Anda di halaman 1dari 21

STUDI PEMANFAATAN DERMAGA DALAM MENUNJANG

AKTIFITAS BONGKAR MUAT DAN TAMBAT LABUH


KAPAL PERIKANAN DI PPI KLALIGI KOTA SORONG

OLEH:
JHONLY
NIM: 18041087

LAPORAN PKL
Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam
Mendapatkan Gelar Sarjana Perikanan (S.Pi) di Fakultas Pertanian Universitas
Kristen Papua

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA


PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS KRISTEN PAPUA
2022
LEMBAR PENGESAHAN

i
KATA PENGANTAR

ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................v
DAFTAR TABEL.......................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................2

1.3 Tujuan Penelitian................................................................................2

1.4 Manfaat Penelitan...............................................................................2

BAB II KAJIAN TEORI..............................................................................3


2.1 Pengertian Pelabuhan Perikanan.........................................................3

2.2 Dermaga..............................................................................................3

2.3 Kapal Perikanan..................................................................................3

2.4 Jasa Pemanfaatan Fasilitas Dermaga..................................................4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.....................................................5


3.1 Metode Penelitian...............................................................................5

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian.............................................................5

3.3 Pengumplan Data................................................................................5

3.4 Analisis Data.......................................................................................6

3.4.1 Analisis Aktifitas Dermaga.......................................................6

3.4.2 Analisis Pemanfaatan Dermaga PPI Klaligi Kota Sorong........7

3.4.3 Analisis Tingkat Kepuasan Stakeholder...................................9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................10


BAB V PENUTUP.....................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................12
LAMPIRAN...............................................................................................14

iii
DAFTAR GAMBAR

iv
DAFTAR TABEL
Tabel I. Kiteria tingkat pemanfaatan dermaga PPI Klaligi...........................9
Tabel II. Skala penilaian (Likert)..................................................................9

v
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Keberhasilan dalam pengembangan, pembangunan dan pengelolaan
pelabuhan perikanan atau pangkalan pendaratan ikan serta optimalisasi dalam
operasionalnya merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan dari pembangunan
perikanan tangkap. Hal ini dapat dilihat bahwa pembangunan pelabuhan
perikanan atau pangkalan pendaratan ikan menimbulkan dampak pertumbuhan
ekonomi dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pengembangan dan
pembagunan pelabuhan perikanan atau pangkalan pendaratan ikan dapat
memajukan ekonomi di suatu wilayah dan sekaligus dapat meningkatkan
penerimaan negara dan Pendapatan Asli Daerah.1

Pangkalan pendaratan ikan (PPI) ialah fasilitas peningkatan produksi


aktifitas di bagian perikanan laut. Jangkauan pelayanan pangkalan pendaratan
ikan ialah lebih terbatas hanya pada aktifitas perikanan tradisional dengan skala
usaha yang lebih kecil. Pangkalan pendaratan ikan mempunyai peranan yang
sangat berarti dalam memanfaatkan sumberdaya perikanan serta meningkatkan
zona perikanan di daerahnya. Tingkatan kinerja PPI bisa ditinjau dari aspek
produksi, pemasaran, serta pemanfaatan sarana yang mendukung aktifitas
operasional PPI tersebut.2

Dinas Perikanan Kota Sorong membangun PPI dengan tujuan untuk


menyediakan sarana dan prasarana bagi nelayan dan pelaku usaha perikanan
(stakeholder). Pembangunan dan pengembangan fasilitas pangkalan pendaratan
ikan sebagai salah satu pusat kegiatan nelayan perlu dioptimalkan pemanfaatan
dan pengelolaanya. Untuk menunjang kelancaran kegiatan perikanan laut,

1
Direktorat Prasarana Perikanan Tangkap 2004, “Peranan Pelabuhan Perikanan Dalam
Penyediaan Data Dan Informasi Perikanan. Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Kelautan
Dan Perikanan” (Jakarta, 2004).
2
Raissa W Wisudawan, “Tingkat Kepuasan Stakeholder Terhadap Pemanfaatan Fasilitas
Fungsional PPI Blanakan Subang [Skripsi],” Bogor: Departemen Pemanfaatan Sumberdaya
Perikanan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor (2010).

1
diperlukan fasilitas dermaga yang memadai. Dermaga PPI Klaligi Kota Sorong
berperan penting dalam memberikan pelayanan dan kemudahan bagi pengguna
jasa pelabuhan PPI khususnya bagi nelayan. Pelayanan yang dimaksud ialah
pelayanan aktifitas bongkar muat dan tambat labuh kapal perikanan.

