KELOMPOK II
I Putu Yoga Iswara
Jibran Karim
James Bagensa
Muhammad Rohmatul Akbar
Syahrial Hamdani
Rifaldo Ndolu
Puji dan Syukur Penulis panjatkan kehadirat tuhan yang maha Esa, karena
telah memberikan nikmat kesehatan dan kelancaran sehingga penulis dapa
menyelesaikan proposal perencanaan usaha penangkapan ikan dengan baik.
Proposal ini disusun dengan maksimal dan mendapatkan masukan dari
berbagai pihak sehingga memperlancar penyusunan proposal ini. Penulis
menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam pembuatan proposl ini. oleh
karena itu, dengan tangan terbuka penulis menerima kritikan dan saran yang
membangun dari pembaca guna menambah pengetahuan dan hal baik dari
prososal ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.
Tidore, 2023
Penulis
Daftar Isi
1 PENDAHULUAN
yang baik sebagi terobosan baru dalam industri perikanan diharapkan dapat
dioperasikan yang kapal yang memadai dan dapat menghsilakan produk ikan
keluar negeri maka perlu untuk mendesain kapal yang moderen dalam
pembuatan kapal.
Kapal pole and line umumnya telah dikenal oleh para nelayan sebagai
kapal huhate karena dilengkapi dengan bak umpan hidup (life battank),
sistem percikan air (spray water), Huhate (Pole and line) dan Palka ikan
(fish hold), namun penggunaan kapal tersebut oleh para nelayan masih
secara tradisional, baik dari bentuk serta ukurannya masih belum sempurna, oleh
mampu berolah gerak, lincah, dan tergolong kapal yang mempunyai speed
gerombolan ikan, yakni kapal tersebut sambil olah gerak menangkap ikan,
Utara.
1.2 Tujuan
Tujuan dari kegiatan usaha pembuatan kapal penangkap ikan jenis huhate ini
yaitu :
1.3 Manfaat
Utara
armada menangkapan ikan. Hal ini menjadi peluang bagi perusahaan industri
pembuatan kapal untuk memenuhi kebutuhan kapal penangkap ikan oleh pelaku
usaha perikanan.
poduk kapal penangkap ikan harus memenuhi standar bangunan kapal yang
dimana salah satunya adalah bahan bangunan kapal yang digunakan dan mesin
Untuk mendapatkan perhatian dan minat pasar, renacana bahan yang dipilih
untuk pembangunan kapal peangkap ikan yaitu berbahan dasar kayu jati (Tectona
grandis) dan kemudian dilapisi dengan fiberglass. Bahan ini dipilih karena
memiliki ketahanan yang kuat dan baik untuk menjadi bahan utama pada
Utara.
menyediakan fasilitas penunjang operasi penangkapan ikan. Hal ini menjadi salah
beberapa pelaku usaha pennagkapan ikan memilih untuk menunggu bantuan dari
Utara, sepetinya usaha pembuatan kapal penangkap ikan ini pasti bisa menarik
peminat pelaku usaha penangkapan ikan dikarenakan produk kapal yang akan
dihasilkan memiliki kelebihan mulai dari desain hingga bahan bangunan kapal.
3 METODE PELAKSANAAN
jenis huhate yang memiliki desain dan bahan bangunan kapal yang baik dan kuat
diperlukan berbagai persiapan dan perencanaan yang matang sehingga target dari
a. Tahapan perencanaan
desain bangunan kapal serta bahan yang digunakan sampai pada tahap
penangkap ikan.
c. Tahap produksi
Pada tahap ini merupakan inti dari kegiatan usaha dimana
2. Fiberglass 30.000.000
4. Paku 1.000.000
6. Perkakas 15.000.000
Total : 937.400.000
Dengan perhitungan biaya yang dikeluarkan untuk bahan, peralatan, serta
1.200.000.000.
dan berhasil terjual yaitu berkisar Rp. 62.600.000 hingga Rp. 262.600.000.
usaha penangkapan ikan. Promosi juga akan dilakukan dengan menempe pamflet-
pamflet di pinggir jalan dan tempat-tempat strategis lainnya selatin itu juga akan
ikan baik melalui media sosial seperti facebook, instagram, twitter, dan laim-lain.
Karena pada dasarnya internet dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja, dan
dimana saja. Hal inilah yang mendorong kami untuk menggunakan media internet
sebagai sarana promosi (Advertising) yang efektif dan efisien sebagai sarana e-
business. Namun, adalagi media promosi yang digunakan selain internet yaitu
sistem mouth to mouth juga dianggap efektif untuk promosi produk karena dapat
secara langsung bertemun dengan konsumen yang menjadi objek dari usaha ini.
3.2 Proses Produksi
huhate yaitu :
a. Kayu jati
b. Fiberglass
c. Cat warna
d. Paku
e. Lem kayu
f. Dan lain-lain
kapal
di kapal.
f. Kayu pada kapal dilapisi dengan fiberglass di bagian lambung kapal
kapal mulai dari lambung kapal, haluan hingga uritan serta seluruh
geladak kapal.
untuk melihat apakah masih terdapat kekurangan pada kapal yang telah
dibuat.
b. Setelah lulus uji apung dan uji lainnya maka kapal sudah dapat di
pnnagkapan ikan.
DAFTAR PUSTAKA
Hatuwe, R., Amir M., Banbang S. 2017.Perencanaan biaya produksi kapal ikan 30
Gt Fiberglass dengan sistem pendingin fish hold.kemendikbud.Bina
Teknika.Jakarta
Kholis, M.N., Suci A.I., Ulley W. 2020.Aktvitas dan jaringan kerja pembuatan
kapal perikanan 5 GT di galangan kapal UD. Oliong kabupaten rokan hilir
provinsi riau.Aurelia Journal 1 (2). 61-70.
Huwae, J.C. 2016.Pembuatan Kapal Type Purse Seine Di Politeknik Kelautan dan
Perikanan Bitung.Buletin Matric. Vol 13 (1).41