Anda di halaman 1dari 15

PENGEMBANGAN PERUSAHAAN KAPAL BERBAHAN FIBER DI

KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBER

diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan tugas RTM kewirausahaan


kelas B .

Oleh

Muhammad Rifqi Nur Arifin 201910701054


Achmad Rizki Naja Putra 2119107010

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK KONSTRUKSI PERKAPALAN
JEMBER
2023
DAFTAR ISI
ABSTRAK

2
Kecamatan Puger merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Jember,
Jawa Timur yang memiliki potensi perikanan yang cukup besar. Untuk
mendukung kegiatan penangkapan ikan, para nelayan di Kecamatan Puger
membutuhkan kapal ikan yang berkualitas dan tahan lama. Material fiber
merupakan salah satu alternatif bahan baku kapal ikan yang memiliki keunggulan
dibandingkan dengan kayu, yaitu tahan lama, tahan terhadap korosi, dan ringan.
Penggunaan material fiber pada kapal ikan dapat meningkatkan produktivitas dan
efisiensi kegiatan penangkapan ikan. Pembukaan perusahaan kapal fiber di
Kecamatan Puger dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan
penggunaan material fiber pada kapal ikan. Perusahaan kapal fiber dapat
memproduksi kapal ikan dengan ukuran dan spesifikasi yang sesuai dengan
kebutuhan nelayan di Kecamatan Puger. Berikut adalah beberapa manfaat yang
dapat diperoleh dari pengembangan perusahaan kapal fiber di Kecamatan Puger:
Meningkatkan kualitas kapal ikan Meningkatkan produktivitas penangkapan ikan
Meningkatkan kesejahteraan nelayan Meningkatkan perekonomian masyarakat di
Kecamatan Puger Pembukaan perusahaan kapal fiber di Kecamatan Puger
merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi
kegiatan penangkapan ikan di Kecamatan Puger. Selain itu, pengembangan
perusahaan kapal fiber juga dapat memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi
masyarakat di Kecamatan Puger.

Kata kunci: kapal ikan, bahan fiber, perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN

3
1.1 LATAR BELAKANG

Pada saat ini, penggunaan kayu masih menjadi bahan utama kapal ikan di
Kecamatan Puger. Namun, penggunaan kayu juga memiliki beberapa kelemahan,
yaitu mudah lap, tidak tahan terhadap korosi, dan berat. Hal ini dapat
menyebabkan kapal ikan menjadi cepat rusak dan tidak efisien dalam penggunaan
bahan bakar. Material fiber merupakan salah satu alternatif bahan baku kapal ikan
yang memiliki keunggulan dibandingkan dengan kayu, yaitu tahan lama, tahan
terhadap korosi, dan ringan. Penggunaan material fiber pada kapal ikan dapat
meningkatkan produktivitas dan efisiensi kegiatan penangkapan ikan. Pembukaan
perusahaan kapal fiber di Kecamatan Puger dapat menjadi salah satu upaya untuk
meningkatkan penggunaan material fiber pada kapal ikan. Perusahaan kapal fiber
dapat memproduksi kapal ikan dengan ukuran dan spesifikasi yang sesuai dengan
kebutuhan nelayan di Kecamatan Puger.

Ketersediaan material kayu sebagai bahan baku kapal nelayan saat ini
semakin menipis. Hal ini menjadi masalah yang serius bagi sebagian besar
masyarakat kabupaten Bengkalis yang berprofesi sebagai nelayan (Pardi &
Afriantoni, 2017). Kesulitan perolehan kayu sebagai bahan utama kapal
mengakibatkan penurunan kualitas dan umur pakai kapal. Untuk memenuhi
permintaan pembuatan kapal, cendrung dilakukan cepat dengan tidak
memperhatikan kualitas, jenis, ukuran dan karakteristik bahan yang digunakan
sebagai konstruksi

Hampir 90% material kapal ikan yang ada di Indonesia adalah kapal ikan
yang terbuat dari kayu. Menurut aturan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) kategori
kayu yang bisa dijadikan bahan sebagai konstruksi kapal harus mempunyai
memiliki berat jenis minimum 700 kg/m3 untuk pembuatan lunas, linggi, gading-
gading dan balok buritan. Kemudian untuk kulit luar kapal harus menggunakan
jenis kayu yang memiliki berat jenis minimum 560 kg/m3. Persyaratan jenis kayu
yang dibolehkan BKI dalam membuat konstruksi kapal yaitu kayu yang minimum
masuk ke dalam kategori kelas kuat III dan kelas awet III .

4
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana profil organisasi pada perusahaan kapal FRP ?