I.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi dermaga PPI Klaligi Kota Sorong?


2. Seberapa puaskah nelayan/stakholder terhadap pemanfaatan dermaga PPI
Klaligi Kota Sorong?
3. Apakah dermaga yang ada telah dimanfaatkan sesuai peruntukannya?

I.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari peneliatn PKL ini adalah:
1. Mendeskripsikan kondisi dermaga PPI Klaligi Kota Sorong.
2. Mengetahui tingkat kepuasan stakeholder dalam pemanfaatan dermaga PPI
Klaligi Kota Sorong.
3. Mendeskripsikan pemanfaatan dermaga PPI Klaligi Kota Sorong.

I.4 Manfaat Penelitan


Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat praktis
a. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi
pemerintah daerah Kota Sorong khususnya Dinas perikanan dalam
pengembangan fasilitas dermaga PPI.
b. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi kepada
masyarakat terkait Dermaga PPI Kota Sorong.
2. Manfaat teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk penelitian
berikutnya dan menambah teori-teori baru untuk penelitian yang sejenis.

2
BAB II
KAJIAN TEORI
II.1 Pengertian Pelabuhan Perikanan
Pelabuhan perikanan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan perairan
di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan
dan kegiatan sistem bisnis perikanan yang dipergunakan sebagai tempat kapal
perikanan bersandar, berlabuh, dan atau bongkar muat ikan yang dilengkapi
dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang perikanan.
Pelabuhan perikanan merupakan basis utama dalam kegiatan industri perikanan
tangkap yang harus dapat menjamin suksesnya aktivitas usaha perikanan tangkap
di laut.3

II.2 Dermaga
Dermaga adalah sarana pelabuhan yang dipakai untuk merapat dan
menambatkan kapal yang akan melakukan aktifitas di pelabuhan seperti,
membongkar muatan (hasil tangkapan ikan), pemuatan bahan bakar dan bekal
untuk melaut dan menunggu selama dermaga sedang penuh.4

II.3 Kapal Perikanan


Kapal Perikanan adalah kapal, perahu, atau alat apung lain yang digunakan
untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi penangkapan ikan,
pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan,
dan penelitian/eksplorasi perikanan.5 Selanjutnya yang dimaksud dari kapal
perikanan adalah kapal yang digunakan dalam kegiatan perikanan yang mencakup
penggunaan atau aktifitas penangkapan atau mengumpulkan sumberdaya perairan,

3
Presiden Republik Indonesia, “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun
2009 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan”
(Jakarta, 2009).
4
Bambang Triatmodjo, Perencanaan Pelabuhan (Yogyakarta: Beta Offset, 2009).
5
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan. Pasal 1 ayat 9.

3
pengelolaan usaha budidaya sumberdaya perairan, serta penggunaan dalam
beberapa aktivitas seperti riset, training dan inspeksi sumberdaya perairan.6

II.4 Jasa Pemanfaatan Fasilitas Dermaga


Salah satu wujud pelayanan yang memiliki peranan penting dalam dunia
perikanan ialah tersedianya pelayanan jasa di pelabuhan perikanan. Upaya
pengembangan pelabuhan perikanan dibutuhkan selaku tempat pelayanan umum
yang bisa memenuhi seluruh kebutuhan para penggunanya, tidak cuma memenuhi
seluruh kebutuhan namun wajib memberikan kepuasan pada para penggunanya.
Kepuasan ini bakal berakibat pada digunakannya kembali ataupun tidak
pelabuhan perikanan selaku penyedia jasa. Nelayan selaku salah satu penggerak
aktifitas di pelabuhan wajib ikut dan dilibatkan dalam aktifitas pembangunan. 7
Selanjutnya, pelayanan yang diberikan oleh pihak pelabuhan pada umumnya
adalah pelayanan yang terkait dengan operasional fasilitas, sehingga pada
akhirnya dapat memenuhi kebutuhan pengguna pelabuhan.8

Kapal dikatakan bertambat apabila bersandar atau mengikatkan tali di


tempat tertentu untuk melakukan kegiatan bongkar hasil tangkapan, waktu tambat
dihitung selama kapal membongkar hasil tangkapan di dermaga atau di tempat
tambat yang lain. Dan Kapal dikatakan berlabuh apabila setelah membongkar
hasil tangkapan, kapal bersandar atau mengikat tali ditempat tertentu yang bukan
tempat bongkar, untuk beristirahat dan menunggu keberangkatan ke laut atau
menunggu naik dock atau dalam keadaan floating repair (perbaikan dalam
keadaan mengapung).9

