaku usaha, Profesi Utama, Jenis Bidang
Usaha
24
j. Kegiatan Usaha Sendiri/Kelompok
k. Pengecekan ulang
25
l. Sistem akan mengecek kelengkapan isi formulir
kemudian melakukan pengecekan kesesuaian dengan
sistem Dukcapil selanjutnya mengupload foto/file KTP
26
n. Pengisian Blok sarana dan prasarana
27
28
3.4.10. Pelaporan Rekapitulasi Hasil Pendataan
Petugas KUSUKA menyiapkan rekapitulasi data dan laporan
hasil pendataan pelaku usaha subsektor penangkapan ikan
untuk disampaikan ke Validator di Kabupaten/Kota di
wilayah tugasnya untuk proses validasi, contoh format
sebagai berikut:
29
3.4.12. Alur Proses Validasi
IV. PELAPORAN
30
V. PENUTUP
31
DIREKTORAT PERIZINAN DAN KENELAYANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
32