2. Bagaimana pemilihan lokasi pada bisnis Kapal FRP ?
3. Bagaimana alur pelayanan jasa pada perusahaan Kapal FRP?

1.3 STRUKTUR PERUSAHAAN

Dalam suatu perusahaan pasti ada yang namnya struktur perusahaan atau
bagan perusahaaan agar semua bisa berjalan dengan rapi dan tau aturan yang ada
di dalam perusahaan tersebut,lalu Struktur organisasi adalah sistem yang
digunakan untuk mendefinisikan hierarki dalam sebuah organisasi dengan tujuan
menetapkan cara sebuah organisasi dapat beroperasi, dan membantu organisasi
tersebut dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan di masa depan.dan adapun
organsasi di dalam perusahaan diantaranya sebagai berikut

1. Pemilik/owner : Sebagai pemilik tunggal atau pemilik bersama,


mengontrol secara penuh atas bisnis dan tanggung jawab utama dalam
mengelola operasi, strategi, dan keputusan finansial.
2. Direktur Operasional : Bertanggung jawab atas pengelolaan sehari-hari
bengkel las, termasuk produksi, manajemen proyek, dan pengawasan staf
produksi.
3. Manajer Administrasi dan Keuangan : Mengurus aspek administrasi,
keuangan, dan akuntansi bisnis, termasuk penggajian, pembayaran
tagihan, dan laporan keuangan.
4. Staf Produksi : Terdiri dari teknisi las yang terampil, welder, dan operator
mesin las. Mereka bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan
pengelasan, perbaikan, dan pembuatan produk.
5. Manajer Proyek : Bertanggung jawab atas proyek-proyek yang lebih besar
dan melibatkan banyak komponen, manajer proyek dapat ditugaskan untuk
merencanakan, mengawasi, dan mengelola jalannya proyek dengan baik.
6. Departemen Pemasaran : Tim pemasaran berfokus pada mempromosikan
bisnis dan menjalin hubungan dengan pelanggan. Ini termasuk penawaran,
kontrak, dan komunikasi dengan pelanggan.

5
7. Pengadaan dan Logistik : Mengurus pembelian bahan mentah, peralatan,
dan logistik untuk pengiriman bahan dan produk jadi.
8. SDM : Departemen SDM mengurus rekrutmen, pelatihan, pengembangan
staf, dan manajemen sumber daya manusia lainnya.

1.4 TUJUAN, VISI, DAN MISI

1. Tujuan Perusahaan

Tujuan perusahaan adalah untuk memproduksi kapal ikan berbahan fiber


yang berkualitas dan tahan lama, serta memenuhi kebutuhan nelayan di
Kecamatan Puger.

2. Visi Perusahaan

Visi perusahaan adalah menjadi perusahaan kapal ikan berbahan fiber


terdepan di Indonesia yang memberikan solusi terbaik bagi nelayan. Misi
Perusahaan

3. Misi Perusahaan
● Menyediakan kapal ikan berbahan fiber yang berkualitas dan tahan
lama.
● Menuhi kebutuhan nelayan di Kecamatan Puger.
● Memberikan solusi terbaik bagi nelayan dalam meningkatkan
produktivitas dan efisiensi penangkapan ikan.

6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PROFIL PERUSAHAAN

1. NAMA PERUSAHAAN : Galangan Arja


2. PEMILIK : Arifin dan Naja
3. ALAMAT USAHA : Puger
4. BIDANG USAHA : Industri Pembuatan Kapal FRP
5. JENIS JASA : Pembuatan barang

2.2 PEMILIHAN LOKASI

Dalam upaya untuk menarik minat yang lebih dari konsumen, terdapat
beberapa hal yang dapat dipersiapkan dan diperhatikan oleh seorang yang ingin
memulai usaha baru. Pemilihan lokasi merupakan salah satu hal yang perlu
diperhatikan. Dalam hal ini, pengusaha harus mempertimbangkan dengan matang
dan jeli saat pemilihan lokasi karena hat tersebut dapat berpengaruh dalam proses
jalannya usaha

Handoko (2000), mengatakan bahwa kesalahan dalam memilih lokasi


usaha harus dapat diminimalisir semaksimal mungkin agar usaha dapat berjalan
sesuai dengan yang diharapkan

Pada bisnis Galangan pembuatan Kapal FRP ini akan di rencanakan di


daerah Puger. karena Puger sendiri merupakan pesisir panta yang banyak dkunjng
dan digunakan untuk melaut di Jawa Timur dan memiliki banyak perusahaan
manufaktur dan maritim dan merupakan pasar yang potensial untuk bisnis
Pembuatan kapal FRP.