6
M Nomura and T Yamazaki, “Fishing Techniques (1). Japan International Cooperation
Agency” (Tokyo. 206p, 1977).
7
Auliya Al Bayyinah et al., “KEPUASAN NELAYAN TERHADAP PELAYANAN
PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN) KEJAWANAN CIREBON (Fishermen
Satisfaction Service in Kejawanan Cirebon Fishing Port),” Marine Fisheries : Journal of Marine
Fisheries Technology and Management 7, no. 1 (2016): 33, https://doi.org/10.29244/jmf.7.1.33-
43.
8
Bambang Murdiyanto, Pelabuahan Perikanan : Fungsi, Fasilitas, Panduan Operasional,
Antrian Kapal (Bogor : Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
kelautan, Institut Pertanian Bogor, 2003).
9
Direktur Jenderal Perikanan Departemen Pertanian, “Surat Keputusan Ditjen Perikanan
No. KU.440/D5.1779/93 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Imbalan Jasa Penggunaan
Fasilitas, Jasa Dan Barang Yang Dihasilkan Pelabuhan Perikanan” (Jakarta, 1993).

4
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Metode Penelitian
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desktriptif
kuantitatif yang menggunakan data premier dan sekunder untuk mendapatkan
gambaran dalam optimalisasi pemanfatan dermaga PPI Klaligi Kota Sorong.

Metode analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk


menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi.10

III.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Adapun tempat penelitian dilakukan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)
Klaligi Kota Sorong. Dan waktu pelaksanaanya pada bulan Maret tahun 2022.

III.3 Pengumplan Data


Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah melalui
pengamatan/observasi secara langsung, wawancara, pengisian kuesioner dan studi
pustaka. Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini ditujukan terhadap
data primer dan data sekunder. Pada penelitian ini diperoleh data primer yang
berasal dari hasil wawancara menggunakan kuesioner terhadap stakeholder PPI
Klaligi, yaitu pemilik armada penangkapan, nahkoda, nelayan ABK,
pedagang/bakul, pengolah ikan. Hal yang perlu juga diamati dan dicatat terkait
fasilitas tersebut adalah kondisi fisik, kapasitas dan ukuran fasilitas dermaga
tersebut. Pengambilan responden dilakukan secara purposive sampling, yaitu
pemilihan responden secara sengaja dengan ketentuan bahwa yang bersangkutan
memiliki pemahaman tentang dermaga PPI Klaligi, seperti staf Dinas Perikanan
Kota Sorong, nelayan dan para bakulan. Selain itu, diperoleh juga data sekunder
berupa Laporan Tahunan Dinas Perikanan Kota Sorong.

10
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D (Bandung: Alfabeta,
2013).

5
III.4 Analisis Data
Data yang diperoleh dalam suatu penelitian dapat berupa data kualitatif dan
data kuantitatif. Data kualitatif dianalisis secara deskriptif. Terdapat tiga analisis
yang diterapkan pada penelitian ini, yaitu analisis aktifitas dermaga PPI Klaligi,
analisis pemanfaatan dermaga PPI Klaligi serta analisis tingkat kepuasan
nelayan/stakeholder.

III.4.1 Analisis Aktifitas Dermaga


Hal-hal yang diperhatikan dari aktifitas pelabuhan PPI Klaligi Kota Sorong
adalah kelancaran proses dan kemudahan maupun kesulitan oleh para pelaku
pemanfatan. Analisis aktifitas di pelabuhan dilakukan secara deskriptif terhadap:

1. Aktifitas pembongkaran hasil tangkapan ikan.


Kegiatan di dermaga PPI Klaligi Kota Sorong dianalisis secara
deskriptif melalui pengamatan terhadap kegiatan kunjungan dan
pembongkaran hasil tangkapan kapal perikanan.
2. Aktifitas Muat.
Kegiatan persiapan perbekalan melaut di dermaga PPI Klaligi Kota
Sorong dianalisis secara deskriptif melalui pengamatan terhadap
pemuatan/pemenuhan perbekalan melaut seperti kebutuhan air bersih,
es dan bahan bakar minyak.
3. Aktivitas tambat labuh
Kegiatan di dermaga PPI Klaligi Kota Sorong dianalisis secara
deskriptif melalui pengamatan terhadap kegiatan tambat labuh kapal
perikanan pasca bongkar dan persiapan melaut.
4. Aktifitas pemasaran/penjualan
Kegiatan pemasaran/penjualan ikan di dermaga PPI Klaligi Kota
Sorong dianalisis secara deskriptif melalui pengamatan terhadap
kegiatan Pemasaran dan penanganan ikan hasil tangkapan selama
proses penjualan dari kapal perikanan kepada pedagang, pengepul dan
pengusaha pengolahan hasil perikanan.
5. Aktifitas kebersihan

6
Kegiatan pengelolaan kebersihan di dermaga PPI Klaligi Kota Sorong
dianalisis secara deskriptif melalui pengamatan kegiatan kebersihan di
Pelabuhan PPI Klaligi Kota Sorong pasca kegiatan bongkar muat.

III.4.2 Analisis Pemanfaatan Dermaga PPI Klaligi Kota Sorong


Analisis ini dilakukan secara deskriptif mengenai fasilitas dermaga yang
ada di PPI Klaligi Kota Sorong. Adapun analisis yang digunakan untuk tingkat
pemanfaatan dermaga adalah deskriptif komparatif. Analisis ini dilakukan
terhadap kapasitas aktual atau yang terpakai pada dermaga tersebut yang
kemudian dibandingkan dengan kapasitas terpasangnya, sehingga dari
perbandingan tersebut diperoleh tingkat pemanfaatannya .

Perhitungan tingkat pemanfaatan fasilitas dermaga dapat diperoleh dengan


rumus sebagai berikut:

up
Tingkat Pemanfaatan= X 100 %
ut

Dimana :
up : Ukuran kapasitas penggunaan dermaga aktual.
ut : Ukuran kapasitas dermaga terpasang.11

Dan untuk menentukan ukuran kapsitas penggunaan dermaga aktual dapat


dihitung dengan rumus:

11
J Zain, Syaifuddin, and Yudi Aditya, “Efisiensi Pemanfaatan Fasilitas Di Tangkahan
Perikanan Kota Sibolga,” Jurnal Perikanan Dan Kelautan 16, no. 1 (2011): 1–11.

7
( l+ s ) n . a . h
up=
u.t
Dimana:
up : Kapasitas penggunaan dermaga aktual (m)
l : Panjang kapal rata-rata (m)
s : Jarak antar kapal (m)
n : Jumlah kapal yang menggunakan dermaga rata-rata perhari (unit)
a : Bobot rata-rata kapal yang merapat (ton)
h : Lama kapal di dermaga (jam)
u : Jumlah ikan yang didaratkan rata-rata perhari (ton)
t : Lama fishing trip rata-rata (jam).12

Berdasarkan pengamatan di lokasi penelitian dan hasil wawancara dengan


responden, tingkat pemanfaatan dermaga PPI Klaligi Kota Sorong akan
dikategorikan menjadi empat kelompok, yaitu kurang, cukup, baik dan berlebih.
Tingkat pemanfaatan dikatakan berlebih apabila responden mengakses fasilitas
fungsional melebihi kapasitas terpasangnya. Tingkat pemanfaatan dikatakan baik
apabila responden mengakses fasilitas fungsional secara sering. Tingkat
pemanfaatan dikatakan cukup apabila responden kadang-kadang atau cukup
sering mengakses fasilitas fungsional tersebut, dan tingkat pemanfaatan dikatakan
kurang apabila responden sangat jarang mengakses fasilitas tersebut. Adapun
kriteria tingkat pemanfaatan dermaga PPI Klaligi Kota Sorong disajikan pada
tabel.

Tingkat Pemanfaatan Presentase (%)


Kurang < 33%
12
Emil Yahya, Abdul Rosyid, and Agus Suherman, “Tingkat Pemanfaatan Fasilitas Dasar
Dan Fungsional Dalam Strategi Peningkatan Produksi Di Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari
Kota Tegal Jawa Tengah,” Journal of Fisheries Resources Utilization Management and
Technology 2, no. 1 (2013): 56–65.