Selain dikarenakan merupakan pesisir pantai,Puger Sendiri telah


mengadopsi prakarsa keberlanjutan, yang menciptakan peluang bisnis peduli
lingkungan mendapatkan nilai positif di sana. Lokasi geografis yang strategis juga
memungkinkan akses yang baik ke wilayah lain di Jawa Timur, serta pelabuhan
laut untuk distribusi bahan dan produk.

7
2.3 PERENCANAAN STRATEGIS

Harold Kerzner (2001) mengatakan bahwa perencanaan strategis berfungsi


dalam mengelola dan memproyeksikan suatu situasi di masa depan. Dalam
prosesnya seluruh anggota dan pimpinan perusahaan harus mengikuti proses yang
telah direncanakan untuk mencapai tujuan. Berikut ini langkah-langkah dalam
proses perencanaan strategis, antara lain :

1. Menentukan target (sasaran) Penentuan sasaran dengan baik dan tepat dapat
memperkirakan banyaknya kegiatan dan waktu yang diperlukan.
2. Menentukan tujuan dan strategi yang ada untuk saat ini. Dalam suatu
organisasi harus mampu memberikan pengenalan terhadap target agar dapat
mencapai tujuan dari perencanaan strategis perusahaan yang sudah ada.
3. Analisis lingkungan. Analisis ini bertujuan untuk menentukan tindakan
preventif untuk menghadapi dinamika dalam IPTEK, sosial, budaya, politik,
ekonomi dan hukum yang dapat berpengaruh dalam suatu perusahaan atau
organisasi.
4. Analisis sumber daya. Tujuannya untuk mengukur tingkat kemampuan dari
sumber daya alam ataupun manusia yang dimiliki yang berpengaruh pada
suatu organisasi.
5. Analisis SWOT. Digunakan dalam mengembangkan dan menentukan strategi
untuk menghadapi persaingan yang muncul dalam organisasi

2.4 STRATEGI PEMASARAN

Strategi pemasaran merupakan suatu kegiatan yang dipersiapkan dan


direncanakan untuk mencapai suatu target, yang mencakup startegi spesifik untuk
mengetahui sasaran pasar, marketing mix, dan penetapan posisi.

Terdapat Iangkah- langkah dalam merencanakan strategi pemasaranu untuk usaha


baru, antara lain :
1. Menentukan dan memenuhi kebutuhan konsumen.
2. Menentukan target pasar

8
2.5 FUNGSI STRATEGI PEMASARAN

1. Acuan untuk pemasaran produk, hal ini biasanya dilakukan dengan


memperkenalkan suatu produk pada konsumen.
2. Tolok ukur suatu keberhasilan, apabila strategi ini direncanakan dengan
baik dan matang maka produsen dapat membandingkan apa yang telah
dicapai dalam strategi pemasaran.
3. Alat kontrol, dari perencanaan strategis yang telah disepakati dapat
tentukan tindakan yang akan dilakukan oleh perusahaan.
4. Meningkatkan motivasi, dengan merencakan strategi pemasaran ini maka
dapat memperkirakan kecepatan bisnis di masa yang akan datang.
5. Mengevaluasi kinerja anggota Perusahaan. Tujuannya untuk pengendalian
mutu dan kualitas kerja demi mencapai visi dan misi bisnis untuk jangka
waktu yang panjang atau pendek

2.6 TUJUAN STRATEGI PEMASARAN

Strategi pemasaran ini bertujuan untuk mengoptimalkan laba. Untuk


tujuan umum dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. mengidentifikasi target pemasaran dilakukan untuk mengetahui target


pasar yang berbeda.
2. Mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki perusahaan, mencakup
anggaran biaya, tenaga kerja dan waktu sebagai sumber utama bisnis.

2.7 KOMPONEN STRATEGI

Berikut ini komponen-komponen yang diperlukan dalam strategi


pemasaran:

1. Produk, hal yang perlu diperhatikan sebelum produk dipasarkan yaitu


produk harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh konsumen.
2. Pelanggan, Pelanggan dari pasar sasaran mengetahui karakteristik pasar
sasaran sehingga diharapkan untuk dapat lebih memahami pelanggan.
3. Promosi, merupakan media tempat konsumen untuk mengenali produk
yang ditawarkan.

9
4. Tim Marketing, Tim ini sebagai ujung tombak untuk menentukan posisi
merek di mata konsumen.

2.8 ANALISIS SWOT

Analisis SWOT dapat digunakan untuk menilai potensi perusahaan.