8
Cukup 33-66%
Baik 66-100%
Berlebih >100%
Tabel I. Kriteria tingkat pemanfaatan dermaga PPI Klaligi
Sumber: Priyaza, 2008

III.4.3 Analisis Tingkat Kepuasan Stakeholder


Analisis tingkat kepuasan stakeholder, yaitu menentukan tingkat kepuasan
stakeholder terhadap pemanfaatan dermaga PPI Klaligi Kota Sorong dengan
menggunakan metode skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial.13

Tabel II. Skala penilaian (Likert)


kriteria Nilai

Sangat puas 5

Puas 4

Cukup puas 3

Kurang puas 2

Tidak puas 1

Kepuasan disini berarti perasaan senang dan kelegaan yang muncul di


dalam benak sesorang setelah memakai suatu produk ataupun jasa. Definisi
13
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D.107

9
kepuasan yaitu perasaan senang atau kecewanya seseorang yang muncul setelah
membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja atau hasil dari
suatu produk ataupun jasa dan harapan-harapannya.14

Apabila kinerja suatu produk ataupun jasa itu lebih tinggi daripada harapan
maka stakeholder merasa puas. Namun, apabila kinerja suatu produk ataupun jasa
itu jauh lebih rendah dibandingkan harapan stakeholder, maka stakeholder merasa
tidak puas. Penentuan tingkat kepuasan stakeholder merupakan elemen penting
terutama bagi pelayanan di dermaga PPI Klaligi Kota Sorong dalam menyediakan
pelayanan yang lebih baik, tanggap, efisien dan efektif.

14
Philip Kotler et al., “Marketing Management. Global Edition (Vol. 15E),” Global
Edition 15, no. 4 (2016).

10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

11
BAB V
PENUTUP

12
DAFTAR PUSTAKA
Bayyinah, Auliya Al, Iin Solihin, and Sugeng H. Wisudo. “KEPUASAN
NELAYAN TERHADAP PELAYANAN PELABUHAN PERIKANAN
NUSANTARA (PPN) KEJAWANAN CIREBON (Fishermen Satisfaction
Service in Kejawanan Cirebon Fishing Port).” Marine Fisheries : Journal of
Marine Fisheries Technology and Management 7, no. 1 (2016): 33.
https://doi.org/10.29244/jmf.7.1.33-43.

Direktorat Prasarana Perikanan Tangkap 2004. “Peranan Pelabuhan Perikanan


Dalam Penyediaan Data Dan Informasi Perikanan. Direktorat Jenderal
Perikanan, Departemen Kelautan Dan Perikanan.” Jakarta, 2004.

Direktur Jenderal Perikanan Departemen Pertanian. “Surat Keputusan Ditjen


Perikanan No. KU.440/D5.1779/93 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Imbalan Jasa Penggunaan Fasilitas, Jasa Dan Barang Yang Dihasilkan
Pelabuhan Perikanan.” Jakarta, 1993.

Kotler, Philip, Kevin Lane Keller, P MarkKotler, and K L Keller. “Marketing


Management. Global Edition (Vol. 15E).” Global Edition 15, no. 4 (2016).

Murdiyanto, Bambang. Pelabuahan Perikanan : Fungsi, Fasilitas, Panduan


Operasional, Antrian Kapal. Bogor : Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya
Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan, Institut Pertanian Bogor,
2003.

Nomura, M, and T Yamazaki. “Fishing Techniques (1). Japan International


Cooperation Agency.” Tokyo. 206p, 1977.

Presiden Republik Indonesia. “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45


Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun
2004 Tentang Perikanan.” Jakarta, 2009.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung:


Alfabeta, 2013.

Triatmodjo, Bambang. Perencanaan Pelabuhan. Yogyakarta: Beta Offset, 2009.

13
Wisudawan, Raissa W. “Tingkat Kepuasan Stakeholder Terhadap Pemanfaatan
Fasilitas Fungsional PPI Blanakan Subang [Skripsi].” Bogor: Departemen
Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu
Kelautan, Institut Pertanian Bogor, 2010.

Yahya, Emil, Abdul Rosyid, and Agus Suherman. “Tingkat Pemanfaatan Fasilitas
Dasar Dan Fungsional Dalam Strategi Peningkatan Produksi Di Pelabuhan
Perikanan Pantai Tegalsari Kota Tegal Jawa Tengah.” Journal of Fisheries
Resources Utilization Management and Technology 2, no. 1 (2013): 56–65.

Zain, J, Syaifuddin, and Yudi Aditya. “Efisiensi Pemanfaatan Fasilitas Di


Tangkahan Perikanan Kota Sibolga.” Jurnal Perikanan Dan Kelautan 16, no.
1 (2011): 1–11.

14
LAMPIRAN

15

Anda mungkin juga menyukai