Analisa internal dan analisa lingkungan adalah dua komponen utama SWOT.
Setiap elemen SWOT digambarkan sebagai berikut:

1. Kekuatan (Strenght) : suatu kelebihan dari perusahaan yang harus terus


dipertahankan dan dikembangkan demi kemajuan untuk mencapai tujuan
dari perusahaan.
2. Kelemahan (Weakness) : kelemahan atau keterbatasan dari suatu
perusahaan yang dapat menjadi faktor penghambat untuk perusahaan
dalam mencapai tujuan.
3. Peluang (Oppurtunity) : suatu keadaan yang dapat membantu perusahaan.
Didefinisikan sebagai kecenderungan, perubahan, atau perspektif yang
diperlukan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas mutu dari
permintaan yang semakin bertambah.
4. Ancaman (threat) : keadaan yang dapat menghambat dan merusak strategi
yang telah direncanakan.

10
BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 ANALISIS (SWOT)

Adapun analisis S.W.O.T pada laporan ini adalah sebagai berikut :

● Kekuatan (Strenght) :
1. Lokasi Strategis : Perusahaan Galangan kapal FRP pesisir pantai
Teknologi : Menggunakan teknologi yang lebih modern jika dibandingkan
dengan pembuatan kapal kayu lainnya.
2. Pelayanan : Memiliki pelayanan yang bersifat berkelanjutan dan bisa
memuaskan pelanggan
3. Kualitas : Memiliki kualitas hasil pekerjaan yang baik
● Kelemahan (weaknesses) :
1. Ketergantungan terhadap bahan baku yang relatif mahal
2. Tantangan dalam merekrut serta mempertahankan tenaga kerja yang
terampil
3. Persaingan yang ketat
● Peluang (opportunities) :
1. Pertumbuhan industri yang pesat
2. Penawaran layanan khusus seperti las logam khusus maupun perbaikan
3. Melakukan mitra dengan perusahaan konstruksi
● Ancaman (threats) :
1. Fluktuasi harga bahan baku
2. Persaingan sesama perusahaan bengkel las
3. Regulasi terhadap lingkungan
4. Perubahan Teknologi dalam industri pengelasan

Solusi yang dapat dilakukan setelah menganalisis S.W.O.T adalah dengan


menerapkan bisnis Galangan Kapal FRP yang selalu memberikan pelayanan
terhadap pelanggan semaksimal mungkin dengan harga yang terjangkau, menjalin
mitra bersama perkumpulan bengkel las dan tetap menjaga kondisi lingkungan
sekitar.

11
3.2 MODAL AWAL PEMBETUKAN GALANGAN

Dalam memulai usaha, modal awal yang diperlukan untuk kebutuhaan


pengeluaran awal produksi telah dijabarkan pada tabel berikut ini :

12
BAB 4 KESIMPULAN

4.1 KESIMPULAN

Pengembangan perusahaan kapal fiber di Kecamatan Puger merupakan


upaya yang strategis untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi kegiatan
penangkapan ikan di Kecamatan Puger. Selain itu, pengembangan perusahaan
kapal fiber juga dapat memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat
di Kecamatan Puger.

Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari pengembangan


perusahaan kapal fiber di Kecamatan Puger:

1. Meningkatkan kualitas kapal ikan


2. Meningkatkan produktivitas penangkapan ikan
3. Meningkatkan kesejahteraan nelayan
4. Meningkatkan perekonomian masyarakat di Kecamatan Puger

Pembukaan perusahaan kapal fiber di Kecamatan Puger harus didukung


oleh berbagai pihak, antara lain pemerintah, swasta, dan masyarakat. Pemerintah
dapat memberikan dukungan berupa subsidi, pelatihan, dan dukungan penelitian
dan pengembangan. Swasta dapat memberikan dukungan berupa investasi dan
pemasaran. Masyarakat dapat memberikan dukungan berupa informasi dan
dukungan terhadap pengembangan perusahaan kapal fiber. Dengan dukungan dari
berbagai pihak, pengembangan perusahaan kapal fiber di Kecamatan Puger dapat
menjadi kenyataan dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di Kecamatan
Puger.

13
BAB 5 DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember. (2022). Kecamatan Puger Dalam


Angka 2022. Jember: BPS Kabupaten Jember.

Hakim, M. A., & Sulistyo, H. (2022). Analisis Keunggulan Material


Fiberglass Sebagai Bahan Baku Kapal Perikanan. Jurnal Ilmiah Perikanan dan
Kelautan, 14(1), 72-78.

Setiawan, A., & Setiawan, E. (2022). Evaluasi Kinerja Kapal Perikanan


Berbahan Fiberglass. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 14(2)

14
LAMPIRAN

15

Anda mungkin juga menyukai